Nilai positif yang harus kita tumbuh kembangkan dalam peristiwa Bandung LAUTAN API adalah

Nilai positif yang harus kita tumbuh kembangkan dalam peristiwa Bandung LAUTAN API adalah

Nilai positif yang harus kita tumbuh kembangkan dalam peristiwa Bandung LAUTAN API adalah

Penulis: Alhidayath Parinduri
tirto.id - 22 Feb 2021 08:35 WIB

View non-AMP version at tirto.id

Nilai positif yang harus kita tumbuh kembangkan dalam peristiwa Bandung LAUTAN API adalah
Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi tanggal 23 Maret 1946 dan menjadi salah satu momen penting dalam sejarah kemerdekaan RI.

tirto.id - Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi tanggal 23 Maret 1946. Salah satu titik penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia ini ditandai dengan pengosongan dan pembakaran Bandung oleh rakyat dan tentara agar tidak dijadikan markas pasukan Sekutu dan NICA (Belanda).

Aksi bumi hangus di Bandung dipandang sebagai taktik yang dirasa paling ideal dalam situasi saat itu karena kekuatan pasukan Republik Indonesia tidak sebanding dengan kekuatan Sekutu dan NICA.

Advertising

Advertising

Bandung Lautan Api menjadi salah satu peristiwa paling heroik dalam sejarah mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan diabadikan dalam berbagai bentuk karya seni, seperti lagu atau film.

Baca juga:

Latar Belakang dan Penyebab

Djoened Poesponegoro dan kawan-kawan dalam Sejarah Nasional Indonesia VI (2008) menuliskan bahwa peristiwa Bandung Lautan Api diawali dengan datangnya pasukan Sekutu/Inggris pada 12 Oktober 1945.

Beberapa pekan setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, pasukan Sekutu yang tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) datang ke Indonesia usai memenangkan Perang Dunia II melawan Jepang.

Mohamad Ully Purwasatria dalam penelitian bertajuk "Peranan Sukanda Bratamanggala dan Sewaka di Bandung Utara dalam Mempertahankan Kemerdekaan Tahun 1945-1948" (2014), menyampaikan, awalnya kedatangan mereka hanya untuk membebaskan tentara Sekutu dari tahanan Jepang.

Namun, ternyata Belanda atau NICA membonceng pasukan Sekutu dan ingin menguasai Indonesia lagi. Bergolaklah perlawanan dari prajurit dan rakyat Indonesia atas kehadiran Belanda.

Baca juga:

Infografik SC Bandung Lautan Api. tirto.id/Sabit

Kronologi Peristiwa Bandung Lautan Api

Pasukan Sekutu mulai melancarkan propaganda. Rakyat Indonesia diperingatkan agar meletakkan senjata dan menyerahkannya kepada Sekutu. Pihak Indonesia tidak menggubris ultimatum tersebut.

Angkatan perang RI merespons dengan melakukan penyerangan terhadap markas–markas Sekutu di Bandung bagian utara, termasuk Hotel Homan dan Hotel Preanger yang menjadi markas besar Sekutu, pada malam tanggal 24 November 1945.

Pada 27 November 1945, Kolonel MacDonald selaku panglima perang Sekutu sekali lagi menyampaikan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat, Mr. Datuk Djamin, agar rakyat dan tentara segera mengosongkan wilayah Bandung Utara.

Peringatan yang berlaku sampai tanggal 29 November 1945 pukul 12.00 harus dipenuhi. Jika tidak, maka Sekutu akan bertindak keras.

Ultimatum kedua itu pun tidak digubris sama sekali. Beberapa pertempuran terjadi di Bandung Utara. Pos-pos Sekutu di Bandung menjadi sasaran penyerbuan.

Baca juga:

Tanggal 17 Maret 1946, Panglima Tertinggi AFNEI di Jakarta, Letnan Jenderal Montagu Stopford, memperingatkan kepada Soetan Sjahrir selaku Perdana Menteri RI agar militer Indonesia segera meninggalkan Bandung Selatan sampai radius 11 kilometer dari pusat kota. Hanya pemerintah sipil, polisi, dan penduduk sipil yang diperbolehkan tinggal.

Menindaklanjuti ultimatum tersebut, pada 24 Maret 1946 pukul 10.00, Tentara Republik Indonesia (TRI) di bawah pimpinan Kolonel A.H. Nasution memutuskan untuk membumihanguskan Bandung.

Rakyat mulai diungsikan. Sebagian besar bergerak dari selatan rel kereta api ke arah selatan sejauh 11 kilometer. Gelombang pengungsian semakin membesar setelah matahari tenggelam.

Baca juga:

Pembumihangusan Bandung pun dimulai. Warga yang hendak meninggalkan rumah membakarnya terlebih dahulu. Pasukan TRI punya rencana yang lebih besar lagi.

TRI merencanakan pembakaran total pada 24 Maret 1945 pukul 24.00, namun rencana ini tidak berjalan mulus karena pada pukul 20.00 dinamit pertama telah meledak di Gedung Indische Restaurant.

Lantaran tidak sesuai rencana, pasukan TRI melanjutkan aksinya dengan meledakkan gedung-gedung dan membakar rumah-rumah warga di Bandung Utara.

Malam itu, Bandung terbakar dan peristiwa itu kemudian dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api.

Baca juga:

Tokoh Bandung Lautan Api

Dari Indonesia: Mohammad Endang Karmas, Moeljono, Datuk Djamin, Soetan Sjahrir, Kolonel A.H. Nasution.

Dari Belanda: Brigadir MacDonald, Letnan Jenderal Montagu Stophord

Baca juga:

Baca juga artikel terkait BANDUNG LAUTAN API atau tulisan menarik lainnya Alhidayath Parinduri
(tirto.id - hdy/isw)

Penulis: Alhidayath Parinduri Editor: Iswara N Raditya Kontributor: Alhidayath Parinduri

© 2022 tirto.id - All Rights Reserved.

Oleh Liputan6.com pada 09 Nov 2021, 16:03 WIB

Diperbarui 09 Nov 2021, 16:03 WIB

Nilai positif yang harus kita tumbuh kembangkan dalam peristiwa Bandung LAUTAN API adalah

Perbesar

Ilustrasi hari pahlawan 10 November, puisi pahlawan. (Photo on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan yang pada tahun ini jatuh pada hari Rabu, 10 November 2021.

Dengan memperingatinya, kita dapat mengenang dan menghormati jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan negara Indonesia. 

Kita dapat meneladani sikap kepahlawanan yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari untuk menghargai jasa para pahlawan. Berikut beberapa sikap kepahlawanan yang patut kita teladani, seperti melansir dari berbagai sumber. 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Nilai positif yang harus kita tumbuh kembangkan dalam peristiwa Bandung LAUTAN API adalah

Perbesar

Ilustrasi hari pahlawan 10 November, puisi pahlawan. (Photo on Freepik)

Sikap nasionalisme dan patriotisme dimiliki oleh para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus memiliki rasa bangga dan cinta terhadap tanah air kita, Bangsa Indonesia. 

Seseorang yang memiliki sikap patriotisme memiliki jiwa yang semangat dan cinta Tanah Air serta bersedia berkorban dan pantang menyerah demi mencapai kemakmuran dan kejayaan bangsa dan negaranya. Selain itu, sikap nasionalisme yang tinggi adalah rasa semangat dan cinta pada negaranya. 

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Nilai positif yang harus kita tumbuh kembangkan dalam peristiwa Bandung LAUTAN API adalah

Perbesar

Ilustrasi hari pahlawan 10 November, pantun tentang pahlawan. (Photo on Freepik)

Memiliki sikap berani bukan berarti tidak memiliki rasa takut. Seseorang yang berani berarti orang yang tetap berpegang teguh pada prinsip dan pantang menyerah bila mengalami kegagalan.

Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus berani mengambil risiko dan rasa takut tidak membuat kita mudah menyerah.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Nilai positif yang harus kita tumbuh kembangkan dalam peristiwa Bandung LAUTAN API adalah

Perbesar

Ilustrasi Hari Pahlawan (freepik)

Ketidakadilan bisa menimbulkan perpecahan. Dalam berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia, para pahlawan bersatu melawan penjajah saat sesamanya tidak diperlakukan tidak adil.

Begitupun dengan kita, generasi penerus bangsa. Kita harus bersikap adil dengan membela yang benar dan tidak membenarkan yang salah. Bila kita memiliki sikap adil, tidak akan menimbulkan perpecahan. 

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Nilai positif yang harus kita tumbuh kembangkan dalam peristiwa Bandung LAUTAN API adalah

Perbesar

Ilustrasi Hari Pahlawan 10 November (Photo created by Freepik)

Negara Indonesia adalah negara yang beragam. Inilah yang yang menjadikan “Bhineka Tunggal Ika” sebagai semboyan bangsa Indonesia. Berbagai perbedaan yang ada bukanlah sebuah hambatan untuk meraih kemerdekaan. 

Para pahlawan memiliki sikap persatuan yang kuat dalam mempertahankan kemerdekaan Tanah Air tercinta. Dengan adanya perbedaan, kita bisa bersatu untuk berjuang bersama-sama untuk menjadi bangsa yang kuat. 

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Nilai positif yang harus kita tumbuh kembangkan dalam peristiwa Bandung LAUTAN API adalah

Perbesar

Ilustrasi Hari Pahlawan Nasional (Sumber Foto: Freepik.)

Para pahlawan telah berkorban dan mempertaruhkan nyawanya dalam berjuang bagi Tanah Air tercinta.

Sebagai penerus bangsa Indonesia, kita patut meneladani sikap rela berkorban untuk kepentingan bersama. Utamakan kepentingan bersama terlebih dahulu baru kepentingan diri kita sendiri. 

Penulis:

Stephanie

Universitas Multimedia Nusantara

Lanjutkan Membaca ↓

Nilai positif yang harus kita tumbuh kembangkan dalam peristiwa Bandung LAUTAN API adalah