Show
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. Kesehatan Reproduksi Remaja merupakan kondisi kesehatan yang menyangkut masalah kesehatan organ reproduksi, yang kesiapannya dimulai sejak usia remaja ditandai oleh haid pertama kali pada remaja perempuan atau mimpi basah bagi remaja laki-laki. Sistem reproduksi sendiri diperlukan bagi makhluk hidup untuk menghasilkan, melindungi, serta mengangkut sel telur dan sperma. Perempuan dan laki-laki memiliki sistem reproduksi yang berbeda, baik dari segi bentuk, fungsi, maupun struktur yang mendukungnya. Organ dari sistem reproduksi wanita meliputi vagina, rahim (uterus), ovarium, tuba falopi, dan vulva. Sementara sistem reproduksi pria terdiri dari penis, testis, dan skrotum (buah zakar). Cara menjaga organ reproduksi, diantaranya:
Cara menjaga kebersihan saat menstruasi dapat dilakukan dengan:
Bagi wanita yang sering mengalami nyeri saat menstruasi, mengompres perut bagian bawah dengan air hangat, melakukan olahraga yang teratur, dan istirahat yang cukup mampu membantu mengurangi rasa nyeri. Akan tetapi, bila nyeri terjadi hingga berhari-hari dan menggangu aktivitas, sebaiknya hubungi dokter untuk mengonsultasikannya.
Perubahan fisik, psikis, dan emosi remaja pada masa pubertas dapat membuat remaja lebih ekspresif dalam mengeksplorasi organ kelamin dan perilaku seksualnya. Sementara itu, pengetahuan dan persepsi yang salah tentang seksualitas dankesehatan reproduksi dapat menyebabkan remaja berperilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksinya. Oleh karena itu, peran orang tua, guru dan tenaga kesehatan menjadi penting dalam mendampingi remaja mencari dan menemukan informasi kesehatan reproduksi yang tepat. Sumber : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2016). Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja, Pusat Data dan Informasi (2015). World Health Organization (2017).
Lihat Foto KOMPAS.com - Cara menjaga kesehatan reproduksi wanita memerlukan dukungan kondisi fisik dan mental prima. Perlu diketahui, organ reproduksi wanita meliputi vagina, rahim, saluran tuba falopi, dan ovarium atau indung telur. Setiap bagian organ tersebut perlu dijaga untuk mencegah masalah kesehatan reproduksi dan seksual. Baca juga: 7 Penyakit yang Mengintai Sistem Reproduksi Wanita Cara menjaga kesehatan reproduksi wanitaAda beberapa cara menjaga kesehatan reproduksi wanita yang bisa dilakukan, antara lain:
Dilansir dari Providence Medical, banyak wanita keliru membersihkan organ intimnya dengan sabun atau pembersih vagina yang tidak tepat. Bukannya bersih, penggunaan pembersih yang tidak tepat dapat mengiritasi organ reproduksi, menyebabkan vagina kering dan sakit, memicu penyakit radang panggul, sampai infeksi. Pasalnya, vagina memiliki kadar keasaman atau Ph sekitar 3,8 sampai 4,5, kandungan ini lebih rendah ketimbang bagian tubuh lainnya. Sabun dan produk pembersih lainnya bisa mengganggu keseimbangan Ph wanita. Untuk itu, wanita disarankan untuk membersihkan vagina secara berkala dengan air mengalir. Saat membasus area inti, lakukan dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri dari anus berpindah ke vagina. Hindari menggosok area intim. Gunakan celana dalam berbahan katun yang nyaman. Serta, ganti pembalut setiap empat jam sekali ketika haid.
Beberapa orang mungkin baru memeriksakan kondisi kesehatan reproduksi ketika sedang merencanakan kehamilan. Padahal, meski Anda sedang tidak berencana hamil, sistem reproduksi tetap harus diperiksa secara rutin guna mencegah berbagai penyakit di kemudian hari yang bisa muncul tanpa gejala. Salah satu contohnya adalah penyakit endometriosis yang menyerang wanita. Jika dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, penyakit ini bisa membuat wanita sulit hamil. Selain itu, penyakit infeksi yang menyerang testis atau penis juga berisiko membuat pria sulit menghamili pasangannya. Atas dasar inilah, baik pria maupun wanita sangat dianjurkan untuk rutin memeriksakan kesehatan mereka di klinik, rumah sakit, atau laboratorium kesehatan. Biasanya, pemeriksaan organ reproduksi berfokus pada risiko infeksi, penyakit menular seksual, dan penyakit bawaan yang mungkin diturunkan dari orangtua. Berikut beberapa jenis pemeriksaan kesehatan reproduksi yang paling umum dilakukan: 5. Terapkan gaya hidup sehatGaya hidup sehat adalah kunci menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh yang akan ikut memengaruhi kesehatan sistem reproduksi Anda. Itu sebabnya, jika Anda seorang perokok dan peminum alkohol, sebaiknya usahakan untuk menghentikan kedua kebiasaan buruk ini. Memang tidak mudah memang, tetapi tidak mustahil juga bila upaya tersebut diiringi dengan niat dan tekad yang kuat. Cobalah pelan-pelan dengan mengurangi satu gelas miras atau sebatang rokok per hari untuk berhenti merokok. Jika sudah terbiasa, barulah kurangi beberapa batang rokok dan gelas lagi hingga Anda mampu berhenti sama sekali. Bila perlu, Anda bisa meminta dukungan dari orang-orang terdekat seperti keluarga, pasangan, atau sahabat. Selain itu, jangan lupa untuk rutin berolahraga secara teratur agar tubuh Anda tetap bugar setiap hari. Olahraga bisa membantu Anda dalam mencapai berat badan ideal dan memperbesar peluang untuk hamil. Begitu pula dengan membiasakan cukup tidur. Tidur adalah cara alami tubuh untuk menjaga kesehatannya sendiri. Jika Anda kurang tidur, dampaknya akan terasa langsung pada kesehatan Anda, termasuk pada kesehatan reproduksi dalam jangka panjang. 10 Agustus 2018 | Dilihat 648768 Kali Pentingnya Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi
Kesehatan reproduksi remaja merupakan kondisi kesehatan yang menyangkut masalah kesehatan organ reproduksi, yang kesiapannya dimulai sejak usia remaja ditandai oleh haid pertama kali pada remaja perempuan atau mimpi basah bagi remaja laki-laki. Kesehatan reproduksi remaja meliputi fungsi, proses, dan sistem reproduksi remaja. Sehat yang dimaksudkan tidak hanya semata-mata bebas dari penyakit atau dari cacat saja, tetapi juga sehat baik fisik, mental maupun sosial. Pengetahuan Dasar Kesehatan Reproduksi Pada RemajaUsia remaja adalah masa transisi yang ditandai dengan berbagai perubahan emosi, psikis, dan fisik dengan ciri khas yang unik. Penting bagi remaja untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang kesehatan reproduksi dan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi. Sebagai pengenalan terhadap kesehatan reproduksi dasar, remaja harus mengetahui beberapa hal di bawah ini:
Cara menjaga organ reproduksi, diantaranya:
Perubahan fisik, psikis, dan emosi remaja pada masa pubertas dapat membuat remaja lebih ekspresif dalam mengeksplorasi organ kelamin dan perilaku seksualnya. Sementara itu, pengetahuan dan persepsi yang salah tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi dapat menyebabkan remaja berperilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksinya. Oleh karena itu, peran orang tua dan guru menjadi penting dalam mendampingi remaja mencari dan menemukan informasi kesehatan reproduksi yang tepat. |