Properti yang paling sering digunakan dalam pergelaran tari adalah

Unsur – unsur pendukung dalam seni tari menjadi sangat penting bagi seorang koregrafer tari serta penari dalam menyampaikan makna yang terdapat pada sebuah tarian. Secara umum, unsur-unsur tari dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok atau aspek, yaitu iringan tari, properti tari, tata rias penari,  busana penari, panggung aau tempat pementasan, serta lightting atau lampu pementasan dan tata suara.

Properti yang paling sering digunakan dalam pergelaran tari adalah
Unsur-Unsur dan Jenis Properti Dalam Tari Kreasi

Tari sebagai bagian dari seni merupakan suatu sajian pertunjukan yang mengarah pada estetika manusia. Keindahan dalam seni tari hadir demi suatu kepuasan, kebahagiaan, dan harapan batin manusia, baik sebagai pencipta, penari, maupun penikmatnya. 

Kehadiran tari di depan penikmat tari/penonton bukan sekedar menampilkan serangkaian gerak yang tertata dengan baik, rapi, dan indah semata, namun juga perlu dilengkapi dengan berbagia unsur pendukung dalam penampilannya agar suatu tampilan tari dapat memiliki daya tarik atau pesona tersebdiri bagi penikmat/penonton yang menyaksikannya.

Adapun unsur-unsur pendukung dalam antara lain, yaitu 

Tata Busana (kostum penari),

Tempat Pentas (panggung), 

dan tata suara (sound sistem). 

Musik dan tari merupakan pasangan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya sebab keberadaan musik di dalam seni tari memiliki aspek dasar yang kaitannya dengan tubuh dan kepribadian manusia yaitu melodi, ritme, dan dramatik.

Ketiga aspek ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Sumber melodi dapat membuat kita mengetahui rangkaian nada-nada, 2. Ritme adalah degupan dari musik yang sering ditandai dengan aksen/tekanan yang diulang-ulang secara teratur, dan 3. Dramatik yaitu suara-suara yang dapat memebrikan suasana tertentu. Salah satu contohnya yaitu Tari Uncul yang diiringi dengan musik Sampyong yang terbuat dari bambu.

Properti merupakan semua peralatan yang dimanfaatkan atau digunakan dalam pementasan suatu pertunjukan tari. Properti ini pada dasarnya dapat digunakan untuk memberikan keindahan bentuk pada pertunjukan tari agar garapannya akan terlihat lebih hidup dan sempurna.

Penggunaan properti dalam tari harus memperhatikan atau mempertimbangkan jenis, fungsi, dan ketepatan dalam menggunakannya. Hal ini disebabkan karena dalam penggunaan properti perlu penguasaan dan keterampilan dari seorang penari untuk menggunakannya. Penguasaan dan keterampilan seorang penari dalam menggunakan properti tari menjadi salah satu teknik tari yang dibutuhkan dalam format garapan tari yang berkualitas. Properti tari memiliki banyak ragam, bentuk, dan fungsinya masing-masing.

Adapun beberapa contoh properti tersebut adalah sebaga berikut:

Tata rias dan busana pada seni tari merupakan sarana pembantu yang berperan mendukung pertunjukan tari. Sementara itu, aksesoris adalah bagian dari busana. Tata Rias atau Busana sebagai sarana pembantu, Artinya bahwa meski tanpa busana dan aksesori atau hanya sekedar gerak saja, maka suatu pementasan atua pertunjukan tari sudah dapat dilakukan.

Tata busana atai pakaian adalah segala sesuatu yang dikenakan atau melekat dengan seorang penari. Busana penari merupakan sarana pembantu yang berperan mendukung perwujudan tari. 

Busana tari dapat dikelompokkan kedalam lima bagian yaitu :

- Pakaian kaki atau sepatu,

- Perlangkapan-perlengkapan.

Tata rias dan busana tari kreasi begitu terbuka terhadap perubahan . Hal tersebut berbeda dengan tata rias dan busana tari tradisi dengan desain yang baku. Penggunaan tatarias dan busana tari kreasi bebas sesuai dengan karakter atau keinginan koreografer (penyusun tari).

Suatu seni pertunjukan selalu memerlukan tempat atau ruang guna menyelenggarakan pertunjukan. Di Indonesia, kita dapat mengenal bentuk-bentuk tempat pertunjukan seperti lapangan terbuka atau arena terbuka, di pendopo dan bentuk panggung proscenium.

Pada tempat terbuka, kita dapat menyaksikan pertunjukan tari yang diselenggarakan di halaman. Pertunjukan tari tradisional di lingkungan rakyat sering dipergelarkan di lapangan terbuka. Dalam kawasan bangsawan, pertunjukan kesenian sering diadakan di pendopo, yaitu suatu bangunan yang berbentuk joglo dan bertiang pokok empat, tanpa penutup pada sisi-sisinya. Sedangkan panggung Proscenium penontonnya harus dapat melihat dari sisi depan saja.

Sarana dan prasarana yang ideal bagi sebuah pertunjukan tari adalah jika gedung pertunjukan telah dilengkapi dengan peralatan yang menunjang penyelenggaraan pertunjukan, khususnya tata lampu dan tata suara yang menjadi unsur perlengkapan sajian tari dengan fungsi untuk mensukseskan pergelaran.

Sebuah penataan lampu dapat dikatakan  berhasil jika dapat memberikan kontribusi terhadap objek-objek yang ada didalam pentas, sehingga semua yang berada didalam pementasan nampak lebih hidup dan mendukung sajian tari. 

Dalam penataan suara, dapat pula dikatakan berhasil jika dapat menjadi jembatan komunikasi antara pertunjukan dengan penontonnya yang artinya bahwa penonton dapat atau bisa dengan jelas mendengar dengan baik tanpa ada gangguan apa pun agar penonton merasa nyaman dalam menyimak dan menyaksikan pementasan tari tersebut.

Demikian ulasan singkat tentang Unsur-Unsur Tari kreasi dan properti dalam tari kreasi tersebut diatas, semoga bermanfaat dan terimakasih.

Sumber : Sini Budaya-KEMENDIKBUD-RI_Jakarta,2018

Kontributor Naskah : Milasari dkk.

Penerbit : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

Home » Kelas V » Macam Macam Properti Tari

Negara kita Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya akan beragam budaya. Salah satu kekayann budaya Indonesia tersebut adalah Tarian daerah. Setiap suku bangsa memilki bentuk tarian mereka masing-masing. Dengan ribuan jumlah suku yang ada di Indonesia, maka ribuan pula ragam tari daerah yang ada. Properti merupakan salah satu unsur pendukung dalam tari. Ada tari yang menggunakan properti tetapi ada juga tidak menggunakan. Properti yang digunakan ada yang menjadi nama tarian tersebut. Contoh tari Payung menggunakan payung, tari Piring menggunakan piring sebagai properti. Kedua tarian ini berasal dari Sumatra Barat. Tari Lawung dari keraton Yogyakarta menggunakan Lawung (tombak) sebagai properti tarinya. Ada juga tarian yang menggunakan properti tetapi tidak digunakan sebagai nama tarian. Contoh tari Pakarena menggunakan Kipas sebagai propertinya, tari Merak menggunakan Selendang, tari Serimpi dari Yogyakarta atau Surakarta ada yang menggunakan Kipas sebagai propertinya, Keris atau properti lain. Ini hanya beberapa contoh properti yang digunakan dalam tarian tradisional, masih banyak tari dari daerah lain yang menggunakan properti sebagai pendukung. Tari Nelayan, tari Tani menggunakan tudung kepala dan hampir semua jenis tarian perang menggunakan tameng dan senjata perang lain seperti keris. Ada juga tarian yang menggunakan properti kukusan yaitu tempat untuk membuat tupeng terbuat dari anyaman bambu yang digunakan sebagai kurungan dalam tari Lengger gaya Banyumasan. Antara tari daerah satu dengan daerah lainnya memiliki karakteristik yang berbeda, demikian pula dengan properti yang digunakan. Menari juga merupakan kegiatan yang menggerakkan anggota tubuh. Menari kadang-kadang dilengkapi dengan properti tari. Ada beberapa tarian memang tidak menggunakan properti.  Apa yang dimksud dengan properti tari ?

Yang dimaksud dengan properti tari (perlengkapan tari) adalah perlengkapan yang tidak termasuk kostum, tidak termasuk pula perlengkapan panggung, tetapi merupakan perlengkapan penari. Misalnya kipas, pedang, tombak, panah, topeng, dan selendang 

Daftar Nama Tarian dan Propertinya Berikut ini adalah daftar beberapa nama tarian dengan properti yang digunakan
  1. Tari Serimpi merupakan sebuah tarian klasik dari Yogyakarta. Tarian ini ditampilkan oleh empat orang penari wanita yang cantik dan anggun. Kata serimpi itu sendiri berarti empat. Properti tari yang digunakan di antaranya adalah jebeng, cundrik atau keris kecil, pistol, jemparing, dan tombak pendek.
  2. Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang adalah salah satu seni tari tradisional di Minangkabau yang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera Barat. Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai properti utama.
  3. Tari topeng adalah adalah tarian yang penarinya mengenakan properti topeng. Ada beberapa macam tari topeng yang ada di negara kita, antara lain sebagai berikut : Topeng Dayak, Topeng Bali, Topeng Cirebon (klana), Topeng Malang, Topeng Reog, dan Topeng Ireng.
  4. Tari Rangguk Ayak yang yang berasal dari daerah Jambi menggunakan properti berupa rebana.
    Properti yang paling sering digunakan dalam pergelaran tari adalah
    Tari Rangguj Ayak
    Kata rangguk berarti “tari”, rangguk ayak  berarti  tari ayak.
  5. Tari Remo adalah salah satu tarian untuk penyambutan tamu agung, yang ditampilkan baik oleh satu atau banyak penari. Tarian ini berasal dari Provinsi Jawa Timur. Properti yang digunakan dalam tari remo yaitu sabuk dan keris yang dipakai di pinggang serta dipaha kanan ada slendang yang menggantung sampai kemata kaki.
  6. Tari gong atau disebut juga dengan nama kancet ledo adalah tarian tradisional suku Dayak di Kalimantan Timur. Tarian ini ditarikan seorang gadis dengan gong digunakan sebagai alat musik pengiringnya. Tarian ini biasanya ditarikan di atas sebuah gong, sehingga Kancet Ledo disebut juga Tari Gong.
  7. Tari Kipas Pakarena merupakan tarian yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Kata pakarena sendiri berasal dari bahasa setempat yakni karena yang berarti main. Tarian ini merupakan salah satu tradisi di kalangan masayarakat Gowa yang masih dipertahankan sampai saat ini. Properti yang digunakan dalam Tari kipas pakarena adalah kipas.
  8. Tari Lilin berasal dari Sumatera Barat pada dasarnya merupakan sebuah tarian yang dipersembahkan oleh sekelompok penari dengan diiringi sekelompok musisi. Para penari ini akan membawa lilin yang menyala pada piring yang dipegang pada setiap telapak tangan mereka. Penari ini akan menarikan tarian berkelompok dengan memutar piring yang memiliki lilin yang menyala secara berhati-hati agar piring tersebut selalu horisontal, dan lilin padam.
  9. Tari Baksa Kambang. Merupakan jenis tari klasik Banjar sebagai tari penyambutan tamu agung yang datang ke Kalimantan Selatan, penarinya adalah wanita. Tarian ini bercerita tentang seorang gadis remaja yang sedang merangkai bunga. Sering dimainkan di lingkungan istana. Dalam perkembangannya tari ini beralih fungsi sebagai tari penyambutan tamu. Properti yang digunakan dalam Tari Baksa Kambang adalah rangkaian bunga.
  10. Kuda lumping juga disebut jaran kepang atau jathilan adalah tarian tradisional Jawa menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda. Tarian ini menggunakan kuda yang terbuat dari bambu atau bahan lainnya yang di anyam dan dipotong menyerupai bentuk kuda, dengan dihiasi rambut tiruan dari tali plastik atau sejenisnya yang di gelung atau di kepang. Anyaman kuda ini dihias dengan cat dan kain beraneka warna. Properti yang digunakan dalam Tari Kuda Kepang adalah kuda kepang(ebeg).
  11. Tari Bambangan Cakil merupakan salah satu tari klasik yang ada di Jawa khususnya Jawa Tengah. Tari ini sebenarnya diadopsi dari salah satu adegan yang ada dalam pementasan Wayang Kulit yaitu adegan Perang Kembang. Tari ini menceritakan perang antara kesatria melawan raksasa. Properti yang digunakan dalam Tari Bambangan Cakil adalah keris.
  12. Cakalele adalah tarian perang tradisional Maluku yang digunakan untuk menyambut tamu ataupun dalam perayaan adat. Biasanya, tarian ini dibawakan oleh 30 pria dan wanita. Tarian ini dilakukan secara berpasangan dengan iringan musik drum, flute, bia (sejenis musik tiup). Para penari pria biasanya mengenakan parang dan salawaku (perisai) sedangkan penari wanita menggunakan lenso (sapu tangan).
  13. Tari Angguk adalah tarian tradisional yang berasal dari Yogyakarta dan menceritakan kisah tentang Umarmoyo-Umarmadi dan Wong Agung Jayengrono dalam Serat Ambiyo. Tarian ini dimainkan secara berkelompok oleh 15 penari wanita yang berkostum menyerupai serdadu Belanda dan dihiasi gombyok barang emas, sampang, sampur, topi pet warna hitam, dan kaos kaki warna merah atau kuning dan mengenakan kacamata hitam. 
  14. Legong merupakan sekelompok tarian klasik. Kata Legong berasal dari kata "leg" yang artinya gerak tari yang luwes atau lentur dan "gong" yang artinya gamelan. Properti yang digunakan dalam Tari Legong adalah rangkaian kipas.
  15. Tari Payung adalah tari tradisional dari Sumatra Barat. Tarian ini membawakan cerita tentang hubungan asmara di antara muda-mudi. Payung menjadi atribut penting dalam tarian ini, sebagai perlambang penyatuan tujuan dua insan menuju kebahagiaan cinta. Properti wajib yang digunakan dalam pementasan tari ini adalah payung yang dibawa penari lelaki mengusung simbol sebagai pelindung
Berikut ini video mengenai beberapa properti daerah di Indonesia

Di samping memiliki properti yang beragam ternyata tarian tersebut juga memiliki berberapa unsur tari. unsur-unsur tari, yang terdiri atas unsur utama dan unsur penun¬jang. Yang dimaksud unsur utama adalah unsur yang menjadi elemen dasar, yang tidak dapat ditinggalkan dalam suatu karya tari. Sedangkan unsur penunjang tari adalah unsur yang keberadaannya menunjang elemen dasar tari. Unsur-unsur tari antara lain sebagai berikut :

1) Unsur Utama Tari. 

Unsur utama tari adalah gerak. Gerak tari selalu melibatkan unsur anggota badan manusia. Unsur-unsur anggota badan tersebut di dalam membentuk gerak tari, dapat berdiri sendiri. Gerakan tari ada juga gerak lemah, tegang, lembut, dan kasar. Cobalah beberapa gerakan dan deskripsikan dalam tulisan.

2) Unsur Penunjang Tari

Selain unsur utama diperlukan unsur penunjang. Unsur penunjang terdiri atas: make up/tata rias, tata busana, tata iringan, tata lampu, panggung dan tema.
  • Make up/Tata Rias adalah membuat garis-garis wajah sesuai dengan ide/konsep garapan (misalnya: Rias kelinci, tata riasnya dengan memakai bedak putih pada seluruh wajah dengan garis-garis hitam pada mata, alis). Pengaturan make up/tata rias termasuk juga tata rambut. Anda pasti sudah berpengalaman cobalah mengembangkan berbagai jenis make up. 
  • Tata busana. Yang dimaksud busana adalah semua kebutuhan sandang yang dikenakan pada tubuh penari di pentas yang sesuai dengan peranan yang dibawakan. Seorang penata busana juga harus memperhitungkan efek lampu serta komposisi warna yang disusun, demikian juga kemungkinan keleluasaan gerak penari sesuai dengan watak dan perannya.
  • Iringan musik dan tata suara Keduanya saling berhubungan. Iringan tari harus disesuaikan dengan konsep garapan. Pengertian tata suara pada suatu pergelaran biasanya tidak hanya dihubungkan dengan suara-suara yang keluar dari pemain serta suara-suara yang keluar dari alat-alat musik pengiringnya. Tetapi juga harus memperhitungkan efek suara yang di hasilkan.
  • Tempat adalah arena pertunjukan tari yang dipakai untuk pergelaran dan disesuaikan dengan ide garapan. Pengaturan tempat pertunjukan/panggung di sini adalah pengaturan bentuk lantai tari yang akan dipakai untuk pementasan sampai pada dekorasinya. Beberapa alternatif tempat pertunjukan adalah arena, lingkaran, pendopo, procenium.
  • Tata lampu, Tata lampu di dalam pergelaran tari, di samping untuk menerangi serta menyinari juga dipakai untuk membentuk suasana yang diperlukan dalam adegan-adegan yang ditampilkan. seorang penata lampu harus peka terhadap efek yang ditimbulkan akibat pengaturan lampunya.
  • Tema tari bersumber pada kejadian sehari-hari, binatang, cerita kepahlawanan/epos, cerita rakyat, dan legenda. 
  • Perlengkapan tari, Yang dimaksud dengan perlengkapan tari adalah perlengkapan yang tidak termasuk kostum, tidak termasuk pula perlengkapan panggung, tetapi merupakan perlengkapan penari. Misalnya kipas, pedang, tombak, panah. Property seolah-olah menjadi satu dengan badan penari, maka penggunaannya harus diperhatikan. Di samping itu agar perlengkapan tersebut dapat memberikan kesan yang menguntungkan pada suatu adegan, maka sering ukurannya dibuat lebih besar dari yang sesungguhnya.   

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 12:00 AM