Obat sakit kepala dan demam untuk dewasa

Mempersiapkan obat pereda sakit kepala dan demam tinggi saat #dirumahaja adalah hal yang penting untuk dilakukan. Pasalnya, saat pandemik seperti sekarang ini kita tidak bisa melakukan kegiatan di luar rumah dengan bebas seperti biasanya dengan adanya physical distancing. Oleh karena itu, jika sakit kepala mulai melanda akibat stress saat berada di rumah, ini dia solusi untuk meringankan rasa sakitnya.

Buah-buahan dan Minum Air Putih yang Cukup

Obat pereda sakit kepala dan demam tinggi yang pertama adalah mengonsumsi buah-buahan seperti pisang, jeruk, dan semangka yang kaya akan kandungan air dan magnesium. Menurut artikel yang dilansir dari laman online Kompas.com, magnesium bisa melindungi tubuh dari rasa sakit yang dialami tubuh, salah satunya adalah sakit kepala. Selain buah-buahan, memenuhi kebutuhan cairan tubuh juga sangat ampuh dalam meringankan sakit kepala dan demam tinggi. Cairan inilah yang berperan dalam menghidrasi tubuh agar aliran darah ke otak dan tubuh bagian atas semakin lancar, sehingga persediaan oksigen juga mencukupi.

Istirahat Cukup

Langkah selanjutnya adalah dengan memenuhi kebutuhan istirahat yang cukup. Bagi orang dewasa, waktu yang dianjurkan untuk beristirahat adalah enam hingga delapan jam setiap malamnya. Caranya adalah dengan menerapkan jam kerja layaknya di kantor untuk menghindari begadang hingga larut malam demi menyelesaikan pekerjaan yang ada. Sehingga Anda tetap memiliki waktu istirahat yang cukup selama bekerja di rumah.

Kompres dan Mandi Air Hangat

Saat demam mulai terjadi, Anda bisa mengompres tubuh (bagian kening, ketiak, dan lipatan paha) menggunakan kain atau handuk bersih yang dicelupkan dalam air hangat dan memakai pakaian yang tidak terlalu tebal agar panas tubuh dapat lebih mudah keluar. Langkah lainnya adalah mandi menggunakan air hangat agar otot tubuh yang tegang menjadi rileks, terutama bagian kepala dan tubuh bagian atas.

Obat Pereda Sakit Kepala dan Demam Tinggi yang Mengandung Paracetamol

Solusi cepat dan efektif minum obat yang mengandung Paracetamol untuk meringankan sakit kepala dan menurunkan demam yang diderita. Agar aktivitas selama #dirumahaja menjadi lebih nyaman dan aman, Anda bisa mendapatkan persediaan obat di rumah dengan membelinya secara online selama pandemi. Source: Kompas.com, Hello Sehat

Demam yang timbul sering kali membuat khawatir, sehingga banyak orang memilih untuk segera mengonsumsi obat penurun panas. Padahal, tak jarang orang mengukur suhu tubuh menggunakan alat ukur yang tidak sesuai.

Demam sering kali muncul bersamaan dengan gejala lain, seperti mual, batuk, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, nyeri sendi, meriang, dan lain-lain. Namun, jangan langsung menganggap demam sebagai musuh dan terburu-buru minum obat.

Obat sakit kepala dan demam untuk dewasa

Sebagian besar demam memiliki manfaat dan membantu tubuh dalam melawan infeksi. Selain itu, obat penurun panas juga seharusnya diminum sesuai kebutuhan dan indikasi medis yang tepat, bukan dikonsumsi sembarangan.

Kriteria Demam

Demam merupakan tanda bahwa sistem imun sedang bekerja melawan infeksi virus, bakteri, jamur, atau zat asing lain yang masuk ke dalam tubuh. Alasan penanganan demam hanya untuk meringankan rasa tidak nyaman. Penyebab demam sangat beragam, tergantung kondisi masing-masing penderita.

Suhu tubuh normal tiap orang berbeda-beda. Namun secara umum, suhu tubuh dikatakan sudah di atas normal ketika mencapai 37°C melalui pengukuran mulut, atau 37,2°C ketika diukur melalui anus.

Demam ringan yaitu ketika suhu tubuh belum mencapai 38°C. Pada masa ini, demam belum perlu diobati karena dianggap sebagai upaya alami tubuh menghalau infeksi virus dan bakteri yang tidak dapat hidup pada suhu panas.

Demam lebih dari 38°C baru memerlukan penanganan. Demam yang mencapai 40°C atau lebih tinggi, dapat dianggap sebagai kondisi berbahaya dan harus segera diberikan bantuan medis.

Demam di atas 40°C berisiko menyebabkan gangguan fungsi otak dan kejang, terutama pada bayi dan anak-anak.

Penggunaan Obat Penurun Panas yang Tepat

Saat demam, disarankan menggunakan pakaian yang tipis. Hindari pakaian tebal dan berlapis karena dapat memicu kenaikan suhu.

Untuk membantu menurunkan demam, Anda bisa mandi air hangat atau kompres dengan air hangat. Hindari air dingin, air es, ataupun alkohol. Penggunaan air dingin justru dapat membuat tubuh menggigil dan bereaksi dengan menaikkan suhu tubuh.

Selain itu, hindari minuman berkafein atau beralkohol, karena minuman jenis ini dapat memicu terjadinya dehidrasi. Perbanyak minum air saat mengalami demam. Minum minuman yang mengandung elektrolit juga disarankan untuk mencegah dehidrasi saat demam.

Pasalnya, kandungan elektrolit dapat membantu penyerapan cairan lebih cepat dibandingkan dengan minum air. Sehingga cairan tubuh yang hilang saat demam, baik melalui keringat maupun urin, lebih cepat tergantikan. Minuman elektrolit juga aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan anak berusia lebih dari 1 tahun.

Jika Anda demam di atas 38°C atau demam yang diderita menganggu aktivitas, berikut beberapa pilihan obat penurun panas yang dapat digunakan:

Paracetamol

Obat ini bisa digunakan sebagai penurun demam sekaligus meringankan gejala lain, seperti sakit kepala, sakit gigi, sakit punggung, dan nyeri lain. Umumnya, paracetamol dijual bebas, baik dalam bentuk tablet, sirop, atau lainnya.

Lihat label kemasan untuk dosis pemakaian. Jangan gunakan obat paracetamol dewasa untuk anak-anak. Sebaiknya penggunaan obat ini tidak lebih dari 3 hari tanpa konsultasi dengan dokter.

Ibuprofen

Selain paracetamol, ibuprofen juga merupakan obat penurun panas yang banyak digunakan. Obat ini dapat dimanfaatkan sebagai pereda nyeri saat sakit gigi, sakit kepala, sakit otot, nyeri terkait flu, dan nyeri haid.

Cara kerja ibuprofen yaitu dengan menekan produksi zat alami tubuh tertentu yang menyebabkan peradangan, sehingga dapat membantu meringankan demam, nyeri, ataupun bengkak. Ibuprofen harus dikonsumsi berdasarkan anjuran dokter, dan umumnya setiap 4–6 jam.

Aspirin

Aspirin dapat digunakan untuk membantu menurunkan demam dan nyeri ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, pilek, dan artritis.

Penggunaan aspirin dosis rendah juga dapat dimanfaatkan untuk mencegah penggumpalan darah (biasanya terjadi setelah prosedur operasi), yang dapat mengurangi risiko stroke dan serangan jantung.

Penggunaan aspirin terhadap anak di bawah 12 tahun harus selalu melalui konsultasi dokter.

Harap berhati-hati bagi orang yang mengalami demam dan pada saat yang sama juga mengonsumsi obat imunosupresan (obat penekan sistem kekebalan tubuh), menderita penyakit kanker, AIDS, diabetes, penyakit jantung, dan penyakit berat lainnya. Jika demam disertai kondisi di atas, segera periksa ke dokter.

Gunakan obat penurun panas saat suhu tubuh mencapai 38°C atau lebih. Jika demam tidak kunjung turun atau berlangsung berlarut-larut, segera konsultasikan ke dokter.

Terakhir diperbarui: 3 November 2021

Apa obat untuk sakit kepala dan demam?

Penggunaan Obat Penurun Panas yang Tepat.
Paracetamol. Obat ini bisa digunakan sebagai penurun demam sekaligus meringankan gejala lain, seperti sakit kepala, sakit gigi, sakit punggung, dan nyeri lain. ... .
Ibuprofen. Selain paracetamol, ibuprofen juga merupakan obat penurun panas yang banyak digunakan. ... .
Aspirin..

Demam dan sakit kepala gejala sakit apa?

Demam dan sakit kepala adalah gejala pertama meningitis. Penyakit serius ini terjadi ketika infeksi menyerang lapisan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang. Infeksi meningitis biasanya disebabkan oleh virus, meskipun infeksi bakteri dan jamur juga bisa menjadi penyebabnya.