Seorang perawi Hadits selalu mawas diri dan menjauhi perbuatan dosa sikap seperti ini disebut

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP]

NAMA MADRASAH     : MAN ?

MATA PELAJARAN    : AL-QUR’AN HADITS

KELAS / SEMESTER    : X [sepuluh] / I [ganjil]

ALOKASI WAKTU        :  4 JAM PELAJARAN [ 2  X TM ]

PERTEMUAN KE          : 1-2  [satu – dua]

Standar Kompetensi            : Memahami istilah-istilah hadis

Kompetansi Dasar               : Mendefinisikan pengertian Hadits, Sunnah, Khabar, Atsar dan hadits Qudsi

Indikator Hasil Belajar       :

  • Menunjukkan pengertian Hadits, sunnah, Khobar dan Atsar menurut bahasa
  • Menjelaskan pengertian hadits menurut istilah
  • Menjelaskan  Pengertian  Sunnah menurut istilah
  • Menjelaskan pengertian khobar menurut istilah
  • Menjelaskan pengertian Atsar menurut istilah
  • Menjelaskan pengertian Hadits Qudsi menurut istilah

1. Tujuan Pembelajaran

  • Menunjukkan pengertian Hadits, sunnah, Khobar dan Atsar menurut bahasa
  • Menjelaskan pengertian hadits menurut istilah
  • Menjelaskan  Pengertian  Sunnah menurut istilah
  • Menjelaskan pengertian khobar menurut istilah
  • Menjelaskan pengertian Atsar menurut istilah
  • Menjelaskan pengertian Hadits Qudsi menurut istilah

2. Meteri Ajar

Pengertian Hadits

Secara Bahasa: Baru, dekat dan khobar

Secara Istilah:

Muhaditsin: segala ucapan/ perkataan yang berasal dari Nabi Muhammad saw, perbuatan dan keadaan beliau

Ushuliyyin :   segala ucapan, perbuatan dan taqrir Nabi Muhammad saw yang berkaitan dengan hukum

Pengertian Sunnah

Secara Bahasa: jalan yang terbentang yang dilalui berupa yang baik maupun yang buruk, adat istiadat, kebiasaan, ketetapan dan lain-lain

Secara Istilah:

Muhaditsin: sesuatu yang dinukil dari nabi Muhammad saw, baik perkataan, perbuatan, dan Taqrir .

Ushuliyyin : segala ucapan, perbuatan, dan taqrir Nabi Muhammad saw yang sangku paut dengan hukum

Fuqoha : sesuatu bila dikerjakan mendapat pahala bila ditinggaalkan tidak apa-apa.

Mauidzah : sesuatu lawan dari bid’ah

Pengertian Khabar

Secara Bahasa: warta / berita

Secara istilah  :

Muhaditsin: berita yang berasal dari nabi Muhammad saw, sahabat maupun tabi’in

Ulama’ lain: berita yang berasal dari nabi Muhammmad saw, maupun selainnya

Pendapat lain: berita yang khusus datang dari nabi Muhammad saw

Pengertian Atsar

Secara bahasa: sisa sesuatu / bekas sesuatu

Secara Istilah:

Kebanyakan ulama’: atsar sama dengan khobar sama dengan hadits

Sebagian ulama’ :  atsar lebih umum daripada khobar, karena atsar berasal dari Nabi Muhammad saw maupun selainnya, sedangkan khobar berasal khusus dari nabi Muhammad saw.

Fuqoha’ : perkataan-perkataan ulama’ salaf, sahabat, tabi’in dan lainnya

3.   Metode Pembelajaran

a. Model       : PREDICTION GUIDE ( Tebak Isi ): Metode ini digunakan untuk melibatkan siswa di dalam proses pembelajaran secara aktif dari awal sampai akhir. Dengan metode ini siswa diharapkan dapat terlibat dalam pembelajaran semenjak awal pertemuan dan tetap mempunyai perhatian ketika Pendidik menyampaikan materi. Selama penyampaian materi siswa dituntut untuk mencocokkan prediksi-prediksi mereka dengan materi yang disampaikan oleh pendidik

b. Metode     : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi

4.  Langkah Pembelajaran

a.       Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran

b.      Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa

c.       Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa

d.      Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru

e.       Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa

a.       Tentukan topik yang akan disampaikan , lalu bagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil

b.      Pendidik meminta siswa untuk menebak apa-apa yang saja yang kira-kira akan mereka dapatkan dalam pembelajaran ini dan sampaikan  pelajaran secara interaktif

c.       Selama proses pembelajaran, siswa diminta untuk mengidentifikasi prediksi mereka yang sesuai dengan materi yang disampaikan pendidik.

d.      Mintalah siswa untuk menyampaikan prediksi yang sesuai dengan materi yang dipelajari .

e.       Di akhir pembelajaran, tanyakan berapa prediksi mereka yang mengena

a.       Pendidik meminta siswa dalam kelompok-kelompok kecil untuk menebak apa kira-kira yang akan mereka dapatkan dalam pembelajaran ini.

b.      Selama proses pembelajaran, siswa diminta untuk mengidentifikasi prediksi mereka dengan materi yang disampaikan pendidik

c.       Meminta siswa untuk menyampaikan prediksi mereka sesuai materi yang baru dipelajari

d.      Di akhir pembelajaran, ditanya berapa prediksi mereka yang  mengena

a.       Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari

b.      Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran

c.       Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar

5. Alat/Bahan/Sumber Belajar

a.       Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar

b.      Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi

c.       Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta

d.      Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan

e.       Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI.

6.   Penilaian

A. Penilaian Proses

B.   Penilaian Hasil

1.   Jenis Tagihan

a. Test Tulis

2.   Bentuk Instrument:

a.   Test Obyektif

b.  Test Subyektif

A. Penilaian Proses

Penilaian yang diperoleh dari hasil pengamatan kepada siswa, dilihat dari aktifitas dan keterlibatannya selama proses pembelajaran berlangsung

Petunjuk:

Berikan penilaian dengan menuliskan angka 1-5 pada setiap aspek penilaian, untuk mengukur sikap positif siswa.

1 = Sangat tidak positif

2 = Kurang positif

3 = Cukup positif

4 = Positif

5 = Sangat positif

Mengubah skor menjadi nilai siswa:

Nilai : Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100

Jumlah skor total

Misalnya

16 X 100     = 80                                                90-100  = sangat baik

20                                                                          75 -89   = Baik

65- 74   = Cukup

50 -64   = Kurang

20 – 49 = Sangat kurang

f.

No Nama Siswa Aspek Penilaian Afektif Jml 

Skor

Nilai Catatan
Respon Disiplin Kerja 

sama

Tuntas Tugas
01
02
03

B. Penilaian Hasil

Soal Obyektif

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang paling benar!

1.      Ditinjau dari bahasa, kata hadits mempunyai beberapa arti, diantaranya  adalah…

a.       Perintah                      d. Aturan

b.      Dekat                         e. Lama

c.       Acara

2.      Arti lain dari hadits menurut bahasa ialah جديد “ artinya…..

a. Mudah              d. Baru

b. Jauh                  e. Lama

c. Dekat

3.      اقواله صلى الله عليه وسلم وافعاله واحواله

Lafal tersebut adalah definisi hadits menurut……

a. Ahli Hadits                   d. Ahli Tafsir

b. Ahli Fikih                     e. Ahli Ushul

c. Mutakallimin

4.      Segala perkataan, perbuatan dan taqrir nabi Muhammad saw, yang berkaitan dengan hukum adalah pengertian hadits menurut……

a. Ahli Hadits                          d. Ahli Kalam

b. Ahli Ushul Fikih                 e. Ulama’ Tabi’in

c. Ahli Fikih

5.      Menurut ahli hadits bahwa perbedaan hadits dengan sunnah adalah…..

a.     Hadits lebih kuat daripada sunnah

b.     Sunnah lebih luas pengertiaannya daripada hadits

c.     Hadits dan sunnah sama saja

d.    Sunnah hanya khusus pada nabi Muhammad saw

e.     Hadits bias disandarkan pada selain Nabi Muhammad saw

6.      ما أضيف الى النبي صلى الله عليه وسلم من قول اوفعل اوتقرير

Definisi diatas berarti segala yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw…….

a.     Berupa petunjuk, perbuatan ataupun isyaratnya

b.     Barupa wasiat, nasehat, ataupun keputusannya

c.     Berupa perkataan, perbuatan, ataupun ketetapannya

d.    Berupa perkataaan, keputusan ataupun kehidupannya

e.     Berupa pernyataan, keputusan dan perbuatannya

7.      Kata Atsar dari segi bahasa mempunyai arti…..

a. Sesuatu yang baru                    d. Debu

b. Sisa dari sesuatu                       e. Barang bekas

c.  Do’a

8.      Para ulama’ berbeda pendapat dalam memahami istilah hadits, sunnah, khobar dan atsar. Untuk menghindari perbedaan tersebut ulama Ahli Fikih  memakai istilah atsar hanya untuk…….

a.     para sahabat, tabi’in dan ulama salaf

b.     Nabi dan ulama salaf

c.     Nabi dan tabi’in

d.    Nabi dan khulafa’urrosydin

e.     Jumhur ulama

9.      Khabar dari segi bahasa adalah……

a. Warta atau berita          d. Isu

b. Peristiwa                       e. Desas – desus

c. Sisa sesuatu

10.   Ahli hadits mendifinisikan khabar adalah……

a.       Suatu berita yang diterima dari nabi Muhammad saw, sahabat, dan tabi’in

b.       Suatu berita yang diterima dari  sahabat dan tabi’in

c.       Suatu berita yang hanyaa mengandung hukum

d.      Suatu berita yang hanya khusus dari sahabat nabi

e.       Suatu berita yang berasal dari ulama hadits

Penilaian : Setiap nomor nilai 10. Maksimal = 100

Test Subyektif :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

  1. Bagaimana ulama’ Ahli Hadits mendefinisikan pengertian Hadits menurut istilah?
  2. Apa yang dimaksud dengan pengertian Sunnah menurut bahasa maupun istilah ?
  3. Mengapa para ulama’ berbeda pendapat dalam memberikan pengertian antara hadits , sunnah, khobar dan atsar? Berikan argumenmu!
  4. Apa yang dimaksud dengan hadits Qudsi itu?
  5. Bagaimana pendapatmu tentang sekelompok orang yang menolak sunnah Rosul ( Ingkar sunnah) sebagai dasar hukum islam yang kedua setelah Al-Qur’an?

Penilaian:

Skala nilai setiap nomor mengguanakan rentang 1-20. Total nilai benar 100

Aspek penilaian:

Kejelasan :a. Tersusun dengan baik  b. Tertulis dengan baik

Argumentasi seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam menjawab permasalahan

Informasi : a. Akurat    b. memadai    c. Penting

Refleksi Quantum:

Contoh bersama siswa membaca do’a senandung Al-Qur’an dengan khusyu’

Kunci Jawaban:

b.      Pilihan Ganda

No Jawaban No Jawaban
1 B 6 C
2 D 7 B
3 A 8 A
4 B 9 A
5 B 10 A

b.      Eassay

1. Ahli hadits memberikan istilah hadits adalah segala ucapan/ perkataan yang berasal dari Nabi Muhammad saw, perbuatan dan keadaan beliau

2.      Secara Bahasa: jalan yang terbentang yang dilalui berupa yang baik maupun yang buruk, adat istiadat, kebiasaan, ketetapan dan lain-lain

Secara Istilah:

Muhaditsin: sesuatu yang dinukil dari nabi Muhammad saw, baik perkataan, perbuatan, dan Taqrir .

Ushuliyyin : segala ucapan, perbuatan, dan taqrir Nabi Muhammad saw yang sangku paut dengan hukum

Fuqoha : sesuatu bila dikerjakan mendapat pahala bila ditinggaalkan tidak apa-apa.

Mauidzah : sesuatu lawan dari bid’ah

3.      Karena masing-masing melihat dari segi keilmuan yang dimiliki sehingga berbeda dalam menyebut sifat masing-masing. Meskipun begitu termasuk rahmat yang memperkaya khasanah keilmuan.

4.      Hadits Qudsi: lafadz dari Nabi Muhammad saw sedangkan maknanya berasal dari Alloh swt

5.      Tidak sepakat, karena orang yang beriman kepada Rosul secara logika dia juga harus menerima apa saja yang dibawa oleh Rosul dan harus menerimanya tanpa syarat apapun , bila menolak berarti dia sama dengan menolak Rosul yang membawa hadits, sama artinya dia tidak beriman / kafir

Blitar, 22 April 2010

Mengetahui 

Kepala Madrasah

Drs. MAHMUDI, M.Sc

NIP.19671013 199803 1 001

Penyusun 

Guru Mata pelajaran

ELOK ZUNAIDAH, S.Pd.I

NIP.

Catatan          :………………………………………………………………………………………………….

:………………………………………………………………………………………………….

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP]

NAMA MADRASAH     : MAN ?

MATA PELAJARAN    : AL-QUR’AN HADITS

KELAS / SEMESTER    : X [sepuluh] / I [ganjil]

ALOKASI WAKTU        :  2 JAM PELAJARAN [ 1  X TM ]

PERTEMUAN KE          : 3  [tiga]

Standar Kompetensi  :   Memahami istilah-istilah hadis

Kompetansi Dasar      : Membandingkan pengertian hadis, sunnah, khabar, atsar dan hadis qudsi.

Indikator Hasil Belajar       :

  • Menguraikan persamaan hadist, sunah, khabar dan Atsar
  • Membedakan Pengertian hadist, sunah khabar dan Atsar  serta hadits quds

1.   Tujuan Pembelajaran

  • Menguraikan persamaan hadist, sunah, khabar dan Atsar
  • Membedakan Pengertian hadist, sunah khabar dan Atsar  serta hadits qudsi

2. Meteri Ajar

Persamaan Hadits dengan Sunnah:

  • Sama-sama dari Nabi Muhammad saw
  • Sama-sama berupa Qouliyah, Fi’liyah dan Taqririyah nabi Muhammad saw

Perbedaan Hadits dengan Sunnah

  • Hadits hanya terjadi pada saat Kenabian
  • Sunnah bisa sebelum dan sesudah kenabian
  • Sunnah cakupannya lebih luas daripada hadits

Perbedaan Hadits dengan Khobar dan Atsar

  • Hadits hanya berasal dari nabi Muhammad saw.
  • Khobar berasal dari nabi Muhammad saw, sahabat dan tabi’in, sedang khobar yang berasal dari Nabi Muhmmad saw disebut khobar Marfu’ yang dimaksud sama dengan hadits.
  • Atsar berasal dari ulama’ salaf, sahabat, tabiin dan lainnya, hal ini yang dimaksud sama dengan khobar Mauquf maupun khobar Maqthu’

Perbedaan hadits Nabawi dengan Hadits Qudsi

  • Hadits Nabawi: lafadz dan maknanya berasal dari nabi Muhammad saw
  • Hadits Qudsi: lafadz dari Nabi Muhammad saw sedangkan maknanya berasal dari Alloh swt

3.   MetodePembelajaran

a. Model       : PREDICTION GUIDE ( Tebak Isi ): Metode ini digunakan untuk melibatkan siswa di dalam proses pembelajaran secara aktif dari awal sampai akhir. Dengan metode ini siswa diharapkan dapat terlibat dalam pembelajaran semenjak awal pertemuan dan tetap mempunyai perhatian ketika Pendidik menyampaikan materi. Selama penyampaian materi siswa dituntut untuk mencocokkan prediksi-prediksi mereka dengan materi yang disampaikan oleh pendidik

b. Metode     : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi

.

4.   Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a.       Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran

b.      Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa

c.       Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa

d.      Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru

e.       Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa

2.   Kegiatan Inti

a.       Tentukan topik yang akan disampaikan , lalu bagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil

b.      Pendidik meminta siswa untuk menebak apa-apa yang saja yang kira-kira akan mereka dapatkan dalam pembelajaran ini dan sampaikan  pelajaran secara interaktif

c.       Selama proses pembelajaran, siswa diminta untuk mengidentifikasi prediksi mereka yang sesuai dengan materi yang disampaikan pendidik.

d.      Mintalah siswa untuk menyampaikan prediksi yang sesuai dengan materi yang dipelajari .

e.       Di akhir pembelajaran, tanyakan berapa prediksi mereka yang mengena

3.   Kegiatan Akhir

a.       Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari

b.      Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran

c.       Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar

5.   Alat/Bahan/Sumber Belajar

a.       Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar

b.      Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi

c.       Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta

d.      Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan

e.       Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI.

6.   Penilaian

A. Penilaian Proses

B.   Penilaian Hasil

1.   Jenis Tagihan

a. Test Tulis

2.   Bentuk Instrument:

a.   Test Obyektif

b.  Test Subyektif

A. Penilaian Proses

Penilaian yang diperoleh dari hasil pengamatan kepada siswa, dilihat dari aktifitas dan keterlibatannya selama proses pembelajaran berlangsung

Petunjuk:

Berikan penilaian dengan menuliskan angka 1-5 pada setiap aspek penilaian, untukmengukur sikap positif siswa.

1 = Sangat tidak positif

2 = Kurang positif

3 = Cukup positif

4 = Positif

5 = Sangat positif

Mengubah skor menjadi nilai siswa:

Nilai : Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100

Jumlah skor total

Misalnya

16 X 100     = 80                                                90-100  = sangat baik

20                                                                          75 -89   = Baik

65- 74   = Cukup

50 -64   = Kurang

20 – 49 = Sangat kurang

No Nama Siswa Aspek Penilaian Afektif Jml 

Skor

Nilai Catatan
Respon Disiplin Kerja 

sama

Tuntas Tugas
01
02
03
04

B. Penilaian Hasil

Soal Obyektif

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang paling benar!

1.      Perbedaan yang jelas antara Hadits Nabawi dengan Hadits Qudsi adalah…..

a.       Hadits qudsi nabi memulai sabdanya dengan “ Alloh berfirman”

b.      Nabi menjelaskan sendiri ini adalah jenis hadits Qudsi

c.       Hadits Qudsi sudah dijamin pasti shahih

d.      Hadits Nabawi beliau menyandarkan sabdanya pada dirinya sendiri

e.       Jawaban a dan d benar

2.      Melihat bentuk hadits dibawah ini maka dapat digolongkan sebagai hadits…..

قال الله عزوجل ال عند ظن عندى بي وانا معهحيث يذمرني (رواه البخارى عن ابى هريره)

a.       Hadits Qudsi

b.      Hadits nabawi

c.       Hadits Illahi

d.      Hadits Rabbani

e.       Jawaban a,c dan d benar

3.      Yang dimaksud dengan hadits Qudsi adalah…..

a.       Lafadznya dari Alloh

b.      Maknanya dari alloh

c.       Lafadz dan maknany dari Alloh

d.      Lafadz dari nabi maknanya dari Alloh

e.       Lafadz dan maknanya dari nabi

4.      Berikut ini perbedaan antara hadits dengan sunnah adalah…..

a.       Sama-sama dari nabi Muhammad saw

b.      Sama-sama berupa ucapan, perbuatan dan ketetapan nabi Muhammad saw

c.       Sunnah lebih luas daripada hadits

d.      Sunnah terjadi sebelum maupun sesudah kenabian, sedangkan hadits terjadi hanya pada saat kenabian

e.       Jawaban c dan d benar

5.      Yang dimaksud khobar istilahnya sama dengan hadits nabi adalah…..

a.       Khobar mauquf dan khobar marfu’

b.      Khobar Maqthu’

c.       Khobar mauquf dan khobar maqthu’

d.      Khobar marfu’

e.       Jawaban a dan d benar

6.      Yang menganggap istilah atsar sama dengan khobar dan hadits adalah….

a.       Ahli hadits

b.      Ahli ushul

c.       Fuqoha’

d.      Kebanyakan ulama’

e.       Sebagian ulama’

7.      Perbedaan antara atsar dengan khobar adalah….

a.       Atsar lebih umum dari khobar

b.      Khobar adalah berita khusus dari nabi Muhammad saw

c.       Atsar adalah berita yang bersalah dari nabi Muhammad saw dan selainnya

d.      Atsar adalah perkatan-perkataan ulama’ salaf, sahabat dan tabi’in dan lainnya

e.       Jawaban a dan b benar

8.      Yang dimaksud dengan khobar mauquf adalah berita yang berasal dari….

a.       Nabi Muhammad saw

b.      Sahabat

c.       Tabi’in

d.      Tabi’in tabi’in

e.       Ulama’ salaf

9.      Sunnah adalah segala perkataan, perbuatan dan Taqrir Nabi Muhammad saw yang berkaitan dengan hukum adalah pendapat dari…..

a.       Muhaditsin

b.      Ushuliyyin’

c.       Mutakallimin

d.      Fuqoha’

e.       Mauidzah

10.   Yang berpendapat bahwa hadits sama dengan sunnah adalah….

a.       Fuqoha’

b.      Ushuluyyin

c.       Muhaditsin

d.      Mauidzah

e.       Mutakallimin

Penilaian setiap nomor nilai 10. maksimal = 100

Test Subyektif :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1.      Apa persamaan antara Hadits dan Sunnah? Sebutkan minimal 2!

2.      Apa saja perbedaan Hadits dengan Sunnah?

3.      Bedakan antara Hadits Nabawi dengan Hadits Qudsi!

4.      Apa saja beda antara Hadits, Khobar dan Atsar?

5.      Apakah sama yang dimaksud hadits, sunnah, khobar dan atsar itu? Kemukakan argumenmu!

Penilaian:

Skala nilai setiap nomor mengguanakan rentang 1-20. Total nilai benar 100

Aspek penilaian:

Kejelasan :a. Tersusun dengan baik  b. Tertulis dengan baik

Argumentasi: seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam menjawab permasalahan

Informasi : a. Akurat    b. memadai c. Penting

Refleksi Quantum:

Contoh bersama siswa membaca do’a senandung Al-Qur’an dengan khusyu’

Kunci Jawaban:

a. Pilihan Ganda

No Jawaban No Jawaban
1 E 6 D
2 E 7 E
3 D 8 B
4 E 9 B
5 E 10 B

b. Eassay

1.  Persamaan Hadits dengan Sunnah:

  • Sama-sama dari Nabi Muhammad saw
  • Sama-sama berupa Qouliyah, Fi’liyah dan Taqririyah nabi Muhammad saw

2.  Perbedaan Hadits dengan Sunnah

  • Hadits hanya terjadi pada saat Kenabian
  • Sunnah bisa sebelum dan sesudah kenabian
  • Sunnah cakupannya lebih luas daripada hadits

3.   Perbedaan hadits Nabawi dengan Hadits Qudsi

  • Hadits Nabawi: lafadz dan maknanya berasal dari nabi Muhammad saw
  • Hadits Qudsi: lafadz dari Nabi Muhammad saw sedangkan maknanya berasal dari Alloh swt

4.   Perbedaan Hadits dengan Khobar dan Atsar

  • Hadits hanya berasal dari nabi Muhammad saw pada saat kenabian
  • Khobar berasal dari nabi Muhammad saw, sahabat dan tabi’in, sedang khobar yang berasal dari Nabi Muhmmad saw disebut khobar Marfu’ yang dimaksud sama dengan hadits.
  • Atsar berasal dari ulama’ salaf, sahabat, tabiin dan lainnya, hal ini yang dimaksud sama dengan khobar Mauquf maupun khobar Maqthu’

5.   Pengertian Hadits

Secara Bahasa: Baru, dekat dan khobar

Secara Istilah:

Muhaditsin: segala ucapan/ perkataan yang berasal dari Nabi Muhammad saw, perbuatan dan keadaan beliau

Ushuliyyin :   segala ucapan, perbuatan dan taqrir Nabi Muhammad saw yang berkaitan dengan hukum

Pengertian Sunnah

Secara Bahasa: jalan yang terbentang yang dilalui berupa yang baik maupun yang buruk, adat istiadat, kebiasaan, ketetapan dan lain-lain

Secara Istilah:

Muhaditsin: sesuatu yang dinukil dari nabi Muhammad saw, baik perkataan, perbuatan, dan Taqrir .

Ushuliyyin : segala ucapan, perbuatan, dan taqrir Nabi Muhammad saw yang sangku paut dengan hukum

Fuqoha : sesuatu bila dikerjakan mendapat pahala bila ditinggaalkan tidak apa-apa.

Mauidzah : sesuatu lawan dari bid’ah

Pengertian Khabar

Secara Bahasa: warta / berita

Secara istilah  :

Muhaditsin: berita yang berasal dari nabi Muhammad saw, sahabat maupun tabi’in

Ulama’ lain: berita yang berasal dari nabi Muhammmad saw, maupun selainnya

Pendapat lain: berita yang khusus datang dari nabi Muhammad saw

Pengertian Atsar

Secara bahasa: sisa sesuatu / bekas sesuatu

Secara Istilah:

Kebanyakan ulama’: atsar sama dengan khobar sama dengan hadits

Sebagian ulama’ :  atsar lebih umum daripada khobar, karena atsar berasal dari Nabi Muhammad saw maupun selainnya, sedangkan khobar berasal khusus dari nabi Muhammad saw.

Fuqoha’ : perkataan-perkataan ulama’ salaf, sahabat, tabi’in dan lainnya

Blitar, 22 April 2010

Mengetahui 

Kepala Madrasah

Drs. MAHMUDI, M.Sc

NIP.19671013 199803 1 001

Penyusun 

Guru Mata pelajaran

ELOK ZUNAIDAH, S.Pd.I

NIP.

Catatan          :………………………………………………………………………………………………….

:………………………………………………………………………………………………….

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP]

NAMA MADRASAH     : MAN ?

MATA PELAJARAN    : AL-QUR’AN HADITS

KELAS / SEMESTER    : X [sepuluh] / I [ganjil]

ALOKASI WAKTU        :  2 JAM PELAJARAN [ 1  X TM ]

PERTEMUAN KE          : 4  [empat]

Standar Kompetensi  :   Memahami istilah-istilah hadis

Kompetansi Dasar      : Menerapkan pengertian hadis, sunnah (sunnah qauliyah, sunnah fi’liyah dan sunnah taqririyah), khabar, atsar dan hadis qudsi.

Indikator Hasil Belajar       : ,

  • Menunjukkan hadits nabi yang termasuk hadits
  • Menunjukkan sabda nabi yang termasuk sunnah qauliyah
  • Menunjukkan lafadz hadits yang termasuk sunnah fi’liyah
  • Menunjukkan lafadz hadits yang termasuk sunnah taqririyah
  • Menunjukkan lafadz hadits yang termasuk khabar
  • Menunjukkan lafadz hadits yang termasuk atsar

1.   Tujuan Pembelajaran

  • Menunjukkan hadits nabi yang termasuk hadits
  • Menunjukkan sabda nabi yang termasuk sunnah qauliyah
  • Menunjukkan lafadz hadits yang termasuk sunnah fi’liyah
  • Menunjukkan lafadz hadits yang termasuk sunnah taqririyah
  • Menunjukkan lafadz hadits yang termasuk khabar
  • Menunjukkan lafadz hadits yang termasuk atsar

2.   Meteri Ajar

Sunnah Qouliyah adalah ucapan-ucapan/ perkataan-perkataan Nabi Muhammad saw, yang berkaitan dengan hukum islam

Contoh Sunnah Quliyah:

عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول ” إنما الأعمال بالنيات , وإنما لكل امرئ ما نوى , فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله , ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها و امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه ” متفق عليه
Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”.

Sunnah Fi’liyah adalah perbuatan-perbuatan  Nabi Muhammad saw, yang berkaitan dengan hukum islam

Contoh Sunnah Fi’liyah:

صلوا كما رأيتمونى اصلى (رواه البخرى و مسلم من مالك)

Artinya: “ Kerjakanlah sholat seperti kamu melihat bagaimana aku mengerjakannya” (HR Bukhori dan Muslin dari Malik ibnu Hawarits)

Sunnah Taqririyah adalah ketetapan   Nabi Muhammad saw, yang berkaitan perbuatan / pertanyaan sahabat yang berkaitan dengan hukum islam

Contoh Sunnah Taqririyah:

لا, ولكنه ليس فى ارضى قومى كلوا فانه حلال (متفق عليه)

Artinya:” Tidak, tetapi binatang itu tidak terdapat didaerah kaumku. Makanlah sesungguhnya dia halal ( HR. bukhori dan muslim)

Contoh Khobar:

من السنة وضع الكف تحت السرة فى الصلاة

Artinya”  Sunnah ialah meletakkan tangan dibawah pusat sewaktu melakukan sholat”

Contoh Atsar:

السنه ان يمبر الامام الفطر ويوم الاضحى حين يجلس على المنبر قبل الخطبة تسع تكبيرات (رواه البيهقى)

Artinya:

“Menurut Sunnah , hendaklah imam bertakbir pada hari raya Fitri dan hari raya adha sebanyak sembilan kali ketika duduk diatas mimbar sebelum berkhutbah”  ( HR Baihaqy)

Contoh Hadits Qudsi:

قال الله عزوجل ال عند ظن عندى بي وانا معهحيث يذمرني (رواه البخارى عن ابى هريره)

Artinya:

Nabi SAW berfirman: “Aku adalah menurut persangkaan hamba-Ku dan Aku beserta dia di mana saja dia menyebut ( mengingat) Aku” (HR bukhori dari Abu Huroiroh)

3.   MetodePembelajaran

a. Model         : PREDICTION GUIDE ( Tebak Isi ): Metode ini digunakan untuk melibatkan siswa di dalam proses pembelajaran secara aktif dari awal sampai akhir. Dengan metode ini siswa diharapkan dapat terlibat dalam pembelajaran semenjak awal pertemuan dan tetap mempunyai perhatian ketika Pendidik menyampaikan materi. Selama penyampaian materi siswa dituntut untuk mencocokkan prediksi-prediksi mereka dengan materi yang disampaikan oleh pendidik

b. Metode       : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi

4.   Langkah Pembelajaran

1.   Kegiatan Awal

a.       Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran

b.      Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa

c.       Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa

d.      Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru

e.       Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa

2.   Kegiatan Inti

a.       Tentukan topik yang akan disampaikan , lalu bagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil

b.      Pendidik meminta siswa untuk menebak apa-apa yang saja yang kira-kira akan mereka dapatkan dalam pembelajaran ini dan sampaikan  pelajaran secara interaktif

c.       Selama proses pembelajaran, siswa diminta untuk mengidentifikasi prediksi mereka yang sesuai dengan materi yang disampaikan pendidik.

d.      Mintalah siswa untuk menyampaikan prediksi yang sesuai dengan materi yang dipelajari .

e.       Di akhir pembelajaran, tanyakan berapa prediksi mereka yang mengena

3.   Kegiatan Akhir

a.       Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari

b.      Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran

c.       Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar

5.   Alat/Bahan/Sumber Belajar

a.       Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar

b.      Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi

c.       Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta

d.      Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan

e.       Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI.

6.   Penilaian

A. Penilaian Proses

B.   Penilaian Hasil

1.   Jenis Tagihan

a. Test Tulis

2.   Bentuk Instrument:

a.   Test Obyektif

b.  Test Subyektif

A.  Penilaian Proses

Penilaian yang diperoleh dari hasil pengamatan kepada siswa, dilihat dari aktifitas dan keterlibatannya selama proses pembelajaran berlangsung

Petunjuk:

Berikan penilaian dengan menuliskan angka 1-5 pada setiap aspek penilaian, untukmengukur sikap positif siswa.

1 = Sangat tidak positif

2 = Kurang positif

3 = Cukup positif

4 = Positif

5 = Sangat positif

Mengubah skor menjadi nilai siswa:

Nilai : Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100

Jumlah skor total

Misalnya

16 X 100     = 80                                                90-100  = sangat baik

20                                                                          75 -89   = Baik

65- 74   = Cukup

50 -64   = Kurang

20 – 49 = Sangat kurang

No Nama Siswa Aspek Penilaian Afektif Jml 

Skor

Nilai Catatan
Respon Disiplin Kerja 

sama

Tuntas Tugas
01
02
03

B. Penilaian Hasil

Soal Obyektif

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang paling benar!

  1. Pada umumnya, para ulama mengklasifikasikan bentuk sunnah  menjadi tiga, yaitu……

a.       Qouliyah, fi’liyah dan taqririyah

b.      Fi’liyah, hammiyah dan taqririyah

c.       Muakad, qouliyah, dan ghoiru qouliyah

d.      Qouliyah, fi’liyah, dan sam’iyah

e.       Taqririyah, fi’liyah dan ghoiru qouliyah

2.      Yang dimaksud dengan sunnah qouliyah adalah ……….

a.   Isyarat yang diberikan kepada nabi Muhammad saw berkaitan dengan syari’at islam

b.   Petunjuk nabi Muhammad saw berkaitan dengan syari’at islam nusia

c.    Pengawasan syari’at islam yang dilakukan Nabi Muhammad saw

d.   Komentar dan tanggapan yang diberikan Nabi Muhammad saw

e.   Ucapan nabi Muhammad saw yang berhubungan dengan syari’at islam

3. المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضا. راواه البخارى ومسلم

Hadits tersebut adalah contoh dari sunnah….

a.       Fi’liyah                 d. hammiyah

b.      Qouliyah               e. Taqririyah

c.       Ahwaliyah

4.      Yang dimaksud dengan sunnah fi’liyah  adalah…….

a.   Bimbingan Nabi Muhammad saw, yang berhubungan dengan syari’at islam

b.   Nasehat Nabi Muhammad saw, yang berhubungan dengan syari’at islam

c.   Persetujuan Nabi Muhammad saw, yang berhubungan dengan syari’at islam

d.   Perbuatan Nabi Muhammad saw, yang berhubungan dengan syari’at islam

e.   Cara bekerja Nabi Muhammad saw, yang berhubungan dengan syari’at islam

5. صلوا كما رأيتموني اصلى

Hadits diatas adalah bentuk sunnah…..

a.       Fi’liyah                        d. Hammiyah

b.      Qouliyah                     e. Taqririyah

c.       Ahwaliyah

6.    لا, ولكن لم يكن في ارض قومي كلوا فانه حلال. متفق عليه

Hadits diatas adalah qoul nabi Muhammad saw, terhadap pertanyaan sahabat tentang halal dan haramnya……

a. Daging biawak                         d.Daging belalang

b. Daging ikan laut                       e. Daging ikan hiu

c. Daging lumba-lumba

7. خذوا عني مناسككم. رواه مسلم عن جبر

Hadits diatas adalah contoh dari sunnah…

a.       Fi’liyah                                    d. hammiyah

b.      Qouliyah                                 e. Taqririyah

c.       Ahwaliyah

8.      Dari segi bahasa taqrir adalah…..

a.       Ucapan                        d. Keputusan

b.      Perbuatan                    e.  Ketetapan

c.       Keadaan

9.      Sahabat nabi Muhammmad saw yang mewakili teman-temannya menanyakan hukum memakan daging biawak adalah…..

a.       Kholid bin Mughiroh

b.      Khalid bin Walid

c.       Abdulloh bin Umar

d.      Abdulloh bin Mas’ud

e.       Abdulloh bin Abbas

10.  Nabi Muhammad saw, mencontohkan tata cara sholat , haji dan puasa. Hal ini dikategorikan sebagai sunnah………….

a.Fi’liyah                          d. hammiyah

b.      Qouliyah                    e. Taqririyah

b.      Ahwaliyah

Penilaian : Setiap nomor nilai 10. Maksimal = 100

Test Subyektif :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar

  1. Jelaskan pengertian Sunnah qauliyah, Sunnah fi’liyah dan Sunnah taqriyah ! Sebutkan contohnya!
  2. Tulislah hadits Qudsi lengakap beserta terjemahannya!
  3. Jelaskan pengertian khobar mauquf beserta contohnya!
  4. Apa yang dimaksud dengan atsar sertai contohnya
  5. Apakah setiap ucapan nabi termasuk sunnah Quoliyah? Jelaskan alasanmu!

Penilaian:

Skala nilai setiap nomor mengguanakan rentang 1-20. Total nilai benar 100

Aspek penilaian:

Kejelasan :a. Tersusun dengan baik  b. Tertulis dengan baik

Argumentasi seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam menjawab permasalahan

Informasi : a. Akurat    b. memadai    c. Penting

Refleksi Quantum:

Bersama siswa membaca Takbir dengan mengangkat kedua tangan, terus bertepuk tangan.

Kunci Jawaban:

a. Pilihan Ganda

No Jawaban No Jawaban
1 A 6 A
2 E 7 A
3 B 8 E
4 D 9 B
5 A 10 A

b. Eassay

1.  Sunnah Qouliyah adalah ucapan-ucapan/ perkataan-perkataan Nabi Muhammad saw, yang berkaitan dengan hukum islam

Contoh Sunnah Quliyah:

عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول ” إنما الأعمال بالنيات , وإنما لكل امرئ ما نوى , فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله , ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها و امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه ” متفق عليه
Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”.

Sunnah Fi’liyah adalah perbuatan-perbuatan  Nabi Muhammad saw, yang berkaitan dengan hukum islam

Contoh Sunnah Fi’liyah:

صلوا كما رأيتمونى اصلى (رواه البخرى و مسلم من مالك)

Artinya: “ Kerjakanlah sholat seperti kamu melihat bagaimana aku mengerjakannya” (HR Bukhori dan Muslin dari Malik ibnu Hawarits)

Sunnah Taqririyah adalah ketetapan   Nabi Muhammad saw, yang berkaitan perbuatan / pertanyaan sahabat yang berkaitan dengan hukum islam

Contoh Sunnah Taqririyah:

لا, ولكنه ليس فى ارضى قومى كلوا فانه حلال (متفق عليه)

Artinya:” Tidak, tetapi binatang itu tidak terdapat didaerah kaumku. Makanlah sesungguhnya dia halal ( HR. bukhori dan muslim)

2.   Contoh Hadits Qudsi:

قال الله عزوجل ال عند ظن عندى بي وانا معهحيث يذمرني (رواه البخارى عن ابى هريره)

Artinya:

“ Nabi SAW berfirman: “Aku adalah menurut persangkaan hamba-Ku dan Aku beserta dia di mana saja dia menyebut ( mengingat) Aku” (HR bukhori dari Abu Huroiroh)

3.   Khobar mauquf adalah berita yang berasal dari sahabat

Contoh Khobar:

من السنة وضع الكف تحت السرة فى الصلاة

Artinya”  Sunnah ialah meletakkan tangan dibawah pusat sewaktu melakukan sholat”

4.   Pengertian Atsar

Secara bahasa: sisa sesuatu / bekas sesuatu

Secara Istilah:

Kebanyakan ulama’: atsar sama dengan khobar sama dengan hadits

Sebagian ulama’ :  atsar lebih umum daripada khobar, karena atsar berasal dari Nabi Muhammad saw maupun selainnya, sedangkan khobar berasal khusus dari nabi Muhammad saw.

Fuqoha’    : perkataan-perkataan ulama’ salaf, sahabat, tabi’in dan lainnya

Contoh Atsar:

السنه ان يمبر الامام الفطر ويوم الاضحى حين يجلس على المنبر قبل الخطبة تسع تكبيرات (رواه البيهقى)

Artinya:

“Menurut Sunnah , hendaklah imam bertakbir pada hari raya Fitri dan hari raya adha sebanyak sembilan kali ketika duduk diatas mimbar sebelum berkhutbah”  ( HR Baihaqy)

5.   Tidak, karena tidak semua ucapan nabi itu bersangkut paut dengan hukum sedangkan sunnah Qouliyah itu adalah ucapan-ucapan nabi Muhammad saw yang berkaitan dengan hukum isalam.

Blitar, 22 April 2010

Mengetahui 

Kepala Madrasah

Drs. MAHMUDI, M.Sc

NIP.19671013 199803 1 001

Penyusun 

Guru Mata pelajaran

ELOK ZUNAIDAH, S.Pd.I

NIP.

Catatan          :………………………………………………………………………………………………….

:………………………………………………………………………………………………….

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP]

NAMA MADRASAH     : MAN ?

MATA PELAJARAN    : AL-QUR’AN HADITS

KELAS / SEMESTER    : X [sepuluh] / I [ganjil]

ALOKASI WAKTU        :  4 JAM PELAJARAN [ 2  X TM ]

PERTEMUAN KE          : 5- 6 [lima- enam]

Standar Kompetensi            : Memahami sanad dan matan hadis

Kompetansi Dasar               : Menjelaskan pengertian sanad dan matan.

Indikator Hasil Belajar       :

  • Menunjukkan pengertian sanad menurut bahasa
  • Menunjukkan pengertian matan menurut bahasa
  • Menunjukkan pengertian rawi menurut bahasa
  • Menjelaskan pengertian sanad menurut istilah
  • Menjelaskan pengertian matan menurut istilah
  • Menunjukkan pengertian rawi menurut istilah
  • Menjelaskan persamaan dan perbedaan istilah sanad dan rawi dalam hadis

1. Tujuan Pembelajaran

  • Menunjukkan pengertian sanad menurut bahasa
  • Menunjukkan pengertian matan menurut bahasa
  • Menunjukkan pengertian rawi menurut bahasa
  • Menjelaskan pengertian sanad menurut istilah
  • Menjelaskan pengertian matan menurut istilah
  • Menunjukkan pengertian rawi menurut istilah
  • Menjelaskan persamaan dan perbedaan istilah sanad dan rawi dalam hadis

2. Meteri Ajar

Unsur-unsur Hadits: dalam suatu hadits pasti terdapat 3 hal penting yang merupakan unsur suatu hadits yaitu sanad, matan dan Rowi

Pengertian sanad:

Secara bahasa: sandaran, tempat bersandar artinya sesuatu yang dapat dipegangi atau dipercaya

Secara istilah:

Muhaditsin: rangkaian urutan orang-orang yang menjadi sandaran atau jalan yang menyampaiakn / menghubungkan suatu hadits sampai kepada nabi saw ( matan hadits)

Istilah lain: mata rantai para periwayat hadits yang menghbungkan sampai ke matan hadits

Pengertian Matan

Secara bahasa: punggung jalan, tanah gersang, tandus, membelah, mengeluarkan, mengikat.

Secara istilah :

Muhaditsin : perkataan yang disebut diakhir sanad, yaitu sabda nabi saw yang disebut sesudah disebutkan sanadnya

Pengertian Rowi.

Rowi adalah orang yang memindahkan suatu hadits dari seseorang guru kepada orang lain atau yang membukukannya kedalam sebuah kitab hadits. Rowi pertama adalah para sahabat dan rowi terakhir adalah orang yang membukukannya seperti Imam bukhori, imam Muslim imam ahmad dan lain-lain.

Perbedaan antara Sanad dengan Rowi:

Sanad itu dimulai dari generasi (kita) terjauh dari Rosul sampai kepada Nabi saw dan sanad itu membentuk suatu rangkaian / mata rantai sedangkan,

Rowi itu dimulai dari generasi terdekat dari Rosul ( sahabat) sampai kepada generasi periwayat yang membukukan dalam kitab-kitab hadits dan Rowi itu biasanya yang dimaksud adalah perowi terakhir seperti Imam Bukhori , Muslim dan lain-lain

Persamaannya antara Sanad dengan Rowi:

Sama- sama orang yang menyampaikan/ meriwayatkan  suatu hadits.

3. MetodePembelajaran

a. Model         : GUIDED NOTE TAKING ( Catatan yang Terbimbing ); Dalam metode ini, sebagai pendidik perlu menyiapkan suatu bagan atau skema atau yang lain yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan-catatan ketika anda menyampaikan pelajaran. Ada banyak bentuk atau pola yang dapat dikerjakan untuk metode ini, salah satunya dan yang paling sederhana adalah mengisi titik-titik

b. Metode       : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi

4. Langkah Pembelajaran

a.       Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran

b.      Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa

c.       Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa

d.      Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru

e.       Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa

  • Berikan pada siswa panduan yang berisi ringkasan poin-poin utama dari pelajaran yang akan di sampaikan dengan cara ceramah
  • Kosongkan sebagian dari poin-poin yang di anggap penting sehingga akan terdapat ruang-ruang kosong dalam panduan tersebut
  • Bagikan bahan ajar ( handout ) yang telah disiapkan kepada setiap siswa.
  • Jelaskan bahwa anda sengaja menghilangkan beberapa poin penting dalam handout agar siswa tetap berkonsentrasi mendengarkan pembelajaran yang akan disampaikan.
  • Berikan kesempatan beberapa siswa untuk menyampaikan hasil pekerjaanya
  • Berikan ulasan secukupnya terhadap beberapa pointer yangdianggap penting.

3.   (Pertemuan II)

  • Berikan pada siswa panduan yang berisi ringkasan poin-poin utama dari pelajaran yang akan di sampaikan dengan cara ceramah
  • Kosongkan sebagian dari poin-poin yang di anggap penting sehingga akan terdapat ruang-ruang kosong dalam panduan tersebut
  • Bagikan bahan ajar ( handout ) yang telah disiapkan kepada setiap siswa.
  • Jelaskan bahwa anda sengaja menghilangkan beberapa poin penting dalam handout agar siswa tetap berkonsentrasi mendengarkan pembelajaran yang akan disampaikan.
  • Berikan kesempatan beberapa siswa untuk menyampaikan hasil pekerjaanya
  • Berikan ulasan secukupnya terhadap beberapa pointer yangdianggap penting

4.   Kegiatan Akhir

a.       Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari

b.      Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran

c.       Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar

5. Alat/Bahan/Sumber Belajar

a.       Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar

b.      Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi

c.       Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta

d.      Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan

e.       Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI.

6.   Penilaian

A. Penilaian Proses

B.   Penilaian Hasil

1.   Jenis Tagihan

a. Test Tulis

2.   Bentuk Instrument:

a.   Test Obyektif

b.  Test Subyektif

A.  Penilaian Proses

Penilaian yang diperoleh dari hasil pengamatan kepada siswa, dilihat dari aktifitas dan keterlibatannya selama proses pembelajaran berlangsung

Petunjuk:

Berikan penilaian dengan menuliskan angka 1-5 pada setiap aspek penilaian, untukmengukur sikap positif siswa.

1 = Sangat tidak positif

2 = Kurang positif

3 = Cukup positif

4 = Positif

5 = Sangat positif

Mengubah skor menjadi nilai siswa:

Nilai : Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100

Jumlah skor total

Misalnya

16 X 100     = 80                                                90-100  = sangat baik

20                                                                          75 -89   = Baik

65- 74   = Cukup

50 -64   = Kurang

20 – 49 = Sangat kurang

No Nama Siswa Aspek Penilaian Afektif Jml 

Skor

Nilai Catatan
Respon Disiplin Kerja 

sama

Tuntas Tugas
01
02
03

B.  Penilaian Hasil

Soal Obyektif

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang paling benar!

1.      Dari segi bahasa, sanad berarti …….

a.       Disampaikan                                 d. Dipercaya

b.      Tempat bersandar                         e. Meriwayatkan

c.       Dapat dipegangi

2.      Orang yang menerangkan sanad suatu hadits disebut…..

a. Isnad                       d. Asanid

b. Musnid                    e. Sanad

c. Musnad

3.      Dari segi bahasa, matan adalah……

a. Punggung jalan

b. Tanah yang datar

c. Tanah yang gersang atau tandus

d. Sesuatu yang padat dan berisi

e. Sesuatu yang merata

4.      Orang yang memindahkan hadits dari seorang guru kepada orang lain, dalam ilmu hadits disebut….

a. Riwayat                  d. Diroyah

b. Ru’yah                    e. Rijalul Hadits

c. Rawi

5.      Lafal  راواه البخارى ومسلم dalam istilah periwayatan hadits sering juga disebut…..

a. Jama’ah                   d. Sittah

b. Khomsah                e. Syaikhan

c. Sab’ah

6.      Dibawah ini yang tidak termasuk syarat-syarat perowi hadits ……

a. Adil                                     d. Dhobith

b. Kuat hafalannya                 e. Laki-laki

c. Tidak pernah melakukan dosa besar

7.      Kita dapat melihat sejarah para perowi hadits dengan mudah dimasa kini. Semua itu berkat ilmu yang telah disusun para ahli hadits, yaitu…….

a. Ilmu Jarh Wa Ta’dil                        d. Ilmu Mantiq

b. Ilmu Asbabul Wurud Hadits          e. Ilmu Rijalul Hadits

c. Ilmu Mustholah Hadits

8.      Seorang perowi harus, dhobith, baik dhobith kitaban maupun sodron. Yang dimaksud dengan dhobitus sodron adalah….

a. Pandai                     d. Teliti dalam penulisan

b. Kuat hafalannya     e. Luas wawasannya

c. Memiliki kekuatan

9.      Seorang perowi harus selalu mawas diri dan menjauhi perbuatan dosa. Sikap seperti ini disebut……

a. Murji’ah                  d. Murtafi’ah

b. Muru’ah                  e. Mumtaz

c. Mukhlis

10.  Berikut ini rawi yang tidak termasuk dalam       احرجه الخمسه adalah…..

a. Abu dawud             d. At turmudzi

b. An Nasa’I               e. Ahmad

c. Muslim

11.  Seorang perawi hadits harus mempunyai ‘adalah, artinya

a. Kejujuran                d. Kesederhanaan

b. Kewibawaan           e. Kezuhudan

c. Keadilan

12.  Sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits adalah…

a. Abu sa’id Al-Khudri                      d. Abu Hurairah

b. Abdullah ibn Abbas                       e. Aisyah

c. Anas ibn Malik

13.  Ilmu yang membahas para perawi hadits disebut………

a. Ilmu Ushulul Hadits           d. Ilmu Asar Al-Hadits

b. Ilmu Mustalah Hadits         e. Ilmu Rijalul Hadits

c. ilmu Hadits Riwayah

14.  Dalam hadits sering dijumpai kata Muttafaq ‘Alaih, maksudnya ………..

a. Ahmad dan Al-Bukhari

b. Al-Bukhari dan Muslim

c. Muslim dan Ahmad

d. At-Tirmidzi dan Ahmad

e. Ibnu Majah dan Abu Dawud

15.  Seorang perawi harus Dhobit, artinya ………

a. Taat beribadah

b. Mempunyai hafalan yang kuat

c. Terhindar dari dosa-dosa besar

d. Amanah dan rajin beramal soleh

e. Selalu istiqamah dan jujur

16.  Tokoh ilmu hadits riwayah adalah ………..

a. Muhammad bin Syihab Az-Zuhry

b. Ar-Ramahurmuzi

c. Nasiruddin Al-Bani

d. Ibnu Hajar Al-Asqalani

e. Al-Bukhari

17.  Musnid adalah orang yang menerangkan ……… suatu hadits.

a. Rawi                       d. Ilmu

b. Matan                     e. Kitab

c. Sanad

18.  Orang yang mengumpulkan dan membukukan hadits di dalam ilmu hadits disebut …………

a. Dewan                    d. Muhkam

b. Tadwin                   e. Muhadits

c. Mudawwin

19.  Tokoh ilmu hadits dirayah adalah………

a. Muhammad bin Syihab Az-Zuhry

b. Ar-Ramahurmuzi

c. Nasiruddin Al-Bani

d. Ibnu Hajar Al-Asqalani

e. Al-Bukhari

20. Istri Rosululloh yang banyak meriwayatkan suatu hadits adalah….

a.       Aisyah

b.      Hafshoh

c.       Umi Salamah

d.      Khotijah

e.       Aisyah dan Umi Salamah

Penilaian : Setiap nomor nilai 10. Maksimal = 100

Test Subyektif :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1.      Apa yang dimaksud dengan sanad?

2.      Sebutkan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seorang Rowi hadits!

3.      Apa yang dimaksud dengan  اخرجه الجماعه ?

4.      Siapa yang dimaksud Rowi pertama dan rowi terakhir? Sebutkan masing-masing nama perowinya!

5.      Apa yang dimaksud dengan matan hadits itu?

Penilaian:

Skala nilai setiap nomor menggunakan rentang 1-20. Total nilai benar 100

Aspek penilaian:

Kejelasan :a. Tersusun dengan baik  b. Tertulis dengan baik

Argumentasi seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam menjawab permasalahan

Informasi : a. Akurat    b. memadai    c. Penting

Refleksi Quantum:

Bersama siswa membaca do’a senandung Al-Qur’an dengan khusyu’

Kunci Jawaban:

a. Pilihan Ganda

No Jawaban No Jawaban No Jawaban No Jawaban
1 B 6 E 11 D 16 A
2 B 7 B 12 E 17 C
3 A/C 8 B 13 B 18 E
4 C 9 C 14 B 19 B
5 E 10 C 15 A 20 A

b. Eassay

1. Pengertian sanad:

Secara bahasa: sandaran, tempat bersandar artinya sesuatu yang dapat dipegangi atau dipercaya

Secara istilah:

Muhaditsin: rangkaian urutan orang-orang yang menjadi sandaran atau jalan yang menyampaiakn / menghubungkan suatu hadits sampai kepada nabi saw ( matan hadits)

Istilah lain: mata rantai para periwayat hadits yang menghbungkan sampai ke matan hadits

2.      Syarat seorang perowi adalah: muslim, baligh, berakal, adil, dhobit, tidak pernah melakukan dosa besar dan tidak sering melakukan dosa kecil

3.      Hadits yang diriwayatkan oleh banyak sekali ( sejumlah besar ) perowi hadits

4.      Rowi pertama adalah para sahabat seperti Abu Hurairah, Aisyah, Abdulloh Bin Abbas dll

Perowi terakhir adalah orang yang terakhir membukukkan hadits dalam sebuah kitab hadits seperti Imam Bukhori, Imam Muslim , Imam ahmad dll

5.   Pengertian Matan

Secara bahasa: punggung jalan, tanah gersang, tandus, membelah, mengeluarkan, mengikat.

Secara istilah :

Muhaditsin : perkataan yang disebut diakhir sanad, yaitu sabda nabi saw yang disebut sesudah disebutkan sanadnya

Blitar, 22 April 2010

Mengetahui 

Kepala Madrasah

Drs. MAHMUDI, M.Sc

NIP.19671013 199803 1 001

Penyusun 

Guru Mata pelajaran

ELOK ZUNAIDAH, S.Pd.I

NIP.

Catatan          :………………………………………………………………………………………………….

:………………………………………………………………………………………………….

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP]

NAMA MADRASAH     : MAN ?

MATA PELAJARAN    : AL-QUR’AN HADITS

KELAS / SEMESTER    : X [sepuluh] / I [ganjil]

ALOKASI WAKTU        :  4 JAM PELAJARAN [ 2  X TM ]

PERTEMUAN KE          : 7-8[tujuh-delapan]

Standar Kompetensi            : Memahami sanad dan matan hadis

Kompetansi Dasar               : Menunjukkan sanad dan matan dalam hadis.

Indikator Hasil Belajar       :

  • Mengidentifikasi sanad dan matan dalam hadis
  • Menentukan sanad dalam hadis
  • Menentukan matan dalam  hadis

1. Menentukan rawi dalam  hadis Tujuan Pembelajaran

  • Mengidentifikasi sanad dan matan dalam hadis
  • Menentukan sanad dalam hadis
  • Menentukan matan dalam  hadis

2. Meteri Ajar

عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول ” إنما الأعمال بالنيات , وإنما لكل امرئ ما نوى , فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله , ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها و امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه ” متفق عليه
Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”.

Dari contoh hadits tersebut maka, yang dinamakan Sanad, Matan dan Rowi sbb:

Sanad :.

عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول:

Matan:

” إنما الأعمال بالنيات , وإنما لكل امرئ ما نوى , فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله , ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها و امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه

Rowi:

” متفق عليه

3. MetodePembelajaran

a. Model  :  GUIDED NOTE TAKING ( Catatan yang Terbimbing ); Dalam metode ini, sebagai pendidik perlu menyiapkan suatu bagan atau skema atau yang lain yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan-catatan ketika anda menyampaikan pelajaran. Ada banyak bentuk atau pola yang dapat dikerjakan untuk metode ini, salah satunya dan yang paling sederhana adalah mengisi titik-titik

b. Metode   : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi

4. Langkah Pembelajaran

1.   Kegiatan Awal

a.       Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran

b.      Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa

c.       Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa

d.      Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru

e.       Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa

2. ( Pertemuan I)

a.       Berikan pada siswa panduan yang berisi ringkasan poin-poin utama dari pelajaran yang akan di sampaikan dengan cara ceramah

b.      Kosongkan sebagian dari poin-poin yang di anggap penting sehingga akan terdapat ruang-ruang kosong dalam panduan tersebut

c.       Bagikan bahan ajar ( handout ) yang telah disiapkan kepada setiap siswa.

d.      Jelaskan bahwa anda sengaja menghilangkan beberapa poin penting dalam handout agar siswa tetap berkonsentrasi mendengarkan pembelajaran yang akan disampaikan.

e.       Berikan kesempatan beberapa siswa untuk menyampaikan hasil pekerjaanya

f.       Berikan ulasan secukupnya terhadap beberapa pointer yangdianggap penting.

a.       Berikan pada siswa panduan yang berisi ringkasan poin-poin utama dari pelajaran yang akan di sampaikan dengan cara ceramah

b.      Kosongkan sebagian dari poin-poin yang di anggap penting sehingga akan terdapat ruang-ruang kosong dalam panduan tersebut

c.       Bagikan bahan ajar ( handout ) yang telah disiapkan kepada setiap siswa.

d.      Jelaskan bahwa anda sengaja menghilangkan beberapa poin penting dalam handout agar siswa tetap berkonsentrasi mendengarkan pembelajaran yang akan disampaikan.

e.       Berikan kesempatan beberapa siswa untuk menyampaikan hasil pekerjaanya

f. Berikan ulasan secukupnya terhadap beberapa pointer yangdianggap penting

4.   Kegiatan Akhir

a.       Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari

b.      Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran

c.       Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar

5.   Alat/Bahan/Sumber Belajar

a.       Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar

b.      Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi

c.       Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta

d.      Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan

e.       Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI.

6.   Penilaian

A. Penilaian Proses

B.   Penilaian Hasil

1.   Jenis Tagihan

a. Test Tulis

2.   Bentuk Instrument:

a.   Test Obyektif

b.  Test Subyektif

A.  Penilaian Proses

Penilaian yang diperoleh dari hasil pengamatan kepada siswa, dilihat dari aktifitas dan keterlibatannya selama proses pembelajaran berlangsung

Petunjuk:

Berikan penilaian dengan menuliskan angka 1-5 pada setiap aspek penilaian, untukmengukur sikap positif siswa.

1 = Sangat tidak positif

2 = Kurang positif

3 = Cukup positif

4 = Positif

5 = Sangat positif

Mengubah skor menjadi nilai siswa:

Nilai : Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100

Jumlah skor total

Misalnya

16 X 100     = 80                                                90-100  = sangat baik

20                                                                          75 -89   = Baik

65- 74   = Cukup

50 -64   = Kurang

20 – 49 = Sangat kurang

No Nama Siswa Aspek Penilaian Afektif Jml 

Skor

Nilai Catatan
Respon Disiplin Kerja 

sama

Tuntas Tugas
01
02
03

A. Penilaian Hasil

Soal Obyektif

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang paling benar!

المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضا

a.       Orang mukmin dengan mukmin lainnya bagaikan sebuah persatuan yang stau sama yang lain saling menguatkan

b.      Orang mukmin dengan orang mukmin lainnya bagaikan sebuah ikatan , yang satu sama lain saling menguatkan

c.       Orang mukmin dengan orang mukmin lainnya bagaikan sebuah bangunan, yang satu sama lain saling menguatkan

d.      Orang mukmin dengan mukmin lainnya bagaikan sebuag kumpulan, yang satu sama yang lain saling menguatkanorang mukmin dengan mukmin lainnya bagaikan sebuah menara, yang satu sama lain saling menguatkan

  1. Dari hadits berikut yang disebut sanad adalah….

عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول ” إنما الأعمال بالنيات , وإنما لكل امرئ ما نوى , فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله , ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها و امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه ” متفق عليه

a.

عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول

b.      متفق عليه

c.       سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول

d.

إنما الأعمال بالنيات , وإنما لكل امرئ ما نوى , فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله , ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها و امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه

e.

عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال

  1. Dari hadits soal nomor 2, yang disebut dengan matan adalah…..

a.

عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول

b.      متفق عليه

c.       سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول

d.

إنما الأعمال بالنيات , وإنما لكل امرئ ما نوى , فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله , ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها و امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه

e.

عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال

  1. Dari hadits soal nomor 2, yang dimaksud dengan istilah rowi adalah….

عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول

b.                 متفق عليه

c.                  سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول

d.

إنما الأعمال بالنيات , وإنما لكل امرئ ما نوى , فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله , ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها و امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه

e.

عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال

  1. Dari hadits soal nomor 2 diatas, yang disebut sebagai perowi terakhir adalah…..

a.       Amirul mukminin Abu hafshoh

b.      Umar bin khotob

c.       Imam Bukhori dan Imam Muslim

d.      Rosululloh

e.       Muttafaqun ‘Alaihi

  1. Dari hadits soal nomor 2 diatas, yang disebut sebagai sanad pertama adalah…..

a.       Amirul mukminin Abu Hafshoh

b.      Umar bin Khotob

c.       Imam Bukhori dan Imam Muslim

d.      Rosululloh

e.       Muttafaqun ‘Alaihi

  1. Yang dimaksud dengan istilah Muttafaqun ‘Alaihi

a.       Imam Bukhori dan Muslim

b.      Imam Akhmad dan Muslim

c.       An-Nasa’I dan At Turmudzi

d.      Ibnu Majah dan At Turmudzi

e.       Imam Bukhori dan Imam Akhmad

  1. Setiap lambang rowian mempunyai makna sendiri-sendiri. Lambang rowian haddatsana menunjukkan bahwa seseorang rowi…..

a.       bertemu langsung dengan gurunya

b.      bertemu langsung dan bersama yang lain dengan gurunya

c.       bertemu langsung di sendiri dengan gurunya

d.      tidak bertemu langsung dengan gurunya

e.       bertemu dengan gurunya melalui anaknya

  1. Hadits dalam soal nomor 2 diatas termasuk….

a.       Khobar marfu’

b.      Khobar mauquf

c.       Khobar maqthu’

d.      Hadits

e.       Jawaban a dan d benar

  1. Dari hadits soal nomor 2 diatas, yang dimaksud dengan sanad pertama sekaligus rowi terakhir adalah….

a.       Amirul mukminin Abu hafshoh

b.      Umar bin khotob

c.       Imam Bukhori dan Imam Muslim

d.      Rosululloh

e.       Muttafaqun ‘Alaihi

Penilaian : Setiap nomor nilai 10. Maksimal = 100

Test Subyektif :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

  1. Dari hadits berikut tentukan sanad, matan dan rowinya?

عن عائشة رضى الله عنها قالت: دخل رسول الله صلى الله عليه وسلم بيتى فصلى الضحى ثمانى ركعات (رواه ابن حبان)

  1. Siapakah perowi terakhir dalam hadits tersebut?
  2. Apa yang dimaksud dengan rijalul hadits? Jelaskan sertai tokohnya!
  3. Dalam hadits tersebut diatas, siapa perowi pertamanya? !
  4. Apa yang di maksud matan?

Penilaian:

Skala nilai setiap nomor mengguanakan rentang 1-20. Total nilai benar 100

Aspek penilaian:

Kejelasan :a. Tersusun dengan baik  b. Tertulis dengan baik

Argumentasi seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam menjawab permasalahan

Informasi : a. Akurat    b. memadai    c. Penting

Refleksi Quantum:

Bersama siswa membaca do’a senandung Al-Qur’an dengan khusyu’

Kunci Jawaban:

a. Pilihan Ganda

No Jawaban No Jawaban
1 C 6 C
2 A 7 A
3 D 8 A
4 B 9 E
5 C 10 E/C

b. Eassay

1.      Sanad:

عن عائشة رضى الله عنها قالت: دخل رسول الله صلى الله عليه وسلم

Matan:

بيتى فصلى الضحى ثمانى ركعات

Rowi:

(رواه ابن حبان)

2.       Ibnu Hibban

3.      Rijalul hadits adalah ilmu yang membahas tentang para perowi hadits baik dari kalangan sahabat, tabi’in maupun generasi setelahnya. Contoh  Abu Huroiroh, Aisyah, Imam Bukhori, Imam muslim dll

4.      Aisyah

5.   Pengertian Matan

Secara bahasa: punggung jalan, tanah gersang, tandus, membelah, mengeluarkan, mengikat.

Secara istilah :

Muhaditsin : perkataan yang disebut diakhir sanad, yaitu sabda nabi saw yang disebut sesudah habis disebutkan sanadnya

Blitar, 22 April 2010

Mengetahui 

Kepala Madrasah

Drs. MAHMUDI, M.Sc

NIP.19671013 199803 1 001

Penyusun 

Guru Mata pelajaran

ELOK ZUNAIDAH, S.Pd.I

NIP.

Catatan          :………………………………………………………………………………………………….

:………………………………………………………………………………………………….

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP]

NAMA MADRASAH     : MAN ?

MATA PELAJARAN    : AL-QUR’AN HADITS

KELAS / SEMESTER    : X [sepuluh] / I [ganjil]

ALOKASI WAKTU        : 4 JAM PELAJARAN [ 2  X TM ]

PERTEMUAN KE          : 9-11 [SEMBILAN-sebelas]

Standar Kompetensi     :  Mendeskripsikan fungsi hadis terhadap al-Qur’an

Kompetansi Dasar         : Menjelaskan fungsi hadis terhadap al-Qur’an

Indikator Hasil Belajar       :

  • Menjelaskan kedudukan hadits sebagai sumber hukum islam
  • Menjelaskan fungsi hadits sebagai bayan Tafsir
  • Menjelaskan fungsi hadits sebagai bayan Taqrir
  • Menjelaskan fungsi hadits sebagai bayan Tasyrik

1. Tujuan Pembelajaran

  • Menjelaskan kedudukan hadits sebagai sumber hukum islam
  • Menjelaskan fungsi hadits sebagai bayan Tafsir
  • Menjelaskan fungsi hadits sebagai bayan Taqrir
  • Menjelaskan fungsi hadits sebagai bayan Tasyrik

2. Meteri Ajar

Kedudukan Hadits:

Hadits merupakan dasar sumber hukum Islam setelah Al-Qur’an.

Dalil Naqli:

Al-Qur’an

$pkšr¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä (#qãèÏÛr& ©!$# (#qãèÏÛr&ur tAqߧ9$# Í<ré&ur ͐öDF{$# óOä3ZÏB ( bÎ*sù ÷Läêôãt»uZs? Îû &äóÓx« çnrŠãsù n<Î) «!$# ÉAqߧ9$#ur bÎ) ÷LäêYä. tbqãZÏB÷sè? «!$$Î/ ÏQöquø9$#ur ̍ÅzFy$# 4 y7Ï9ºsŒ ׎öyz ß`|¡ômr&ur ¸xƒÍrùs? ÇÎÒÈ

59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya

Hadits

تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما كتاب الله وسنة نبيه (الحديث)

Artinya:

“ Aku tinggalkan dua pusaka untukmu sekalian, yang kalian tidak akan tersest selagi kamu berpeganga teguh pada keduanya, yaitu berupa kitab Alloh dan Sunnah rosulNya”

Fungsi Hadits terhadap Al-Qur’an

  • Bayan Tafsir: Hadits menafsirkan / menjelaskan dalil Al-Qur’an yang bersifat Mujmal di Tafshil, ’Am di Takhshish dan mutlaq di Taqyid
  • Bayam Taqrir: Hadits memperkuat dalil Al-Qur’an
  • Bayan Hukmi/ Tasyrik: Hadits menetapkan hukum yang tidak terdapat dalam Al-Qur’an

3. MetodePembelajaran

a. Model         :  ACTIVE DEBATE ( Debat Aktif ) : Debat bisa menjadi satu metode berharga yang dapat mendorong pemikiran dan perenungan terutama kalau siswa diharapkan mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinannya sendiri. Ini merupakan metode yang secara aktif melibatkan setiap siswa di dalam kelas bukan hanya para pelaku debatnya saja

b. Metode       : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi.

4. Langkah Pembelajaran

a.       Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran

b.      Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa

c.       Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa

d.      Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru

e.       Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa

a.       Kembangkan sebuah pertanyaan yang kontroversial yang berkaitan dengan materi pembelajaran ( Contoh” Tidak ada keharusan menjadikan hadis sebagai sumber ajaran  Islam)

b.      Bagi kelas dalam dua tim, satu kelompok yang “pro” dan kelompok yang “kontra”,

c.       Berikutnya, buat dua sampai empat sub-kelompok dalam masing-masing kelompok debat. Misalnya, dalam kelas dengan 24 orang siswa, dapat membuat tiga sub-kelompok “ pro” dan tiga kelompok “ kontra” yang masing-masing terdiri dari empat orang. Setiap sub-kelompok diminta mengembangkan argumen yang mendukung masing-masing posisi, atau menyiapkan urutan daftar argumen yang bisa mereka diskusikan dan seleksi. Diakhir diskusi, setiap sub-kelompok memilih seorang juru bicara

d.      Siapkan dua sampai empat kursi ( tergantung pada jumlah sub-kelompok yang ada) untuk para juru bicara pada kelompok ”pro” dan jumlah kursi yang sama untuk kelompok “kontra”. Siswa yang lain duduk dibelakang para juru bicara. Mulailah debat dengan para juru bicara mempresentasikan pandangan mereka. Proses ini disebut argumen pembuka.

e.       Setelah mendengarkan argumen pembuka, hentikan debat dan kembali ke sub-kelompok. Setiap sub-kelompok untuk mempersiapkan argumen mengkaunter argumen pembuka dari kelompok lawan. Setiap sub-kelompok memilih juru bicara, usahakan yang baru

f.       Lanjutkan kembali debat. Juru bicara yang saling berhadapan diminta untuk memberikan kaunter argumen. Ketika debat berlangsung, peserta yang lain didorong untuk memberikan catatan yang berisi usulan argumen atau bantahan. Minta mereka untuk bersorak atau bertepuk tangan untuk masing-masing argumen dari para wakil kelompok.

g.      Pada saat yang tepat akhiri debat. Tidak perlu menentukan kelompok mana yang menang, buatlah kelas melingkar. Pastikan bahwa kelas terintegrasi dengan meminta mereka duduk berdampingan dengan mereka yang berada di kelompok lawan. Diskusikan apa yang siswa pelajari dari pengalaman debat tersebut. Minta siswa untuk mengidentifikasi argumen yang paling baik menurut mereka.

a.       Bagi kelas dalam dua tim, satu kelompok yang “pro” dan kelompok yang “kontra”,

b.      Berikutnya, buat dua sampai empat sub-kelompok dalam masing-masing kelompok debat. Misalnya, dalam kelas dengan 24 orang siswa, dapat membuat tiga sub-kelompok “ pro” dan tiga kelompok “ kontra” yang masing-masing terdiri dari empat orang. Setiap sub-kelompok diminta mengembangkan argumen yang mendukung masing-masing posisi, atau menyiapkan urutan daftar argumen yang bisa mereka diskusikan dan seleksi. Diakhir diskusi, setiap sub-kelompok memilih seorang juru bicara

c.       Siapkan dua sampai empat kursi ( tergantung pada jumlah sub-kelompok yang ada) untuk para juru bicara pada kelompok ”pro” dan jumlah kursi yang sama untuk kelompok “kontra”. Siswa yang lain duduk dibelakang para juru bicara. Mulailah debat dengan para juru bicara mempresentasikan pandangan mereka. Proses ini disebut argumen pembuka.

d.      Setelah mendengarkan argumen pembuka, hentikan debat dan kembali ke sub-kelompok. Setiap sub-kelompok untuk mempersiapkan argumen mengkaunter argumen pembuka dari kelompok lawan. Setiap sub-kelompok memilih juru bicara, usahakan yang baru

e.       Lanjutkan kembali debat. Juru bicara yang saling berhadapan diminta untuk memberikan kaunter argumen. Ketika debat berlangsung, peserta yang lain didorong untuk memberikan catatan yang berisi usulan argumen atau bantahan. Minta mereka untuk bersorak atau bertepuk tangan untuk masing-masing argumen dari para wakil kelompok.

f. Pada saat yang tepat akhiri debat. Tidak perlu menentukan kelompok mana yang menang, buatlah kelas melingkar. Pastikan bahwa kelas terintegrasi dengan meminta mereka duduk berdampingan dengan mereka yang berada di kelompok lawan. Diskusikan apa yang siswa pelajari dari pengalaman debat tersebut. Minta siswa untuk mengidentifikasi argumen yang paling baik menurut mereka

a.       Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari

b.      Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran

c.       Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar

5. Alat/Bahan/Sumber Belajar

a.       Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar

b.      Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi

c.       Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta

d.      Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan

e.       Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI.

6.   Penilaian

A. Penilaian Proses

B.   Penilaian Hasil

1.   Jenis Tagihan

a. Test Tulis

2.   Bentuk Instrument:

a.   Test Obyektif

b.  Test Subyektif

A.  Penilaian Proses

Penilaian yang diperoleh dari hasil pengamatan kepada siswa, dilihat dari aktifitas dan keterlibatannya selama proses pembelajaran berlangsung

Petunjuk:

Berikan penilaian dengan menuliskan angka 1-5 pada setiap aspek penilaian, untukmengukur sikap positif siswa.

1 = Sangat tidak positif

2 = Kurang positif

3 = Cukup positif

4 = Positif

5 = Sangat positif

Mengubah skor menjadi nilai siswa:

Nilai : Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100

Jumlah skor total

Misalnya

16 X 100     = 80                                                90-100  = sangat baik

20                                                                          75 -89   = Baik

65- 74   = Cukup

50 -64   = Kurang

20 – 49 = Sangat kurang

No Nama Siswa Aspek Penilaian Afektif Jml 

Skor

Nilai Catatan
Respon Disiplin Kerja 

sama

Tuntas Tugas
01
02
03

B. Penilaian Hasil

Soal Obyektif

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang paling benar!

1.      Ayat berikut menjelaskan bahwa …………

4 !$tBur ãNä39s?#uä ãAqߧ9$# çnräãsù $tBur öNä39pktX çm÷Ytã (#qßgtFR$$sù 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# ( ¨bÎ) ©!$# ߃Ïx© É>$s)Ïèø9$# ÇÐÈ

a. Hadits merupakan sabda nabi Muhammad saw

b. Proses pembukuan hadits

c. Kedudukan hadits sebagai sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an

d. Hadits sejajar dengan khabar

e. Hadits berisi perintah dan larangan

2.      Arti hadits yang bergaris bawah ……

…. فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين تمسكوا بها وعليها…..

a.       Diharapkan kamu berpegang teguh dengan sunnahku

b.       Jangan ragu-ragu kamu berpegang dengan sunnahku

c.       Mungkin kamu berpegang dengan sunnahku

d.      Biasakan kamu berpegang teguh dengan sunnahku

e.       Wajib bagi kamu sekalian berpegang dengan sunnahku

3. Apabila semua umat islam mengakui dan membenarkan kerasulan Muhammad saw, konsekuensi logisnya adalah….

a. Menerima apa yang dibawanya

b. Cukup diimani

c. Karena rasul juga manusia maka dia juga bias salah

d. Sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan hukum

e. Menerima apa yang bisa ditambah

  1. فاذا رأيتم الهلال فصوموا واذا رايتموه فأفطروا

Hadits di atas adalah menguatkan QS. Al Baqarah: 185

`yJsù y‰Íky­ ãNä3YÏB tök¤¶9$# çmôJÝÁuŠù=sù

maka fungsi hadits diatas adalah sebagai berikut:

a. Bayan al-taqrir          d. Bayan al-ta’kid

b. Bayan al-itsbat          e. Bayan at-tasyri’

c. Jawaban a, b,dan c benar

  1. Hadits dalam islam merupakan sumber dan dasar hukum…….

a.Yang bendiri sendiri

b.Setelah Al-Qur’an

c.Yang mutlak harus diterima walau haditsnya maudhu’

d.                 Yang sejajar dengan Al-Qur’an

e.Yang bebas dari intervensi manusia

  1. Salah satu fungsi hadits adalah sebagai bayan al-tafsir, maksudnya…….

a.       Memberikan rician dan penjelasan lebih detail dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang masi global

b.      Menetapkan hukum tersendiri yang tidak ada dalam Al-Qur’an

c.       Menetralisir adanya perbadaan antara Al-Qur’an dan hadits

d.      Menguatkan hukumyang telah ada dalam Al-Qur’an

e.       Menasakhkan ayat Al-Qur’an yang sudah tidak relevan

  1. Istilah lain dari bayan al-taqrir adalah…

a. Bayan at-ta’kid       d. Bayan al-itsbad

b. Bayan al-tasyri’       e. Bayan al-ta’yin

c. Jawaban a dan d benar

  1. Fungsi yang lain dari hadits adalah penjelasan dalam menetapkan hukum yang tidak terdapat dalam nash Al-Qur’an hal tersebut dikenal dengan istilah ………

a. Bayan al-taqrir        d. Bayan al-tafsir

b. Bayan al-tasyri’       e. Bayan al-ta’yin

c. Bayan al-itsbat

  1. Contoh hadits tentang penerapan hukum yang tidak terdapat dalam Al-Qur’an …

a. Haram mengawini dua wanita bersaudara

b. Haram makan belalang

c. Haram makan ikan terlalu banyak

d. Haram memelihara dalam sangkar

e. Haram makan daging babi

  1. Sebagai sumber hukum, ketentuan Al-Qur’an disampaikan secara garis besar. Adapun hadits ketentuan dan ajarannya diberikan secara …………

a.   tegas                                  d.  bertahap

b.   berurutan                                      e.  berkelanjutan

c.   lebih rinci

Penilaian : Setiap nomor nilai 10. Maksimal = 100

Test Subyektif :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

  1. Bagaimana kedudukan hadits dalam hukum islam? Berikan dalilnya!
  2. Sebutkan fungsi hadits terhadap Al-Qur’an!
  3. Apa yang dimaksud dengan  Bayan Tafsir? Sertai contohnya!
  4. Apa yang dimaksud dengan Bayan Hukmi/ Tasyrik? Sertai contohnya!
  5. Sebutkan 9 dasar hukum dalam islam?

Penilaian:

Skala nilai setiap nomor mengguanakan rentang 1-20. Total nilai benar 100

Aspek penilaian:

Kejelasan :a. Tersusun dengan baik  b. Tertulis dengan baik

Argumentasi seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam menjawab permasalahan

Informasi : a. Akurat    b. memadai    c. Penting

Refleksi Quantum:

Bersama siswa membaca do’a senandung Al-Qur’an dengan khusyu’

Kunci Jawaban:

a. Pilihan Ganda

No Jawaban No Jawaban
1 C 6 A
2 E 7 C
3 A 8 B
4 C 9 A
5 B 10 C

b. Eassay

1.      Sebagai sumber hukum ke 2 setelah Al-Qur’an

$pkšr¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä (#qãèÏÛr& ©!$# (#qãèÏÛr&ur tAqߧ9$# Í<ré&ur ͐öDF{$# óOä3ZÏB ( bÎ*sù ÷Läêôãt»uZs? Îû &äóÓx« çnrŠãsù n<Î) «!$# ÉAqߧ9$#ur bÎ) ÷LäêYä. tbqãZÏB÷sè? «!$$Î/ ÏQöquø9$#ur ̍ÅzFy$# 4 y7Ï9ºsŒ ׎öyz ß`|¡ômr&ur ¸xƒÍrùs? ÇÎÒÈ

59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya

Hadits

تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما كتاب الله وسنة نبيه (الحديث)

Artinya:

“ Aku tinggalkan dua pusaka untukmu sekalian, yang kalian tidak akan tersest selagi kamu berpeganga teguh pada keduanya, yaitu berupa kitab Alloh dan Sunnah rosulNya”

2.       Bayan Tafsir, bayan Taqrir, bayan tasyrik

3.       Bayan Tafsir: Hadits menafsirkan / menjelaskan dalil Al-Qur’an yang bersifat Mujmal perlu di Tafshil, ’Am perlu di Takhshish dan mutlaq perlu di Taqyid

Contoh Bayan Tafsir

Hadits yang men- Tafshil

صلوا كما رايتمونى اصلى. رواه البخارى

Artinya: „Sholatlah sebagaimana engkau melihat aku sholat“ HR. Bukhori no.595

Al-Qur’an yang masih bersifat Mujmal

(#qßJŠÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# (#qè?#uäur no4qx.¨9$# (#qãèx.ö$#ur yìtB tûüÏèÏ.º§9$#

Artinya: “Dan kerjakanlah sholat, tunaikan zakat, dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’

Hadits yang men-Takhshish

لايرث القاتل من المقتوال شيئا . رواه أحمد

Artinya: Pembunuh tidak mewrisi dari orang yang dibunuh” (HR. Ahmad no. 328)

لايرث المسلم الكافر ولا الكافرالمسلم. رواه البخارى ومسلم

Artinya: Tidaklah orang muslim mewarisi dari orang kafir, begitu juga orang kafir tidak mewarisi dari orang muslim. HR Bukhori dan Muslim

Al-Qur’an yang masih bersifat ‘Am

ÞOä3ŠÏ¹qムª!$# þÎû öNà2Ï»s9÷rr& ( ̍x.©%#Ï9 ã@÷VÏB Åeáym Èû÷üusVRW{$# 4 ……. ÇÊÊÈ النياء: 11

11. Allah mensyari’atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan…..

Hadits yang men-Taqyid

لاتقطع يدالسارق الا في ربع دينار فصاعدا . رواه مسلم

Artinya: “Jangan potong tangan seorang pencuri, melainkan pada ( pencurian senilai) seperempat dirham atau lebih” HR, muslim

Al-Qur’an yang masih bersifat Mutlaq

äÍ$¡¡9$#ur èps%Í$¡¡9$#ur (#þqãèsÜø%$$sù $yJßgtƒÏ÷ƒr& Lä!#ty_ $yJÎ/ $t7|¡x. Wx»s3tR z`ÏiB «!$# 3 ª!$#ur îƒÍtã ÒOŠÅ3ym

4. Bayan Hukmi / Tasyrik : hadits menetapkan hukum yang belum ada dalam Al-Qur’an ( berdiri sendiri)

Contoh

Haramnya menikahi 2 wanita bersaudara yang dikumpulkan

Haramnya pakai perhiasan emas bagi laki-laki

Haramnya memakai pakaian sutera bagi laki-laki

5.      Al-Qur’an , Hadits, Ijma’, Qiyas, Qoulus Shohabi, Istihsan, Istishab, Saddzu Dzaro’i,  Al-Urf,

Blitar, 22 April 2010

Mengetahui 

Kepala Madrasah

Drs. MAHMUDI, M.Sc

NIP.19671013 199803 1 001

Penyusun 

Guru Mata pelajaran

ELOK ZUNAIDAH, S.Pd.I

NIP.

Catatan          :………………………………………………………………………………………………….

:………………………………………………………………………………………………….

NAMA MADRASAH     : MAN ?

MATA PELAJARAN    : AL-QUR’AN HADITS

KELAS / SEMESTER    : X [sepuluh] / I [ganjil]

ALOKASI WAKTU        :  4 JAM PELAJARAN [ 2  X TM ]

PERTEMUAN KE          : 11-12 [sebelas – dua belas]

Standar Kompetensi     :     Mendeskripsikan fungsi hadis terhadap al-Qur’an

Kompetansi Dasar          : Menunjukkan fungsi hadis terhadap al-Qur’an

Indikator Hasil Belajar         :

  • Menunjukkan contoh fungsi hadits sebagai bayan Taqrir
  • Menunnjukkan contoh fungsi hadits sebagai bayan tafsir
  • Menunjukkan contoh fungsi hadits sebagai bayan tasyrik

1. Tujuan Pembelajaran

  • Menunjukkan contoh fungsi hadits sebagai bayan Taqrir
  • Menunnjukkan contoh fungsi hadits sebagai bayan tafsir
  • Menunjukkan contoh fungsi hadits sebagai bayan tasyrik

2.   Meteri Ajar

Fungsi Hadits terhadap Al-Qur’an

1.      Bayan Tafsir: Hadits menjelaskan dalil Al-qur’an yang masih bersifat Mujmal di tafshil, ”Am di takhshis, Mutlak di Muqoyyad.

Contoh:

Hadits yang men- Tafshil

صلوا كما رايتمونى اصلى. رواه البخارى

Artinya: „Sholatlah sebagaimana engkau melihat aku sholat“ HR. Bukhori no.595

Al-Qur’an yang masih bersifat Mujmal

(#qßJŠÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# (#qè?#uäur no4qx.¨9$# (#qãèx.ö$#ur yìtB tûüÏèÏ.º§9$#

Artinya: “Dan kerjakanlah sholat, tunaikan zakat, dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’

Hadits yang men-Takhshish

لايرث القاتل من المقتوال شيئا . رواه أحمد

Artinya: Pembunuh tidak mewrisi dari orang yang dibunuh” (HR. Ahmad no. 328)

لايرث المسلم الكافر ولا الكافرالمسلم. رواه البخارى ومسلم

Artinya: Tidaklah orang muslim mewarisi dari orang kafir, begitu juga orang kafir tidak mewarisi dari orang muslim. HR Bukhori dan Muslim

Al-Qur’an yang masih bersifat ‘Am

ÞOä3ŠÏ¹qムª!$# þÎû öNà2Ï»s9÷rr& ( ̍x.©%#Ï9 ã@÷VÏB Åeáym Èû÷üusVRW{$# 4 ……. ÇÊÊÈ النياء: 11

11. Allah mensyari’atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan…..

Hadits yang men-Taqyid

لاتقطع يدالسارق الا في ربع دينار فصاعدا . رواه مسلم

Artinya: “Jangan potong tangan seorang pencuri, melainkan pada ( pencurian senilai) seperempat dirham atau lebih” HR, muslim

Al-Qur’an yang masih bersifat Mutlaq

äÍ$¡¡9$#ur èps%Í$¡¡9$#ur (#þqãèsÜø%$$sù $yJßgtƒÏ÷ƒr& Lä!#ty_ $yJÎ/ $t7|¡x. Wx»s3tR z`ÏiB «!$# 3 ª!$#ur îƒÍtã ÒOŠÅ3ym

2. Bayan Taqrir: hadits memperkukuh/ memperkuat dalil Al-Qur’an

Contoh

Hadits yang mengukuhkan dalil Al-Qur’an

فاذا رأيتم الهلال فصوموا واذا رايتموه فأفطروا

Artinya: „Maka ketika kamu menyaksikan bulan berpuasalah, dan bila melihat bulan maka berbukalah“

Al-Qur’an yang sudah kuat  hukumnya

$ygƒr¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)­Gs?

البقراه: 184

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, supaya kamu bertaqwa. QS. Al-Baqoroh: 184

`yJsù yÍky­ ãNä3YÏB tök¤9$# ç môJÝÁuŠù=sù البقراه: 185

Artinya: “ karena itu, barangsiapa diantara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah….. Al-Baqoroh: 185

3. Bayan Hukmi / Tasyrik : hadits menetapkan hukum yang belum ada dalam Al-Qur’an ( berdiri sendiri)

Contoh

Haramnya menikahi 2 wanita bersaudara yang dikumpulkan

Haramnya pakai perhiasan emas bagi laki-laki

Haramnya memakai pakaian sutera bagi laki-laki

3.   Metode Pembelajaran

a. Model         :  ACTIVE DEBATE ( Debat Aktif ) : Debat bisa menjadi satu metode berharga yang dapat mendorong pemikiran dan perenungan terutama kalau siswa diharapkan mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinannya sendiri. Ini merupakan metode yang secara aktif melibatkan setiap siswa di dalam kelas bukan hanya para pelaku debatnya saja

b. Metode       : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi.

4.   Langkah Pembelajaran

1.               Kegiatan Awal

a.       Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran

b.      Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa

c.       Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa

d.      Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru

e.       Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa

2. (Pertemuan I)

a.       Kembangkan sebuah pertanyaan yang kontroversial yang berkaitan dengan materi pembelajaran ( Contoh” Tidak ada keharusan menjadikan hadis sebagai sumber ajaran  Islam)

b.      Bagi kelas dalam dua tim, satu kelompok yang “pro” dan kelompok yang “kontra”,

c.       Berikutnya, buat dua sampai empat sub-kelompok dalam masing-masing kelompok debat. Misalnya, dalam kelas dengan 24 orang siswa, dapat membuat tiga sub-kelompok “ pro” dan tiga kelompok “ kontra” yang masing-masing terdiri dari empat orang. Setiap sub-kelompok diminta mengembangkan argumen yang mendukung masing-masing posisi, atau menyiapkan urutan daftar argumen yang bisa mereka diskusikan dan seleksi. Diakhir diskusi, setiap sub-kelompok memilih seorang juru bicara

d.      Siapkan dua sampai empat kursi ( tergantung pada jumlah sub-kelompok yang ada) untuk para juru bicara pada kelompok ”pro” dan jumlah kursi yang sama untuk kelompok “kontra”. Siswa yang lain duduk dibelakang para juru bicara. Mulailah debat dengan para juru bicara mempresentasikan pandangan mereka. Proses ini disebut argumen pembuka.

e.       Setelah mendengarkan argumen pembuka, hentikan debat dan kembali ke sub-kelompok. Setiap sub-kelompok untuk mempersiapkan argumen mengkaunter argumen pembuka dari kelompok lawan. Setiap sub-kelompok memilih juru bicara, usahakan yang baru

f.       Lanjutkan kembali debat. Juru bicara yang saling berhadapan diminta untuk memberikan kaunter argumen. Ketika debat berlangsung, peserta yang lain didorong untuk memberikan catatan yang berisi usulan argumen atau bantahan. Minta mereka untuk bersorak atau bertepuk tangan untuk masing-masing argumen dari para wakil kelompok.

g.      Pada saat yang tepat akhiri debat. Tidak perlu menentukan kelompok mana yang menang, buatlah kelas melingkar. Pastikan bahwa kelas terintegrasi dengan meminta mereka duduk berdampingan dengan mereka yang berada di kelompok lawan. Diskusikan apa yang siswa pelajari dari pengalaman debat tersebut. Minta siswa untuk mengidentifikasi argumen yang paling baik menurut mereka.

2 (Pertemuan II)

a.       Buat dua sampai empat sub-kelompok dalam masing-masing kelompok debat. Misalnya, dalam kelas dengan 24 orang siswa, dapat membuat tiga sub-kelompok “ pro” dan tiga kelompok “ kontra” yang masing-masing terdiri dari empat orang. Setiap sub-kelompok diminta mengembangkan argumen yang mendukung masing-masing posisi, atau menyiapkan urutan daftar argumen yang bisa mereka diskusikan dan seleksi. Diakhir diskusi, setiap sub-kelompok memilih seorang juru bicara

b.      Siapkan dua sampai empat kursi ( tergantung pada jumlah sub-kelompok yang ada) untuk para juru bicara pada kelompok ”pro” dan jumlah kursi yang sama untuk kelompok “kontra”. Siswa yang lain duduk dibelakang para juru bicara. Mulailah debat dengan para juru bicara mempresentasikan pandangan mereka. Proses ini disebut argumen pembuka.

c.       Setelah mendengarkan argumen pembuka, hentikan debat dan kembali ke sub-kelompok. Setiap sub-kelompok untuk mempersiapkan argumen mengkaunter argumen pembuka dari kelompok lawan. Setiap sub-kelompok memilih juru bicara, usahakan yang baru

d.      Lanjutkan kembali debat. Juru bicara yang saling berhadapan diminta untuk memberikan kaunter argumen. Ketika debat berlangsung, peserta yang lain didorong untuk memberikan catatan yang berisi usulan argumen atau bantahan. Minta mereka untuk bersorak atau bertepuk tangan untuk masing-masing argumen dari para wakil kelompok.

e. Pada saat yang tepat akhiri debat. Tidak perlu menentukan kelompok mana yang menang, buatlah kelas melingkar. Pastikan bahwa kelas terintegrasi dengan meminta mereka duduk berdampingan dengan mereka yang berada di kelompok lawan. Diskusikan apa yang siswa pelajari dari pengalaman debat tersebut. Minta siswa untuk mengidentifikasi argumen yang paling baik menurut mereka.

a.       Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari

b.      Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran

c.       Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar

5. Alat/Bahan/Sumber Belajar

a.       Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar

b.      Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi

c.       Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta

d.      Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan

e.       Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI.

6.   Penilaian

A. Penilaian Proses

B.   Penilaian Hasil

1.   Jenis Tagihan

a. Test Tulis

2.   Bentuk Instrument:

a.   Test Obyektif

b.  Test Subyektif

A.  Penilaian Proses

Penilaian yang diperoleh dari hasil pengamatan kepada siswa, dilihat dari aktifitas dan keterlibatannya selama proses pembelajaran berlangsung

Petunjuk:

Berikan penilaian dengan menuliskan angka 1-5 pada setiap aspek penilaian, untukmengukur sikap positif siswa.

1 = Sangat tidak positif

2 = Kurang positif

3 = Cukup positif

4 = Positif

5 = Sangat positif

Mengubah skor menjadi nilai siswa:

Nilai : Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100

Jumlah skor total

Misalnya

16 X 100     = 80                                                90-100  = sangat baik

20                                                                          75 -89   = Baik

65- 74   = Cukup

50 -64   = Kurang

20 – 49 = Sangat kurang

No Nama Siswa Aspek Penilaian Afektif Jml 

Skor

Nilai Catatan
Respon Disiplin Kerja 

sama

Tuntas Tugas
01
02
03

B. Penilaian Hasil

Soal Obyektif

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang paling benar!

1.      Jika dalam Al-Qur’an ada larangan berkata bohong, di dalam haditspun juga ada larangan bohong. Fungsi hadts dalam hal ini adalah ……

a. Menjelaskan                        d. Mengingatkan

b. Mencabang                        e. Mengulang

c. Memperkuat

2.      Dalam Al-Qur’an hukuman pencuri dipotong tangan tanpa menyebut batasnya. Sedangkan dalam hadits pemotong tangan dibatasi pada pergelangan tangan. Fungsi hadits dalam halini adalah……

a. Takhsis al-amm                      d. Taqyid al-mutlaq

b. Naskh mansukh                     e. Tafsil al-mujmal

c. Tasyri’

3.      Hadits sebagai penjelas terhadap Al-Qur’an, sedangkan Al-Qur’an yang diperjelaskan. Tentunya hadits sebagai penjelas kedudukannya setelah ……..

a. Al-Qur’an                             d. Sunnah

b. Yang menjelaskan               e. Penjelas

c. Hadits

4.      صلوا كما رايتمونى اصلى

Hadits di atas adalah menjelaskan ayat Al-Qur’an yang masih global berikut:

(#qßJŠÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# (#qè?#uäur no4qx.¨“9$# (#qãèx.ö‘$#ur yìtB tûüÏèÏ.º§9$#                                                                                                                       a.

`yJsù y‰Íky­ ãNä3YÏB tök¤¶9$# çmôJÝÁuŠù=sù                                                                                                                                                   b.

¬!ur ’n?tã Ĩ$¨Z9$# kÏm ÏMøt7ø9$# Ç`tB tí$sÜtGó™$# Ïmø‹s9Î) Wx‹Î6y™                                                                             c.

$yg•ƒr’¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6ø‹n=tæ ãP$u‹Å_Á9$# $yJx. |=ÏGä. ’n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)­Gs?                 d.

ä-Í‘$¡¡9$#ur èps%Í‘$¡¡9$#ur (#þqãèsÜø%$$sù $yJßgtƒÏ‰÷ƒr& Lä!#t“y_ $yJÎ/ $t7|¡x. Wx»s3tR z`ÏiB «!$# 3 ª!$#ur ͕tã ÒOŠÅ3ym                              e.

5. فاذا رأيتم الهلال فصوموا واذا رايتموه فأفطروا

Hadits di atas adalah menguatkan QS. Al Baqarah: 185

`yJsù y‰Íky­ ãNä3YÏB tök¤¶9$# çmôJÝÁuŠù=sù

maka fungsi hadits diatas adalah sebagai berikut:

a. Bayan al-taqrir                    d. Bayan al-ta’kid

b. Bayan al-itsbat                    e. Bayan at-tasyri’

c. Jawaban a, b,dan c benar

6.      Hadits dalam islam merupakan sumber dan dasar hukum…….

a.       Yang bendiri sendiri

b.      Setelah Al-Qur’an

c.       Yang mutlak harus diterima walau haditsnya maudhu’

d.      Yang sejajar dengan Al-Qur’an

e.       Yang bebas dari intervensi manusia

7.      Salah satu fungsi hadits adalah sebagai bayan al-tafsir, maksudnya…….

a.       Memberikan rician dan penjelasan lebih detail dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang masi global

b.      Menetapkan hukum tersendiri yang tidak ada dalam Al-Qur’an

c.       Menetralisir adanya perbadaan antara Al-Qur’an dan hadits

d.      Menguatkan hukumyang telah ada dalam Al-Qur’an

e.       Menasakhkan ayat Al-Qur’an yang sudah tidak relevan

8.      Istilah lain dari bayan al-taqrir adalah…

a. Bayan at-ta’kid                   d. Bayan al-itsbad

b. Bayan al-tasyri’                   e. Bayan al-ta’yin

c. Jawaban a dan b benar

9.      Fungsi yang lain dari hadits adalah penjelasan dalam menetapkan hukum yang tidak terdapat dalam nash Al-Qur’an hal tersebut dikenal dengan istilah ………

a. Bayan al-taqrir                    d. Bayan al-tafsir

b. Bayan al-tasyri’                   e. Bayan al-ta’yin

c. Bayan al-itsbat

10.  Contoh hadits tentang penerapan hukum yang tidak terdapat dalam Al-Qur’an …

a. Haram mengawini dua wanita bersaudara

b. Haram makan belalang

c. Haram makan ikan terlalu banyak

d. Haram memelihara dalam sangkar

e. Haram makan daging babi

Penilaian : Setiap nomor nilai 10. Maksimal = 100

Test Subyektif :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

  1. Berikan contoh hadits mentafshil dari ayat Al-Qur’an yang masih bersifat global?
  2. Berilah contoh hadits yang memperkuat dalil Al-Qur’an!
  3. Berikan contoh  hadits mentakhshish ayat Al-Qur’an yang masih bersifat “Am !
  4. Apa yang dimaksud dengan bayan taqrir?

Penilaian:

Skala nilai setiap nomor mengguanakan rentang 1-20. Total nilai benar 100

Aspek penilaian:

Kejelasan :a. Tersusun dengan baik  b. Tertulis dengan baik

Argumentasi seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam menjawab permasalahan

Informasi : a. Akurat    b. memadai    c. Penting

Refleksi Quantum:

Bersama siswa membaca do’a senandung Al-Qur’an dengan khusyu’

Kunci Jawaban:

a. Pilihan Ganda

No Jawaban No Jawaban
1 C 6 B
2 D 7 A
3 C 8 C
4 A 9 B
5 C 10 A

b. Eassay

1. Hadits yang men- Tafshil

صلوا كما رايتمونى اصلى. رواه البخارى

Artinya: „Sholatlah sebagaimana engkau melihat aku sholat“ HR. Bukhori no.595

Al-Qur’an yang masih bersifat Mujmal

(#qßJŠÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# (#qè?#uäur no4qx.¨9$# (#qãèx.ö$#ur yìtB tûüÏèÏ.º§9$#

Artinya: “Dan kerjakanlah sholat, tunaikan zakat, dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’

2. Hadits yang mengukuhkan dalil Al-Qur’an

فاذا رأيتم الهلال فصوموا واذا رايتموه فأفطروا

Artinya: „Maka ketika kamu menyaksikan bulan berpuasalah, dan bila melihat bulan maka berbukalah“

Al-Qur’an yang sudah kuat  hukumnya

$ygƒr¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)­Gs?

البقراه: 184

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, supaya kamu bertaqwa. QS. Al-Baqoroh: 184

`yJsù yÍky­ ãNä3YÏB tök¤9$# ç môJÝÁuŠù=sù البقراه: 185

Artinya: “ karena itu, barangsiapa diantara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah….. Al-Baqoroh: 185

3. Hadits yang men-Takhshish

لايرث القاتل من المقتوال شيئا . رواه أحمد

Artinya: Pembunuh tidak mewrisi dari orang yang dibunuh” (HR. Ahmad no. 328)

لايرث المسلم الكافر ولا الكافرالمسلم. رواه البخارى ومسلم

Artinya: Tidaklah orang muslim mewarisi dari orang kafir, begitu juga orang kafir tidak mewarisi dari orang muslim. HR Bukhori dan Muslim

4.      Bayan Taqrir: hadits memperkukuh/ memperkuat dalil Al-Qur’an

Blitar, 22 April 2010

Mengetahui 

Kepala Madrasah

Drs. MAHMUDI, M.Sc

NIP.19671013 199803 1 001

Penyusun 

Guru Mata pelajaran

ELOK ZUNAIDAH, S.Pd.I

NIP.

Catatan          :………………………………………………………………………………………………….

:………………………………………………………………………………………………….

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP]

NAMA MADRASAH     : MAN ?

MATA PELAJARAN    : AL-QUR’AN HADITS

KELAS / SEMESTER    : X [sepuluh] / I [ganjil]

ALOKASI WAKTU        :  2 JAM PELAJARAN [1 X TM ]

PERTEMUAN KE          : 13 [tiga belas]

Standar Kompetensi     : Mendeskripsikan fungsi hadis terhadap al-Qur’an

Kompetansi Dasar          : Menerapkan fungsi hadis terhadap al-Qur’an

Indikator Hasil Belajar         :

  • Menetukan waktu awal dan akhir ramaadhan berdasarkan hadits sebagai pelaksanaan bayan taqrir
  • Melaksanakan hukuman untuk pencuri berdasarkan hadits sebagai pelaksanaan bayan Tafsir
  • Menetapkan hukum menikahi wanita karena sepersusuan berdasarkan hadits sebagai bayan Tasyrik

1. Tujuan Pembelajaran

  • Menetukan waktu awal dan akhir ramaadhan berdasarkan hadits sebagai pelaksanaan bayan taqrir
  • Melaksanakan hukuman untuk pencuri berdasarkan hadits sebagai pelaksanaan bayan Tafsir
  • Menetapkan hukum menikahi wanita karena sepersusuan berdasarkan hadits sebagai bayan Tasyrik

2. Meteri Ajar

3. MetodePembelajaran

a. Model         :  ACTIVE DEBATE ( Debat Aktif ) : Debat bisa menjadi satu metode berharga yang dapat mendorong pemikiran dan perenungan terutama kalau siswa diharapkan mempertahankan pendapat yang bertentangan dengan keyakinannya sendiri. Ini merupakan metode yang secara aktif melibatkan setiap siswa di dalam kelas bukan hanya para pelaku debatnya saja

b. Metode       : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi.

4. Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a.       Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran

b.      Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa

c.       Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa

d.      Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru

e.       Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa

2. (Pertemuan I)

a.       Kembangkan sebuah pertanyaan yang kontroversial yang berkaitan dengan materi pembelajaran ( Contoh” Tidak ada keharusan menjadikan hadis sebagai sumber ajaran  Islam)

b.      Bagi kelas dalam dua tim, satu kelompok yang “pro” dan kelompok yang “kontra”,

c.       Berikutnya, buat dua sampai empat sub-kelompok dalam masing-masing kelompok debat. Misalnya, dalam kelas dengan 24 orang siswa, dapat membuat tiga sub-kelompok “ pro” dan tiga kelompok “ kontra” yang masing-masing terdiri dari empat orang. Setiap sub-kelompok diminta mengembangkan argumen yang mendukung masing-masing posisi, atau menyiapkan urutan daftar argumen yang bisa mereka diskusikan dan seleksi. Diakhir diskusi, setiap sub-kelompok memilih seorang juru bicara

d.      Siapkan dua sampai empat kursi ( tergantung pada jumlah sub-kelompok yang ada) untuk para juru bicara pada kelompok ”pro” dan jumlah kursi yang sama untuk kelompok “kontra”. Siswa yang lain duduk dibelakang para juru bicara. Mulailah debat dengan para juru bicara mempresentasikan pandangan mereka. Proses ini disebut argumen pembuka.

e.       Setelah mendengarkan argumen pembuka, hentikan debat dan kembali ke sub-kelompok. Setiap sub-kelompok untuk mempersiapkan argumen mengkaunter argumen pembuka dari kelompok lawan. Setiap sub-kelompok memilih juru bicara, usahakan yang baru

f.       Lanjutkan kembali debat. Juru bicara yang saling berhadapan diminta untuk memberikan kaunter argumen. Ketika debat berlangsung, peserta yang lain didorong untuk memberikan catatan yang berisi usulan argumen atau bantahan. Minta mereka untuk bersorak atau bertepuk tangan untuk masing-masing argumen dari para wakil kelompok.

g.      Pada saat yang tepat akhiri debat. Tidak perlu menentukan kelompok mana yang menang, buatlah kelas melingkar. Pastikan bahwa kelas terintegrasi dengan meminta mereka duduk berdampingan dengan mereka yang berada di kelompok lawan. Diskusikan apa yang siswa pelajari dari pengalaman debat tersebut. Minta siswa untuk mengidentifikasi argumen yang paling baik menurut mereka.

3 Kegiatan Akhir

a.       Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari

b.      Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran

c.       Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar

4 Alat/Bahan/Sumber Belajar

a.       Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar

b.      Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi

c.       Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta

d.      Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan

e.       Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI.

5 Penilaian

A. Penilaian Proses

B.   Penilaian Hasil

1.   Jenis Tagihan

a. Test Tulis

2.   Bentuk Instrument:

a.   Test Obyektif

b.  Test Subyektif

A.  Penilaian Proses

Penilaian yang diperoleh dari hasil pengamatan kepada siswa, dilihat dari aktifitas dan keterlibatannya selama proses pembelajaran berlangsung

Petunjuk:

Berikan penilaian dengan menuliskan angka 1-5 pada setiap aspek penilaian, untukmengukur sikap positif siswa.

1 = Sangat tidak positif

2 = Kurang positif

3 = Cukup positif

4 = Positif

5 = Sangat positif

Mengubah skor menjadi nilai siswa:

Nilai : Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100

Jumlah skor total

Misalnya

16 X 100     = 80                                                90-100  = sangat baik

20                                                                          75 -89   = Baik

65- 74   = Cukup

50 -64   = Kurang

20 – 49 = Sangat kurang

No Nama Siswa Aspek Penilaian Afektif Jml 

Skor

Nilai Catatan
Respon Disiplin Kerja 

sama

Tuntas Tugas
01
02
03

Diskusi Kelompok

Permasalahan yang diselesaikan untuk setiap kelompok

1.      Jelaskan bagaimana cara hadits menafsirkan Ayat Al-Qur’an!

2.       Berikanlah contoh masing-masing dari cara hadits menafsirkan Al-Qur’an!

Test Subyektif :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1.      Apa yang dimaksud dengan bayan Tafsir?

2.      Berilah contoh Hadits yang menta’yid / menjelaskan dalil Al-Qur’an yang masih bersifat Mutlaq!

3.      Apa yang dimaksud dengan bayan Hukmi ? sertai contoh dalam kehidupan sehari-hari!

4.      Bila di dalam Al-Qur’an belum ada dalil yang secara jelas menunjukkan suatu masalah, bagaimana hadits dalam menyelesaikan masalah tersebut?

Penilaian:

Skala nilai setiap nomor mengguanakan rentang 1-20. Total nilai benar 100

Aspek penilaian:

Kejelasan :a. Tersusun dengan baik  b. Tertulis dengan baik

Argumentasi seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam menjawab permasalahan

Informasi : a. Akurat    b. memadai    c. Penting

Refleksi Quantum:

Bersama siswa membaca do’a senandung Al-Qur’an dengan khusyu’

Kunci Jawaban:

a. Diskusi Kelompok

b. Eassay

1. Bayan Tafsir: Hadits menjelaskan dalil Al-qur’an yang masih bersifat Mujmal di tafshil, ”Am di takhshis, Mutlak di Muqoyyad

2. Hadits yang men-Taqyid

لاتقطع يدالسارق الا في ربع دينار فصاعدا . رواه مسلم

Artinya: “Jangan potong tangan seorang pencuri, melainkan pada ( pencurian senilai) seperempat dirham atau lebih” HR, muslim

Al-Qur’an yang masih bersifat Mutlaq

äÍ$¡¡9$#ur èps%Í$¡¡9$#ur (#þqãèsÜø%$$sù $yJßgtƒÏ÷ƒr& Lä!#ty_ $yJÎ/ $t7|¡x. Wx»s3tR z`ÏiB «!$# 3 ª!$#ur îƒÍtã ÒOŠÅ3ym

3. Bayan Hukmi / Tasyrik : hadits menetapkan hukum yang belum ada dalam Al-Qur’an ( berdiri sendiri)

Contoh

Haramnya menikahi 2 wanita bersaudara yang dikumpulkan

Haramnya pakai perhiasan emas bagi laki-laki

Haramnya memakai pakaian sutera bagi laki-laki

4. Dengan cara menenetapkan hokum yang belum ada dalilnya dalam al-Qur’an sehingga hadits sebagai bayan tasyrik

Blitar, 22 April 2010

Mengetahui 

Kepala Madrasah

Drs. MAHMUDI, M.Sc

NIP.19671013 199803 1 001

Penyusun 

Guru Mata pelajaran

ELOK ZUNAIDAH, S.Pd.I

NIP.

Catatan          :…………………………………………………………………………………………………                   :………………………………………………………………………………………………

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP]

NAMA MADRASAH     : MAN ?

MATA PELAJARAN    : AL-QUR’AN HADITS

KELAS / SEMESTER    : X [sepuluh] / I [ganjil]

ALOKASI WAKTU        : 8 JAM PELAJARAN [ 4  X TM ]

PERTEMUAN KE          : 14 – 17 [empat belas-tujuh belas]

Standar Kompetensi   : Memahami pembagian hadis dari segi kuantitas dan kualitasnya

Kompetansi Dasar        : Menjelaskan pembagian hadis dari segi kuantitasnya

Indikator Hasil Belajar            :

  • Menjelaskan pengertian hadits Mutawatir menurut bahasa
  • Menjelaskan pengertian hadits  Masyhur menurut bahasa
  • Menjelaskan pengertian hadits  ‘Aziz menurut bahasa
  • Menjelaskan pengertian hadits  Ghorib menurut bahasa
  • Menjelaskan pengertian hadits  Mutawatir menurut istilah
  • Menjelaskan pengertian hadits  Masyhur menurut istilah
  • Menjelaskan pengertian hadits  ‘Aziz menurut istilah
  • Menjelaskan pengertian hadits  Ghorib menurut istilah

1. Tujuan Pembelajaran

  • Menjelaskan pengertian hadits Mutawatir menurut bahasa
  • Menjelaskan pengertian hadits  Masyhur menurut bahasa
  • Menjelaskan pengertian hadits  ‘Aziz menurut bahasa
  • Menjelaskan pengertian hadits  Ghorib menurut bahasa
  • Menjelaskan pengertian hadits  Mutawatir menurut istilah
  • Menjelaskan pengertian hadits  Masyhur menurut istilah
  • Menjelaskan pengertian hadits  ‘Aziz menurut istilah
  • Menjelaskan pengertian hadits  Ghorib menurut istilah

2. Meteri Ajar

Pembagian hadits dari segi kuantitas: 2

1.     Hadits mutawatir menurut bahasa artinya sesuatu yang datang beriringan ,tanpa perselangan antara yang satu dengan yang lain nya.

Secara istilah definisi hadits mutawatir adalah:

هو خبر عن محسوس رواه عدد جم يجب فى العادة احالة اجتماعهم وتواطئهم الكذب.

” Suatu hadits hasil tangkapan dari panca indera, yang diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi, yang menurut adapt kebiasaan mustahil mereka berkumpul dan bersepakat dusta”

هو ما رواه جمع تحيل العادة تواطئهم على الكذب عن مثلهم من اول السند الى منتهاه على انلايختل هذا   الجمع في اي طبقة من طبقات السند.

”  Suatu hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah rawi yang menurut dapat kebiasaan mustahil mereka sepakat untuk dusta, kualitas mereka sama dari sanad pertama sampai sanad terakhir dan dari tiap tingkatnya tidak ada yang cacat”

Ciri – ciri hadits Mutawatir

  • Pewartaan yang disampaikan oleh rawi-rawi tersebut harus berdasarkan panca indera. Yakni warta yang mereka sampaikan ini harus benar-benar hasil pendengaran atau penglihatan mereka sendiri
  • Jumlah rawinya harus mencapai suatu ketentuan yang tidak memungkinkan mereka bersepakat bohong. ( min 4, 5, 20,40 orang )
  • Adanya keseimbangan jumlah antara rawi-rawi dalam thabaqah ( lapisan) pertama dengan jumlah rawi rawi dalam thabaqoh berikutnya.

Kedudukan hadits Mutawatir mendapati pada tempat teratas dari hadits-hadits yang lain dan memberi kesimpulan bahwa hadits mutawatir memberi dampak kepada “ilmu dhurori”, yakni keharusan untuk menerima bulata-bulat sesuatu yang diberitakan oleh hadits mutawatir, hingga membawa kepada keyakinan yang qath’iy ( pasti)

Pembagian Hadits Mutawatir :

  • Hadits Mutawatir lafdzi ialah mutawatir yang susunan redaksi yang persis sama dengan redaksi Rosul atau sedikit berbeda karena menggunakan kata yang murodif sehingga perincian makna hadits itu sama.
  • Hadits Mutawatir maknawi ialah hadits mutawatir dengan makna umum yang sama, walaupun berbeda redaksinya dan berbeda perincian maknanya, menyatu kepada makna umum yang sama.
  • Hadits mutawatir “amali ialah hadits mutawatir yang menyangkut perbuatan Rosululloh saw, yang disaksikan dan ditiru oleh banyak orang tanpa perbedaan, umtuk kemudian juga dicontoh dan diperbuat tanpa perbedaan orang banyak tanpa perbedaan pada generasi-generasi berikutnya.

2.    Hadits Ahad menurut bahasa ahad artinya satu-satu. Menurut istilah ialah hadits yang tidak memenuhi syarat-syarat hadits mutawatir.

Menurut Ulama’ Muhadditsin:

هو مالا ينتهى الى التواتر

“Hadits yang tidak mencapai tingkat mutawatir”

كل خبر يرويه الواحد او الاثنان او الاكثر من ذلك ولا يتوفر فيه سبب الشهرة

” Suatu hadits (khabar) yang diriwayatkan oleh satu orang, dua orang, atau lebih, tetapi tidak memenuhi factor-faktor yang menjadikannya masyhur.”

Mayoritas ulama’ islam sepakat menerima hadits-hadits ahad sebagai sumber hukum islam, hanya terbatas pada urusan-urusan amal dan tidak dalam hal yang berkaitan dengan aqidah (keyakinan), sebab masalah aqidah harus ditegaskan oleh dalil-dalil yang tegas yang tidak menimbulkan keraguan. Sementara masalah amal dapat disandarkan kepada dalil-dalil leluasaan kepada umat islam dalam mengembangkan urusan muamalah sesuai dengan perkembangan jaman

Macam-macam tingkatan hadits Ahad

مارواه الثلاثة فاكثرولم يصل درجة التواتر

” Hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih,tetapi belum mencapai derajat mutawatir.”

Menurut ulama’ fiqh, hadits itu murodhif dengan hadits mustafid, sedang ulama lain membedakannya, suatu hadits dikatakan mustafidz apabila jumlah rawi-rawinya 3 orang atau lebih sedikit, sejak dari tabaqah pertama sampai akhir. Sedang hadits masyhur lebih umum dari hadits mustafidz yakni jumlah rawi-rawi tidak selalu harus sama banyak atau seimbang.

Hadits masyhur terbagi menjadi :

a.       Masyhur di kalangan para muhadditsin dan lainnya ( golongan ulama ahli ilmu dan orang umum)

b.      Masyhur di kalangan ahli-ahli ilmu tertentu, misalnya hanya masyhur dikalangan ahli hadits, ahli fiqih saja dsb.

c.       Masyhur di kalangan orang umum.

Hadits ‘aziz ialah,

ما رواه اثنان ولوكن في طبقة واحدة ثم رواه بعد ذلك جماعة

” Hadits yang diriwayatkan oleh 2 orang, walaupun 2 orang itu terdapat pada satu thabaqah saja, kemudian setelah htuorang-orang meriwayatkanya”.

ما انفرد بروايته شخص في اي موضع وقع التفردبه من السند.

.

” Hadits yang dalam sanadnya terdapat seorang yang menyendiri dalam meriwayatkan, dimana saja penyendirian dalam sanad itu terjadi”

3. MetodePembelajaran

a. Model         :  JIGSAW LEARNING ( Belajar Dengan Model Jiqsaw ): Metode ini merupakan metode yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan metode ini adalah dapat melibatkan seluruh siswa dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain terhadap apa yang harus dipelajari.

b. Metode       : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi

4. Langkah Pembelajaran

a.       Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran

b.      Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa

c.       Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa

d.      Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru

e.       Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa

a.       Pilihlah materi pembelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen ( bagian)

b.      Bagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen yang ada. Jika jumlah siswa adalah 50 sementara, jumlah segmen yang ada 5 , maka masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang. Jika jumlah ini dianggap terlalu besar, bagi lagi menjadi dua, sehingga setiap kelompok terdiri dari 5 orang, kemudian setelah proses selesai gabungkan kedua kelompok pecahan tersebut.

c.       Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami submateri pembelajaran yang berbeda-beda

d.      Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompok.

e.       Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan sekiranya ada persoalan –persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok.

f.       Bagi siswa beberapa pertanyaan untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi.

3.  (Pertemuan II)

a.       Pilihlah materi pembelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen ( bagian)

b.      Bagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen yang ada. Jika jumlah siswa adalah 50 sementara, jumlah segmen yang ada 5 , maka masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang. Jika jumlah ini dianggap terlalu besar, bagi lagi menjadi dua, sehingga setiap kelompok terdiri dari 5 orang, kemudian setelah proses selesai gabungkan kedua kelompok pecahan tersebut.

c.       Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami submateri pembelajaran yang berbeda-beda

d.      Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompok.

e.       Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan sekiranya ada persoalan –persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok.

f. Bagi siswa beberapa pertanyaan untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi.

4.   (Pertemuan III)

a.       Pilihlah materi pembelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen ( bagian)

b.      Bagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen yang ada. Jika jumlah siswa adalah 50 sementara, jumlah segmen yang ada 5 , maka masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang. Jika jumlah ini dianggap terlalu besar, bagi lagi menjadi dua, sehingga setiap kelompok terdiri dari 5 orang, kemudian setelah proses selesai gabungkan kedua kelompok pecahan tersebut.

c.       Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami submateri pembelajaran yang berbeda-beda

d.      Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompok.

e.       Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan sekiranya ada persoalan –persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok.

    1. Bagi siswa beberapa pertanyaan untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi.

5. (Pertemuan IV)

a.       Pilihlah materi pembelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen ( bagian)

b.      Bagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen yang ada. Jika jumlah siswa adalah 50 sementara, jumlah segmen yang ada 5 , maka masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang. Jika jumlah ini dianggap terlalu besar, bagi lagi menjadi dua, sehingga setiap kelompok terdiri dari 5 orang, kemudian setelah proses selesai gabungkan kedua kelompok pecahan tersebut.

c.       Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami submateri pembelajaran yang berbeda-beda

d.      Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompok.

e.       Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan sekiranya ada persoalan –persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok.

f.       Bagi siswa beberapa pertanyaan untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi.

6.   Kegiatan Akhir

a.       Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari

b.      Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran

c.       Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar

5. Alat/Bahan/Sumber Belajar

a.       Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar

b.      Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi

c.       Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta

d.      Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan

e.       Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI.

6. Penilaian

A. Penilaian Proses

B.   Penilaian Hasil

1.   Jenis Tagihan

a. Test Tulis

2.   Bentuk Instrument:

a.   Test Obyektif

b.  Test Subyektif

A.  Penilaian Proses

Penilaian yang diperoleh dari hasil pengamatan kepada siswa, dilihat dari aktifitas dan keterlibatannya selama proses pembelajaran berlangsung

Petunjuk:

Berikan penilaian dengan menuliskan angka 1-5 pada setiap aspek penilaian, untukmengukur sikap positif siswa.

1 = Sangat tidak positif

2 = Kurang positif

3 = Cukup positif

4 = Positif

5 = Sangat positif

Mengubah skor menjadi nilai siswa:

Nilai : Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100

Jumlah skor total

Misalnya

16 X 100     = 80                                                90-100  = sangat baik

20                                                                          75 -89   = Baik

65- 74   = Cukup

50 -64   = Kurang

20 – 49 = Sangat kurang

No Nama Siswa Aspek Penilaian Afektif Jml 

Skor

Nilai Catatan
Respon Disiplin Kerja 

sama

Tuntas Tugas
01
02
03

B.   Penilaian Hasil

Soal Obyektif

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang paling benar!

1.      Dari segi bahasa, mutawatir berarti Muttatabi’, maksudnya ……….

a. Yang terkenal di masyarakat

b. Yang dating berturut-turut dengan tidak ada jaraknya

c. Yang dijamin kebenarannya

d. Yang dijadikan dasar hukum

e. Yang menjelaskan Al-Qur’an

2.      Istilah mutawatir digunakan apabila sebuah hadits diriwayatkan oleh ……….

a. Satu rawi                                         d. Banyak rawi

b. Al-Bukhari dan Muslim                  e. Minimal 3 rawi

c. Ibnu Majjah dan At-Tirmidzi

3. Khabar wahid berarti suatu berita yang disampaikan oleh …… rawi

a. Banyak                                d. Dua

b. Tiga orang lebih                  e. Satu

c. Beberapa

4.      Hadits masyhur adalah hadits yang diriwayatkan oleh …….. rawi

a. Tujuh                                   d. Dua

b. Lima                                   e. Satu

c. Tiga

5.      Menurut bahasa, Gharib berarti ………..

a. Bersama                              d. Menyendiri

b. Banyak                               e. Jarang

c. Berdua

6.      Hadits yang tidak memenuhi syarat sebagai hadits shahih dan hasan disebut dengan hadits …………

a. Qudsi                                  d. Marfu’

b. Dha’if                                 e. Musykil

c. Maudu’

7.      Hadits yang hanya diriwayatkan oleh seorang perawi disebut

a. Mutawatir                           d. Gharib

b. Masyhur                              e. Ahad

c. ‘Aziz

8.      Yang dimaksud definisi tersebut dibawah ini, ….

ما انفرد بروايته شخص في اي موضع وقع التفردبه من السند

a. “Aziz

b. Ghorib

c. Dhoif

d. Mutawatir

e. Ahad

9.      Hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah besar rowi yang tidak mungkin bersepakat dusta  adalah..

a. “Aziz                                   d. Mutawatir

b. Ghorib                                e. Ahad

c. Dhoif

10.  Para ulama hadits menyepakati bahwa hadits mashur termasuk hadits…

a. “Aziz                                   d. Mutawatir

b. Ghorib                                e. Ahad

c. Dhoif

Penilaian : Setiap nomor nilai 10. Maksimal = 100

Test Subyektif :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1.Apa yang dimaksud dengan hadits Mutawatir?

2.Sebutkan penbagian dilihat dari segi kuantitasnya! Jelaskan masing-masing!

3.Sebutkan ciri-ciri hadits mutawatir!

4.Mengapa ulama’ berbeda pendapat tentang hadits masyhur dan hadits ahad? Kemukakan alasanmu!

5.Bagaimana kedudukan hadits mutawatir itu?

Penilaian:

Skala nilai setiap nomor mengguanakan rentang 1-20. Total nilai benar 100

Aspek penilaian:

Kejelasan :a. Tersusun dengan baik  b. Tertulis dengan baik

Argumentasi seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam menjawab permasalahan

Informasi : a. Akurat    b. memadai    c. Penting

Refleksi Quantum:

Bersama siswa membaca do’a senandung Al-Qur’an dengan khusyu’

Kunci Jawaban:

a. Pilihan Ganda

No Jawaban No Jawaban
1 B 6 B
2 E 7 B
3 E 8 D
4 D 9 D
5 D 10 E

b. Eassay

1.      Hadits mutawatir menurut bahasa artinya sesuatu yang datang beriringan ,tanpa perselangan antara yang satu dengan yang lain nya.

Secara istilah definisi hadits mutawatir adalah:

هو خبر عن محسوس رواه عدد جم يجب فى العادة احالة اجتماعهم وتواطئهم الكذب.

” Suatu hadits hasil tangkapan dari panca indera, yang diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi, yang menurut adapt kebiasaan mustahil mereka berkumpul dan bersepakat dusta”

هو ما رواه جمع تحيل العادة تواطئهم على الكذب عن مثلهم من اول السند الى منتهاه على انلايختل هذا   الجمع في اي طبقة من طبقات السند.

”  Suatu hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah rawi yang menurut dapat kebiasaan mustahil mereka sepakat untuk dusta, kualitas mereka sama dari sanad pertama sampai sanad terakhir dan dari tiap tingkatnya tidak ada yang cacat”

2. Pembagian hadits dari segi kuantitas: 2

Hadits mutawatir menurut bahasa artinya sesuatu yang datang beriringan ,tanpa perselangan antara yang satu dengan yang lain nya.

Secara istilah definisi hadits mutawatir adalah:

هو خبر عن محسوس رواه عدد جم يجب فى العادة احالة اجتماعهم وتواطئهم الكذب.

” Suatu hadits hasil tangkapan dari panca indera, yang diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi, yang menurut adapt kebiasaan mustahil mereka berkumpul dan bersepakat dusta”

هو ما رواه جمع تحيل العادة تواطئهم على الكذب عن مثلهم من اول السند الى منتهاه على انلايختل هذا   الجمع في اي طبقة من طبقات السند.

”  Suatu hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah rawi yang menurut dapat kebiasaan mustahil mereka sepakat untuk dusta, kualitas mereka sama dari sanad pertama sampai sanad terakhir dan dari tiap tingkatnya tidak ada yang cacat”

Hadits Ahad menurut bahasa ahad artinya satu-satu. Menurut istilah ialah hadits yang tidak memenuhi syarat-syarat hadits mutawatir.

Menurut Ulama’ Muhadditsin:

هو مالا ينتهى الى التواتر

“Hadits yang tidak mencapai tingkat mutawatir”

كل خبر يرويه الواحد او الاثنان او الاكثر من ذلك ولا يتوفر فيه سبب الشهرة

” Suatu hadits (khabar) yang diriwayatkan oleh satu orang, dua orang, atau lebih, tetapi tidak memenuhi factor-faktor yang menjadikannya masyhur.”

Mayoritas ulama’ islam sepakat menerima hadits-hadits ahad sebagai sumber hukum islam, hanya terbatas pada urusan-urusan amal dan tidak dalam hal yang berkaitan dengan aqidah (keyakinan), sebab masalah aqidah harus ditegaskan oleh dalil-dalil yang tegas yang tidak menimbulkan keraguan. Sementara masalah amal dapat disandarkan kepada dalil-dalil leluasaan kepada umat islam dalam mengembangkan urusan muamalah sesuai dengan perkembangan jaman

3. Ciri – ciri hadits Mutawatir

  • Pewartaan yang disampaikan oleh rawi-rawi tersebut harus berdasarkan panca indera. Yakni warta yang mereka sampaikan ini harus benar-benar hasil pendengaran atau penglihatan mereka sendiri
  • Jumlah rawinya harus mencapai suatu ketentuan yang tidak memungkinkan mereka bersepakat bohong. ( min 4, 5, 20,40 orang )
  • Adanya keseimbangan jumlah antara rawi-rawi dalam thabaqah ( lapisan) pertama dengan jumlah rawi rawi dalam thabaqoh berikutnya.

4.      Menurut ulama’ fiqh, hadits itu murodhif dengan hadits mustafid, sedang ulama lain membedakannya, suatu hadits dikatakan mustafidz apabila jumlah rawi-rawinya 3 orang atau lebih sedikit, sejak dari tabaqah pertama sampai akhir. Sedang hadits masyhur lebih umum dari hadits mustafidz yakni jumlah rawi-rawi tidak selalu harus sama banyak atau seimbang.

Hadits masyhur terbagi menjadi :

d.      Masyhur di kalangan para muhadditsin dan lainnya ( golongan ulama ahli ilmu dan orang umum)

Masyhur di kalangan ahli-ahli ilmu tertentu, misalnya hanya masyhur dikalangan ahli hadits, ahli fiqih saja dsb

5.      Kedudukan hadits Mutawatir mendapati pada tempat teratas dari hadits-hadits yang lain dan memberi kesimpulan bahwa hadits mutawatir memberi dampak kepada “ilmu dhurori”, yakni keharusan untuk menerima bulata-bulat sesuatu yang diberitakan oleh hadits mutawatir, hingga membawa kepada keyakinan yang qath’iy ( pasti)

Blitar, 22 April 2010

Mengetahui 

Kepala Madrasah

Drs. MAHMUDI, M.Sc

NIP.19671013 199803 1 001

Penyusun 

Guru Mata pelajaran

ELOK ZUNAIDAH, S.Pd.I

NIP.

Catatan          :………………………………………………………………………………………………….

:………………………………………………………………………………………………….

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP]

NAMA MADRASAH     : MAN ?

MATA PELAJARAN    : AL-QUR’AN HADITS

KELAS / SEMESTER    : X [sepuluh] / I [ganjil]

ALOKASI WAKTU        : 6 JAM PELAJARAN [ 3  X TM ]

PERTEMUAN KE          : 18 – 20 [enam belas-dua belas]

Standar Kompetensi         : Memahami pembagian hadis dari segi kuantitas dan kualitasnya

Kompetansi Dasar        : Menjelaskan pembagian hadis dari segi kualitasnya

Indikator Hasil Belajar :

  1. Menjelaskan pengertian hadits shahih menurut bahasa
  2. Menjelaskan pengertian hadits hasan menurut bahasa
  3. Menjelaskan pengertian hadits dhoif menurut bahasa
  4. Menjelaskan pengertian hadits shahih menurut istilah
  5. Menjelaskan pengertian hadits hasan menurut  istilah
  6. Menjelaskan pengertian hadits dhoif menurut istilah
  7. Menerangkan syarat hadits shahih
  8. Menerangklan syarat hadits hasan
  9. Menerangkan syarat hadits dhoif

1.   Tujuan Pembelajaran

  1. Menjelaskan pengertian hadits shahih menurut bahasa
  2. Menjelaskan pengertian hadits hasan menurut bahasa
  3. Menjelaskan pengertian hadits dhoif menurut bahasa
  4. Menjelaskan pengertian hadits shahih menurut istilah
  5. Menjelaskan pengertian hadits hasan menurut  istilah
  6. Menjelaskan pengertian hadits dhoif menurut istilah
  7. Menerangkan syarat hadits shahih
  8. Menerangklan syarat hadits hasan

18.  Menerangkan syarat hadits dhoif

2.    Meteri Ajar

Dilihat dari Apakah hadits dapat diterima sebagai dalil dan sumber hukum atau tidak, hadits ahad dibagi menjadi 3:

1.  Hadits Shohih

ما نقله عدل تام الضبط متصل السند غير معلل ولاشاذ

” Hadits yang ditukil ( diriwayatkan ) oleh rawi yang adil, sempurna ingatan, sanadnya  bersambung –sambung, tidak berillat dan tidak janggal”

هو ما اتصل سنده برواية الثقة عن الثقة من اوله الى منتهاه من غير شذوذ ولا علة.

” Hadits Shahih ialah hadits yang sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh rawi-rawi yang tsiqah (terpercaya) dari awal sampai akhir, tidak terkena kejanggalan dan illat”

Syarat Hadits Shahih ialah:

  • Rawinya bersifat adil
  • Sempurna ingatan
  • Sanadnya tidak terputus
  • Hadits itu tidak berillat
  • Tidak janggal

Hadits Shahih terbagi menjadi 2:

  • Shahih li Dzatihi ialah hadits yang memenuhi syarat sifat untuk diterima sebagai dalil
  • Shahih li Ghoirihi ialah hadits yang tidak memenuhi syarat-syarat hadits shahih li dzatihi, seperti rawinya adil tetapi kurang dhabit

2.  Hadits hasan

الحسن ما اتصل سنده بعدل خف ضبطه من غير شذوذ ولا علة

Hadits hasan ialah hadits yang sanadnya muttashil ( bersambung), adil namun kurang dhabit, tanpa kena syad dan illat”

Hadits hasan terbagi 2:

  • Hasan li dzatihi ialah hadits yang memenuhi syarat hadits hasan
  • Hasan li ghoirihi ialah hadits yang sanadnya ada yang dirahasiakan, tidak jelas keahliannya, namun bukan pelupa dan tidak banyak salah dalam periwayatannya, serta tidak dituduh dusta dalam periwayatan

3.  Hadits Dhoif

Hadits dhoif ialah semua hadits yang tidak memenuhi kreteria peneriman hadits, atau hadits yang tidak memenuhi  sifat –sifat hadits shahih dan hadits hasan. Dhoif disebabkan 2 alasan yaitu karena sanadnya tidak muttashil dan karena sejumlah faktor yang bukan karena tidak muttashil.

Nama-nama hadits dhoif karena sebab tidak muttashil seperti: Al-mursal, Al-munqathi’, Al-mu’adhdahal, Al-mudallas, Al-mu;allal

Nama-nama hadits dhoif karena bukan factor tidak muttashil seperti: Al-mudha’af, Al-mudhtharib, Al-maqlub, Al-munkar, Al-matruk, Al-mathruh

Para Ulama berbeda pendapat tentang penggunaan hadits dhaif sebagai hujjah atau sebagai amalan kebaikan.

  • Pendapat pertama mengatakan, hadits dhoif sama sekali tidak boleh dijadikan hujjah, baik untuk mendorong kebaikan maupun dalam penetapan hukum.
  • Pendapat kedua : hadits dhoif mutlak bisa digunakan

Pendapat ketiga: hadits dhoif boleh digunakan khusus dalam masalah dorongan berbuat kebajikan dan nasihat, bila memenuhi syarat –syarat tertentu, yaitu tidak terlalu parah syadnya, ada dasar lain yang sudah dipakai, dan sebatas untuk berjaga-jaga  atau kehati-hatian

3. MetodePembelajaran

a. Model         :  JIGSAW LEARNING ( Belajar Dengan Model Jiqsaw ): Metode ini merupakan metode yang menarik untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan metode ini adalah dapat melibatkan seluruh siswa dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain terhadap apa yang harus dipelajari.

b. Metode       : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi

4. Langkah Pembelajaran

1 Kegiatan Awal

b.      Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran

c.       Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa

d.      Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa

e.       Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru

f.       Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa

2.   (Pertemuan I)

a.       Pilihlah materi pembelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen ( bagian)

b.      Bagi siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen yang ada. Jika jumlah siswa adalah 50 sementara, jumlah segmen yang ada 5 , maka masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang. Jika jumlah ini dianggap terlalu besar, bagi lagi menjadi dua, sehingga setiap kelompok terdiri dari 5 orang, kemudian setelah proses selesai gabungkan kedua kelompok pecahan tersebut.

c.       Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami submateri pembelajaran yang berbeda-beda

d.      Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompok.

e.       Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan sekiranya ada persoalan –persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok.

f.       Bagi siswa beberapa pertanyaan untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi.

3. ( Pertemuan II)

a.       Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari

b.      Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran

c.       Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar

5.   Alat/Bahan/Sumber Belajar

a.       Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar

b.      Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi

c.       Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta

d.      Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan

e.       Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI.

6.   Penilaian

A. Penilaian Proses

B.   Penilaian Hasil

1.   Jenis Tagihan

a. Test Tulis

2.   Bentuk Instrument:

a.   Test Obyektif

b.  Test Subyektif

A.  Penilaian Proses

Penilaian yang diperoleh dari hasil pengamatan kepada siswa, dilihat dari aktifitas dan keterlibatannya selama proses pembelajaran berlangsung

Petunjuk:

Berikan penilaian dengan menuliskan angka 1-5 pada setiap aspek penilaian, untukmengukur sikap positif siswa.

1 = Sangat tidak positif

2 = Kurang positif

3 = Cukup positif

4 = Positif

5 = Sangat positif

Mengubah skor menjadi nilai siswa:

Nilai : Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100

Jumlah skor total

Misalnya

16 X 100     = 80                                                90-100  = sangat baik

20                                                                          75 -89   = Baik

65- 74   = Cukup

50 -64   = Kurang

20 – 49 = Sangat kurang

No Nama Siswa Aspek Penilaian Afektif Jml 

Skor

Nilai Catatan
Respon Disiplin Kerja 

sama

Tuntas Tugas
01
02
03

B.   Penilaian Hasil

Soal Obyektif

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang paling benar!

1.  Salah satu syarat hadits shahih adalah tidak ber-illat, maksudnya adalah ……….

a. Tidak memiliki sanad bersambung

b. Tidak adil

c. Tidak memiliki kekurangan

d. Tidak memiliki cacat

e. Tidak memiliki kecurangan

2.      Hadits shahih dan hasan pada dasarnya sama, yang membedakan kedua hadits ini adalah ………

a. Keadilan perawinya                        d. Ada tidaknya illat

b. Ke-dabit-an perawinya                   e. Ada tidaknya syaz

c. Kejujuran perawinya

3.      Para ulama hadits menyepakati bahwa tingkatan hadits shahih tertinggi adalah yang diriwayatkan …

a. Al-Bukhari                                      d. Lima orang ahli hadits

b. Muslim                                            e. Al-Bukhari dan Muslim

c. Abu Dawud dan At-Tirmidzi

4.      Sifat kedhobitan ulama’ perowi hadits dibagi menjadi….

a. 5                              d. 3

b. 2                              e. 4

c. 1

5.      Hadits yang diriwayatkan sejumlah rowi tapi tidak mencapai derajat shohih, karena tingkat kedhobitannya , adalah….

a. Hadits hasan                                    d. Hadits dhoif

b. Hadits shahih                                  e. Hadits ahad

c. Hadits masyhur

6.      hadits yang tidak memenuhi syarat hadits shahih dan hadits hasan disebut….

a. Hadits hasan                                    d. Hadits dhoif

b. Hadits shahih                                  e. Hadits ahad

c. Hadits masyhur

7.      Yang dimaksud dengan Syadz adalah…

a. Tidak memiliki sanad bersambung

b. Tidak janggal

c. Tidak memiliki kekurangan

d. Tidak memiliki cacat

e. Tidak memiliki kecurangan

8.      Hadits yang tidak dapat digunakan sebagai hujjah dalam masalah tauhid adalah….

a. Hadits hasan                                    d. Hadits dhoif

b. Hadits shahih                                  e. Hadits ahad

c. Hadits masyhur

9.      Hadits yang naik derajat ke hadits shohih lighoirihi sebenarnya adalah hadits…..

a. Hadits hasan lidzatihi                                  d. Hadits dhoif

b. Hadits shahih lidzatihi                                e. Hadits hasan lighoirihi

c. Hadits hasan li ghoirihi

10.  Hadits dhoif bisa  naik derajatnya ke hadits……

a. Hadits hasan lidzatihi                                  d. Hadits dhoif

b. Hadits shahih lidzatihi                                e. Hadits hasan lighoirihi

c. Hadits hasan li ghoirihi

Penilaian : Setiap nomor nilai 10. Maksimal = 100

Test Subyektif :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1.      Apa yang dimaksud dengan hadits Shahih?

2.      Sebutkan penbagian hadits shahih! Jelaskan masing-masing!

3.      Apa hadits hasan itu?

4.      sebutkan syarat-syarat hadits shahih!

5.      Apa yang dimaksud dengan hadits Dhoif itu? Sebutkan macamnya!

Penilaian:

Skala nilai setiap nomor mengguanakan rentang 1-20. Total nilai benar 100

Aspek penilaian:

Kejelasan :a. Tersusun dengan baik  b. Tertulis dengan baik

Argumentasi seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam menjawab permasalahan

Informasi : a. Akurat    b. memadai    c. Penting

Refleksi Quantum:

Bersama siswa membaca do’a senandung Al-Qur’an dengan khusyu’

Kunci Jawaban:

a. Pilihan Ganda

No Jawaban No Jawaban No Jawaban No Jawaban
1 C 6 A 11 C 16 C
2 A 7 C 12 D 17 C
3 B 8 C 13 C 18 B
4 D 9 B 14 A 19 B
5 A 10 D 15 B 20 B

b. Eassay

Blitar, 22 April 2010

Mengetahui 

Kepala Madrasah

Drs. MAHMUDI, M.Sc

NIP.19671013 199803 1 001

Penyusun 

Guru Mata pelajaran

ELOK ZUNAIDAH, S.Pd.I

NIP.

Catatan          :………………………………………………………………………………………………….

:………………………………………………………………………………………………….

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP]

NAMA MADRASAH     : MAN ? BLITAR

MATA PELAJARAN    : AL-QUR’AN HADITS

KELAS / SEMESTER    : X [sepuluh] / I [ganjil]

ALOKASI WAKTU        :  8 JAM PELAJARAN [ 4  X TM ]

PERTEMUAN KE          : 21 [dua puluh satu]

Standar Kompetensi   : Memahami ayat-ayat al-Qur’an tentang keikhlasan dalam beribadah

Kompetansi Dasar    : Mengartikan QS al-An’aam: 162-163; QS al-Bayyinah: 5 dan hadis tentang keikhlasan dalam beribadah

Indikator Hasil Belajar       :

  • Membaca Q.S. Al-An’am:1 62-163
  • Membaca Q.S. Al-Bayyinah:5
  • Membaca hadits tentang keikhlasan dalam beribadah
  • Menyebutkan makna mufrodat
  • Mengartikan Q.S. Al-An’am:1 62-163
  • Mengartikan Q.S. Al-Bayyinah:5
  • Mengartikan hadits tentang keikhlasan dalam beribadah

1. Tujuan Pembelajaran

  • Membaca Q.S. Al-An’am:1 62-163
  • Membaca Q.S. Al-Bayyinah:5
  • Membaca hadits tentang keikhlasan dalam beribadah
  • Menyebutkan makna mufrodat
  • Mengartikan Q.S. Al-An’am:1 62-163
  • Mengartikan Q.S. Al-Bayyinah:5
  • Mengartikan hadits tentang keikhlasan dalam beribadah

2. Meteri Ajar

QS. Al An’am : 162-163

ö@è% ¨bÎ) ÎAŸx|¹ Å5Ý¡èSur y$uøtxCur ÎA$yJtBur ¬! Éb>u tûüÏHs>»yèø9$# ÇÊÏËÈ Ÿw y7ƒÎŽŸ° ¼çms9 ( y7Ï9ºxÎ/ur ßNöÏBé& O$tRr&ur ãA¨rr& tûüÏHÍ>ó¡çRùQ$# ÇÊÏÌÈ

162. Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.

163. tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”.

QS. Bayyinah: 5

!$tBur (#ÿrâÉDé& žwÎ) (#rßç6÷èuÏ9 ©!$# tûüÅÁÎ=øƒèC ã&s! tûïÏe$!$# uä!$xÿuZãm (#qßJÉ)ãƒur no4qn=¢Á9$# (#qè?÷sãƒur no4qx.¨9$# 4 y7Ï9ºsŒur ß`ƒÏŠ ÏpyJÍhŠs)ø9$# ÇÎÈ

5.  Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.

[1595] Lurus berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan.

Hadits tentang keikhlasan dalam beribadah

3. MetodePembelajaran

a. Model       :    INFORMATION SEARCH ( Mencari Info ): Metode ini sama dengan ujian open book secara berkelompok siswa mencari informasi ( biasanya tercakup dalam pembelajaran ) yang menjawab pertanyaan –pertanyaan yang diberikan kepada mereka. Metode ini sangat membantu pembelajaran untuk lebih menghidupkan materi yang dianggap kering.

.b. Metode          : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi

4. Langkah Pembelajaran

a.       Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran

b.      Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa

c.       Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa

d.      Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru

e.       Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa

a.       Buatlah beberapa pertanyaan yang dapat dijawab dengan mencari informasi yang dapat ditemukan dalam bahan-bahan sumber yang bisa diakses siswa.

b.      Bahan-bahan sumber ini bisa dalam bentuk: Hands out, Dukumen, Buku teks, Informasi dari internet, Perangkat keras ( mesin, komputer,dan alat-alat lain )

c.       Bagikan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan sesui materi kepada seluruh siswa

d.      Minta siswa menjawab pertanyaan bisa individual atau kelompok kecil.

e.       Kompetisi antar kelompok dapat diciptakan untuk meningkatkan partisipasi

f.       Beri komentar atas jawaban yang diberikan siswa.

g.      Kembangkan jawaban untuk memperluas skope pembelajaran.

a.       Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari

b.      Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran

c.       Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar

5. Alat/Bahan/Sumber Belajar

a.       Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar

b.      Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi

c.       Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta

d.      Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan

e.       Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI.

6. Penilaian

A. Penilaian Proses

B.   Penilaian Hasil

1.   Jenis Tagihan

a. Test Tulis

2.   Bentuk Instrument:

a.   Test Obyektif

b.  Test Subyektif

A.  Penilaian Proses

Penilaian yang diperoleh dari hasil pengamatan kepada siswa, dilihat dari aktifitas dan keterlibatannya selama proses pembelajaran berlangsung

Petunjuk:

Berikan penilaian dengan menuliskan angka 1-5 pada setiap aspek penilaian, untukmengukur sikap positif siswa.

1 = Sangat tidak positif

2 = Kurang positif

3 = Cukup positif

4 = Positif

5 = Sangat positif

Mengubah skor menjadi nilai siswa:

Nilai : Jumlah skor yang diperoleh siswa X 100

Jumlah skor total

Misalnya

16 X 100     = 80                                                90-100  = sangat baik

20                                                                          75 -89   = Baik

65- 74   = Cukup

50 -64   = Kurang

20 – 49 = Sangat kurang

No Nama Siswa Aspek Penilaian Afektif Jumlah Skor Nilai Catatan
Respon Disiplin Kerja Sama Tuntas Tugas
01
02
03

Penilaian : Setiap nomor nilai 10. Maksimal = 100

Test Subyektif :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

1.      Arti penting perintah ibadah hanya kepada Allah dalam kaitan tugas yang diemban manusia sebagai khalifah-Nya di muka bumi adalah ………

a. Agar manusia sukses mengemban amanat kekhalifahan

b. Agar Allah senantiasa ridha terhadap semua tingkah laku manusia sebagai hamba-Nya

c. Agar manusia dapat mengontrol dirinya dalam menjalankan tugas kekhalifahan yang diembannnya

d. Agar ada keselarasan antara fungsi dan kedudukan manusia sebagai khalifah dan sekaligus sebagai hamba Allah

e. Agar manusia bisa dikontrol oleh allah dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah

2.      Perilaku di bawah ini yang dapat digolongkan sebagai hidup karena allah adalah………..

a. Selalu shalat tepat pada waktunya

b. Pejabat yang senantiasa rela berkorban untuk menyemarakkan hari-hari besar islam

c. Senantiasa menyempatkan shalat sunnah setiap malam

d. Pejabat yang mempunyai kesempatan untuk melakukan korupsi, tetapi tidak melakukannya

e. Pejabat yang senantiasa memberikan perhatian baik ketika mendekati masa-masa kampanye

3.      Kenyataan akan kelahiran nabi isa yang tidak berbapak dan kemukjizatannya dapat menghidupkan orang mati mendorong umat nasrani untuk menganggapnya sebagai tuhan. Hal ini dikritik oleh alqur’an yang didasarkan pada ajaran mereka sendiri, yaitu………..

a. Perbuatan syirik dalam pandangan Al-qur’an

b. Menjadi kafir karena menolak berita akan kedatangan nabi muhammad

c. Memberlakukan ajaran yang tidak diperintahkan, baik oleh kitab suci maupun lisan rasul yang dipercaya mereka

d. Perintah yang ada dalam kitab suci mereka hanyalah memerintahkan untuk tunduk dan patuh hanya kepada Allah, dengan murni tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun

e. Ajaran tentang ketundukan kepada nabi isa sama dengan ketundukan kepada Allah, termasuk dengan mendudukkannya sebagai anak Allah bukanlah murni dari nabi Isa dan kitab suci mereka

4.      Rahasia yang terkandung di dalam kata ………atas berbagai tindakan yang bernilai ibadah dan paling disukai Allah meskipun tindakan yang bernilai ibadah dan paling disukai Allah meskipun tindakan itu kecil adalah …………

a. Denga melakukan amal secara kontinu walaupun sedikit, akan mengarah pada kesempurnaan amal tersebut

b. Perbuatan yang dilakukan terius-menerus pasti akan membosankan pelakunya

c. Hadits ini menjadi kurang relevan karena kebosanan akan membuat orang meninggalkan sebuah amal

d. Budaya serba instant saat ini membuat hadist nabi tersebut kehilangan relevansinya

e. Keinginan orang-orang modern untuk melakukan sesuatu secara cepat dan instant hanya akan memperpuruk diri mereka dalam kesengsaraan

5.      Pada awalnya, bisnis air kemasan di Indonesia dinilai sangat naïf. Akan tetapi, sang penemu ide penjualan air kemasan ini dengan  tekun memasarkannya. Dia yakin akan kebutuhan orang pada air kemasan ini pada masa mendatang. Seandainya peristiwa di atas kita tarik pada hubungan antara ikhlas dan kontinuitas ibadah, rumusan yang paling tepat mengaitkan keduanya adalah…………

a. Orang yang murni tujuannya (ikhlas) akan menjadikannya tidak pernah bosan dan senantiasa istiqomah dalam upaya mencapai tujuan tersebut

b. Orang yang murni tujuannya semat-mata karena allah, dia tidak akan pernah bosan melakukan amal ibadah

c. Kebosanan tampaknya akan mampu diatasi jika seseorang mengetahui tujuan akhir dari apa yang dilakukannya

d. Kebosanan akan mudah hinggap pada diri orang yang tidak memiliki tujuan yang murni dalam segala aspek kehidupannya

e. Kemurnian pada focus yang dituju akan mengantarkan setiap orang pada kesuksesannya

Penilaian:

Skala nilai setiap nomor mengguanakan rentang 1-20. Total nilai benar 100

Aspek penilaian:

Kejelasan :a. Tersusun dengan baik  b. Tertulis dengan baik

Argumentasi seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam menjawab permasalahan

Informasi : a. Akurat    b. memadai    c. Penting

Refleksi Quantum:

Bersama siswa membaca do’a senandung Al-Qur’an dengan khusyu’

Kunci Jawaban:

a. Pilihan Ganda

No Jawaban No Jawaban No Jawaban No Jawaban
1 C 6 A 11 C 16 C
2 A 7 C 12 D 17 C
3 B 8 C 13 C 18 B
4 D 9 B 14 A 19 B
5 A 10 D 15 B 20 B

b. Eassay

Blitar, 22 April 2010

Mengetahui 

Kepala Madrasah

Drs. MAHMUDI, M.Sc

NIP.19671013 199803 1 001

Penyusun 

Guru Mata pelajaran

ELOK ZUNAIDAH, S.Pd.I

NIP.

Catatan          :………………………………………………………………………………………………….

:………………………………………………………………………………………………….

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP]

NAMA MADRASAH     : MAN ? BLITAR

MATA PELAJARAN    : AL-QUR’AN HADITS

KELAS / SEMESTER    : X [sepuluh] / I [ganjil]

ALOKASI WAKTU        :  8 JAM PELAJARAN [ 4  X TM ]

PERTEMUAN KE          : 22 [dua puluh dua]

Standar Kompetensi              : Memahami ayat-ayat al-Qur’an tentang keikhlasan dalam beribadah

Kompetansi Dasar              : Menjelaskan kandungan QS al-An’aam: 162-163; QS al-Bayyinah: 5 dan hadis tentang keikhlasan dalam

Indikator Hasil Belajar       :

  • Menjelaskan tentang salat, beribadah, hidup dan mati manusia hanya untuk Alloh sebagaimana terkandung dalam Q.S Al-An’am :162
  • Menjelaskan larangan syirik seperti terkandung dalam Q.S Al- An’am :163
  • Menjelaskan tentang memurnikan ketauhidan sebagaimana yang terkandung dalam Q.S. Al-Bayyinah:5
  • Menjelaskan tentang perintah mendirikan salat sebagimana terkandung dalam Q.S. Al-Bayyinah:5
  • Menjelaskan tentang ikhlas dan istiqomah sebagimana terkandung dalam hadits tentang ikhlas dalam beribadah

1. Tujuan Pembelajaran

  • Menjelaskan tentang salat, beribadah, hidup dan mati manusia hanya untuk Alloh sebagaimana terkandung dalam Q.S Al-An’am :162
  • Menjelaskan larangan syirik seperti terkandung dalam Q.S Al- An’am :163
  • Menjelaskan tentang memurnikan ketauhidan sebagaimana yang terkandung dalam Q.S. Al-Bayyinah:5
  • Menjelaskan tentang perintah mendirikan salat sebagimana terkandung dalam Q.S. Al-Bayyinah:5
  • Menjelaskan tentang ikhlas dan istiqomah sebagimana terkandung dalam hadits tentang ikhlas dalam beribadah

2. Meteri Ajar

Kandungan QS. Al An’am : 162-163

Kandungan QS. Bayyinah: 5

Hadits Tentang Keikhlasan Beribadah

3. MetodePembelajaran

a. Model       :    INFORMATION SEARCH ( Mencari Info ): Metode ini sama dengan ujian open book secara berkelompok siswa mencari informasi ( biasanya tercakup dalam pembelajaran ) yang menjawab pertanyaan –pertanyaan yang diberikan kepada mereka. Metode ini sangat membantu pembelajaran untuk lebih menghidupkan materi yang dianggap kering.

.b. Metode      : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi

4. Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a.       Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran

b.      Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa

c.       Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa

d.      Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru

e.       Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa

2. (Pertemuan I)

a.       Buatlah beberapa pertanyaan yang dapat dijawab dengan mencari informasi yang dapat ditemukan dalam bahan-bahan sumber yang bisa diakses siswa.

b.      Bahan-bahan sumber ini bisa dalam bentuk: Hands out, Dukumen, Buku teks, Informasi dari internet, Perangkat keras ( mesin, komputer,dan alat-alat lain )

c.       Bagikan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan sesui materi kepada seluruh siswa

d.      Minta siswa menjawab pertanyaan bisa individual atau kelompok kecil.

e.       Kompetisi antar kelompok dapat diciptakan untuk meningkatkan partisipasi

f.       Beri komentar atas jawaban yang diberikan siswa.

g.      Kembangkan jawaban untuk memperluas skope pembelajaran.

3.   Kegiatan Akhir

a.       Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari

b.      Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran

c.       Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar

5. Alat/Bahan/Sumber Belajar

a.       Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar

b.      Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi

c.       Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta

d.      Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan

e.       Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI.

6. Penilaian

No Nama Siswa Aspek Penilaian Afektif Jumlah Skor Nilai Catatan
Respon Disiplin Kerja Sama Tuntas Tugas
01
02
03

Blitar, 22 April 2010

Mengetahui 

Kepala Madrasah

Drs. MAHMUDI, M.Sc

NIP.19671013 199803 1 001

Penyusun 

Guru Mata pelajaran

ELOK ZUNAIDAH, S.Pd.I

NIP.

Catatan          :………………………………………………………………………………………………….

:………………………………………………………………………………………………….

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP]

NAMA MADRASAH     : MAN ? BLITAR

MATA PELAJARAN    : AL-QUR’AN HADITS

KELAS / SEMESTER    : X [sepuluh] / I [ganjil]

ALOKASI WAKTU        :  8 JAM PELAJARAN [ 4  X TM ]

PERTEMUAN KE          : 23  [dua puluh tiga]

Standar Kompetensi   : Memahami ayat-ayat al-Qur’an tentang keikhlasan dalam beribadah

Kompetansi Dasar         : Menunjukkan  perilaku orang yang mengamalkan QS al-An’aam: 162-163; QS al-Bayyinah: 5 dan hadis tentang keikhlasan dalam beribadah

Indikator Hasil Belajar       :

§  Menunjukkan figur ulama’ yang dalam kehidupannya menampilkan perilaku memurnikan ketauhidan kepada Alloh

§  Menunjukkan sosok manusia yang dalam salat, ibadah, dan segala aktifitasnya hanya untuk mencari ridho Alloh

§  Menunjukkanperilaku orang yang istiqomah dalam salat

§  Menunjukkan perilaku orang menuanaikan zakat apabila mencapai  nisabnya

§  Menunjukkan perilaku orang bershodaqoh sesuai dengan kemampuannya

§  Menunjukkan perilaku orang melaksanakan ibadah puasa wajib

§  Menunjukkan perilaku orang yang melaksanakan ibadah puasa sunnah dan perilaku orang yang membaca Al-Qur’an secara istiqomah

1. Tujuan Pembelajaran

§  Menunjukkan figur ulama’ yang dalam kehidupannya menampilkan perilaku memurnikan ketauhidan kepada Alloh

§  Menunjukkan sosok manusia yang dalam salat, ibadah, dan segala aktifitasnya hanya untuk mencari ridho Alloh

§  Menunjukkanperilaku orang yang istiqomah dalam salat

§  Menunjukkan perilaku orang menuanaikan zakat apabila mencapai  nisabnya

§  Menunjukkan perilaku orang bershodaqoh sesuai dengan kemampuannya

§  Menunjukkan perilaku orang melaksanakan ibadah puasa wajib

  • Menunjukkan perilaku orang yang melaksanakan ibadah puasa sunnah dan perilaku orang yang membaca Al-Qur’an secara istiqomah

2.   Meteri Ajar

QS. Al An’am : 162-163; QS. Bayyinah: 5 dan hadits

3.   MetodePembelajaran

a. Model       :    INFORMATION SEARCH ( Mencari Info ): Metode ini sama dengan ujian open book secara berkelompok siswa mencari informasi ( biasanya tercakup dalam pembelajaran ) yang menjawab pertanyaan –pertanyaan yang diberikan kepada mereka. Metode ini sangat membantu pembelajaran untuk lebih menghidupkan materi yang dianggap kering.

.b. Metode      : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi

4.    Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

b.      Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran

c.       Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa

d.      Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa

e.       Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru

f.       Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa

2. Pertemuan I

a.       Buatlah beberapa pertanyaan yang dapat dijawab dengan mencari informasi yang dapat ditemukan dalam bahan-bahan sumber yang bisa diakses siswa.

b.      Bahan-bahan sumber ini bisa dalam bentuk: Hands out, Dukumen, Buku teks, Informasi dari internet, Perangkat keras ( mesin, komputer,dan alat-alat lain )

c.       Bagikan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan sesui materi kepada seluruh siswa

d.      Minta siswa menjawab pertanyaan bisa individual atau kelompok kecil.

e.       Kompetisi antar kelompok dapat diciptakan untuk meningkatkan partisipasi

f.       Beri komentar atas jawaban yang diberikan siswa.

h.      Kembangkan jawaban untuk memperluas skope pembelajaran.

3. Kegiatan Akhir

a.       Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari

b.       Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran

c.       Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar

5    Alat/Bahan/Sumber Belajar

a.       Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar

b.      Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi

c.       Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta

d.      Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan

e.       Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI.

6. Penilaian

No Nama Siswa Aspek Penilaian Afektif Jumlah Skor Nilai Catatan
Respon Disiplin Kerja Sama Tuntas Tugas
01
02
03

Blitar, 22 April 2010

Mengetahui 

Kepala Madrasah

Drs. MAHMUDI, M.Sc

NIP.19671013 199803 1 001

Penyusun 

Guru Mata pelajaran

ELOK ZUNAIDAH, S.Pd.I

NIP.

Catatan          :………………………………………………………………………………………………….

:………………………………………………………………………………………………….

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN [RPP]

NAMA MADRASAH     : MAN ? BLITAR

MATA PELAJARAN    : AL-QUR’AN HADITS

KELAS / SEMESTER    : X [sepuluh] / I [ganjil]

ALOKASI WAKTU        :  8 JAM PELAJARAN [ 4  X TM ]

PERTEMUAN KE          : 24 [dua puluh empat]

Standar Kompetensi   :  Memahami ayat-ayat al-Qur’an tentang keikhlasan dalam beribadah

Kompetansi Dasar    : Menampilkan perilaku ikhlas dalam beribadah seperti yang terkandung dalam QS  al-An’aam: 162-163 ; QS al-Bayyinah: 5 dan hadis tentang keikhlasan dalam

Indikator Hasil Belajar       :

  • Melaksanakan sholat 5 waktu tepat waktu tanpa disuruh
  • Melaksanakan ibadah sunnah dengan istiqomah
  • Memberikan bantuan materi secara spontanitas dalam kegiatan sosial
  • Melaksanakan bakti sosial perbuatan sebagai perwujudan dari sikap kepedulian sosial yang tinggi dalam situasi kondisi apapun
  • Melakukan aktifitas kehidupan jauh dari sifat syirik

1. Tujuan Pembelajaran

  • Melaksanakan sholat 5 waktu tepat waktu tanpa disuruh
  • Melaksanakan ibadah sunnah dengan istiqomah
  • Memberikan bantuan materi secara spontanitas dalam kegiatan sosial
  • Melaksanakan bakti sosial perbuatan sebagai perwujudan dari sikap kepedulian sosial yang tinggi dalam situasi kondisi apapun
  • Melakukan aktifitas kehidupan jauh dari sifat syirik

2. Meteri Ajar

QS. Al An’am : 162-163; QS. Bayyinah: 5 dan hadits

3.   MetodePembelajaran

a. Model       :    INFORMATION SEARCH ( Mencari Info ): Metode ini sama dengan ujian open book secara berkelompok siswa mencari informasi ( biasanya tercakup dalam pembelajaran ) yang menjawab pertanyaan –pertanyaan yang diberikan kepada mereka. Metode ini sangat membantu pembelajaran untuk lebih menghidupkan materi yang dianggap kering.

.b. Metode      : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Kerja Kelompok Dan Refleksi

4.   Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a.       Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai pelajaran

b.      Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa

c.       Melakukan tes penjajakan [pre-tes] dan mengidentifikasi keadaan siswa

d.      Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan mengaitkan pada pelajaran baru

e.       Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani siswa

2. Pertemua I

a.       Buatlah beberapa pertanyaan yang dapat dijawab dengan mencari informasi yang dapat ditemukan dalam bahan-bahan sumber yang bisa diakses siswa.

b.      Bahan-bahan sumber ini bisa dalam bentuk: Hands out, Dukumen, Buku teks, Informasi dari internet, Perangkat keras ( mesin, komputer,dan alat-alat lain )

c.       Bagikan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan sesui materi kepada seluruh siswa

d.      Minta siswa menjawab pertanyaan bisa individual atau kelompok kecil.

e.       Kompetisi antar kelompok dapat diciptakan untuk meningkatkan partisipasi

f.       Beri komentar atas jawaban yang diberikan siswa.

g.      Kembangkan jawaban untuk memperluas skope pembelajaran.

3. Kegiatan Akhir

a.       Memberikan penegasan dan menyimpulkan materi ajar yang sudah dipelajari

b.      Memberikan post tes untuk mengetahui hasil pembelajaran

c.       Memberikan tugas mandiri untuk mendalami materi ajar

5.   Alat/Bahan/Sumber Belajar

a.       Lembar peraga yang berisi peta konsep sesuai materi ajar

b.      Lembar peraga yang berisi sketsa penerapan konsep sesuai materi

c.       Buku Ajar / buku paket yang diterbitkan Depag Pusat Jakarta

d.      Buku referensi sesuai dengan mata perlajaran yang diajarkan

e.       Lembar Kegiatan Siswa “HIKMAH” Forum Guru Bina PAI.

6.   Penilaian

No Nama Siswa Aspek Penilaian Afektif Jumlah Skor Nilai Catatan
Respon Disiplin Kerja Sama Tuntas Tugas
01
02
03

Kunci Jawaban:

a. Pilihan Ganda

No Jawaban No Jawaban No Jawaban No Jawaban
1 C 6 A 11 C 16 C
2 A 7 C 12 D 17 C
3 B 8 C 13 C 18 B
4 D 9 B 14 A 19 B
5 A 10 D 15 B 20 B

b. Eassay

Blitar, 22 April 2010

Mengetahui 

Kepala Madrasah

Drs. MAHMUDI, M.Sc

NIP.19671013 199803 1 001

Penyusun 

Guru Mata pelajaran

ELOK ZUNAIDAH, S.Pd.I

NIP.

Catatan          :………………………………………………………………………………………………….

:………………………………………………………………………………………………….