Padi ,jagung ketela pohon dan sagu merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan untuk

KOMPAS.com - Sumber daya alam hayati adalah sumber daya yang berasal dari makhluk hidup.

Yang termasuk sumber daya alam hayati yakni tumbuhan, hewan, dan mikroba.

Sumber daya alam hayati dimanfaatkan oleh manusia utamanya sebagai sumber pangan. Selain itu, sumber daya hayati juga bermanfaat untuk membuat sandang atau pakaian.

Untuk membangun rumah, sumber daya alam hayati berupa kayu dari pohon juga sangat bermanfaat. Kini, sumber daya alam hayati bahkan dimanfaatkan sebagai bahan bakar.

Berikut macam-macam sumber daya alam hayati seperti dilansir dari situs Kemdikbud:

Baca juga: Sumber Daya Alam: Pengertian, Jenis, Sifat, dan Contohnya

ANTARA FOTO/M Agung Rajasa Suasana pegunungan dan hamparan sawah di desa Long Midang, Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Sumber daya tumbuhan

Tumbuhan bisa dibedakan berdasarkan asalnya. Ada tumbuhan hasil hutan yang tumbuh alami, dan ada tumbuhan yang hasil pertanian dan perkebunan.

Tumbuhan hasil hutan

Hutan menjadi rumah bagi berbagai jenis pohon. Ada jati, pinus, damar, mahoni, dan cendana.

Banyak juga berbagai tumbuhan dan bunga yang bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.

Bagi manusia, hutan tak hanya menghasilkan bahan pangan, sandang, dan papan.

Hutan juga menjaga keseimbangan alam sehingga manusia bisa hidup dengan nyaman. Hutan menyimpan air, menjaga keseimbangan air, dan menghasilkan oksigen.

Setelah manusia menemukan cara menghasilkan pangan dengan bercocok tanam, dibuatlah pertanian dan perkebunan.

Hasil pertanian contohnya padi, palawija, rempah-rempah, sayur-sayuran, dan buah-buahan.

Sementara hasil perkebunan contohnya kapas, karet, kelapa sawit, teh, kopi, cokelat, dan tebu.

Baca juga: Manfaat Tumbuhan

KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Salah satu sapi holstein yang ada di Peternakan Greenfields di Desa Babadan, Malang, Jawa Timur.

Sumber daya hewan

Berdasarkan cara hidupnya, hewan dikelompokkan menjadi hewan liar dan hewan peliharaan atau hewan ternak.

Hewan liar

Hewan liar adalah hewan yang hidup di alam bebas.Hewan liar masih menjadi sumber pangan bagi sebagian orang yang hidup di pedalaman.

Bagi manusia, hewan liar berfungsi menjaga keseimbangan alam.

Hewan peliharaan

Hewan peliharaan adalah hewan yang dijinakkan oleh manusia untuk diambil manfaatnya.

Dahulu kala, manusia menjinakkan kuda dan unta agar bisa dijadikan alat transportasi. Kemudian ada hewan peliharaan yang tinggal bersama manusia di rumah. Contohnya anjing, kucing, burung, ikan hias, dan kelinci.

Sementara hewan ternak dikembangbiakkan di peternakan sebagai sumber pangan. Contohnya ayam, sapi, kerbau, kambing, dan ikan.

Berbagai hasil olahan hewan contohnya susu dari sapi, telur dari ayam, madu dari lebah, dan kotoran hewan sebagai pupuk.

Baca juga: Alat Transportasi Manusia, Bermula dari Hewan

YouTube: Food Insider Proses pengangkatan endapan susu yang diangkat menggunakan kain. Pembuatan keju memanfaatkan bioteknologi untuk mengolah susu dan mikroorganisme.

Mikroorganisme

Mikroorganisme adalah makhluk hidup yang berukuran sangat kecil, tidak terlihat oleh manusia.

Manusia mampu mengembangkan mikroorganisme sebagai sumber pangan dengan bioteknologi.

Contoh pengolahan mikroorganisme dengan bioteknologi yakni tempe, cuka, keju, dan yogurt.

Baca juga: Jamur yang Bisa Dikonsumsi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

tirto.id - Indonesia dikenal sebagai negara agraris, yaitu negara yang sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian di berbagai bidang pertanian, seperti budi daya tanaman pangan. Kelompok tanaman yang termasuk komoditas pangan adalah tanaman pangan, tanaman hortikultura non tanaman hias dan kelompok tanaman lain penghasil bahan baku produk pangan.

Pengertian Tanaman Pangan


Indonesia memiliki berbagai jenis tanaman pangan. Tanaman pangan adalah sumber kehidupan bagi manusia. Jadi, keberadaannya akan selalu dibutuhkan selagi manusia masih hidup.
Tanaman pangan dikelompokkan berdasarkan umur, yaitu tanaman semusim dan tanaman tahunan. Tanaman semusim adalah tanaman yang dipanen dalam satu musim tanam, yaitu antara 3-4 bulan, misal jagung dan kedelai atau antara 6-8 bulan, seperti singkong. Tanaman tahunan adalah tanaman yang terus tumbuh setelah bereproduksi atau menyelesaikan siklus hidupnya dalam jangka waktu lebih dari dua tahun, misalnya sukun dan sagu. Tanaman pangan juga dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu serealia, kacang-kacangan dan umbi-umbian. Kelompok serealia dan kacang-kacangan menghasilkan biji sebagai produk hasil budi daya, sedangkan umbi-umbian menghasilkan umbi batang atau umbi akar sebagai produk hasil budidaya.
  • Serealia: Padi, jagung, sorgum.
  • Kacang-kacangan: Kedelai, kacang tanah, kacang hijau.
  • Umbi-umbian: Singkong, ubi jalar, talas.

Jenis dan Contoh Tanaman Pangan


Berikut ini adalah penjelasan tentang jenis dan contoh tanaman pangan, seperti dikutip modul Prakarya dan Kewirausahaan (2017):

1. Padi (Oryza sativa L.)

Padi memiliki batang yang berbuku dan berongga. Daun dan anakan tumbuh dari buku yang ada pada batang. Bunga atau malai muncul dari buku yang terakhir. Akar padi berupa akar serabut. Bulir padi terdapat pada malai yang dimiliki oleh anakan. Budidaya padi dikelompokkan menjadi padi sawah, padi gogo, dan padi rawa. Tanaman padi diperbanyak dengan menggunakan biji.

2. Jagung (Zea mays L.)

Jagung memiliki batang tunggal yang terdiri atas buku dan ruas. Daun jagung terdapat pada setiap buku pada batang. Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah, tetapi masih pada pohon yang sama. Bunga jantan terletak di ujung batang, sedangkan bunga betina (tongkol) berada di bagian tengah batang jagung. Jagung dapat ditanam di lahan kering maupun di lahan sawah sesudah panen padi. Tanaman jagung diperbanyak dengan biji.

3. Sorgum (Sorghum bicolor L.)

Tanaman sorgum sekilas mirip dengan jagung. Sorgum memiliki batang yang berbuku-buku. Kadang-kadang sorgum juga dapat memiliki anakan. Sorgum memiliki bunga yang tersusun dalam malai yang terdapat di ujung batang. Sorgum diperbanyak dengan biji. Sorgum dapat ditanam pada berbagai kondisi lahan, baik lahan subur maupun lahan kurang subur atau lahan marginal karena sorgum memiliki daya adaptasi yang luas.

4. Kedelai (Glycine max L.)

Kedelai merupakan tanaman semusim dengan tinggi tanaman antara 40-90 cm, memiliki daun tunggal dan daun bertiga (trifoliate). Daun dan polong kedelai memiliki bulu. Tanaman kedelai memiliki umur antara 72–90 hari. Polong kedelai yang telah masak ditandai dengan kulit polong yang berwarna coklat. Kedelai diperbanyak dengan biji. Berdasarkan warna bijinya, kedelai dibedakan menjadi kedelai kuning, hijau kekuningan, coklat, dan hitam. Endosperm kedelai umumnya berwarna kuning. Kedelai dapat ditanam di lahan kering atau di sawah sesudah panen padi.

5. Kacang Tanah (Arachis hypogeae L.)

Kacang tanah dapat ditanam di lahan kering dan lahan sawah sesudah panen padi. Kacang tanah diperbanyak dengan biji. Kacang tanah memiliki batang yang bercabang dengan tinggi tanaman antara 38-68 cm. Tanaman ini memiliki tipe tumbuh dengan memanjang di atas permukaan tanah. Kacang tanah memiliki polong yang tumbuh dari ginofor di dalam tanah. Kacang tanah dapat dipanen pada umur 90-95 hari setelah tanam.

6. Kacang Hijau (Vigna radiata L.)

Tanaman kacang hijau merupakan tanaman pangan semusim yang mempunyai umur panen antara 55-65 hari setelah tanam. Kacang hijau memiliki tinggi tanaman antara 53-80 cm, batang bercabang serta daun dan polong yang berbulu. Kacang hijau diperbanyak dengan biji. Kacang hijau dapat ditanam di lahan kering maupun di lahan sawah sesudah panen padi.

7. Singkong (Manihot utilissima)

Tanaman singkong atau ubi kayu merupakan tanaman berkayu yang dipanen umbinya. Daun tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai sayuran. Tanaman ubi kayu dapat menghasilkan biji, tetapi tidak digunakan untuk perbanyakan. Tanaman ini biasanya diperbanyak dengan menggunakan stek batang. Umur tanaman ubi kayu sekitar 8-10 bulan. Tanaman ubi kayu mempunyai daya adaptasi yang luas, tetapi umumnya, ubi kayu ditanam di lahan kering.

8. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)

Tanaman ubi jalar adalah tanaman pangan yang memiliki batang panjang menjalar. Tipe pertumbuhannya dapat berupa semak, semak menjalar atau menjalar. Ubi jalar dapat diperbanyak dengan bagian ubi, pucuk batang dan setek batang. Umur tanaman ubi jalar berkisar antara 4-4,5 bulan. Ubi jalar umumnya ditanam pada guludan tanah di lahan tegalan atau lahan sawah. Warna kulit umbi maupun warna daging umbi bervariasi, mulai dari umbi yang berwarna putih, krem, orange atau ungu.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA