Mengurangi sampah plastik dengan menggunakan tas belanja dari kain adalah contoh kegiatan

Mengurangi sampah plastik dengan menggunakan tas belanja dari kain adalah contoh kegiatan

Perbesar

Ilustrasi mengecat

Apabila Anda memiliki TV, komputer, telepon, keyboard, detektor asap, pengering rambut, pembersih vakum, atau elektronik apa pun, jangan pernah membuang benda-benda tersebut bersama sampah sehari-hari anda lainnya.

Limbah elektronik pada umumnya mengandung logam berat seperti kadmium dan timah, yang berarti bahwa elektronik Anda tidak boleh dibuang ke tempat sampah," kata Berry kepada Life's Little Mysteries dikutip dari livescience.

Sampah Cat

Cat, pelapis noda, pernis, penghilang cat adalah bahan berbasis minyak memenuhi syarat sebagai limbah berbahaya rumah tangga (B3) karena mengandung bahan kimia yang dapat berbahaya bagi manusia, hewan, dan lingkungan. Barang-barang B3 tidak boleh dibuang di tempat sampah atau ke saluran pembuangan.

Kaleng cat penuh harus dikembalikan ke tempat pembelian, atau Anda dapat menyumbangkan kelebihan cat ke sekolah, grup teater atau agensi. Bawa sisa produk cat berbasis minyak ke fasilitas pengumpulan B3 di daerah Anda, yang dapat Anda temukan di Earth911.com.

Sampah Baterai

Jenis sampah yang berbahaya selanjutnya, ialah baterai. Banyak baterai mengandung bahan kimia beracun seperti merkuri, nikel, dan kadmium.

Jika baterai tersebut berakhir di tempat pembuangan sampah, bahan kimia tersebut dapat larut ke dalam tanah atau sistem air.

Selalu bawa baterai isi ulang ke pusat daur ulang lokal terdekat, yang dapat Anda temukan di kota anda. Kumpulkan limbah tersebut hingga cukup banyak untuk di daur ulang.

Sampah Bola Lampu

Bola lampu neon dan bola lampu neon kompak (CFL) - sementara jauh lebih baik untuk lingkungan daripada bola lampu biasa - mengandung jumlah sangat sedikit merkuri (sekitar 5 miligram) yang dilepaskan ketika bola lampu rusak. Bawalah bola lampu neon lama ke fasilitas Limbah Berbahaya Rumah Tangga setempat untuk didaur ulang.

Membungkus belanjaan dengan kantong plastik adalah kebiasaan yang sangat umum ditemui. Kantong plastik harganya murah, ringan, praktis, dan tahan air. Kebiasaan ini kita turunkan dari generasi terdahulu hingga generasi terbaru. Menggunakan kantong plastik bukan hal yang salah dan tidak ada hal yang membuat kebiasaan ini harus dihentikan.

Hingga, beberapa tahun belakangan ini, banyak lembaga yang melansir data soal sampah plastik dan efeknya pada bumi tempat kita tinggal. Sampah bertambah, terus-menerus. Lalu  jumlahnya jadi luar biasa dan membebani tidak hanya daratan, tetapi juga lautan. Sebanyak 8 juta ton sampah plastik mengalir ke laut setiap tahunnya. Sampah plastik di laut ini terus terakumulasi, dan jika dibiarkan beberapa tahun ke depan diperkirakan jumlahnya akan lebih banyak dari ikan di lautan.

Kantong plastik dimanfaatkan dalam waktu yang sangat singkat dan tidak banyak orang yang berniat menggunakannya kembali untuk kesempatan kedua. Ketika kantong plastik robek, nasibnya pun sudah bisa dipastikan jadi sampah. Kantong akan meluncur langsung ke tempat sampah dan menjadi satu dari miliaran kantong plastik yang mengotori lingkungan setiap tahunnya.

Mengurangi sampah plastik dengan menggunakan tas belanja dari kain adalah contoh kegiatan

Membawa tas belanja sendiri saat bepergian adalah cara yang paling mudah untuk berkontribusi mengurangi sampah pribadi. Belum percaya kalau langkah sederhana ini bermanfaat mengatasi permasalahan sampah dunia? Sekarang coba hitung, dalam sehari berapa kali kita berbelanja dengan kantong plastik, membeli makanan/minuman dengan kemasan plastik, dan membuang bekas plastiknya ke tempat sampah? Menggunakan produk kemasan/kantong plastik memang praktis, tapi hal inilah yang membuat sampah pada bumi terus bertumpuk tak terkendali.

Data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan sampah plastik di Indonesia itu luar biasa besar, mencapai 64 juta ton/tahun. Dari jumlah itu, sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.

Masih dari INAPLAS dan BPS, didapatkan pula data bahwa kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 miliar lembar per tahun atau jika ditimbang mencapai 85.000 ton kantong plastik.

Membawa tas belanja sendiri mungkin sulit dilakukan pada tahap awal. Dimulai dari niat yang kuat, hal ini harusnya lama-kelamaan tidak lagi membebani dan jadi kebiasaan. Intinya adalah disiplin. Gaya hidup modern yang sudah kita nikmati sekian lama memang menyenangkan, tetapi bayangkan bumi seperti apa yang kita wariskan ke generasi berikutnya jika gaya hidup ini kita teruskan. 

Tipsnya adalah, beli tas belanja yang sesuai dengan kebutuhan. Jika kamu senang melihat tas dengan berbagai gambar atau warna tertentu, investasikan uangmu untuk membelinya pertama kali dan gunakan terus hingga tasnya rusak. Jika bawaanmu sehari-hari sudah cukup berat, pilihlah tas belanja yang ringan dan dapat dilipat hingga kecil agar bebamu tidak bertambah berat.

Membawa tas belanja sendiri pada akhirnya akan menguntungkanmu mengingat toko ritel dan swalayan sudah menetapkan biaya tambahan untuk tiap kantong plastik yang konsumen minta. Per 1 Maret 2019 lalu, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memutuskan mengenakan tarif pada kantong plastik belanja minimal Rp200 per kantong. Tarif itu masih bisa naik. Aprindo memberikan keleluasaan pada para anggotanya untuk menyesuaikan harga kantong sesuai kebijakan masing-masing.

Kebijakan kantong plastik berbayar ini segera dan sudah mulai aktif di beberapa toko ritel terkemuka seperti Matahari, CircleK, Sogo, Ramayana, Yogya, Alfamart, dan Alfamidi. Selain itu, kebijakan serupa juga sudah berjalan cukup lama di Superindo.

Bagaimana? Apakah fakta-fakta di atas sudah menggugah niatmu untuk membawa tas belanja sendiri mulai sekarang? Yuk dicoba hari ini dan diulang kembali keesokan harinya. Tidak ada kebiasaan baik yang sia-sia. Lakukan sekarang dan sebarkan ke orang-orang di sekitarmu.

Mengurangi sampah plastik dengan menggunakan tas belanja dari kain adalah contoh kegiatan

Mengurangi sampah plastik dengan menggunakan tas belanja dari kain adalah contoh kegiatan
Ilustrasi belanja. ©shutterstock.com/Monkey Business Images

JATENG | 26 Oktober 2021 19:14 Reporter : Ibrahim Hasan

Merdeka.com - Reduce adalah istilah yang kerap disandingkan dengan sistem pengelolaan sampah untuk menjaga lingkungan. Pemahaman reduce sering disandingkan dengan istilah reuse dan recycle. Bahkan terjadi pengembangan dengan menambahkan teknik replace dan replant. Semua istilah tersebut berupa tindakan agar menumbuhkan sikap peduli kepada lingkungan.

Menurut Kemendiknas 2010, sikap peduli lingkungan adalah tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Sikap peduli lingkungan sangat penting diterapkan dan harus dimiliki setiap orang, mengingat di lingkunganlah manusia menggantungkan kehidupan.

Perilaku berlebihan dan konsumtif manusia dapat menyebabkan masalah lingkungan yang serius. Oleh karena itu perlu adanya pola pikir untuk melakukan reduce terhadap setiap penggunaan barang. Pada dasarnya, reduce adalah upaya mengurangi penggunaan barang atau sesuatu yang dapat berakhir menjadi sampah. Namun bagaimanakah cara menerapkan reduce yang benar?

Berikut ulasan pengertian reduce adalah mengurangi penggunaan barang menjadi sampah beserta contoh penerapannya melansir dari Rogue Disposal & Recycling.Inc dan Liputan6.com.

2 dari 4 halaman

Mengurangi sampah plastik dengan menggunakan tas belanja dari kain adalah contoh kegiatan

©Shutterstock

Reduce adalah Kunci Mengelola Barang

Untuk melakukan praktik peduli lingkungan dengan cara reduce, reuse, dan recycle, perlu diketahui pengertian istilah ini lebih dalam. Reduce adalah upaya mengurangi penggunaan barang yang berpotensi menjadi sampah. Atau dalam arti reduce adalah tindakan mengurangi jumlah sampah yang kita hasilkan. Tentu saja upaya mengurangi penggunaan barang ini agar lingkungan hidup lebih terjaga dan terhindar dari kerusakan.

Pada dasarnya, upaya menjaga lingkungan yang paling utama adalah melakukan reduce. Reduce adalah salah satu kebiasaan hidup sehat yang harus dimiliki dalam setiap diri manusia. Tak menghambur-hamburkan uang dengan percuma sama dengan menjaga lingkungan tempat tinggalnya.

Selain itu, reduce adalah kunci dari tindakan pengolahan suatu barang. Jika seseorang berhasil menahan dirinya untuk tidak menggunakan barang dengan cuma-cuma, maka daur ulang tak diperlukan. Sementara untuk penggunaan ulang adalah kunci agar kebiasan hidup dengan mengurangi atau reduce bisa benar-benar tertanam.

Reuse dan Recycle

Peran pengelolaan sampah dan peduli lingkungan selanjutnya ialah reuse. Reuse adalah penggunaan kembali barang. Dalam hal ini berhubungan langsung dengan penggunaan barang sekali pakai atau single use. Atau dalam arti lain reuse merupakan upaya menemukan cara baru untuk menggunakan hal-hal yang seharusnya dibuang.

Solusi paling ujung dari pengelolaan sampah ialah dengan cara recycle. Recycle adalah mendaur ulang sampah menjadi barang baru. Cara ini juga dapat meminimalisir terbentuknya sampah baru yang menyumbang kerusakan lingkungan. Recycle dapat dimaknai sebagai cara mendaur ulang atau mengubah sesuatu yang lama dan tidak berguna menjadi sesuatu yang baru dan berguna.

3 dari 4 halaman

Mengurangi sampah plastik dengan menggunakan tas belanja dari kain adalah contoh kegiatan
www.moneycrashers.com

1. Mengurangi Terciptanya Sampah Baru

Penerapan reduce adalah mengurangi terciptanya limbah baru. Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.

Metode ini baik untuk dilakukan dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dengan menerapkan reduce, Anda menghentikan masalah pada sumbernya. Membuat lebih sedikit limbah untuk memulai berarti lebih sedikit limbah yang harus dibersihkan.

2. Menggunakan Kotak Makan untuk Makan Siang

Kertas dan kantong plastik menghasilkan banyak sampah dan kantong plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai. Cobalah kotak makan siang yang tahan lama atau tas makan siang yang dapat digunakan kembali sebagai gantinya. Alih-alih menggunakan kantong plastik, cobalah wadah yang dapat digunakan kembali.

3. Bawa Tas untuk Berbelanja

Bawalah tas yang dapat digunakan kembali ke toko kelontong. Sebagian besar toko menjual kanvas atau tas belanja plastik tahan lama yang dapat digunakan berulang kali. Beberapa toko kelontong bahkan memberi Anda sedikit potongan harga di kasir saat Anda berbelanja membawa tas Anda sendiri.

4. Minimalisir Membeli Minuman Kemasan Plastik 

Penerapan reduce adalah salah satunya meminimalisir produk kemasan plastik. Katakan tidak pada air minum kemasan plastik. Alih-alih membeli air kemasan, gunakan botol air yang dapat digunakan kembali.

5. Memperhatikan Barang yang Akan Dibeli

Saat berada di supermarket, perhatikan kemasannya. Bisakah wadah dibersihkan dan digunakan untuk hal lain? Saat membandingkan dua produk serupa, jika salah satu memiliki lebih sedikit kemasan, pertimbangkan untuk menjadikannya pilihan yang terbaik bagi Anda dan lingkungan. Selain itu, hindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang perlu.

6. Pemanfaatan Teknologi Digital

Kertas terbuat dari pohon yang jika penggunaan kertas berlebih akan terjadi penebangan hutan yang lebih banyak. Hal ini dapat diantisipasi dengan teknik reduce. Mengurangi penggunaan kertas dan beralih kepada teknologi untuk tulis menulis. Misalnya menggunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.

7. Terapkan Kebiasaan Isi Ulang 

Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali). Penggunaan galon mineral juga dapat mengurangi sampah botol plastik yang berlebihan. 

4 dari 4 halaman

Mengurangi sampah plastik dengan menggunakan tas belanja dari kain adalah contoh kegiatan
©2012 Merdeka.com

Setelah mengetahui reduce adalah mengurangi penggunaan barang yang menjadi sampah, yang terpenting ialah penerapannya. Penerapan reduce merupakan kebiasaan hidup yang baik, dampaknya ialah langsung terasa pada kehidupan manusia sekarang hingga ratusan tahun ke depan. Berikut tujuan reduce yang dapat dijadikan pedoman peduli lingkungan:

1. Menghemat pengeluaran karena tidak semena-mena berbelanja.

2. Merangsang diciptakannya teknologi baru untuk menyelamatkan lingkungan dan planet dari kehancuran.

3. Mampu menciptakan masa dengan berkelanjutan.

4. Melestarikan sumber daya alam, karena penggunaan sumber daya bisa ditekan lebih drastis.

5. Mampu mengurangi polusi udara, air, dan tanah karena penggunaan barang yang berlebihan pada akhirnya hanya akan menjadi sampah.

6. Upaya melestarikan ruang alam untuk tidak digunakan cuma-cuma hanya untuk meraup keuntungan.

7. Pelepasan karbondioksida ke atmosfer bisa ditekan agar tidak memperburuk kondisi alam sekitar.

8. Menciptakan lapangan pekerjaan baru karena proses daur ulang membutuhkan jasa yang mampu memproduksi barang.

9. Menghemat energi karena dalam pembuatan barang-barang konsumsi tetaplah memerlukan banyak energi dari alam.

10. Meminimalkan emisi gas rumah kaca karena ada pembakaran bahan bakar fosil ketika dilakukan penambangan, pemurnian, dan manufaktur.

(mdk/Ibr)