Pupuk yang berasal dari kotoran hewan dan tumbuhan disebut



MOMSMONEY.ID - Pupuk organik adalah pupuk yang direkomendasikan bagi para petani untuk penggunaan dalam jangka panjang. Meski prosesnya tak sebaik pupuk kimia, penggunaan pupuk organik memiliki efek yang baik untuk kondisi tanah. Dari beberapa jenis pupuk organik, pupuk kandang adalah salah satu yang cukup populer. Pupuk kandang merupakan pupuk yang diolah dari kotoran-kotoran hewan yang sudah lapuk, rapuh, dan tidak berbau lagi. Karena merupakan bahan alami, pupuk kandang memiliki kandungan unsur hara yang tak pasti jumlah takarannya. Namun umumnya, kotoran hewan mengandung unsur hara makro seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan belerang. Baca Juga: Sebelum Mulai Menanam, Sebaiknya Kenali Dulu Kondisi Tanah yang Subur Setiap jenis hewan menghasilkan unsur hara yang berbeda-beda. Artikel ini akan menjelaskan tentang jenis-jenis pupuk kandang dan manfaat nutrisinya untuk tanaman. Kotoran Sapi Pupuk ini berasal dari kotoran sapi. Dilansir dari Almanac.com, kotoran sapi mengandung sekitar 17% bahan organik, memiliki 0,3% nitrogen, 0,2% fosfor, 0,4% kalium, dan 83% kelembapan. Sementara itu, kotoran sapi yang kering memiliki tingkat nutrisi yang lebih tinggi, yakni 2% nitrogen, 2% fosfor, dan 2,4% kalium. Kotoran sapi juga mengandung serat atau selulosa yang tinggi, sehingga akan mengalami proses dekomposisi lebih lanjut. Proses ini membutuhkan unsur nitrogen yang banyak. Oleh karena itu, pupuk kandang dari sapi tak bisa diberikan dalam bentuk segar. Pupuk ini perlu melalui pengomposan terlebih dahulu dengan penambahan unsur nitrogen. Pupuk kotoran sapi yang terlah siap akan berwarna hitam gelap, tekstur gembur, tidak lengket, bersuhu dingin, dan tidak berbau. Kotoran Kambing atau Domba Selain sapi, kotoran kambing atau dompa juga dapat dijadikan sebagai pupuk kandang. Pupuk yang berasal dari kotoran domba memiliki kandungan nitrogen dan kalium yang tinggi dibandingkan dengan pupuk kandang yang lain. Kotoran domba mengandung sekitar 32% bahan organik, memiliki 0,7% nitrogen, 0,3% fosfor, dan 0,9% kalium, dan 66% kelembapan. Sementara itu, kotoran domba kering mengandung 4% nitrogen, 1,4% fosfor, dan 3,5% kalium. Kedua kotoran ini juga perlu melalui dekomposisi sebelum dijadikans sebagai pupuk tanaman. Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Tanah dengan Kandungan Asam Tinggi Editor: Anggi Miftasha


Pupuk yang berasal dari kotoran hewan dan tumbuhan disebut

Pupuk telah lama dikenal sebagai salah satu faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hal ini terkait dengan fungsi utama pupuk yaitu sebagai penyedia unsur hara yang dibutuhkan tanaman, yang akan semakin sedikit tersedia di alam karena diserap tanaman. Kebutuhan unsur hara dan ketersediaannya yang tidak seimbang di alam, membuat pupuk menjadi solusi atas masalah kecukupan kebutuhan unsur hara tanaman yang dibudidayakan.

Ada berbagai jenis pupuk yang beredar di masyarakat. Untuk dapat memilih pupuk yang tepat, kita harus tahu dan paham mengenai beberapa karakteristik pupuk yang ada.

Beberapa pengkategorian pupuk yang dikenal luas antara lain adalah pembagian jenis pupuk berdasarkan :

  • Asal bahan dan pembuatannya
  • Senyawa penyusun
  • Bentuk fisik
  • Kandungan
  • Cara aplikasi

A. Kategori Pupuk Berdasarkan Asalnya

1. Pupuk Alam

Pupuk alam adalah pupuk yang bahan-bahannya berasal dari alam, baik yang dapat langsung dimanfaatkan, maupun yang memerlukan proses pengolahan.

Contoh pupuk  alam :

  • Kompos
  • Seresah
  • Pupuk kandang
  • Humus

Pupuk yang berasal dari kotoran hewan dan tumbuhan disebut

Gambar 1. Kompos

2. Pupuk Buatan

Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik, dengan mengolah sumber daya alam/bahan mineral menggunakan reaksi kimia atau fisika.

Contoh pupuk buatan :

B. Kategori Pupuk Berdasarkan Senyawa Penyusun

1. Pupuk Organik

Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik (alami) seperti tumbuhan dan hewan.

Beberapa contoh jenis pupuk organik adalah :

  • Pupuk kandang
  • Kompos
  • Pupuk hijau
  • Humus 

2. Pupuk Anorganik

Pupuk anorganik adalah jenis pupuk yang  berasal dari bahan anorganik, biasanya mengandung unsur hara/mineral tertentu. Jenis pupuk ini biasa dikenal pula dengan sebutan pupuk kimia.

Contoh pupuk anorganik yaitu :

  • Urea (mengandung unsur Nitrogen)
  • SP-36 (mengandung unsur Phosfor)
  • NPK (mengandung Nitrogen, Phosfor dan Kalium)

Pupuk yang berasal dari kotoran hewan dan tumbuhan disebut

Gambar 2. Pupuk Urea 

C. Kategori Pupuk Berdasarkan Bentuk Fisik

1. Pupuk Padat

Pupuk padat adalah pupuk yang berbentuk bahan padat seperti  bentuk onggokan, remahan, butiran, atau kristal.  Pemakaian pupuk padat langsung di berikan atau ditaburkan di media tanam.

Contoh pupuk padat antara lain adalah :

  • Humus
  • Pupuk kandang
  • Pupuk Urea
  • Pupuk NPK Mutiara

2. Pupuk Cair

Pupuk cair adalah pupuk yang berbentuk bahan cair, berupa konsentrat atau cairan. Pemakaian pupuk cair dilakukan dengan penyemprotan dan penyiraman.

Contoh pupuk cair adalah :

  • Kosarin
  • Pupuk  amonia cair
  • Pupuk organik cair

Pupuk yang berasal dari kotoran hewan dan tumbuhan disebut

Gambar 3. Pupuk Organik Cair

 D. Kategori Pupuk Berdasarkan Kandungan

1. Pupuk Tunggal

Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung 1 unsur hara tertentu saja.

Contoh pupuk tunggal :

- Pupuk urea (mengandung Nitrogen)

2. Pupuk Majemuk

Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung beberapa unsur hara tertentu.

Contoh pupuk majemuk :

  • Pupuk N-P (mengandung Nitrogen dan Phosfor)
  • Pupuk N-K (mengandung Nitrogen dan Kalium)
  • Kompos

3. Pupuk Lengkap

Pupuk lengkap adalah pupuk yang mengandung unsur hara yang lengkap, baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro. Bahkan ada pupuk lengkap yang juga mengandung bahan pestisida.

Pupuk yang berasal dari kotoran hewan dan tumbuhan disebut

Gambar 4. Pupuk NPK

E. Kategori Pupuk Berdasarkan Cara Aplikasi

1. Pupuk Akar

Pupuk akar adalah pupuk yang fokus pemberiannya agar dapat terserap oleh akar tanaman.

2. Pupuk Daun

Pupuk daun adalah jenis pupuk yang ditujukan agar dapat diserap oleh daun. Penyerapan pupuk oleh daun dilakukan melalui stomata (mulut daun).

Pupuk yang berasal dari kotoran hewan dan tumbuhan disebut

Gambar 5. Pupuk Daun

Dengan mengetahui berbagai karakteristik pupuk, maka dapat dipilih jenis pupuk yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tanaman sehingga dapat memberi manfaat optimal bagi pertumbuhan tanaman.

-astutipudji@BP3Kota Pontianak-

DAFTAR PUSTAKA

Lingga, P. dan Marsono. 2013. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta. Penebar Swadaya.

Simanungkalit RDM, et.al. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Jawa Barat. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

-----------------. Pupuk. id.wikipedia.org

SUMBER GAMBAR 

http://pertanian.blogspot.com

http://siramuorganik.blogspot.com

http://ugm-mall.com

http://petrosida-gresik.com

Op. Bid Pertanian

Pupuk, mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita, apalagi bagi para petani. Pupuk merupakan material yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman agar mampu berproduksi dengan baik, dengan cara di tambahkan pada media tanam atau tanaman. Tujuan pemberian pupuk diantaranya adalah untuk memperbaiki sifat fisis, sifat kimia, dan sifat biologi tanah.

Untuk pupuk sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah:

  • Pupuk Kandang, yaitu pupuk yang berasal dari kotoran hewan, seperti: kotoran sapi, kotoran kambing, kotoran ayam, kotoran kerbau, dan sebagaianya.
  • Pupuk Hijau, yaitu pupuk yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan hijau, seperti: batang tanaman, ranting tanaman.
  • Pupuk Kompos, yaitu pupuk yang berasal dari sampah dan daun-daunan yang di busukkan di dalam tanah.
  • Pupuk hasil olahan pabrik, seperti: urea, ZA, TSP, NPK, dan lainnya.

Untuk jenis pupuk kandang, pupuk hijau, dan pupuk kompos biasanya disebut dengan pupuk organik, sedangkan pupuk hasil olahan pabrik disebut dengan pupuk anorganik. Pupuk organik atau juga disebut pupuk alam dapat memperbaiki sifat-sifat fisis tanah, yaitu: struktur, tata udara, daya resap air, dan daya tahan terhadap erosi. Pupuk organik atau pupuk alam juga membentuk humus (bunga tanah) sehingga berperan juga dalam memperbaiki sifat biologi. Berikutnya, peruraian dari humus akan menambah ketersediaan unsur-unsur hara.

Sedangkan fungsi dari pupuk antara lain:

  • Dapat menyuburkan tanah, 
  • Memberi nutrisi bagi tanah, 
  • Menaikkan mutu dan produktivitas hasil tanam, 
  • Melindungi tanaman dari hama penyakit, 
  • dll

Dalam penggunaannya tentu takaran dan cara penggunaan yang berbeda untuk masing-masing jenis pupuk, bisa saja hasil yang didapat tidak sesuai dengan harapan bila dalam penggunaannya tidak sesuai dengan takaran dan cara pemakaian. Jadi, sangat penting untuk memahami terlebih dahulu teori atau cara penggunaannya.

Namun, sering kita dengar pemberitaan mengenai kelangkaan pupuk di pasaran atau mahalnya harga pupuk hasil olahan pabrik, jadi, tak ada salahnya jika memanfaatkan pupuk jenis lain atau pupuk organik (pupuk kandang, pupuk hijau, pupuk kompos). Untuk penggunaan pupuk organik akan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan pupuk non organik. Demikian beberapa jenis pupuk yang biasa di temui di Indonesia, beserta beberapa fungsi dari pupuk, semoga bermanfaat.