Perbedaan salat sunah rawatib qobliyah dengan rawatib badiyah adalah sebagai berikut

Salat Rawatib adalah salat sunah yang dilakukan sebelum atau sesudah salat lima waktu. Salat yang dilakukan sebelumnya disebut salat qabliyah, sedangkan yang dilakukan sesudahnya disebut salat ba'diyah.

Salat sunah rawatib ini terbagi dua bagian, yaitu sunah muakkad dan sunah ghairu muakkad. Salat sunah rawatib muakkad amat besar kemuliaannya dan dijanjikan ganjaran yang besar apabila menunaikannya. Salat sunat rawatib ghairu muakkad kurang sedikit kemuliaannya berbanding dengan salat sunat muakkad.

Jumlah raka'at salat rawatib berbeda-beda tergantung salat apa yang dia iringi dan kapan (sebelum/sesudahnya) dia dilaksanakan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada daftar berikut.

Sunah muakkad

Salat Lima Waktu Qabliyah/Sebelum Ba'diyah/Sesudah
Shubuh 2 raka'at[1] -
Dzuhur 4 raka'at 2 rakaat
Ashar - -
Maghrib - 2 raka'at
Isya' - 2 raka'at

Sunah ghairu muakkad

Salat Lima Waktu Qabliyah Ba'diyah
Shubuh - -
Dzuhur - -
Ashar 2/4 raka'at -
Maghrib 2 raka'at -
Isya 2 raka'at -

Berikut adalah beberapa hadits tentang salat rawatib:

  • Dari Aisyah r.a bahwa Nabi SAW bersabda:" Dua raka'at fajar (salat sunah yang dikerjakan sebelum shubuh) itu lebih baik daripada dunia dan seisinya. " (HR Muslim)
  • Dari Ummu Habibah Radhiallaahu anha, ia berkata:"Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda, Barangsiapa salat dalam sehari semalam dua belas rakaat akan dibangun untuknya rumah di Surga, yaitu; empat rakaat sebelum Dhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah Isya dan dua rakaat sebelum salat Subuh." (HR. At-Tirmidzi, ia mengatakan, hadits ini hasan shahih)
  • Dari Ibnu Umar Radhiallaahu anhu dia berkata:"Aku salat bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasalam dua rakaat sebelum Dhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah Jum’at, dua rakaat sesudah Maghrib dan dua rakaat sesudah Isya." (Muttafaq ‘alaih)
  • Dari Abdullah bin Mughaffal radhiallahu anhu, ia berkata: "Bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wasalam, ‘Di antara dua adzan itu ada salat, di antara dua adzan itu ada salat, di antara dua adzan itu ada salat. Kemudian pada ucapannya yang ketiga dia menambahkan: ‘bagi yang mau". (Muttafaq ‘alaih)
  • Dari Ummu Habibah Radhiallaahu anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda, ‘Barangsiapa yang menjaga empat rakaat sebelum Dhuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah mengharamkannya dari api Neraka." (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan hadits ini hasan shahih)
  • Dari Ibnu Umar Radhiallaahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasalam bersabda: "Semoga Allah memberi rahmat bagi orang yang salat empat rakaat sebelum Ashar." (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan, hadits ini hasan)*
  • Kumpulan Shalat-Shalat Sunnat, Drs. Moh. Rifa'i, CV Toha Putra, Semarang, 1993
  • (Indonesia) Tuntunan shalat sunnat, Dzikir.org Diarsipkan 2014-08-08 di Wayback Machine.
  • (Indonesia) Situs Dakwah dan Informasi Islam Al Sofwah, shaawatib
  • Buku Panduan Sholat Rafi Vadra Addani, Surabaya

  1. ^ "Shalat Sunnah Qabliyah Subuh Sama Dengan Shalat Sunnah Fajar?". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-01. Diakses tanggal 2011-06-24. 

 

Artikel bertopik Islam ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Salat_Rawatib&oldid=19380809"

Ilustrasi artikel pengertian salat sunnah qobliyah dan ba'diyah. Foto: Unsplash.com

Salat sunah qobliyah dan ba’diyah merupakan bagian dari salat rawatib. Adapun yang dimaksud salat rawatib ialah salat sunah yang dianjurkan untuk dikerjakan umat Islam sebelum ataupun sesudah menjalankan salat fardu lima waktu.

Dikutip dari buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW, Ustadz Arif Rahman (2016: 61), salat rawatib kerap disebut sebagai salat tathawwu’, yakni salat yang waktu pelaksanaannya terikat dengan pengerjaan salat fardu lima waktu.

Berdasarkan waktu pelaksanaannya tersebut, salat rawatib dapat dibedakan menjadi dua, yakni salat sunah qobliyah dan ba’diyah.

Macam-macam Salat Sunah Qobliyah dan Ba’diyah

Agar umat Islam semakin paham dengan apa itu salat sunah qobliyah dan ba’diyah beserta waktu salat tersebut, simak uraian singkatnya berikut ini:

Salat qobliyah merupakan salat rawatib yang dikerjakan umat Islam sebelum melaksanakan salat fardu. Adapun yang termasuk salat sunah qobliyah di antaranya:

  • Dua rakaat sebelum salat Subuh.

  • Dua rakaat sebelum salat Zuhur.

  • Dua rakaat sebelum salat Asar.

  • Dua rakaat sebelum salat Isya.

Salat ba’diyah merupakan salat rawatib yang dikerjakan umat Islam sesudah menjalankan salat fardu seperti berikut:

  • Dua rakaat sesudah salat Zuhur.

  • Dua rakaat sesudah salat Magrib.

Ilustrasi melaksanakan salat sunah qobliyah dan ba'diyah. Foto: Unsplash.com

Mengutip dari buku Kumpulan Risalah Bimbingan Sholat Lengkap, Muhajir dan Abdul Gani Asykur (1989:71), salat rawatib yang terdiri dari qobliyah dan ba’diyah tersebut memiliki hukum sunnah muakkad atau sunah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan umat Islam.

Adapun pelaksanaan salat tersebut dilakukan secara munfarid atau secara sendiri (tak berjamaah). Di samping itu, posisi pelaksanaan salat sunah qobliyah dan ba’diyah juga dianjurkan untuk diubah sedikit (bergeser sedikit) agar tidak sama seperti posisi saat menunaikan salat fardu.

Selain berhukum sunnah muakkad, pelaksanaan salat rawatib juga memiliki hukum ghairu muakkad, yakni salat sunah yang tak terlalu dianjurkan. Misalnya, pelaksanaan 4 rakaat qobliyah Asar, 2 rakaat qobliyah Magrib, 2 rakaat qabliyah Isya, dan 4 rakaat qobliyah dan ba’diyah Zuhur (hanya 2 rakaat yang berhukum sunnah muakkad).

Niat Salat Sunah Qobliyah Subuh

Ilustrasi menunaikan salat sunah qabliyah subuh. Foto: Unsplash.com

Seperti yang telah dijelaskan bahwa salah satu contoh salat sunah rawatib, yakni salat sunah qabliyah Subuh. Untuk mempermudah pemahaman tentang salat rawatib yang satu ini, berikut bacaan niat salat sunah qobliyah subuh yang harus dilafalkan:

اُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Usholli sunnatash subhi rak’ataini qobliyatan mustaqbilal qiblati lillaahi ta’aala.

Artinya: “Aku niat mengerjakan salat sunah sebelum subuh dua rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala”.

Waktu Salat Qobliyah Subuh

Ilustrasi melaksanakan salat sunah sebelum subuh. Foto: Unsplash.com

Setelah mengetahui bacaan niat salat qabliyah subuh, penting bagi umat Islam untuk mengetahui waktu pelaksaanan amalan sunah yang satu ini.

Bagi sebagian orang, terdapat perbedaan pendapat mengenai salat sunah qabliyah subuh dengan salah sunah fajar. Tak sedikit dari yang menganggap salat qabliyah subuh dan salat sunah fajar adalah dua jenis amalan tersendiri.

Dijelaskan dalam buku Tuntunan Ibadah Siang Hari untuk Hidup Berkah & Bahagia yang ditulis oleh Enjang Burhanudin Yusuf, salat sunah qabliyah subuh dan salat sunah fajar merupakan amalan sunah yang sama.

Sebab, pelaksanaan salat sunah qabliyah Subuh dilaksanakan sebelum waktu Sbuh tiba. Itulah sebabnya, salat rawatib yang satu ini sering disebut juga dengan salat sunah fajar.

Selain itu, salah sunah qabliyah Subuh juga dinamakan sebagai salat sunah dua rakaat fajar (rak’aata al-fajr). Hal itu seperti sebuah riwayat dari Aisyah RA, ia berkata:

“Nabi SAW tidak melakukan satu pun salat sunah secara berkesinambungan melebihi dua rakaat (salat rawatib) subuh.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa waktu pelaksanaan salat qabliyah Subuh, yakni sebelum waktu salat Subuh tiba.

Tata Cara Salat Qobliyah Subuh

Ilustrasi melakukan sujud sebagai salah satu tata cara salat qabliyah subuh. Foto: Unsplash.com

Tata cara salat qabliyah subuh pada umumnya tak jauh berbeda dengan salat pada umumnya. Hanya saja, terdapat perbedaan dari jumlah rakaat dan bacaan niatnya. Dikutip dari buku Anak Rajin Salat oleh Hamidah Jauhary, tata cara salat sunah qabliyah Subuh adalah sebagai berikut:

  1. Membaca surah al-Fatihah dilanjutkan salah satu surah dalam Al-Qur'an (dianjurkan surah al- Kafirun, surah al-Ikhlas, surah al-Baqarah ayat 136, dan surah Ali Imran ayat 52).

  2. Duduk di antara dua sujud

  3. Sujud kedua rakaat pertama.

  4. Berdiri dan mengulang urutan di atas sejak membaca Surah al-Fatihah hingga sujud kedua.

  5. Mengucapkan salam pada rakaat kedua.

Keutamaan Salat Qobliyah Subuh

Ilustrasi menjalankan ibadah salat sunah. Foto: Unsplash.com

Umat Islam diperintahkan untuk berlomba dalam kebaikan, termasuk dalam melaksanakan amalan wajib maupun amalan sunah. Sebab, ada berbagai keutamaan yang didapatkan oleh seorang hamba saat melaksanakan suatu ibadah, tak terkecuali salat qabliyah Subuh.

Mengutip dari buku Rahasia Kedahsyatan Shalat Sunah Setahun Penuh karya M. Kamaluddin dan Tika Danuarta serta Tuntunan Shalat Sesuai Al-Qur'an & Hadis Sahih oleh Redaksi Qultummedia dan ‎Hirman, keutamaan salat qabliyah subuh di antaranya:

1. Mendapat pahala lebih baik dari dunia dan segala isinya

Keutamaan salat sunah qabliyah Subuh pertama, yakni mendapat kebaikan yang nilainya lebih dari dunia dan isinya. Hal itu didasarkan pada sebuah hadis bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Dua rakaat fajar (salat sunah qobliyah Subuh) itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim no. 725).

Itulah sebabnya, Rasulullah menganjurkan kita untuk senantiasa mengamalkan ibadah wajib maupun sunah dengan harapan mendapat rida dari-Nya.

2. Mendapat pahala yang berlimpah

Allah menjamin setiap amalan baik akan diganjar dengan pahala dan mampu mendatangkan kebaikan. Pun demikian halnya dengan salat sunah qabliyah subuh. Sebab, Allah SWT memberi pahala yang berlimpah ke seorang muslim yang senantiasa mengamalkannya dengan tulus dan ikhlas.

“Kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, ketika melihat bulan purnama. Beliau berkata, ‘Sungguh, kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan yang tidak terhalang dalam melihatnya. Apabila kalian mampu, janganlah kalian menyerah melakukan salat sebelum terbit matahari dan salat sebelum terbenam matahari. Maka lakukanlah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis di atas menunjukkan betapa dahsyatnya amalan sunah qabliyah Subuh. Sebab, Rasulullah menyebutkan bahwa setiap muslim yang rutin menjalankan amalan salat sunah, insyaAllah akan bertemu dengan Allah SWT. Wallahu a’lam bisshawab.

Demikianlah penjelasan tentang pengertian salat sunnah qobliyah dan ba’diyah beserta waktu pelaksanannya yang perlu diketahui dan dipahami oleh umat Islam. Semoga informasi di atas bermanfaat dan selamat beribadah!