Prestasi yang pernah diraih Pelajar Indonesia dalam bidang pendidikan

Prestasi yang pernah diraih Pelajar Indonesia dalam bidang pendidikan

Prestasi yang pernah diraih Pelajar Indonesia dalam bidang pendidikan
Lihat Foto

Dok. Kemendikbud

Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) 4 yang mengangkat tema Menjaga Nyala Api Prestasi di Masa Pandemi

KOMPAS.com - Selama pandemi Covid-19 melanda dunia, putra-putri Indonesia terus menorehkan prestasi di berbagai bidang, baik nasional maupun internasional.

Di tahun 2021 ini saja, tercatat 53 prestasi internasional bidang seni, penelitian, dan sains, berhasil diraih oleh peserta didik terbaik Indonesia di bawah binaan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Puspresnas, Asep Sukmayadi mengatakan Puspresnas bertugas untuk memastikan bahwa pemerintah memberi kesempatan seluas-luasnya, juga panggung untuk berekspresi bagi anak-anak Indonesia yang mau dan semangat belajar, serta ingin mengaktualisasikan prestasinya.

Baca juga: Sampoerna University Buka Beasiswa S1 Tahun 2022, Bebas Biaya Kuliah

Karena kesempatan tersebut, kata dia, merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

"Kita sangat bangga dan bahagia karena punya RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) yang berfokus pada peningkatan daya saing SDM unggul yang disebut talenta nasional,” kata Asep dalam konferensi virtual Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) 4 yang mengangkat tema Menjaga Nyala Api Prestasi di Masa Pandemi, merangkum laman Kemendikbud Ristek, Jumat (27/8/2021).

Asep mengatakan bahwa Pusat Prestasi Nasional bertugas untuk menyiapkan talenta-talenta unggul Indonesia melalui berbagai ajang kompetisi yang berjenjang dan bertahap, baik nasional hingga internasional.

"Kegiatan Pusat Prestasi Nasional selama ini mampu menyentuh lebih dari kurang lebih 3 juta siswa dan mahasiswa mulai dari tingkat daerah, nasional, hingga dunia," ujar Asep.

Ia mengatakan, Mendikbud Ristek Nadiem Makarim juga berpesan agar talenta-talenta yang difasilitasi Puspresnas dapat menjadi inspirasi sebayanya juga bangsa Indonesia.

"Kemudian, yang kedua adalah dapat menjadi pemimpin di bidangnya yang akan menjadi bagian dari penguatan inovasi bangsa ini," kata Asep.

Baca juga: Ingin Kuliah di Korea Selatan? Ada 10 Beasiswa yang Bisa Kamu Ikuti

"Kita juga bangga dan menyaksikan bagaimana semangat itu tidak pernah padam. Kita mendengungkan semangat untuk tidak menyerah, tetap berprestasi dari rumah," imbuhnya.

Prestasi yang pernah diraih Pelajar Indonesia dalam bidang pendidikan

Prestasi yang pernah diraih Pelajar Indonesia dalam bidang pendidikan
Lihat Foto

Dok Penerbit Buku Kompas

Prestasi bukan hanya menguasai hitung-hitungan, sebaliknya anak yang pandai menari pun layak disebut berprestasi.

KOMPAS.com -  "Benih semua prestasi adalah kemauan, bukan harapan atau impian." (Napoleon Hill).

Apa yang dikatakan Napoleon Hill itu setidaknya sangat tercermin pada Siti Fatimah, anak nelayan asal Sampang, Madura. Tapi, prestasinya di sekolah sangat luar biasa.

Apa yang diraih Siti adalah berkat kerja keras ibunya untuk membiayai sekolahnya. Pada 2011, Siti berkesempatan ikut Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang astronomi dan berhasil merebut medali emas dan berhak mewakili Indonesia ke ajang olimpiade astronomi internasional.

Setahun kemudian, Siti Fatimah kembali meraih medali perak dalam ajang Olympiad on Astronomy and Astrophysics 2012. Prestasinya sangat membanggakan.

Prestasi mendunia

Prestasi Siti hanya sebagian dari prestasi para pelajar Indonesia di bidang sains, seni, dan olahraga. Mengapa seni dan olahraga dimasukkan?

Menurut Suharlan, penulis buku Indonesia Cerdas Ada di Sini, keunggulan para pelajar itu tidak semata diukur dari otak kiri, tapi juga otak kanan. Prestasi bukan hanya menguasai hitung-hitungan, sebaliknya anak yang pandai menari pun layak disebut berprestasi.

Prestasi mendunia pelajar Indonesia itu berawal pada 1990-an, yaitu saat Indonesia yang "tidak dianggap apa-apa" oleh negara lain diumumkan menjadi pemenang. Saat itu, barulah negara lain "melek", tak lagi menganggap enteng Indonesia.

Deretan prestasi internasional dan ratusan medali emas, perak, perunggu, menjadi bukti nyata bahwa Indonesia memiliki pelajar-pelajar yang layak dipuji. Bahkan, hingga kini sudah menjadi tradisi bahwa Indonesia memperoleh medali dan prestasi sains internasional.

Berikut beberapa deretan prestasi pelajar Indonesia:

Jum'at, 08 Januari 2021 - 22:56 WIB

Tim Indonesia yang difasilitasi oleh Puspresnas Kemendikbud berhasil meraih 68 penghargaan di berbagai bidang lomba internasional sepanjang tahun 2020. Foto/Dok/SINDOnews

JAKARTA - Meski dimasa pandemi, namun pada tahun 2020 sebanyak 68 penghargaan internasional telah berhasil diraih oleh para pelajar Indonesia dari berbagai kompetisi.

Dikutip dari instagram resmi Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), tim Indonesia yang difasilitasi oleh Puspresnas Kemendikbud berhasil meraih 68 penghargaan di berbagai bidang lomba internasional sepanjang tahun 2020. (Baca juga: Ketua LTMPT Tekankan Batas Waktu Masa Sanggah Data Kuota SNMPTN 15 Januari )

Pertama adalah International Chemistry Olympiad (IChO) yang meraih 2 Perak dan 2 Perunggu. Penghargaan lain juga diterima pada Online World School Debating Championship (WSDC) yang meraih peringkat 5 Best Team, Top 5 ESL Best Speaker, dan Top 10 Open Best Speaker.Indonesia juga berjaya di 1st International High School Arts Festival (IHSAF)-IFAC dengan menyabet 1 medali emas. Juga pada International Biology Olympiad (IBO) dengan meraih 2 Perak dan 2 Perunggu. Serta meraih prestasi juga pada Asia Pasific International Olympiad (APIO) yang meraih 1 emas, 2 Perak, dan 3 Perunggu.

Pusprenas Kemendikbud juga mencatat penghargaan juga diraih pada International Economic Olympiad (IEO) yang berhasil meraih 1 Emas, 3 Perak, 1 Perunggu, The Best In Economics, The Best In Finance, The 3rd Position In Case, dan The 2nd Overall IEO. (Baca juga: Kuota SNMPTN Bisa Melebihi Batas Minimum 20% )

Sedangkan pada kompetisi International Olympiad in Informatics (IOI) perwakilan Indonesia berhasil memboyong 1 Emas, 1 Perak, dan 2 Perunggu.International Mathematics Olympiad (IMO) 2 Emas, 2 Perunggu, dan 2 Honourable Mention. Lalu pada Global e-Competition On Astronomy and Astrophysics (GeCAA) membawa 3 Perak, 6 Perunggu, dan 1 Honourable Mention.Tidak ketinggalan pada International Earth Science Symposium (IESS), tim dari Indonesia berhasil menyabet 3 Excellence in Multidimensional Approach, 6 Excellence in Detailed Consideration, dan 4 Excellence in Multifaceted Analysis. Jangan lupa pada Young Inventors Challenge (YIC) berhasil membawa 2 Perak.

Terakhir pada International distributed Physics Olympiad (IdPhO) berhasil meraih 2 Emas, 1 Perunggu, dan 2 Honourable Mention. Pusprenas pun berharap, semoga ini menjadi kabar baik dan inspirasi agar kita bisa lebih optimis mampu melampaui ujian berat pandemi ini di tahun 2021 untuk tetap meraih prestasi.

Indonesia memang tak semaju dan secanggih negara-negara Barat. Namun bukan berarti anak bangsanya kalah di kancah dunia. Sebaliknya, prestasi anak Indonesia tak bisa dipandang sebelah mata. Banyak generasi muda Indonesia bahkan telah mendulang prestasi di kancah internasional, khususnya di bidang pendidikan.

Tak ayal jika sebutan anak Indonesia sejajar dengan anak muda negara lainnya, patut disandang karena anak bangsa pun mampu meraih prestasi berkelas internasional. Siapa sajakah mereka? Berikut 7 prestasi anak Indonesia di kancah internasional yang patut dibanggakan.

Tim Ichiro

Prestasi yang pernah diraih Pelajar Indonesia dalam bidang pendidikan

Tim robot Ichiro dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menorehkan prestasi yang membanggakan untuk Indonesia. Tim Ichiro memenangkan kompetisi Federation of International Robot-Soccer Association Humanoid Robot Cup (FIRA Hurorocup) 2017 yang di selenggarakan pada bulan Agustus lalu di Kaohsiung, Taiwan.

Dalam kompetisi ini ITS mengirim 3 tim. Terdiri dari Ichiro 1, Ichiro 2 dan Ichiro 3. Ketiga tim meraih juara umum dan berhasil meraih 14 penghargaan.

Tim Ichiro 1 mendapat juara umum peringkat 3 kidsize, juara 2 united soccer kidsze, juara 2 weight lifting kidsize, dan juara 2 halang rintang kidsize. Ketiga penghargaan tersebut membuat tim Ichiro menjadi juara umum peringkat tiga Kidsize.

Sementara itu tim Ichiro 2 tak mau kalah. Juara umum peringkat 1 Kidsize, Juara 1 mini DRC Kidsize, Juara 1 United Soccer Kidsize, Juara 3 halang rintang Kidsize, dan Juara 1 Sprint Kidsize.

Tim Ichiro 3 juga meraup banyak prestasi, dengan mendapat Juara Umum peringkat 3 adult Size, Juara 2 mini DRC Adult Size, Juara 2 Sprint Adult Size, Juara 3 Marathon Adult Size, juara 2 halang rintang Adult Size.

Hibar Syahrur Gafur

Prestasi yang pernah diraih Pelajar Indonesia dalam bidang pendidikan

Saat meraih medali emas dalam kompetisi Internasional Exhibition of Young Investor (IEYI) di Malaysia, Hibar Syahrur Gafur berumur 14 tahun dan masih duduk di kelas VII SMPN 1 kota Bogor. Ia merancang karya ciptaannya berupa sepatu listrik anti pelecehan seksual.

Inspirasi awal bermula ketika ia melihat pemberitaan kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual di Indonesia dan India. Ide untuk melindungi perempuan dari kejahatan seksual. kemudian tercetuslah ide membuat sepatu tersebut. Idenya pun disambut antusias oleh sang guru Warsito. Dibantu gurunya Hibar merangkai elektroda listrik yang akan dipasang di sepatu. Sedangkan untuk membuat sepatunya, Hibar mendatangi pengrajin di Ciomas

Sepatunya memiliki tegangan 450 Volt, sehingga dapat membuat pelakunya jera. Dengan menggunakan satu tombol pada sepatunya, bisa membuat pelaku kejahatan seksual tersetrum ketika menajalankan aksinya. Dalam ajang IEYI di Malaysia, Karya Hibar berhasil meraih emas untuk kategori Safety and Health.

Salman Trisnadi Wijrasena

Ketika ia menjadi juara Robotic di Korea Selatan tahun 2015 lalu, Salam baru saja naik tingkat dari TK ke SD. Ia berhasil meraih juara satu dalam kategori Creative Design. Lomba Robotic Internasional yang di gelar Agustus 2015.

Kegemaran Salman pada dunia robotic tak terlepas dari lingkungannya. Sang Ayah merupakan trainer untuk pelatihan pembelajaran robotic di sekolah-sekolah. Untuk melatih kemampuannya Salman mengikuti ekskul di sekolahnya. Saat ini Salman bersekolah di SD Prestasi Global, Rangkapan Jaya, Depok.

Prestasi yang pernah diraih Pelajar Indonesia dalam bidang pendidikan

Syahrozal Zalfa Nadia dan Avicenna Roghid Putra Sidik

Prestasi yang pernah diraih Pelajar Indonesia dalam bidang pendidikan

Kakak beradik Nadia dan Avicenna berhasil meraih prestasi bagi Indonesia. Mereka berdua berhasil menyabet Gold Prize pada kategori Super Maze Solving di kejuaraan Asian Robotic Championship yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia 23-24 Juli 2016

Dalam kejuaraan tersebut selain mendapat Gold Prize, Zalfa dan Avicenna ia mendapat Special Award pada kategori Brick Speed dan Robot Nero. Mereka juga mendapatkan penghargaan peserta favorit, karena usianya masih muda. Saat ini kakak beradik ini sedang membuat karya “crane otomatis control” yaitu robot untuk memindahkan suatu benda yang tidak bisa diangkat oleh manusia. Semuanya dikontrol dengan remot jarak jauh.

Linus Nara Pradhana

Prestasi yang pernah diraih Pelajar Indonesia dalam bidang pendidikan

Linus Nara Pradhana adalah anak muda Indonesia yang berhasil menemukan helm berpendingin atau helm berlapisan popok, saat ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Berkat temuannya itu ia meraih emas di International Exhibition for Youn Inventors 2012 di Thailand. Nara merupakan satu dari 6 peserta yang bersal dari Indonesia yang mengikuti Ekshibisi itu.

Bahkan dari temuannya itu, ia mendapat perhatian dari AVS, sebuah perusahaan helm yang kemudian membeli paten dan memberi nama narravation.

Siti Fatimah

Kemiskinan yang dideritannya tak membuatnya patah semangat. Sebaliknya, Siti Fatimah terpacu untuk terus belajar. Dengan kerja keras dan kegigihannya, Siti Fatimah berhasil meraih medali emas bidang astronomi Olimpiade Sains Nasional (OSN) pada tahun 2011 di Manado, Sulawesi Utara.

Setelah mengharumkan nama sekolahnya serta Jawa Timur di Olimpiade Sains Nasional (OSN) , pencapaiannya itu mengantarkan Fatimah ke bangku kuliah di Institut teknologi Bandung (ITB). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun memberikan beasiswa kepada Fatimah, sehingga ia tak perlu memikirkan biaya kuliahnya sendiri.

Diki Suryaatmadja

Prestasi yang pernah diraih Pelajar Indonesia dalam bidang pendidikan

Diusianya yang baru 12 tahun Diki Suryaatmadja diterima di Universitas Waterloo, Ontario, Kanada. Bahkan Diki menjadi mahasiswa termuda dalam sejarah universitas tersebut.

Sejak SD hingga SMA, Diki mengambil program akselerasi. Terlebih lagi di Universitas Waterloo Diki diterima sebagai murid Kehormatan. Selain mendalami Ilmu Fisika, Diki juga akan belajar matematika, kimia dan ekonomi.

Di Universitas tersebut Diki masuk program pendidikan empat tahun. Saat ini Diki sudah membuat rencana yang akan diraih selama kuliah nanti. Salah satu idenya yaitu menciptakan energi yang murah meriah dan dapat diperbarui. Diki bercita-cita untuk mengubah dunia, ia masih muda dan masih memiliki banyak waktu untuk mewujudkan cita-citanya.

Upvote Downvote

Total votes: 101

Upvotes: 39

Upvotes percentage: 38.613861%

Downvotes: 62

Downvotes percentage: 61.386139%