Nama yang tepat sesuai aturan IUPAC dari senyawa no2

KOMPAS.com - Pada awalnya senyawa kimia dinamai berdasarkan pada warna senyawa, sifat fisik senyawa , nama penemu, ataupun cara bagaimana senyawa tersebut diproduksi.

Hal ini berarti tidak ada aturan yang jelas atas penamaan senyawa kimia dari satu daerah ke daerah lainnya. Maka diterapkanlah aturan tatanama senyawa kimia secara sistematik yang disusun oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC).

Tatanama senyawa kimia berdasarkan jenis senyawanya dibedakan menjadi tatanama senyawa biner, non-logam, ion-ion poliatom, asam, dan hidrat.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, pada senyawa biner, unsur yang berifat positif disebut dengan kation, dan unsur dengan senyawa negative disebut dengan anion. Tatanama senyawa biner diurutkan sebagai berikut:

Baca juga: Rumus Kimia dan Tatanama Senyawa

  1. Unsur kation diletakan didepan dan anion dibelakang.
  2. Nama kation diambil dari nama unsur tersebut. Misalkan Na+ dinamai natrium dan Li+ dinamai litium.
  3. Nama anion diambil dari nama unsur tersebut namun ditambahkan akhiran –ida. Misalkan Cl- dinami klorida dan O²- dinamai oksida.
  4. Jika ada angka jumlah atom unsur dilamabangan dengan angka romawi, seperti Cu²+ dinamai Tembaga(II) dan Pb4+ dinamai Timbal(IV).

Misalkan senyawa biner FeCl3 dinamai dengan besi(III) klorida, NO2 dinamai dengan natrium dioksida, dan CaS dinamai dengan kalsium sulfida.

  • Tatanama Senyawa Non-logam

Penamaan senyawa yang terdiri dari unsur-unsur non-logam. Penamaan senyawa diawali dengan jumlah atom dalam angka yunani.

Angka yunani yang digunakan adalah 1=mono, 2=di, 3=tri, 4=tetra, 5=penta, 6=heksa, 7=hepta, 8=okta, 9=nona, dan 10=deka. Contohnya adalah senyawa N2O5 yang dinamai dengan dinitrogen pentaoksida.

 

Nama yang tepat sesuai aturan IUPAC dari senyawa no2
Inilah tabel periodik tertua di dunia, usianya 140 tahun.

Baca juga: Setelah Senyawa Arsenik Menjalari Tubuh, Cak Munir Dibunuh 16 Tahun Lalu...

  • Tatanama Senyawa Ion-Ion Poliatom

Senyawa ion-ion poliatom adalah senyawa yang tersusun atas 2 ion atau lebih yang saling berikatan. Tatanama senyawa ion-ion poliatom sama dengan tatanama senyawa-senyawa sebelumnya, yang bebdakan hanyalah keberadaan atom oksigen.

Senyawa dengan atom oksigen yang sedikit diberikan imbuhan akhir –it, misalnya NO2- dinamai nitrit. Adapun senyawa dengan atom oksigen yang tinggi diberi imbbuhan akhir –at, misalnya NO3- dinamai nitrat.

Senyawa asam adalah senyawa yang mengandung hidrogen. Tatanama senyawa asam semuanya diawali dengan kata asam lalu disusul anionnya.

Misalnya senyawa HCl yang dinamai asaam klorida, H2SO4 yang dinamai dengan asam sulfat, dan HF yang dinamai dengan asam fluorida.

Baca juga: Solusi Energi Terbarukan, Senyawa Kimia ini Ubah Cahaya Jadi Listrik

Senyawa hidrat adalah senyawa yang mampu mengikat air didalamnya. Senyawa hidrat dinamai berdasarkan jumlah molekul air yang diikatnya. Misalkan CaCl2.2H2O dinamai dengan kalsium klorida dihidrat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

1. merupakan senyawa kovalen biner, aturan penamaannya adalah:

  • Atom yang di depan disebut sesuai dengan nama unsurnya, nitrogen, diikuti nama unsur berikutnya dan diberi akhiran -ida, oksida.
  • Jumlah atom (angka subskrip) disebut sebagai awalan dengan menggunakan angka latin, dioksida.

Jadi, nama senyawanya adalah nitrogen dioksida.

2. merupakan senyawa kovalen biner, aturan penamaannya adalah:

  • Atom yang di depan disebut sesuai dengan nama unsurnya, nitrogen, diikuti nama unsur berikutnya dan diberi akhiran -ida, oksida.
  • Jumlah atom (angka subskrip) disebut sebagai awalan dengan menggunakan angka latin, dinitrogen.

Jadi, nama senyawanya adalah dinitrogen oksida.

3. merupakan senyawa kovalen biner, aturan penamaannya adalah:

  • Atom yang di depan disebut sesuai dengan nama unsurnya, fosfor, diikuti nama unsur berikutnya dan diberi akhiran -ida, klorida.
  • Jumlah atom (angka subskrip) disebut sebagai awalan dengan menggunakan angka latin, triklorida.

Jadi, nama senyawanya adalah fosfor triklorida.