Pada surah at tin Allah bersumpah sebanyak berapa kali dan tuliskan bunyi sumpah tersebut

Sumpah atau al-qasam adalah kebiasaan bangsa Arab untuk menyakinkan lawan bicaranya. Termaktub bahwa Allah SWT bersumpah dalam Alquran pada beberapa ayat yang ingin diberikan penegasan pada suatu pernyataan. Penegasan yang Allah berikan dinyatakan dengan ”sumpah” yang langsung difirmankan oleh-Nya.

Terhitung semenjak masa pra Islam, masyarakat Arab sudah akrab memakai sumpah (qasam) untuk menegaskan bahwa yang mereka katakana benar adanya. Meskipun saat itu bangsa Arab dikenal dengan menyembah berhala, namun mereka tetap menggunakan kata Allah ketika bersumpah.

Menurut Kazim Fathi al-Rawi dalam kitabnya Asalib al-Qasam fi Lughah al-Arabiyah, qasam merupakan sesuatu yang ungkapkan untuk menguatkan apa yang dikehendaki oleh pembicara.  Namun adakalanya untuk memastikan atau mengingkari sesuatu.

Adapun sumpah yang Allah lakukan yaitu untuk menguatkan berita melalui firman-Nya dengan menggunakan unsur-unsur sumpah. Sumpah yang ada dalam Alquran bertujuan untuk meyakinkan orang yang masih ragu-ragu akan kandungan Alquran.

Menurut Sayyid Quthb dalam kitabnya yaitu Tafsir Fi Dzilal Alquran bahwa yang dimaksud dengan sumpah yang Allah lakukan, khususnya saat Allah bersumpah dengan ciptaan-Nya yaitu untuk memberikan nilai yang sangat tinggi kepada mahluk-mahluk tersebut.

Hal tersebut dihadapkan-Nya kepada manusia agar merespons dan merenungkan nilai-nilai dan petunjuk yang telah diberikan  Allah. Sehingga, dapat diketahui mengapa Allah Yang Mahasuci bersumpah dengan ciptaan-Nya.

Terdapat tiga unsur yang membentuk sumpah dalam Alquran yaitu sebagai berikut:1.       Adat qasam, yaitu bentuk yang digunakan untuk menunjukkan qasam, dapat terbentuk dari fi’il maupun huruf seperti ba, ta, dan wawu sebagai pengganti fi’il qasam. Misalnya pada surat At Tin ayat 1-2:وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِۙ وَطُوْرِ سِيْنِيْنَۙ

“Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, demi Gunung Sinai,”

2.       Al-Muqsam bihi, yaitu sesuatu yang dijadikan sumpah oleh Allah. Adakalanya Allah bersumpah memakai nama-Nya yang Agung dan nama-nama ciptaanNya. Seperti firman-Nya dalam surat Maryam ayat 68:فَوَرَبِّكَ لَنَحْشُرَنَّهُمْ وَالشَّيٰطِيْنَ ثُمَّ لَنُحْضِرَنَّهُمْ حَوْلَ جَهَنَّمَ جِثِيًّا

“Maka demi Tuhanmu, sungguh, pasti akan Kami kumpulkan mereka bersama setan, kemudian pasti akan Kami datangkan mereka ke sekeliling Jahanam dengan berlutut.”

Baca Juga  Mitos tentang Bulan Safar dan Bantahan Rasulullah SAW

3.       Al-muqsam ‘alaih, atau sering disebut dengan kadang juga disebut jawab qasam yang memiliki fungsi sebagai jawaban dari qasam.

Dalam kitab Mabâhits fî Ulûmil Qur’an, Manna Al Qathathan, membagi dua jenis sumpah yang ada di Alquran, yaitu sumpah zhahir (nyata, terang disebut) adakalanya mudhmar (tidak terang disebut).1.       Qasam zhahirQasam zhahir merupakan qasam yang fi’il qasam dan muqsam bihi-nya dengan jelas terlihat dan disebutkan, namun diganti dengan huruf qasam, yaitu ba, ta, dan wawu. Misalnya dalam surat Al Qiyamah ayat 1-2:لَآ اُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيٰمَةِۙ (1) وَلَآ اُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ (2)

“Aku bersumpah dengan hari Kiamat, dan aku bersumpah demi jiwa yang selalu menyesali (dirinya sendiri).”

2.       Qasam mudmarQasam mudmar merupakan qasam yang fi’il qasam dan muqsam bihi-nya tidak jelas dan tidak disebutkan, kebalikan dari qasam zhahir. Akan tetapi keberadaanya disebutkan  lam mu’akkidah ( lam yang berfungsi untuk memperkuat isi pembicaraan) yang berada pada jawab qasam.Qasam mudmar terdapat dalam surat Ali Imran ayat 186, firman-Nya:لَتُبْلَوُنَّ فِيْٓ اَمْوَالِكُمْ وَاَنْفُسِكُمْۗ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْٓا اَذًى كَثِيْرًا ۗ وَاِنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا فَاِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ

“Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang (patut) diutamakan.”

Baca Juga  Mengapa Membaca Alquran Harus dengan Tajwid dan Tartil?

Adapun tujuan adanya qasam dalam Alquran yaitu untuk memberikan penegasan dan pengukuhan atas informasi dari firman yang disampaikan Allah. Sehingga bagi orang yang mungkin akan mengingkari kebenarannya, dapat menerimanya dengan penuh keyakinan.

Sebagian dari golongan manusia ada yang meragukan, mempertanyakan bahkan menolak kebenaran Alquran yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Hadirnya qasam dalam Alquran untuk menghapus keraguan, menegakkan argumentasi dan menguatkan hujjah yang dibawa Raululllah.

Terdapat beberapa surat yang diawali dengan sumpah memiliki makna tersirat bahwa isi yang akan dibahas di dalam surat secara keseluruhan memiliki keistimewaan yang harus digali oleh manusia. Karena penafsiran Alquran akan terus berkembang seiring dengan ada dan berkembangnya kehidupan manusia untuk menjawab segala permasalahan kehidupan. (Isyatami Aulia/Nashih).

ASTALOG.COM – Surat At Tiin ( سورة التين ) adalah surah ke-95 dalam Al-Quran. Surah ini terdiri dari 8 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat Al Buruuj. Nama At Tiin diambil dari kata At Tiin yang terdapat pada ayat pertama surat ini yang artinya buah Tin.

Isi Surah At-tin
Berikut isi dari surah at-tin:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم:
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,

 

وَطُورِ سِينِينَ
dan demi bukit Sinai,

وَهَذَا الْبَلَدِ الأمِينِ
dan demi kota (Mekah) ini yang aman,

لَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ
Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),

إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.

 

فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّينِ
Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?

PELAJARI:  Latar Belakang Lahirnya Agama Buddha

أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ
Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?

Kandungan Surah At-tin
Dalam surat at-Tin, Allah terlalu amat sangat jelas sekali ketika ingin benar2 mengatakan dan menetapkan bahwa manusia itu adalah makhluk ciptaan-Nya yang sempurna. Awal dari surah At-tin diawali dengan sumpah Allah yaitu:

1. At-Tin, yakni pohon/buah Tin atau tempat tumbuhnya, atau tempat seorang nabi menerima wahyu Ilahi 2. Az-zaitun, yakni pohon/buah zaitun, atau tempat tumbuhnya, atau tempat Nabi Isa as. menerima wahyu. 3.Bukit Sinai dimana Nabi Musa as. memperoleh wahyu Ilahi 4. Kota Mekkah yang dilukiskan sebagai tempat yang aman di mana Nabi Muhammad saw. pertama kali menerima wahyu

Demi keempat hal diatas, Allah menegaskan bahwa : “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”

Buah tin dan zaitun banyak tumbuh di baitul Magdis, tempat Nabi Isa a.s. di utus Allah swt. Gunung sinai adalah tempat Allah swt. berbicara langsung kepada Nabi Musa a.s. adapun kota Mekah adalah tempat Nabu Muhammad saw. di utus.

PELAJARI:  Bagaimana Cara Sunan Bonan Berdakwah?

Allah swt. menjelaskan bahwa manusia itu di ciptakan dalam sebaik-sebaik bentuk, dengan bentuk tubuh yang baik, tampan atau cantik, terkadang membuat membuat manusia salah tingkah. Akhirnya, manusia menjadi sombong dan meremehkan orang lain. kelengkapan dan kebaikn yang diberikan oelh Alla swt. ini harus kita syukuri dengan beribadah, menjalankan semua perintahnya dan menjauhi larangan-Nya.

Manusia yang mulia itu dapat berubah menjadi rendah dan hina di hadapan Allah swr. manusia yang tidak pandai bersyukur selalu berbuat maksiat, dan tidak mau taat kepada perintah Allah swt., ia akan menjadi hina dan rendah di hadapan-Nya. Artinya, ia akan dimasukkan ke dalam neraka. Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk senantiasa menaati perintah dan menjauhi larangan Allah swt.

Orang yang senantiasa beriman dan beramal saleh akan memperoleh pahala yang tidak akan putus. Rasulullah saw. adalah sebagai penyampai risalah Allah swt. Beliau adalah manusia pilihan sebagai uswatun hasanah. kita tidak boleh mendustakan ajarannya karena mendustakan agama berarti mendustakan Allah swt. dan masuk neraka.

PELAJARI:  Akhlakul Karimah Adalah

Allah swt. adalah hakim yang paling adil. Mausia akan mendapatkan apa yang telah di usahakannya selama di dunia. orang yang berbuat baik akan di balas dengan kebaikan. Sebaliknya, orang yang berbuat jahat akan dibalas dengan kesiksaan. Sering kita jumpai kehidpan di dunia terdapat ketidakadilan. ada orang yang tidak mampu, tetapi ia tidak mendapatkan bantuan. sebaliknya, orang sudah mampu, justru ia banyak mendapatkan bantuan. Banyak orang yang bersalah masih berkeliaran di luar dan bebas dari jeritan hukuman. adapun orang yang tidak bersalah, justru mendapatkan perlakuan yang tidak adil. Kita harus adil dalam menyelesaiakan perkara yang berkaitan dengan keadilan. orang yang adil akan mendapatkan syafaat Allah swt. besok pada hari kiamat.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA