Selain batu dan kayu pada masa semi nomaden sudah digunakan peralaatan yang terbuat dari

» smp7ips ContextualTeachingIPS WayanLegawa

» STRUKTUR LAPISAN BUMI smp7ips ContextualTeachingIPS WayanLegawa

» Instrusi dan ekstrusi magma Bentuk gunung api Material hasil erupsi

» Gejala post vulkanik Keuntungan adanya gunung api

» Intensitas Kekuatan Gempa Wilayah Gempa bumi di Indonesia dan Dunia

» Erosi air Erosi angin Erosi gletser eksarasi

» Relief Daratan Relief Dasar Laut

» ASAL USUL NENEK MOYANG

» Pola Kehidupan Nomaden POLA KEHIDUPAN MASYARAKAT PRA AKSARA

» Pola Kehidupan Semi Nomaden

» Pola Kehidupan Menetap POLA KEHIDUPAN MASYARAKAT PRA AKSARA

» KEBUDAYAAN MASYARAKAT PRA AKSARA

» JENIS-JENIS MANUSIA PURBA Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap paling tepat

» Isilah titik-titik dengan jawaban kamu Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara singkat Interaksi Sosial

» Persaingan Kontroversi Kon fl ik

» Sosialisasi smp7ips ContextualTeachingIPS WayanLegawa

» Sekolah Kelompok Bermain Media Sosialisasi

» Pilihlah salah satu jawaban yang menurut kalian paling benar Jawablah dengan singkat

» Manusia sebagai makhluk sosial Manusia Sebagai Makhluk ekonomi

» KONSEP POKOK TINDAKAN EKONOMI

» MOTIF EKONOMI smp7ips ContextualTeachingIPS WayanLegawa

» Penerapan Prinsip Ekonomi oleh Produsen

» Penerapan Prinsip Ekonomi oleh Konsumen

» Penerapan Prinsip Ekonomi oleh Pedagang Distributor

» Judul Peta Skala Peta

» Orientasi Peta Legenda Grid peta garis lintang dan garis bujur

» MEMPERBESAR DAN MEMPERKECIL PETA Globe

» PETA MENTAL SKETSA smp7ips ContextualTeachingIPS WayanLegawa

» SKALA PETA DAN PENGGUNAANNYA

» MEMBUAT PETA SEKOLAH KOMPOSISI PETA TEMATIK

» CONTOH-CONTOH PETA TEMATIK smp7ips ContextualTeachingIPS WayanLegawa

» Letak Astronomis Indonesia LETAK INDONESIA

» Batas laut teritorial Zone Ekonomi Eksklusif

» Fauna di Indonesia Flora dan Fauna di Indonesia

» Flora Flora dan Fauna di Indonesia

» Bahan Penyusun Tanah Proses Terbentuknya Tanah

» Pro fil Tanah Persebaran Jenis Tanah dan Pemanfaatannya

» Gas-gas pembentuk atmosfer Peranan Atmosfer

» Tekanan Udara Angin Cuaca

» Kelembaban Udara Awan Hujan

» Air Tanah PERAIRAN DARAT

» Menurut kedalamanya Gerakan Air Laut

» Berdasarkan proses terjadinya Batas Landas Kontinen, Zone Ekonomi Ekslusif dan Laut Teritorial

» KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK smp7ips ContextualTeachingIPS WayanLegawa

» Pertanian rakyat Perkebunan Peternakan

» Permukiman Perdagangan Industri Pertambangan SosialJasa

» Sebagai pusat pemerintahan Sebagai pusat kegiatan kebudayaan Sebagai Pusat pendidikan Sebagai pusat kesehatan Sebagai pusat permukiman penduduk Sebagai pusat perdagangan dan industri

» Pola Permukiman Memanjang linear Pola permukiman memusat

» Pola permukiman menyebar POLA PERMUKIMAN

» Agama dan Kebudayaan Hindu di India

» Agama Budha di India.

» PROSES MASUKNYA PENGARUH HINDU- BUDHA DI INDONESIA

» Kerajaan Kutai. PERKEMBANGAN KERAJAAN-KERAJAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA, SERTA

» Kerajaan Tarumanegara Kerajaan Kaling

» Kerajaan Kanjuruhan: Kerajaan Sriwijaya

» Perkembangan Kerajaan Sriwijaya. PERKEMBANGAN KERAJAAN-KERAJAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA, SERTA

» Kemunduran dan Keruntuhan Sriwijaya. Kerajaan Mataram Hindu atau Mataram Lama di Jawa Tengah.

» Kerajaan Mataram di Jawa Timur.

» Kerajaan Kediri tahun 1042 – 1222 Kerajaan Singasari Tahun 1222 – 1292.

» Raja pertama Raden Wijaya, bergelar Kertarajasa Jaya Tribuwanatunggadewi 1328-1350 M

» Hayam Wuruk 1350-1389 M Ratu Kusumawardhani 1389-1429 M

» PENINGGALAN-PENINGGALAN SEJARAH YANG BERCORAK HINDU-BUDHA

» LAHIRNYA AGAMA ISLAM smp7ips ContextualTeachingIPS WayanLegawa

» Surat Raja Sriwijaya Makam Fatimah binti Maimun Makam Sultan Malik Al-Saleh Ceritera Marco Polo Ceritera Ibn Battuta

» Peranan Pedagang MASUK DAN PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

» Peranan Bandar-bandar Pelabuhan MASUK DAN PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

» Proses Penyebaran Islam di Indonesia Peranan Para Wali dan Ulama

» Kesultanan Perlak, Samudera Pasai, dan Aceh

» Kesultanan Demak, Pajang, dan Mataram

» Kesultanan Cirebon dan Banten

» Kesultanan Banten KESULTANAN-KESULTANAN ISLAM

» Ksultanan-kesultanan Islam lainnya KESULTANAN-KESULTANAN ISLAM

» Seni Bangunan, Pahat, dan Ukir

» Seni Sastra Tradisi dan Upacara

» Munculnya Merkantilisme Revolusi Industri Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Kekaisaran Turki Utsmani tahun 1453

» Kedatangan Bangsa Portugis Kedatangan Bangsa Spanyol

» PERKEMBANGAN AGAMA NASRANI DI INDONESIA PADA MASA KOLONIALISME

» Pengertian dan Tujuan Produksi Nilai Guna Barang

» Pengertian dan Tujuan Distribusi

» Pengertian dan Tujuan Konsumsi

» Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi

» PENGERTIAN PERUSAHAAN DAN BADAN USAHA

» JENIS-JENIS PERUSAHAAN smp7ips ContextualTeachingIPS WayanLegawa

» Perusahaan Perorangan Po JENIS-JENIS BADAN USAHA BU

» Persekutuan Firma Fa Persekutuan KomanditerCV Perseroan Terbatas PT

» Organisasi Koperasi Koperasi a. Pengertian Koperasi

» Permodalan Koperasi Jenis-jenis Koperasi

» Perusahaan Jawatan Perjan Perusahaan Umum Perum

» Perusahaan Daerah PD PT-Persero

» PERAN BADAN USAHA DALAM

» PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN smp7ips ContextualTeachingIPS WayanLegawa

» Memiliki Sikap Mental Wirausaha. Mempunyai Kepribadian yang Kuat Memiliki Kemampuan untuk Mencari Informasi Memiliki Kepekaan Terhadap Arti Lingkungan.

» Memiliki Ketrampilan Wiraswasta. CIRI-CIRI WIRAUSAHA

» Prinsip Otonomi Prinsip Kejujuran

Show more

Assalammualaikum, Selamat datang di Kelas IPS. Disini Ibu Guru akan membahas tentang pelajaran Sejarah yaitu Tentang “Masyarakat Nomaden“. Berikut dibawah ini penjelasannya:

Selain batu dan kayu pada masa semi nomaden sudah digunakan peralaatan yang terbuat dari

Pengertian Masyarakat Nomaden

Masyarakat Nomaden adalah berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Kehidupan masyarakat pra aksara sangat bergantung kepada alam. Bahkan, kehidupan mereka tak ubahnya seperti kelompok hewan karena bergantung pada apa yang disediakan alam. Apa yang mereka makan adalah bahan makanan apa yang disediakan alam.

Buah-buahan, umbi-umbian, atau dedaunan yang mereka makan tinggal memetik dari pepohonan atau menggali dari tanah. Mereka tidak pernah menanam atau mengolah pertanian. Apabila mereka ingin makan ikan, maka mereka tinggal menangkap ikan di sungai, waduk, atau tempat-tempat lain, di mana ikan dapat hidup. Apabila mereka ingin makan daging, maka mereka tinggal berburu untuk menangkap binatang buruannya. Adapun cara menangkap ikan atau binatang buruannya, tentu berbeda dengan yang kita lakukan sekarang.

Berdasarkan pola kehidupan nomaden tersebut, maka masa kehidupan masyarakat pra aksara sering disebut sebagai ‘masa mengumpulkan bahan makanan dan berburu’. Jika bahan makanan yang akan dikumpulkan telah habis, mereka kemudian berpindah ke tempat lain yang banyak menyediakan bahan makanan. Di samping itu, tujuan perpindahan mereka adalah untuk menangkap binatang buruannya. Kehidupan semacam itu berlangsung dalam waktu yang lama dan berlangsung secara terus menerus. Oleh karena itu, mereka tidak pernah memikirkan rumah sebagai tempat tinggal yang tetap.

Mereka tinggal di alam terbuka seperti hutan, di bawah pohon, di tepi sungai, di gunung, di gua, dan di lembah-lembah. Pada waktu itu, lingkungan alam belum stabil dan masih liar atau ganas. Oleh karena itu, setiap orang harus berhati-hati terhadap setiap ancaman yang dapat muncul secara tiba-tiba. Ancaman yang paling membahayakan adalah binatang buas. merupakan musuh utama manusia dalam hidup dan kehidupannya.

Artikel Terkait:  Perang Jagaraga Di Bali

Berkaitan dengan kehidupan yang kurang aman, maka untuk menuju ke suatu tempat, mereka biasanya mereka mem memilih jalan dengan menelusuri sungai. Perjalanan melalui sungai dipandang lebih mudah dan aman dari pada melalui daratan (hutan) yang sangat berbahaya. Sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi, akhirnya timbul pemikiran untuk membuat rakit-rakit sebagai alat transportasi. Bahkan dalam perkembangannya, masyarakat pra aksara mampu membuat perahu sebagai sarana transportasi melalui sungai.

Pada masa nomaden, masyarakat pra aksara telah mengenal kehidupan berkelompok. Jumlah anggota dari setiap kelompok sekitar 10-15 orang. Bahkan, untuk mempermudah hidup dan kehidupannya, mereka telah mampu membuat alat-alat perlengkapan dari batu dan kayu, meskipun bentuknya masih sangat kasar dan sederhana.

Ciri-Ciri Masyarakat Nomaden

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri masyarakat nomaden, antara lain sebagai berikut:

  1. Selalu berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain,
  2. Sangat bergantung pada alam,
  3. Belum mengolah bahan makanan,
  4. Hidup dari hasil mengumpulkan bahan makanan dan berburu,
  5. Belum memiliki tempat tinggal yang tetap,
  6. Peralatan hidup masih sangat sederhana dan terbuat dari batu atau kayu.
  7. Peralatan hidup untuk mencari makan dan untuk mempertahankan diri masih sebatas alat yang terbuat dari batu dan kayu. Bahan makana yang mereka kumpulkan dapat berupa buah-buahan, umbi-umbian, dan dedaunan. Mereka belum mengenal cara bertani atau bercocok tanam.

Selain makanan dari tumbuhan, mereka juga makan daging dari perburuan baik dari ikan maupun hewan. Mereka belum bisa atau berpikiran untuk memelihara hewan ternak atau ikan. Mereka belum memiliki tempat tinggal yang tetap karena hidup mereka yang berpindah-pindah ketika makanan ditempat tersebut habis, maka mereka pergi ke tampat lain yang masih memiliki sumber makanan dan tempat perburuan yang banyak.

Mereka juga masih tinggal di dalam goa-goa.Mereka hidup secara berkelompok antara 10 orang hingga 15 orang yang hidup secara bersama-sama. Makan dan berburu bersama. Alat yang mereka gunakan untuk berburu dan mempertahankan diri adalah alat dari batu yang tajam dan dari kayu.

Artikel Terkait:  Latar Belakang Sistem Tanam Paksa

Masa berburu dan mengumpulkan makanan ( food gathering and hunting period) adalah masa dimana cara manusia purba mengumpulkan makanan-makanan yang dibutuhkan mereka untuk bertahan hidup dengan berburu dan mengumpulkan makanan yang tersedia dari alam (sungai, danau, laut, dan hutan- hutan yang ada di sekitar tempat bermukim mereka pada saat itu).

Mereka hidup dengan cara berpindah pindah (nomaden).Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, sungai memiliki peran yang penting, yaitu dengan cara menyusuri  sungai mereka bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain untuk mencari makanan. Namun, pada masa ini belum dikenal alat pelayaran sungai.

Masa Berburu dan Mengumpulkan makanan terjadi pada masa Paleolithikum (zaman batu tua), yang berbarengan dengan kala Pleistosen yang terjadi sejak 2 juta tahun yang lalu. Masa berburu dan mengumpulkan makanan berlangsung selama 600.000 tahun Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan mereka belum mengenal cara memasak makanan, karena mereka belum mengenal bagaimana menggunakan periuk belanga, yang dibuktikan dari peninggalan-peninggalan mereka.

Untuk memasak makanan diperlukan api, namun kita belum mengetahui dengan pasti sejak kapan manusia praksara mulai menggunakan api dalam kehidupannya. Api mula-mula dikenal dari gejala alam,  misalnya  percikan  gunung berapi, kebakaran hutan yang kering ditimbulkan oleh  halilintar  atau  nyala api yang bersumber dari dalam bumi, karena mengandung gas.

Secara  lambat laun mereka dapat menyalakan api dengan cara menggosokkan batu dengan batu yang mengandung unsur besi, sehingga menimbulkan percikan api. Percikan-percikan api ditampung dengan semacam lumut kering, sehingga terjadi bara api.

Dalam masa prasejarah Indonesia, corak kehidupan dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan (food gathering) dibagi menjadi dua masa, yaitu :

  1. Masa berburu dan mengumpulkan atau meramu makanan tingkat
  2. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut.

Artikel Terkait:  [Inilah] Kisah Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja)

Demikian Penjelasan Pelajaran IPS-Sejarah Tentang Masyarakat Nomaden adalah – Pengertian Beserta Ciri-Cirinya

Semoga Materi Pada Hari ini Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi, Terima Kasih !!!

Baca Artikel Lainnya: