Pembuatan batik yang menggunakan alat berupa stempel disebut teknik

Membatik cap merupakan pekerjaan membuat batik dengan cara mencapkan lilin malam yang telah dipanaskan ke atas permukaan kain. Teknik batik cap ini memungkinkan proses pembuatan motif batik pada selembar kain mori menjadi relatif cepat dan tidak memerlukan waktu lama. Batik cap terkadang dapat diselesaikan dalam waktu satu hari.

Pengertian Batik Cap

Batik cap dapat didefinisikan sebagai salah satu jenis hasil proses produksi batik yang dibuat menggunakan canting cap. Canting cap yang dipakai untuk memproduksi kain batik ini merupakan alat yang bentuknya cenderung mirip seperti stempel tapi dimensinya lebih besar. Ukuran rata-rata canting cap yaitu 20 cm x 20 cm.

Pembuatan batik yang menggunakan alat berupa stempel disebut teknik

Sumber : https://www.jeskobatik.com/

Cara kerja canting cap yang dipakai untuk membuat kain batik kurang lebih hampir sama dengan stempel, hanya saja bahan pencapnya berbeda. Jika sebuah stampel biasa dipasangkan dengan tinta sebagai, maka untuk membuat batik cap bahan yang digunakan adalah cairan lilin (malam). 

Pembuatan batik yang menggunakan alat berupa stempel disebut teknik

Sumber : http://batikdansegalanya.blogspot.com/

Pada awalnya canting batik cap hanya digunakan untuk pola-pola atau motif pinggiran, namun kini canting cap juga digunakan untuk mencetak pola pada seluruh permukaan kain. Dengan menerapkan teknik batik cap, para pengrajin batik tidak perlu lagi menggambar berbagai jenis motif batik seperti yang biasa dilakukan saat membuat batik tulis. 

Pembuatan batik yang menggunakan alat berupa stempel disebut teknik

Sumber : http://oemahetnik.com/

Sejarah Batik Cap

Dilihat dari sejarahnya, batik di Indonesia memang selalu mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Dari yang dulunya hanya dibuat dengan canting tulis, kini kain batik juga bisa dibuat dengan menggunakan canting cap berbentuk stempel untuk membuat motif batik secara massal.

Pembuatan batik yang menggunakan alat berupa stempel disebut teknik

Sumber : http://lebihbaik.newstipsindonesia.com/

Dibandingkan batik tulis, jenis batik yang dibuat dengan canting cap ini prosesnya rata-rata menjadi lebih cepat. Namun perlu diketahui juga bahwa pembuatan canting capnya sendiri terbilang rumit dan membutuhkan ketelitian yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan canting tulis.

Dulu alat yang digunakan untuk membatik cap banyak dibuat dari potongan melintang umbi besar yang telah diukir. Karena dinilai kurang efektif dan daya tahan stempel ubi juga tidak lama, pada akhirnya pengrajin batik mulai mengembangkan canting cap berbahan dasar kayu untuk menempelkan bahan warna nabati pada kain.

Meski daya tahan stampel cap lebih awet dari pada stempel ubi namun warna kain yang dibuat dengan memakai cara ini juga dinilai kurang bagus. Berawal dari situlah sekitar tahun 1845 mulai diperkenalkan canting cap dari tembaga yang dipatri dengan timah ke kerangka yang kemudian diberi gagang besi.

Inovasi canting cap dari bahan tembaga ini selanjutnya menjadi pelopor dimulainya proses produksi kain batik secara masal yang dikerjakan oleh kaum laki-laki.

Alat dan Bahan Untuk Membuat Batik Cap

Untuk membuat kain batik cap secara umum dibutuhkan kain mori sebagai bahan utama batik dan malam sebagai perintang warna seperti yang biasa dipakai pada proses membatik tulis. Selain kain mori dan malam alat yang dipakai untuk membuat batik cap berbeda dengan alat untuk membatik tulis.

1. Meja Cap

Meja cap merupakan salah satu alat yang diperlukan sebagai media untuk mengecap kain mori. Meja cap ini sebagian besar dibuat dari bahan kayu yang panjang dan lebarnya sudah disesuaikan dengan ukuran kain mori. Supaya orang yang mencap dapat bekerja dengan nyaman tinggi meja bisa dibuat sesuai dengan kebutuhan.

Sebelum digunakan untuk mengecap kain mori permukaan meja cap semestinya dilapisi dengan kasur/busa setebal kurang lebih 10 cm yang dibuat rata dan dilengkapi pula dengan kain blacu dan kain serak tipis yang selalu dalam keadaan lembab (diseka dengan larutan soda abu).

Pembuatan batik yang menggunakan alat berupa stempel disebut teknik

Sumber : http://parasakti7970.blogspot.com/

2. Loyang

Pada proses membatik cap loyang diperlukan sebagai tempat memanaskan malam. Loyang untuk membatik cap ini umumnya dibuat dari bahan tembaga yang berbentuk lingkaran dengan diameter kurang lebih 40 sampai 50 cm dengan tinggi 4,5 cm. Berat loyang tersebut ada yang 3½ kg dan 5 kg. 

Pembuatan batik yang menggunakan alat berupa stempel disebut teknik

Sumber : https://www.bukalapak.com/

3. Kompor

Kompor diperlukan untuk memanaskan lilin malam agar tetap cair dan tidak menggumpal. Untuk memudahkan pengrajin batik dalam melakukan pengecapan malam, kompor harus dibuatkan tempat khusus agar posisinya agak tinggi. 

Pembuatan batik yang menggunakan alat berupa stempel disebut teknik

Sumber : http://www.wisata-batik.com

4. Malam

Malam batik diperlukan sebagai perintang warna agar motif batik dapat terbentuk ketika pewarnaan berlangsung. Karena proses pembuatan kain batik cap relatif singkat, malam yang digunakan pun tidak perlu malam yang kualitasnya bagus.

Pembuatan batik yang menggunakan alat berupa stempel disebut teknik

Sumber : https://infobatik.id/

5. Canting Cap

Canting cap memiliki peran yang sangat penting untuk melekatkan malam pada kain mori. Adapun canting cap yang biasa digunakan pada saat membatik cap ini umumnya dibuat dari plat tembaga yang didesain sedemikian rupa hingga membentuk sebuah motif batik.
Secara umum canting batik ini terdiri dari 3 bagian utama yakni: 

  • Bagian muka canting cap terdiri atas susunan plat tembaga yang membentuk pola motif batik.
  • Bagian dasar canting batik cap sebagai tempat melekatnya bagian muka.
  • Bagian tangkai cap (garan) untuk pegangan pada waktu mencap.

Pembuatan batik yang menggunakan alat berupa stempel disebut teknik

Sumber : http://parasakti7970.blogspot.com/

Proses pembuatan canting cap dapat digambarkan sebagai berikut:

Pola digambar pada selembar kertas sebagai panduan.

  • Lembaran tembaga dipotong-potong dan dilengkungkan mengikuti pola pada kertas. Bila tidak ada tembaga lembaran, kabel tembaga harus ditempa dulu sampai pipih.
  • Untuk membuat pola titik-titik, tembaga dipotong-potong seperti sisir kemudian dilengkungkan sesuai ragam hias yang dikehendaki.
  • Potongan-potongan tembaga yang telah dibentuk mengikuti pola kemudian disatukan, diikat dengan patri, dan didudukkan pada lempengan tembaga. Patri dibuat dari boraks dan seng sari (zinc).
  • Untuk mengunci serta menghaluskan permukaan cap, maka cap yang sudah terbentuk sesuai pola direndam di genangan getah gondorukem panas. Angkat dan biarkan dingin mengering. Lalu, cap berlapis getah gondorukem diamplas dan dikikir sampai permukaannya rata dan halus.
  • Untuk mengkilatkan, permukaan cap dioles dan digosok dengan bara arang.

Berdasarkan fungsi dan kegunaannya canting cap sendiri dapat diklasifikasikan menjadi bermacam-macam jenis, beberapa diantaranya yaitu berupa canting cap klowong, canting cap tembokan, canting cap jeblog, dan canting cap biron.  

  • Canting cap klowong merupakan jenis canting yang terdiri dari canting cap klowong rengreng dan canting cap klowong terusan. Penggunaan canting cap klowong tidak ubahnya dengan membatik tulis klowong.
  • Canting cap tembokan merupakan jenis canting yang terdiri dari canting cap tembokan rengreng dan canting cap tembokan terusan.
  • Canting cap jeblog merupakan suatu jenis canting cap dimana klowong rengreng dan tembokannya menjadi satu.
  • Canting cap biron merupakan jenis canting yang terdiri dari canting cap biron rengreng dan canting cap biron terusan. Canting cap biron terdapat hanya di daerah-daerah pusat pembatikan tertentu misalnya Banyumas dan Pekalongan. 

Pembuatan batik yang menggunakan alat berupa stempel disebut teknik

Sumber : https://plus.google.com/

Selain dibuat dari bahan tembaga, sekarang ada juga lho jenis canting cap yang dibuat dari bahan kertas. Inovasi Produk Canting Cap Kertas ini konon pertama kali diperkenalkan oleh Nurrohmad warga Sewon, Bantul, Yogyakarta.

Pembuatan batik yang menggunakan alat berupa stempel disebut teknik

Sumber : http://www.imgrum.org/

6. Kain Mori

Kain mori merupakan jenis kain tenun berwarna putih yang umumnya berasal dari bahan katun, polyester, rayon dan juga sutra. Kain mori ini menjadi salah satu bahan utama yang digunakan sebagai bahan pembuatan batik.

  • Kain mori yang paling banyak dipakai untuk batik cap biasanya berupa kain mori prima dan kain mori biru.
  • Tetapi kalau untuk membuat batik cap dengan kualitas yang halus kebanyakan kain yang dipakai yaitu kain mori primisima.

Batik cap dari kain mori primisima ini kalau dicuci tidak luntur dan tidak mengkerut. Selain itu benangnya juga tidak mudah lepas-lepas karena anyamannya sangat rapat.

Pembuatan batik yang menggunakan alat berupa stempel disebut teknik

Sumber : https://fitinline.com/

7. Pewarna Batik

Pewarna batik merupakan bahan yang berperan penting untuk memberi warna pada batik. Jenis pewarna yang dipakai pada proses membatik cap bisa berupa zat warna alami atau bisa juga menggunakan zat warna sintetis yang cenderung lebih mudah didapat, ketersediaan warnanya terjamin dan penggunaannya lebih praktis. 

Pembuatan batik yang menggunakan alat berupa stempel disebut teknik

Sumber : https://www.bukalapak.com/

8. Selain memanfaatkan sejumlah alat dan bahan yang sudah disebutkan di atas, dalam proses membatik cap sendiri sebenarnya dibutuhkan juga beberapa alat-alat pendukung yang terdiri dari waskom atau leregan, alat kemplong, gunting, sarung tangan karet dan celemek.

Proses Pembuatan Batik Cap

Proses pembuatan kain batik cap tidak seperti proses pembuatan batik tulis. Sebab dalam proses pembuatannya batik cap itu alat yang digunakan berupa cap yang terbuat dari tembaga yang sudah didesain dengan motif tertentu. Secara sederhana langkah-langkah pembuatan batik cap dapat digambarkan sebagai berikut. 1. Cara membuat batik yang pertama yaitu letakkan kain mori di atas meja cap yang telah dilapisi dengan alas yang lunak. Kain mori yang dipakai bisa berupa mori kain mori prima, kain mori biru, maupun kain mori primisima. Jika sahabat Fitinline ingin membuat batik cap dengan kualitas yang halus disarankan untuk memakai kain mori primisima.2. Untuk membuat malam cair yang siap dicetak pada kain mori, panaskan malam terlebih dahulu dengan menggunakan loyang yang diletakkan di atas kompor dalam keadaan api menyala. Suhu yang direkomendasikan untuk memanaskan malam yaitu antara 60 sampai dengan 70 derajat celcius.3. Setelah malam mencair, masukkan kurang lebih 1 cm bagian bawah canting cap ke dalam cairan malam yang sudah direbus sebelumnya. Supaya cairan malam yang terangkat dalam permukaan canting cap tidak terlalu banyak dan hasil cap-capan yang dihasilkan jadi makin sempurna maka canting cap perlu dikibaskan ke atas wajan. Dengan demikian cairan lilin malam yang berlebihan tersebut akan kembali ke wajan.4. Canting cap kemudian diletakkankan dan ditekankan dengan kekuatan yang cukup di atas kain mori. Dengan cara ini maka cairan malam akan meresap ke dalam pori-pori kain mori hingga tembus ke sisi lain permukaan kain mori. Pengecapan malam ini bisa dilakukan dari pinggiran kain maupun dari tengah kain, tapi pastikan garis cap yang satu dengan yang lain harus ketemu agar rapi dan tidak berantakan.Untuk memberi tekanan yang lebih kuat para perajin sering memukul gagang canting cap dengan tangan kiri. Tujuan utamanya adalah agar motif canting cap menempel secara merata pada kain mori.

Bergantung pada motif dan bentuk capnya terdapat beberapa cara menyusun canting pada permukaan kain, prosedur ini biasa disebut dengan skema jalan canting cap. Beberapa lampah (jalannya pencapan) yang dimaksud antara lain berupa: