Sebutkan masing-masing lima buah candi yang bercorak hindu dan candi yang bercorak budha

Sebutkan masing-masing lima buah candi yang bercorak hindu dan candi yang bercorak budha

Sebutkan masing-masing lima buah candi yang bercorak hindu dan candi yang bercorak budha
Lihat Foto

Wikimedia Commons

Candi Prambanan, salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

KOMPAS.com - Kerajaan Mataram Kuno adalah salah satu kerajaan bercorak Hindu-Buddha terbesar yang pernah berkembang di Jawa Tengah bagian selatan.

Pendirinya adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya yang berkuasa antara 732-760 Masehi.

Selama hampir tiga abad berkuasa, terdapat tiga dinasti yang memerintah di Kerajaan Mataram Kuno, yaitu Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra (di Jawa Tengah), serta Dinasti Isyana (di Jawa Timur).

Salah satu bukti kejayaan kerajaan ini dapat dilihat dari keadaan masyarakat dan kebudayaannya yang telah maju.

Masyarakat Mataram Kuno terkenal dengan keunggulan dalam seni bangunan candi, baik yang bercorak Hindu ataupun Buddha.

Berikut ini daftar candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.

Candi Borobudur

Candi Borobudur merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang sangat terkenal di Indonesia, bahkan dunia.

Sebagai candi Buddha terbesar di Indonesia, Borobudur terdiri dari 10 tingkat dengan tinggi mencapai 42 meter.

Bagian dasarnya disebut Kamadhatu, empat tingkat di atasnya disebut Rupadhatu, dan bagian paling atas disebut Arupadhatu.

Pada setiap tingkatan, terdapat relief-relief indah yang mencerminkan ajaran sang Buddha.

Sebutkan masing-masing lima buah candi yang bercorak hindu dan candi yang bercorak budha

Sebutkan masing-masing lima buah candi yang bercorak hindu dan candi yang bercorak budha
Lihat Foto

Wikimedia Commons/M Yusril Mirza

Candi Plaosan di Kabupaten Klaten merupakan wujud akulturasi budaya Hindu dan Buddha peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.

KOMPAS.com - Kedatangan agama Hindu-Buddha pada zaman kuno memiliki pengaruh yang besar bagi perjalanan sejarah Indonesia.

Pengaruh Hindu-Buddha dibuktikan dengan banyaknya kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang berdiri di Indonesia, seperti Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Mataram Kuno, dan Majapahit.

Setiap kerajaan tersebut memiliki peninggalan yang menjadi sumber sejarah sekaligus bukti bahwa kerajaan mereka pernah eksis.

Peninggalannya dapat berupa prasasti, kitab kuno, dan bangunan seperti candi. Candi peninggalan kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia pun tidak untuk ditemukan.

Tetapi, candi bercorak Hindu dan Buddha ternyata memiliki beberapa perbedaan, baik dari segi fungsinya, struktur bangunan, juga bentuk arsitekturnya.

Baca juga: Perbedaan Candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur

Perbedaan utama antara candi Hindu dan candi Buddha adalah terletak pada fungsinya.

Candi-candi yang bercorak Hindu biasanya berfungsi sebagai makam, khususnya makam para raja.

Beberapa contoh candi Hindu yang digunakan sebagai tempat penghormatan orang meninggal dan sebagai makam raja adalah Candi Penataran, Candi Arjuna, dan Candi Gedongsongo.

Selain itu, candi Hindu juga sering digunakan sebagai tempat penyembahan kepada dewa.

Sedangkan candi bercorak Buddha umumnya hanya berfungsi sebagai tempat pemujaan atau beribadah kepada dewa.

Agama Budha sudah masuk ke Indonesia dari abad ke 2 Masehi. Bahkan agama Budha sudah banyak mempengaruhi dalam segala aspek kehidupan masyarakat di Indonesia. Mulai dalam kehidupan ekonomi, sosial, politik, serta budaya di Indonesia. serta mengubah kepercayaan. Bahkan agama Budha sudah meninggalkan beberapa bangunan seperti candi yang sudah tersebar dibeberapa Pulau di Indonesia.

Candi Budha di Indonesia

Candi merupakan sebuah bangunan keagamaan yang menjadi tempat ibadah pada zaman peradaban Buddha. Candi adalah salah satu jenis bangunan agama Budha yang memiliki karya seni tinggi. Didalam candi, kalian akan menemukan berbagai macam ukiran serta pahatan. Berikut beberapa candi Budha di Indonesia.

1. Candi Borobudur

Candi Borobudur merupakan salah satu Candi Peninggalan Budha. Candi ini berlokasi di Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur merupakan candi yang dibuat oleh umat agama Buddha. Candi ini berdiri pada tahun 800 Masehi pada zaman pemerintahan wangsa Syailendra.

2. Candi Mendut

Candi mendut memiliki tinggi bangunan 26,4 meter dan berada di Jl. Mayor Kusen, Mendut, Magelang. Candi ini diyakini dibangun pada tahun 824 Masehi saat masa Raja Indra, Dinasti Syailendra. Candi ini berhasil ditemukan pada tahun 1908 oleh J.G. de Carparis yang merupakan arkeolog Belanda. Sejarah Candi Mendut juga banyak yang perlu dipelajari.

3. Candi Ngawen

Candi Ngawen yang terletak di desa Ngawen, Magelang. Candi ini terdiri dari dua candi kecil yang dihiasi oleh patung singa pada keempat sudutnya. Candi ini dibangun oleh wangsa Syailendra pada abad ke-8 zaman Kerajaan Mataram Kuno sekitar tahun 824 M.

4. Candi Lumbung

Candi Lumbung merupakan candi yang dibuat pada masa Kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-9 Masehi. Candi lumbung merupakan suatu kompleks dengan candi utama yang bertemakan Buddha dan dikelilingi 16 candi kecil.

5. Candi Banyunibo

Candi Banyunibo merupakan candi yang dibangun pada abad ke-9 Masehi pada masa pemimpinan Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini memiliki stupa di bagian atas dan memiliki corak yang sangat kental dengan agama Buddha. Candi Banyunibo berlokasi di Yogyakarta tidak terlalu jauh dengan Candi Ratu Boko.

6. Candi Muara Takus

Candi Muara Takus berlokasi di Muara Takus, Prov. Riau, Pekanbaru. Candi unik terbuat dari batu pasir, batu sungai, serta batu bata. Candi ini merupakan salah satu kompleks candi tertua. Candi ini dikelilingi oleh tembok yang cukup tinggi berukuran 74 x 74 meter serta tembok dari tanah berukuran 1,5 x 1,5 kilometer.

7. Candi Brahu

Candi Brahu merupakan salah satj canfi yang kental dengan kultur agsma Buddha dan dibangun pada abad ke 15 Masehi. Candi ini dulunya dipakai sebagai krematorium bagi jenazah raja Kerajaan Brawijaya. Candi ini berlokasi  di Desa bejijong, Kan. Mojokerho, Jawa Timur ini masih.

8. Kompleks Candi Batujaya

Kompleks Percandian Batujaya memiliki candi-candi yang tertimbun di tanah sehingga terlihat seperti bukit. Kompleks ini merupakan sisa-sisa percandian peradaban Buddha kuno. Kompleks ini berlokasi di Batujaya, Karawang, Jawa Barat. Ciri-ciri percandian cuma ditemukan pada bagian kaki atau hanya dasar bangunannya.

9. Candi Sumberawan

Candi sumberawan merupakan salah satu candi budha di Indonesia.  Candi ini berlokasi di Desa Toyomarti, Kec. Singosari, Malang dan hanya berjarak 6 km dengan Candi Singosari. Candi ini terbuat dari batu andesit serta berukuran 6,25 x 6,25 m dengan tinggi 5,23 m.

10. Candi Sewu

Sejarah Candi Sewu merupakan candi yang dibuat oleh raja Rakai Panangkaran pada zaman kerajaan Mataram Kuno  di abad ke-8. Candi ini berbentuk kompleks dan memiliki 249 candi. Tapi karena candi ini lekat dengan legenda Roro Jonggrang, sehingga orang-orang menyebutnya dengan nama candi sewu (seribu). Candi Sewu senditi berlokasi di Desa Bugisan, Prambanan, Klaten.

11. Candi Kalasan

Candi merupakan salah satu candi umat Buddha yang cukip terkenal. Candi ini berlokasi di desa Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Candi dengan 52 stupa ini dibuat pada tahun 778 M untuk Maharaja Tejapurnapana, dan untuk menghormati Bodhisattva wanita serta Tarabhawana.

12. Candi Bahal

Candi Bahal merupakan candi unik yang terbuat dari bata merah. Candi ini sebenarnya merupakan kompleks Candi Buddha dan berlokasi di Desa Bahal, Padang Bolak, Kab. Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Candi ini terdiri atas 3 Biaro Bahal dan saling berhubungan dalam satu garis lurus. Semuanya dibuat oleh bata merah, sedangkan arcanya terbuat oleh batu keras.

13. Candi Pawon

Candi pawon merupakan salah satu  candi Budha dan berlokasi di Kab. Magelang. Candi ini dibuat pada abad ke 826 M pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini memiliki ciri khas 3 buah gambar pada bagian depan. Serta banyak dihiasi oleh stupa serta mempunyai 2 buah jendela kecil pada bagian belakang tembok. Bahkan dinding-dinding luar Candi Pawon terhiasi relief pohon hayati.

14. Kompleks Candi Muaro Jambi

Kompleks percandian ini sangat kental dengan agama Buddha bahkan paling luas di Indonesia. Candi dibuat pada masa Kerajaan Sriwijaya serta Kerajaan Melayu. Kompleks percandian ini terbuat pada abad ke-11 M dan berlokasi di Kec. Muara Sebo, Kab. Muara Jambi, Jambi.

15. Candi Plaosan

Candi Budha di Indonesia selanjutnya adalah candi plaosan. Candi Plaosan merupakan kompleks candi yang dibangun oleh raja Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan pada abad ke-9. Candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Kompleks percandian ini sendiri berlokasi di Plaosan, Klaten, Jawa Tengah. Kompleks ini terbagi dua yaitu Candi Plaosan Kidul serta Candi Plaosan Lor dan dikelilingi 116 stupa pewara.

16. Candi Sari

Salah satu candi Buddha ini berlokasi tidak jauh dengan Candi Kalasan serta Candi Prambanan. Candi ini dibuat pada abad ke-8  M dengan keunikan memiliki 9 Stupa. Candi ini berada di sebelah timur laut kota Yogyakarta.

17. Candi Sojiwan

Salah satu candi Buddha ini berlokasi di desa Kebon Dalem, Prambanan, Kab. Klaten. Ciri khas dari candi ini adalah  20 relief pada kaki candinya. Candi Sojiwan ini dibuat diantara tahun 842 – 850 Masehi.

18. Candi Mahligai

Candi Budha ini memiliki bangunan candi yang utuh dan terbagi atas tiga bagian. Candi ini tergolong unik karena mempunyai pondasi berbentuk persegi panjang dengan ukuran 9,44 m x 10,6 m serta 28 sisi disekeliling alas candi dengan ornamen lotus pada bagian alas candi.

19. Candi Sanggrahan

Candi yang cukup penting bagi agama Budha ini berlokasi di Desa Sanggrahan, Tulungagung, Jawa Timur. Candi peninggalan kerajaan Majapahit ini dibuat pada tahun 1350 dan memiliki bentuk bujursangkar. Dulunya candi ini difungsikan sebagai tempat penyimpanan abu keluarga raja Majapahit.

20. Candi Jago

Candi ini dibangun pada tahun 12 M pada masa Kerjaan Singasari. Candi ini berlokasi di Kab. Malang, Jawa Timur. Candi ini memiliki ciri khas beberapa relief Pancatantra serta Kunjarakarna. Candi ini terbuat dari bahan batu andesit yang disusun menyerupai teras.

21. Candi Jiwa

Sejarah Candi Jiwa ini memiliki bagian atas yang berbentuk menyerupai bunga teratai. Dimana pada bagian tengahnya ada denah struktur melingkar tapi tidak memiliki tangga di dalamnya. Candi Jiwa sendiri dinamai karena terbuat dari lempengan batu bata serta gundukan tanah yang dipercayai memiliki “jiwa”.

22. Kompleks Percandian Batujaya

Candi Budha di Indonesia selanjutnya adalah kompleks percandian batujaya. Ini merupakan kompleks sisa-sisa percandian peradaban Buddha kuno. Candi ini berlokasi di Ujung Karawang, Kec Batujaya, Karawang, Jawa Barat.

23. Candi Bubrah

Merupakan salah satu candi Buddha dan masih didalam kompleks Candi Prambanan. Candi yang dibangun pada abad ke-9 pada masa Kerajaan Mataram Kuno dan berlokasi di desa Bugisan, Kec. Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Candi ini dinamai ‘Bubrah’ dikarena kondisi candi yang ditemukan sudah dalam keadaan rusak.

24. Candi Bojongmenje

Kompleks candi agama Budha ini  merupakan peninggalan sejarah pada masa pra-Islam. Candi ini berlokasi di di Dusun Bojongmenje, Kel. Cangkuang, Kec. Rancaekek, Bandung, Jawa Barat.

25. Candi Gampingan

Canfi Gzmping meripakan kompleks candi Buddha yang berlokasi di Gampingan, Kab. Bantul, Yogyakarta. Candi yang dibangun pada abad ke-8 serta ke-9 pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini pertama kali ditemuka oleh pembuat bata pada tahun 1995 dan posisinya candi ini terpendam didalam tanah. Hingga sekarangbelum sepenuhnya selesai dipugar, kompleks reruntuhan candi terlihat mempunyai tujuh buah bangunan candi yang tidak utuh, dengan bangunan utama berukuran kira-kira 5 m x 5 m dan tinggi 1,2 meter.

26. Situs Ratu Baka atau Candi Boko

Sejarah Candi Ratu Boko adalah situs purbakala yang merupakan kompleks sejumlah sisa bangunan yang terletak di sebuah bukit pada ketinggian 196 meter dari permukaan laut dengan luas keseluruhan kompleks sekitar 25 hektar. Candi Boko berada 3 km di sebelah selatan kompleks Candi Prambanan, 18 km sebelah timur Kota Yogyakarta.

27. Candi Menak Jingga

berupa bebatuan yang terpencar dan fondasi dasar bangunan yang masih terkubur di dalam tanah. Saat ini, pemugaran candi tengah berlangsung. Candi ini terbuat dari batu andesit pada lapisan luarnya, bagian dalamnya bata merah dan bagian atapnya terdapat ukiran Qilin, makhluk ajaib dalam mitologi China.

28. Candi Tikus

adalah kolam pemandian ritual (petirtaan) yang menjadi temuan arkeologi paling menarik di Trowulan. Pemberian nama ‘Candi Tikus’ ini karena saat ditemukannya tahun 1914, candi ini menjadi sarang tikus.

29. Candi Tua atau Candi Sulung

merupakan bangunan terbesar di antara bangunan lainnya pada situs Candi Muara Takus. Bangunan ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaki, badan, dan atap. Tangga masuk candi terdapat di sisi Barat dan sisi Timur yang didekorasi dengan arca singa dengan lebar masing-masing tangga 3,08 m dan 4 m.

30. Candi Bungsu

berbentuk tidak jauh beda dengan Candi Sulung, namun bagian atasnya berbentuk segi empat. Candi ini berdiri di sebelah barat Candi Mahligai dengan ukuran 13,20 x 16,20 meter dan di sebelah timurnya terdapat stupa-stupa kecil

31. Candi Palangka

ini terletak di sisi timur Candi Mahligai dengan ukuran tubuh candi 5,10 meter x 5,7 meter dan tinggi sekitar dua meter. Candi ini terbuat dari batu bata dan memiliki pintu masuk yang menghadap ke arah utara serta biasanya digunakan sebagai altar pada masa lampau.

Beberapa candi budha di indonesia lainnya yaitu :

  • Candi Sowijan – Klaten, Jawa Tengah
  • Candi Bajung – Probolinggo, Jawa Timur
  • Candi Dawangsari – Sleman, Jogjakarta
  • Candi Lesung Batu – Musi Rawas, Jambi

Jadi itulah beberapa candi yang bercorak budha di indonesia, semoga dengan banyaknya candi yang ada bisa menambah pengetahuan masyarakat akan kerajaan zaman dahulu.

=Kompas.com, Tempo.co, dan Kpu.go.id Menangkan 02 ?