Sebutkan sifat fisika dan kimia dari lemak

a. Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan lemak dari tumbuhan berupa zat cair.

b. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak yang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam lemak tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul asam stearat) mempunyai titik lebur 71 °C, sedangkan triolein (ester gliserol dengan tiga molekul asam oleat) mempunyai titik lebur –17 °C.

c. Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air, sedangkan lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air. (Mengapa?)

d. Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas merupakan pelarut lemak yang baik.

2. Sifat Kimia Lemak

a. Reaksi Penyabunan atau Saponifikasi (Latin, sapo = sabun)

Pada pembahasan terdahulu telah diketahui bahwa lemak dapat mengalami hidrolisis. Hidrolisis yang paling umum adalah dengan alkali atau enzim lipase. Hidrolisis dengan alkali disebut penyabunan karena salah satu hasilnya adalah garam asam lemak yang disebut sabun

Reaksi umum:

Sebutkan sifat fisika dan kimia dari lemak

Reaksi hidrolisis berguna untuk menentukan bilangan penyabunan. Bilangan penyabunan adalah bilangan yang menyatakan jumlah miligram KOH yang dibutuhkan untuk menyabun satu gram lemak atau minyak. Besar kecilnya bilangan penyabunan tergantung pada panjang pendeknya rantai karbon asam lemak atau dapat juga dikatakan bahwa besarnya bilangan penyabunan tergantung pada massa molekul lemak tersebut.

Contoh soal:

Sebutkan sifat fisika dan kimia dari lemak

b. Halogenasi

Asam lemak tak jenuh, baik bebas maupun terikat sebagai ester dalam lemak atau minyak mengadisi halogen (I2 tau Br2) pada ikatan rangkapnya

Gambar:

Sebutkan sifat fisika dan kimia dari lemak

Karena derajat absorpsi lemak atau minyak sebanding dengan banyaknya ikatan rangkap pada asam lemaknya, maka jumlah halogen yang dapat bereaksi dengan lemak dipergunakan untuk menentukan derajat ketidakjenuhan. Untuk menentukan derajat ketidakjenuhan asam lemak yang terkandung dalam lemak, diukur dengan bilangan yodium. Bilangan yodium adalah bilangan yang menyatakan banyaknya gram yodium yang dapat bereaksi dengan 100 gram lemak. Yodium dapat bereaksi dengan ikatan rangkap dalam asam lemak. Tiap molekul yodium mengadakan reaksi adisi pada suatu ikatan rangkap. Oleh karena itu makin banyak ikatan rangkap, maka makin besar pula bilangan yodium.

Contoh soal:

Sebutkan sifat fisika dan kimia dari lemak

c. Hidrogenasi

Sejumlah besar industri telah dikembangkan untuk merubah minyak tumbuhan menjadi lemak padat dengan cara hidrogenasi katalitik (suatu reaksi reduksi). Proses konversi minyak menjadi lemak dengan jalan hidrogenasi kadang-kadang lebih dikenal dengan proses pengerasan. Salah satu cara adalah dengan mengalirkan gas hidrogen dengan tekanan ke dalam tangki minyak panas (200 °C) yang mengandung katalis nikel yang terdispersi.

(Sumber BSE)

Lemak klik disini

Kalsifikasi lemak klik disini

reaksi pengenalan lemak klik disini

Lemak dapat dibedakan menjadi lemak padat dan lemak cair pada suhu kamar. Hal ini adalah salah satu sifat fisik dari lemak. Apa sifat fisik lemak yang lainnya?. Dalam artikel ini akan diuraikan mengenai 5 sifat fisik lemak.

Berikut adalah  ke-5 sifat fisik lemak tersebut:

  1. Pada suhu kamar, lemak berwujud padat dan minyak berwujud cair.
  2. Lemak dan minyak tidak larut dalam air karena minyak dan lemak adalah senyawa nonpolar
  3. Lemak dan minyak hanya larut sedikit dalam alkohol, tetapi dapat larut sempurna dalam pelarut nonpolar, misalnya eter, karbondisulfida, dan karbon tetraklorida.
  4. Lemak dan minyak cair mempunyai viskositas yang tinggi (kental). Semakin banyak atom karbon penyusun asam lemak pada lemak, semakin tinggi viskositasnya (semakin kental).
  5. Lemak dan minyak mempunyai massa jenis kurang dari 1 gram/mL, atau lebih rendah dari air. Oleh karena itu, lemak dan minyak akan terapung dalam air.

Lemak merupakan sumber energi yang besar di dalam tubuh, dan menghasilkan 9 kkal pada setiap gramnya, dan jumlah ini jauh lebih besar dari pada energi yang dihasilkan protein dan karbohidrat yaitu hanya sebesar 4 kkal untuk setiap gramnya. Lemak di dalam tubuh berasalh dari asupan makanan sehari-hari, baik itu berasal dari sumber karbohidrat, protein, maupun dari lemak itu sendiri. lemak yang berada di dalam tubuh disimpan pada bagian-bagian berikut ini: 50% pada jaringan bawah kulit (daerah subkutan), 45% pada ronggaperut yang menyelimuti organ dalam, dam 5% pada jaringan intramuskular.

Untuk lebih memperjelas artikel tersebut, apa itu viskositas dan massa jenis? Viskositas adalah istilah ilmiah yang menggambarkan resistensi terhadap aliran fluida. Fluida bisa menjadi cair atau gas, tetapi istilah ini lebih sering dikaitkan dengan cairan. Sebagai contoh sederhana, sirup memiliki viskositas lebih tinggi daripada air: kekuatan lebih diperlukan untuk memindahkan sesendok melalui botol sirup dari dalam botol air karena sirup lebih susah mengalir di sekitar sendok.

Massa jenis zat merupakan hasil bagi antara massa zat dan volume zat . Massa jenis zat sebanding dengan massa zat dan berbanding terbalik dengan volume zat. Rumus massa jenis dapat dituliskan : ρ = m / v, dimana : ρ : massa jenis zat, m : massa zat, dan v : volume zat

Lemak

Lemak dan minyak memiliki perbedaan dan persamaan sifat. Dalam tulisan ini hanya akan diuraikan mengenai 5 sifat kimia lemak dan minyak. Ke-5 sifat kimia lemak dan minyak antara lain sebagai berikut:

  1. Hidrolisis. Hidrolisis lemak dan minyak akan menghasilkan asam lemak dan gliserol. Asam lemak yang dihasilkan pada hidrolisis ini yang mengakibatkan minyak berbau tengik.
  2. Oksidasi. Proses oksidasi dapat berlangsung jika terjadi kontak antara sejumlah oksigen dengan minyak atau lemak. Reaksi oksidasi ini dapat menyebabkan bau tengik pada minyak atau lemak.
  3. Hidrogenasi. Jika ke dalam lemak atau minyak tidak jenuh dialirkan gas hidrogen murni dengan katalis Ni, akan terjadi adisi pada ikatan rangkap sehingga titik didih dan titik lelehnya menjadi lebih tinggi.
  4. Reaksi dengan halogen. Lemak dan minyak tidak jenuh dapat bereaksi dengan halogen.
  5. Saponifikasi (penyabunan). Jika lemak atau minyak direaksikan dengan NaOH atau KaOH, akan dihasilkan gliserol dan garam Na-karboksilat atau K-karboksilat yang dikenalm dengan sabun.

Lemak dan minyak merupakan senyawa trigliserida atau trigliserol, dimana berarti lemak dan minyak merupakan triester dari gliserol. Dari pernyataan tersebut, jelas menunjukkan bahwa lemak dan minyak merupakan ester yang apabila dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak dan gliserol. Lemak merupakan jenis trigliserida yang dalam kondisi suhu ruang berwujud padat, sedangkan minyak berwujud cair pada suhu ruang.

Fungsi dan manfaat lemak mempunyai peranan yang penting, karena mengemukakan bahwa: (1). Kandungan kalorinya sangat tinggi. Oleh karena itu sangat penting untuk dikonsumsi oleh orang yang sedang mengerjakan tugas/pekerjaan fisik yang berat. Selain itu adanya lemak dalam bahan makanan dapat memberikan citarasa kelezatan yang lebih menarik. (2). Kandungan asam lemak sangat penting, yang disebut asam lemak esensial, karena dapat merupakan prekursor pembentukan hormon tertentu seperti prostaglandin. Selain itu juga sebagai penyusun membran yang sangat penting untuk berbagai tugas metabolisme. (3). Lemak juga dapat melarutkan berbagai vitamin, yaitu vitamin A, D, E dan K.

Sifat-sifat lemak antara lain titik didihnya tinggi, pada suhu kamar berwujud padat, larut dalam pelarut nonpolar, mempunyai viskositas tinggi, massa jenisnya lebih kecil dari air.

Lemak merupakan senyawa golongan lipid yang merupakan ester dari gliserol dan asam lemak. Sifat-sifat lemak di antaranya:

1) Sifat fisik lemak

  • berwujud padat pada suhu kamar
  • titik didihnya tinggi
  • tidak larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol, dan larut dalam pelarut nonpolar
  • mempunyai viskositas tinggi
  • massa jenisnya lebih rendah dari air

2) Sifat kimia lemak

  • hidrolisis lemak menghasilkan asam lemak dan gliserol
  • oksidasi lemak akan membentuk asam-asam lemak yang berbau tengik
  • dapat dihitung kadar kejenuhannya dengan iodin
  • reaksi dengan basa kuat dapat menghasilkan sabun