Lihat Foto KOMPAS.com - Revolusi Amerika adalah gerakan perlawanan yang dilakukan oleh rakyat koloni Amerika terhadap pemerintah kolonial Inggris. Revolusi Amerika bertujuan untuk kemerdekaan kehidupan rakyat koloni Amerika dari kekuasaan pemerintah kolonial Inggris melalui semangat liberalisme. Berikut kumpulan soal UAS Sejarah Peminatan kelas 11 tentang Revolusi Amerika beserta pembahasannya : Soal 1: Jelaskan sebab umum dan sebab khusus Revolusi Amerika! Jawaban: Revolusi Amerika yang terjadi pada 1765 hingga 1783 dilatar belakangi oleh sebab umum dan sebab khusus. Berikut sebab umum dan sebab khusus dari Revolusi Amerika: Sebab umum terjadinya Revolusi Amerika adalah:
Sebab khusus dari Revolusi Amerika, yaitu meletusnya peristiwa Boston Tea Party pada 16 Desember 1773. Dalam jurnal Sejarah Amerika : Dari Peradaban Kuno hingga Kemerdekaan (2012) karya Sutiyah, Peristiwa Boston Tea Party adalah bentuk protes dari rakyat Amerika terhadap Undang-Undang Teh yang diterapkan oleh Inggris di wilayah koloni. Dalam peristiwa tersebut rakyat Amerika menceburkan muatan kapal Inggris yang berisi teh di pelabuhan Boston. Baca juga: Revolusi Amerika: Penyebab, Kronologi, dan Dampaknya Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia (bahasa Prancis: Déclaration universelle des droits de l'homme; bahasa Inggris: Universal Declaration of Human Rights; disingkat sebagai UDHR) adalah sebuah pernyataan yang bersifat anjuran yang diadopsi oleh Majelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa (A/RES/217, 10 Desember 1948 di Palais de Chaillot, Paris). Pernyataan ini terdiri atas 30 pasal yang
menggarisbesarkan pandangan Majelis Umum PBB tentang jaminan hak-hak asasi manusia (HAM) kepada semua orang. Eleanor Roosevelt, ketua wanita pertama Komisi HAM (Bahasa Inggris: Commission on Human Rights; singkatan: CHR) yang menyusun deklarasi ini, mengatakan, "Ini bukanlah sebuah perjanjian... [Suatu hari] ini mungkin akan menjadi Magna Carta internasional..."[1] Sejak proklamasi Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia, beberapa negara telah memproklamasikan deklarasi yang serupa. Contohnya meliputi Bill of Rights di Amerika Serikat, dan Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara di Prancis. Setelah terjadinya berbagai kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Nazi Jerman setelah Perang Dunia II, terdapat sebuah konsensus umum dalam komunitas dunia bahwa Piagam PBB tidak secara penuh mendefinisikan hak-hak yang disebutkan. Sebuah pernyataan umum yang menjelaskan hak-hak individual diperlukan. John Peters Humphrey dipanggil oleh Sekretariat Jenderal PBB untuk bekerja dalam suatu proyek dan menjadi penyusus pernyataan umum tersebut. Humphrey juga dibantu oleh Eleanor Roosevelt dari Amerika Serikat, Jacques Maritain dari Prancis, Charles Malik dari Lebanon, and P. C. Chang dari Republik Tiongkok, dan lainnya. Proklamasi ini diratifikasi sewaktu Rapat Umum pada tanggal 10 Desember 1948 dengan hasil perhitungan suara 48 menyetujui, 0 keberatan, dan 8 abstain (semuanya adalah blok negara Soviet, Afrika Selatan, dan Arab Saudi).[2] Walaupun peran penting dimainkan oleh John Humphrey, warga negara Kanada, Pemeritah Kanada pada awalnya abstain dalam perhitungan suara tersebut, namun akhinya menyetujui pernyataan tersebut di Rapat Umum. (Lihat:[2]) Isi Pernyataan Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia antara lain mencantumkan, bahwa setiap orang mempunyai hak:
Deklarasi Kemerdekaan adalah suatu akta dari Kongres Kontinental Kedua yang diadopsi pada 4 Juli 1776 yang menyatakan bahwa Tiga Belas Koloni memerdekakan diri dari Britania Raya. Deklarasi ini, yang sebagian besar ditulis oleh Thomas Jefferson, menjelaskan pembenaran atau justifikasi untuk melepaskan diri, dan merupakan pengembangan dari Resolusi Lee tertanggal 2 Juli yang untuk pertama kalinya menyatakan kemerdekaan AS. Salinan deklarasi ini ditandatangani oleh para delegasi pada 2 Agustus dan saat ini dipamerkan di National Archives and Records Administration di Washington, D.C. Deklarasi ini dianggap sebagai salah satu dokumen pendirian Amerika Serikat dan tanggal 4 Juli dirayakan sebagai Hari Kemerdekaan.
Lukisan Johannes Adam Simon Oertel Pulling Down the Statue of King George III, N.Y.C. (bahasa Indonesia: Merobohkan Patung Raja George III), sekitar 1859, menggambarkan warga menghancurkan patung Raja George setelah Deklarasi dibacakan di Kota New York pada 9 Juli 1776. Setelah Kongres menyetujui kata-kata akhir Deklarasi pada 4 Juli, salinan tulisan tangan itu dikirim beberapa blok ke percetakan John Dunlap. Sepanjang malam, Dunlap mencetak sekitar 200 selebaran untuk distribusi. Tak lama, Deklarasi dibacakan kepada khalayak dan dicetak ulang di koran-koran di seluruh 13 negara bagian. Pembacaan publik resmi pertama dari dokumen tersebut adalah John Nixon dihalaman Balai Kemerdekaan pada 8 Juli; pembacaan publik juga terjadi pada hari itu di Trenton, New Jersey dan Easton, Pennsylvania.[1] Terjemahannya dalam Bahasa Jerman diterbitkan di Philadelphia pada 9 Juli.[2] Presiden Kongres John Hancock mengirim selebaran kepada Jenderal George Washington, mengintruksikan kepadanya untuk berproklamasi "kepada Kepala Angkatan Darat dengan cara itu, kamu harus memikirkannya dengan yang paling tepat".[3] Washington melakukan pembacaan Deklarasi tersebut kepada pasukannya di Kota New York pada 9 Juli, dengan pasukan Inggris yang tidak jauh darinya. Washington dan Kongres berharap Deklarasi akan menginspirasi para prajurit, dan mendorong orang lain untuk masuk tentara.[1] William Whipple, penanda tangan Deklarasi Kemerdekaan.
|