Sebutkan 3 peristiwa yang dilihat oleh Rasulullah SAW saat Isra mi raj

Jakarta -

Isra Miraj adalah salah satu hari besar agama Islam yang mengandung peristiwa penting di dalamnya. Perjalanan yang dilakukan Rasulullah ini membawa sejumlah perintah yang kini dijadikan sebagai pedoman Islam.

Sesuai kalender hijriah, Isra Miraj akan jatuh pada tanggal 27 Rajab 2022 (1 Maret 2022). Berdasarkan laporan hasil rukyatul hilal bil fi'li yang dilaksanakan oleh tim perukyah PBNU menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena awal bulan Rajab 1443 H jatuh pada Kamis Kliwon, bertepatan dengan (03 Februari 2022).

Dalam buku "Kisah Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW" oleh Syofyan Hadi menceritakan kisah perjalanan Isra Miraj yang dijelaskan Allah SWT pada surah berbeda di dalam Al-Quran.

Perjalanan Isra (perjalanan bumi) disebutkan dalam surah Al-Isra ayat 1:

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

Arab latin: Sub-ḥānallażī asrā bi'abdihī lailam minal-masjidil-ḥarāmi ilal-masjidil-aqṣallażī bāraknā ḥaulahụ linuriyahụ min āyātinā, innahụ huwas-samī'ul-baṣīr

Artinya: "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Sementara itu, kisah Miraj (naik ke langit) disebutkan Allah SWT dalam surah Al-Najm ayat 13-18:

وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى (١٣) عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى (١٤) عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى (١٥) إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى (١٦) مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى (١٧) لَقَدْ رَأَى مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى (١٨

Artinya: "13. Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (dalam rupa yang asli) pada waktu yang lain, 14. (yaitu) di Sidratul Muntaha. 15. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, 16. (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. 17. Penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu[14] dan tidak (pula) melampauinya. 18. Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling besar."

Amalan yang Bisa Dilakukan saat Isra Miraj

1. Membaca Al-Quran

Membaca Al-Quran dapat dilakukan setiap hari, termasuk saat Isra Miraj. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Isra ayat 82:

نُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

Artinya: Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.

Al-Qur'an diturunkan sebagai obat segala macam penyakit kejiwaan. Sehingga membaca Al-Qur'an setiap hari dapat mendatangkan ketenangan jiwa. Apalagi membaca Al-Quran saat memperingati Isra Miraj dapat mendapatkan pahala.

2. Memperbanyak Istigfar

Isra Miraj diperingati pada bulan Rajab. Bulan Rajab dikenal sebagai bulan Istigfar karena Allah akan mengampuni dosa kita.

Dikutip dari buku 'Tiket ke Surga (Doa-doa Mustajab)' oleh Abdul Majid dan Isfa'udin, sayyidul istighfar adalah rajanya doa. Membaca doa ini akan menghindarkan diri dari perbuatan dosa. Memperingati hari Isra Miraj kita dianjurkan membaca sayyidul istigfar di pagi dan sore hari.

Rasulullah bersabda: "Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga." (HR. Bukhari dan An-Nasa'i)

3. Memperbanyak Salat Sunnah

Untuk menambah pahala di hari Isra Miraj, kita dapat memperbanyak ibadah salat sunnah. Adapun salat sunnah yang bisa dilakukan salah satunya adalah salat qobliyah ba'diyah, salat dhuha hingga salat tahajud.

Amalan-amalan yang disebutkan di atas bisa kamu lakukan saat Isra Miraj ataupun setelahnya untuk menambah pahala. Jadi, jangan lupa diamalkan ya detikers!

Simak Video "KuTips: Tips Betah Baca Al-Qur'an Biar Khatam Pas Ramadan!"



(lus/row)

Sebutkan 3 peristiwa yang dilihat oleh Rasulullah SAW saat Isra mi raj

Isra’ Mi’raj merupakan salah satu peristiwa penting yang pernah dialami oleh Nabi Muhammad SAW dan Islam. Melalui peristiwa ini, Rasulullah dapat melakukan perjalanan yang sangat jauh dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, yang kemudian berlanjut menuju ke Sidratul Muntaha dalam kurun waktu semalam. Melalui peristiwa ini pula, awal mula Rasulullah mendapatkan perintah melaksanakan shalat lima waktu yang dilaksanakan umat Islam hingga hari ini.

Sebelum peristiwa ini terjadi, Rasulullah telah berada di masa yang disebut sebagai “Tahun kesedihan”. Hal ini lantaran di masa itu Rasulullah mengalami banyak kehilangan orang-orang yang dicintainya. Karena itu dianggap pula bahwasanya Isra’ Mi’raj merupakan salah satu bentuk penghibur untuk Rasulullah pada masa-masa yang sulit.

Kemudian pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, Malaikat Jibril datang dan menjemput Rasulullah menggunakan Buraq untuk melakukan perjalanan Isra’, yaitu perjalanan dari Makkah menuju Yerusalem yang berjarak sekitar 1507,9 kilometer. Sebelum tiba di Baitul Maqdis, Malaikat Jibril terlebih dahulu membawa Rasulullah singgah di Madinah, Bukit Tursina, dan Bethlehem.

Perjalanan pun dilanjutkan dengan Mi’raj, yakni naiknya Rasulullah menuju Sidratul Muntaha ditemani oleh Malaikat Jibril untung bertemu langsung dengan Allah SWT. Disinilah Rasulullah menyaksikan banyak sekali kebesaran-kebesaran Allah SWT. Perjalanan Mi’raj adalah perjalanan dimensional yang mengantarkan Rasulullah menembus langit ke-1 hingga langit ke-7, dan pada tiap lapisan tersebut Rasulullah melihat secara langsung keagungan-keagungan Allah SWT.

Pada langit lapisan ke-1, Rasulullah dipertemukan dengan Nabi Adam AS, bapak dari seluruh umat manusia. Di langit ke-2, Rasulullah bertemu dengan Nabi Isa As dan Nabi Yahya AS. Di langit ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, dan ke-7 bertutut-turut Rasulullah bertemu dengan Nabi Yusuf AS, Nabi Idris AS, nabi Musa AS, dan Nabi Ibrahim AS bapak para nabi.

Tidak hanya pertemuan dengan para nabi terdahulu yang membuat Rasulullah takjub dengan kebesaran Allah, namun dalam perjalanan tersebut juga diceritakan tentang Baitul Ma’mur, dan Sidratul Muntaha. Dalam kisahnya, Baitul Ma’mur adalah tempat dimana Rasulullah berjumpa dengan Nabi Ibrahim AS. Kemudian sang Rasul bertanya pada Malaikat Jibril tentang Baitul Ma’mur, yang ternyata merupakan tempat ibadah para malaikat, dan setiap harinya tempat itu dimasuki oleh 70.000 malaikat yang tidak pernah keluar lagi. Hal ini menunjukkan ketaatan para malaikat Allah ketika menjalankan ibadah untuk menyembahNya. Merenungkan kisah Baitul Ma’mur sejatinya membuat kita sebagai umat muslim untuk semakin timbul rasa khusyu’ dan tunduk kepada Allah SWT.

Ujung perjalanan dari Mi’raj adalah Sidratul Muntaha, yaitu tempat Rasulullah bertemu dengan Allah SWT dan menerima perintah shalat wajib 50 waktu yang kemudian diringankan menjadi 5 waktu dalam sehari semalam. Dapat berjumpa langung dengan Allah SWT merupakan salah satu hal luar biasa yang pernah dialami Rasulullah semasa hidupnya, dan dari pertemuan tersebut dapat diambil hikmah bahwa perintah shalat 5 waktu adalah pesan penting yang mana Allah SWT secara langsung menyampaikannya kepada Rasulullah, sehingga sebagai umat muslim sudah sepatutnya kita memenuhi perintah tersebut. Wallahu a’lam bissawab.

Oleh : Zidni Akbarorrizkicheap shoes nike dunk sb silver box collection – Low shoes – GiftofvisionShops – nike jordans retro 1 camo shoes black friday deals , Sneakers – Women’s shoes | Clothes Online , Shoes Online , Giftofvision

Sebutkan 3 peristiwa yang dilihat oleh Rasulullah SAW saat Isra mi raj
Ilustrasi Api neraka (Foto:Okezone)

Kastolani Jumat, 12 Maret 2021 - 17:11:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Peristiwa Isra Miraj merupakan perjalanan suci Nabi Muhammad Saw dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Palestina hingga naik ke langit tujuh Sidratul Muntaha dalam semalam. Peristiwa Isra Miraj itu diabadikan dalam Alquran surat Al Isra.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Al Isra:1).

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa saat menjalani Isra Miraj, Nabi Muhammad SAW menemui sejumlah golongan manusia yang akan dihadapi kelak dalam dakwahnya. Berikut 13 golongan manusia yang dijumpai Nabi SAW:

1. Orang yang Berjihad di Jalan Allah

Nabi SAW melihat suatu kaum yang bercocok tanam dalam waktu satu hari, kemudian menuainya di hari yang lain. Setiap kali mereka me­nuainya, maka tanaman mereka kembali seperti sediakala. Lalu Nabi SAW bertanya, "Hai Jibril, siapakah orang ini?" Malaikat Jibril menjawab: Mereka adalah orang-orang yang berjihad di jalan Allah. Amal kebaikan mereka dilipatgandakan menjadi tujuh ratus kali lipat, dan segala sesuatu yang mereka belanjakan Allah mengganti-nya.Allah adalah sebaik-baik pemberi rezeki. 

2. Orang-Orang yang Malas Sholat

Nabi Muhammad SAW melihat suatu kaum yang kepala mereka dipecahkan oleh batu-batu besar. Setiap kali kepala mereka hancur, maka akan kembali seperti semula. Hal itu dilakukan terhadap mereka tanpa henti-hentinya: Nabi SAW lalu bertanya kepada Malaikat Jibril yang mengiringinya. 

"Hai Jibril, siapakah mereka itu?" Malaikat jibril menjawab: Mereka adalah orang-orang yang berat kepala (malas) dalam mengerjakan shalat wajib atau fardu. 

3. Orang yang Tidak Menunaikan Zakat

Nabi SAW menjumpai suatu kaum yang di bagian muka mereka terdapat tandanya, mereka digiring bagaikan unta dan binatang ternak. Mereka makan pohon berduri, pohon Zaqqum, dan batu-batu neraka Jahannam. 

Nabi SAW bertanya, "Hai Jibril, siapakah manusia itu?" Jibril menjawab: Mereka adalah orang-orang yang tidak menunaikan zakat harta bendanya. Allah sama sekali tidak menganiaya mereka barang sedikitpun. Dan tiadalah Allah berbuat aniaya terhadap hamba-hamba-Nya.

4. Orang-Orang yang Suka Zina dan Selingkuh

Kemudian sampailah Nabi SAW ke tempat suatu kaum yang di depannya mereka terdapat daging masak yang ada di dalam kuali, sedangkan di dalam kuali yang lain terdapat daging mentah yang buruk.Tetapi mereka memakan daging mentah yang buruk itu dan membiarkan daging masak yang baik. Nabi SAW bertanya, "Hai Jibril, siapakah mereka itu?" 

Malaikat jibril menjawab: Lelaki ini adalah seorang dari kalangan umatmu yang mempu­nyai seorang istri yang halal lagi baik, tetapi ia mendatangi wanita lain yang buruk lalu ia tidur bersamanya hingga pagi hari. Dan (dia adalah) seorang wanita yang mempunyai suami yang halal lagi baik tetapi ia mendatangi lelaki lain yang buruk lalu tidur bersamanya hingga pagi hari. 

5. Orang yang Suka Duduk di Pinggir Jalan

Di suatu tempat yang ada kayunya di tengah jalannya tiada seorang pun yang melaluinya melainkan bajunya pasti ro­bek, dan tiada sesuatu pun yang melewatinya melainkan pasti menusuk­nya. Nabi SAW bertanya, "Hai Jibril, apakah ini?" Malaikat Jibril menjawab: Ini adalah perumpamaan sejumlah orang dari kalangan umat­mu yang suka duduk di pinggir jalan, lalu mereka menghalang-halangi (manusia dari)nya (jalan Allah). Kemudian Jibril membacakan firman-Nya: Dan janganlah kalian duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman. (Al-A'raf: 86), hingga akhir ayat. 

6. Orang yang Tidak Menyampaikan Amanat

Nabi SAW melihat seorang lelaki yang telah me­ngumpulkan setumpuk besar barang yang tidak mampu diangkatnya, se­dangkan dia terus menambahinya. Maka Nabi Saw. bertanya, "Hai Jibril, apakah ini?" 

Malaikat Jibril menjawab: Dia adalah seorang lelaki dari kalangan umatmu yang mempu­nyai banyak amanat orang lain yang tidak mampu ditunaikannya sedangkan dia ingin membawanya. 

7. Tukang Fitnah

Nabi SAW melihat di suatu tempat kaum yang lisan dan bi­bir mereka dipotong dengan gunting (catut) besi, setiap kali telah digunting, maka lidah itu akan kembali seperti sediakala. Hal itu dilakukan terhadap mereka tanpa henti-hentinya. 

Nabi SAW bertanya, "Apakah ini, hai Jibril?" Malaikat Jibril menjawab: Mereka adalah ahli khotbah tukang fitnah.

8. Orang yang Sombong

Nabi SAW melihat suatu tempat yang ada batu kecilnya, yang darinya keluar seekor sapi jantan yang besar. Lalu sapi jantan itu bermak­sud kembali ke tempat ia keluar, tetapi ia tidak mampu. Nabi Saw. berta­nya, "Hai Jibril, apakah ini?" Malaikat jibril menjawab: Ini (perumpamaan) seorang lelaki yang mengucapkan kata-kata besar, kemudian menyesalinya, tetapi ia tidak mampu mencabut kata-katanya itu. 

9. Orang yang Suka Menggunjing dan Mengumpat

Dari Anas yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda mengemukakan hadis berikut, yaitu: Ketika saya dinaikkan menghadap kepada Tuhanku, saya bersua dengan suatu kaum yang memiliki kuku tembaga, mereka mencakari muka dan dada mereka dengan kuku tembaga itu. Maka saya bertanya, "Hai Jibril, siapakah mereka itu? " Jibril menjawab, "Mereka adalah orang-orang yang suka memakan daging manusia (mengumpat orang lain) dan mempergunjingkan kehormatan mereka.”

10. Orang yang Suka Mengerjakan Perbuatan Haram

Nabi SAW meli­hat banyak piring besar yang padanya terdapat daging segar yang telah dipotong-potong, tetapi tidak ada seorang manusia pun yang mendekatinya. Dan tiba-tiba saya melihat banyak piring besar yang padanya terdapat daging yang sudah basi dan berbau busuk, ternyata banyak orang yang memakannya. Saya bertanya, "Hai Jibril, siapakah mereka itu ?" Jibril menjawab, "Mereka adalah orang-orang dari kalangan umatmu yang suka mengerjakan hal yang haram dan meninggalkan hal yang dihalalkan."

11. Pemakan Harta Anak Yatim

Nabi SAW melihat banyak kaum yang memiliki bibir seperti bibir unta. Lalu dibukakan mulut mereka, dan bara api itu dimasukkan ke dalam mulut mereka bingga keluar dari lubang bawah mereka. Saya dengar mereka menjerit meminta tolong kepada Allah SWT. 

Lalu saya bertanya, "Hai Jibril, siapakah orang-orang itu?" Jibril menjawab bahwa mereka adalah sebagian orang dari kalangan umatku yang disebutkan oleh firman-Nya: Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara aniaya, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). (An-Nisa: 10) 

12. Pemakan Harta Riba

Nabi Muhammad SAW meli­hat banyak kaum yang perut mereka sebesar-besar rumah, setiap kali seseorang dari mereka hendak bangkit. Mereka merintih meminta tolong kepada Allah. 

Nabi SAW lalu bertanya, "Hai Jibril, siapakah mereka itu?" Jibril menjawab bahwa mereka adalah sego­longan dari umatmu yang disebutkan oleh firman-Nya: Orang-orang memakan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lan­taran (tekanan) penyakit gila. (Al-Baqarah: 275) 

13. Orang yang Suka Mencela

Nabi SAW melihat banyak kaum yang daging lambung mereka dipotongi, lalu mereka mema­kannya, seraya dikatakan, "Makanlah olehmu daging ini sebagaimana kamu pernah memakan daging saudaramu!" Saya bertanya, "Hai Jibril, siapakah mereka itu?" Jibril menjawab, "Mereka adalah orang-orang yang suka mengumpat dan mencela dari kalangan umatmu." 


Editor : Kastolani Marzuki

TAG : Peristiwa Isra Miraj nabi muhammad saw Golongan Manusia

​ ​ ​