Pencemar yang menyebabkan kanker dan bersifat karsinogenik adalah

Halodoc, Jakarta - Polutan adalah bahan pencemaran, misalnya sampah yang dapat  membuat lingkungan menjadi tidak sehat. Paparan polutan bisa datang dari mana saja, seperti tanah, air yang dipakai untuk minum, dan udara. Bahayanya polutan tersebut bisa menjadi penyebab kanker, terutama polutan yang sering masuk ke dalam tubuh melalui udara yang kita hirup.

Sudah sejak lama, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan polusi udara seperti asap kendaraan, asap pabrik, dan beberapa polusi lain adalah penyebab kanker. WHO meminta seluruh negara untuk lebih peduli terhadap kesehatan penduduknya dan mengambil tindakan untuk menanggulangi hal ini.

Selain itu, Badan Penelitian Kanker Internasional, IARC, merupakan bagian dari WHO, menetapkan polusi udara masuk dalam kategori yang sama dengan asap rokok, radiasi sinar matahari dan plutonium sebagai penyebab kanker. Setelah melakukan bermacam penelitian, IARC mengatakan bahwa polusi udara dapat menyebabkan efek negatif seperti gangguan jantung dan paru-paru. Selain itu, mereka juga menemukan bukti bahwa polutan adalah salah satu penyebab kanker paling nyata.

Baca Juga:  Datang Diam-Diam, 4 Kanker ini Sulit Dideteksi

Polusi udara sering dipisahkan menjadi polusi udara dalam ruang dan luar ruang. Keduanya  terbukti meningkatkan risiko kanker. Polusi udara dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker paru-paru. Meskipun peningkatan risiko kanker kecil untuk individu, karena semua orang terpapar polusi udara, namun tetap saja ia memiliki efek penting pada populasi secara keseluruhan. Nah, berikut ini hal yang wajib kamu ketahui tentang bedanya polusi udara dalam dan luar ruang sebagai penyebab kanker yang wajib kamu waspadai:

Polusi Udara Luar Ruang

Polusi udara dapat menjadi penyebab kanker lebih besar dari faktor risiko lain, seperti merokok dan obesitas, tetapi polusi udara luar ruangan adalah hal yang mudah mempengaruhi semua orang.

Penelitian menunjukkan bahwa partikel kecil seperti debu - yang disebut 'partikel', atau PM - adalah bagian penting dari polusi udara. Partikel terkecil - kurang dari 2,5 juta meter, dikenal sebagai PM2.5 - yang diduga menjadi penyebab kanker paru-paru.

Tidak hanya itu, beberapa hal seperti asap kendaraan dan sisa pembakaran juga dikenal sebagai polutan penyebab kanker. Bahan tersebut antara lain nitrogen dioksida sebagai proses pembakaran seperti pemanas, pembangkit listrik, mesin kendaraan, dan kapal. Ada juga Sulfur dioksida (SO2) sebagai polutan yang dihasilkan dari pembakaran minyak dan batu bara atau peleburan biji mineral yang mengandung sulfur seperti dari pembangkit listrik dan kendaraan bermotor.

Faktanya, sulit bagi siapa pun untuk menghindari polusi udara sepenuhnya. Tetapi tidak perlu untuk menutup diri, kamu dapat memainkan peran dalam mengurangi tingkat polusi udara dengan mencoba menghindari menciptakan lebih banyak polusi. Caranya dengan menggunakan moda transportasi umum, memilih untuk berjalan kaki dan bersepeda.

Polusi Udara dalam Ruangan

Sementara itu, polusi udara dalam ruangan dapat memiliki banyak sumber, termasuk bahan bakar yang digunakan untuk menghangatkan rumah dan memasak, dan asap tembakau. Nah, jenis polusi udara dalam ruangan yang paling umum adalah perokok pasif bahkan untuk anak-anak sebagian besar paparan ini terjadi di rumah.

Perokok pasif meningkatkan risiko kanker dan penyakit lain, seperti penyakit jantung dan stroke, yang menyebabkan ribuan kematian setiap tahun.

Nah, jika kamu adalah seorang perokok, merokok di luar dapat membantu mengurangi paparan terhadap orang lain di rumah. Selain itu, cobalah untuk berhenti merokok demi kesehatan tubuhmu sendiri.

Baca Juga: Simpan Struk ATM bisa Bikin Orang Kena Kanker

Itulah bahaya polutan yang dapat menjadi penyebab kanker. Jika suatu hari kamu merasakan gejala penyakit seperti paru-paru, maka diskusikan ke dokter Halodoc. Komunikasikan dengan dokter dapat dilakukan dengan mudah melalui Chat atau Voice/Video Call. Yuk, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!

BAHAYA KARSINOGENIK, PENYEBAB KANKER DISEKITAR KITA

Oleh dr. Nur Iman Nugroho, Sp.THT-KL  dari RSUP Dr.Kariadi

Apa itu Karsinogenik ?

Saat ini kita dihebohkan dengan berita mengenai obat penyakit gangguan lambung, yang sangat sering digunakan oleh tenaga kesehatan, yaitu Ranitidin tercemar  senyawa  karsinogenik yaitu Nitrosodimethylamine (NDMA). Food and Drug Administration (FDA)Amerika Serikat  dan European Medicine Agency (EPA) pada tanggal 13  September 2019  mengeluarkan peringatan terhadap temuan cemaran NDMA pada sampel produk yang mengandung bahan aktif ranitidin, hal ini yang menjadi dasar Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI  untuk mengevaluasi Ranitidin. Hasilnya  BPOM  RI memerintahkan seluruh industry farmasi pemegang izin edar  produk ranitidine untuk menghentikan sementara produksi dan distribusinya.NDMA merupakan suatu zat kimia karsinogenik yang berbentuk spontan dalam berbagai reaksi, terutama yang melibatkan panas tinggi. Bahan ini tidak diperlukan, tapi menjadi bahan pencemar (kontaminan) yang harus dibersihkan.

Seberapa dalamkah pengetahuan anda apa yang dimaksud dengan karsinogenik itu? Mari kita membahas bersama apa yang dimaksud dengan Karsinogenik. Karsinogenik menurut  American Cancer Societyadalah substansi/bahan yang dapat mencetuskan kanker atau tumor ganas. Apabila suatu substansi/bahan  telah diberi label karsinogenik maka bahan tersebut sudah diuji secara imiah oleh satu atau lebih lembaga ilmiah merupakan suatu penyebab kanker dengan metode kultur  sel kanker, pada hewan percobaan maupun dengan penelitian epidemiologi.

Apa hubungan kanker dengan karsinogenik?

Kanker terjadi akibat perubahan pada sel DNA akibat hubungan internal yang komplek,  bisa merupakan factor keturunan  yang diturunkan dari orang tua kita (faktor host/genetik) dan juga karena paparan dari luar yang sering  disebut dengan faktor lingkungan bisa berupa :

  1. Kebiasaan gaya hidup yang kurang baik ( gizi buruk, alcohol dan tembakau, kurang aktivitas fisik )
  2. Secara alamiah terpapar ( cahaya matahari, agen infeksi)
  3. Pengobatan medis (radiasi, obat obat kemoterapi dan hormonal serta yang menurunkan factor imun.
  4. Paparan dari tempat kerja
  5. Paparan dari tempat tinggal

Beberapa karsinogenik menyebabkan kanker dengan mengubah DNA  individu,  karsinogenik lainnnya tidak mempengaruhi DNA secara langsung, namun dengan  cara lainnya yaitu sel membelah lebih cepat dari semestinya, sehingga akan mengubah DNA individu pada akhirnya.

Substansi/bahan yang diberi label karsinogenik memiliki level penyebab kanker yang berbeda beda. Beberapa meningkatkan risiko kanker hanya dengan paparan yang singkat, lainnya perlu dengan paparan jangka panjang, ataupun dosis yang tinggi. Dengan demikian  peningkatan risiko kanker tergantung dari bagaimana cara terekspos karsinogenik, berapa lama dan besarnya paparan, dan juga kerentanan secara genetik.

Bagaimana pembagian karsinogenik ?

Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC) yang merupakan Lembaga bagian dari WHO,IARC mengklasifikasikan sebagai berikut

Kelompok 1: Karsinogenik untuk manusia.

Kelompok 2A: Kemungkinan besar karsinogenik untuk manusia.

Kelompok 2B: Dicurigai berpotensi karsinogenik untuk manusia.

Kelompok 3: Tidak termasuk karsinogenik pada manusia.

Kelompok 4: Kemungkinan besar tidak karsinogenik untuk manusia

IARC menyatakan terdapat kurang lebih 100 bahan/ substansi  yang termasuk karsinogenik terhadap manusia ( Kelompok 1). Daftar karsinogenik terhadap manusia  (Kelompok 1)  menurut IARC di antaranya ialah rokok tembakau baik perokok aktif maupun pasif, ikan asin, sinar ultraviolet (UVA, UVB, dan UVC), formaldehida, etanol di minuman beralkohol, asbes, batubara, serbuk kayu, proses industri karet, batubara, arang,  dan masih banyak lagi ( klik_disini )

N-Nitrosodimethylamine (NDMA)/ dimethylnitrosamine (DMN)termasuk juga kedalam daftar karsinogenik manusia menurutIARC dihasilkan pada beberapa proses industri pengolahan  dan  muncul dalam kadar rendah pada industri pengolahan makanan terutama  yang diawetkan dengan diasapi dan  diasinkan. NDMA juga didapatkan pada rokok tembakau dan juga industry obat yang tercemar, dalam hal ini di Indonesia adalah Ranitidin.   NDMA bersifat sangat toksik  dan karsinogenik terutama pada hati.

Adapun pada pasien yang telah terlanjur mengkonsumsi ranitidine tidak perlu panik. NDMA dikatakan karsinogenik, yaitu merangsang timbulnya kanker apabila dikonsumsi dalam jangka panjang. Itupun tidak berarti bahwa setiap orang yang mengonsumsi NDMA jangka Panjang  akan mendapat kanker karena telah disebutkan sebelumnya kanker juga muncul akibat dari factor lingkungan dan genetic. Pasien juga dapat menghubungi dokter atau apoteker untuk mendapatkan alternatif pengganti terapi ranitidine.

Demikian, dengan kita mengetahui apa yang dimaksud dengan karsinogenik diharapkan untuk kedepannya kita lebih waspada  terhadap apa yang kita temui dilingkungan kita, guna masa depan generasi setelah kita yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Humas BPOM RI. Penjelasan BPOM RI tentang perkembangan lebih lanjut penarikan produk ranitidine yang terkontaminasi N-Nitrosidimethylamine. BPOM RI. 2019(cited 14 October 2019). Available from :

https://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikasi/103/PENJELASAN-BADAN-POM-RI--TENTANG-PERKEMBANGAN-LEBIH-LANJUT-PENARIKAN-PRODUK-RANITIDIN--YANG-TERKONTAMINASI-N-NITROSODIMETHYLAMINE--NDMA-.html

  1. N-Nitrosidimethylamine . Wikipedia.2019 (cited 14 October 2019). Available from : https://en.wikipedia.org/wiki/N-Nitrosodimethylamine
  2. determining-if-something-is-a-carcinogen.Cancer.org.2019 (cited 14 October 2019). Available from :https://www.cancer.org/cancer/cancer-causes/general-info/determining-if-something-is-a-carcinogen.html
  3. Known-and-probable-human-carcinogens. Cancer.org.2019 (cited 14 October 2019). Available from :https://www.cancer.org/cancer/cancer-causes/general-info/known-and-probable-human-carcinogens.html
  4. Shah JP,Patel SG, Wong PJ. Introduction.Jatin Shah's Head and Neck Surgery and Oncology.New York :Elsevier;2019. p.1-3
  5. Apa itu NDMA zat penyebab kanker dalam produk ranitidin. 2019 (cited 14 October 2019). Available from :https://sains.kompas.com/read/2019/10/11/170300323/apa-itu-ndma-zat-penyebab-kanker-dalam-produk-ranitidin-