Seorang wirausahawan yang berpegang pada prinsip see and do

Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A., (Sandiaga Uno), founder Rumah Siap Kerja (RSK) dan OKE OCE Movement membagikan ilmunya tentang kriteria yang diperlukan untuk menjadi pengusaha muda di era Generasi Z (Gen-Z). Beberapa kriteria tersebut disampaikannya saat menghadiri webinar ‘Success Path for Gen-Z’ yang diselenggarakan oleh Universitas Pelita Harapan (UPH) Kampus Surabaya pada 13 November 2020. Menurut Sandi, berikut adalah 5 kriteria yang penting untuk dimiliki Gen Z jika ingin menjadi pengusaha muda yang sukses.

Inovatif

Menjadi pengusaha harus pintar melihat kesempatan di lingkungan sekitar yang dapat dimanfaatkan untuk jadi peluang bisnis. Mengambil contoh di tengah pandemi ini, ternyata banyak yang bisa dijadikan peluang bisnis seperti kuliner makanan sehat, frozen food, produk minuman literan, dan produk fashion.

Berani ambil risiko

Setiap orang harus memiliki new mindset yaitu berani ambil risiko. Keluar dari zona nyaman dan pelajari segalanya dengan benar sehingga risiko yang ditimbukan nantinya juga kecil.

Adaptif

Bisnis harus kekinian dan mengikuti perkembangan zaman sehingga akan terus bertahan. Yang paling penting, bisnis juga harus mengadopsi kemajuan teknologi.

Memiliki soft skill

Menjadi entrepreneur itu penting sekali memiliki negotiation skill, communication skill, dan promotion skill. Pengusaha harus mampu bergaul dengan luwes dan bisa bersikap menyenangkan kepada semua orang.

Prinsip 4AS

Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas, dan Kerja Ikhlas. Dengan terus berpegang teguh kepada empat (4) prinsip tersebut, yakinlah bahwa usaha yang dijalankan akan menghasilkan yang terbaik.

Sandi berharap ilmu yang telah dibagikannya dapat menggugah para generasi Z untuk menjadi young entrepreneur dan mempercepat terciptanya lapangan kerja seluas-luasnya serta mendorong laju perekonomian negara terutama di masa pandemi ini.

“Mari bangkit dari keadaan sulit, pastikan ekonomi tidak terjepit, Bersama-sama bergandengan tangan dengan UPH untuk menang dari Covid, dengan entrepenurship yes we can do it! Sukses selalu buat kita semua,” tutupnya.

UPH kampus Surabaya terus berupaya mempersiapkan mahasiswanya menjadi pebisnis yang profesional dan turut berkontribusi dalam roda perekonomian Indonesia. Bagi siswa SMA kelas 12 yang tertarik menjadi bagian dari UPH, manfaatkan peluang ‘Beasiswa 100 Miliar’ untuk Tahun Akademik (TA) 2021/2022. Informasi lebih lanjut hubungi 0813.5823.7771 (Student Consultant UPH Surabaya) atau ke one.uph.edu.

Business & Management

PERTEMUAN -2

Mindset Entrepreneur Definisi Mindset Enterpreneur adalah kerangka berpikir seseorang yang beorientasikan entrepreneurial, lebih memilih untuk menjalani ketidakpastian daripada menghindarinya, melihat segala sesuatu lebih sederhana daripada orang lain, dan mau belajar yang berresiko (McGrath & MacMillan,2002: 2). Atau dalam sumber lain, entrepreneurship is a particular type of mindset, a unique way of looking at the world….At the heart of entrepreneurship lies the desire to achieve, the passion to create, the yearning for freedom, the drive for independence, and the embodiment of entrepreneurial visions and dreams through tireless hard work, calculated risk-taking, continuous innovation, and undying perseverance (Ma & Tan, 2006).

Tujuh mindset wirausaha menurut McGraith & Mac Millan, yaitu: Action Oriented. Wirausaha bukanlah seorang yang hanya bergelut dengan pikiran, merenung atau menguji hipotesis, suka menunda-nunda, wait and see, atau membiarkan sesuatu (kesempatan) berlalu begitu saja. Prinsip yang mereka anut adalah see and do. Bagi mereka, risiko bukanlah untuk dihindari, melainkan untuk dihadapi dan ditaklukkan. Fokus pada eksekusi. “Manusia dengan entrepreneurial mindset mengeksekusi, yaitu melakukan tindakan dan merealisasikan apa yang dipikirkan daripada menganalisis ide-ide baru sampai mati” (McGraith dan Mac Millan, 2000, hlm.3). Berpikir simpel. Merka bukanlah manusia yang ribet. Mereka melihat persoalan dengan jernih dan menyelesaikan masalah satu demi satu secara bertahap. Senantiasa berkreasi, mencari alternatif dan peluang baru. Karena bagi mereka meraih keuntungan dengan menjaring pembeli tidak hanya dapat dilakukan dengan menjalani bisnis baru atau menjual produk berbeda, melainkan juga dapat dilakukan dengan mengembangkan cara-cara penjualan yang inovatif. Mereka selalu mau belajar hal baru, open-minded dan terbuka terhadap cara-cara baru.

Memiliki integritas dalam mengejar peluang bisnis Memiliki integritas dalam mengejar peluang bisnis. Wirausahaan memerlukan pola pikir dimana peluang bukan hanya dicari, melainkan diciptakan dan dibuka. Karena wirausaha merupakan tempat investasi dan penuh resiko, maka seorang wirausaha harus memiliki integritas dan disiplin yang tinggi terhadap apa yang sedang kerjakan. Mengambil peluang yang terbaik, paling potensial dan menjanjikan. Apakah bisnis tersebut dinilai mampu keuntungan yang besar dan dapat dikembangkan sesuai dengan memberikan keinginan pasar ke depan. . Pandai bersosialisasi dan membangun jaringan. cenderung melibatkan kemampuan orang lain dalam mewujudkan peluang, baik dari dalam maupun dari luar organisasi. Mereka menciptakan dan menjaga relasi hubungan dengan partner daripada bekerja sendirian. memanfaatkan kemampuan dan intelektual orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Untuk itu, harus memiliki kemampuan mengumpulkan orang, membangun jaringan, memimpin, menyatukan gerak, memotivasi, dan berkomunikasi.

Mengembangkan Mindset Positif Wirausaha Seorang wirausahawan juga perlu mengembangkan mindset positif. Karena mindset positif akan memberikan motivasi hidup yang kuat untuk mencapai sesuatu, tidak mudah menyerah, lebih mensyukuri hidup, dan tentu saja lebih bahagia. Alasan lainnya mengapa harus memiliki mindset positif adalah: Mindset positif merupakan bentuk rasa percaya diri pada kualitas diri yang Anda miliki. Yakin dengan potensi yang kita miliki merupakan modal awal Anda untuk membangun motivasi dalam hidup.

Lanjutan Mindset positif akan membuat Anda lebih fokus dalam mencapai tujuan. Jangan sibuk memikirkan omongan-omongan negatif orang lain. Mendengarkan ucapan-ucapan negatif dari orang lain akan melemahkan semangat kita untuk sukses. Berpikirlah positif dan yakinlah bahwa Anda mampu menghadapi apapun rintangan di tengah jalan menuju sukses. Mindset positif adalah kunci sukses. Keyakinan untuk bisa menjadi baik sesuai dengan apa yang ada dalam konsep pemikiran Anda akan mendorong diri melakukan usaha yang lebih maksimal untuk meraih sukses. Konsep pemikiran menjadi penggerak langkah dalam hidup.

Tahapan dalam mengembangkan mindset positif Pertama, lihatlah potensi diri Anda. Buat daftar potensi yang Anda punya, kemudian kembangkan semua potensi yang ada, untuk menciptakan inovasi baru. Kedua, belajarlah dari kisah para pengusaha sukses yang sudah berhasil mengembangkan bisnisnya dari nol. Dengan begitu Anda akan terinspirasi dan termotivasi untuk mengikuti jejak kesuksesan mereka dalam menjalankan bisnis. Ketiga, ikuti pelatihan, seminar atau sharing bisnis yang bisa membantu Anda mengetahui segala kelebihan dan kekurangan sumber daya, yang bisa Anda jadikan sebagai prospek bisnis. Bila perlu, lakukan kunjungan langsung untuk melihat proses operasional sebuah usaha. Dan yang paling utama dari ketiga langkah tersebut adalah Anda harus tetap “Action!”, karena tanpa action, maka mimpi kita tentu tidaklah akan menjadi sebuah kenyataan.

Karakter dan Ciri Wirausaha Memiliki Kreatifitas Tinggi Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan untuk berfikir yang baru dan berbeda. Oleh karena itu, kreativitas adalah menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada (generating something from nothing). Kreatifitas akan memunculkan ide dan inovasi-inovasi baru yang dapat digunakan untuk memperbaiki, mengevaluasi, serta mengembangkan usaha yang sedang digeluti. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan Komitmen membuat seseorang berdisiplin dengan apa yang dikerjakan, penuh integritas dan tetap bersemangat. Wirausaha yang baik akan gigih dan ulet menjalani usahanya, tetap bekerja keras dan memiliki tekad yang bulat untuk meraih kesuksesan. Komitmen akan membuatnya bertahan menghadapi berbagai masalah, tetap bertahan dalam guncangan, dan tekun menjalani usahanya.

Lanjutan Mandiri atau Tidak Ketergantungan Seorang wirausaha pastilah membuka suatu bisnis sesuai dengan yang ia ingin dan kehendaki. Mulai dari konsep hingga pemasaran, ia-lah yang bertanggung jawab dan memegang peranan pokok. Ia ada di puncak kepemimpinan dan pengambil keputusan. Kemandirian ini mutlak dimiliki seorang wirausaha, terlebih yang merintis usahanya dari bawah. Mereka yang merintis usaha dalam keadaan mapan dan nyaman pun, cepat lambat harus mempelajari sikap ini agar mampu menjalankan usaha secara independen. Berani Menghadapi Risiko dan Bertanggung Jawab Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Dunia usaha itu sendiri penuh dengan resiko sejalan dengan peluang yang disuguhkan. Berbeda dengan mereka yang enggan mengambil resiko dan keluar dari zona nyamannya, wirausahawan justru harus memiliki keberanian untuk mencoba sesuatu yang baru, membuka peluang, dan mengambil resiko dalam setiap kegiatan usahanya. Namun pengambilan resiko yang dilakukan wirausaha juga disertai tanggung jawab, dimana ia sudah mempertimbangkan baik-buruk dan untung-rugi serta alternatif dari setiap keputusan, ia juga telah siap menganggung akibat dari keputusannya

Lanjutan Motif Berprestasi Tinggi Memiliki Jiwa Kepemimpinan Menurut Gede Anggan Suhanda (dalam Suryana, 2003: 32) Motif berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi. Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya, atau untuk terus berinovasi untuk menghasilkan produk yang terbaik. Memiliki Jiwa Kepemimpinan Seorang wirausaha selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, Dengan menggunakan kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkanya lebih cepat, lebih dahulu dan segera berada dipasar. .

Lanjutan Memiliki Kemampuan Manajerial Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah kemampuan untuk memanagerial usaha yang sedang digelutinya, seorang wirausaha harus memiliki kemampuan perencanaan usaha, mengorganisasikan usaha, visualisasikan usaha, mengelola usaha dan sumber daya manusia, mengontrol usaha, maupun kemampuan mengintergrasikan operasi perusahaanya

Karakteristik dari wirausahaan yang berhasil memiliki sifat-sifat yang dikenal dengan istilah 10 D (Bygrave, 1994:5) Dream Seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya dan yang paling penting adalah dia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya tersebut. Decisiveness Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan dia mengambil keputusan adalah merupakan faktor kunci (key factor) dalan kesuksesan bisnisnya.

Lanjutan Doers Begitu seorang wirausaha membuat keputusan maka dia langsung menindak lanjutinya. Mereka melak-sanakan kegiatannya secepat mungkin yang dia sanggup artinya seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda kesempatan yang dapat di-manfaatkan.   Determination Seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan atau rintangan yang tidak mungkin diatasi.

Lanjutan Dedication Dedikasi seorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-kadang dia mengorbankan hubungan kekeluargaan, melupakan hubungan dengan keluarganya untuk sementara. Mereka bekerja tidak mengenal lelah, 12 jam sehari atau 7 had dalam seminggu. Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk kegiatan bisnisnya. Devotion Devotion berarti kegemaran atau kegila-gilaan. Demikian seorang wirausaha mencintai pekerjaan bisnisnya dia mencintai pekerjaan dan produk yang dihasilkannya. Hal inilah yang mendorong dia mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk yang ditawarkannya

Lanjutan Details Seorang wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan faktor-faktor kecil tertentu yang dapat menghambat kegiatan usahanya. Destiny Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung kepada orang lain.

Lanjutan Dollars Wirausahaan tidak sangat mengutamakan mencapai kekayaan. Motivasinya bukan memperoleh uang. Akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Mereka berasumsi jika mereka sukses berbisnis maka mereka pantas mendapat laba/bonus/ hadiah. Distribute Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya terhadap orang-orang kepercayaannya. Orang-orang kepercayaan ini adalah orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis.

Sikap Entrepreneur “Develop insight into the customers behavioral context”. Seorang entrepreneur tidak harus memiliki produk yang revolusioner, yang lebih dibutuhkan adalah pemikiran revolusioner ke dalam suatu konteks kehidupan pelanggan, menciptakan ide yang mampu menjadi jawaban bagi masalah utama pelanggan dalam konteks tersebut.  “In an entrepreneurial mindset, everybody plays”. Tindakan menyertakan orang lain dalam kegiatan entrepreneurial merupakan proses yang penting. Ide beberapa orang yang dilebur menjadi satu akan memberikan hasil yang lebih baik daripada pemikiran satu orang saja. Seorang entrepreneur akan belajar banyak hal mengenai team building dan leadership jika ide ini diterapkan.

Lanjutan “Doing experiment intelligently” Saat ini perumusan strategi bisnis yang dilakukan oleh entrepreneur lebih berdasarkan eksperimen dan trial-error daripada analisis dan forecasting. Eksperimen merupakan tindakan nyata untuk memilih dan memulai proyek ide secara nyata namun dalam skala yang masih kecil, berbeda dengan analisis dan forecasting yang hanya merupakan perencanaan. Entrepreneur tidak takut terhadap kegagalan, namun demikian resiko yang akan diterima harus diperhitungkan dengan matang, agar kegagalan yang akan terjadi dapat diminimalisasi.

Lanjutan “Using measures early on is better than using precise ones too late”. Entrepreneurial mindset dapat terus dikembangkan dengan cara menggunakan ukuran atau batasan untuk setiap persoalan. Forewarning adalah warning sign bagi suatu masalah yang belum terlalu sulit untuk diatasi. Beberapa standar harus ditetapkan terlebih dulu oleh seorang entrepreneur untuk memastikan kualitas pekerjaan dan produk yang dihasilkan. Dengan cara demikian, perusahaan dapat tampil lebih baik dari kompetitor.

Lanjutan “Pay attention to the cost of failure”. Tidak ada seorang pun entrepreneur di dunia ini yang tidak pernah mengalami kegagalan. Menurut ahli ekonomi J.M. Keynes, setelah produk atau jasa dijual ke pasar, maka keberhasilan entrepreneur sebagian besar ditentukan oleh mekanisme pasar itu sendiri. Dalam kondisi yang tidak menentu, seorang entrepreneur hanya memiliki kontrol terbatas terhadap kemungkinan terjadinya kegagalan. Bahkan kegagalan merupakan harga yang harus dibayar untuk masuk ke peluang baru berikutnya. Biaya akan kegagalan (cost of failure) tersebut yang masih dapat dikontrol, seorang entrepreneur harus memiliki calculated risk taking mindset. Meminimalisasi biaya kegagalan, bukan meminimalisasi jumlah kegagalan.

Sikap, perilaku dan Jiwa serta kebiasaan di bawah ini juga baik dipraktekkan untuk menanamkan mindset entrepreneur: Jangan berjiwa kuli atau buruh. Artinya jika kita menjadi pegawai kita harus bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan tanggung jawab, atau dengan kata lain bekerja berdasarkan kesadaran akan tanggung jawab bukan karena pengawasan. Tidak berjiwa konsumtif. Untuk menjadi wirausaha harus dapat menabung dan memiliki asset. Tidak ada usaha yang dapat dengan sukses tampa modal dan menjadi besar tanpa keuntungan. Belajar menghitung risiko dalam menghadapi risiko. Setiap keputusan yang diambil harus telah di perhitungkan dengan matang.

Lanjutan Hilangkan kebiasaan berkelit dari permasalahan dengan cara berdalih atau membuat alasan. Jangan cepat berpuas diri dan lupa diri karena merasa sukses. Jangan cepat berputus asa karena setiap kesulitan selalu ada jalan keluarnya. Belajar memenuhi komitmen, jangan mudah mengumbar janji tanpa bukti. Janji adalah utang yang harus dibayar.

Lanjutan Percaya diri. Kepercayaan diri sangat penting dalam menjalankan usaha sehingga berani dalam mengambil keputusan. Jadilah orang yang memiliki sikap susila dan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari, menghargai orang lain tidak memandang status sosial. Kalau Anda merasa tidak kerasan, tidak cocok, tidak puas, atau mentok dalam karir sebagai pegawai, masih ada alternatif lain dalam mencari nafkah, yaitu menjadi wiraswasta sejati. Jangan ragu dan takut, lakukanlah

CASH FLOW QUADRANT Business Employee 1 3 Self Employee Investor 2 4 Pelaku Bisnis MLM Franchise Buruh Karyawan Pegawai 1 3 Self Employee Investor 2 4 Investor Pemegang saham Pemegang deposit Pengacara Dokter Artis

Cash Flow Quadrant Dalam kehidupan setiap manusia dituntut untuk dapat menafkahi dirinya dan keluarganya, untuk dapat menafkahi kehidupannya setiap individu dituntut untuk bisa berpenghasilan, untuk mencukupi hajat hidupnya. Dalam memenuhi hajat hidupnya setiap manusia dituntut untuk bekerja dan berpenghasilan. Dalam berpenghasilan ada berbagai cara dan jalan dalam mencari nafkah. Gambar diatas menggambarkan empat kuadaran yang bisa dijadi pilihan oleh setiap manusia untuk memperoleh penghasilan.

Lanjutan Kuadran 1 (“E”): adalah wilayah dimana pilihan profesi yang dijalankan sebagai Employee yaitu profesi dimana individu dapat bekerja sebagai karyawan, pegawai atau buruh. Anda punya pekerjaan dalam memperoleh penghasilan Kuadran 2 (“S”): adalah wilayah dimana pilihan profesi yang dijalankan sebagai Self Employee yaitu profesi dimana anda memiliki pekerjaan dalam memperoleh penghasilan. Kuadran 3 (“B”): adalah wilayah dimana pilihan profesi yang dijalankan sebagai pelaku bisnis, yaitu anda memiliki system dan orang lain yang bekerja untuk anda dalam memperoleh penghasilan. Kuadran 4 (“I”): adalah wilayah dimana pilihan dalam memperoleh penghasilan dengan cara uang yang bekeerja untuk anda.

OPT DAN OPM Sebagian besar dari kita pernah mendengar bahwa rahasia memperoleh kekayaan besar adalah : OPT – Other People’s Time (Waktu Orang Lain) OPM – Other People’s Money (Uang Orang lain) OPT dan OPM ditemukan disisi kanan Quadrant, kebanyakan orang yang bekerja di sisi kiri Quadrant adalah OP (Other People) yang waktu dan uangnya dipergunakan. Cash Flow Quadrant bukanlah seperangkat aturan, ini hanya pedoman bagi mereka yang ingin menggunakannya, Quadrant membimbing kita menuju keamanan financial dan kemudian menuju kebebasan financial.

Difinisi Kekayaan adalah : “Jumlah hari dimana anda bisa bertahan tanpa bekerja secara fisik (atau tanpa siapapun dalam keluarga anda bekerja secara fisik) dan tetap mempertahankan tingkat kehidupan anda, kekayaan diukur dalam waktu bukan rupiah atau dollar. Dalam dunia mobil ada pepatah tentang menjalankan mesin sebatas garis merah. “Garis Merah” berarti pedal ditekan sedemikian rupasehingga perputaran mesin mobil berada sedekat mungkin dengan “Garis Merah” atau kecepatan maximum yang bisa dipertahankan mesin mobil tanpa meledak.

Lanjutan Dalam hal keuangan pribadi ada banyak orang kaya dan miskin yang terus menerus beroperasi pada “Garis Merah” keuangan. Tak perduli berapa banyak pun uang dihasilkan, mereka membelanjakan nya secepat uang itu dating, masalahnya , jika anda mengopersikan mesin mobil di garis merah , rentang hidup mesin itu menjadi lebih pendek. Hal sama berlaku dengan mengoperasikan keuangan anda di “Garis Merah” Mengapa orang lebih memilih Aman daripada Bebas ? Ada beberapa orang yang mempunyai pola dalam hidup : Sekolah, dapat nilai bagus dan lalu cari pekerjaan yang aman dan menjamin !!! Mereka memutuskan untuk menjalani hidup yang terpusat pada sisi kiri Quadrant !

Lanjutan Tapi ada juga yang menganut pola hidup : Sekolah, dapat nilai bagus, dan lalu dirikanlah perusahaanmu sendiri !! Mereka memtuskan untuk menjalani hidup yang terpusat pada sisi kanan Quadrant ! Alasan utama banyak orang mencari keamanan pekerjaan adalah karena itulah yang diajarkan kepada mereka, baik dirumah maupun disekolah. Jutaan orang terus menerus mengikuti saran itu, banyak diantara kita telah terkondisi dari kecil untuk berpikir tentang keamanan pekerjaan, bukannya keamanan financial atau kebebasan financial, dan karena kebanyakan dari kita hanya belajar sedikit atau sama sekali tidak, tentang uang baik dirumah maupun disekolah , maka wajar kalau banyak

Lanjutan diantara kita yang semaakin erat berpegang pada gagasan keamana pekerjaan , bukannya berusaha meraih kebebasan. Jika memperhatikan CASHFLOW Quadrant , anda akan melihat bahwa sisi kiri dimotivasi oleh rasa aman dan sisi kanan dimotivasi oleh kebebasan. Alasan Utama 90 % populasi bekerja di sisi kiri hanyalah karena sisi itulah yang mereka pelajari di sekolah, mereka lalu meninggalkan bangku sekolah dan tak lama kemudian terlibat utang, begitu kencangnya libatan utang hingga mereka harus semakin bergantung pada pekerjaan atau rasa aman professional, hanya untuk membayar berbagai tagihan.

Perangkap Keberhasilan Seseorang yang berpendidikan tinggi dan juga bekerja keras , tapi ia bekerja keras disisi kiri quadrant , dengan bekerja keras , mendapat promosi dan lebih banyak tanggung jawab , ia mempunyai semakin sedikit waktu yang bisa ia lewatkan dengan anak anaknya, ia berangkat kerja jam 7 pagi dan sering tidak bertemu dengan anak2nya karena saat anak2nya sudah tidur ia baru pulang . Itulah yang terjadi jika anda bekerja keras dan menjadi berhasil di sisi kiri quadrant. Keberhasilan memberi anda semakin sedikit waktu . . . meskipun uang anda bertambah.

Perangkap Uang : Keberhasilan disisi kanan quadran membutuhkan pengetahuan tentang uang yang disebut dengan “kecerdasan Finansial’ . Kecerdasan Finansial bukan terutama tentang berapa banyak uang dihasilkan , tapi lebih mengenai berapa banyak uang yang anda simpan, seberapa keras uang itu bekerja untuk anda dan berapa banyak generasi yang bisa anda hidupi dengan uang itu. Keberhasilan di sisi kanan quadrant membutuhkan kecerdasan financial. Jika orang tidak memiliki kecerdasan financial dasar, mereka takkan berhasil di sisi kanan quadrant.