Sebutkan tiga contoh kegiatan reduce dalam sehari-hari

Sampah plastik kian menjadi perhatian seiring meningkatnya pencemaran yang ada di udara, tanah, hingga laut. Kasus penumpukan sampah plastik yang mencapai angka berton-ton menjadi masalah yang perlahan menyulitkan.

Pada dasarnya, sampah plastik muncul karena tingginya minat para produsen dan masyarakat atas kemasan yang sangat mudah diproduksi, dibawa, dan digunakan. 

Namun dengan banyaknya produsen kemasan yang memproduksi bahan dari sampah plastik, tentu peran dari masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan agar angka penyebarannya tetap terukur dan teratur.

Sampah plastik di Indonesia sendiri mendapatkan angka yang cukup tinggi dan sangat memprihatinkan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. 

Sebanyak 3,2 juta ton di antaranya merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut. Sementara itu, kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 miliar lembar per tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik [1]. 

Data dari Geotimes tahun 2016 menyebutkan bahwa sampah di Jakarta mencapai 6.500 ton per hari dan 13% dari sampah tersebut adalah sampah plastik. 

Di Bali angkanya mencapai 10.725 ton per hari, sedangkan di Palembang angkanya naik tajam dari 700 ton per hari menjadi 1.200 ton per hari. Jumlah ini menempatkan Indonesia di urutan kedua sebagai negara dengan jumlah pencemaran sampah plastik ke laut terbesar, setelah Tiongkok [1].

Tentu ada berbagai cara untuk mengurangi pencemaran sampah plastik, baik dengan pengurangan jumlah plastik sekali pakai hingga metode 3R yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle.

Apa itu metode 3R? Bagaimana efeknya dan cara kerjanya dalam mengurangi penyebaran sampah plastik?

Pengertian Reduce, Reuse, Recycle (3R)

Metode 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle merupakan salah satu cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah plastik dengan berbagai jenisnya. Penerapan sistem ini juga sangat baik untuk mengelola sampah dari berbagai jenis plastik dari yang aman hingga beracun.

Pengelolaan sampah dengan sistem 3R mampu dilakukan oleh hampir semua orang serta tidak jarang hal-hal yang diproduksi mampu menghasilkan nilai ekonomis. Dilansir dari laman Waste4Change, Reduce, Reuse, dan Recycle merupakan konsep dan urutan langkah untuk mengelola sampah dengan baik [2].

1. Reduce

Reduce sendiri memiliki arti mengurangi sampah. Maksud dari langkah ini adalah mengurangi penggunaan produk yang nantinya berpotensi menjadi sampah [3].

Langkah ini bisa dilakukan dan diterapkan untuk sampah atau produk sekali pakai, seperti kantong plastik belanja yang sudah dilarang di berbagai lokasi seperti DKI Jakarta. Produk yang jadi target utama untuk reduce adalah produk berbahan plastik.

Tahap ini juga menjadi yang pertama sekaligus prioritas karena bila pengurangan produk sampah sekali pakai, maka tidak perlu ke tahap berikutnya yaitu reuse dan recycle.

Penggunaan barang yang sulit didaur ulang juga akan menjadi masalah baru, maka tidak heran bila reduce sangat digadang-gadang sebagai langkah awal yang tepat.

Contoh dari penerapan langkah reduce adalah membawa botol minum atau alat makan sendiri sehingga tidak perlu menggunakan berbagai alat makan dan minum sekali pakai.

2. Reuse

Langkah atau tahap kedua adalah Reuse yang berarti menggunakan kembali. Tahap ini mengajak untuk menggunakan kembali produk yang sudah terpakai. Dengan menggunakannya kembali maka sampah yang timbul dari produk-produk tersebut dapat berkurang [3].

Salah satu cara atau langkahnya adalah penggunaan botol bekas air minum sebagai pot tanaman kecil. Atau penggunaan kaleng biskuit hingga snack sebagai kotak penyimpanan di rumah.

Langkah lain dari reuse adalah menggunakan botol sabun mandi atau shampoo dan mengisinya dengan membeli produk isi ulang.

Dengan metode reuse, tentu penyebaran sampah plastik yang sudah dibeli dapat dikurangi dan dimanfaatkan kembali seperti sedia kala.

3. Recycle

Tahap terakhir dari konsep 3R adalah Recycle yang berarti mendaur ulang. Langkah ini paling banyak dilakukan mengingat sudah banyaknya sampah yang tersebar di berbagai lokasi seperti laut, tanah, dan udara [3].

Produk bekas atau daur ulang sendiri sebenarnya lebih fleksibel, bahkan kerap memiliki nilai ekonomis. Pemanfaatan sampah yang tidak terpakai hingga memiliki nilai tanpa mencemari lingkungan mampu mengurangi penyebaran sampah plastik secara drastis.

Adapun produk yang didaur ulang memiliki desain yang unik dan sangat berbeda dengan jenis produk baru, bahkan beberapa pihak membuat aksesoris dari alat daur ulang yang dapat bermanfaat untuk mendongkrak ekonomi lingkungan sekitar seperti lingkungan RT atau RW.

Tanggung jawab dalam melakukan konsep 3R juga bisa dilakukan oleh pihak perusahaan, bagaimana cara melakukannya dan contoh apa yang dapat diterapkan oleh perusahaan lain?

Langkah 3R dari Pihak Perusahaan

Perusahaan bisa mengambil peran langsung dalam mengurangi sampah plastik, termasuk para produsen yang menghasilkan kemasan makanan dan minuman. Dalam penanganan sampah plastik memang andil banyak pihak, termasuk perusahaan. 

Salah satu perusahaan yang aktif melakukan langkah 3R adalah AQUA. Komitmen AQUA dalam mengelola sampah botol plastik ditegaskan dengan peluncuran kampanye #BijakBerplastik pada 5 Juni 2018 [4].

Sejak saat itu, AQUA menjalankan tiga kegiatan utama dalam pengelolaan sampah botol plastik, yakni Pengumpulan, Edukasi dan Inovasi.

Pada tahun 2025 AQUA berkomitmen untuk menggunakan 100% bahan daur ulang, bahan yang dipakai ulang dan atau bahan kemasan yang terurai dalam tanah. Saat ini kemasan botol AQUA sudah mengandung bahan daur ulang sampai dengan 25% dan mereka akan meningkatkannya menjadi rata-rata 50% pada 2025 [4].

Mulai peranmu dalam menjaga lingkungan sekarang, daur ulang sampah plastik dengan gerakan #BijakBerplastik bersama AQUA!

Referensi:

1. https://www.rumah.com/panduan-properti/sampah-plastik-masalah-yang-muncul-dan-solusinya-27262
2. https://environment-indonesia.com/3r-reuse-reduce-recycle-sampah/
3. https://kids.grid.id/read/472378574/apa-itu-reduce-reuse-recycle-ini-pengertian-dan-contohnya?page=all
4.  https://www.sehataqua.co.id/bijak-berplastik-aqua-kelola-sampah-botol-plastik-dengan-baik/

Merdeka.com - Reduce adalah istilah yang kerap disandingkan dengan sistem pengelolaan sampah untuk menjaga lingkungan. Pemahaman reduce sering disandingkan dengan istilah reuse dan recycle. Bahkan terjadi pengembangan dengan menambahkan teknik replace dan replant. Semua istilah tersebut berupa tindakan agar menumbuhkan sikap peduli kepada lingkungan.

Menurut Kemendiknas 2010, sikap peduli lingkungan adalah tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Sikap peduli lingkungan sangat penting diterapkan dan harus dimiliki setiap orang, mengingat di lingkunganlah manusia menggantungkan kehidupan.

Perilaku berlebihan dan konsumtif manusia dapat menyebabkan masalah lingkungan yang serius. Oleh karena itu perlu adanya pola pikir untuk melakukan reduce terhadap setiap penggunaan barang. Pada dasarnya, reduce adalah upaya mengurangi penggunaan barang atau sesuatu yang dapat berakhir menjadi sampah. Namun bagaimanakah cara menerapkan reduce yang benar?

Berikut ulasan pengertian reduce adalah mengurangi penggunaan barang menjadi sampah beserta contoh penerapannya melansir dari Rogue Disposal & Recycling.Inc dan Liputan6.com.

2 dari 4 halaman

Sebutkan tiga contoh kegiatan reduce dalam sehari-hari

©Shutterstock

Reduce adalah Kunci Mengelola Barang

Untuk melakukan praktik peduli lingkungan dengan cara reduce, reuse, dan recycle, perlu diketahui pengertian istilah ini lebih dalam. Reduce adalah upaya mengurangi penggunaan barang yang berpotensi menjadi sampah. Atau dalam arti reduce adalah tindakan mengurangi jumlah sampah yang kita hasilkan. Tentu saja upaya mengurangi penggunaan barang ini agar lingkungan hidup lebih terjaga dan terhindar dari kerusakan.

Pada dasarnya, upaya menjaga lingkungan yang paling utama adalah melakukan reduce. Reduce adalah salah satu kebiasaan hidup sehat yang harus dimiliki dalam setiap diri manusia. Tak menghambur-hamburkan uang dengan percuma sama dengan menjaga lingkungan tempat tinggalnya.

Selain itu, reduce adalah kunci dari tindakan pengolahan suatu barang. Jika seseorang berhasil menahan dirinya untuk tidak menggunakan barang dengan cuma-cuma, maka daur ulang tak diperlukan. Sementara untuk penggunaan ulang adalah kunci agar kebiasan hidup dengan mengurangi atau reduce bisa benar-benar tertanam.

Reuse dan Recycle

Peran pengelolaan sampah dan peduli lingkungan selanjutnya ialah reuse. Reuse adalah penggunaan kembali barang. Dalam hal ini berhubungan langsung dengan penggunaan barang sekali pakai atau single use. Atau dalam arti lain reuse merupakan upaya menemukan cara baru untuk menggunakan hal-hal yang seharusnya dibuang.

Solusi paling ujung dari pengelolaan sampah ialah dengan cara recycle. Recycle adalah mendaur ulang sampah menjadi barang baru. Cara ini juga dapat meminimalisir terbentuknya sampah baru yang menyumbang kerusakan lingkungan. Recycle dapat dimaknai sebagai cara mendaur ulang atau mengubah sesuatu yang lama dan tidak berguna menjadi sesuatu yang baru dan berguna.

3 dari 4 halaman

Sebutkan tiga contoh kegiatan reduce dalam sehari-hari
www.moneycrashers.com

1. Mengurangi Terciptanya Sampah Baru

Penerapan reduce adalah mengurangi terciptanya limbah baru. Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.

Metode ini baik untuk dilakukan dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dengan menerapkan reduce, Anda menghentikan masalah pada sumbernya. Membuat lebih sedikit limbah untuk memulai berarti lebih sedikit limbah yang harus dibersihkan.

2. Menggunakan Kotak Makan untuk Makan Siang

Kertas dan kantong plastik menghasilkan banyak sampah dan kantong plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai. Cobalah kotak makan siang yang tahan lama atau tas makan siang yang dapat digunakan kembali sebagai gantinya. Alih-alih menggunakan kantong plastik, cobalah wadah yang dapat digunakan kembali.

3. Bawa Tas untuk Berbelanja

Bawalah tas yang dapat digunakan kembali ke toko kelontong. Sebagian besar toko menjual kanvas atau tas belanja plastik tahan lama yang dapat digunakan berulang kali. Beberapa toko kelontong bahkan memberi Anda sedikit potongan harga di kasir saat Anda berbelanja membawa tas Anda sendiri.

4. Minimalisir Membeli Minuman Kemasan Plastik 

Penerapan reduce adalah salah satunya meminimalisir produk kemasan plastik. Katakan tidak pada air minum kemasan plastik. Alih-alih membeli air kemasan, gunakan botol air yang dapat digunakan kembali.

5. Memperhatikan Barang yang Akan Dibeli

Saat berada di supermarket, perhatikan kemasannya. Bisakah wadah dibersihkan dan digunakan untuk hal lain? Saat membandingkan dua produk serupa, jika salah satu memiliki lebih sedikit kemasan, pertimbangkan untuk menjadikannya pilihan yang terbaik bagi Anda dan lingkungan. Selain itu, hindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang perlu.

6. Pemanfaatan Teknologi Digital

Kertas terbuat dari pohon yang jika penggunaan kertas berlebih akan terjadi penebangan hutan yang lebih banyak. Hal ini dapat diantisipasi dengan teknik reduce. Mengurangi penggunaan kertas dan beralih kepada teknologi untuk tulis menulis. Misalnya menggunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.

7. Terapkan Kebiasaan Isi Ulang 

Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali). Penggunaan galon mineral juga dapat mengurangi sampah botol plastik yang berlebihan. 

4 dari 4 halaman

Sebutkan tiga contoh kegiatan reduce dalam sehari-hari
©2012 Merdeka.com

Setelah mengetahui reduce adalah mengurangi penggunaan barang yang menjadi sampah, yang terpenting ialah penerapannya. Penerapan reduce merupakan kebiasaan hidup yang baik, dampaknya ialah langsung terasa pada kehidupan manusia sekarang hingga ratusan tahun ke depan. Berikut tujuan reduce yang dapat dijadikan pedoman peduli lingkungan:

1. Menghemat pengeluaran karena tidak semena-mena berbelanja.

2. Merangsang diciptakannya teknologi baru untuk menyelamatkan lingkungan dan planet dari kehancuran.

3. Mampu menciptakan masa dengan berkelanjutan.

4. Melestarikan sumber daya alam, karena penggunaan sumber daya bisa ditekan lebih drastis.

5. Mampu mengurangi polusi udara, air, dan tanah karena penggunaan barang yang berlebihan pada akhirnya hanya akan menjadi sampah.

6. Upaya melestarikan ruang alam untuk tidak digunakan cuma-cuma hanya untuk meraup keuntungan.

7. Pelepasan karbondioksida ke atmosfer bisa ditekan agar tidak memperburuk kondisi alam sekitar.

8. Menciptakan lapangan pekerjaan baru karena proses daur ulang membutuhkan jasa yang mampu memproduksi barang.

9. Menghemat energi karena dalam pembuatan barang-barang konsumsi tetaplah memerlukan banyak energi dari alam.

10. Meminimalkan emisi gas rumah kaca karena ada pembakaran bahan bakar fosil ketika dilakukan penambangan, pemurnian, dan manufaktur.