PERTANYAAN Diskusi tentang rasio likuiditas

Rasio likuiditas adalah salah satu analisis rasio keuangan yang berguna untuk menganalisa kinerja fundamental suatu perusahaan. Perhitungan analisis rasio likuiditas berdasarkan pada data-data pada laporan keuangan perusahaan.

Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan melihat likuid tidaknya kondisi keuangan perusahaan. Dengan rasio likuiditas, anda bisa melihat kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya menggunakan asetnya yang paling likuid yaitu aset lancar. 

Anda juga bisa melihat apakah perusahaan punya aset lancar yang mencukupi dalam operasional. Anda bisa menganalisa apakah utang-utang yang akan jatuh tempo terlalu besar atau wajar. 

Sehingga, anda bisa mengetahui kesehatan keuangan perusahaan yaitu kemampuan likuiditasnya. Jenis-jenis rasio likuiditas ada tiga yaitu: 

1. Rasio lancar

2. Rasio cepat

3. Rasio kas

Mengenai ketiga rasio tersebut, sudah pernah kita bahas penjelasan detailnya disini: Analisis Rasio Keuangan: Rasio Likuiditas. Anda bisa pelajari kembali. 

Di pos ini, kita akan bahas lebih dalam tentang cara menghitung rasio likuiditas beserta penjelasannya. Kita akan langsung menggunakan contoh laporan keuangan perusahaan riil, sehingga anda bisa melakukan analisis rasio likuiditas lebih praktikal. 

CONTOH SOAL RASIO LIKUIDITAS + PENJELASANNYA 

Di pos ini, kita akan menggunakan contoh laporan keuangan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO). Dalam menghitung dan menganalisa rasio likuiditas, anda harus melihat laporan neraca (laporan posisi keuangan, terutama pada akun ASET dan KEWAJIBAN). 

Kita akan analisa laporan keuangan rasio likuiditas SIDO selama 4 tahun. Dan kita dapatkan data-data laporan keuangan SIDO yang akan digunakan untuk menghitung rasio likuiditas sebagai berikut: 

PERTANYAAN Diskusi tentang rasio likuiditas

Sekarang kita akan hitung analisis rasio likuiditas perusahaan Sido Muncul selama data tren 4 tahun. Kita akan hitung rasio likuiditas dengan rasio lancar, rasio cepat dan rasio kas.

RASIO LANCAR 

PERTANYAAN Diskusi tentang rasio likuiditas

Pada rasio lancar Sido Muncul, didapatkan nilai rasio lancar tahun 2016 sebesar 7,1 kali. 2017 sebesar 7,8 kali. Tahun 2018 sebesar 4,2 kali dan tahun 2019 sebesar 4,1 kali. 

Rasio lancar yang bagus adalah rasio lancar yang semakin besar. Dan rasio lancar dikatakan AMAN apabila nilainya diatas 1. Rasio lancar diatas 1 artinya perusahaan memiliki nilai aset lancar yang lebih besar dibandingkan kewajiban lancar. 

Dengan kata lain, perusahaan memiliki aset jangka pendek (aset likuid) yang cukup besar untuk melunasi kewajiban-kewajiban yang akan jatuh tempo segera. 

Rasio lancar Sido Muncul selama tren 4 tahun cenderung mengalami penurunan. Anda bisa lihat tahun 2016 dan 2017 rasio lancarnya diatas 7 kali. Namun tahun 2018 dan 2019, rasio lancar turun signifikan menjadi 4 kali saja. 

Namun secara overall, dapat kita simpulkan bahwa rasio likuiditas, khususnya rasio lancar Sido Muncul masih sangat bagus, karena setiap tahun Sido Muncul mampu menghasilkan rasio lancar dengan nilai jauh diatas 1, yang artinya perusahaan memiliki aset lancar sebesar 4 sampai 7 kali daripada nilai kewajiban jangka pendeknya.  

RASO CEPAT (Contoh soal Current Ratio) 

Kita juga lihat rasio likuiditas Sido Muncul dihitung dari nilai rasio cepat. Rasio cepat mengeliminasi persediaan dalam aset lancar, karena persediaan adalah aset lancar yang palng tidak likuid, yang paling sulit untuk diubah menjadi kas. Berikut analisa rasio cepat Sido Muncul:  

PERTANYAAN Diskusi tentang rasio likuiditas

Sama seperti rasio lancar, rasio cepat dikatakan bagus apabila nilainya berada diatas 1. Rasio cepat juga diperlukan dalam analisis rasio likuiditas, karena terkadang perusahaan memiliki aset lancar yang sangat besar. 

Akan tetapi, kontribusi terbesar aset lancar justru berasal dari persediaan. Sehingga ketika persediaan dikeluarkan, likuiditas perusahaan jadi sangat rendah. Dengan melihat rasio cepat, kita bisa mengetahui apakah ketika persediaan dikeluarkan dari komponen aset lancar, perusahaan tetap punya likuiditas yang bagus atau tidak. 

Pada rasio cepat Sido Muncul, terlihat terjadi penurunan tren. Tahun 2016 rasio cepat sebesar 5,9 kali. 2017 sebesar 6,5 kali. Namun di tahun 2018 hanya sebesar 3,3 kali dan 2019 sebesar 3,4 kali. 

Penurunan tren ini menunjukkan adanya penurunan likuiditas Sido Muncul selama 2 tahun terakhir. Akan tetapi, rasio likuiditas Sido Muncul sebenarnya masih berada dalam batas yang sangat aman. 

Karena nilai rasio cepat Sido Muncul paling rendah adalah 3,3 kali. Artinya aset lancar (setelah dikurangi persediaan) jumlahnya masih lebih besar 3 kali lipat dibandingkan kewajiban lancar. 

Dengan kata lain, perusahaan Sido Muncul punya kemampuan likuiditas yang baik, di mana aset lancarnya jauh lebih besar dan bisa digunakan untuk menutup dan melunasi seluruh kewajiban lancarnya.

RASIO KAS

Rasio likuiditas terakhir adalah rasio kas, di mana kita hanya melihat kas perusahaan dibandingkan dengan kewajiban lancar. Perhatikan data rasio kas Sido Muncul berikut ini:  


PERTANYAAN Diskusi tentang rasio likuiditas


Kegunaan melihat rasio kas adalah untuk melihat apakah perusahaan memiliki kas yang cukup untuk melunasi seluruh kewajiban lancarnya. Mengapa kas? Karena kas dan setara kas adalah aset lancar yang paling likuid dan bisa digunakan kapanpun.

Dengan memiliki kas yang besar, maka perusahaan tidak perlu khawatir akan utang-utang jangka pendek yang dimiliki, karena perusahaan sudah punya aset yang paling likuid yang siap untuk melunasi kewajiban. 

Pada rasio kas Sido Muncul diatas, bisa kita bahwa untuk 4 tahun, rasio kas Sido Muncul selalu berada diatas 1. Walaupun terjadi penurunan tren yang cukup tajam, di mana tahun 2016-2016 rasio kas sekitar 4 kali. 

Namun tahun 2018 dan 2019 menjadi hanya 2 kali saja, namun rasio kas masih diatas 1. Hal ini mengindikasikan bahwa selama 4 tahun berturut-turut, Sido Muncul mampu melunasi seluruh kewajiban lancarnya hanya dengan menggunakan kas. 

Proporsi kas Sido Muncul dalam tren 4 tahun adalah 2-4 kali lebih banyak dibandingkan kewajiban lancarnya. Hal tersebut mengindikasikan bahwa Sido Muncul memiliki porsi rasio likuiditas yang sangat baik. Sehingga Sido Muncul tidak perlu khawatir akan risiko pailit. 

KESIMPULAN RASIO LIKUIDITAS SIDO MUNCUL 

Secara keseluruhan, perusahaan Sido Muncul bisa dikatakan memiliki likuiditas yang sangat bagus. Hal ini terlihat dari ketiga rasio likuiditasnya yaitu rasio lancar, rasio cepat dan rasio kas yang seluruhnya memiliki nilai diatas 1. 

Walaupun dalam 2 tahun terakhir ada penurunan rasio likuiditas, namun jumlah aset lancar dan kas Sido Muncul masih jauh lebih besar dibandingkan kewajiban lancarnya. 

Sehingga kalau anda ingin mencari perusahaan2 yang punya likuiditas baik, maka carilah perusahaan yang punya rasio likuiditas diatas satu, setidaknya untuk tren selama 4-5 tahun kebelakang. 

Untuk melihat lebih dalam bagus tidaknya analisis rasio likuididtas, anda juga bisa bandingkan kinerja rasio likuiditas satu perusahaan dengan rata-rata seluruh perusahaan di satu sektor industrinya. 

Apabila nilai rasio likuiditas Sido Muncul diatas rata2 industrinya, maka dapat dikatakan sangat baik. Namun untuk melihat kecukupan likuiditas perusahaan, sudah cukup dilihat dari 3 rasio ini, yaitu rasio likuiditas diatas 1. 

Itulah contoh soal rasio likuiditas dan jawabannya. Anda bisa terapkan analisa di pos ini untuk menganalisa perusahaan-perusahaan yang lain juga.

Rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban (utang) yaitu rasio likuiditas (liquidity ratio). Analisis rasio likuiditas bisa digunakan oleh berbagai pihak, let’s say investor, kreditur, supplier, dan pihak berkepentingan lainnya. Rasio likuiditas merupakan salah satu dari lima (5) jenis rasio keuangan yang telah dikelompokkan oleh Brigham & Houston (2013), sebagai berikut.

Pada kesempatan ini, invesnesia akan menyajikan makalah rasio likuiditas yang membahas mulai dari apa itu rasio likuiditas; jenis atau macam-macam rasio likuiditas; cara menganalisis dan menghitung nilai rasio likuiditas, nilai rasio likuiditas yang sehat atau baik, dan contoh soal rasio likuiditas perusahaan Tbk.

Definisi Rasio Likuiditas

PERTANYAAN Diskusi tentang rasio likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi utang pada saat jatuh tempo (Brigham & Houston, 2013). Menurut Horne & Wachowicz (2009), pengertian rasio likuiditas yaitu suatu pengukuran yang menunjukkan kemampuan aset lancar perusahaan untuk membiayai kewajiban (utang) jangka pendek. Semakin tinggi nilai rasio likuiditas, semakin baik kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek (utang lancar).

Baca juga: Apa Itu Cash Flow dan Cara Analisis

Hubungan antara Rasio Likuiditas dan Neraca

Ketika berbicara mengenai rasio likuiditas, itu sangat berkaitan dengan neraca (balance sheet). Kenapa? Karena semua data atau angka-angka untuk menghitung nilai rasio likuiditas berasal dari neraca atau laporan posisi keuangan perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk memahami apa itu neraca dan apa saja komponen di dalamnya. Secara ringkas, ada tiga (3) komponen utama di dalam neraca, yaitu sebagai berikut.

  1. Aset, terdiri dari aset lancar (current assets) dan aset tetap (fixed assets). Aset lancar bisa berupa kas, surat berharga, piutang, persediaan, dan biaya dibayar di muka. Sedangkan aset tetap dapat berupa aset berwujud dan aset tak berwujud.
  2. Liabilitas, terdiri dari liabilitas jangka pendek (current liabilities) dan liabilitas jangka panjang (long-term liabilities). Liabilitas lancar bisa berupa utang usaha, utang wesel, dan lainnya. Begitu juga dengan liabilitas jangka panjang, bisa berupa utang hipotek dan utang obligasi.
  3. Ekuitas, terdiri dari modal saham pemilik, tambahan modal disetor, laba ditahan, dan saham treasury.

Kamu sangat disarankan untuk menguasi dengan baik mulai dari definisi, fungsi, komponen, hingga contoh neraca perusahaan. Makalah neraca bisa dibaca di sini: Neraca (Laporan Posisi Keuangan).

Jenis Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah salah satu jenis rasio keuangan yang terbagi menjadi beberapa macam. Secara umum, ada tiga macam rasio likuiditas, yaitu sebagai berikut.

Meskipun begitu, Fabozzi & Drake (2009) menambahkan Net Working Capital-to-Sales Ratio sebagai salah satu jenis rasio likuiditas lainnya. Nah, untuk pembahasan kali ini, invesnesia hanya akan menggunakan tiga jenis rasio likuiditas yang paling umum saja.

1. Rasio Lancar (Current Ratio)

Apa itu rasio lancar (current ratio)? Menurut Sherman (2015), rasio lancar adalah cara paling sederhana untuk melihat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendeknya. Menurut Fabozzi & Drake (2009), current ratio mengindikasikan seberapa besar kemampuan aset lancar (current assets) perusahaan dalam membiayai utang jangka pendek (current liabilities).

Formula atau cara menghitung rasio lancar yaitu dengan membagi aset lancar dengan utang jangka pendek. Rumus current ratio dapat ditampilkan sebagai berikut (Brigham & Houston, 2013).

CR = CA / CL

Keterangan:

CR = current ratio

CA = current assets

CL = current liabilities

Contoh Soal Rasio Lancar

Sebagai contoh soal untuk rasio lancar (current ratio), invesnesia akan mengambil kasus rasio keuangan perusahaan Tbk di BEI, dengan sampel PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang bergerak di sektor manufaktur. Sebagaimana yang telah disampaikan, semua angka-angka untuk menghitung rasio lancar bisa diperoleh dari neraca perusahaan. Berikut angka-angka di dalam neraca PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk per Desember 2019 (dalam jutaan rupiah).

Diketahui:

  • Total Aset Lancar = 16.624.925
  • Total Liabilitas Jangka Pendek = 6.556.359

Jawab:

  • Current Ratio = 16.624.925 / 6.556.359
  • Current Ratio = 2,5 kali (x)

Cara Menginterpretasikan Rasio Lancar

Diketahui nilai current ratio PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk tahun 2019 yaitu 2,5 x. Lalu, bagaimana cara menafsirkan nilai rasio keuangan tersebut? Rasio lancar tersebut mengindikasikan bahwa Indofood memiliki 2,5 kali (x) lebih banyak dari aset lancar yang dibutuhkan untuk menutupi kewajiban lancarnya selama periode 2019. Berapa nilai rasio lancar (current ratio) yang bagus? Secara matematis, current ratio perusahaan yang ideal minimal 2 kali lebih besar dari jumlah liabilitas jangka pendek. Nilai rasio lancar dapat dikonversi dalam bentuk satuan kali (x) atau persentase (%). 2,5 x setara dengan 250%.

Cara Analisis Rasio Lancar

Bagaimana cara menganalisis rasio lancar (current ratio) perusahaan? Metode analisis rasio keuangan perusahaan yang paling umum digunakan yaitu dengan pendekatan perbandingan industri (industry comparison). Dengan kata lain, nilai current ratio perusahaan dibandingkan dengan nilai current ratio dari rata-rata industri (industry average).

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk adalah perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur, atau lebih spesifik berada di sektor industri barang konsumsi (consumer goods). Untuk melakukan analisis, kamu harus mencari tahu berapa nilai rata-rata current ratio di industri consumer goods. Cara mencari nilai rata-rata industri rasio lancar yaitu dengan menjumlahkan semua nilai rasio lancar perusahaan di sektor consumer goods kemudian dibagi dengan jumlah perusahaan di sektor tersebut.

Baca juga: Semua Sektor di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Sebagai contoh, ada 54 perusahaan yang terdaftar di sektor consumer goods pada 2019. Setelah dihitung, rata-rata rasio lancar sektor consumer goods yaitu 1,5 kali. Dengan demikian, nilai current ratio Indofood berada di atas rata-rata industri. Itu mengindikasikan bahwa posisi likuiditas Indofood sangat kuat dan aman. Berikut beberapa indikasi yang perlu diperhatikan dari rasio lancar.

  • Nilai rasio lancar yang tinggi menunjukkan posisi likuiditas perusahaan sangat baik. Sebaliknya, posisi likuiditas perusahaan dianggap lemah jika rasio lancar bernilai kecil atau jauh di bawah rata-rata industri.
  • Nilai rasio lancar yang tinggi dapat mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki terlalu banyak persediaan (inventories) dan piutang lama. Jika dibiarkan terlalu lama, maka akan menimbulkan penumpukan persediaan dan piutang tak tertagih (bad debt).
  • Rasio lancar yang tinggi juga dapat menunjukkan bahwa perusahaan memiliki terlalu banyak kas, piutang, dan inventaris yang relatif terhadap penjualannya. Dengan kata lain, aset lancar (current assets) perusahaan tidak dikelola secara efisien dan efektif.
  • Nilai rata-rata industri suatu rasio lancar bukanlah angka mutlak untuk menilai posisi likuiditas perusahaan. Namun, jika rasio lancar perusahaan jauh di bawah rata-rata industri, maka harus ada evaluasi dari manajemen.

Download materi lebih lengkap: Belajar Current Ratio

2. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Apa itu rasio cepat (quick ratio)? Menurut Sherman (2015), quick ratio atau disebut juga acid test ratio adalah rasio keuangan yang mengukur kesanggupan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan menggunakan aset lancar (current assets) yang paling likuid. Istilah likuid dapat mengacu pada aset yang mudah dikonversi menjadi uang tunai/kas dalam jangka pendek atau < 1 tahun.

Menurut Fabozzi & Drake (2009), rasio cepat memiliki pandangan likuiditas yang lebih konservatif daripada rasio lancar. Kenapa? Karena rasio cepat hanya menggunakan aset lancar yang paling likuid dan meninggalkan aset lancar yang paling tidak likuid, yaitu persediaan (inventories). Menurut Brigham & Houston (2013), persediaan atau inventories merupakan aset lancar yang paling lama dikonversi menjadi uang tunai karena sangat bergantung pada tingkat penjualan (sales).

Oleh karena itu, quick ratio juga dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek tanpa bergantung pada penjualan persediaan. Dengan demikian, formula atau cara menghitung rasio cepat yaitu dengan mengurangi persediaan dari aset lancar kemudian dibagi dengan utang jangka pendek. Berikut rumus quick ratio (Brigham & Houston, 2013).

QR = (CA – Inventories) / CL

Keterangan:

QR = quick ratio

CA = current assets

CL = current liabilities

Contoh Soal Rasio Cepat

Untuk contoh soal (kasus) rasio cepat (quick ratio), invesnesia akan tetap menggunakan neraca (laporan posisi keuangan) dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk per Desember 2019 (dalam jutaan rupiah).

Diketahui:

  • Total Aset Lancar = 16.624.925
  • Total Inventories = 3.840.690
  • Total Liabilitas Jangka Pendek = 6.556.359

Jawab:

  • Quick Ratio = (16.624.925 – 3.840.690) / 6.556.359
  • Quick Ratio = 12.784.235 / 6.556.359
  • Quick Ratio = 1,95 atau digenapkan menjadi 2 kali (x)

Cara menginterpretasikan rasio cepat (quick ratio) serupa dengan rasio lancar. Nilai rasio 2 kali (x) artinya aset lancar paling likuid dari Indofood memiliki nilai 2 kali lebih banyak daripada utang jangka pendeknya. Secara persentase, quick ratio Indofood bernilai 200%. Kemudian, cara analisis quick ratio juga dapat dilakukan dengan perbandingan terhadap rata-rata industri (industry average), serupa dengan cara analisis current ratio. Baca materi selengkapnya di sini: Quick Ratio.

3. Rasio Kas (Cash Ratio)

Apa itu rasio kas (cash ratio)? Secara umum, pengertian cash ratio adalah metrik likuiditas yang menggunakan komponen kash (cash) atau setara kas untuk kemudian dibandingkan dengan liabilitas jangka pendek atau utang lancar. Menurut para ahali, rasio kas atau cash ratio jauh lebih baik dalam menjelaskan posisi likuiditas suatu perusahaan karena menggunakan kas sebagai acuan utama. Kash (cash) dianggap sebagai representasif yang lebih ideal untuk likuiditas.

Untuk mengetahui formula atau rumus rasio kas (cash ratio), cara analisis dan interpretasi, contoh soal dan kasus, serta implikasi terhadap perusahaan, silakan baca selengkapnya di sini: Apa Itu Rasio Kas (Cash Rati0).

Simpulan

Pada intinya, rasio likuiditas adalah alat ukur kemampuan perusahaan dalam melunasi utang jangka pendeknya. Cara analisis rasio likuiditas dapat menggunakan rasio lancar (current ratio) atau rasio cepat (quick ratio). Namun, untuk memberikan gambaran yang lebih kuat terkait posisi likuiditas perusahaan, rasio cepat lebih tepat untuk digunakan. Nah, itulah penjelasan lengkap tentang rasio likuiditas. Semoga makalah ini bisa menjadi referensi terbaik dalam memahami rasio keuangan perusahaan.

Referensi

Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2013). Fundamentals of Financial Management (13th ed.). Mason: South-Western Cengage Learning.

Fabozzi, F. J., & Drake, P. P. (2009). Capital Markets, Financial Management, and Investment Management. Hoboken: Wiley.

Horne, J. C. V., & Wachowicz Jr, J. M. (2009). Fundamentals of Financial Management (13th ed.). Harlow: Pearson Education Limited.

Sherman, E. H. (2015). A Manager’s Guide to Financial Analysis (6th ed.). New York City: American Management Association.

Wahlen, J., Baginski, S., & Bradshaw, M. (2015). Financial Reporting, Financial Statement Analysis and Valuation (8th ed.). Boston: Cengage Learning.

www.idx.co.id

Penting: Mohon mencantumkan sumber invesnesia.com jika mengutip isi artikel.

Tag: rasio likuiditas; current ratio; quick ratio.