Mengapa menghargai milik orang lain

Ini bukan tentang mengikhlaskan mainan, tapi tentang mendidik anak untuk belajar menghargai milik orang lain.

Membaca cerita tentang curhatan seorang laki-laki yang mainannya diambil begitu saja oleh sang keponakan tanpa minta izin terlebih dulu, dan diminta mengikhlaskan, membuat saya teringat kejadian beberapa tahun silam.

Sejak anak-anak kecil, saya senang sekali membelikan mereka Lego. Kalau diingat-ingat Lego mereka sudah bisa memenuhi satu kamar main. Mungkin karena saya sendiri maniak Lego. Lego yang sudah dirakit, saya minta mereka simpan di lemari khusus.

Hingga suatu hari, datanglah sepupu mereka dari Jawa, main di rumah, melihat Lego koleksi kami, nangis mau memainkan. Saat itu saya sedang di luar negeri.

Nangis. Menjerit. Tantrum. Memaksa untuk memainkan. Dan selanjutnya sudah bisa ditebak, dipretelin kemudian mau dibawa pulang. Anak-anak keberatan, lalu seperti kita tahu, keluarlah kalimat-kalimat familiar seperti:

Sudah, ikhlasin saja sih, wong buat sodara sendiri.

Mbok ya dikasih aja, nanti kan bisa beli lagi.

Biarin aja dibawa ke kampung, kasihan sepupu kamu, nggak punya mainan seperti ini.

Dan seterusnya, dan seterusnya ….

Sehingga beberapa koleksi Lego pun melayang pergi keluar rumah.

Mengapa menghargai milik orang lain

Photo by Daniel K Cheung on Unsplash

Seringkali, sebagai orang tua, kita malah sibuk meminta yang punya barang untuk ikhlas, legowo, sabar tapi lupa mengajarkan anak kita bahwa:

Tidak semua yang kamu mau itu bisa kamu dapatkan, mau kamu sampai glundungan di lantai, ya tetap tidak bisa.

Itu barang milik orang lain, kalau pemiliknya tidak memberi izin menyentuh, memainkan, apalagi merusak (baca: memprereli Lego yang sudah dirakit), ya hargai. Jangan memaksa.

Itu barang milik orang lain, bukan masalah mahal atau murah, tapi tentang si pemilik tidak mau memberikannya. Memberikan secara ikhlas aja ogah, apalagi dipaksa. Jangan mengambil milik orang lain.

Ada tata krama yang namanya meminta izin ketika kita ingin menyentuh, memainkan atau meminta sesuatu yg dimiliki orang lain.

Bahwa mengambil barang milik orang lain, tanpa seizin yang punya, biar kata hubungan saudara, sepupu, ipar, sahabat, apalah itu, sama saja seperti mencuri.

Jangan menggampangkan itu semua hanya karena mengatasnamakan:

Namanya juga anak-anak

Sama saudara kok begitu

Itu kan cuma mainan

Jangan …..

Karena itu artinya kita mengajarkan anak untuk menjadi manusia yang menganggap sah-sah saja mengambil hak milik orang lain.

Tapi,

Bisa jadi, sebenarnya kitalah yang seharusnya dididik. Jangan-jangan, kita sendiri belum mampu menghargai milik orang lain. Kita sendiri kerap merampas hak orang lain.

Baca juga: 15 Tips Mendorong Anak Memiliki Perilaku yang Baik

36. Bacalah kalimat berikut. yang tepat. Anak-anak kelas 6 melakukan praktik salat di mushola. Penggunaan kata baku yang tidak tepat pac kalimat terse … but adalah ....​

Apa tujuan dari formulir penilaian, wesel pos, riwayat hidup, kartu, dan pengiriman penarikan setoran uang.JANGAN NGASAL

TIADA KHALIK BARANG SEDETIK : NIKMAT ILAHI KARYA ALI HASJMY Tiada khali barang sedetik, Nikmat Ilahi dari hatiku, Alam terpandang segala cantik, Meira … makan jiwa deru-rinderu, Tiada sunyi barang sesaat, Nikmat Ilahi melingkungi daku, Alam keliling nambahkan gairat, Dalam bernajat menembang lagu. O...Tuhan penuh sudah jiwaku, Dengan nikmat-Mu, Berilah daku ilham, Yang dapat menuntun daku, Cara menerima nikmat-Mu, O...Tuhan,ajarilah daku, Pandai memehami kinayat nikmat-Mu. 1.analisislah keterkaitan tema dengan suasana puisi tersebut !2.analisislah keterkaitan tema dengan perasaan puisis tersebut! 3.analisislah keterkaitan tema dengan perasaan penyair dengan nada puisis tersebut! 4.analisislah keterkaitan tema dengan amanat puisi tersebut! 5.analisislah amanat dengan perasaan puisi tersebut!tolong jawab besok kumpul!!​

pola pengembangan introspeksi diri di hari pahlawan ​

. Buatlah tiga kalimat tidak efektif, kemudian ubahlah dalam bentuk kalimat efektif! ​

Kenapa harus menghargai orang lain?

Apabila kita menghargai orang lain, maka kita akan dihargai balik oleh orang lain dan kita sebagai makhluk sosial juga tidak bisa hidup sendirian, makanya kita harus menghargai satu sama lain.

Mengapa kita harus menghargai orang lain yang berbeda dengan kita?

Agar dapat meminimalisir perselisihan hingga permusuhan mungkin menjadi salah satu alasan mengapa kita harus menghargai perbedaan. Bukan hanya itu, dengan menghargai perbedaan, kalian dapat memperkecil kemungkinan terjadinya konflik sosial. Alasan lainnya adalah untuk menciptakan suasana yang rukun, aman, dan tentram.

Bagaimana cara kamu menghargai milik orang lain?

Bagaimana Cara Menghargai Orang Lain Dengan Cara yang Tepat.
Selalu Berbuat Baik dan Menerapkan Sopan Santun..
Cobalah Selalu Menunjukan Tata Krama di Tempat Umum..
Jangan Melakukan Hal yang Berbau Diskriminasi..
Menerima Perbedaan Pendapat yang Ada..
Menghormati Kepemilikan Orang Lain..