Panduan diklat kur 2013 pada sd inti tahun 2022

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh,

Halo Sobat, berjumpa lagi ya di Channel yang sama,

Dalam kesempatan kali ini admin akan berbagi informasi terbaru terkait dengan Materi Sosialisasi Kurikulum Prototipe yang akan digunakan ditahun 2022.

Baca Lainnya :
  • Kalender Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun Pelajaran 2021/2022
  • Terbaru! Surat Edaran Kemdikbud Pelaksanaan Pembagian Rapor Semester 1 & Libur Sekolah Tahun 2021
  • Alasan Kemdikbud Belum Bisa Memberikan Afirmasi Masa Kerja/Pengabdian di Seleksi PPPK Guru / 2021
  • Surat Edaran Kualifikasi Akademik & Sertifikat Pendidik dalam Pendaftaran Seleksi PPPK Guru/2021
  • Surat Edaran Pengadaan Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru Tahun 2021

Kurikulum prototipe diberikan Mendikbudristek sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.

Evaluasi yang telah dilakukan merupakan hasil kompilasi berbagai kajian, penelitian, dan monev yang dilakukan berbagai pihak, antara lain Puskurjar, Direktorat terkait, dan berbagai Perguruan Tinggi

Adapun Hasil dari Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 antara lain :

  1. Komponen perangkat pembelajaran terlalu banyak dan menyulitkan guru dalam  membuat perencanaan.
  2. Rumusan kompetensi yang detil dan terpisah-pisah sulit dipahami sehingga guru kesulitan menerjemahkan dalam pembelajaran yang sesuai filosofi Kurikulum 2013.
  3. Strategi sosialisasi, pelatihan, pendampingan, dan monitoring implementasi Kurikulum 2013 belum terlaksana secara tepat dan optimal, belum variatif, belum sesuai dengan kebutuhan, dan belum efektif.
  4. Contoh kendala: sosialisasi tidak sampai langsung kepada tingkat gugus, pemilihan instruktur ditetapkan sentralistik sehingga tidak sesuai kebutuhan, dan pelatihan masih dilakukan secara konvensional dengan ceramah yang cenderung teoretik.
  5. Masih banyak pengawas, kepala sekolah, dan guru yang memiliki pemahaman kurang tentang kerangka dasar, diversifikasi, dan konsep implementasi Kurikulum 2013.
  6. Sosialisasi, pelatihan, pendampingan, dan monitoring implementasi Kurikulum 2013 belum berdampak optimal terhadap pemahaman pengawas, kepala sekolah, dan guru, kemampuan dan kinerja guru, serta peningkatan kualitas pendidikan di sekolah

Kurikulum prototipe melanjutkan arah pengembangan kurikulum sebelumnya :

  1. Orientasi holistik: kurikulum dirancang untuk  mengembangkan murid secara holistik, mencakup kecakapan akademis dan non-akademis, kompetensi kognitif, sosial, emosional, dan spiritual.
  2. Berbasis kompetensi, bukan konten: kurikulum dirancang berdasarkan kompetensi yang ingin dikembangkan, bukan berdasarkan konten atau materi tertentu.
  3. Kontekstualisasi dan personalisasi: kurikulum dirancang sesuai konteks (budaya, misi sekolah, lingkungan lokal) dan kebutuhan murid.

Kurikulum prototipe mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar.

Kurikulum prototipe memiliki beberapa karakteristik utama yang mendukung pemulihan pembelajaran:

  1. Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia; gotong royong; kebinekaan global; kemandirian; nalar kritis; kreativitas).
  2. Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
  3. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal. ).

Pengembangan Karakter :

Dalam struktur kurikulum prototipe, 20 - 30 persen jam pelajaran digunakan  untuk pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila melalui pembelajaran berbasis projek. Pembelajaran berbasis projek penting  untuk pengembangan karakter karena :

  1. Memberi kesempatan untuk belajar melalui pengalaman (experiential learning)
  2. Mengintegrasikan kompetensi esensial yang dipelajari peserta didik dari berbagai disiplin ilmu
  3. Struktur belajar yang fleksibel

Tema-tema Utama Pembelajaran Berbasis Projek Kemendikbudristek menyediakan 7 tema utama yang perlu dikembangkan menjadi modul dengan topik dan tujuan yang lebih spesifik.

  1. Bangunlah Jiwa dan Raganya
  2. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun  NKRI
  3. Bhinneka Tunggal Ika
  4. Gaya Hidup Berkelanjutan
  5. Kearifan Lokal
  6. Kewirausahaan
  7. Suara Demokrasi

Fokus pada Materi Esensial

Kurikulum prototipe berfokus pada materi esensial di tiap mata pelajaran, untuk memberi ruang/waktu bagi pengembangan kompetensi - terutama kompetensi mendasar seperti literasi dan numerasi - secara lebih mendalam.

Capaian Pembelajaran dan Alternatif Alurnya

Alternatif 1. Alur Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1

1.1 Pelajar dapat menjelaskan dan mempraktikkan instruksi lisan yang diberikan guru terkait aktivitas pengelolaan diri: ciri fisik manusia, fungsi anggota  tubuh, dan merawat kebersihan tubuh dengan menggunakan kata – kata sendiri

1.2 Pelajar dapat memilih teks yang disukainya terkait topik menjaga kesehatan diri dan menentukan informasi penting dari teks audiovisual dan teks aural  (teks yang dibacakan) tersebut.

1.3 Pelajar dapat membuat simpulan sederhana dari teks naratif yang sesuai jenjangnya serta sesuai dengan minat Pelajar (beragam topik yang dapat ditawarkan pada siswa adalah panca indera dan anggota tubuh, peran diri dan anggota keluarga dalam lingkungan terdekat, benda hidup dan benda mati, cuaca dan siang malam dan perubahan waktu)

1.4 Pelajar dapat mengklasifikasi kosa kata  tentang anggota tubuh dan pancaindra serta perawatannya melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan,  slogan sederhana, dan/atau syair lagu)

1.5 Pelajar dapat merangkai suku kata (kombinasi kv dan kvk) menjadi kata yang sering ditemui. (kosa kata dan kata yang diambil mengenai benda hidup  dan benda mati di sekitar siswa)

1.6 Pelajar dapat menuliskan namanya sendiri dan mengungkapkan perkenalan diri serta keluarganya secara lisan dan tulis.

1.7 Pelajar dapat menceritakan ulang sebuah cerita atau pengalamannya sehari – hari disertai penggunaan waktu (nama hari dan bulan) secara lisan atau  tulis. Capaian Pembelajaran dan Alternatif Alurnya

1.8 Pelajar dapat menggunakan kata tanya “apa” dan “mengapa” untuk memperjelas pemahaman terhadap penjelasan yang disampaikan oleh guru, teman,  dan orang dewasa di sekitarnya. (Topik yang disarankan adalah cuaca dan siang malam).

1. 9 Pelajar dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh teman, guru, dan orang dewasa di sekitarnya dengan suara yang keras dan  jelas namun santun. (Pertanyaan terkait dengan topik cuaca dan siang malam)

1.10 Pelajar dapat memberikan tanggapan atas komentar orang lain sesuai dengan konteksnya. (Tanggapan didasarkan pada topik cuaca dan siang malam)

Untuk Materi Sosialisasi Kurikulum baru selengkapnya teman-teman bisa download disini : Download Disini

Cukup sekian saja teman-teman informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Terima Kasih sudah mampir di blog kami.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?:


Tags Populer