Pernyataan yang benar hubungan antara perubahan sosial dengan perubahan budaya adalah

tirto.id - Perubahan sosial merupakan fenomena perubahan nilai-nilai, sikap, pola dan perilaku sistem sosial pada berbagai lembaga kemasyarakatan. Perubahan tersebut terjadi sebagai akibat dari sifat alami manusia yang selalu ingin melakukan perubahan.

Menurut sosiolog Mac Iver, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial sebagai akibat adanya keseimbangan sosial.

Advertising

Advertising

Sementara itu, Gillin dan Gillin merumuskan perubahan sosial sebagai suatu variasi cara hidup yang telah diterima manusia, baik disebabkan perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat.

Perubahan sosial juga dapat diartikan sebagai perubahan sistem, struktur, kultur sosial dan fungsi masyarakat di suatu wilayah/tempat dalam kurun waktu tertentu.

Fenomena ini selalu terjadi guna memenuhi kebutuhan masyarakat itu sendiri dan akan berlangsung terus-menerus sepanjang masa.

Pada masyarakat statis, perubahan sosial memang berjalan lebih lambat daripada masyarakat dinamis. Namun, bukan berarti tidak terjadi sebab perubahan dapat berupa perilaku dan pemikiran individu.

Faktor Pendorong Perubahan Sosial

Walaupun kehidupan masyarakat pasti mengalami dinamika perubahan sosial, tetapi dalam prosesnya tidak lepas dari beberapa faktor yang mendorong hal tersebut.

Menurut modul Sosiologi Kemendikbud, ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya perubahan sosial di masyarakat, di antaranya adalah:

1. Kontak dengan Kebudayaan Lain

Pertemuan antara dua budaya yang berbeda atau lebih akan menyebabkan manusia saling berinteraksi. Melalui proses interaksi inilah, manusia akan saling mengenal budaya lain sehingga memungkinkan untuk terjadinya asimilasi dan akulturasi yang menjadi gerbang perubahan sosial.

2. Sistem Pendidikan Formal yang Maju

Pendidikan sangat membantu manusia untuk berpikir secara terbuka sehingga mau dan mudah untuk menerima hal-hal baru.

Dengan adanya sistem pendidikan formal yang maju, maka sekolah-sekolah otomatis akan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya.

3. Sikap menghargai Karya Seseorang dan Keinginan untuk Maju

Sebuah hasil karya dapat memotivasi seseorang untuk mengikuti jejak orang lain, dan orang yang mampu menghargai karya orang lain akan terinspirasi untuk menciptakan suatu karya.

Di dalam masyarakat, apabila anggotanya memiliki sifat ini dan memiliki keinginan kuat untuk maju, maka penemuan-penemuan baru akan mulai bermunculan sehingga terjadilah perubahan sosial.

4. Toleransi

Toleransi berarti sikap mau menerima perbuatan yang menyimpang dalam masyarakat. Tentu saja perbuatan menyimpang tersebut tidak sampai melanggar hukum dan norma yang berlaku serta masih dalam batas toleransi anggota masyarakat setempat.

Adanya sifat ini memberikan peluang untuk munculnya hal baru yang dapat mengakibatkan perubahan sosial, seperti gaya berbusana atau gaya make up.

5. Sistem Terbuka dalam Lapisan Masyarakat (Open Stratification)

Sistem terbuka dalam lapisan masyarakat memungkinkan terjadinya gerakan sosial yang bebas untuk setiap anggotanya. Dampaknya tiap individu dapat mengubah status sosialnya dari rendah ke tinggi melalui beberapa saluran yang ada.

Adanya kesadaran dari anggota masyarakat bahwa status sosial dapat berubah setiap saat, membuat mereka menjalin hubungan sosial dengan tidak memprioritaskan posisi seseorang dan stratifikasi sosialnya.

6. Penduduk Heterogen

Masyarakat yang terdiri dari anggota kelompok dengan latar belakang budaya, ras, ideologi berbeda, memudahkan untuk terjadinya pertentangan dan guncangan sosial. Hal ini dapat menjadi salah satu pendorong perubahan-perubahan dalam masyarakat untuk mencapai keselarasan sosial.

7. Ketidakpuasan Terhadap Bidang Kehidupan Tertentu

Masyarakat yang tidak puas dengan bidang-bidang tertentu akan mendorong terjadinya perubahan sosial. Perubahan itu dapat diawali dengan pola pikir berbeda untuk menciptakan hal baru guna memenuhi kebutuhan hidup.

Rasa tidak puas juga dapat menimbulkan reaksi berupa perlawanan, pertentangan dan berbagai gerakan revolusi untuk mengubah sistem yang ada.

8. Orientasi Ke Masa Depan

Setiap manusia menginginkan kehidupan masa depan yang lebih baik. Pemikiran yang selalu berorientasi ke masa depan ini, akan membuat masyarakat berfikiran lebih maju dan mendorong adanya penemuan baru yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.

9. Nilai Bahwa Manusia Harus Berusaha Memperbaiki Hidupnya

Usaha merupakan faktor pendorong perubahan sosial, sebab dengan menggunakan usaha manusia akan melakukan upaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. yang tidak terbatas. Usaha tersebut dikerahkan untuk memanfaatkan terbatasnya sumber daya alam dan manusia.

Selain itu, faktor pendorong perubahan sosial dapat dibedakan menjadi 3 aspek yang meliputi dorongan sosial, psikologis dan budaya.

  • Faktor dorongan sosial berhubungan dengan aspek organisasi sosial seperti keluarga, kelompok sosial tertentu dan organisasi kemasyarakatan yang mendorong terjadinya perubahan.
  • Faktor psikologi berhubungan dengan individu-individu yang menjalankan perannya di masyarakat. Apabila pada suatu masyarakat banyak individu yang memiliki ilmu pengetahuan tinggi, tuntutan kehidupan lebih baik dan punya motivasi serta kreativitas sebagai agen perubahan, maka masyarakat tersebut sangat dinamis sehingga mudah untuk berubah sosialnya.
  • Faktor budaya berhubungan dengan kebudayaan dan adat-istiadat yang dijunjung di suatu tempat. Budaya tersebut sangat mempengaruhi berlangsungnya perubahan sosial, sebab jika budaya mendukung untuk menerima hal-hal baru di masyarakatnya, maka proses perubahan sosial akan berjalan dengan mudah dan cepat.

Baca juga:

Perubahan sosial adalah hal yang tidak bisa dihindarkan dari kehidupan bermasyarakat. Karena manusia merupakan makhluk sosial, berbudi, dan selalu merasa tidak puas, perubahan dalam bermasyarakat akan terus terjadi. Meski demikian, kadang ditemukan pula masyarakat statis yang perubahan di lingkungannya berjalan lebih lambat.

Dalam kajian sosiologi, perubahan sosial dipahami sebagai perubahan kehidupan masyarakat yang berlangsung tanpa henti. Ini akan terjadi sepanjang masa. Hakikat perubahan ini adalah keinginan setiap orang untuk selalu berubah agar keadaan menjadi lebih baik sesuai dengan kebutuhan.

Sosiolog Selo Soemarjan merumuskan, pengertian perubahan sosial adalah perubahan di lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat tersebut.

Cakupan perubahan sosial dapat sangat luas. Oleh sebab itu, jika ingin melihat perubahan sosial di suatu masyarakat, perlu melakukan pengamatan secara cermat. Hasil pengamatan dibandingkan dengan keadaan masyarakat di masa lalu untuk mendapatkan gambaran perubahan sosial yang terjadi.

Baca juga: Merle Calvin Ricklefs: Sejarah Indonesia Modern dan Islamisasi Jawa

Meski begitu, perubahan sosial memiliki ciri tersendiri yang khas. Setidaknya ada 4 ciri perubahan sosial yang paling umum diketahui.

Pertama, setiap masyarakat merasakan adanya perubahan sosial dalam lingkungannya, baik itu berjalan lambat atau cepat. Perubahan ini terus-menerus tanpa henti.

Kedua, saat perubahan dialami oleh lembaga kemasyarakatan maka akan terjadi perubahan pula di lembaga-lembaga sosial lain.

Ketiga, disorganisasi dapat terjadi jika perubahan sosial berlangsung sangat cepat dalam suatu kelompok masyarakat. Namun sifat disorganisasi ini hanya sementara.

Keempat, perubahan dapat terjadi di bidang kebendaan (materi) maupun spiritual. Kedua bidang ini memiliki kaitan timbal-balik.

Baca juga:

Baca juga artikel terkait SOSIOLOGI atau tulisan menarik lainnya Dewi Rukmini
(tirto.id - rkm/ulf)

Penulis: Dewi Rukmini Editor: Maria Ulfa Kontributor: Dewi Rukmini

Contoh Perubahan sosial budaya – dalam kehidupan bermasyarakat, perubahan sosial budaya menjadi kajian yang cukup menarik. Berawal dari terjadinya perubahan sosial, mampu mengubah gejala dan struktur sosial didalam masyarakat. 

Entah disadari atau tidak disadari, perubahan sosial budaya pasti terjadi dalam sekelompok masyarakat dan selalu terjadi sepanjang masa. Ternyata proses perubahan seperti ini hal yang wajar dan sudah menjadi sifat serta hakikat manusia. 

Karena perubahan sosial budaya cukup menarik, sampai-sampai ada cabang ilmu yang mempelajari ilmu ini. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas sedikit tentang pengertian, faktor, bentuk dan contoh perubahan sosial budaya dalam kehidupan sehari-hari. Langsung saja, berikut ulasannya. 

Pengertian perubahan sosial budaya

Apa itu perubahan sosial? Jika di paragraf pembuka sudah disinggung sedikit tentang perubahan sosial budaya, nah berikut ada pengertian perubahan sosial budaya menurut para ahli dibidangnya. Langsung saja, berikut ulasannya. 

1. Hirschman

Hirschman mendefinisikan bahwa perubahan sosial budaya terjadi karena dipengaruhi oleh komunikasi, cara dan pola pikir masyarakat. Termasuk juga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal bisa dipengaruhi oleh konflik, perubahan jumlah penduduk, revolusi, penemuan baru dan masih banyak lagi. 

Terjadinya perubahan sosial budaya yang dipengaruhi oleh faktor eksternal menurut Hirschman bisa disebabkan oleh faktor bencana alam, pengaruh kebudayaan masyarakat lain, peperangan dan perubahan iklim sekalipun bisa berpengaruh. 

2. Max Iver

Max Iver salah satu ahli sosiologi yang juga angkat bicara tentang perubahan sosial budaya. Dimana sosial budaya diartikan sebagai perubahan sosial yang bersifat kesinambungan dengan hubungan sosial. 

3. Max Weber

Beda dengan pendapat Max Weber, yang mana perubahan sosial budaya adalah situasi yang terjadi di dalam masyarakat yang diakibatkan oleh ketidaksamaan dengan unsur-unsur yang sudah ada. 

4. Gillin

Berbeda dengan pendapat Gillin, yang mendefinisikan bahwa perubahan sosial budaya sebagai cara hidup yang dipengaruhi oleh perubahan kondisi kebudayaan material, perubahan kondisi geografis, komposisi penduduk, ideologi dan dank arena dipengaruhi oleh hasil penemuan baru. 

5. W. Kornblum

Terjadinya perubahan sosial budaya menurut W. Kornblum karena disebabkan oleh perubahan susunan budaya. Baik itu perubahan yang bersifat bertahap ataupun dalam jangka waktu yang lama.

6. Kingsley Davis

Dalam buku Human Society, Kingsley Davis mendefinisikan perubahan sosial budaya sebagai perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. 

7. Selo Sumardjan

Lebih sederhana, Selo Sumardjan mengatakan bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan di lembaga kemasyarakat. 

Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial budaya terjadi karena terjadi perubahan struktur dan terjadinya perubahan fungsi sosial. Ketika perubahan sosial mengalami perubahan, secara otomatis akan mempengaruhi budaya di masyarakat itu sendiri.

Baca juga: Pengertian Filsafat : 27 Arti Oleh Para Ahli dan Filsuf

Faktor perubahan sosial budaya

Jika kita sudah memahami apa itu arti perubahan sosial budaya, mungkin ada yang penasaran, faktor apa sih yang mendorong terjadinya perubahan sosial budaya? Sebenarnya di pengertian para ahli sudah disebutkan faktor perubahan sosial, diantaranya sebagai berikut. 

1. Adanya penemuan baru

Entah disadari atau tidak, dalam kehidupan bermasyarakat, akan mengalami penumpukan berbagai macam budaya. Hal ini disebabkan karena terjadi penemuan baru yang ada di masyarakat. 

2. Pengaruh Jumlah Penduduk

Seperti yang kita tahu bahwasanya Indonesia salah satu Negara yang memiliki jumlah penduduk yang cukup besar. Nah, faktor perubahan jumlah penduduk inilah yang juga menjadi salah satu faktor perubahan sosial budaya. Pasalnya, pengaruh perubahan jumlah penduduk dapat mempengaruhi perubahan struktur di masyarakat. 

3. Munculnya Konflik

Dalam hidup bersosial, sudah sewajarnya jika menemukan konflik atau pertentangan. Umumnya, konflik muncul karena disebabkan adanya kemajemukan yang melahirkan berbagai karakter dan sifat. Sehingga timbulah sebuah pertentangan satu dengan yang lain. 

Lahirnya konflik atau pertentangan inilah yang mendorong sebagian orang mencari problem solving atas masalah yang terjadi. Dengan kata lain, kehadiran konflik satu sisi mendorong untuk melakukan kreativitas dan mendorong seseorang untuk menciptakan alternatif pemenuhan sumber kebutuhan. 

4. Terjadi Revolusi

Faktor penyebab perubahan sosial budaya yang lain adalah karena terjadi pemberontakan atau revolusi. Nah, untuk kasus ini, umumnya terjadi dari luar masyarakat. Revolusi terbentuk di luar lingkungan alam fisik sekitar masyarakat. Misalnya, karena terjadi bencana alam atau terjadi perang. 

5. Keterbukaan Pada Lapisan Masyarakat

Faktor penyebab kenapa terjadi perubahan sosial budaya disebabkan karena keterbukaan lapisan masyarakat terhadap perubahan baru. Memang tipe masyarakat seperti ini memberikan dua pengaruh, yaitu keterbukaan dan openmind terhadap hal-hal baru sehingga lebih update. 

Satu sisi, jika lapisan masyarakat tidak memiliki dasar nasionalisme yang tinggi, budaya lama warisan leluhur kita yang filosofis akan ditinggalkan dan budaya lama akan hilang. 

6. Motivasi Berprestasi

Terjadinya perubahan sosial budaya bisa juga disebabkan karena lapisan masyarakat memiliki motivasi berprestasi (motivasi untuk maju) lebih besar. Tentu saja ini hal yang positif yang patut dipertahankan agar terjadi perubahan sosial yang bersifat positif. Karena kunci kesuksesan sebuah Negara adalah kesadaran kolektif untuk berpikiran maju. 

7. Sistem Pendidikan Maju

Masih membicarakan tentang kemajuan, ternyata ranah pendidikan juga berperan penting dalam perubahan sosial budaya. Semakin tinggi kualitas pendidikan, maka akan melahirkan perspektif dan wawasan peserta didik. Sehingga peserta didik memiliki pemikiran maju, rasional dan analitis. 

8. Akulturasi

Penyebab terjadinya perubahan sosial budaya yang sering kamu rasakan adalah akulturasi. Akulturasi adalah pertemuan dua kebudayaan dari bangsa yang berbeda dan saling mempengaruhi. Proses akulturasi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses yang terjadi secara berkelanjutan, sehingga tidak terasa terjadi perubahan budaya. 

9. Asimilasi

Selain proses akulturasi ada juga proses asimilasi yaitu paduan dua budaya yang berbeda. Dimana kedua budaya tersebut berkembang secara berangsur-angsur sehingga memunculkan budaya baru.

Itulah beberapa faktor penyebab perubahan sosial budaya. Di Indonesia perubahan sosial budaya sangat banyak. Apalagi Indonesia salah satu Negara jajahan dari beberapa Negara yang tiap penjajah masuk ke Indonesia membawa pengaruh dari negaranya masing-masing. Dicontoh bagian bawah nanti akan kita berikan contoh-contohnya. 

Bentuk perubahasan sosial budaya

Ternyata perubahan sosial budaya memiliki beberapa bentuk yang tidak disadari oleh banyak orang. Apa saja sih bentuk-bentuknya. Berikut ulasannya. 

A. Evolusi dan Revolusi

Saat pemilu, kamu mungkin sudah tidak asing dengar kata evolusi dan revolusi bukan? Nah, berikut perbedaan antara evolusi dan revolusi 

1. Evolusi

Penggunaan kata evolusi mengacu pada perubahan sosial yang memakan waktu yang lama tanpa ada kehendak dari masyarakat.  Terbentuknya revolusi dipengaruhi oleh dorongan masyarakat agar bisa menyesuaikan diri terhadap perkembangan masyarakat yang terjadi waktu itu. 

2. Revolusi

Sedangkan istilah revolusi lebih tepat digunakan untuk melakukan perubahan secara cepat tanpa direncanakan sebelumnya. Kebalikan dari evolusi, jadi revolusi bisa terjadi karena sudah direncanakan sebelumnya, meskipun demikian, ada juga yang tidak direncanakan.

B. Perubahan yang Direncanakan dan Perubahan yang tidak direncanakan

Bentuk perubahan sosial budaya ada dua, yaitu perubahan budaya yang direncanakan dan perubahan budaya yang tidak direncanakan. 

1. Perubahan direncanakan

Dikatakan sebagai perubahan budaya yang direncanakan karena terjadinya perubahan berdasarkan pada perkiraan yang sudah direncanakan oleh pihak pembuat. Pihak pembuat rencana disebut sebagai agen of change. 

2. Perubahan yang tidak direncanakan

Sebaliknya, perubahan budaya yang tidak direncanakan terbentuk karena tanpa direncanakan terlebih dahulu. Perubahan yang tidak direncanakan memiliki kecenderungan ditentang oleh masyarakat yang bersangkutan.  

C. Perubahan kecil dan besar

selain masalah perencanaan dan revolusi ada juga bentuk perubahan sosial yang berupa perubahan kecil dan perubahan besar. 

1. Perubahan kecil

Terjadinya perubahan kecil lebih sering terjadi pada unsur perubahan sosial yang tidak memiliki pengaruh yang begitu berarti. Contohnya, masalah perubahan fashion, perubahan lifestyle dan masih banyak lagi. 

2. Perubahan besar

Sebaliknya, perubahan besar akan mendapat pertentangan besar bagi masyarakat. Dikatakan terjadi perubahan besar apabila menyangkut pada unsur-unsur struktur sosial yang memberi pengaruh besar pada masyarakat. Sehingga jika unsur struktur sosial tersebut terlalu berubah drastis, bisa menimbulkan perubahan reaksi dan pertentangan dari masyarakat. 

Nah, itulah beberapa bentuk perubahan sosial budaya yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dari ketiga macam bentuk tersebut, apakah kamu juga pernah merasakan perubahan tersebut? jawabannya boleh kamu masukan di kolom komentar di bawah ya.

10 Contoh perubahan sosial budaya

Jika di paragraf di atas sudah membahas beberapa hal penting dalam perubahan sosial budaya. Sekarang waktunya masuk ke bab contoh perubahan sosial budaya. Saat membicarakan tentang contoh kasus, memang ada banyak sekali. Diantaranya sebagai berikut. 

1. Contoh perubahan sosial budaya yang bersifat besar

20 tahun yang lalu pertanian di Indonesia masih menggunakan cara-cara sederhana dan manual. Mulai dari semai padi, menanam padi, perawatan padi hingga panen padi sekalipun masih menggunakan sederhana. Namun, sekarang sudah tidak lagi. Jika dulu menyemai padi masih disemai di lahan persawahan, sekarang bisa disemai di dalam ruangan dan menggunakan teknologi canggih. 

Jika dulu menanam padi menggunakan cara manual, ditanam menggunakan tenaga manusia, sekarang sudah bisa menggunakan mesin otomotif. Begitupun saat tiba waktu panen. Tidak lagi dipanen dengan tenaga manusia, tetapi sudah bisa dipanen secara otomatis menggunakan traktor. Kini, dunia pertanian sudah semakin canggih. 

Tentu saja perubahan budaya ini ada sebagian yang menerima dengan baik dan ada juga yang menolak. Bagi petani desa, terkendala oleh biaya akan menolak cara ini. karena mesin yang digunakan pun harganya mahal. Namun sebagian yang punya uang, lebih memilih cara ini karena lebih cepat proses kerjanya. 

2. Contoh perubahan sosial budaya yang bersifat kecil

Perubahan yang tidak berpengaruh besar adalah perubahan lifestyle. Contoh yang sering kita temukan adalah perubahan gaya berpakaian. Dulu, masyarakat terbiasa berpakaian tidak berhijab. Sebaliknya, dahulu orang yang berhijab hanya segelintir orang. Kini berubah, hampir sebagian besar sudah menggunakan hijab dalam kehidupan sehari-hari. 

Karena faktor lingkungan yang tinggi menggunakan hijab inilah yang mendorong orang-orang disekitar kita menggunakan hijab bukan karena kewajiban. Tetapi karena pengaruh lingkungan dan fashion. Meskipun demikian, perubahan sosial budaya seperti ini tidak sampai menimbulkan konflik dan pertentangan besar dalam masyarakat. 

3. Contoh perubahan sosial budaya yang dipengaruhi oleh Negara lain

Sebagai Negara jajahan yang pernah dijajah oleh bangsa Barat. Ternyata Indonesia juga mengalami perubahan sosial budaya loh. Salah satu pengaruh positifnya adalah Terjadi transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga Indonesia bisa melek teknologi mutakhir dan terbaru dari Negara-negara barat. 

Sayangnya, bagi sebagian masyarakat justru terseret pada hal yang kurang baik. Misalnya berpengaruh pada gaya hidup orang-orang barat seperti minum-minuman keras, terpengaruh dalam budaya pergaulan yang tidak mengindahkan sopan santun kepada orang yang lebih tua dan pengaruhi pola hidup. 

4. Contoh perubahan sosial Budaya dalam Keagamaan

Salah satu contoh perubahan budaya yang berkaitan dengan keagamaan adalah budaya dalam agama islam. Indonesia dikenal sebagai Negara islam yang ternyata juga sudah mengalami akulturasi budaya. Bagi orang islam, tentu saja sudah tidak asing lagi dengan menara bukan? 

Yap, beberapa masjid pasti ada menara. Kata menara inilah yang ternyata bentuk dari akulturasi budaya. Seperti yang diceritakan oleh Gus Muwafiq tentang asal usul nama menara di setiap masjid. Dahulu sebelum islam diperkenalkan, lelehur kita sudah memiliki keyakinan sendiri. 

Jadi sebelum Sayidina Ali ke Persia, para leluhur memiliki tuhan dan menyembah Api. Begitu ikut islam, Apinya hilang. Tapi masih ada beberapa yang menyembah api di depan masjid, dan dibangun tiang tinggi untuk api yang disebut manoro. 

Akhirnya orang Majusi mampu menghilangkan api, dan terbentuklah menara di setiap masjid. Kemudian dicontoh sedunia di setiap masjid dibuat menara. Nah, dari cerita ini menunjukan bahwa terjadi akulturasi sosial budaya bahkan sebelum masa penjajahan masuk di Indonesia. 

5. Contoh perubahan sosial budaya pada bangunan

Orang Jawa Tengah pastinya sudah tidak asing dengan Masjid Demak bukan? Masjid Demak salah satu masjid tertua di Jawa. Di Yogyakarta juga punya, di sana ada masjid Kotagede, sebagai masjid Mataram Islam pertama kali. Dari segi bangunan, kedua masjid memiliki peleburan budaya dari leluhur kita.

Contohnya pada masjid Kotagede, bagian atap tersusun seperti kuil, hindu Asia Selatan. Sedangkan dari pola arsitektur di dunia Islam, di sana juga ada corak Ottoman dari Byzantium, Ada corak India dan Syro-egypto. Bahkan, banyak juga ditemukan bangunan masjid yang dipengaruhi oleh seni bangunan era kerajaan Hindu-Budha. 

6. Contoh perubahan sosial budaya kebudayaan jawa lama masa Mataram islam

Seperti yang dikutip oleh Fikrah, VOl. I, No. 2, Juli-Desember 2014 ternyata perubahan sosial budaya sudah dilakukan sejak era Mataram Islam. Sultan Agung mengeluarkan kebijakan agar kebudayaan lama Jawa (era Hindu-Budha) diakulturasikan dengan ajaran-ajaran Islam. Kebijakan Sultan Agung ini menghasilkan akulturasi budaya, sebagai berikut. 

  • Grebeg disesuaikan dengan hari besar Islam, yaitu hari raya idul fitri dan Maulid Nabi, yang disebut Grebeg Poso dan Grebeg Mulud.
  • Gamelan Sekaten dibunyikan pada Grebeg Mulud, dipukul di halaman masjid Agung.

Tahun Caka (baca: Saka) -peninggalan era HinduBudha- yang berdasarkan perjalanan matahari, tahun Caka pada tahun 1633 M telah menunjukkan tahun 15550 Saka tidak lagi ditambah dengan hitungan matahari, tetapi dengan hitungan yang didasarkan pada perjalanan bulan, sesuai dengan model tahun Hijriyah. Tahun yang baru disusun itu disebut tahun Jawa dan sampai sekarang tetap dipakai.

7. Perubahan Sosial Pada Komunikasi

Pada zaman dulu komunikasi antar orang sangatlah mudah karena tidak adanya alat komunikasi yang sudah baik. Apabila ingin mengajak untuk kumpul, biasanya seseorang akan mengabarkan secara langsung melalui surat atau datang langsung.

Namun, dengan adanya perubahan sosial proses berubahnya teknologi juga akan berpengaruh kepada keadaan sosial dan budaya cara komunikasi seseorang. Sekarang, apa-apa itu bisa langsung telefon atau bahkan yang sudah memiliki whatsApp bisa mengadakan janjian melalui aplikasi pesan tersebut.

8. Perubahan Sosial Budaya dalam Hal Bahasa

Mayoritas bahasa untuk berbicara pada masyarakat yang tradisional menggunakan bahasa daerah masing-masing. Nah, sekarang perbedaanya adalah sudah semakin berkembangnya teknologi dan paparan media sosial, bahasa seseorang sudah mulai berubah juga.

Misalkan, bagi kalian yang awalnya waktu SD – SMA di daerah masing-masing, bahasa kalian akan menggunakan bahasa daerah tetapi kalau sudah kuliah dan kerja akan terbiasa dengan lingkungan baru dengan menggunakan bahasa Indonesia.

Namun, kedepan lagi perubahan ini juga bahaya untuk keberlangsungan hidup bahasa daerah kita. Indonesia kaya akan jumlah bahasanya, namun jika sudah luntur dan orang didalamnya tidak lagi menggunakan bahasa tersebut untuk bicara maka akan lupa dan hilang juga.

9. Perubahan Sektor Pertanian dan Perkebunan

Semakin banyak nih anak-anak yang bercita-cita menjadi pegawai dan akhirnya lahan pertanian banyak yang tidak diurus. Bahkan, sampai-sampai lahan pertanian tersebut banyak dimanfaatkan di berdayakan. Akhirnya, lahan tersebut dijual untuk tempat hunian, seperti membangun perumahan atau berdagang.

Perubahan sosial dan cara pandang sekarang mengubah mindset seseorang dari desa untuk bisa bekerja di perantuan kota menjadi pegawai. Padahal, tanpa makan kita tidak bisa bekerja dan sehat.

10. Cara Berpakaian

Dahulu hampir semua masyarakat memakai pakaian adat, dengan kemajuan dan perkembangan, masyarakat secara bertahap mulai meninggalkan pakaian adat dan memakai pakaian yang menjadi modis. Bahkan, sekarang banyak juga berkembang baju muslim yang modis.

Oleh karenanya, tetap berpakain sopan yang baik dan pastinya selalu bisa momodifikasi supaya terlihat stylist dan juga memenuhi norma-norma yang ada.

11. Contoh perubahan sosial dalam kehidupan sehari-hari

Berikut ini daftar contoh perubahan sosial dan bahkan juga perubahan budaya dalam kehidupan kita sehari-hari.

  • Gaya Berpakaian
  • Gaya Komunikasi yang serba digital
  • Perilaku anak banyak yang kurang sopan karena dampak lingkungan dan tontonan
  • Hilangnya permainan tradisional
  • Pudarnya acara bersama dan kumpul di masyarakat
  • Kurang fasih berbahasa daerah asal

Baca juga : Ruang Lingkup Ilmu Sejarah

Buku Tentang Sosial Budaya

Itulah beberapa contoh perubahan sosial budaya yang jika kita bedah dan kita kupas masih ada banyak sekali. Bahkan, dalam kebudayaan kita sehari-hari bentuk dari akulturasi dari nenek moyang kita. Semoga sedikit pembahasan ini bermanfaat ya. (Elisa Irukawa)

Pertanyaan yang sering ditanyakan tentang Perubahan Sosial

1. Contoh perubahan sosial yang tidak direncanakan

Perubahan sosial yang tidak direncakan di Indonesia contohnya seperti terjadinya Reformasi 1998 dan bencana-bencana yang terjadi tiba-tiba sehingga mempengaruhi perubahan sosial masyarakat.

2. Contoh perubahan sosial yang direncanakan

Perubahan ini disengaja oleh pihak yang berwenang untuk mengubah kebiasaan sosial masyarakat supaya lebih baik dan juga bisa memperbaiki indeks yang ingin diukur, seperti program KB oleh BKKBN atau kenaikan cukai rokok untuk mengurangi konsumsi rokok.

3. Apa yang dimaksud perubahan sosial

perubahan sosial diartikan sebagai perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. 

4. Jelaskan bentuk-bentuk perubahan sosial budaya

Bentuk perubahan sosial terdiri dari 3, yaitu evolusi dan revolusi, perubahan yang direncakan dan tidak direncakan serta perubahan besar dan kecil. Penjelasan baca artikel ini.

5. Apa saja hal yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan

Penyebab perubahan sosial dipengaruhi oleh adanya penemuan baru, pengaruh jumlah penduduk, konflik, revolusi, motivasi belajar, sistem pendidikan, akulturasi dan sebagainya.

Baca juga artikel penting lainnya tentang Perubahan Sosial dan Perubahan Budaya yang sering terjadi khususnya dalam masyarakat sosial Indonesia.