Pengeluaran merupakan tahap pencucian bahan kain dengan tujuan

V-98 Sub Bagian Aktivitas Jumlah Gudang bahan baku 1. Mengeluarkan kain 1 2. Mengeluarkan benang dan bahan baku lainnya 1 3. Membuat laporan pengeluaran kain dan bahan baku lainnya 1 Pemotongan Pemotongan kain untuk atasan 1. Pengukuran bahan kain sesuai ukuran 1 2. pemotongan berdasarkan ukuran 1 Pemotongan kain untuk bawahan 1. Pengukuran bahan kain sesuai ukuran 1 2. pemotongan berdasarkan ukuran 1 Pemotongan kain untuk motif 1. Pengukuran bahan kain sesuai ukuran motif 1 2. pemotongan berdasarkan ukuran motif 1 Pembuatan Motif 1. Pemindahan Motif dari kertas pola ke kain motif 1 2. Penjahitan awal kain Motif 1 3. Pemeriksaan I motif 1 Penyulaman Penyulaman kain sesuai motif 1. Pemotongan kain motif sesuai pola 15 2. Penjahitan kain sesuai motif 15 Aktivitas Pendukung 1. Pemeriksaan II QC Sulaman dan potong benang 1 2. Membawa hasil sulaman ke pencucian 1 Finishing Pencucian 1. Melakukan proses pencucian 1 2. Pengeringan 1 3. Pemeriksaan III QC hasil cucian dan sulaman 1 4. Pemasangan label merk 1 5. membawa sulaman kebagian penyetrikaan 1 Penyetrikaan 1. penggosokan 1 2. Pemeriksaan IV QC produk secara keseluruhan 1 Packing 1. Memasukan label harga dan size kedalam plastik 1 2. Memasukan kain bawahan kedalam plastik 1 3. Memasukan hasil sulaman kedalam plastik 1

5.2.2. Process Value Analysis

Pada tahap ini, berbagai aktivitas yang membentuk subproses dan proses ditentukan nilainya dipandang dari sudut customer. Menurut Hansen dan Mowen V-99 terdapat kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu aktivitas menambah nilai atau tidak, yaitu: 1. Value-added activity adalah a. Aktivitas yang menyebabkan perubahan keadaan, dan b. Perubahan keadaan tidak dapat dicapai melalui aktivitas sebelumnya, dan c. Aktivitas tersebut memungkinkan aktivitas lain dapat dilaksanakan d. Aktivitas bernilai tambah ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu real-value added activities yaitu aktivitas yang menambah nilai bagi costumer dalam arti melekat pada atribut produk, dan business value added activities yaitu aktivitas yang menambah nilai bagi internal perusahaan namun tidak secara langsung melekat dengan produk. 2. Non-value added activity adalah a. aktivitas yang tidak menyebabkan perubahan, karena Perubahan keadaan tersebut dapat dicapai melalui aktivitas sebelumnya b. Aktivitas tersebut memungkinkan aktivitas lain dapat dilaksanakan. Penggolongan aktivitas-aktivitas pada UKM Melati Indah berdasarkan Menambah nilai atau tidak menambah nilai bagi perusahaan dan konsumen sebagai berikut : a. Mengeluarkan Kain dari Gudang kain Aktivitas ini tergolong dalam real value added activity, aktivitas ini adalah aktivitas yang sangat penting bagi perusahaan, begitu banyak jenis kain dan warna serta tekstur sehingga aktivitas ini sangat penting untuk menentukan benar atau tidaknya kain yang dimaksud untuk diproduksi sudah tepat atau tidak. V-100 b. Mengeluarkan benang dan bahan baku lainnya Aktivitas ini tergolong dalam real value added activity, sama seperti kain, benang juga merupakan bahan utama untuk membuat sulam bayangan, berbagai macam jenis benang membuat aktivitas ini bernilai tambah bagi pemenuhan nilai konsumen. c. Membuat laporan secara periodik tentang pemakaian kain dan bahan baku lainnya Aktivitas ini tergolong dalam business value added activity, hal ini disebabkan kegiatan produksi akan tetap berjalan dilakukan atau tidaknya aktivitas ini, tapi secara tidak langsung aktivitas ini dibutuhkan untuk kelangsungan bisnis perusahaan, mengenai bagaimana persediaan kain digudang, jumlah kain yang dapat digunakan sebagai pertimbangan perusahaan untuk menentukan kapan dilakukan pemesanan. d. Pengukuran kain sesuai ukuran Aktivitas ini tergolong dalam real value added activity, aktivitas ini adalah aktivitas pengukuran kain yang telah digelar untuk proses pemotongan menjadi bagian atasan, bawahan, dan motif. aktivitas ini menentukan apakah aktivitas pemotongan dapat dilakukan atau tidak, oleh karena itu aktivitas ini tergolong dalam aktivitas bernilai tambah bagi produk. e. Pemotongan sesuai ukuran Aktivitas ini tergolong dalam real value added activity, karena aktivitas pemotongan adalah aktivitas memotong kain menjadi bagian atasan, bawahan dan motif yang digunakan untuk membuat sulam bayangan, oleh karena itu aktivitas V-101 ini memperoleh hasil perubahan bentuk fisik kain dari yang berukuran beberapa meter menjadi bagian-bagian kain yang membentuk sulaman. f. Pemindahan motif dari kertas pola ke kain motif Aktivitas ini tergolong dalam real value added activity, karena pemindahan motif adalah aktivitas mendesign dan memindahkan hasil design ke kain motif yang telah disiapkan sebelumnya, oleh karena itu aktivitas ini memperoleh hasil perubahan bentuk fisik kain polos menjadi kain yang telah memiliki motif. g. Penjahitan awal kain motif Aktivitas ini tergolong dalam real value added activity, karena aktivitas penjahitan motif awal merupakan penyatuan bagian kain motif dan kain atasan yang kemudian akan disulam. Aktivitas ini merubah bentuk fisik berupa penyatuan kain atasan dan kain motif sehingga dapat dilakukan penyulaman. h. Pemeriksaan I motif Aktivitas ini tergolong dalam kategori non value added activity karena : i. Aktivitas ini tidak menyebabkan perubahan, tidak ada perubahan secara fisik pada produk sebelum dan setelah aktivitas pemeriksaan motif dilakukan, pemeriksaan dilakukan hanya secara visual untuk melihat kesesuaian motif pada sulaman. ii. Aktivitas ini memungkinkan aktivitas setelahnya tetap dapat dilaksanakan, artinya walaupun aktivitas pemeriksaan dikurangi, aktivitas penyulaman masih tetap dapat dilakukan . V-102 i. Penyulaman Aktivitas ini tergolong dalam real value added activity, karena aktivitas penyulaman yang terdiri dari pemotongan kain motif sesuai pola dan penjahitan kain sesuai motif merubah bentuk fisik dari kain menjadi sulam bayangan. j. Pemeriksaan II QC sulaman dan potong benang Aktivitas ini tergolong dalam kategori non value added activity, karena alasan sebagai berikut : i. Aktivitas ini tidak menyebabkan perubahan, tidak ada perubahan secara fisik pada produk sebelum dan setelah aktivitas pemeriksaan dilakukan, pemeriksaan dilakukan hanya secara visual untuk melihat hasil sulaman. ii. Aktivitas ini memungkinkan aktivitas setelahnya tetap dapat dilaksanakan, artinya walaupun aktivitas pemeriksaan ditiadakan, aktivitas pencucian masih tetap dapat dilakukan. iii. Kecacatan produk sulaman masih dapat terjadi setelah proses pencucian dilakukan. k. Membawa hasil sulaman ke pencucian Aktivitas ini tergolong dalam kategori non value added activity, karena aktivitas ini memungkinkan aktivitas lain dikerjakan, dengan melakukan pemindahan material tidak memberikan nilai tambah bagi produk, karena tidak terjadi perubahan fisik maupun kimiawi dari bahan. l. Melakukan proses pencucian Aktivitas ini tergolong dalam real value added activity, aktivitas ini adalah proses untuk membersihkan hasil sulaman yang telah selesai melalui proses V-103 penyulaman, aktivitas ini tergolong dalam aktivitas bernilai tambah bagi produk karena secara langsung melekat pada atribut produk yaitu perubahan fisik dari sulam bayangan. m. Pengeringan Aktivitas ini tergolong dalam real value added activity, Aktivitas ini adalah aktivitas yang dilakukan setelah proses pencucian, sehingga kedua aktivitas ini berkaitan dan tidak bisa dilanjutkan keproses selanjutnya apabila aktivitas ini tidak dilaksanakan. n. Pemeriksaan III QC hasil cucian dan sulaman Aktivitas ini tergolong dalam business value added activity, aktivitas ini adalah aktivitas yang dilakukan untuk mengelompokkan produk kedalam jenis kecacatan yang terjadi, aktivitas ini menghasilkan output rekapitulasi kecacatan produk untuk selanjutnya dilakukan tindakan pengerjaan ulang jika kesalahan dari proses penyulaman. o. Pemasangan label merk Aktivitas ini tergolong dalam real value added activity, aktivitas ini bertujuan untuk menambah nilai jual dari produk dengan menambahkan label merk dagang pada kain sulaman yang secara langsung dapat meningkatkan nilai produk dan melekat pada produk akhir. p. Membawa sulaman kebagian penyetrikaan Aktivitas ini tergolong dalam kategori non value added activity, karena aktivitas ini memungkinkan aktivitas lain dikerjakan, dengan melakukan V-104 pemindahan material tidak memberikan nilai tambah bagi produk, karena tidak terjadi perubahan fisik maupun kimiawi dari bahan. q. Penggosokan Aktivitas ini tergolong dalam real value added activity, aktivitas ini merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan pada bagian finishing, tujuan nya adalah untuk merapikan permukaan sulaman, sehingga dapat menambah nilai produk. r. Pemeriksaan IV QC produk secara keseluruhan Aktivitas ini tergolong dalam business value added activity, aktivitas ini adalah tahapan inspeksi akhir yang digunakan oleh perusahaan untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan telah sesuai dengan keinginan konsumen, pemeriksaan ini dimaksudkan untuk membersihkan sulaman dari benang yang menempel pada permukaan sulaman. aktivitas ini adalah aktivitas tambahan yang digunakan oleh perusahaan untuk menambah nilai konsumen terhadap merek sulaman buatan perusahaan yang berguna untuk kelangsungan perusahaan. s. Memasukan label harga dan size kedalam plastik Aktivitas ini tergolong dalam real value added activity, aktivitas ini bertujuan untuk menambah nilai jual dari produk dengan menambahkan label harga dan size kemasan yang secara langsung dapat meningkatkan nilai produk dan melekat pada produk akhir. t. Memasukan kain bawahan kedalam plastik Aktivitas ini tergolong dalam real value added activity, aktivitas ini tidak dapat dihapuskan, selain fungsinya untuk memudahkan proses perpindahan, V-105 pengepakan juga berfungsi untuk menjaga kualitas sulaman sampai ketangan konsumen. Oleh karena itu aktivitas ini tidak dapat dihilangkan. u. Memasukan hasil sulaman kedalam plastik Aktivitas ini tergolong dalam real value added activity, aktivitas ini tidak dapat dihapuskan, selain fungsinya untuk memudahkan proses perpindahan, pengepakan juga berfungsi untuk menjaga kualitas sulaman sampai ketangan konsumen. Oleh karena itu aktivitas ini tidak dapat dihilangkan. Berikut adalah rekapitulasi penggolongan aktivitas produksi pada UKM Melati Indah pada tabel 5.8 sebagai berikut. Tabel 5.8. Penggolongan Aktivitas Pada UKM Melati Indah Sub Bagian Aktivitas Value Added Activity Non Value Added Activity Real Value Added Business Value Added Gudang bahan baku 1. Mengeluarkan kain √ 2. Mengeluarkan benang dan bahan baku Lainnya √ 3. Membuat laporan pengeluaran kain dan bahan baku lainnya √ Pemotongan Pemotongan kain untuk atasan 1. Pengukuran bahan kain sesuai ukuran √ 2. pemotongan berdasarkan ukuran √ Pemotongan kain untuk bawahan 1. Pengukuran bahan kain sesuai ukuran √ 2. pemotongan berdasarkan ukuran √ Pemotongan kain untuk motif Tabel 5.8. Penggolongan Aktivitas Pada UKM Melati Indah Lanjutan Sub Bagian Aktivitas Value Added Activity Non Value Added Activity Real Value Added Business Value Added 1. Pengukuran bahan kain sesuai ukuran Motif √ 2. pemotongan berdasarkan ukuran motif √ Pembuatan 1. Pemindahan Motif dari kertas pola ke √ V-106 Motif kain motif 2. Penjahitan awal kain Motif √ 3. Pemeriksaan I motif √ Penyulaman Penyulaman kain sesuai motif 1. Pemotongan kain motif sesuai pola √ 2. Penjahitan kain sesuai motif √ Aktivitas Pendukung 1. Pemeriksaan II QC Sulaman dan potong benang √ 2. Membawa hasil sulaman ke pencucian √ Finishing Pencucian 1. Melakukan proses pencucian √ 2. Pengeringan √ 3. Pemeriksaan III QC hasil cucian dan sulaman √ 4. Pemasangan label merk √ 5. membawa sulaman kebagian penyetrikaan √ Penyetrikaan 1. penggosokan √ 2. Pemeriksaan IV QC produk secara keseluruhan √ Packing 1. Memasukan label harga dan size kedalam Plastik √ 2. Memasukan kain bawahan kedalam Plastik √ 3. Memasukan hasil sulaman kedalam Plastik √ Hasil penggolongan aktivitas berdasarkan kriteria non value added dan value added activity , diperoleh bahwa aktivitas pemeriksaan I motif, pemeriksaan II QC Sulaman dan potong benang dan aktivitas pemindahan bahan penyulaman ke pencucian, pencucian ke finishing, merupakan aktivitas yang tidak bernilai tambah. Aktivitas pemindahan bahan tidak dapat dianalisis lebih lanjut, keterbatasan ruang produksi untuk lingkup usaha berskala UKM Usaha Kecil dan Menengah, kelemahan lainnya tempat produksi yang masih tergabung dengan rumah pemilik usaha, waktu perpindahan bahan dari satu V-107 stasiun ke stasiun lainya berbeda sesuai dengan permintaan model dari konsumen ukuran motif S, M, L.

5.2.3. Process Improvement