Seorang wirausaha harus berbuat dan bekerja prestatif artinya

Seorang wirausaha harus berbuat dan bekerja prestatif artinya

Keinginan semua orang untuk terus maju dan berprestasi tidak dapat dihindari. Setiap pekerja juga melombakan kata prestatif itu, sehingga seorang pekerja harus berbuat dan bekerja secara prestatif. Apakah prestatif itu ? Prestatif artinya seorang pekerja selalu berambisi ingin maju.

Di sini seorang pekerja memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaannya atau tugasnya dan setiap saat pikirannya tidak lepas dari pekerjaannya. Seorang pekerja yang ingin berhasil di dalam usahanya janganlah loyo, pasrah diri, tidak mau berjuang, tetapi harus bersemangat tinggi, berjuang dan berambisi untuk maju dengan komitmen tinggi terhadap pekerjaannya.

Perilaku kerja prestatif dapat dilihat dalam sikap sebagai berikut :

1. Kerja IkhlasKerja ikhlas bukan berarti kerja tanpa mengharapkan gaji/honor. Kerja ikhlas dalam hal ini dapat diartikan kerja yang dilakukan tanpa keluh kesah. Segala jerih payah bahkan rasa lelah tidak dirasakan suatu beban yang berat.Contoh :

Seorang tukang jahit sepatu walaupun hasil jahitannya hanya dapat untuk menutup biaya, tetapi tetap bekerja dengan baik, melaksanakan pekerjaannya dengan tulus dan berusaha agar pesanan untuk jahitannya baik dengan harapan semoga rejeki yang diterima menjadi berkat Tuhan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

2. Kerja Mawas Diri Dari Rasa EmosionalKerja mawas diri dapat diartikan tidak tergesa-gesa dalam mengambil suatu tindakan, tidak mudah terpancing oleh suasana dalam menerima suatu kritikan maupun pujian. Sebelum bertindak dipikirkan dengan matang keputusan apa yang akan diambil. Oleh karena itu sikap hati-hati perlu diterapkan agar tidak mudah terjebak pada kesalahan yang sama.Contoh :

Seorang pegawai yang memiliki masalah pribadi di rumah dengan keluarganya, tidak boleh membawa masalah ke perusahaan.

3. Kerja CerdasCerdas, sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti) dan tajam dalam berpikir. Bekerja tidak hanya mengandalkan otot saja tetapi juga mengandalkan otak artinya untuk mencapai sukses tidak hanya dibutuhkan kerja keras saja akan tetapi juga kecerdasan untuk melakukan inovasi-inovasi baru.Kerja cerdas adalah bekerja dengan menggunakan pikiran yang tajam, cepat, tepat dalam menerima, menanggapi, menentukan sikap dan berbuat.Contoh :

Pekerja dalam bekerja menggunakan konsep keilmuan, misalnya penggunaan teknologi tepat, menggunakan konsep hitung menghitung (matematika), menggunakan bahasa global, pandai bernegosiasi, berkomunikasi dan mengelola informasi.

4. Kerja KerasKerja keras berarti bekerja dengan menggunakan sumber daya secara optimal, misalnya tenaga, pikiran, dan perasaan dalam menggunakan waktu, bahan, dana dan alat.Contoh :

Kerja keras seorang nelayan, setiap hari mereka berangkat untuk berlayar tanpa mengenal waktu dan lelah, kadang-kadang kalau cuaca tidak mendukung nelayan tersebut bisa tidak membawa hasil tangkapannya.

5. Kerja TuntasKerja tuntas artinya kerja yang tidak setengah-setengah dan mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usahanya secara maksimal.Contoh :

Seorang pengusaha konveksi dapat mengorganisasikan usahanya dengan baik mulai dari membuat sarana konveksi, lay out konveksi, peralatan yang dibutuhkan, proses produksi, strategi pemasaran, kemungkinan kerugian sampai mendapatkan hasil yang memuaskan yaitu laba.

Sumber: http://nadya-nandy.blogspot.com/2010/06/menerapkan-sikap-dan-perilaku-kerja.html

Kewirausahaan Bab 2 Memahami perilaku kerja prestatif wave20.blogspot.com - Seorang wirausahawan harus berbuat dan bekerja prestatif. Bekerja Prestatif artinya seorang wirausahawan selalu berambisi ingin maju di segala bidang. Wirausaha yang kerjanya secara prestatif, memiliki kegemaran dan kegilaan pada pekerjaan, usahanya atau bisnisnya. Di sini seorang wirausahawan memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaannya atau tugasnya. Segenap kemapuannya dicurahkan sepenuhnya pada kemajuan usahanya atau bisnisnya.

Seorang wirausaha harus berbuat dan bekerja prestatif artinya

PERILAKU KERJA PRESTATIF

Perilaku kerja prestatif artinya orang yang selalu ingin maju atau berambisi maju. Seorang wirausaha yang mempunyai perilaku kerja prestatif harus memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaannya dan setiap pikirannya tidak lepas dari bisnisnya. Wirausaha yang menerapkan perilaku kerja prestatif sebagai modal dasar untuk keberhasilan seorang wirausaha.

5 JENIS PERILAKU KERJA PRESTATIF

Jenis dan perilaku kerja prestatif yang harus diperhatikan oleh para wirausaha untuk mencapai keberhasilan di dalam mengelola usahanya atau bisnisnya antara lain meliputi hal-hal berikut ini:

1. Kerja Ikhlas

Kerja ikhlas adalah bekerja dengan bersungguh-sungguh, dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan dilandasi dengan hati yang tulus.

2. Kerja Mawas Terhadap Emosional

Kerja mawas terhadap emosional adalah bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan/kemarahan (emosi) yang sedang melanda jiwanya. Seorang wirausahawan harus dapat menjaga emosinya agar dalam setiap tindakan usahanya dilakukan berdasarkan cara berfikir yang logis dan rasional dan tidak dilandaskan pada emosinya.

3. Kerja Cerdas

Kerja cerdas adalah bahwa di dalam bekerja harus pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan. Perilaku/sikap cerdas dalam melakukan pekerjaannya menggunakan teknologi yang tepat, prosedur yang benar dan pandai pula mengelola informasi.

4. Kerja Keras

Kerja keras adalah dalam bekerja wirausahawan harus memiliki sifat mabuk kerja atau gila kerja untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai. Mereka dapat memanfaatkan waktu yang secara optimal sehingga kadang seperti terlihat tidak mengenal waktu, jarak serta kesulitan yang dihadapi. Dalam bekerja mereka penuh semangat dan berusaha keras untuk meraih hasil yang baik dan maksimal.

5. Kerja Tuntas

Kerja tuntas adalah di dalam bekerja mampu mengorganisasikan setiap bagian kegiatan usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menyelesaikan kegiatan usahanya hingga selesai secara maksimal.

PENGERTIAN, TUJUAN DAN MANFAAT PERILAKU KERJA PRESTATIF

Apabila ingin menjadi seorang wirausaha yang berhasil, ia harus bekerja prestatif. Prestatif adalah suatu sikap dari seorang wirausaha. Bekerja dan berbuat secara prestatif adalah merupakan modal dasar untuk keberhasilan seorang wirausaha. Seorang wirausaha yang prestatif adalah seorang wirausaha yang selalu gigih dalam menghadapi pekerjaannya, selalu menghadapi tantangan tanpa mengenal lelah. Untuk menjadi seorang wirausaha yang berhasil harus memiliki ciri-ciri karakteristik prestatif sebagai berikut :
  1. Ciri-ciri Watak. ini termasuk: Percaya diri, Berorientasi pada hasil, Pengambilan resiko, Kepemimpinan, dan Keorisinilan;
  2. Berorientasi ke masa depan. ini termasuk: Keyakinan, Ketidaktergantungan, Individualistis, dan Optimisme;
Menurut Zimmer, ada beberapa karakteristik wirausaha yang berhasil karena bekerja secara prestatif, sebagai berikut :
  1. Mimiliki komitmen tinggi terhadap tugas dan pekerjaannya;
  2. Mau bertanggung jawab;
  3. Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpastian;
  4. Kreatif dan fleksibal;
  5. Yakin pada dirinya;
  6. Ingin memperoleh balikan dengan segera;
  7. Peluang untuk mencapai obsesi;
  8. Motivasi untuk lebih unggul;
  9. Energik, seorang wirausaha lebih baik dibandingkan dengan rata-rata orang lain.
Apabila karakteristik prestatif seorang wirausaha diterapkan dalam dunia usaha, maka :
  1. Mereka akan memiliki tekad yang kuat dalam berusaha bukan karena terpaksa;
  2. Mereka akan mawas diri dan bertekad bulat untuk berusaha maju;
  3. Mereka berpikir ada kemungkinan gagal tetapi mereka tidak mengenal rasa takut;
  4. Mereka selalu berpikir positif, karena ingin berkreatif.
Ada beberapa falsafah untuk bekerja prestatif para wirausaha yang perlu dihayati, sebagai berikut :
  1. Kegagalan usaha harus diterima sebagai pengalaman;
  2. Terimalah apa adanya dan kurangi kelemahan-kelemahannya;
  3. Adanya keberhasilan usaha setelah mengalami kegagalan;
  4. Resiko kegagalan selalu ada, tapi para wirausaha harus menerimanya dan bertanggung jawab;
  5. Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimilik.

MENERAPKAN SIKAP PERILAKU KERJA PRESTATIF

Penerapan Kesempatan Bekerja

Ketrampilan dan keahlian para wirausaha perlu ditingkatkan sehingga pengalihan bisnis usaha swasta asing dapat beralih ke tangan wiraswata Indonesia. Untuk keperluan tersebut diperlukan semangat kerja yang tinggi, prestatif, efektif, dan efisien. Dengan semangat kerja yang tinggi, prestatif, dan efisien diharapkan para wirausahawan dapat aktif dan kreatif dari pada berpikir kritis, serta Kebiasaan mencari kerja harus diubah dengan menciptakan pekerjaan. Menanamkan perilaku kerja prestatif, efektif, dan efisien perlu diterapkan dan ditingkatkan dengan jalan, sebagai berikut :
  1. Pembinaan dan pengembangan kerja;
  2. Bimbingan penyuluhan dan pengawasan kerja;
  3. Memotivasi para pekerja agar mau bekerja aktif, kreatif, dan inisiyatif.
Seorang wirausaha yang ingin selalu maju pasti berusaha untuk mengurangi sifat ketergantungan kepada orang lain. Untuk itu perlu adanya semangat dan sikap bekerja yang lebih prestatif, efektif, dan efisien.

RANGKUMAN

Dari penjelsan diatas wave20.blogspot.com tentang menerapkan sikap, perilaku, dan pengertian Kewirausahaan Bab 2 Memahami perilaku kerja prestatif dapat disimpulkan bahwa. 1) Ciri khusus perilaku kerja prestatif adalah selalu ingin maju di segala bidang. Seorang wirausaha yang selalu ingin maju harus mau belajar banyak serta harus mempunyai keyakinan yang kuat dalam usahanya. 2) Perilaku yang prestatif dapat dilihat dalam sikap-sikap, sebagai berikut :
  1. Kerja ikhlas. sikap ini berarti bekerja dengan sungguh-sungguh dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan dilandasi dengan hati yang tulus.
  2. Kerja mawas terhadap emosional. sikap ini berarti bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan/kemarahan yang sedang melanda jiwanya.
  3. Kerja cerdas. sikap ini berarti dalam bekerja harus pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.
  4. Kerja keras. sikap ini berarti Seseorang wirausaha yang pekerja keras adalah seorang wirausaha yang dapat memanfaatkan waktu yang optimal sehingga kadang-kadang tidak mengenal waktu, jarak ataupun kesulitan yang dihadapi.
  5. Kerja tuntas. sikap ini berarti dalam bekerja seorang wirausaha mampu mengorganisasi bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usaha sampai selesai dengan maksimal.
3) Prestatif adalah suatu sikap dari seorang wirausaha. 3) Wirausaha yang prestatif adalah seorang wirausaha yang selalu gigih dalam menghadapi pekerjaannya, selalu menghadapi tantangan tanpa mengenal lelah. 4) Ciri-ciri seorang wirausaha yang prestatif, sebagai berikut :
  1. Percaya diri.
  2. Berorientasi pada hasil.
  3. Pengambilan risiko.
  4. Kepemimpinan.
  5. Keorisinilan.
  6. Berorientasi ke masa depan.
5) Beberapa falsafah untuk bekerja prestatif, sebagai berikut :
  1. Kegagalan usaha diterima sebagai pengalaman.
  2. Terimalah apa adanya dan kurangilah kekurangan-kekurangannya.
  3. Adanya keberhasilan berusaha setelah mengalami kelemahan.
  4. Risiko kegagalan selalu ada tetapi para wirausahawan harus menerimanya dan bertanggung jawab.
  5. Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya.
6) Efektif adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaiakan tepat waktu sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. 7) Efisien adalah perbandingan yang terbaik antara input dan output, antara daya usaha dan hasil usaha, antara pengeluaran dan pendapatan. 8) Beberapa perencanaan perilaku kerja prestatif, efektif, dan efisien adalah : masa inkubasi, analisis sumber perencanaan, sasaran jelas, realistis, dan menggairahkan. 9) Pentingnya bekerja prestatif, efektif, dan efisien melalui latihan, sebagai berikut :
  1. Meningkatkan kemampuan bekerja secara secara prestatif, efektif, dan efisien.
  2. Pengawasan dalam bekerja.
  3. Mengembangkan ilmu pengetahuan.
  4. Mencapai efektivitas dan efisiensi.
10) Bentuk-bentuk kerja prestatif, sebagai berikut :
  1. kerja ikhlas;
  2. kerja mawas terhadap emosional;
  3. kerja cerdas;
  4. kerja keras, dan;
  5. kerja tuntas.