Tanda koma merupakan salah satu tanda baca yang sangat lazim dalam penulisan bahasa Indonesia. Tanda koma ini memiliki fungsi dasar yakni untuk memisahkan antara satu hal dengan bagian lainnya sehingga tidak terjadi kesalahan makna pada saat membaca suatu kalimat/pernyataan maupun penulisan angka bilangan. Bentuk yang simpel dan sederhana dari tanda koma ternyata tidak diiringi dengan tata cara penulisan atau penggunaan yang sederhana pula. Dalam artikel ini, kita akan membahas dan menjelaskan tentang penggunaan tanda koma. Pengertian Tanda Koma Menurut Oxford English Dictionary, kata koma berasal dari bahasa Yunani yaitu “komma (κόμμα)” yang berarti “sesuatu yang dipotong” atau “klausa pendek”. Tanda koma adalah tanda baca yang berbentuk seperti tanda petik tunggal (apostrof) yang diletakkan di bagian bawah atau garis dasar teks. Jika dilihat dari cara penulisannya tanda koma ini juga berbentuk seperti tanda titik yang memiliki tangkai atau angka sembilan yang berukuran sangat kecil dan lubangnya ditutupi. Penggunaan Tanda Koma Menurut EYD Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang Disempurnakan, terdapat 14 penggunaan dari tanda baca koma, yaitu : 1. Digunakan untuk menuliskan unsur dalam suatu rincian atau bilangan.
2. Digunakan untuk memisahkan antara satu kalimat setara dengan kalimat setara berikutnya, yang diawali oleh kata-kata tertentu (tetapi, melainkan, sedangkan, kecuali).
3. Digunakan untuk memisahkan antara satu kalimat dengan kalimat lainnya, jika kedudukan kalimat tersebut berbeda (induk kalimat dan anak kalimat) kemudian kalimat yang berkedudukan sebagai anak kalimat berada sebelum/di depan induk kalimat.
4. Digunakan di belakang suatu kata atau ungkapan yang merupakan penghubung antar kalimat (oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, meskipun begitu), kemudian penghubung tersebut berada di awal kalimat.
5. Digunakan untuk memisahkan beberapa kata (o, ya, wah, aduh, kasihan) dari kata-kata lain yang berada dalam satu kalimat.
6. Digunakan untuk memisahkan kalimat petikan langsung dari potongan kalimat lainnya.
7. Digunakan untuk memisahkan antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, yang ditulis secara berurut.
8. Digunakan untuk memisahkan tempat dan tanggal, nama tempat dan wilayah/negeri yang ditulis secara berurut.
9. Digunakan untuk memisahkan penulisan nama penulis atau pengarang yang susunan namanya dibalik pada penulisan daftar pustaka.
10. Digunakan dalam penulisan catatan kaki.
11. Digunakan untuk membedakan antara nama dengan gelar, pada penulisan gelar akademik.
12. Digunakan di depan angka persepuluhan atau antara rupiah dan satuan terkecil sen yang dinyatakan dengan angka.
13. Digunakan untuk mengapit keterangan tambahan dalam suatu kalimat yang sifatnya tidak terbatas.
14. Digunakan di belakang keterangan yang berada di awal kalimat yang bertujuan agar tidak terjadi kesalahan saat membaca dan memahami maksud kalimat.
15. Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan suatu petikan langsung dalam satu kalimat, jika petikan langsung itu diakhiri dengan tanda tanya (petikan langsung berupa kalimat tanya).
Demikianlah pembahasan tentang penggunaan tanda koma yang benar menurut EYD dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat.
Titik dan koma KOMPAS.com - Tanda baca adalah hal yang sangat penting dalam bahasa Indonesia ragam tulis. Bila salah menggunakan tanda baca, maka akan mengganggu keseluruhan satuan kebahaasaan. Tnda baca yang paling sering kita temui dalam tulisan ialah titik dan koma. Berikut penggunaan titik dan koma yang benar. TitikTitik merupakan tanda baca berupa noktah yang digambarkan dengan simbol (.). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) mengatur penggunaan tanda titik sebagai berikut: 1. Tanda titik dipakai sebagai akhir dari kalimat pernyataan. Contohnya: Saya makan nasi pecel. 2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf. Penggunaan ini biasanya terdapat pada bagan, ikhtisar, atau daftar. Contohnya: I. Makna Kataa. Leksikal b. Gramatikal Ada pengecualian untuk penggunaan tanda titik pada penomoran, yaitu:
Baca juga: Perbedaan Titik Dua dan Titik Koma 3. Tanda titik dipakai untuk memberi tanda dan memisahkan angka yang menandakan jam, menit, dan detik. Tanda titik juga dipakai sebagai penanda waktu atau jangka waktu. Contohnya: Pukul 13.30 (pukul 13 lewat 30 menit atau setengah dua siang) 4. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka. Tanda ini dipakai untuk memisahkan nama penulis, tahun, judul, dan tempat terbit. Contohnya: Sugono, Dendy. 2019. Sintaksis Bahasa Indonesia: Pelepasan Subjek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 5. Tanda titik dipakai dalam bilangan ribuan atau kelipatannya. Tanda ini berguna untuk memisahkan atau memberi tanda pada jumlah angka yang banyak. Contonya: Pak Fajar membayar lunas sisa hutangnyansebesar Rp 17.000.000,00. Ada pengecualian untuk penggunaan tanda titik pada pemisahan bilangan, yaitu:
Kepada Pengurus Kantor Cabang PT. Indah SejahteraJalan Margobawero No. 23 Mojokerto |