Sebutkan minimal 10 alasan muslim/muslimah enggan berbusana sesuai syari!

mau nanya ini apa???​

۲. بيئة المدرسة التي يرئسها السيد حمزة .... ا. نظيف وضيق ب. طويل ومرتفع 3. أبصر السيد حمزة ... إلى الصيف. ا. المدرسة والفصل ب. المدرسة ومرافقها 4. لرئ … يس المدرسة غرفة خاصة، هي ا. غرفة المدرس ب. غرفة الصحة y ج. واسعة ونظيفة قبيح وفاسدة ج. المدرسة والكثر المدرسة والنباتات ج. غرفة الشؤون الإدارية غرفة رئيس المدرسة​

زاليكال ​​بحرون !!tolong jawab apa arti dari ini​

Berpantun bearti menyusun kata-kata yang baik dan indah untuk mengungkapkan kecuali.

Allah SWT akan memberi balasan bagi orang yang menghafalkan Asmaul Husna dengan.

bantu dong kak secepatnya​

tolong dong kak 9,10​

في البئر ماء صاف، وفي النهر ماء گدر لهذه المدرسة فضل واسع، أمام الفضل فناء ضيق. في إندونيسيا بحر عميق ونحر ضحل للشمس ثور قوي خار وللقمر نور ضعيف بارد​

أنت الآن في المدرسة. أنت صحيح الجسم ولست مريضا. لك جسم سليم، ولك عقل سليم أيضا. العقل السليم في الجسم السليم.​

Apakah ada rumus untuk penyadaran fiil madhi Jika disandarkan pada dhomir

Antara

Muslimah elegan/ilustrasi

Red: Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, Meski jilbab secara jelas disyariatkan oleh agama, banyak kaum Muslimah yang masih enggan menjalankan perintah itu. Di antara mereka ada yang menyatakan bahwa kewajiban menggunakan jilbab hanya berlaku bagi kaum Muslimah pada zaman dahulu, bukan untuk di zaman sekarang. Bahkan, tidak sedikit di antara mereka yang menilai pemakaian jilbab dapat membatasi pergaulan dan mengganggu aktivitas.

Dalam pandangan pakar tafsir, Dr Mukhlis Hanafi, apa pun alasan yang diajukan seorang Muslimah untuk tidak mengenakan jilbab, tidaklah dapat diterima. ''Nas-nas Alquran secara terang menjelaskan, menutup aurat itu wajib hukumnya. Dengan demikian, Muslimah yang enggan memakai jilbab berarti telah melanggar syariat. Adapun di balik itu misalnya ada alasan sosial atau yang lain, sudah menjadi hak prerogatif Allah untuk menentukannya. Apakah akan diberi hukuman atau ampunan,'' katanya.

Secara sosial, mengenakan jilbab menjadi penting mengingat persinggungan antara kaum laki-laki dan perempuan sangat intensif. Berkaitan dengan pilihan-pilihan berjilbab, Mukhlis menuturkan, siapa pun bebas memilih bentuk-bentuk jilbab. Mau yang modis atau tidak modis, terserah. Yang penting adalah menutup aurat. Yang dikedepankan oleh Islam adalah substansi, bukan simbol.

Dalam sebuah dinamika hidup yang semakin terbuka ini, Abidah Muflihati, ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Nasyiatul Aisyiyah, menyayangkan kurang adanya korelasi positif antara perilaku Muslimah dan simbol pakaian yang dikenakan, jilbab. ''Secara ideal, orang yang berjilbab itu perilakunya juga baik. Dengan berperilaku baik, prinsip-prinsip agama tidak dijalankan setengah-setengah. Nilai dan simbolnya harus dijalankan sepenuhnya,'' tuturnya.

Dengan semakin banyaknya produk jilbab sekarang ini, jelas Abidah, di satu sisi ada Muslimah yang mencerminkan semangat keislamannya naik. Tetapi, di sisi lain, ada juga Muslimah yang berjilbab hanya untuk memenuhi tuntutan mode. Prinsip-prinsip berjilbab dengan benar tidak diperhatikan.

''Tidak etis kalau memakai jilbab, tetapi pakaiannya ketat, atau kelihatan sebagian tubuhnya yang seharusnya wajib ditutupi. Padahal, kalau berjilbab dengan komitmen yang baik akan menimbulkan efek positif bagi kehidupan sosial, begitu juga sebaliknya,'' paparnya.

Dengan demikian, komitmen dan kesadaran berjilbab adalah unsur penting yang harus disadari oleh para Muslimah. Tujuan utama syariat Islam mewajibkan jilbab adalah adalah untuk menjaga kehormatan kaum Muslimah sebagai hamba Allah yang mulia di mata-Nya dan manusia seluruhnya.

  • muslimah
  • muslimah berhijab
  • hijab untuk muslimah

Sebutkan minimal 10 alasan muslim/muslimah enggan berbusana sesuai syari!

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...

Menutup aurat merupakan tuntunan Islam kepada Muslimah.

Reuters/Nyimas Laula

Menutup aurat merupakan tuntunan Islam kepada Muslimah. Muslimah Indonesia (ilustrasi).

Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, Sesungguhnya pakaian menunjukkan kepribadian seseorang. Oleh karena itu, Allah SWT menegaskan sebaik-baik pakaian adalah takwa. Takwa akan melindungi pemakainya dari azab neraka. Sedangkan salah satu bentuk pelaksanaan takwa kepada-Nya bagi seorang Muslimah adalah menutup auratnya dengan jilbab.

Baca Juga

  يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا 

"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, 'hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka'. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Mahapengampun lagi Mahapenyayang." (QS Al-Ahzab: 59).   

Ayat senada juga terdapat dalam surat An-Nur ayat 31 bahkan lebih ditekankan lagi agar para Muslimah senantiasa menahan pandangan, memelihara kemaluan, dan membatasi auratnya kecuali kepada mahramnya. Dari segi bahasa, aura' artinya 'keji'. 

Jadi, menutup aurat berarti menutup yang 'keji' untuk menampakkan yang mulia. Oleh karena itu, jika seorang perempuan Muslim telah memasuki akil balig yang ditandai dengan datangnya haid, maka baginya wajib menutup seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan (hadits). Karena, sesungguhnya yang ditutupi itu adalah sesuatu yang keji bila ditampakkan di depan orang asing, sehingga bisa menimbulkan fitnah.

Kalau seorang perempuan ingin mendapatkan perhatian dari lawan jenisnya tak perlu dengan mempertontonkan anggota tubuhnya, baju terlalu ke atas sedangkan celana terlalu ke bawah, sehingga udel-nya terlihat, misalnya. Hal itu hanya akan melahirkan nafsu, bukan cinta.

Hal ini didukung hasil sebuah penelitian di Amerika terhadap seratus pria yang dihadapkan kepada seorang wanita. Di antara seratus pria tadi, 70 persennya suka melihat dada wanita, 20 persen melihat pinggulnya, dan hanya 10 persen melihat wajahnya.  

Dari hasil penelitian ini tampaknya kaum pria lebih suka melihat buah dada wanita kemudian pinggulnya, baru wajahnya. Karena itu, bagi Muslimah yang telah menutup auratnya didoakan Rasulullah SAW, "Ya Allah, ampunilah perempuan-perempuan yang menutup auratnya dari kalangan umatku." (HR Baihaqi dalam kitab al-Adab).

Sebutkan minimal 10 alasan muslim/muslimah enggan berbusana sesuai syari!

sumber : Harian Republika

Berikut beberapa alasan anak muda yang enggan berjilbab dan sanggahan halusnya. Semoga yang belum berjilbab mendapat hidayah.

1. Saya nggak mau jilbaban! Jilbaban itu kuno | “Lha, itu zaman flinstones, lebih kuno lagi, nggak pake jilbab”

2. Tapi kan itu hal kecil, kenapa jilbaban harus dipermasalahin?! | “Yang besar2 itu semua awalnya dari perkara kecil yang diremehkan”

3. Yang penting kan hatinya baik, bukan lihat dari jilbabnya, fisiknya! | “trus ngapain salonan tiap minggu? make-upan? itu kan fisik? Dan Islam meyakini bahwa iman itu bukan hanya perkara hati, namun juga ditunjukkan dalam fisik atau amalan lahiriyah. Hati pun cerminan dari lahiriyah. Jika lahiriyah rusak, maka demikianlah hatinya”

4. Jilbaban belum tentu baik | “Betul, yang jilbaban aja belum tentu baik, apalagi yang … (isi sendiri)”

5. Saya kemarin lihat ada yang jilbaban nyuri! | “So what? yang nggak jilbaban juga banyak yang nyuri, gak korelasi kali”

6. Artinya lebih baik jilbabin hati dulu, buat hati baik! | “Yup, ciri hati yang baik adalah jilbabin kepala dan tutup aurat”

7. Kalo jilbaban masih maksiat gimana? dosa kan? | “Kalo nggak jilbaban dan maksiat dosanya malah 2. Malah nggak jilbaban itu dosa besar. ″

8. Jilbaban itu buat aku nggak bebas! | “Oh, berarti lipstick, sanggul, dan ke salon itu membebaskan ya?”

9. Aku nggak mau dibilang fanatik dan ekstrimis! | “Nah, sekarang kau sudah fanatik pada sekuler dan ekstrim tidak mau taat”

10. Kalo aku pake jilbab, nggak ada yang mau sama aku!? | “Banyak yang jilbaban dan mereka nikah kok”

11. Kalo calon suamiku gak suka gimana? | “Berarti dia tak layak, bila didepanmu dia tak taat Allah, siapa menjamin dibelakangmu dia jujur? Dan ingatlah al khobitsaatu lil khobitsiin, perempuan rusak ditakdirkan dengan lelaki yang sama. Demikian sebaliknya.”

12. Susah cari kerja kalo pake jilbab! | “Lalu enggan taat pada perintah Allah demi kerja? emang yang kasih rizki siapa sih? Bos atau Allah? Dan asalnya wanita itu berdiam di rumah: wa qorna fii buyutikunna (menetaplah kalian di rumah-rumah kalian)”

13. Ngapa sih agama cuma diliat dari jilbab dan jilbab? | “Sama aja kayak sekulerisme melihat wanita hanya dari paras dan lekuk tubuh”

14. Aku nggak mau diperbudak pakaian arab! | “Ini simbol ketaatan pada Allah, justru orang arab dulu (di zaman jahiliyah) gak pake jilbab. Syari’at jilbab ini untuk seluruh wanita, bukan hanya Arab sebagaimana ditegaskan dalam surat Al Ahzab ayat 59: “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka“.”

15. Jilbab cuma akal2an lelaki menindas wanita | “Perasaan yang adain miss universe laki2 deh, yang larang jilbab di prancis jg laki2″

16. Aku nggak mau dikendalikan orang tentang apa yang harus aku pake! | “Sayangnya sudah begitu, tv, majalah, sinetron, kendalikan fashionmu”

17. Jilbab kan bikin panas, pusing, ketombean | “Jutaan orang pake jilbab, nggak ada keluhan begitu, mitos aja”

18. Apa nanti kata orang kalo aku pake jilbab?! | “Katanya tadi jadi diri sendiri, nggak peduli kata orang laen…”

19. Jilbab kan nggak gaul?! | “Lha mbak ini mau gaul atau mau menaati Allah?”

20. Aku belum pengalaman pake jilbab! | “Pake jilbab itu kayak nikah, pengalaman tidak diperlukan, keyakinan akan nyusul”

21. Aku belum siap pake jilbab | “Kematian juga nggak akan tanya kamu siap atau belum dear”

22. Mamaku bilang jangan terlalu fanatik! | “Bilang ke mama dengan lembut dan santun, bahwa cintamu padanya dengan menaati Allah penciptanya”

23. Aku kan gak bebas ke mana-mana, gak bisa nongkrong, clubbing, gosip, kan malu sama baju! | “Bukankah itu perubahan baik?”

24. Itu kan nggak wajib dalam Islam!? | “Kalo nggak wajib, ngapain Rasul perintahin semua wanita Muslim nutup aurat?”

25. Kasi aku waktu supaya aku yakin jilbaban dulu | “Yakin itu akan diberikan Allah kalo kita sudah mau mendekat, yakin deh”.

Nah wahai saudariku muslimah, tunggu apalagi?

Mengenai kewajiban berjilbab sudah ditetapkan dalam Al Qur’an yang tiap hari kit abaca, di mana Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka“. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59). Ayat ini menunjukkan wajibnya jilbab bagi seluruh wanita muslimah.

Ayat lain yang menunjukkan wajibnya jilbab,

وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ …

“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, …” (QS. An Nur: 31).

Dalil yang menunjukkan wajibnya jilbab juga hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ أُمِرْنَا أَنْ نُخْرِجَ الْحُيَّضَ يَوْمَ الْعِيدَيْنِ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ ، فَيَشْهَدْنَ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَدَعْوَتَهُمْ ، وَيَعْتَزِلُ الْحُيَّضُ عَنْ مُصَلاَّهُنَّ . قَالَتِ امْرَأَةٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِحْدَانَا لَيْسَ لَهَا جِلْبَابٌ . قَالَ « لِتُلْبِسْهَا صَاحِبَتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا »

Dari Ummu ‘Athiyyah, ia berkata, “Pada dua hari raya, kami diperintahkan untuk mengeluarkan wanita-wanita haid dan gadis-gadis pingitan untuk menghadiri jamaah kaum muslimin dan doa mereka. Tetapi wanita-wanita haid harus menjauhi tempat shalat mereka. Seorang wanita bertanya:, “Wahai Rasulullah, seorang wanita di antara kami tidak memiliki jilbab (bolehkan dia keluar)?” Beliau menjawab, “Hendaklah kawannya meminjamkan jilbabnya untuk dipakai wanita tersebut.” (HR. Bukhari no. 351 dan Muslim no. 890)

Dalam Lisanul ‘Arob, jilbab adalah pakaian yang lebar yang lebih luas dari khimar (kerudung) berbeda dengan selendang (rida’) dipakai perempuan untuk menutupi kepala dan dadanya.[1] Jadi kalau kita melihat dari istilah bahasa itu sendiri, jilbab adalah seperti mantel karena menutupi kepala dan dada sekaligus.

Semoga Allah beri hidayah demi hidayah bagi yang belum berjilbab.

[1] Lisanul ‘Arob, Ibnu Manzhur, 1: 272.

Dikembangkan dari tulisan di sini.

@ Ummul Hamam, Riyadh, KSA, Ba’da Shubuh, 17 Rajab 1433 H

Penyusun: Muhammad Abduh Tuasikal

www.remajaislam.com