RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP] NAMA MADRASAH : MAN ? MATA PELAJARAN : AL-QUR’AN HADITS KELAS / SEMESTER : X [sepuluh] / I [ganjil] ALOKASI WAKTU : 4 JAM PELAJARAN [ 2 X TM ] PERTEMUAN KE : 1-2 [satu – dua] Standar Kompetensi : Memahami istilah-istilah hadis Kompetansi Dasar : Mendefinisikan pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, Atsar dan hadits Qudsi Indikator Hasil Belajar :
1. Tujuan Pembelajaran
2. Meteri Ajar Pengertian Hadits Secara Bahasa: Baru, dekat dan khobar Secara Istilah: Muhaditsin: segala ucapan/ perkataan yang berasal dari Nabi Muhammad saw, perbuatan dan keadaan beliau Ushuliyyin : segala ucapan, perbuatan dan taqrir Nabi Muhammad saw yang berkaitan dengan hukum Pengertian Sunnah Secara Bahasa: jalan yang terbentang yang dilalui berupa yang baik maupun yang buruk, adat istiadat, kebiasaan, ketetapan dan lain-lain Secara Istilah: Muhaditsin: sesuatu yang dinukil dari nabi Muhammad saw, baik perkataan, perbuatan, dan Taqrir . Ushuliyyin : segala ucapan, perbuatan, dan taqrir Nabi Muhammad saw yang sangku paut dengan hukum Fuqoha : sesuatu bila dikerjakan mendapat pahala bila ditinggaalkan tidak apa-apa. Mauidzah : sesuatu lawan dari bid’ah Pengertian Khabar Secara Bahasa: warta / berita Secara istilah : Muhaditsin: berita yang berasal dari nabi Muhammad saw, sahabat maupun tabi’in Ulama’ lain: berita yang berasal dari nabi Muhammmad saw, maupun selainnya Pendapat lain: berita yang khusus datang dari nabi Muhammad saw Pengertian Atsar Secara bahasa: sisa sesuatu / bekas sesuatu Secara Istilah: Kebanyakan ulama’: atsar sama dengan khobar sama dengan hadits Sebagian ulama’ : atsar lebih umum daripada khobar, karena atsar berasal dari Nabi Muhammad saw maupun selainnya, sedangkan khobar berasal khusus dari nabi Muhammad saw. Fuqoha’ : perkataan-perkataan ulama’ salaf, sahabat, tabi’in dan lainnya 3. Metode Pembelajaran a. Model : PREDICTION GUIDE ( Tebak Isi ): Metode ini digunakan untuk melibatkan siswa di dalam proses pembelajaran secara aktif dari awal sampai akhir. Dengan metode ini siswa diharapkan dapat terlibat dalam pembelajaran semenjak awal pertemuan dan tetap mempunyai perhatian ketika Pendidik menyampaikan materi. Selama penyampaian materi siswa dituntut untuk mencocokkan prediksi-prediksi mereka dengan materi yang disampaikan oleh pendidik b. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi 4. Langkah Pembelajaran a. Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran b. Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa c. Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa d. Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru e. Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa a. Tentukan topik yang akan disampaikan , lalu bagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil b. Pendidik meminta siswa untuk menebak apa-apa yang saja yang kira-kira akan mereka dapatkan dalam pembelajaran ini dan sampaikan pelajaran secara interaktif c. Selama proses pembelajaran, siswa diminta untuk mengidentifikasi prediksi mereka yang sesuai dengan materi yang disampaikan pendidik. d. Mintalah siswa untuk menyampaikan prediksi yang sesuai dengan materi yang dipelajari . e. Di akhir pembelajaran, tanyakan berapa prediksi mereka yang mengena a. Pendidik meminta siswa dalam kelompok-kelompok kecil untuk menebak apa kira-kira yang akan mereka dapatkan dalam pembelajaran ini. b. Selama proses pembelajaran, siswa diminta untuk mengidentifikasi prediksi mereka dengan materi yang disampaikan pendidik c. Meminta siswa untuk menyampaikan prediksi mereka sesuai materi yang baru dipelajari d. Di akhir pembelajaran, ditanya berapa prediksi mereka yang mengena a. Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari b. Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran c. Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar 5. Alat/Bahan/Sumber Belajar a. Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar b. Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi c. Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta d. Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan e. Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI. 6. Penilaian A. Penilaian Proses B. Penilaian Hasil 1. Jenis Tagihan a. Test Tulis 2. Bentuk Instrument: a. Test Obyektif b. Test Subyektif A. Penilaian Proses Penilaian yang diperoleh dari hasil pengamatan kepada siswa, dilihat dari aktifitas dan keterlibatannya selama proses pembelajaran berlangsung Petunjuk: Berikan penilaian dengan menuliskan angka 1-5 pada setiap aspek penilaian, untuk mengukur sikap positif siswa. 1 = Sangat tidak positif 2 = Kurang positif 3 = Cukup positif 4 = Positif 5 = Sangat positif Mengubah skor menjadi nilai siswa: Nilai : Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100 Jumlah skor total Misalnya 16 X 100 = 80 90-100 = sangat baik 20 75 -89 = Baik 65- 74 = Cukup 50 -64 = Kurang 20 – 49 = Sangat kurang f.
B. Penilaian Hasil Soal Obyektif Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang paling benar! 1. Ditinjau dari bahasa, kata hadits mempunyai beberapa arti, diantaranya adalah… a. Perintah d. Aturan b. Dekat e. Lama c. Acara 2. Arti lain dari hadits menurut bahasa ialah “جديد “ artinya….. a. Mudah d. Baru b. Jauh e. Lama c. Dekat 3. اقواله صلى الله عليه وسلم وافعاله واحواله Lafal tersebut adalah definisi hadits menurut…… a. Ahli Hadits d. Ahli Tafsir b. Ahli Fikih e. Ahli Ushul c. Mutakallimin 4. Segala perkataan, perbuatan dan taqrir nabi Muhammad saw, yang berkaitan dengan hukum adalah pengertian hadits menurut…… a. Ahli Hadits d. Ahli Kalam b. Ahli Ushul Fikih e. Ulama’ Tabi’in c. Ahli Fikih 5. Menurut ahli hadits bahwa perbedaan hadits dengan sunnah adalah….. a. Hadits lebih kuat daripada sunnah b. Sunnah lebih luas pengertiaannya daripada hadits c. Hadits dan sunnah sama saja d. Sunnah hanya khusus pada nabi Muhammad saw e. Hadits bias disandarkan pada selain Nabi Muhammad saw 6. ما أضيف الى النبي صلى الله عليه وسلم من قول اوفعل اوتقرير Definisi diatas berarti segala yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw……. a. Berupa petunjuk, perbuatan ataupun isyaratnya b. Barupa wasiat, nasehat, ataupun keputusannya c. Berupa perkataan, perbuatan, ataupun ketetapannya d. Berupa perkataaan, keputusan ataupun kehidupannya e. Berupa pernyataan, keputusan dan perbuatannya 7. Kata Atsar dari segi bahasa mempunyai arti….. a. Sesuatu yang baru d. Debu b. Sisa dari sesuatu e. Barang bekas c. Do’a 8. Para ulama’ berbeda pendapat dalam memahami istilah hadits, sunnah, khobar dan atsar. Untuk menghindari perbedaan tersebut ulama Ahli Fikih memakai istilah atsar hanya untuk……. a. para sahabat, tabi’in dan ulama salaf b. Nabi dan ulama salaf c. Nabi dan tabi’in d. Nabi dan khulafa’urrosydin e. Jumhur ulama 9. Khabar dari segi bahasa adalah…… a. Warta atau berita d. Isu b. Peristiwa e. Desas – desus c. Sisa sesuatu 10. Ahli hadits mendifinisikan khabar adalah…… a. Suatu berita yang diterima dari nabi Muhammad saw, sahabat, dan tabi’in b. Suatu berita yang diterima dari sahabat dan tabi’in c. Suatu berita yang hanyaa mengandung hukum d. Suatu berita yang hanya khusus dari sahabat nabi e. Suatu berita yang berasal dari ulama hadits Penilaian : Setiap nomor nilai 10. Maksimal = 100 Test Subyektif : Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
Penilaian: Skala nilai setiap nomor mengguanakan rentang 1-20. Total nilai benar 100 Aspek penilaian: Kejelasan :a. Tersusun dengan baik b. Tertulis dengan baik Argumentasi seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam menjawab permasalahan Informasi : a. Akurat b. memadai c. Penting Refleksi Quantum: Contoh bersama siswa membaca do’a senandung Al-Qur’an dengan khusyu’ Kunci Jawaban: b. Pilihan Ganda
b. Eassay 1. Ahli hadits memberikan istilah hadits adalah segala ucapan/ perkataan yang berasal dari Nabi Muhammad saw, perbuatan dan keadaan beliau 2. Secara Bahasa: jalan yang terbentang yang dilalui berupa yang baik maupun yang buruk, adat istiadat, kebiasaan, ketetapan dan lain-lain Secara Istilah: Muhaditsin: sesuatu yang dinukil dari nabi Muhammad saw, baik perkataan, perbuatan, dan Taqrir . Ushuliyyin : segala ucapan, perbuatan, dan taqrir Nabi Muhammad saw yang sangku paut dengan hukum Fuqoha : sesuatu bila dikerjakan mendapat pahala bila ditinggaalkan tidak apa-apa. Mauidzah : sesuatu lawan dari bid’ah 3. Karena masing-masing melihat dari segi keilmuan yang dimiliki sehingga berbeda dalam menyebut sifat masing-masing. Meskipun begitu termasuk rahmat yang memperkaya khasanah keilmuan. 4. Hadits Qudsi: lafadz dari Nabi Muhammad saw sedangkan maknanya berasal dari Alloh swt 5. Tidak sepakat, karena orang yang beriman kepada Rosul secara logika dia juga harus menerima apa saja yang dibawa oleh Rosul dan harus menerimanya tanpa syarat apapun , bila menolak berarti dia sama dengan menolak Rosul yang membawa hadits, sama artinya dia tidak beriman / kafir Blitar, 22 April 2010
Catatan :…………………………………………………………………………………………………. :…………………………………………………………………………………………………. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP] NAMA MADRASAH : MAN ? MATA PELAJARAN : AL-QUR’AN HADITS KELAS / SEMESTER : X [sepuluh] / I [ganjil] ALOKASI WAKTU : 2 JAM PELAJARAN [ 1 X TM ] PERTEMUAN KE : 3 [tiga] Standar Kompetensi : Memahami istilah-istilah hadis Kompetansi Dasar : Membandingkan pengertian hadis, sunnah, khabar, atsar dan hadis qudsi. Indikator Hasil Belajar :
1. Tujuan Pembelajaran
2. Meteri Ajar Persamaan Hadits dengan Sunnah:
Perbedaan Hadits dengan Sunnah
Perbedaan Hadits dengan Khobar dan Atsar
Perbedaan hadits Nabawi dengan Hadits Qudsi
3. MetodePembelajaran a. Model : PREDICTION GUIDE ( Tebak Isi ): Metode ini digunakan untuk melibatkan siswa di dalam proses pembelajaran secara aktif dari awal sampai akhir. Dengan metode ini siswa diharapkan dapat terlibat dalam pembelajaran semenjak awal pertemuan dan tetap mempunyai perhatian ketika Pendidik menyampaikan materi. Selama penyampaian materi siswa dituntut untuk mencocokkan prediksi-prediksi mereka dengan materi yang disampaikan oleh pendidik b. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi . 4. Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran b. Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa c. Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa d. Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru e. Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa 2. Kegiatan Inti a. Tentukan topik yang akan disampaikan , lalu bagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil b. Pendidik meminta siswa untuk menebak apa-apa yang saja yang kira-kira akan mereka dapatkan dalam pembelajaran ini dan sampaikan pelajaran secara interaktif c. Selama proses pembelajaran, siswa diminta untuk mengidentifikasi prediksi mereka yang sesuai dengan materi yang disampaikan pendidik. d. Mintalah siswa untuk menyampaikan prediksi yang sesuai dengan materi yang dipelajari . e. Di akhir pembelajaran, tanyakan berapa prediksi mereka yang mengena 3. Kegiatan Akhir a. Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari b. Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran c. Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar 5. Alat/Bahan/Sumber Belajar a. Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar b. Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi c. Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta d. Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan e. Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI. 6. Penilaian A. Penilaian Proses B. Penilaian Hasil 1. Jenis Tagihan a. Test Tulis 2. Bentuk Instrument: a. Test Obyektif b. Test Subyektif A. Penilaian Proses Penilaian yang diperoleh dari hasil pengamatan kepada siswa, dilihat dari aktifitas dan keterlibatannya selama proses pembelajaran berlangsung Petunjuk: Berikan penilaian dengan menuliskan angka 1-5 pada setiap aspek penilaian, untukmengukur sikap positif siswa. 1 = Sangat tidak positif 2 = Kurang positif 3 = Cukup positif 4 = Positif 5 = Sangat positif Mengubah skor menjadi nilai siswa: Nilai : Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100 Jumlah skor total Misalnya 16 X 100 = 80 90-100 = sangat baik 20 75 -89 = Baik 65- 74 = Cukup 50 -64 = Kurang 20 – 49 = Sangat kurang
B. Penilaian Hasil Soal Obyektif Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang paling benar! 1. Perbedaan yang jelas antara Hadits Nabawi dengan Hadits Qudsi adalah….. a. Hadits qudsi nabi memulai sabdanya dengan “ Alloh berfirman” b. Nabi menjelaskan sendiri ini adalah jenis hadits Qudsi c. Hadits Qudsi sudah dijamin pasti shahih d. Hadits Nabawi beliau menyandarkan sabdanya pada dirinya sendiri e. Jawaban a dan d benar 2. Melihat bentuk hadits dibawah ini maka dapat digolongkan sebagai hadits….. قال الله عزوجل ال عند ظن عندى بي وانا معهحيث يذمرني (رواه البخارى عن ابى هريره) a. Hadits Qudsi b. Hadits nabawi c. Hadits Illahi d. Hadits Rabbani e. Jawaban a,c dan d benar 3. Yang dimaksud dengan hadits Qudsi adalah….. a. Lafadznya dari Alloh b. Maknanya dari alloh c. Lafadz dan maknany dari Alloh d. Lafadz dari nabi maknanya dari Alloh e. Lafadz dan maknanya dari nabi 4. Berikut ini perbedaan antara hadits dengan sunnah adalah….. a. Sama-sama dari nabi Muhammad saw b. Sama-sama berupa ucapan, perbuatan dan ketetapan nabi Muhammad saw c. Sunnah lebih luas daripada hadits d. Sunnah terjadi sebelum maupun sesudah kenabian, sedangkan hadits terjadi hanya pada saat kenabian e. Jawaban c dan d benar 5. Yang dimaksud khobar istilahnya sama dengan hadits nabi adalah….. a. Khobar mauquf dan khobar marfu’ b. Khobar Maqthu’ c. Khobar mauquf dan khobar maqthu’ d. Khobar marfu’ e. Jawaban a dan d benar 6. Yang menganggap istilah atsar sama dengan khobar dan hadits adalah…. a. Ahli hadits b. Ahli ushul c. Fuqoha’ d. Kebanyakan ulama’ e. Sebagian ulama’ 7. Perbedaan antara atsar dengan khobar adalah…. a. Atsar lebih umum dari khobar b. Khobar adalah berita khusus dari nabi Muhammad saw c. Atsar adalah berita yang bersalah dari nabi Muhammad saw dan selainnya d. Atsar adalah perkatan-perkataan ulama’ salaf, sahabat dan tabi’in dan lainnya e. Jawaban a dan b benar 8. Yang dimaksud dengan khobar mauquf adalah berita yang berasal dari…. a. Nabi Muhammad saw b. Sahabat c. Tabi’in d. Tabi’in tabi’in e. Ulama’ salaf 9. Sunnah adalah segala perkataan, perbuatan dan Taqrir Nabi Muhammad saw yang berkaitan dengan hukum adalah pendapat dari….. a. Muhaditsin b. Ushuliyyin’ c. Mutakallimin d. Fuqoha’ e. Mauidzah 10. Yang berpendapat bahwa hadits sama dengan sunnah adalah…. a. Fuqoha’ b. Ushuluyyin c. Muhaditsin d. Mauidzah e. Mutakallimin Penilaian setiap nomor nilai 10. maksimal = 100 Test Subyektif : Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1. Apa persamaan antara Hadits dan Sunnah? Sebutkan minimal 2! 2. Apa saja perbedaan Hadits dengan Sunnah? 3. Bedakan antara Hadits Nabawi dengan Hadits Qudsi! 4. Apa saja beda antara Hadits, Khobar dan Atsar? 5. Apakah sama yang dimaksud hadits, sunnah, khobar dan atsar itu? Kemukakan argumenmu! Penilaian: Skala nilai setiap nomor mengguanakan rentang 1-20. Total nilai benar 100 Aspek penilaian: Kejelasan :a. Tersusun dengan baik b. Tertulis dengan baik Argumentasi: seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam menjawab permasalahan Informasi : a. Akurat b. memadai c. Penting Refleksi Quantum: Contoh bersama siswa membaca do’a senandung Al-Qur’an dengan khusyu’ Kunci Jawaban: a. Pilihan Ganda
b. Eassay 1. Persamaan Hadits dengan Sunnah:
2. Perbedaan Hadits dengan Sunnah
3. Perbedaan hadits Nabawi dengan Hadits Qudsi
4. Perbedaan Hadits dengan Khobar dan Atsar
5. Pengertian Hadits Secara Bahasa: Baru, dekat dan khobar Secara Istilah: Muhaditsin: segala ucapan/ perkataan yang berasal dari Nabi Muhammad saw, perbuatan dan keadaan beliau Ushuliyyin : segala ucapan, perbuatan dan taqrir Nabi Muhammad saw yang berkaitan dengan hukum Pengertian Sunnah Secara Bahasa: jalan yang terbentang yang dilalui berupa yang baik maupun yang buruk, adat istiadat, kebiasaan, ketetapan dan lain-lain Secara Istilah: Muhaditsin: sesuatu yang dinukil dari nabi Muhammad saw, baik perkataan, perbuatan, dan Taqrir . Ushuliyyin : segala ucapan, perbuatan, dan taqrir Nabi Muhammad saw yang sangku paut dengan hukum Fuqoha : sesuatu bila dikerjakan mendapat pahala bila ditinggaalkan tidak apa-apa. Mauidzah : sesuatu lawan dari bid’ah Pengertian Khabar Secara Bahasa: warta / berita Secara istilah : Muhaditsin: berita yang berasal dari nabi Muhammad saw, sahabat maupun tabi’in Ulama’ lain: berita yang berasal dari nabi Muhammmad saw, maupun selainnya Pendapat lain: berita yang khusus datang dari nabi Muhammad saw Pengertian Atsar Secara bahasa: sisa sesuatu / bekas sesuatu Secara Istilah: Kebanyakan ulama’: atsar sama dengan khobar sama dengan hadits Sebagian ulama’ : atsar lebih umum daripada khobar, karena atsar berasal dari Nabi Muhammad saw maupun selainnya, sedangkan khobar berasal khusus dari nabi Muhammad saw. Fuqoha’ : perkataan-perkataan ulama’ salaf, sahabat, tabi’in dan lainnya Blitar, 22 April 2010
Catatan :…………………………………………………………………………………………………. :…………………………………………………………………………………………………. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP] NAMA MADRASAH : MAN ? MATA PELAJARAN : AL-QUR’AN HADITS KELAS / SEMESTER : X [sepuluh] / I [ganjil] ALOKASI WAKTU : 2 JAM PELAJARAN [ 1 X TM ] PERTEMUAN KE : 4 [empat] Standar Kompetensi : Memahami istilah-istilah hadis Kompetansi Dasar : Menerapkan pengertian hadis, sunnah (sunnah qauliyah, sunnah fi’liyah dan sunnah taqririyah), khabar, atsar dan hadis qudsi. Indikator Hasil Belajar : ,
1. Tujuan Pembelajaran
2. Meteri Ajar Sunnah Qouliyah adalah ucapan-ucapan/ perkataan-perkataan Nabi Muhammad saw, yang berkaitan dengan hukum islam Contoh Sunnah Quliyah:
Sunnah Fi’liyah adalah perbuatan-perbuatan Nabi Muhammad saw, yang berkaitan dengan hukum islam Contoh Sunnah Fi’liyah: صلوا كما رأيتمونى اصلى (رواه البخرى و مسلم من مالك) Artinya: “ Kerjakanlah sholat seperti kamu melihat bagaimana aku mengerjakannya” (HR Bukhori dan Muslin dari Malik ibnu Hawarits) Sunnah Taqririyah adalah ketetapan Nabi Muhammad saw, yang berkaitan perbuatan / pertanyaan sahabat yang berkaitan dengan hukum islam Contoh Sunnah Taqririyah: لا, ولكنه ليس فى ارضى قومى كلوا فانه حلال (متفق عليه) Artinya:” Tidak, tetapi binatang itu tidak terdapat didaerah kaumku. Makanlah sesungguhnya dia halal ( HR. bukhori dan muslim) Contoh Khobar: من السنة وضع الكف تحت السرة فى الصلاة Artinya” Sunnah ialah meletakkan tangan dibawah pusat sewaktu melakukan sholat” Contoh Atsar: السنه ان يمبر الامام الفطر ويوم الاضحى حين يجلس على المنبر قبل الخطبة تسع تكبيرات (رواه البيهقى) Artinya: “Menurut Sunnah , hendaklah imam bertakbir pada hari raya Fitri dan hari raya adha sebanyak sembilan kali ketika duduk diatas mimbar sebelum berkhutbah” ( HR Baihaqy) Contoh Hadits Qudsi: قال الله عزوجل ال عند ظن عندى بي وانا معهحيث يذمرني (رواه البخارى عن ابى هريره) Artinya: “ Nabi SAW berfirman: “Aku adalah menurut persangkaan hamba-Ku dan Aku beserta dia di mana saja dia menyebut ( mengingat) Aku” (HR bukhori dari Abu Huroiroh) 3. MetodePembelajaran a. Model : PREDICTION GUIDE ( Tebak Isi ): Metode ini digunakan untuk melibatkan siswa di dalam proses pembelajaran secara aktif dari awal sampai akhir. Dengan metode ini siswa diharapkan dapat terlibat dalam pembelajaran semenjak awal pertemuan dan tetap mempunyai perhatian ketika Pendidik menyampaikan materi. Selama penyampaian materi siswa dituntut untuk mencocokkan prediksi-prediksi mereka dengan materi yang disampaikan oleh pendidik b. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi 4. Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran b. Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa c. Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa d. Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru e. Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa 2. Kegiatan Inti a. Tentukan topik yang akan disampaikan , lalu bagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil b. Pendidik meminta siswa untuk menebak apa-apa yang saja yang kira-kira akan mereka dapatkan dalam pembelajaran ini dan sampaikan pelajaran secara interaktif c. Selama proses pembelajaran, siswa diminta untuk mengidentifikasi prediksi mereka yang sesuai dengan materi yang disampaikan pendidik. d. Mintalah siswa untuk menyampaikan prediksi yang sesuai dengan materi yang dipelajari . e. Di akhir pembelajaran, tanyakan berapa prediksi mereka yang mengena 3. Kegiatan Akhir a. Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari b. Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran c. Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar 5. Alat/Bahan/Sumber Belajar a. Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar b. Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi c. Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta d. Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan e. Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI. 6. Penilaian A. Penilaian Proses B. Penilaian Hasil 1. Jenis Tagihan a. Test Tulis 2. Bentuk Instrument: a. Test Obyektif b. Test Subyektif A. Penilaian Proses Penilaian yang diperoleh dari hasil pengamatan kepada siswa, dilihat dari aktifitas dan keterlibatannya selama proses pembelajaran berlangsung Petunjuk: Berikan penilaian dengan menuliskan angka 1-5 pada setiap aspek penilaian, untukmengukur sikap positif siswa. 1 = Sangat tidak positif 2 = Kurang positif 3 = Cukup positif 4 = Positif 5 = Sangat positif Mengubah skor menjadi nilai siswa: Nilai : Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100 Jumlah skor total Misalnya 16 X 100 = 80 90-100 = sangat baik 20 75 -89 = Baik 65- 74 = Cukup 50 -64 = Kurang 20 – 49 = Sangat kurang
B. Penilaian Hasil Soal Obyektif Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang paling benar!
a. Qouliyah, fi’liyah dan taqririyah b. Fi’liyah, hammiyah dan taqririyah c. Muakad, qouliyah, dan ghoiru qouliyah d. Qouliyah, fi’liyah, dan sam’iyah e. Taqririyah, fi’liyah dan ghoiru qouliyah 2. Yang dimaksud dengan sunnah qouliyah adalah ………. a. Isyarat yang diberikan kepada nabi Muhammad saw berkaitan dengan syari’at islam b. Petunjuk nabi Muhammad saw berkaitan dengan syari’at islam nusia c. Pengawasan syari’at islam yang dilakukan Nabi Muhammad saw d. Komentar dan tanggapan yang diberikan Nabi Muhammad saw e. Ucapan nabi Muhammad saw yang berhubungan dengan syari’at islam 3. المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضا. راواه البخارى ومسلم Hadits tersebut adalah contoh dari sunnah…. a. Fi’liyah d. hammiyah b. Qouliyah e. Taqririyah c. Ahwaliyah 4. Yang dimaksud dengan sunnah fi’liyah adalah……. a. Bimbingan Nabi Muhammad saw, yang berhubungan dengan syari’at islam b. Nasehat Nabi Muhammad saw, yang berhubungan dengan syari’at islam c. Persetujuan Nabi Muhammad saw, yang berhubungan dengan syari’at islam d. Perbuatan Nabi Muhammad saw, yang berhubungan dengan syari’at islam e. Cara bekerja Nabi Muhammad saw, yang berhubungan dengan syari’at islam 5. صلوا كما رأيتموني اصلى Hadits diatas adalah bentuk sunnah….. a. Fi’liyah d. Hammiyah b. Qouliyah e. Taqririyah c. Ahwaliyah 6. لا, ولكن لم يكن في ارض قومي كلوا فانه حلال. متفق عليه Hadits diatas adalah qoul nabi Muhammad saw, terhadap pertanyaan sahabat tentang halal dan haramnya…… a. Daging biawak d.Daging belalang b. Daging ikan laut e. Daging ikan hiu c. Daging lumba-lumba 7. خذوا عني مناسككم. رواه مسلم عن جبر Hadits diatas adalah contoh dari sunnah… a. Fi’liyah d. hammiyah b. Qouliyah e. Taqririyah c. Ahwaliyah 8. Dari segi bahasa taqrir adalah….. a. Ucapan d. Keputusan b. Perbuatan e. Ketetapan c. Keadaan 9. Sahabat nabi Muhammmad saw yang mewakili teman-temannya menanyakan hukum memakan daging biawak adalah….. a. Kholid bin Mughiroh b. Khalid bin Walid c. Abdulloh bin Umar d. Abdulloh bin Mas’ud e. Abdulloh bin Abbas 10. Nabi Muhammad saw, mencontohkan tata cara sholat , haji dan puasa. Hal ini dikategorikan sebagai sunnah…………. a.Fi’liyah d. hammiyah b. Qouliyah e. Taqririyah b. Ahwaliyah Penilaian : Setiap nomor nilai 10. Maksimal = 100 Test Subyektif : Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar
Penilaian: Skala nilai setiap nomor mengguanakan rentang 1-20. Total nilai benar 100 Aspek penilaian: Kejelasan :a. Tersusun dengan baik b. Tertulis dengan baik Argumentasi seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam menjawab permasalahan Informasi : a. Akurat b. memadai c. Penting Refleksi Quantum: Bersama siswa membaca Takbir dengan mengangkat kedua tangan, terus bertepuk tangan. Kunci Jawaban: a. Pilihan Ganda
b. Eassay 1. Sunnah Qouliyah adalah ucapan-ucapan/ perkataan-perkataan Nabi Muhammad saw, yang berkaitan dengan hukum islam Contoh Sunnah Quliyah:
Sunnah Fi’liyah adalah perbuatan-perbuatan Nabi Muhammad saw, yang berkaitan dengan hukum islam Contoh Sunnah Fi’liyah: صلوا كما رأيتمونى اصلى (رواه البخرى و مسلم من مالك) Artinya: “ Kerjakanlah sholat seperti kamu melihat bagaimana aku mengerjakannya” (HR Bukhori dan Muslin dari Malik ibnu Hawarits) Sunnah Taqririyah adalah ketetapan Nabi Muhammad saw, yang berkaitan perbuatan / pertanyaan sahabat yang berkaitan dengan hukum islam Contoh Sunnah Taqririyah: لا, ولكنه ليس فى ارضى قومى كلوا فانه حلال (متفق عليه) Artinya:” Tidak, tetapi binatang itu tidak terdapat didaerah kaumku. Makanlah sesungguhnya dia halal ( HR. bukhori dan muslim) 2. Contoh Hadits Qudsi: قال الله عزوجل ال عند ظن عندى بي وانا معهحيث يذمرني (رواه البخارى عن ابى هريره) Artinya: “ Nabi SAW berfirman: “Aku adalah menurut persangkaan hamba-Ku dan Aku beserta dia di mana saja dia menyebut ( mengingat) Aku” (HR bukhori dari Abu Huroiroh) 3. Khobar mauquf adalah berita yang berasal dari sahabat Contoh Khobar: من السنة وضع الكف تحت السرة فى الصلاة Artinya” Sunnah ialah meletakkan tangan dibawah pusat sewaktu melakukan sholat” 4. Pengertian Atsar Secara bahasa: sisa sesuatu / bekas sesuatu Secara Istilah: Kebanyakan ulama’: atsar sama dengan khobar sama dengan hadits Sebagian ulama’ : atsar lebih umum daripada khobar, karena atsar berasal dari Nabi Muhammad saw maupun selainnya, sedangkan khobar berasal khusus dari nabi Muhammad saw. Fuqoha’ : perkataan-perkataan ulama’ salaf, sahabat, tabi’in dan lainnya Contoh Atsar: السنه ان يمبر الامام الفطر ويوم الاضحى حين يجلس على المنبر قبل الخطبة تسع تكبيرات (رواه البيهقى) Artinya: “Menurut Sunnah , hendaklah imam bertakbir pada hari raya Fitri dan hari raya adha sebanyak sembilan kali ketika duduk diatas mimbar sebelum berkhutbah” ( HR Baihaqy) 5. Tidak, karena tidak semua ucapan nabi itu bersangkut paut dengan hukum sedangkan sunnah Qouliyah itu adalah ucapan-ucapan nabi Muhammad saw yang berkaitan dengan hukum isalam. Blitar, 22 April 2010
Catatan :…………………………………………………………………………………………………. :…………………………………………………………………………………………………. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP] NAMA MADRASAH : MAN ? MATA PELAJARAN : AL-QUR’AN HADITS KELAS / SEMESTER : X [sepuluh] / I [ganjil] ALOKASI WAKTU : 4 JAM PELAJARAN [ 2 X TM ] PERTEMUAN KE : 5- 6 [lima- enam] Standar Kompetensi : Memahami sanad dan matan hadis Kompetansi Dasar : Menjelaskan pengertian sanad dan matan. Indikator Hasil Belajar :
1. Tujuan Pembelajaran
2. Meteri Ajar Unsur-unsur Hadits: dalam suatu hadits pasti terdapat 3 hal penting yang merupakan unsur suatu hadits yaitu sanad, matan dan Rowi Pengertian sanad: Secara bahasa: sandaran, tempat bersandar artinya sesuatu yang dapat dipegangi atau dipercaya Secara istilah: Muhaditsin: rangkaian urutan orang-orang yang menjadi sandaran atau jalan yang menyampaiakn / menghubungkan suatu hadits sampai kepada nabi saw ( matan hadits) Istilah lain: mata rantai para periwayat hadits yang menghbungkan sampai ke matan hadits Pengertian Matan Secara bahasa: punggung jalan, tanah gersang, tandus, membelah, mengeluarkan, mengikat. Secara istilah : Muhaditsin : perkataan yang disebut diakhir sanad, yaitu sabda nabi saw yang disebut sesudah disebutkan sanadnya Pengertian Rowi. Rowi adalah orang yang memindahkan suatu hadits dari seseorang guru kepada orang lain atau yang membukukannya kedalam sebuah kitab hadits. Rowi pertama adalah para sahabat dan rowi terakhir adalah orang yang membukukannya seperti Imam bukhori, imam Muslim imam ahmad dan lain-lain. Perbedaan antara Sanad dengan Rowi: Sanad itu dimulai dari generasi (kita) terjauh dari Rosul sampai kepada Nabi saw dan sanad itu membentuk suatu rangkaian / mata rantai sedangkan, Rowi itu dimulai dari generasi terdekat dari Rosul ( sahabat) sampai kepada generasi periwayat yang membukukan dalam kitab-kitab hadits dan Rowi itu biasanya yang dimaksud adalah perowi terakhir seperti Imam Bukhori , Muslim dan lain-lain Persamaannya antara Sanad dengan Rowi: Sama- sama orang yang menyampaikan/ meriwayatkan suatu hadits. 3. MetodePembelajaran a. Model : GUIDED NOTE TAKING ( Catatan yang Terbimbing ); Dalam metode ini, sebagai pendidik perlu menyiapkan suatu bagan atau skema atau yang lain yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan-catatan ketika anda menyampaikan pelajaran. Ada banyak bentuk atau pola yang dapat dikerjakan untuk metode ini, salah satunya dan yang paling sederhana adalah mengisi titik-titik b. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi 4. Langkah Pembelajaran a. Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran b. Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa c. Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa d. Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru e. Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa
3. (Pertemuan II)
4. Kegiatan Akhir a. Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari b. Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran c. Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar 5. Alat/Bahan/Sumber Belajar a. Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar b. Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi c. Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta d. Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan e. Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI. 6. Penilaian A. Penilaian Proses B. Penilaian Hasil 1. Jenis Tagihan a. Test Tulis 2. Bentuk Instrument: a. Test Obyektif b. Test Subyektif A. Penilaian Proses Penilaian yang diperoleh dari hasil pengamatan kepada siswa, dilihat dari aktifitas dan keterlibatannya selama proses pembelajaran berlangsung Petunjuk: Berikan penilaian dengan menuliskan angka 1-5 pada setiap aspek penilaian, untukmengukur sikap positif siswa. 1 = Sangat tidak positif 2 = Kurang positif 3 = Cukup positif 4 = Positif 5 = Sangat positif Mengubah skor menjadi nilai siswa: Nilai : Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100 Jumlah skor total Misalnya 16 X 100 = 80 90-100 = sangat baik 20 75 -89 = Baik 65- 74 = Cukup 50 -64 = Kurang 20 – 49 = Sangat kurang
B. Penilaian Hasil Soal Obyektif Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang paling benar! 1. Dari segi bahasa, sanad berarti ……. a. Disampaikan d. Dipercaya b. Tempat bersandar e. Meriwayatkan c. Dapat dipegangi 2. Orang yang menerangkan sanad suatu hadits disebut….. a. Isnad d. Asanid b. Musnid e. Sanad c. Musnad 3. Dari segi bahasa, matan adalah…… a. Punggung jalan b. Tanah yang datar c. Tanah yang gersang atau tandus d. Sesuatu yang padat dan berisi e. Sesuatu yang merata 4. Orang yang memindahkan hadits dari seorang guru kepada orang lain, dalam ilmu hadits disebut…. a. Riwayat d. Diroyah b. Ru’yah e. Rijalul Hadits c. Rawi 5. Lafal راواه البخارى ومسلم dalam istilah periwayatan hadits sering juga disebut….. a. Jama’ah d. Sittah b. Khomsah e. Syaikhan c. Sab’ah 6. Dibawah ini yang tidak termasuk syarat-syarat perowi hadits …… a. Adil d. Dhobith b. Kuat hafalannya e. Laki-laki c. Tidak pernah melakukan dosa besar 7. Kita dapat melihat sejarah para perowi hadits dengan mudah dimasa kini. Semua itu berkat ilmu yang telah disusun para ahli hadits, yaitu……. a. Ilmu Jarh Wa Ta’dil d. Ilmu Mantiq b. Ilmu Asbabul Wurud Hadits e. Ilmu Rijalul Hadits c. Ilmu Mustholah Hadits 8. Seorang perowi harus, dhobith, baik dhobith kitaban maupun sodron. Yang dimaksud dengan dhobitus sodron adalah…. a. Pandai d. Teliti dalam penulisan b. Kuat hafalannya e. Luas wawasannya c. Memiliki kekuatan 9. Seorang perowi harus selalu mawas diri dan menjauhi perbuatan dosa. Sikap seperti ini disebut…… a. Murji’ah d. Murtafi’ah b. Muru’ah e. Mumtaz c. Mukhlis 10. Berikut ini rawi yang tidak termasuk dalam احرجه الخمسه adalah….. a. Abu dawud d. At turmudzi b. An Nasa’I e. Ahmad c. Muslim 11. Seorang perawi hadits harus mempunyai ‘adalah, artinya a. Kejujuran d. Kesederhanaan b. Kewibawaan e. Kezuhudan c. Keadilan 12. Sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits adalah… a. Abu sa’id Al-Khudri d. Abu Hurairah b. Abdullah ibn Abbas e. Aisyah c. Anas ibn Malik 13. Ilmu yang membahas para perawi hadits disebut……… a. Ilmu Ushulul Hadits d. Ilmu Asar Al-Hadits b. Ilmu Mustalah Hadits e. Ilmu Rijalul Hadits c. ilmu Hadits Riwayah 14. Dalam hadits sering dijumpai kata Muttafaq ‘Alaih, maksudnya ……….. a. Ahmad dan Al-Bukhari b. Al-Bukhari dan Muslim c. Muslim dan Ahmad d. At-Tirmidzi dan Ahmad e. Ibnu Majah dan Abu Dawud 15. Seorang perawi harus Dhobit, artinya ……… a. Taat beribadah b. Mempunyai hafalan yang kuat c. Terhindar dari dosa-dosa besar d. Amanah dan rajin beramal soleh e. Selalu istiqamah dan jujur 16. Tokoh ilmu hadits riwayah adalah ……….. a. Muhammad bin Syihab Az-Zuhry b. Ar-Ramahurmuzi c. Nasiruddin Al-Bani d. Ibnu Hajar Al-Asqalani e. Al-Bukhari 17. Musnid adalah orang yang menerangkan ……… suatu hadits. a. Rawi d. Ilmu b. Matan e. Kitab c. Sanad 18. Orang yang mengumpulkan dan membukukan hadits di dalam ilmu hadits disebut ………… a. Dewan d. Muhkam b. Tadwin e. Muhadits c. Mudawwin 19. Tokoh ilmu hadits dirayah adalah……… a. Muhammad bin Syihab Az-Zuhry b. Ar-Ramahurmuzi c. Nasiruddin Al-Bani d. Ibnu Hajar Al-Asqalani e. Al-Bukhari 20. Istri Rosululloh yang banyak meriwayatkan suatu hadits adalah…. a. Aisyah b. Hafshoh c. Umi Salamah d. Khotijah e. Aisyah dan Umi Salamah Penilaian : Setiap nomor nilai 10. Maksimal = 100 Test Subyektif : Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1. Apa yang dimaksud dengan sanad? 2. Sebutkan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seorang Rowi hadits! 3. Apa yang dimaksud dengan اخرجه الجماعه ? 4. Siapa yang dimaksud Rowi pertama dan rowi terakhir? Sebutkan masing-masing nama perowinya! 5. Apa yang dimaksud dengan matan hadits itu? Penilaian: Skala nilai setiap nomor menggunakan rentang 1-20. Total nilai benar 100 Aspek penilaian: Kejelasan :a. Tersusun dengan baik b. Tertulis dengan baik Argumentasi seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam menjawab permasalahan Informasi : a. Akurat b. memadai c. Penting Refleksi Quantum: Bersama siswa membaca do’a senandung Al-Qur’an dengan khusyu’ Kunci Jawaban: a. Pilihan Ganda
b. Eassay 1. Pengertian sanad: Secara bahasa: sandaran, tempat bersandar artinya sesuatu yang dapat dipegangi atau dipercaya Secara istilah: Muhaditsin: rangkaian urutan orang-orang yang menjadi sandaran atau jalan yang menyampaiakn / menghubungkan suatu hadits sampai kepada nabi saw ( matan hadits) Istilah lain: mata rantai para periwayat hadits yang menghbungkan sampai ke matan hadits 2. Syarat seorang perowi adalah: muslim, baligh, berakal, adil, dhobit, tidak pernah melakukan dosa besar dan tidak sering melakukan dosa kecil 3. Hadits yang diriwayatkan oleh banyak sekali ( sejumlah besar ) perowi hadits 4. Rowi pertama adalah para sahabat seperti Abu Hurairah, Aisyah, Abdulloh Bin Abbas dll Perowi terakhir adalah orang yang terakhir membukukkan hadits dalam sebuah kitab hadits seperti Imam Bukhori, Imam Muslim , Imam ahmad dll 5. Pengertian Matan Secara bahasa: punggung jalan, tanah gersang, tandus, membelah, mengeluarkan, mengikat. Secara istilah : Muhaditsin : perkataan yang disebut diakhir sanad, yaitu sabda nabi saw yang disebut sesudah disebutkan sanadnya Blitar, 22 April 2010
Catatan :…………………………………………………………………………………………………. :…………………………………………………………………………………………………. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP] NAMA MADRASAH : MAN ? MATA PELAJARAN : AL-QUR’AN HADITS KELAS / SEMESTER : X [sepuluh] / I [ganjil] ALOKASI WAKTU : 4 JAM PELAJARAN [ 2 X TM ] PERTEMUAN KE : 7-8[tujuh-delapan] Standar Kompetensi : Memahami sanad dan matan hadis Kompetansi Dasar : Menunjukkan sanad dan matan dalam hadis. Indikator Hasil Belajar :
1. Menentukan rawi dalam hadis Tujuan Pembelajaran
2. Meteri Ajar
Dari contoh hadits tersebut maka, yang dinamakan Sanad, Matan dan Rowi sbb: Sanad :. عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: Matan: ” إنما الأعمال بالنيات , وإنما لكل امرئ ما نوى , فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله , ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها و امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه Rowi: ” متفق عليه” 3. MetodePembelajaran a. Model : GUIDED NOTE TAKING ( Catatan yang Terbimbing ); Dalam metode ini, sebagai pendidik perlu menyiapkan suatu bagan atau skema atau yang lain yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan-catatan ketika anda menyampaikan pelajaran. Ada banyak bentuk atau pola yang dapat dikerjakan untuk metode ini, salah satunya dan yang paling sederhana adalah mengisi titik-titik b. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi 4. Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran b. Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa c. Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa d. Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru e. Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa 2. ( Pertemuan I) a. Berikan pada siswa panduan yang berisi ringkasan poin-poin utama dari pelajaran yang akan di sampaikan dengan cara ceramah b. Kosongkan sebagian dari poin-poin yang di anggap penting sehingga akan terdapat ruang-ruang kosong dalam panduan tersebut c. Bagikan bahan ajar ( handout ) yang telah disiapkan kepada setiap siswa. d. Jelaskan bahwa anda sengaja menghilangkan beberapa poin penting dalam handout agar siswa tetap berkonsentrasi mendengarkan pembelajaran yang akan disampaikan. e. Berikan kesempatan beberapa siswa untuk menyampaikan hasil pekerjaanya f. Berikan ulasan secukupnya terhadap beberapa pointer yangdianggap penting. a. Berikan pada siswa panduan yang berisi ringkasan poin-poin utama dari pelajaran yang akan di sampaikan dengan cara ceramah b. Kosongkan sebagian dari poin-poin yang di anggap penting sehingga akan terdapat ruang-ruang kosong dalam panduan tersebut c. Bagikan bahan ajar ( handout ) yang telah disiapkan kepada setiap siswa. d. Jelaskan bahwa anda sengaja menghilangkan beberapa poin penting dalam handout agar siswa tetap berkonsentrasi mendengarkan pembelajaran yang akan disampaikan. e. Berikan kesempatan beberapa siswa untuk menyampaikan hasil pekerjaanya f. Berikan ulasan secukupnya terhadap beberapa pointer yangdianggap penting 4. Kegiatan Akhir a. Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari b. Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran c. Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar 5. Alat/Bahan/Sumber Belajar a. Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar b. Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi c. Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta d. Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan e. Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI. 6. Penilaian A. Penilaian Proses B. Penilaian Hasil 1. Jenis Tagihan a. Test Tulis 2. Bentuk Instrument: a. Test Obyektif b. Test Subyektif A. Penilaian Proses Penilaian yang diperoleh dari hasil pengamatan kepada siswa, dilihat dari aktifitas dan keterlibatannya selama proses pembelajaran berlangsung Petunjuk: Berikan penilaian dengan menuliskan angka 1-5 pada setiap aspek penilaian, untukmengukur sikap positif siswa. 1 = Sangat tidak positif 2 = Kurang positif 3 = Cukup positif 4 = Positif 5 = Sangat positif Mengubah skor menjadi nilai siswa: Nilai : Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100 Jumlah skor total Misalnya 16 X 100 = 80 90-100 = sangat baik 20 75 -89 = Baik 65- 74 = Cukup 50 -64 = Kurang 20 – 49 = Sangat kurang
A. Penilaian Hasil Soal Obyektif Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang paling benar! المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضا a. Orang mukmin dengan mukmin lainnya bagaikan sebuah persatuan yang stau sama yang lain saling menguatkan b. Orang mukmin dengan orang mukmin lainnya bagaikan sebuah ikatan , yang satu sama lain saling menguatkan c. Orang mukmin dengan orang mukmin lainnya bagaikan sebuah bangunan, yang satu sama lain saling menguatkan d. Orang mukmin dengan mukmin lainnya bagaikan sebuag kumpulan, yang satu sama yang lain saling menguatkanorang mukmin dengan mukmin lainnya bagaikan sebuah menara, yang satu sama lain saling menguatkan
عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول ” إنما الأعمال بالنيات , وإنما لكل امرئ ما نوى , فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله , ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها و امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه ” متفق عليه” a. عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول b. متفق عليه c. سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول d. إنما الأعمال بالنيات , وإنما لكل امرئ ما نوى , فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله , ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها و امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه e. عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال
a. عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول b. متفق عليه c. سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول d. إنما الأعمال بالنيات , وإنما لكل امرئ ما نوى , فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله , ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها و امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه e. عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال
عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول b. متفق عليه c. سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول d. إنما الأعمال بالنيات , وإنما لكل امرئ ما نوى , فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله , ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها و امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه e. عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال
a. Amirul mukminin Abu hafshoh b. Umar bin khotob c. Imam Bukhori dan Imam Muslim d. Rosululloh e. Muttafaqun ‘Alaihi
a. Amirul mukminin Abu Hafshoh b. Umar bin Khotob c. Imam Bukhori dan Imam Muslim d. Rosululloh e. Muttafaqun ‘Alaihi
a. Imam Bukhori dan Muslim b. Imam Akhmad dan Muslim c. An-Nasa’I dan At Turmudzi d. Ibnu Majah dan At Turmudzi e. Imam Bukhori dan Imam Akhmad
a. bertemu langsung dengan gurunya b. bertemu langsung dan bersama yang lain dengan gurunya c. bertemu langsung di sendiri dengan gurunya d. tidak bertemu langsung dengan gurunya e. bertemu dengan gurunya melalui anaknya
a. Khobar marfu’ b. Khobar mauquf c. Khobar maqthu’ d. Hadits e. Jawaban a dan d benar
a. Amirul mukminin Abu hafshoh b. Umar bin khotob c. Imam Bukhori dan Imam Muslim d. Rosululloh e. Muttafaqun ‘Alaihi Penilaian : Setiap nomor nilai 10. Maksimal = 100 Test Subyektif : Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
عن عائشة رضى الله عنها قالت: دخل رسول الله صلى الله عليه وسلم بيتى فصلى الضحى ثمانى ركعات (رواه ابن حبان)
Penilaian: Skala nilai setiap nomor mengguanakan rentang 1-20. Total nilai benar 100 Aspek penilaian: Kejelasan :a. Tersusun dengan baik b. Tertulis dengan baik Argumentasi seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam menjawab permasalahan Informasi : a. Akurat b. memadai c. Penting Refleksi Quantum: Bersama siswa membaca do’a senandung Al-Qur’an dengan khusyu’ Kunci Jawaban: a. Pilihan Ganda
b. Eassay 1. Sanad: عن عائشة رضى الله عنها قالت: دخل رسول الله صلى الله عليه وسلم Matan: بيتى فصلى الضحى ثمانى ركعات Rowi: (رواه ابن حبان) 2. Ibnu Hibban 3. Rijalul hadits adalah ilmu yang membahas tentang para perowi hadits baik dari kalangan sahabat, tabi’in maupun generasi setelahnya. Contoh Abu Huroiroh, Aisyah, Imam Bukhori, Imam muslim dll 4. Aisyah 5. Pengertian Matan Secara bahasa: punggung jalan, tanah gersang, tandus, membelah, mengeluarkan, mengikat. Secara istilah : Muhaditsin : perkataan yang disebut diakhir sanad, yaitu sabda nabi saw yang disebut sesudah habis disebutkan sanadnya Blitar, 22 April 2010
Catatan :…………………………………………………………………………………………………. :…………………………………………………………………………………………………. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP] NAMA MADRASAH : MAN ? MATA PELAJARAN : AL-QUR’AN HADITS KELAS / SEMESTER : X [sepuluh] / I [ganjil] ALOKASI WAKTU : 4 JAM PELAJARAN [ 2 X TM ] PERTEMUAN KE : 9-11 [SEMBILAN-sebelas] Standar Kompetensi : Mendeskripsikan fungsi hadis terhadap al-Qur’an Kompetansi Dasar : Menjelaskan fungsi hadis terhadap al-Qur’an Indikator Hasil Belajar :
1. Tujuan Pembelajaran
2. Meteri Ajar Kedudukan Hadits: Hadits merupakan dasar sumber hukum Islam setelah Al-Qur’an. Dalil Naqli: Al-Qur’an $pkš‰r‘¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä (#qãè‹ÏÛr& ©!$# (#qãè‹ÏÛr&ur tAqß™§9$# ’Í<‘ré&ur ÍöDF{$# óOä3ZÏB ( bÎ*sù ÷Läêôãt“»uZs? ’Îû &äóÓx« çnr–Šãsù ’n<Î) «!$# ÉAqß™§9$#ur bÎ) ÷LäêYä. tbqãZÏB÷sè? «!$$Î/ ÏQöqu‹ø9$#ur ÌÅzFy$# 4 y7Ï9ºsŒ ׎öyz ß`|¡ômr&ur ¸xƒÍrù‘s? ÇÎÒÈ 59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya Hadits تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما كتاب الله وسنة نبيه (الحديث) Artinya: “ Aku tinggalkan dua pusaka untukmu sekalian, yang kalian tidak akan tersest selagi kamu berpeganga teguh pada keduanya, yaitu berupa kitab Alloh dan Sunnah rosulNya” Fungsi Hadits terhadap Al-Qur’an
3. MetodePembelajaran a. Model : ACTIVE DEBATE ( Debat Aktif ) : Debat bisa menjadi satu metode berharga yang dapat mendorong pemikiran dan perenungan terutama kalau siswa diharapkan mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinannya sendiri. Ini merupakan metode yang secara aktif melibatkan setiap siswa di dalam kelas bukan hanya para pelaku debatnya saja b. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi. 4. Langkah Pembelajaran a. Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran b. Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa c. Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa d. Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru e. Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa a. Kembangkan sebuah pertanyaan yang kontroversial yang berkaitan dengan materi pembelajaran ( Contoh” Tidak ada keharusan menjadikan hadis sebagai sumber ajaran Islam) b. Bagi kelas dalam dua tim, satu kelompok yang “pro” dan kelompok yang “kontra”, c. Berikutnya, buat dua sampai empat sub-kelompok dalam masing-masing kelompok debat. Misalnya, dalam kelas dengan 24 orang siswa, dapat membuat tiga sub-kelompok “ pro” dan tiga kelompok “ kontra” yang masing-masing terdiri dari empat orang. Setiap sub-kelompok diminta mengembangkan argumen yang mendukung masing-masing posisi, atau menyiapkan urutan daftar argumen yang bisa mereka diskusikan dan seleksi. Diakhir diskusi, setiap sub-kelompok memilih seorang juru bicara d. Siapkan dua sampai empat kursi ( tergantung pada jumlah sub-kelompok yang ada) untuk para juru bicara pada kelompok ”pro” dan jumlah kursi yang sama untuk kelompok “kontra”. Siswa yang lain duduk dibelakang para juru bicara. Mulailah debat dengan para juru bicara mempresentasikan pandangan mereka. Proses ini disebut argumen pembuka. e. Setelah mendengarkan argumen pembuka, hentikan debat dan kembali ke sub-kelompok. Setiap sub-kelompok untuk mempersiapkan argumen mengkaunter argumen pembuka dari kelompok lawan. Setiap sub-kelompok memilih juru bicara, usahakan yang baru f. Lanjutkan kembali debat. Juru bicara yang saling berhadapan diminta untuk memberikan kaunter argumen. Ketika debat berlangsung, peserta yang lain didorong untuk memberikan catatan yang berisi usulan argumen atau bantahan. Minta mereka untuk bersorak atau bertepuk tangan untuk masing-masing argumen dari para wakil kelompok. g. Pada saat yang tepat akhiri debat. Tidak perlu menentukan kelompok mana yang menang, buatlah kelas melingkar. Pastikan bahwa kelas terintegrasi dengan meminta mereka duduk berdampingan dengan mereka yang berada di kelompok lawan. Diskusikan apa yang siswa pelajari dari pengalaman debat tersebut. Minta siswa untuk mengidentifikasi argumen yang paling baik menurut mereka. a. Bagi kelas dalam dua tim, satu kelompok yang “pro” dan kelompok yang “kontra”, b. Berikutnya, buat dua sampai empat sub-kelompok dalam masing-masing kelompok debat. Misalnya, dalam kelas dengan 24 orang siswa, dapat membuat tiga sub-kelompok “ pro” dan tiga kelompok “ kontra” yang masing-masing terdiri dari empat orang. Setiap sub-kelompok diminta mengembangkan argumen yang mendukung masing-masing posisi, atau menyiapkan urutan daftar argumen yang bisa mereka diskusikan dan seleksi. Diakhir diskusi, setiap sub-kelompok memilih seorang juru bicara c. Siapkan dua sampai empat kursi ( tergantung pada jumlah sub-kelompok yang ada) untuk para juru bicara pada kelompok ”pro” dan jumlah kursi yang sama untuk kelompok “kontra”. Siswa yang lain duduk dibelakang para juru bicara. Mulailah debat dengan para juru bicara mempresentasikan pandangan mereka. Proses ini disebut argumen pembuka. d. Setelah mendengarkan argumen pembuka, hentikan debat dan kembali ke sub-kelompok. Setiap sub-kelompok untuk mempersiapkan argumen mengkaunter argumen pembuka dari kelompok lawan. Setiap sub-kelompok memilih juru bicara, usahakan yang baru e. Lanjutkan kembali debat. Juru bicara yang saling berhadapan diminta untuk memberikan kaunter argumen. Ketika debat berlangsung, peserta yang lain didorong untuk memberikan catatan yang berisi usulan argumen atau bantahan. Minta mereka untuk bersorak atau bertepuk tangan untuk masing-masing argumen dari para wakil kelompok. f. Pada saat yang tepat akhiri debat. Tidak perlu menentukan kelompok mana yang menang, buatlah kelas melingkar. Pastikan bahwa kelas terintegrasi dengan meminta mereka duduk berdampingan dengan mereka yang berada di kelompok lawan. Diskusikan apa yang siswa pelajari dari pengalaman debat tersebut. Minta siswa untuk mengidentifikasi argumen yang paling baik menurut mereka a. Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari b. Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran c. Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar 5. Alat/Bahan/Sumber Belajar a. Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar b. Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi c. Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta d. Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan e. Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI. 6. Penilaian A. Penilaian Proses B. Penilaian Hasil 1. Jenis Tagihan a. Test Tulis 2. Bentuk Instrument: a. Test Obyektif b. Test Subyektif A. Penilaian Proses Penilaian yang diperoleh dari hasil pengamatan kepada siswa, dilihat dari aktifitas dan keterlibatannya selama proses pembelajaran berlangsung Petunjuk: Berikan penilaian dengan menuliskan angka 1-5 pada setiap aspek penilaian, untukmengukur sikap positif siswa. 1 = Sangat tidak positif 2 = Kurang positif 3 = Cukup positif 4 = Positif 5 = Sangat positif Mengubah skor menjadi nilai siswa: Nilai : Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100 Jumlah skor total Misalnya 16 X 100 = 80 90-100 = sangat baik 20 75 -89 = Baik 65- 74 = Cukup 50 -64 = Kurang 20 – 49 = Sangat kurang
B. Penilaian Hasil Soal Obyektif Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang paling benar! 1. Ayat berikut menjelaskan bahwa ………… 4 !$tBur ãNä39s?#uä ãAqß™§9$# çnrä‹ã‚sù $tBur öNä39pktX çm÷Ytã (#qßgtFR$$sù 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# ( ¨bÎ) ©!$# ߉ƒÏ‰x© É>$s)Ïèø9$# ÇÐÈ a. Hadits merupakan sabda nabi Muhammad saw b. Proses pembukuan hadits c. Kedudukan hadits sebagai sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an d. Hadits sejajar dengan khabar e. Hadits berisi perintah dan larangan 2. Arti hadits yang bergaris bawah …… …. فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين تمسكوا بها وعليها….. a. Diharapkan kamu berpegang teguh dengan sunnahku b. Jangan ragu-ragu kamu berpegang dengan sunnahku c. Mungkin kamu berpegang dengan sunnahku d. Biasakan kamu berpegang teguh dengan sunnahku e. Wajib bagi kamu sekalian berpegang dengan sunnahku 3. Apabila semua umat islam mengakui dan membenarkan kerasulan Muhammad saw, konsekuensi logisnya adalah…. a. Menerima apa yang dibawanya b. Cukup diimani c. Karena rasul juga manusia maka dia juga bias salah d. Sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan hukum e. Menerima apa yang bisa ditambah
Hadits di atas adalah menguatkan QS. Al Baqarah: 185 `yJsù y‰Íky ãNä3YÏB tök¤¶9$# çmôJÝÁuŠù=sù maka fungsi hadits diatas adalah sebagai berikut: a. Bayan al-taqrir d. Bayan al-ta’kid b. Bayan al-itsbat e. Bayan at-tasyri’ c. Jawaban a, b,dan c benar
a.Yang bendiri sendiri b.Setelah Al-Qur’an c.Yang mutlak harus diterima walau haditsnya maudhu’ d. Yang sejajar dengan Al-Qur’an e.Yang bebas dari intervensi manusia
a. Memberikan rician dan penjelasan lebih detail dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang masi global b. Menetapkan hukum tersendiri yang tidak ada dalam Al-Qur’an c. Menetralisir adanya perbadaan antara Al-Qur’an dan hadits d. Menguatkan hukumyang telah ada dalam Al-Qur’an e. Menasakhkan ayat Al-Qur’an yang sudah tidak relevan
a. Bayan at-ta’kid d. Bayan al-itsbad b. Bayan al-tasyri’ e. Bayan al-ta’yin c. Jawaban a dan d benar
a. Bayan al-taqrir d. Bayan al-tafsir b. Bayan al-tasyri’ e. Bayan al-ta’yin c. Bayan al-itsbat
a. Haram mengawini dua wanita bersaudara b. Haram makan belalang c. Haram makan ikan terlalu banyak d. Haram memelihara dalam sangkar e. Haram makan daging babi
a. tegas d. bertahap b. berurutan e. berkelanjutan c. lebih rinci Penilaian : Setiap nomor nilai 10. Maksimal = 100 Test Subyektif : Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
Penilaian: Skala nilai setiap nomor mengguanakan rentang 1-20. Total nilai benar 100 Aspek penilaian: Kejelasan :a. Tersusun dengan baik b. Tertulis dengan baik Argumentasi seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam menjawab permasalahan Informasi : a. Akurat b. memadai c. Penting Refleksi Quantum: Bersama siswa membaca do’a senandung Al-Qur’an dengan khusyu’ Kunci Jawaban: a. Pilihan Ganda
b. Eassay 1. Sebagai sumber hukum ke 2 setelah Al-Qur’an $pkš‰r‘¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä (#qãè‹ÏÛr& ©!$# (#qãè‹ÏÛr&ur tAqß™§9$# ’Í<‘ré&ur ÍöDF{$# óOä3ZÏB ( bÎ*sù ÷Läêôãt“»uZs? ’Îû &äóÓx« çnr–Šãsù ’n<Î) «!$# ÉAqß™§9$#ur bÎ) ÷LäêYä. tbqãZÏB÷sè? «!$$Î/ ÏQöqu‹ø9$#ur ÌÅzFy$# 4 y7Ï9ºsŒ ׎öyz ß`|¡ômr&ur ¸xƒÍrù‘s? ÇÎÒÈ 59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya Hadits تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما كتاب الله وسنة نبيه (الحديث) Artinya: “ Aku tinggalkan dua pusaka untukmu sekalian, yang kalian tidak akan tersest selagi kamu berpeganga teguh pada keduanya, yaitu berupa kitab Alloh dan Sunnah rosulNya” 2. Bayan Tafsir, bayan Taqrir, bayan tasyrik 3. Bayan Tafsir: Hadits menafsirkan / menjelaskan dalil Al-Qur’an yang bersifat Mujmal perlu di Tafshil, ’Am perlu di Takhshish dan mutlaq perlu di Taqyid Contoh Bayan Tafsir Hadits yang men- Tafshil صلوا كما رايتمونى اصلى. رواه البخارى Artinya: „Sholatlah sebagaimana engkau melihat aku sholat“ HR. Bukhori no.595 Al-Qur’an yang masih bersifat Mujmal (#qßJŠÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# (#qè?#uäur no4qx.¨“9$# (#qãèx.ö‘$#ur yìtB tûüÏèÏ.º§9$# Artinya: “Dan kerjakanlah sholat, tunaikan zakat, dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’ Hadits yang men-Takhshish لايرث القاتل من المقتوال شيئا . رواه أحمد Artinya: Pembunuh tidak mewrisi dari orang yang dibunuh” (HR. Ahmad no. 328) لايرث المسلم الكافر ولا الكافرالمسلم. رواه البخارى ومسلم Artinya: Tidaklah orang muslim mewarisi dari orang kafir, begitu juga orang kafir tidak mewarisi dari orang muslim. HR Bukhori dan Muslim Al-Qur’an yang masih bersifat ‘Am ÞOä3ŠÏ¹qムª!$# þ’Îû öNà2ω»s9÷rr& ( Ìx.©%#Ï9 ã@÷VÏB Åeáym Èû÷üu‹sVRW{$# 4 ……. ÇÊÊÈ النياء: 11 11. Allah mensyari’atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan….. Hadits yang men-Taqyid لاتقطع يدالسارق الا في ربع دينار فصاعدا . رواه مسلم Artinya: “Jangan potong tangan seorang pencuri, melainkan pada ( pencurian senilai) seperempat dirham atau lebih” HR, muslim Al-Qur’an yang masih bersifat Mutlaq ä–Í‘$¡¡9$#ur èps%Í‘$¡¡9$#ur (#þqãèsÜø%$$sù $yJßgtƒÏ‰÷ƒr& Lä!#t“y_ $yJÎ/ $t7|¡x. Wx»s3tR z`ÏiB «!$# 3 ª!$#ur ͕tã ÒOŠÅ3ym 4. Bayan Hukmi / Tasyrik : hadits menetapkan hukum yang belum ada dalam Al-Qur’an ( berdiri sendiri) Contoh Haramnya menikahi 2 wanita bersaudara yang dikumpulkan Haramnya pakai perhiasan emas bagi laki-laki Haramnya memakai pakaian sutera bagi laki-laki 5. Al-Qur’an , Hadits, Ijma’, Qiyas, Qoulus Shohabi, Istihsan, Istishab, Saddzu Dzaro’i, Al-Urf, Blitar, 22 April 2010
Catatan :…………………………………………………………………………………………………. :…………………………………………………………………………………………………. NAMA MADRASAH : MAN ? MATA PELAJARAN : AL-QUR’AN HADITS KELAS / SEMESTER : X [sepuluh] / I [ganjil] ALOKASI WAKTU : 4 JAM PELAJARAN [ 2 X TM ] PERTEMUAN KE : 11-12 [sebelas – dua belas] Standar Kompetensi : Mendeskripsikan fungsi hadis terhadap al-Qur’an Kompetansi Dasar : Menunjukkan fungsi hadis terhadap al-Qur’an Indikator Hasil Belajar :
1. Tujuan Pembelajaran
2. Meteri Ajar Fungsi Hadits terhadap Al-Qur’an 1. Bayan Tafsir: Hadits menjelaskan dalil Al-qur’an yang masih bersifat Mujmal di tafshil, ”Am di takhshis, Mutlak di Muqoyyad. Contoh: Hadits yang men- Tafshil صلوا كما رايتمونى اصلى. رواه البخارى Artinya: „Sholatlah sebagaimana engkau melihat aku sholat“ HR. Bukhori no.595 Al-Qur’an yang masih bersifat Mujmal (#qßJŠÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# (#qè?#uäur no4qx.¨“9$# (#qãèx.ö‘$#ur yìtB tûüÏèÏ.º§9$# Artinya: “Dan kerjakanlah sholat, tunaikan zakat, dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’ Hadits yang men-Takhshish لايرث القاتل من المقتوال شيئا . رواه أحمد Artinya: Pembunuh tidak mewrisi dari orang yang dibunuh” (HR. Ahmad no. 328) لايرث المسلم الكافر ولا الكافرالمسلم. رواه البخارى ومسلم Artinya: Tidaklah orang muslim mewarisi dari orang kafir, begitu juga orang kafir tidak mewarisi dari orang muslim. HR Bukhori dan Muslim Al-Qur’an yang masih bersifat ‘Am ÞOä3ŠÏ¹qムª!$# þ’Îû öNà2ω»s9÷rr& ( Ìx.©%#Ï9 ã@÷VÏB Åeáym Èû÷üu‹sVRW{$# 4 ……. ÇÊÊÈ النياء: 11 11. Allah mensyari’atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan….. Hadits yang men-Taqyid لاتقطع يدالسارق الا في ربع دينار فصاعدا . رواه مسلم Artinya: “Jangan potong tangan seorang pencuri, melainkan pada ( pencurian senilai) seperempat dirham atau lebih” HR, muslim Al-Qur’an yang masih bersifat Mutlaq ä–Í‘$¡¡9$#ur èps%Í‘$¡¡9$#ur (#þqãèsÜø%$$sù $yJßgtƒÏ‰÷ƒr& Lä!#t“y_ $yJÎ/ $t7|¡x. Wx»s3tR z`ÏiB «!$# 3 ª!$#ur ͕tã ÒOŠÅ3ym 2. Bayan Taqrir: hadits memperkukuh/ memperkuat dalil Al-Qur’an Contoh Hadits yang mengukuhkan dalil Al-Qur’an فاذا رأيتم الهلال فصوموا واذا رايتموه فأفطروا Artinya: „Maka ketika kamu menyaksikan bulan berpuasalah, dan bila melihat bulan maka berbukalah“ Al-Qur’an yang sudah kuat hukumnya $yg•ƒr‘¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6ø‹n=tæ ãP$u‹Å_Á9$# $yJx. |=ÏGä. ’n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)Gs? البقراه: 184 Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, supaya kamu bertaqwa. QS. Al-Baqoroh: 184 `yJsù y‰Íky ãNä3YÏB tök¤¶9$# ç môJÝÁuŠù=sù البقراه: 185 Artinya: “ karena itu, barangsiapa diantara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah….. Al-Baqoroh: 185 3. Bayan Hukmi / Tasyrik : hadits menetapkan hukum yang belum ada dalam Al-Qur’an ( berdiri sendiri) Contoh Haramnya menikahi 2 wanita bersaudara yang dikumpulkan Haramnya pakai perhiasan emas bagi laki-laki Haramnya memakai pakaian sutera bagi laki-laki 3. Metode Pembelajaran a. Model : ACTIVE DEBATE ( Debat Aktif ) : Debat bisa menjadi satu metode berharga yang dapat mendorong pemikiran dan perenungan terutama kalau siswa diharapkan mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinannya sendiri. Ini merupakan metode yang secara aktif melibatkan setiap siswa di dalam kelas bukan hanya para pelaku debatnya saja b. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi. 4. Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran b. Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa c. Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa d. Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru e. Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa 2. (Pertemuan I) a. Kembangkan sebuah pertanyaan yang kontroversial yang berkaitan dengan materi pembelajaran ( Contoh” Tidak ada keharusan menjadikan hadis sebagai sumber ajaran Islam) b. Bagi kelas dalam dua tim, satu kelompok yang “pro” dan kelompok yang “kontra”, c. Berikutnya, buat dua sampai empat sub-kelompok dalam masing-masing kelompok debat. Misalnya, dalam kelas dengan 24 orang siswa, dapat membuat tiga sub-kelompok “ pro” dan tiga kelompok “ kontra” yang masing-masing terdiri dari empat orang. Setiap sub-kelompok diminta mengembangkan argumen yang mendukung masing-masing posisi, atau menyiapkan urutan daftar argumen yang bisa mereka diskusikan dan seleksi. Diakhir diskusi, setiap sub-kelompok memilih seorang juru bicara d. Siapkan dua sampai empat kursi ( tergantung pada jumlah sub-kelompok yang ada) untuk para juru bicara pada kelompok ”pro” dan jumlah kursi yang sama untuk kelompok “kontra”. Siswa yang lain duduk dibelakang para juru bicara. Mulailah debat dengan para juru bicara mempresentasikan pandangan mereka. Proses ini disebut argumen pembuka. e. Setelah mendengarkan argumen pembuka, hentikan debat dan kembali ke sub-kelompok. Setiap sub-kelompok untuk mempersiapkan argumen mengkaunter argumen pembuka dari kelompok lawan. Setiap sub-kelompok memilih juru bicara, usahakan yang baru f. Lanjutkan kembali debat. Juru bicara yang saling berhadapan diminta untuk memberikan kaunter argumen. Ketika debat berlangsung, peserta yang lain didorong untuk memberikan catatan yang berisi usulan argumen atau bantahan. Minta mereka untuk bersorak atau bertepuk tangan untuk masing-masing argumen dari para wakil kelompok. g. Pada saat yang tepat akhiri debat. Tidak perlu menentukan kelompok mana yang menang, buatlah kelas melingkar. Pastikan bahwa kelas terintegrasi dengan meminta mereka duduk berdampingan dengan mereka yang berada di kelompok lawan. Diskusikan apa yang siswa pelajari dari pengalaman debat tersebut. Minta siswa untuk mengidentifikasi argumen yang paling baik menurut mereka. 2 (Pertemuan II) a. Buat dua sampai empat sub-kelompok dalam masing-masing kelompok debat. Misalnya, dalam kelas dengan 24 orang siswa, dapat membuat tiga sub-kelompok “ pro” dan tiga kelompok “ kontra” yang masing-masing terdiri dari empat orang. Setiap sub-kelompok diminta mengembangkan argumen yang mendukung masing-masing posisi, atau menyiapkan urutan daftar argumen yang bisa mereka diskusikan dan seleksi. Diakhir diskusi, setiap sub-kelompok memilih seorang juru bicara b. Siapkan dua sampai empat kursi ( tergantung pada jumlah sub-kelompok yang ada) untuk para juru bicara pada kelompok ”pro” dan jumlah kursi yang sama untuk kelompok “kontra”. Siswa yang lain duduk dibelakang para juru bicara. Mulailah debat dengan para juru bicara mempresentasikan pandangan mereka. Proses ini disebut argumen pembuka. c. Setelah mendengarkan argumen pembuka, hentikan debat dan kembali ke sub-kelompok. Setiap sub-kelompok untuk mempersiapkan argumen mengkaunter argumen pembuka dari kelompok lawan. Setiap sub-kelompok memilih juru bicara, usahakan yang baru d. Lanjutkan kembali debat. Juru bicara yang saling berhadapan diminta untuk memberikan kaunter argumen. Ketika debat berlangsung, peserta yang lain didorong untuk memberikan catatan yang berisi usulan argumen atau bantahan. Minta mereka untuk bersorak atau bertepuk tangan untuk masing-masing argumen dari para wakil kelompok. e. Pada saat yang tepat akhiri debat. Tidak perlu menentukan kelompok mana yang menang, buatlah kelas melingkar. Pastikan bahwa kelas terintegrasi dengan meminta mereka duduk berdampingan dengan mereka yang berada di kelompok lawan. Diskusikan apa yang siswa pelajari dari pengalaman debat tersebut. Minta siswa untuk mengidentifikasi argumen yang paling baik menurut mereka. a. Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari b. Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran c. Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar 5. Alat/Bahan/Sumber Belajar a. Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar b. Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi c. Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta d. Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan e. Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI. 6. Penilaian A. Penilaian Proses B. Penilaian Hasil 1. Jenis Tagihan a. Test Tulis 2. Bentuk Instrument: a. Test Obyektif b. Test Subyektif A. Penilaian Proses Penilaian yang diperoleh dari hasil pengamatan kepada siswa, dilihat dari aktifitas dan keterlibatannya selama proses pembelajaran berlangsung Petunjuk: Berikan penilaian dengan menuliskan angka 1-5 pada setiap aspek penilaian, untukmengukur sikap positif siswa. 1 = Sangat tidak positif 2 = Kurang positif 3 = Cukup positif 4 = Positif 5 = Sangat positif Mengubah skor menjadi nilai siswa: Nilai : Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100 Jumlah skor total Misalnya 16 X 100 = 80 90-100 = sangat baik 20 75 -89 = Baik 65- 74 = Cukup 50 -64 = Kurang 20 – 49 = Sangat kurang
B. Penilaian Hasil Soal Obyektif Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang paling benar! 1. Jika dalam Al-Qur’an ada larangan berkata bohong, di dalam haditspun juga ada larangan bohong. Fungsi hadts dalam hal ini adalah …… a. Menjelaskan d. Mengingatkan b. Mencabang e. Mengulang c. Memperkuat 2. Dalam Al-Qur’an hukuman pencuri dipotong tangan tanpa menyebut batasnya. Sedangkan dalam hadits pemotong tangan dibatasi pada pergelangan tangan. Fungsi hadits dalam halini adalah…… a. Takhsis al-amm d. Taqyid al-mutlaq b. Naskh mansukh e. Tafsil al-mujmal c. Tasyri’ 3. Hadits sebagai penjelas terhadap Al-Qur’an, sedangkan Al-Qur’an yang diperjelaskan. Tentunya hadits sebagai penjelas kedudukannya setelah …….. a. Al-Qur’an d. Sunnah b. Yang menjelaskan e. Penjelas c. Hadits 4. صلوا كما رايتمونى اصلى Hadits di atas adalah menjelaskan ayat Al-Qur’an yang masih global berikut: (#qßJŠÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# (#qè?#uäur no4qx.¨“9$# (#qãèx.ö‘$#ur yìtB tûüÏèÏ.º§9$# a. `yJsù y‰Íky ãNä3YÏB tök¤¶9$# çmôJÝÁuŠù=sù b. ¬!ur ’n?tã Ĩ$¨Z9$# kÏm ÏMøt7ø9$# Ç`tB tí$sÜtGó™$# Ïmø‹s9Î) Wx‹Î6y™ c. $yg•ƒr’¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6ø‹n=tæ ãP$u‹Å_Á9$# $yJx. |=ÏGä. ’n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)Gs? d. ä-Í‘$¡¡9$#ur èps%Í‘$¡¡9$#ur (#þqãèsÜø%$$sù $yJßgtƒÏ‰÷ƒr& Lä!#t“y_ $yJÎ/ $t7|¡x. Wx»s3tR z`ÏiB «!$# 3 ª!$#ur ͕tã ÒOŠÅ3ym e. 5. فاذا رأيتم الهلال فصوموا واذا رايتموه فأفطروا Hadits di atas adalah menguatkan QS. Al Baqarah: 185 `yJsù y‰Íky ãNä3YÏB tök¤¶9$# çmôJÝÁuŠù=sù maka fungsi hadits diatas adalah sebagai berikut: a. Bayan al-taqrir d. Bayan al-ta’kid b. Bayan al-itsbat e. Bayan at-tasyri’ c. Jawaban a, b,dan c benar 6. Hadits dalam islam merupakan sumber dan dasar hukum……. a. Yang bendiri sendiri b. Setelah Al-Qur’an c. Yang mutlak harus diterima walau haditsnya maudhu’ d. Yang sejajar dengan Al-Qur’an e. Yang bebas dari intervensi manusia 7. Salah satu fungsi hadits adalah sebagai bayan al-tafsir, maksudnya……. a. Memberikan rician dan penjelasan lebih detail dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang masi global b. Menetapkan hukum tersendiri yang tidak ada dalam Al-Qur’an c. Menetralisir adanya perbadaan antara Al-Qur’an dan hadits d. Menguatkan hukumyang telah ada dalam Al-Qur’an e. Menasakhkan ayat Al-Qur’an yang sudah tidak relevan 8. Istilah lain dari bayan al-taqrir adalah… a. Bayan at-ta’kid d. Bayan al-itsbad b. Bayan al-tasyri’ e. Bayan al-ta’yin c. Jawaban a dan b benar 9. Fungsi yang lain dari hadits adalah penjelasan dalam menetapkan hukum yang tidak terdapat dalam nash Al-Qur’an hal tersebut dikenal dengan istilah ……… a. Bayan al-taqrir d. Bayan al-tafsir b. Bayan al-tasyri’ e. Bayan al-ta’yin c. Bayan al-itsbat 10. Contoh hadits tentang penerapan hukum yang tidak terdapat dalam Al-Qur’an … a. Haram mengawini dua wanita bersaudara b. Haram makan belalang c. Haram makan ikan terlalu banyak d. Haram memelihara dalam sangkar e. Haram makan daging babi Penilaian : Setiap nomor nilai 10. Maksimal = 100 Test Subyektif : Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
Penilaian: Skala nilai setiap nomor mengguanakan rentang 1-20. Total nilai benar 100 Aspek penilaian: Kejelasan :a. Tersusun dengan baik b. Tertulis dengan baik Argumentasi seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam menjawab permasalahan Informasi : a. Akurat b. memadai c. Penting Refleksi Quantum: Bersama siswa membaca do’a senandung Al-Qur’an dengan khusyu’ Kunci Jawaban: a. Pilihan Ganda
b. Eassay 1. Hadits yang men- Tafshil صلوا كما رايتمونى اصلى. رواه البخارى Artinya: „Sholatlah sebagaimana engkau melihat aku sholat“ HR. Bukhori no.595 Al-Qur’an yang masih bersifat Mujmal (#qßJŠÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# (#qè?#uäur no4qx.¨“9$# (#qãèx.ö‘$#ur yìtB tûüÏèÏ.º§9$# Artinya: “Dan kerjakanlah sholat, tunaikan zakat, dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’ 2. Hadits yang mengukuhkan dalil Al-Qur’an فاذا رأيتم الهلال فصوموا واذا رايتموه فأفطروا Artinya: „Maka ketika kamu menyaksikan bulan berpuasalah, dan bila melihat bulan maka berbukalah“ Al-Qur’an yang sudah kuat hukumnya $yg•ƒr‘¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6ø‹n=tæ ãP$u‹Å_Á9$# $yJx. |=ÏGä. ’n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)Gs? البقراه: 184 Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, supaya kamu bertaqwa. QS. Al-Baqoroh: 184 `yJsù y‰Íky ãNä3YÏB tök¤¶9$# ç môJÝÁuŠù=sù البقراه: 185 Artinya: “ karena itu, barangsiapa diantara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah….. Al-Baqoroh: 185 3. Hadits yang men-Takhshish لايرث القاتل من المقتوال شيئا . رواه أحمد Artinya: Pembunuh tidak mewrisi dari orang yang dibunuh” (HR. Ahmad no. 328) لايرث المسلم الكافر ولا الكافرالمسلم. رواه البخارى ومسلم Artinya: Tidaklah orang muslim mewarisi dari orang kafir, begitu juga orang kafir tidak mewarisi dari orang muslim. HR Bukhori dan Muslim 4. Bayan Taqrir: hadits memperkukuh/ memperkuat dalil Al-Qur’an Blitar, 22 April 2010
Catatan :…………………………………………………………………………………………………. :…………………………………………………………………………………………………. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP] NAMA MADRASAH : MAN ? MATA PELAJARAN : AL-QUR’AN HADITS KELAS / SEMESTER : X [sepuluh] / I [ganjil] ALOKASI WAKTU : 2 JAM PELAJARAN [1 X TM ] PERTEMUAN KE : 13 [tiga belas] Standar Kompetensi : Mendeskripsikan fungsi hadis terhadap al-Qur’an Kompetansi Dasar : Menerapkan fungsi hadis terhadap al-Qur’an Indikator Hasil Belajar :
1. Tujuan Pembelajaran
2. Meteri Ajar 3. MetodePembelajaran a. Model : ACTIVE DEBATE ( Debat Aktif ) : Debat bisa menjadi satu metode berharga yang dapat mendorong pemikiran dan perenungan terutama kalau siswa diharapkan mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinannya sendiri. Ini merupakan metode yang secara aktif melibatkan setiap siswa di dalam kelas bukan hanya para pelaku debatnya saja b. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi. 4. Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran b. Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa c. Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa d. Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru e. Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa 2. (Pertemuan I) a. Kembangkan sebuah pertanyaan yang kontroversial yang berkaitan dengan materi pembelajaran ( Contoh” Tidak ada keharusan menjadikan hadis sebagai sumber ajaran Islam) b. Bagi kelas dalam dua tim, satu kelompok yang “pro” dan kelompok yang “kontra”, c. Berikutnya, buat dua sampai empat sub-kelompok dalam masing-masing kelompok debat. Misalnya, dalam kelas dengan 24 orang siswa, dapat membuat tiga sub-kelompok “ pro” dan tiga kelompok “ kontra” yang masing-masing terdiri dari empat orang. Setiap sub-kelompok diminta mengembangkan argumen yang mendukung masing-masing posisi, atau menyiapkan urutan daftar argumen yang bisa mereka diskusikan dan seleksi. Diakhir diskusi, setiap sub-kelompok memilih seorang juru bicara d. Siapkan dua sampai empat kursi ( tergantung pada jumlah sub-kelompok yang ada) untuk para juru bicara pada kelompok ”pro” dan jumlah kursi yang sama untuk kelompok “kontra”. Siswa yang lain duduk dibelakang para juru bicara. Mulailah debat dengan para juru bicara mempresentasikan pandangan mereka. Proses ini disebut argumen pembuka. e. Setelah mendengarkan argumen pembuka, hentikan debat dan kembali ke sub-kelompok. Setiap sub-kelompok untuk mempersiapkan argumen mengkaunter argumen pembuka dari kelompok lawan. Setiap sub-kelompok memilih juru bicara, usahakan yang baru f. Lanjutkan kembali debat. Juru bicara yang saling berhadapan diminta untuk memberikan kaunter argumen. Ketika debat berlangsung, peserta yang lain didorong untuk memberikan catatan yang berisi usulan argumen atau bantahan. Minta mereka untuk bersorak atau bertepuk tangan untuk masing-masing argumen dari para wakil kelompok. g. Pada saat yang tepat akhiri debat. Tidak perlu menentukan kelompok mana yang menang, buatlah kelas melingkar. Pastikan bahwa kelas terintegrasi dengan meminta mereka duduk berdampingan dengan mereka yang berada di kelompok lawan. Diskusikan apa yang siswa pelajari dari pengalaman debat tersebut. Minta siswa untuk mengidentifikasi argumen yang paling baik menurut mereka. 3 Kegiatan Akhir a. Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari b. Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran c. Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar 4 Alat/Bahan/Sumber Belajar a. Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar b. Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi c. Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta d. Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan e. Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI. 5 Penilaian A. Penilaian Proses B. Penilaian Hasil 1. Jenis Tagihan a. Test Tulis 2. Bentuk Instrument: a. Test Obyektif b. Test Subyektif A. Penilaian Proses Penilaian yang diperoleh dari hasil pengamatan kepada siswa, dilihat dari aktifitas dan keterlibatannya selama proses pembelajaran berlangsung Petunjuk: Berikan penilaian dengan menuliskan angka 1-5 pada setiap aspek penilaian, untukmengukur sikap positif siswa. 1 = Sangat tidak positif 2 = Kurang positif 3 = Cukup positif 4 = Positif 5 = Sangat positif Mengubah skor menjadi nilai siswa: Nilai : Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100 Jumlah skor total Misalnya 16 X 100 = 80 90-100 = sangat baik 20 75 -89 = Baik 65- 74 = Cukup 50 -64 = Kurang 20 – 49 = Sangat kurang
Diskusi Kelompok Permasalahan yang diselesaikan untuk setiap kelompok 1. Jelaskan bagaimana cara hadits menafsirkan Ayat Al-Qur’an! 2. Berikanlah contoh masing-masing dari cara hadits menafsirkan Al-Qur’an! Test Subyektif : Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1. Apa yang dimaksud dengan bayan Tafsir? 2. Berilah contoh Hadits yang menta’yid / menjelaskan dalil Al-Qur’an yang masih bersifat Mutlaq! 3. Apa yang dimaksud dengan bayan Hukmi ? sertai contoh dalam kehidupan sehari-hari! 4. Bila di dalam Al-Qur’an belum ada dalil yang secara jelas menunjukkan suatu masalah, bagaimana hadits dalam menyelesaikan masalah tersebut? Penilaian: Skala nilai setiap nomor mengguanakan rentang 1-20. Total nilai benar 100 Aspek penilaian: Kejelasan :a. Tersusun dengan baik b. Tertulis dengan baik Argumentasi seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam menjawab permasalahan Informasi : a. Akurat b. memadai c. Penting Refleksi Quantum: Bersama siswa membaca do’a senandung Al-Qur’an dengan khusyu’ Kunci Jawaban: a. Diskusi Kelompok b. Eassay 1. Bayan Tafsir: Hadits menjelaskan dalil Al-qur’an yang masih bersifat Mujmal di tafshil, ”Am di takhshis, Mutlak di Muqoyyad 2. Hadits yang men-Taqyid لاتقطع يدالسارق الا في ربع دينار فصاعدا . رواه مسلم Artinya: “Jangan potong tangan seorang pencuri, melainkan pada ( pencurian senilai) seperempat dirham atau lebih” HR, muslim Al-Qur’an yang masih bersifat Mutlaq ä–Í‘$¡¡9$#ur èps%Í‘$¡¡9$#ur (#þqãèsÜø%$$sù $yJßgtƒÏ‰÷ƒr& Lä!#t“y_ $yJÎ/ $t7|¡x. Wx»s3tR z`ÏiB «!$# 3 ª!$#ur ͕tã ÒOŠÅ3ym 3. Bayan Hukmi / Tasyrik : hadits menetapkan hukum yang belum ada dalam Al-Qur’an ( berdiri sendiri) Contoh Haramnya menikahi 2 wanita bersaudara yang dikumpulkan Haramnya pakai perhiasan emas bagi laki-laki Haramnya memakai pakaian sutera bagi laki-laki 4. Dengan cara menenetapkan hokum yang belum ada dalilnya dalam al-Qur’an sehingga hadits sebagai bayan tasyrik Blitar, 22 April 2010
Catatan :………………………………………………………………………………………………… :……………………………………………………………………………………………… RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP] NAMA MADRASAH : MAN ? MATA PELAJARAN : AL-QUR’AN HADITS KELAS / SEMESTER : X [sepuluh] / I [ganjil] ALOKASI WAKTU : 8 JAM PELAJARAN [ 4 X TM ] PERTEMUAN KE : 14 – 17 [empat belas-tujuh belas] Standar Kompetensi : Memahami pembagian hadis dari segi kuantitas dan kualitasnya Kompetansi Dasar : Menjelaskan pembagian hadis dari segi kuantitasnya Indikator Hasil Belajar :
1. Tujuan Pembelajaran
2. Meteri Ajar Pembagian hadits dari segi kuantitas: 2 1. Hadits mutawatir menurut bahasa artinya sesuatu yang datang beriringan ,tanpa perselangan antara yang satu dengan yang lain nya. Secara istilah definisi hadits mutawatir adalah: هو خبر عن محسوس رواه عدد جم يجب فى العادة احالة اجتماعهم وتواطئهم الكذب. ” Suatu hadits hasil tangkapan dari panca indera, yang diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi, yang menurut adapt kebiasaan mustahil mereka berkumpul dan bersepakat dusta” هو ما رواه جمع تحيل العادة تواطئهم على الكذب عن مثلهم من اول السند الى منتهاه على انلايختل هذا الجمع في اي طبقة من طبقات السند. ” Suatu hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah rawi yang menurut dapat kebiasaan mustahil mereka sepakat untuk dusta, kualitas mereka sama dari sanad pertama sampai sanad terakhir dan dari tiap tingkatnya tidak ada yang cacat” Ciri – ciri hadits Mutawatir
Kedudukan hadits Mutawatir mendapati pada tempat teratas dari hadits-hadits yang lain dan memberi kesimpulan bahwa hadits mutawatir memberi dampak kepada “ilmu dhurori”, yakni keharusan untuk menerima bulata-bulat sesuatu yang diberitakan oleh hadits mutawatir, hingga membawa kepada keyakinan yang qath’iy ( pasti) Pembagian Hadits Mutawatir :
2. Hadits Ahad menurut bahasa ahad artinya satu-satu. Menurut istilah ialah hadits yang tidak memenuhi syarat-syarat hadits mutawatir. Menurut Ulama’ Muhadditsin: هو مالا ينتهى الى التواتر “Hadits yang tidak mencapai tingkat mutawatir” كل خبر يرويه الواحد او الاثنان او الاكثر من ذلك ولا يتوفر فيه سبب الشهرة ” Suatu hadits (khabar) yang diriwayatkan oleh satu orang, dua orang, atau lebih, tetapi tidak memenuhi factor-faktor yang menjadikannya masyhur.” Mayoritas ulama’ islam sepakat menerima hadits-hadits ahad sebagai sumber hukum islam, hanya terbatas pada urusan-urusan amal dan tidak dalam hal yang berkaitan dengan aqidah (keyakinan), sebab masalah aqidah harus ditegaskan oleh dalil-dalil yang tegas yang tidak menimbulkan keraguan. Sementara masalah amal dapat disandarkan kepada dalil-dalil leluasaan kepada umat islam dalam mengembangkan urusan muamalah sesuai dengan perkembangan jaman Macam-macam tingkatan hadits Ahad مارواه الثلاثة فاكثرولم يصل درجة التواتر ” Hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih,tetapi belum mencapai derajat mutawatir.” Menurut ulama’ fiqh, hadits itu murodhif dengan hadits mustafid, sedang ulama lain membedakannya, suatu hadits dikatakan mustafidz apabila jumlah rawi-rawinya 3 orang atau lebih sedikit, sejak dari tabaqah pertama sampai akhir. Sedang hadits masyhur lebih umum dari hadits mustafidz yakni jumlah rawi-rawi tidak selalu harus sama banyak atau seimbang. Hadits masyhur terbagi menjadi : a. Masyhur di kalangan para muhadditsin dan lainnya ( golongan ulama ahli ilmu dan orang umum) b. Masyhur di kalangan ahli-ahli ilmu tertentu, misalnya hanya masyhur dikalangan ahli hadits, ahli fiqih saja dsb. c. Masyhur di kalangan orang umum. Hadits ‘aziz ialah, ما رواه اثنان ولوكن في طبقة واحدة ثم رواه بعد ذلك جماعة ” Hadits yang diriwayatkan oleh 2 orang, walaupun 2 orang itu terdapat pada satu thabaqah saja, kemudian setelah htuorang-orang meriwayatkanya”. ما انفرد بروايته شخص في اي موضع وقع التفردبه من السند. . ” Hadits yang dalam sanadnya terdapat seorang yang menyendiri dalam meriwayatkan, dimana saja penyendirian dalam sanad itu terjadi” 3. MetodePembelajaran a. Model : JIGSAW LEARNING ( Belajar Dengan Model Jiqsaw ): Metode ini merupakan metode yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan metode ini adalah dapat melibatkan seluruh siswa dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain terhadap apa yang harus dipelajari. b. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi 4. Langkah Pembelajaran a. Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran b. Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa c. Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa d. Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru e. Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa a. Pilihlah materi pembelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen ( bagian) b. Bagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen yang ada. Jika jumlah siswa adalah 50 sementara, jumlah segmen yang ada 5 , maka masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang. Jika jumlah ini dianggap terlalu besar, bagi lagi menjadi dua, sehingga setiap kelompok terdiri dari 5 orang, kemudian setelah proses selesai gabungkan kedua kelompok pecahan tersebut. c. Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami submateri pembelajaran yang berbeda-beda d. Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompok. e. Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan sekiranya ada persoalan –persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok. f. Bagi siswa beberapa pertanyaan untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi. 3. (Pertemuan II) a. Pilihlah materi pembelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen ( bagian) b. Bagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen yang ada. Jika jumlah siswa adalah 50 sementara, jumlah segmen yang ada 5 , maka masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang. Jika jumlah ini dianggap terlalu besar, bagi lagi menjadi dua, sehingga setiap kelompok terdiri dari 5 orang, kemudian setelah proses selesai gabungkan kedua kelompok pecahan tersebut. c. Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami submateri pembelajaran yang berbeda-beda d. Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompok. e. Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan sekiranya ada persoalan –persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok. f. Bagi siswa beberapa pertanyaan untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi. 4. (Pertemuan III) a. Pilihlah materi pembelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen ( bagian) b. Bagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen yang ada. Jika jumlah siswa adalah 50 sementara, jumlah segmen yang ada 5 , maka masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang. Jika jumlah ini dianggap terlalu besar, bagi lagi menjadi dua, sehingga setiap kelompok terdiri dari 5 orang, kemudian setelah proses selesai gabungkan kedua kelompok pecahan tersebut. c. Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami submateri pembelajaran yang berbeda-beda d. Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompok. e. Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan sekiranya ada persoalan –persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok.
5. (Pertemuan IV) a. Pilihlah materi pembelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen ( bagian) b. Bagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen yang ada. Jika jumlah siswa adalah 50 sementara, jumlah segmen yang ada 5 , maka masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang. Jika jumlah ini dianggap terlalu besar, bagi lagi menjadi dua, sehingga setiap kelompok terdiri dari 5 orang, kemudian setelah proses selesai gabungkan kedua kelompok pecahan tersebut. c. Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami submateri pembelajaran yang berbeda-beda d. Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompok. e. Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan sekiranya ada persoalan –persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok. f. Bagi siswa beberapa pertanyaan untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi. 6. Kegiatan Akhir a. Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari b. Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran c. Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar 5. Alat/Bahan/Sumber Belajar a. Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar b. Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi c. Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta d. Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan e. Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI. 6. Penilaian A. Penilaian Proses B. Penilaian Hasil 1. Jenis Tagihan a. Test Tulis 2. Bentuk Instrument: a. Test Obyektif b. Test Subyektif A. Penilaian Proses Penilaian yang diperoleh dari hasil pengamatan kepada siswa, dilihat dari aktifitas dan keterlibatannya selama proses pembelajaran berlangsung Petunjuk: Berikan penilaian dengan menuliskan angka 1-5 pada setiap aspek penilaian, untukmengukur sikap positif siswa. 1 = Sangat tidak positif 2 = Kurang positif 3 = Cukup positif 4 = Positif 5 = Sangat positif Mengubah skor menjadi nilai siswa: Nilai : Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100 Jumlah skor total Misalnya 16 X 100 = 80 90-100 = sangat baik 20 75 -89 = Baik 65- 74 = Cukup 50 -64 = Kurang 20 – 49 = Sangat kurang
B. Penilaian Hasil Soal Obyektif Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang paling benar! 1. Dari segi bahasa, mutawatir berarti Muttatabi’, maksudnya ………. a. Yang terkenal di masyarakat b. Yang dating berturut-turut dengan tidak ada jaraknya c. Yang dijamin kebenarannya d. Yang dijadikan dasar hukum e. Yang menjelaskan Al-Qur’an 2. Istilah mutawatir digunakan apabila sebuah hadits diriwayatkan oleh ………. a. Satu rawi d. Banyak rawi b. Al-Bukhari dan Muslim e. Minimal 3 rawi c. Ibnu Majjah dan At-Tirmidzi 3. Khabar wahid berarti suatu berita yang disampaikan oleh …… rawi a. Banyak d. Dua b. Tiga orang lebih e. Satu c. Beberapa 4. Hadits masyhur adalah hadits yang diriwayatkan oleh …….. rawi a. Tujuh d. Dua b. Lima e. Satu c. Tiga 5. Menurut bahasa, Gharib berarti ……….. a. Bersama d. Menyendiri b. Banyak e. Jarang c. Berdua 6. Hadits yang tidak memenuhi syarat sebagai hadits shahih dan hasan disebut dengan hadits ………… a. Qudsi d. Marfu’ b. Dha’if e. Musykil c. Maudu’ 7. Hadits yang hanya diriwayatkan oleh seorang perawi disebut a. Mutawatir d. Gharib b. Masyhur e. Ahad c. ‘Aziz 8. Yang dimaksud definisi tersebut dibawah ini, …. ما انفرد بروايته شخص في اي موضع وقع التفردبه من السند a. “Aziz b. Ghorib c. Dhoif d. Mutawatir e. Ahad 9. Hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah besar rowi yang tidak mungkin bersepakat dusta adalah.. a. “Aziz d. Mutawatir b. Ghorib e. Ahad c. Dhoif 10. Para ulama hadits menyepakati bahwa hadits mashur termasuk hadits… a. “Aziz d. Mutawatir b. Ghorib e. Ahad c. Dhoif Penilaian : Setiap nomor nilai 10. Maksimal = 100 Test Subyektif : Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1.Apa yang dimaksud dengan hadits Mutawatir? 2.Sebutkan penbagian dilihat dari segi kuantitasnya! Jelaskan masing-masing! 3.Sebutkan ciri-ciri hadits mutawatir! 4.Mengapa ulama’ berbeda pendapat tentang hadits masyhur dan hadits ahad? Kemukakan alasanmu! 5.Bagaimana kedudukan hadits mutawatir itu? Penilaian: Skala nilai setiap nomor mengguanakan rentang 1-20. Total nilai benar 100 Aspek penilaian: Kejelasan :a. Tersusun dengan baik b. Tertulis dengan baik Argumentasi seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam menjawab permasalahan Informasi : a. Akurat b. memadai c. Penting Refleksi Quantum: Bersama siswa membaca do’a senandung Al-Qur’an dengan khusyu’ Kunci Jawaban: a. Pilihan Ganda
b. Eassay 1. Hadits mutawatir menurut bahasa artinya sesuatu yang datang beriringan ,tanpa perselangan antara yang satu dengan yang lain nya. Secara istilah definisi hadits mutawatir adalah: هو خبر عن محسوس رواه عدد جم يجب فى العادة احالة اجتماعهم وتواطئهم الكذب. ” Suatu hadits hasil tangkapan dari panca indera, yang diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi, yang menurut adapt kebiasaan mustahil mereka berkumpul dan bersepakat dusta” هو ما رواه جمع تحيل العادة تواطئهم على الكذب عن مثلهم من اول السند الى منتهاه على انلايختل هذا الجمع في اي طبقة من طبقات السند. ” Suatu hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah rawi yang menurut dapat kebiasaan mustahil mereka sepakat untuk dusta, kualitas mereka sama dari sanad pertama sampai sanad terakhir dan dari tiap tingkatnya tidak ada yang cacat” 2. Pembagian hadits dari segi kuantitas: 2 Hadits mutawatir menurut bahasa artinya sesuatu yang datang beriringan ,tanpa perselangan antara yang satu dengan yang lain nya. Secara istilah definisi hadits mutawatir adalah: هو خبر عن محسوس رواه عدد جم يجب فى العادة احالة اجتماعهم وتواطئهم الكذب. ” Suatu hadits hasil tangkapan dari panca indera, yang diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi, yang menurut adapt kebiasaan mustahil mereka berkumpul dan bersepakat dusta” هو ما رواه جمع تحيل العادة تواطئهم على الكذب عن مثلهم من اول السند الى منتهاه على انلايختل هذا الجمع في اي طبقة من طبقات السند. ” Suatu hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah rawi yang menurut dapat kebiasaan mustahil mereka sepakat untuk dusta, kualitas mereka sama dari sanad pertama sampai sanad terakhir dan dari tiap tingkatnya tidak ada yang cacat” Hadits Ahad menurut bahasa ahad artinya satu-satu. Menurut istilah ialah hadits yang tidak memenuhi syarat-syarat hadits mutawatir. Menurut Ulama’ Muhadditsin: هو مالا ينتهى الى التواتر “Hadits yang tidak mencapai tingkat mutawatir” كل خبر يرويه الواحد او الاثنان او الاكثر من ذلك ولا يتوفر فيه سبب الشهرة ” Suatu hadits (khabar) yang diriwayatkan oleh satu orang, dua orang, atau lebih, tetapi tidak memenuhi factor-faktor yang menjadikannya masyhur.” Mayoritas ulama’ islam sepakat menerima hadits-hadits ahad sebagai sumber hukum islam, hanya terbatas pada urusan-urusan amal dan tidak dalam hal yang berkaitan dengan aqidah (keyakinan), sebab masalah aqidah harus ditegaskan oleh dalil-dalil yang tegas yang tidak menimbulkan keraguan. Sementara masalah amal dapat disandarkan kepada dalil-dalil leluasaan kepada umat islam dalam mengembangkan urusan muamalah sesuai dengan perkembangan jaman 3. Ciri – ciri hadits Mutawatir
4. Menurut ulama’ fiqh, hadits itu murodhif dengan hadits mustafid, sedang ulama lain membedakannya, suatu hadits dikatakan mustafidz apabila jumlah rawi-rawinya 3 orang atau lebih sedikit, sejak dari tabaqah pertama sampai akhir. Sedang hadits masyhur lebih umum dari hadits mustafidz yakni jumlah rawi-rawi tidak selalu harus sama banyak atau seimbang. Hadits masyhur terbagi menjadi : d. Masyhur di kalangan para muhadditsin dan lainnya ( golongan ulama ahli ilmu dan orang umum) Masyhur di kalangan ahli-ahli ilmu tertentu, misalnya hanya masyhur dikalangan ahli hadits, ahli fiqih saja dsb 5. Kedudukan hadits Mutawatir mendapati pada tempat teratas dari hadits-hadits yang lain dan memberi kesimpulan bahwa hadits mutawatir memberi dampak kepada “ilmu dhurori”, yakni keharusan untuk menerima bulata-bulat sesuatu yang diberitakan oleh hadits mutawatir, hingga membawa kepada keyakinan yang qath’iy ( pasti) Blitar, 22 April 2010
Catatan :…………………………………………………………………………………………………. :…………………………………………………………………………………………………. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP] NAMA MADRASAH : MAN ? MATA PELAJARAN : AL-QUR’AN HADITS KELAS / SEMESTER : X [sepuluh] / I [ganjil] ALOKASI WAKTU : 6 JAM PELAJARAN [ 3 X TM ] PERTEMUAN KE : 18 – 20 [enam belas-dua belas] Standar Kompetensi : Memahami pembagian hadis dari segi kuantitas dan kualitasnya Kompetansi Dasar : Menjelaskan pembagian hadis dari segi kualitasnya Indikator Hasil Belajar :
1. Tujuan Pembelajaran
18. Menerangkan syarat hadits dhoif 2. Meteri Ajar Dilihat dari Apakah hadits dapat diterima sebagai dalil dan sumber hukum atau tidak, hadits ahad dibagi menjadi 3: 1. Hadits Shohih ما نقله عدل تام الضبط متصل السند غير معلل ولاشاذ ” Hadits yang ditukil ( diriwayatkan ) oleh rawi yang adil, sempurna ingatan, sanadnya bersambung –sambung, tidak berillat dan tidak janggal” هو ما اتصل سنده برواية الثقة عن الثقة من اوله الى منتهاه من غير شذوذ ولا علة. ” Hadits Shahih ialah hadits yang sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh rawi-rawi yang tsiqah (terpercaya) dari awal sampai akhir, tidak terkena kejanggalan dan illat” Syarat Hadits Shahih ialah:
Hadits Shahih terbagi menjadi 2:
2. Hadits hasan الحسن ما اتصل سنده بعدل خف ضبطه من غير شذوذ ولا علة “ Hadits hasan ialah hadits yang sanadnya muttashil ( bersambung), adil namun kurang dhabit, tanpa kena syad dan illat” Hadits hasan terbagi 2:
3. Hadits Dhoif Hadits dhoif ialah semua hadits yang tidak memenuhi kreteria peneriman hadits, atau hadits yang tidak memenuhi sifat –sifat hadits shahih dan hadits hasan. Dhoif disebabkan 2 alasan yaitu karena sanadnya tidak muttashil dan karena sejumlah faktor yang bukan karena tidak muttashil. Nama-nama hadits dhoif karena sebab tidak muttashil seperti: Al-mursal, Al-munqathi’, Al-mu’adhdahal, Al-mudallas, Al-mu;allal Nama-nama hadits dhoif karena bukan factor tidak muttashil seperti: Al-mudha’af, Al-mudhtharib, Al-maqlub, Al-munkar, Al-matruk, Al-mathruh Para Ulama berbeda pendapat tentang penggunaan hadits dhaif sebagai hujjah atau sebagai amalan kebaikan.
Pendapat ketiga: hadits dhoif boleh digunakan khusus dalam masalah dorongan berbuat kebajikan dan nasihat, bila memenuhi syarat –syarat tertentu, yaitu tidak terlalu parah syadnya, ada dasar lain yang sudah dipakai, dan sebatas untuk berjaga-jaga atau kehati-hatian 3. MetodePembelajaran a. Model : JIGSAW LEARNING ( Belajar Dengan Model Jiqsaw ): Metode ini merupakan metode yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan metode ini adalah dapat melibatkan seluruh siswa dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain terhadap apa yang harus dipelajari. b. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi 4. Langkah Pembelajaran 1 Kegiatan Awal b. Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran c. Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa d. Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa e. Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru f. Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa 2. (Pertemuan I) a. Pilihlah materi pembelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen ( bagian) b. Bagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen yang ada. Jika jumlah siswa adalah 50 sementara, jumlah segmen yang ada 5 , maka masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang. Jika jumlah ini dianggap terlalu besar, bagi lagi menjadi dua, sehingga setiap kelompok terdiri dari 5 orang, kemudian setelah proses selesai gabungkan kedua kelompok pecahan tersebut. c. Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami submateri pembelajaran yang berbeda-beda d. Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompok. e. Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan sekiranya ada persoalan –persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok. f. Bagi siswa beberapa pertanyaan untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi. 3. ( Pertemuan II) a. Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari b. Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran c. Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar 5. Alat/Bahan/Sumber Belajar a. Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar b. Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi c. Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta d. Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan e. Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI. 6. Penilaian A. Penilaian Proses B. Penilaian Hasil 1. Jenis Tagihan a. Test Tulis 2. Bentuk Instrument: a. Test Obyektif b. Test Subyektif A. Penilaian Proses Penilaian yang diperoleh dari hasil pengamatan kepada siswa, dilihat dari aktifitas dan keterlibatannya selama proses pembelajaran berlangsung Petunjuk: Berikan penilaian dengan menuliskan angka 1-5 pada setiap aspek penilaian, untukmengukur sikap positif siswa. 1 = Sangat tidak positif 2 = Kurang positif 3 = Cukup positif 4 = Positif 5 = Sangat positif Mengubah skor menjadi nilai siswa: Nilai : Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100 Jumlah skor total Misalnya 16 X 100 = 80 90-100 = sangat baik 20 75 -89 = Baik 65- 74 = Cukup 50 -64 = Kurang 20 – 49 = Sangat kurang
B. Penilaian Hasil Soal Obyektif Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang paling benar! 1. Salah satu syarat hadits shahih adalah tidak ber-illat, maksudnya adalah ………. a. Tidak memiliki sanad bersambung b. Tidak adil c. Tidak memiliki kekurangan d. Tidak memiliki cacat e. Tidak memiliki kecurangan 2. Hadits shahih dan hasan pada dasarnya sama, yang membedakan kedua hadits ini adalah ……… a. Keadilan perawinya d. Ada tidaknya illat b. Ke-dabit-an perawinya e. Ada tidaknya syaz c. Kejujuran perawinya 3. Para ulama hadits menyepakati bahwa tingkatan hadits shahih tertinggi adalah yang diriwayatkan … a. Al-Bukhari d. Lima orang ahli hadits b. Muslim e. Al-Bukhari dan Muslim c. Abu Dawud dan At-Tirmidzi 4. Sifat kedhobitan ulama’ perowi hadits dibagi menjadi…. a. 5 d. 3 b. 2 e. 4 c. 1 5. Hadits yang diriwayatkan sejumlah rowi tapi tidak mencapai derajat shohih, karena tingkat kedhobitannya , adalah…. a. Hadits hasan d. Hadits dhoif b. Hadits shahih e. Hadits ahad c. Hadits masyhur 6. hadits yang tidak memenuhi syarat hadits shahih dan hadits hasan disebut…. a. Hadits hasan d. Hadits dhoif b. Hadits shahih e. Hadits ahad c. Hadits masyhur 7. Yang dimaksud dengan Syadz adalah… a. Tidak memiliki sanad bersambung b. Tidak janggal c. Tidak memiliki kekurangan d. Tidak memiliki cacat e. Tidak memiliki kecurangan 8. Hadits yang tidak dapat digunakan sebagai hujjah dalam masalah tauhid adalah…. a. Hadits hasan d. Hadits dhoif b. Hadits shahih e. Hadits ahad c. Hadits masyhur 9. Hadits yang naik derajat ke hadits shohih lighoirihi sebenarnya adalah hadits….. a. Hadits hasan lidzatihi d. Hadits dhoif b. Hadits shahih lidzatihi e. Hadits hasan lighoirihi c. Hadits hasan li ghoirihi 10. Hadits dhoif bisa naik derajatnya ke hadits…… a. Hadits hasan lidzatihi d. Hadits dhoif b. Hadits shahih lidzatihi e. Hadits hasan lighoirihi c. Hadits hasan li ghoirihi Penilaian : Setiap nomor nilai 10. Maksimal = 100 Test Subyektif : Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1. Apa yang dimaksud dengan hadits Shahih? 2. Sebutkan penbagian hadits shahih! Jelaskan masing-masing! 3. Apa hadits hasan itu? 4. sebutkan syarat-syarat hadits shahih! 5. Apa yang dimaksud dengan hadits Dhoif itu? Sebutkan macamnya! Penilaian: Skala nilai setiap nomor mengguanakan rentang 1-20. Total nilai benar 100 Aspek penilaian: Kejelasan :a. Tersusun dengan baik b. Tertulis dengan baik Argumentasi seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam menjawab permasalahan Informasi : a. Akurat b. memadai c. Penting Refleksi Quantum: Bersama siswa membaca do’a senandung Al-Qur’an dengan khusyu’ Kunci Jawaban: a. Pilihan Ganda
b. Eassay Blitar, 22 April 2010
Catatan :…………………………………………………………………………………………………. :…………………………………………………………………………………………………. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP] NAMA MADRASAH : MAN ? BLITAR MATA PELAJARAN : AL-QUR’AN HADITS KELAS / SEMESTER : X [sepuluh] / I [ganjil] ALOKASI WAKTU : 8 JAM PELAJARAN [ 4 X TM ] PERTEMUAN KE : 21 [dua puluh satu] Standar Kompetensi : Memahami ayat-ayat al-Qur’an tentang keikhlasan dalam beribadah Kompetansi Dasar : Mengartikan QS al-An’aam: 162-163; QS al-Bayyinah: 5 dan hadis tentang keikhlasan dalam beribadah Indikator Hasil Belajar :
1. Tujuan Pembelajaran
2. Meteri Ajar QS. Al An’am : 162-163 ö@è% ¨bÎ) ’ÎAŸx|¹ ’Å5Ý¡èSur y“$u‹øtxCur †ÎA$yJtBur ¬! Éb>u‘ tûüÏHs>»yèø9$# ÇÊÏËÈ Ÿw y7ƒÎŽŸ° ¼çms9 ( y7Ï9ºx‹Î/ur ßNöÏBé& O$tRr&ur ãA¨rr& tûüÏHÍ>ó¡çRùQ$# ÇÊÏÌÈ 162. Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. 163. tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”. QS. Bayyinah: 5 !$tBur (#ÿrâÉDé& žwÎ) (#r߉ç6÷èu‹Ï9 ©!$# tûüÅÁÎ=øƒèC ã&s! tûïÏe$!$# uä!$xÿuZãm (#qßJ‹É)ãƒur no4qn=¢Á9$# (#qè?÷sãƒur no4qx.¨“9$# 4 y7Ï9ºsŒur ß`ƒÏŠ ÏpyJÍhŠs)ø9$# ÇÎÈ 5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus. [1595] Lurus berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan. Hadits tentang keikhlasan dalam beribadah 3. MetodePembelajaran a. Model : INFORMATION SEARCH ( Mencari Info ): Metode ini sama dengan ujian open book secara berkelompok siswa mencari informasi ( biasanya tercakup dalam pembelajaran ) yang menjawab pertanyaan –pertanyaan yang diberikan kepada mereka. Metode ini sangat membantu pembelajaran untuk lebih menghidupkan materi yang dianggap kering. .b. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi 4. Langkah Pembelajaran a. Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran b. Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa c. Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa d. Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru e. Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa a. Buatlah beberapa pertanyaan yang dapat dijawab dengan mencari informasi yang dapat ditemukan dalam bahan-bahan sumber yang bisa diakses siswa. b. Bahan-bahan sumber ini bisa dalam bentuk: Hands out, Dukumen, Buku teks, Informasi dari internet, Perangkat keras ( mesin, komputer,dan alat-alat lain ) c. Bagikan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan sesui materi kepada seluruh siswa d. Minta siswa menjawab pertanyaan bisa individual atau kelompok kecil. e. Kompetisi antar kelompok dapat diciptakan untuk meningkatkan partisipasi f. Beri komentar atas jawaban yang diberikan siswa. g. Kembangkan jawaban untuk memperluas skope pembelajaran. a. Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari b. Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran c. Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar 5. Alat/Bahan/Sumber Belajar a. Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar b. Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi c. Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta d. Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan e. Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI. 6. Penilaian A. Penilaian Proses B. Penilaian Hasil 1. Jenis Tagihan a. Test Tulis 2. Bentuk Instrument: a. Test Obyektif b. Test Subyektif A. Penilaian Proses Penilaian yang diperoleh dari hasil pengamatan kepada siswa, dilihat dari aktifitas dan keterlibatannya selama proses pembelajaran berlangsung Petunjuk: Berikan penilaian dengan menuliskan angka 1-5 pada setiap aspek penilaian, untukmengukur sikap positif siswa. 1 = Sangat tidak positif 2 = Kurang positif 3 = Cukup positif 4 = Positif 5 = Sangat positif Mengubah skor menjadi nilai siswa: Nilai : Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100 Jumlah skor total Misalnya 16 X 100 = 80 90-100 = sangat baik 20 75 -89 = Baik 65- 74 = Cukup 50 -64 = Kurang 20 – 49 = Sangat kurang
Penilaian : Setiap nomor nilai 10. Maksimal = 100 Test Subyektif : Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1. Arti penting perintah ibadah hanya kepada Allah dalam kaitan tugas yang diemban manusia sebagai khalifah-Nya di muka bumi adalah ……… a. Agar manusia sukses mengemban amanat kekhalifahan b. Agar Allah senantiasa ridha terhadap semua tingkah laku manusia sebagai hamba-Nya c. Agar manusia dapat mengontrol dirinya dalam menjalankan tugas kekhalifahan yang diembannnya d. Agar ada keselarasan antara fungsi dan kedudukan manusia sebagai khalifah dan sekaligus sebagai hamba Allah e. Agar manusia bisa dikontrol oleh allah dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah 2. Perilaku di bawah ini yang dapat digolongkan sebagai hidup karena allah adalah……….. a. Selalu shalat tepat pada waktunya b. Pejabat yang senantiasa rela berkorban untuk menyemarakkan hari-hari besar islam c. Senantiasa menyempatkan shalat sunnah setiap malam d. Pejabat yang mempunyai kesempatan untuk melakukan korupsi, tetapi tidak melakukannya e. Pejabat yang senantiasa memberikan perhatian baik ketika mendekati masa-masa kampanye 3. Kenyataan akan kelahiran nabi isa yang tidak berbapak dan kemukjizatannya dapat menghidupkan orang mati mendorong umat nasrani untuk menganggapnya sebagai tuhan. Hal ini dikritik oleh alqur’an yang didasarkan pada ajaran mereka sendiri, yaitu……….. a. Perbuatan syirik dalam pandangan Al-qur’an b. Menjadi kafir karena menolak berita akan kedatangan nabi muhammad c. Memberlakukan ajaran yang tidak diperintahkan, baik oleh kitab suci maupun lisan rasul yang dipercaya mereka d. Perintah yang ada dalam kitab suci mereka hanyalah memerintahkan untuk tunduk dan patuh hanya kepada Allah, dengan murni tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun e. Ajaran tentang ketundukan kepada nabi isa sama dengan ketundukan kepada Allah, termasuk dengan mendudukkannya sebagai anak Allah bukanlah murni dari nabi Isa dan kitab suci mereka 4. Rahasia yang terkandung di dalam kata ………atas berbagai tindakan yang bernilai ibadah dan paling disukai Allah meskipun tindakan yang bernilai ibadah dan paling disukai Allah meskipun tindakan itu kecil adalah ………… a. Denga melakukan amal secara kontinu walaupun sedikit, akan mengarah pada kesempurnaan amal tersebut b. Perbuatan yang dilakukan terius-menerus pasti akan membosankan pelakunya c. Hadits ini menjadi kurang relevan karena kebosanan akan membuat orang meninggalkan sebuah amal d. Budaya serba instant saat ini membuat hadist nabi tersebut kehilangan relevansinya e. Keinginan orang-orang modern untuk melakukan sesuatu secara cepat dan instant hanya akan memperpuruk diri mereka dalam kesengsaraan 5. Pada awalnya, bisnis air kemasan di Indonesia dinilai sangat naïf. Akan tetapi, sang penemu ide penjualan air kemasan ini dengan tekun memasarkannya. Dia yakin akan kebutuhan orang pada air kemasan ini pada masa mendatang. Seandainya peristiwa di atas kita tarik pada hubungan antara ikhlas dan kontinuitas ibadah, rumusan yang paling tepat mengaitkan keduanya adalah………… a. Orang yang murni tujuannya (ikhlas) akan menjadikannya tidak pernah bosan dan senantiasa istiqomah dalam upaya mencapai tujuan tersebut b. Orang yang murni tujuannya semat-mata karena allah, dia tidak akan pernah bosan melakukan amal ibadah c. Kebosanan tampaknya akan mampu diatasi jika seseorang mengetahui tujuan akhir dari apa yang dilakukannya d. Kebosanan akan mudah hinggap pada diri orang yang tidak memiliki tujuan yang murni dalam segala aspek kehidupannya e. Kemurnian pada focus yang dituju akan mengantarkan setiap orang pada kesuksesannya Penilaian: Skala nilai setiap nomor mengguanakan rentang 1-20. Total nilai benar 100 Aspek penilaian: Kejelasan :a. Tersusun dengan baik b. Tertulis dengan baik Argumentasi seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam menjawab permasalahan Informasi : a. Akurat b. memadai c. Penting Refleksi Quantum: Bersama siswa membaca do’a senandung Al-Qur’an dengan khusyu’ Kunci Jawaban: a. Pilihan Ganda
b. Eassay Blitar, 22 April 2010
Catatan :…………………………………………………………………………………………………. :…………………………………………………………………………………………………. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP] NAMA MADRASAH : MAN ? BLITAR MATA PELAJARAN : AL-QUR’AN HADITS KELAS / SEMESTER : X [sepuluh] / I [ganjil] ALOKASI WAKTU : 8 JAM PELAJARAN [ 4 X TM ] PERTEMUAN KE : 22 [dua puluh dua] Standar Kompetensi : Memahami ayat-ayat al-Qur’an tentang keikhlasan dalam beribadah Kompetansi Dasar : Menjelaskan kandungan QS al-An’aam: 162-163; QS al-Bayyinah: 5 dan hadis tentang keikhlasan dalam Indikator Hasil Belajar :
1. Tujuan Pembelajaran
2. Meteri Ajar Kandungan QS. Al An’am : 162-163 Kandungan QS. Bayyinah: 5 Hadits Tentang Keikhlasan Beribadah 3. MetodePembelajaran a. Model : INFORMATION SEARCH ( Mencari Info ): Metode ini sama dengan ujian open book secara berkelompok siswa mencari informasi ( biasanya tercakup dalam pembelajaran ) yang menjawab pertanyaan –pertanyaan yang diberikan kepada mereka. Metode ini sangat membantu pembelajaran untuk lebih menghidupkan materi yang dianggap kering. .b. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi 4. Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran b. Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa c. Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa d. Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru e. Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa 2. (Pertemuan I) a. Buatlah beberapa pertanyaan yang dapat dijawab dengan mencari informasi yang dapat ditemukan dalam bahan-bahan sumber yang bisa diakses siswa. b. Bahan-bahan sumber ini bisa dalam bentuk: Hands out, Dukumen, Buku teks, Informasi dari internet, Perangkat keras ( mesin, komputer,dan alat-alat lain ) c. Bagikan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan sesui materi kepada seluruh siswa d. Minta siswa menjawab pertanyaan bisa individual atau kelompok kecil. e. Kompetisi antar kelompok dapat diciptakan untuk meningkatkan partisipasi f. Beri komentar atas jawaban yang diberikan siswa. g. Kembangkan jawaban untuk memperluas skope pembelajaran. 3. Kegiatan Akhir a. Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari b. Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran c. Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar 5. Alat/Bahan/Sumber Belajar a. Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar b. Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi c. Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta d. Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan e. Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI. 6. Penilaian
Blitar, 22 April 2010
Catatan :…………………………………………………………………………………………………. :…………………………………………………………………………………………………. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP] NAMA MADRASAH : MAN ? BLITAR MATA PELAJARAN : AL-QUR’AN HADITS KELAS / SEMESTER : X [sepuluh] / I [ganjil] ALOKASI WAKTU : 8 JAM PELAJARAN [ 4 X TM ] PERTEMUAN KE : 23 [dua puluh tiga] Standar Kompetensi : Memahami ayat-ayat al-Qur’an tentang keikhlasan dalam beribadah Kompetansi Dasar : Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan QS al-An’aam: 162-163; QS al-Bayyinah: 5 dan hadis tentang keikhlasan dalam beribadah Indikator Hasil Belajar : § Menunjukkan figur ulama’ yang dalam kehidupannya menampilkan perilaku memurnikan ketauhidan kepada Alloh § Menunjukkan sosok manusia yang dalam salat, ibadah, dan segala aktifitasnya hanya untuk mencari ridho Alloh § Menunjukkanperilaku orang yang istiqomah dalam salat § Menunjukkan perilaku orang menuanaikan zakat apabila mencapai nisabnya § Menunjukkan perilaku orang bershodaqoh sesuai dengan kemampuannya § Menunjukkan perilaku orang melaksanakan ibadah puasa wajib § Menunjukkan perilaku orang yang melaksanakan ibadah puasa sunnah dan perilaku orang yang membaca Al-Qur’an secara istiqomah 1. Tujuan Pembelajaran § Menunjukkan figur ulama’ yang dalam kehidupannya menampilkan perilaku memurnikan ketauhidan kepada Alloh § Menunjukkan sosok manusia yang dalam salat, ibadah, dan segala aktifitasnya hanya untuk mencari ridho Alloh § Menunjukkanperilaku orang yang istiqomah dalam salat § Menunjukkan perilaku orang menuanaikan zakat apabila mencapai nisabnya § Menunjukkan perilaku orang bershodaqoh sesuai dengan kemampuannya § Menunjukkan perilaku orang melaksanakan ibadah puasa wajib
2. Meteri Ajar QS. Al An’am : 162-163; QS. Bayyinah: 5 dan hadits 3. MetodePembelajaran a. Model : INFORMATION SEARCH ( Mencari Info ): Metode ini sama dengan ujian open book secara berkelompok siswa mencari informasi ( biasanya tercakup dalam pembelajaran ) yang menjawab pertanyaan –pertanyaan yang diberikan kepada mereka. Metode ini sangat membantu pembelajaran untuk lebih menghidupkan materi yang dianggap kering. .b. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi 4. Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal b. Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran c. Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa d. Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa e. Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru f. Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa 2. Pertemuan I a. Buatlah beberapa pertanyaan yang dapat dijawab dengan mencari informasi yang dapat ditemukan dalam bahan-bahan sumber yang bisa diakses siswa. b. Bahan-bahan sumber ini bisa dalam bentuk: Hands out, Dukumen, Buku teks, Informasi dari internet, Perangkat keras ( mesin, komputer,dan alat-alat lain ) c. Bagikan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan sesui materi kepada seluruh siswa d. Minta siswa menjawab pertanyaan bisa individual atau kelompok kecil. e. Kompetisi antar kelompok dapat diciptakan untuk meningkatkan partisipasi f. Beri komentar atas jawaban yang diberikan siswa. h. Kembangkan jawaban untuk memperluas skope pembelajaran. 3. Kegiatan Akhir a. Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari b. Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran c. Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar 5 Alat/Bahan/Sumber Belajar a. Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar b. Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi c. Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta d. Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan e. Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI. 6. Penilaian
Blitar, 22 April 2010
Catatan :…………………………………………………………………………………………………. :…………………………………………………………………………………………………. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP] NAMA MADRASAH : MAN ? BLITAR MATA PELAJARAN : AL-QUR’AN HADITS KELAS / SEMESTER : X [sepuluh] / I [ganjil] ALOKASI WAKTU : 8 JAM PELAJARAN [ 4 X TM ] PERTEMUAN KE : 24 [dua puluh empat] Standar Kompetensi : Memahami ayat-ayat al-Qur’an tentang keikhlasan dalam beribadah Kompetansi Dasar : Menampilkan perilaku ikhlas dalam beribadah seperti yang terkandung dalam QS al-An’aam: 162-163 ; QS al-Bayyinah: 5 dan hadis tentang keikhlasan dalam Indikator Hasil Belajar :
1. Tujuan Pembelajaran
2. Meteri Ajar QS. Al An’am : 162-163; QS. Bayyinah: 5 dan hadits 3. MetodePembelajaran a. Model : INFORMATION SEARCH ( Mencari Info ): Metode ini sama dengan ujian open book secara berkelompok siswa mencari informasi ( biasanya tercakup dalam pembelajaran ) yang menjawab pertanyaan –pertanyaan yang diberikan kepada mereka. Metode ini sangat membantu pembelajaran untuk lebih menghidupkan materi yang dianggap kering. .b. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi 4. Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran b. Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa c. Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa d. Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru e. Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa 2. Pertemua I a. Buatlah beberapa pertanyaan yang dapat dijawab dengan mencari informasi yang dapat ditemukan dalam bahan-bahan sumber yang bisa diakses siswa. b. Bahan-bahan sumber ini bisa dalam bentuk: Hands out, Dukumen, Buku teks, Informasi dari internet, Perangkat keras ( mesin, komputer,dan alat-alat lain ) c. Bagikan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan sesui materi kepada seluruh siswa d. Minta siswa menjawab pertanyaan bisa individual atau kelompok kecil. e. Kompetisi antar kelompok dapat diciptakan untuk meningkatkan partisipasi f. Beri komentar atas jawaban yang diberikan siswa. g. Kembangkan jawaban untuk memperluas skope pembelajaran. 3. Kegiatan Akhir a. Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari b. Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran c. Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar 5. Alat/Bahan/Sumber Belajar a. Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar b. Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi c. Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta d. Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan e. Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI. 6. Penilaian
Kunci Jawaban: a. Pilihan Ganda
b. Eassay Blitar, 22 April 2010
Catatan :…………………………………………………………………………………………………. :…………………………………………………………………………………………………. |