Sebuah ilustrasi suatu benda dengan citra 2 dimensi mempunyai sudut pandang x dan y disebut

Show

Visualisasi konsep adalah proses pengomunikasikan ide/gagasan atau konsep dengan mengekspresikan diri dalam bentuk visualisasi dinamis, bergerak dan diberi audio.

Penyampaian idé secara visual meliputi visualisasi 2D dan visualisasi 3D. Bentuk informasi 2D yang statis (tidak bergerak) disebut dengan infografik, sedangkan yang dinamis (bergerak) berbentuk animasi teks dan gambar disebut motion graphic.

Sebuah ilustrasi suatu benda dengan citra 2 dimensi mempunyai sudut pandang x dan y disebut

Sebuah ilustrasi suatu benda dengan citra 2 dimensi mempunyai sudut pandang x dan y disebut

Sebuah ilustrasi suatu benda dengan citra 2 dimensi mempunyai sudut pandang x dan y disebut

Manusia memiliki naluri untuk menyampaikan gagasan dalam bentuk visual. Sejarah telah membuktikan bahwa manusia lebih dahulu mengenal simbol atau gambar untuk mengomunikasikan gagasan kepada orang lain. Hal ini membukti-kan bahwa manusia merupakan makhluk yang akan lebih cepat mencerna makna melalui rangsangan visual daripada tulisan.

Sebuah ilustrasi suatu benda dengan citra 2 dimensi mempunyai sudut pandang x dan y disebut

Langkah Perancangan Visualisasi Konsep

  1. Observasi: Mengenal permasalahan dan mengidentifikasi kebutuhan pengguna / konsumen

  2. Brainstorming: Diskusi untuk pemecahan masalah, menggali ide dan solusi dari permasalahan

  3. Narasi / Text: Penyederhanaan informasi, penyusunan kalimat persuasi, agar pengguna tertarik dengan yang dipresentasikan

  4. Pembuatan Storyboard: Merupakan sketsa kotak yang disusun secara berurutan sesuai dengan rangkaian jalannya cerita untuk menggambarkan gambaran alur konsep visualisasi produk

  5. Shooting: Perekaman stock video sesuai konsep yang dirancang pada storyboard

  6. 3d Modeling: Jika produk yang dijelaskan masih berupa konsep, maka buat ilustrasi 3d dari produk supaya pengguna dapat melihat ilustrasi produk yang hendak dihasilkan

  7. Editing:Adalah proses penggabungan antara Video, animasi, teks dan audio menggunakan perangkat lunak editing video

Bentuk Visualisasi

  1. Visualisasi 2D: Visualisasi 2D adalah sebuah ilustrasi suatu benda dengan citra 2 dimensi, mempunyai sudut pandang x dan y.

  2. Visualisasi 3D: Visualisasi 3D adalah sebuah ilustrasi suatu benda dengan citra 3 dimensi, mempunyai sudut pandang x, y dan z. Tampilan visual lebih realis dan dapat diberikan cerita sesuai dengan tiruan benda nyata. Visualisasi 3D biasanya berupa animasi yang menceritakan proses kerja.

  3. Visualisasi Statis: Visualisasi statis adalah visualisasi tak bergerak. Bentuk visual ini biasanya digunakan untuk infografis seperti poster, pamflet, 3D still image dan flyer.

  4. Fungsi dari visualisasi statis adalah sebagai alat komunikasi dalam media cetak yang bersifat statis (non-animasi).

  5. Visualisasi Dinamis: Visualisasi dinamis adalah visualisasi berbentuk animasi 2D dan 3D yang biasa disebut motion graphic dan presentasi video. Visualisasi ini terdapat pada media web, videotron, dan iklan televisi. Fungsi visualisasi dinamis lebih ekspresif karena memungkinkan memberikan informasi dengan efek animasi yang lebih baik.

Sebuah ilustrasi suatu benda dengan citra 2 dimensi mempunyai sudut pandang x dan y disebut

Presentasi video pada Simdig merupakan cara untuk dapat mengomunikasikan gagasan melalui bentuk video. Presentasi video dapat menampilkan cara kerja sebuah produk, proses dari pekerjaan, atau proses jasa. Dalam mengomunikasiskan gagasan dalam bentuk video haruslah bersifat sederhana dan mudah dimengerti oleh penerima informasi.

Salah satu tujuan presentasi video adalah membantu mengomunikasikan gagasan atau konsep melalui video, sebagai media dengar-pandang (audio-visual). Gagasan berbentuk produk benda jadi atau konsep dalam bentuk pelayanan (services) atau cara kerja akan menjadi lebih mudah dikomunikasikan dalam bentuk presentasi video.

Dengan demikian, ciri-ciri presentasi video adalah:

  • mengomunikasikan ide;

  • menunjukkan solusi;

  • mengomunikasikan produk dan jasa;

  • menunjukkan cara kerja.

Proses pembuatan presentasi video haruslah dirancang dalam bentuk sederhana dan memperhatikan hal-hal berikut:

  • tidak terpaku pada teknik pengambilan gambar yang rumit;

  • teknik pengambilan gambar harus menjamin efektivitas komunikasi;

  • pencetus ide harus terlibat dalam proses, dapat berlaku sebagai sutradara ataupun pemain bahkan sebagai editor.

Hal yang harus diperhatikan pada presentasi video produk benda jadi atau cara kerja.

  1. Alur presentasi logis, dimulai dari masalah (bila perlu didramatisasi seperlunya), ditunjukkan solusinya berupa gagasan yang akan dikemukakan.

  2. Menggunakan urutan (sequence) naratif, urutan deskriptif, dan urutan penjelasan (explanatory) dengan titik berat pada urutan deskriptif.

  3. Urutan terjaga kontinuitasnya.

  4. Narasi hanya mengantar dan menjelaskan hal-hal tertentu. Tidak mendominasi seluruh tayangan. Narasi menggunakan kata-kata lugas dan bukan mengomentari tampilan gambar.

  5. Narasi dipersiapkan melalui naskah narasi tersendiri. Penempatan kalimat kunci harus tepat, memiliki gaya bercerita yang kuat.

  6. Dapat menggunakan kesaksian orang terkenal, atau ilmuwan atau praktisi.

  7. Pada tahap simpulan, ditutup dengan narasi yang kuat, berpengaruh, menggunakan gambar yang jelas, back sound yang sesuai.

Proses dalam pembuatan presentasi video dimuali dari pencarian idé, pembuatan sinopsis, pembuatan naskah, pengambilan gambar (shooting), dan penyuntingan gambar. Proses ini biasa dinamakan proses praproduksi, proses produksi, dan proses pascaproduksi.

Sebuah ilustrasi suatu benda dengan citra 2 dimensi mempunyai sudut pandang x dan y disebut

Sinopsis merupakan alur cerita yang dijelaskan secara singkat. Dalam pembahasan ini, sinopsis mengarah pada alur cerita film atau animasi yang dijelaskan dalam tulisan singkat sehingga penonton mampu memahami isi cerita yang disampaikan dalam film. Dalam fungsi lain, sinopsis juga dapat digunakan sebagai ringkasan cerita untuk mengarahkan penulis naskah.

Sinopsis yang baik mampu menjelaskan cerita secara utuh. Dalam pembuatan sinopsis, keindahan gaya bahasa, penjelasan secara rinci kejadian dalam alur cerita disusun dengan menggunakan bahasa yang lugas sehingga tidak menimbulkan bias makna. Biasanya sinopsis hanya dibuat satu hingga dua halaman saja.

Naskah adalah suatu teks yang berisi gambaran yang akan terlihat di layar. Naskah dibuat agar seluruh pedukung dalam pembuatan video paham secara rinci dari presentasi yang akan disampaikan. Penulisan naskah dapat disederhanakan sesuai keperluan, sepanjang dimengerti oleh pendukung yang akan memproduksi dalam pembuatan video.

Storyboard adalah sketsa gambar berbentuk thumbnail yang disusun berurutan sesuai dengan rangkaian jalan cerita. Melalui storyboard, seluruh pendukung produksi dapat melihat alur cerita dalam bentuk gambar.

Dalam membuat storyboard, kita perlu menggunakan cara seolah-olah membidik objek sesuai dengan gagasan yang akan disampaikan dengan mempertimbangkan angle camera atau pertimbangan sinematografis lainnya. Jika akan menunjukkan sesuatu yang rinci, perlu bidikan closeup.

Fungsi storyboard adalah sebagai ungkapan kreatif untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual. Pada storyboard, dapat ditambahkan arah gerak, yang memandu gerakan berikutnya, serta informasi lain berupa huruf, warna, dan tata letak sehingga pesan dan gagasan dapat diterima. Untuk membuat storyboard yang bagus, perlu berlatih menggambarkan komposisi dari suatu adegan tertentu dalam bentuk gambar sketsa.

Pada umumnya, pembuat stroryboard memerlukan keterampilan menggambar dan mampu menampung berbagai ide arahan sutradara. Bila terbatas dalam ilustrasi dapat membuat storyboard dengan ilustrasi langsung pada perangkat lunak pengolah grafis, aplikasi daring pembuat storyboard dan melalui bidikan foto.

Bentuk panel storyboard tidak ada yang baku, tetapi pada umumnya berupa gambar thumbnail disusun secara horisontal atau vertikal yang dilengkapi dengan arahan visual berupa panduan informasi nomor adegan, nomor cut/panel, nomor background, dan catatan adegan.

Sebuah ilustrasi suatu benda dengan citra 2 dimensi mempunyai sudut pandang x dan y disebut

Produksi dimulai dari merekam video dengan berdasarkan dan konsep yang sudah dirancang. Kemudian proses rekaman baik visual maupun audio dilakukan, dan seluruh pendukung bekerjasama dalam proses produksi. Pada proses produksi harus menyiapkan Alat Perekam Gambar (Camcorder).

Kamerawan memerlukan sejumlah peralatan standar untuk dapat merekam gambar dengan baik, di antaranya.

  • Kamera (camcorder) untuk merekam gambar dan suara, contoh: kamera profesional, handycam.

  • Tripod, agar kamera tidak bergoyang.

  • Lampu kamera untuk menambah cahaya, dalam kondisi kurang cahaya.

  • Mikrofon untuk merekam suara ketika melakukan pengambilan gambar.

Tahap pelaksanaan produksi yang sesungguhnya mencakupi seluruh proses pembuatan video, selengkapnya sebagai berikut.

Sebuah ilustrasi suatu benda dengan citra 2 dimensi mempunyai sudut pandang x dan y disebut

Kegiatan pascaproduksi pada dasarnya adalah kegiatan menyunting (editing). Editing video merupakan proses menyusun dan menata hasil rekaman gambar menjadi satu keutuhan berdasakan naskah.

Pekerjaan ini meliputi capturing/importing, pemotongan, penggabungan, penyisipan gambar, transisi, dan gambar pendukung lainnya serta pemaduan suara.

  1. Capturing/Importing: Proses memindahkan hasil rekaman gambar dari kamera ke perangkat editing dapat dilakukan dengan cara capturing/importing. Capturing dilakukan bila hasil rekaman tidak berupa file video, sedangkan importing dilakukan bila hasil rekaman berupa file video yang dapat dibaca oleh perangkat editing.

  2. Pemotongan dan Pemaduan Gambar: Proses memotong hasil rekaman gambar untuk mendapatkan hasil potongan video yang lebih baik.

  3. Pengaturan Transisi: Transisi merupakan bentuk perpindahan antarpotongan gambar untuk menjaga kontinuitas gambar, membentuk suasana, pembeda waktu dan tempat.

  4. Pemaduan Suara: Pemaduan suara adalah proses memadukan suara latar ke dalam track audio dengan gambar yang sudah tersusun.

  5. Rendering: Proses akhir penyatuan hasil editing menjadi satu kesatuan video yang utuh.

  6. Editing: Untuk melakukan sebuah penyuntingan (editing) video diperlukan peralatan komputer/laptop/handphone dengan menggunakan aplikasi editing video.

Buatlah kelompok dengan anggota antara 3-5 orang

Siapkan selembar kertas 1 per kelompok

  1. Diskusikan secara berkelompok tentang langkah-langkah pembuatan visualisasi konsep suatu ide/gagasa/produk

  2. Jelaskan mengapa simulasi visual itu perlu di dunia pendidikan!

  3. Jelaskan pekerjaan apa saja yang dilakukan di dalam proses editing!

  4. Setiap anggota kelompok berkontribusi membuat pertanyaan dalam lingkup materi Visualisasi Konsep, kemudian bersama-sama dengan kelompok menjawab pertanyaan tersebut