Pada umumnya hasil pemeriksaan dari gambar di bawah mencapai

Pada saat yang hampir bersamaan (saat pengapian), arus sinyal yangdihasilkan oleh signal generator (pick up coil) mampu membuka gerbang SCRsehingga SCR menjadi aktif dan membuka hubungan arus listrik dari kaki Anoda(A) Þ Katoda (K).Hal ini akan menyebabkan kapasitor terdischarge (dikosongkanmuatannya) dengan cepat Þ melalui kumparan primer koil pengapian Þ massakoil pengapian. Pada kumparan primer koil pengapian dihasilkan teganganinduksi sendiri sebesar 200 – 300 V.Akhirnya pada kumparan sekunder koil pengapian akan timbul induksitegangan tinggi sebesar ± 20 KVolt Þ disalurkan melalui kabel busi ke busi untukdiubah menjadi pijaran api listrik.BAGIAN-BAGIAN SISTEM PENGAPIAN SEPEDA MOTORFungsi Sistem PengapianSistem pengapian berfungsi menghasilkan percikan bunga api pada busi padasaat yang tepat untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam silinder.Seperti yang kita ketahui bahwa system pengapian konvensional menggunakangerakan mekanik kontak platina untuk menghubung dan memutus arus primer, makakontak platina mudah sekali aus dan memerlukan penyetelan/perbaikan dan10

penggantian setiap periode tertentu. Hal ini merupakan kelemahan mencolok darisistem pengapian konvensional.Dalam perkembangannya, ditemukan sistem pengapian elektronik sebagaipenyempurna sistem pengapian. Salah satu sistem pengapian elektronik yang populeradalah sistem pengapian CDI (Capacitor Discharge Ignition). Sistem pengapian CDImerupakan system pengapian elektronik yang bekerja dengan memanfaatkanpengisian (charge) dan pengosongan (discharge) muatan kapasitor. Proses pengisiandan pengosongan muatan kapasitor dioperasikan oleh saklar elektronik seperti halnyakontak platina (pada sistem pengapian konvensional).Sebagai pengganti kontak platina, pada sistem pengapian elektronikdigunakan SCR/Silicon Controlled Rectifier (yang disebut Thyristor switch). SCRbekerja berdasarkan sinyal-sinyal listrik, sehingga pada sistem pengapian elektronikdidapatkan beberapa keuntungan yaitu :1)Keuntungan Mekanik :a)Tidak terdapat gerakan mekanik/gesekan antar komponen pada SCR, sehinggatidak terjadi keausan komponen.b)Tidak memerlukan perawatan/penyetelan dalam jangka waktu yang pendekseperti pada sistem pengapian konvensional.c)Kerja sistem pengapian elektronik stabil (karena tidak ada keausankomponen) sehingga bahan bakar relatif ekonomis karena pembakaran lebihsempurna.d)Tidak sensitif terhadap air karena komponen sistem pengapian dapat dikemaskedap air.2)Keuntungan Elektrika)Tegangan pengapian cukup besar dan konstan, sehingga pembakaran lebihsempurna dan kendaraan mudah dihidupkan.b)Busi menjadi lebih awet karena pembakaran lebih sempurna.Adapun kekurangan sistem pengapian elektronik adalah :11

1)Apabila terjadi kerusakan terhadap salah satu komponen di dalam unitCDI, berakibat seluruh rangkaian CDI tidak dapat bekerja dan harusdiganti satu unit.

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 29 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Pada umumnya hasil pemeriksaan dari gambar di bawah mencapai

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

You're Reading a Free Preview
Pages 4 to 6 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Page 3 is not shown in this preview.

Saat pengapian pada kendaraan harus tepat karena saat pengapian yang tidak tepat dapat menimbulkan masalah. Penyetelan saat pengapian perlu dilakukan, jika saat pengapian tidak tepat.  Untuk kendaraan toyota kijang seri 5k, spesifikasi atau nilai standar saat pengapiannya adalah 5o ± 2o sebelum TMA. Prosedur penyetelan saat pengapian dapat dilakukan pada saat mesin mati atau pada saat mesin hidup. Sebelum melakukan penyetelan saat pengapian, maka siapkan peralatan-peralatan kerja terlebih dahulu yaitu tool box 1 set dan timing light.

Pemeriksaan saat pengapian

  1. Pertama-tama periksa posisi oktan selektor, posisi oktan selektor harus tepat pada standar. Stel posisi oktan selektor seperti pada gambar dibawah ini :

    Pada umumnya hasil pemeriksaan dari gambar di bawah mencapai

  2. Lepaskan selang kevakuman yang menuju ke vacum diafragma di distributor, kemudian sumbatlah ujung dari selang vakumnya.

    Pada umumnya hasil pemeriksaan dari gambar di bawah mencapai

  3. Nyalakan mesin, biarkan mesin berputar idle.
  4. Pasangkan timing light dengan benar. Pada gambar A, kabel 1 dipasangkan ke kabel busi no. 1 (sebagai pendeteksi signal tegangan) sedangkan pada gambar B, kabel 1 dipasangkan ke kabel busi no. 1 (sebagai pendeteksi signal tegangan), kabel 2 dan 3 ke sumber tegangan, yaitu kabel 2 ke positif baterai (bisa juga ke positif koil) dan kabel 3 ke negatif baterai (bisa juga ke massa body mesin).

    Pada umumnya hasil pemeriksaan dari gambar di bawah mencapai

  5. Arahkan timing light ke arah puli poros engkol.

    Pada umumnya hasil pemeriksaan dari gambar di bawah mencapai

  6. Periksa saat pengapian (untuk kendaraan toyota kijang seri 5k saat pengapiannya adalah 5o ± 2o sebelum TMA)
  7. Hubungkan kembali selang vakum ke vakum diafragma di distributor.
  8. Matikan mesin

Penyetelan saat pengapian pada saat mesin hidup

  1. Lakukan pemeriksaan saat pengapian seperti langkah diatas.
  2. Bila saat pengapian tidak tepat maka setel saat pengapian dengan cara kendorkan terlebih dahulu baut pengikat distributor, setelah itu putar distributor sambil mengarahkan timing light ke arah puli poros engkol, putar sampai saat pengapian tepat.

    Pada umumnya hasil pemeriksaan dari gambar di bawah mencapai

  3. Setelah pengapian sudah tepat, kencangkan kembali baut pengikat distributor.
  4. Pasangkan kembali komponen-komponen yang telah dilepas seperti pada keadaan semula.

Penyetelan saat pengapian pada saat mesin mati

  1. Putar puli poros engkol, dan tempatkan tanda cowakan pada posisi saat pengapian 5o ± 2o pada Top 1 akhir langkah kompresi.

    Pada umumnya hasil pemeriksaan dari gambar di bawah mencapai

  2. Buka tutup distributor, dan kemudian lepaskan rotor.
  3. Kendorkan baut pengikat distributor.

    Pada umumnya hasil pemeriksaan dari gambar di bawah mencapai

  4. Putar kunci kontak pada posisi On.
  5. Putarkan secara pelan-pelan distributor sampai terlihat percikkan bunga api pada platina.

    Pada umumnya hasil pemeriksaan dari gambar di bawah mencapai

  6. Jika sudah terlihat percikkan bunga api pada platina, putar kunci kontak ke posisi Off kemudian kencangkan kembali baut pengikat distributor.
  7. Pasang kembali rotor dan tutup distributor dengan benar.
  8. Periksa kembali saat pengapian menggunakan timing light dengan cara yang sama seperti langkah pemeriksaan saat pengapian diatas.