Mengapa waktu tanam harus diperhatikan dalam proses penanaman tanaman pangan

Ilustrasi teknik budi daya tanaman pangan. Dok: Pexels

Dalam teknik budi daya tanaman pangan, terdapat rangkaian proses yang perlu dilakukan. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan produk tanaman pangan yang baik dan sesuai harapan.

Di samping penyediaan sarana seperti media tanam, bibit, nutrisi dan air, teknik yang digunakan menentukan keberhasilan suatu budi daya.

Budi daya tanaman pangan terdiri dari enam tahapan, antara lain pengolahan tanah atau lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, pengendalian hama, dan pemanenan.

Menyadur buku Prakarya dan Kewirausahaan karya Hendriana Werdhaningsih dkk., berikut penjelasan mengenai teknik budi daya tanaman pangan dan prosesnya.

Proses dan Teknik Budi Daya Tanaman Pangan

Kegiatan ini dilakukan untuk menyiapkan lahan hingga siap untuk digunakan sebagai media tanam. Cara pengolahan yang dilakukan bisa dengan cara dibajak atau dicangkul, lalu dihaluskan agar tanah menjadi gembur.

Dalam standar penanaman, berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan:

  • Penanaman benih dilakukan dengan mengikuti teknik budi daya yang dianjurkan. Jarak tanam dan kebutuhan benih per hektare disesuaikan dengan persyaratan spesifik bagi setiap jenis tanaman, varietas, dan tujuan penanaman.

  • Penanaman dilakukan pada musim tanam yang sesuai dengan jadwal tanam dalam manajemen produksi tanaman.

  • Pada saat penanaman, lakukan antisipasi agar tanaman tidak kekeringan, kebanjiran, tergenang, atau terancam faktor abiotik lainnya.

  • Untuk menghindari serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada daerah endemis dan eksplosif, benih atau bahan tanaman dapat diberi perlakuan yang sesuai sebelum ditanam.

  • Melakukan pencatatan tanggal penanaman pada buku kerja, guna memudahkan jadwal pemeliharaan, penyulaman, pemanenan, dan hal-hal lainnya. Jika benih memiliki label, penanda tersebut harus disimpan.

Ilustrasi teknik budi daya tanaman pangan. Dok: Pexels

Dalam pemupukan usahakan untuk dapat menimbulkan manfaat sebanyak-banyaknya dengan dampak seminimal mungkin. Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam pemupukan, antara lain tepat jenis, tepat mutu, tepat waktu, tepat dosis, dan tepat cara aplikasi.

Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, penyulaman, dan pembumbunan. Penyiraman berfungsi untuk menjaga kelembapan tanah.

Penyulaman adalah upaya menanam kembali untuk mengganti benih atau bibit yang tidak tumbuh atau tidak normal. Sedangkan pembumbunan berguna untuk menutup pangkal batang dengan tanah.

Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) kerap dilakukan agar kegiatan budi daya tanaman menjadi lebih produktif. Upaya ini dilakukan dengan teknik pengendalian hama dan penyakit tanaman maupun teknik lainnya. Tujuannya agar tidak menimbulkan kerugian atau kerusakan pada hasil tanaman di masa depan.

Panen adalah tahap terakhir dalam proses dan teknik budi daya tanaman pangan. Setelah panen, hasil panen akan memasuki tahapan pascapanen.

Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki potensi yang cukup besar di bidang pertanian. Proses produksi budi daya tanaman pangan merupakan salah satu bentuk pemanfaatan sumber daya alam.

Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sektor pertanian menjadi salah satu aspek penggerak ekonomi di negara ini.

Ilustrasi: Proses Produksi Budi Daya Tanaman Pangan. Foto: Pixabay

Merujuk pada buku berjudul Dasar Agronomi oleh Amarullah, dkk., pertanian adalah suatu kegiatan manusia dalam memanfaatkan sumber daya hayati. Tujuannya untuk menghasilkan bahan pangan, sumber energi, bahan baku industri, dan untuk mengelola lingkungan.

Menurut Amarullah, dkk., budi daya tanaman merupakan upaya pengelolaan tanaman di lapangan. Mulai dari pengelolaan tanah, pengadaan benih atau bibit, perawatan tanaman, hingga proses panen.

Salah satu jenis budi daya tanaman yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah budi daya tanaman pangan.

Proses Produksi Budi Daya Tanaman Pangan

Mengutip buku Prakarya dan Kewirausahaan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, budi daya tanaman pangan membutuhkan beberapa aspek pokok yang harus dipenuhi dan memiliki standar sesuai pedoman pemerintah.

Hal ini dilakukan agar kualitas produk budi daya dapat terjamin. Adapun aspek-aspek yang harus dipenuhi dalam produksi budi daya tanaman pangan antara lain:

Di awal perencanaan budi daya tanaman pangan, lahan menjadi salah satu hal yang wajib diperhatikan. Ini karena penetapan lahan berperan penting dalam keberhasilan budi daya suatu tanaman.

Prosedur pemilihan lahan yang baik meliputi pemilihan lokasi lahan serta riwayat penggunaannya, kesuburan lahan, saluran drainase, dan konservasi lahan.

Pemetaan lahan juga menjadi hal yang tidak boleh terlewat. Sebelum kegiatan budi daya tanaman, proses tersebut berguna sebagai dasar perencanaan rotasi atau pegiliran pembibitan dan penanaman.

Pemilihan benih dalam proses budi daya tanaman pangan perlu memperhatikan varietas yang akan digunakan. Untuk mendapatkan hasil panen yang berkualitas, maka bibit yang digunakan harus varietas unggul sesuai anjuran Menteri Pertanian.

Tidak hanya itu, pemilihan benih perlu disesuaikan dengan agroekosistem budi dayanya dan tidak membawa organisme pengganggu tanaman.

Pemilihan pupuk dan pemupukan dalam budi daya tanaman pangan memerlukan perlakuan yang tepat. Dengan kata lain, pemilihan jenis pupuk, cara dan waktu pengaplikasian, serta dosis yang digunakan juga perlu menjadi perhatan.

Hal ini karena pemupukan merupakan tahapan pemberian nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dengan memperhatikan aspek-aspek penting tersebut, pertumbuhan dan perkembangan tanaman akan menjadi optimal.

Selain proses pemupukan, hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya tanaman adalah pemeliharaan. Proses ini disesuaikan dengan jenis tanaman yang dibudidayakan.

Secara umum, konservasi terhadap tanaman mencakup penyulaman, penyiraman, dan pembumbunan. Selain ketiga aspek pokok tersebut, perawatan tanaman juga mencakup pengendalian terhadap organisme pengganggu atau hama.

Pastikan tanaman budi daya terbebas dari hama agar pertumbuhannya maksimal.

Sebagai proses terakhir dalam budi daya tanaman pangan, proses panen dan pascapanen harus memperhatikan cara panen sesuai karakteristik tanaman.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses panen dan pasca panen antara lain, usia tanaman, pemanenan, dan pengemasan hasil panen.