Home » Kelas IV » Mengenal Puisi dan Ciri Cirinya Show
Sebagian besar orang Indonesia mengenal nama-nama, seperti Chairil Anwar, WS Rendra, Sapardi Djoko Damono, atau Taufik Ismail. Mereka adalah sosok penyair puisi kebanggaan negeri ini yang tersohor dengan karya puisinya. Nah, Pada pembelajaran kelas IV tema 6 subtema 1 terdapat muatan pembelajaran Bhasa Indonesia. Salah satu bahasan dalam muatan Bahasa Indonesia adalah tentang puisi. Tiap puisi memiliki karakteristik tersendiri antara satu dengan lainnya. Untuk mengenal lebih dalam mengenai puisi, kamu perlu memahami unsur fisik, ciri-ciri, jenis hingga cara membuatnya. Puisi adalah sebuah karya sastra yang tersusun dalam bentuk bait-bait. Di dalam puisi juga mengandung sebuah rima. Rima adalah persamaan bunyi di akhir baris sebuah puisi. Nama lain dari rima adalah sajak. A. Ciri-ciri Puisi Puisi juga dianggap sebagai rangkaian kata-kata yang menggambarkan perasaan penulisnya. Pesan yang ingin disampaikan penyair dirangkai dengan kata-kata yang indah, yang berbeda dengan bahasa sehari-hari. Sebagai sebuah karya sastra puisi memiliki beberapa ciri yang membedakan dengan karya sastra lianya. Puisi memiliki ciri, yaitu tersusun dari baris dan bait, serta bahasanya terikat oleh irama dan rima. 1. Baris dan Bait Puisi biasanya tersusun dalam bentuk bait- bait, dalam suatu bait puisi terdapat beberapa baris kata atau kalimat. Bait adalah satu kesatuan dalam puisi yang terdiri atas beberapa baris. Baris adalah satu kesatuan dalam puisi yang terdiri atas beberapa kata. 2. Irama dan Rima Irama diartikan sebagai pergantian tinggi atau rendah, lembut atau keras, panjang atau pendek ucapan bunyi. Sedangkan rima diartikan sebagai bunyi yang dihasilkan oleh susunan huruf dan kata-kata dalam larik, bait atau persamaan bunyi dalam puisi. Dalam puisi terdapat beberapa jenis rima, sebagai berikut : 1. Rima a-b-a-b (Rima Silang) Puisi berima silang berarti dalam bait puisi pada baris pertama memiliki persamaan bunyi dengan baris ketiga. Sedangkan baris kedua memiliki persamaan bunyi dengan baris keempat. Perhatikan contoh berikut ini.
2. Rima a-b-b-a (rima peluk) Rima peluk memiliki persamaan bunyi pada baris pertama dan baris keempat. Sedangkan baris kedua memiliki persamaan bunyi dengan baris ketiga. Perhatikan contoh berikut ini :
3. Rima a-a-b-b (rima pasangan) Rima pasangan memiliki persamaan bunyi pada baris pertama dan kedua. Sedangkan baris ketiga memiliki persamaan bunyi dengan baris keempat. Perhatikan contoh berikut ini :
4. Rima a-a-a-a (rima terus) Puisi yang berima terus memiliki persamaan bunyi pada setiap barisnya mulai dari baris pertama, kedua, ketiga dan terakhir. Perhatikan contoh berikut ini :
5. Rima a-a-b-a (Rima Patah) Rima patah adalah rima yang bersajak seperti rima terus tetapi salah satu larik puisi tidak berima dengan larik lainnya, misalnya sajak a-a-b-a dan a-b-a-a. Penyair adalah sebutan bagi orang yang mengarang syair (puisi) atau sajak. Penyair disebut juga pujangga. Salah satu penyair Indonesia adalah Chairil Anwar. Secara umum, puisi dibedakan menjadi 2 macam, yaitu puisi lama dan puisi baru. Pembelajaran 1 Subtema 1 Pada Pembelajaran 1 Tema 6 Subtema 1 Aku dan Cita Citaku terdapat puisi berjudul Cita-Citaku Bacalah teks yang ditemukan Udin berikut!
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
Pembelajaran 2 Subtema 1 Pada Pembelajaran 2 Tema 6 Subtema 1 Aku dan Cita Citaku terdapat puisi Cita-citaku karya Angelica Simaklah puisi berikut! Cita-Citaku Ciptaan: Angelica Suara indah alat musik Alunannya tenang mendayu Seakan selalu berbisik Aku selalu ada untukmu Aku suka alat musik itu Karena itu aku ingin menjadi pemainnya Inilah cita-citaku Menjadi pemain biola Langkah-langkah kujalani Semua cobaan kulewati Untuk mendapatkan apa yang kuinginkan Semua akan kuperjuangkan Setelah menyimak puisi di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut! 1. Apakah judul puisi tersebut? Judul puisi tersebut adalah Cita-citaku 2. Coba buatlah judul lain yang sesuai dengan isi puisi tersebut! Judul lain yang sesuai adalah "Aku Ingin Menjadi Pemain Biola" 3. Berapakah jumlah bait yang terdapat pada puisi tersebut? Puisi berjudul Cita-citaku terdiri dari 3 bait 4. Berapakah jumlah baris pada setiap bait puisi tersebut? Jumlah baris setiap bait puisi Cita-citaku ada 4 baris Pembelajaran 3 Subtema 1 Pada Pembelajaran 3 Tema 6 Subtema 1 Aku dan Cita Citaku terdapat puisi Hidupku Penuh Warna Karya: D. Karitas Ayo, simaklah puisi berikut!
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. 1.Apa judul puisi tersebut? Siapakah pengarangnya? Judul puisi di atas adalah Hidup Penuh Warna dan penagaranya D.Karitas 2. Apakah yang kamu bayangkan ketika kamu membaca judul puisi tersebut Saya membayangkan keanekaragaman dalam kehidupan. 3. Menurutmu, apakah isi puisi tersebut? Menurut saya isi dari puisi tersebut adalah cita-cita yang beragam dapat diraih jika ada kebersamaan. 4. Berapakah jumlah bait dalam puisi tersebut? Jumlah bait puisi di atas adalah 4 bait 5. Berapakah jumlah baris di setiap baitnya? Jumlah baris dalam tiap bait puisi di atas adalah 4 baris 6. Tentukanlah rima setiap bait pada puisi tersebut!
Demikian pembahasan mengenai Mengenal Puisi dan Ciri Cirinya, semoga tulisan ini dapat bermanfaat. Sumber : Buku Kelas IV Tema 6, Kemendikbud
Posted by Nanang_Ajim Mikirbae.com Updated at: 8:31 AM
Rima (persamaan bunyi) adalah pengulangan bunyi berselang, baik dalam larik maupun pada akhir puisi yang berdekatan. Bunyi yang berima itu dapat ditampilkan oleh tekanan, nada tinggi, atau perpanjangan suara. Puisi-puisi yang bergaya rima kental biasanya adalah puisi-puisi melayu dan beberapa puisi angkatan dibwah penulis kontemporer. Mereka menulis puisi-puisi seperti bentuk pantun modern. Artinya ada beberapa bunyi yang sama pada setiap pengulangan bunyi yang berselang. Jenis-Jenis RimaBerikut ini terdapat beberapa jenis-jenis rima, terdiri atas: 1. RIMA BERDASARKAN BUNYITerdiri atas: Seluruh suku akhirnya berirama sama. Contoh : ma – lang
pa – lang
Hanya sebagian suku akhir yang sama. Contoh : pu – lang
tu – kang
Seluruh kata berima Contoh :
Kata jua yang diulang dua kali pada tempat yang sama itu berima mutlak. Yang berima adalah suku akhir suku terbuka dengan vokal yang sama. Contoh : bu – ka
mu – ka
Yang berima itu suku akhir suku tertutup dengan vokal yang diikuti konsonan yang sama. Contoh : hi – lang
ma – lang
Yang berima adalah bunyi-bunyi awal pada tiuap-tiap kata yang sebaris, maupun pada baris-baris berlainan. Contoh :
Bunyi b pada kata-kata dalam baris pertama bait puisi di atas disebut rima aliterasi. Yang berima adalah vokal-vokal yang menjadi rangka kata-kata, baik pada satu baris maupun pada baris-baris berlainan. Contoh : se – cu – pak
se – cu – kat
Yang disebut asonansi ialah vokal-vokal e – u – a dan u – a pada kata-kata tersebut di atas. Rima ini adalah vokal-vokal yang menjadi rangka kata-kata seperti pada asonansi tetapi memberikan kesan bunyi-bunyi yang berlawanan. Contoh : Tin – dak tan – duk ( i– a / a – u ) Mon – dar man – dir ( o – a / a – i ) 2. BERDASARKAN LETAK KATA-KATA DALAM BARISTerdiri atas: Apabila kata-kata yang berima terdapat pada awal-awal kata. Contoh :
Apabila kata-kata yang berima terletak di tengah. Contoh :
Apabila kata-kata yang berima terletak pada akhir. Contoh :
Apabila kata-kata yang berima terdapat pada baris-baris yang berlainan. Contoh : Terlipat Terikat Engkau mencari Terang matahari
Terhibur Terlipur Engkau bermalam Di tepi kolam Apabila rima kata-kata yang berima itu terdapat pada baris yang sama. Contoh :
(bunyi ir pada akhir ketiga kata) Apabila sepatah kata dipakai berulang-ulang dalam kalimat yang beruntun. Contoh :
Apabila umpamanya baris pertama berima dengan baris keempat, baris kedua berima dengan baris ketiga. Rima ini terletak pada bentuk Soneta dengan rima a – b – b – a Contoh :
Rima yang letaknya berselang-selang. Rima ini dapat kita jumpai dalam bentuk Pantun yang berrumus Contoh :
Apabila kata-kata yang berima terdapat pada kalimat-kalimat yang beruntun. Bentuk ini dapat kita jumpai dalam bentuk Syair dengan rumusnya Contoh :
Diriku lemah anggotaku layu ( b ) Rasakan cinta bertalu-talu ( b ) Kalau begini datanglah selalu ( b ) Tentulah kanda berpulang dahulu ( b ) Apabila kalimat yang beruntun dua-dua berima sama. Misalnya dengan abjad a – a – b – b atau c – c – d – d – e – e dan seterusnya. Contoh :
Apabila dalam bait-bait puisi ada kata yang tidak berima sedangkan kata-kata lain pada tempat yang sama di baris-baris lain memilikinya. Rumus rima patah adalah a – a – b – a atau b – c – b – b Contoh :
Tidak ada yang bersajak Contoh :
Terdiri atas: Rima rupa hanya terdapat pada puisi-puisi Melayu Klasik yang ditulis dengan huruf Arab – Melayu. Contoh :
Untuk lebih jelasnya, marilah kita lihat contoh berikut ini : Contoh :
4. Berdasarkan Letak Pasanganya dalam BaitTerdiri atas: yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata pada akhir setiap baris.
Contoh:
yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang saling berpasangan.
Contoh:
yaitu persamaan bunwi kata atau suku kata yang diletakkan secara silang.
Contoh:
yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang saling berpelukan atau diapit satu atau dua suku kata atau kata yang sama bunyinya.
Contoh: Hati memuja Tuhan Kuasa Gerak laku jauhlah hati Maafkan aku yang Gusti Dalam usaha yang alpa yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang putus.
Contoh:
yaitu persamaan bunyi kata atau suku kata yang diletakkan secara bebas. Itulah ulasan tentang Rima : Pengertian, Jenis-Jenis Beserta Contohnya. Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi pembaca setia GuruPendidikan. Sekian dan Terima kasih. Baca Juga:
|