Mengapa ibu rumah tangga disebut pengangguran sukarela

xix

Ketenagakerjaan Sektor Pertanian Sakernas Agustus Tahun 2017

Mempersiapkan usaha tidak termasuk yang baru merencanakan, berniat dan baru mengikuti kursus/pelatihan dalam rangka

membuka usaha.

Mempersiapkan suatu usaha yang nantinya cenderung pada pekerjaan sebagai berusaha sendiri (

own account worker

) atau

sebagai berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tak dibayar atau sebagai berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar.

Penjelasan :

Kegiatan mempersiapkan suatu usaha/pekerjaan tidak terbatas dalam jangka waktu seminggu yang lalu saja, tetapi bisa

dilakukan beberapa waktu yang lalu asalkan seminggu yang lalu masih berusaha untuk mempersiapkan suatu kegiatan usaha.

7. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

adalah persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja

8. Pekerja Tidak Penuh

adalah mereka yang bekerja dibawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu). Pekerja tidak

penuh terdiri dari :

a. Setengah Penganggur

adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu) dan masih

mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan (dahulu disebut setengah pengangguran terpaksa).

b. Pekerja Paruh Waktu

adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu) tetapi tidak

mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (dahulu disebut setengah pengangguran sukarela)

9. Sekolah

adalah kegiatan seseorang untuk bersekolah di sekolah formal, mulai dari pendidikan dasar sampai dengan

pendidikan tinggi selama seminggu yang lalu sebelum pencacahan. Tidak termasuk yang sedang libur sekolah.

10. Mengurus Rumah Tangga

adalah kegiatan seseorang yang mengurus rumah tangga tanpa mendapatkan upah, misalnya :

ibu-ibu rumah tangga dan anaknya yang membantu mengurus rumah tangga. Sebaliknya pembantu rumah tangga yang

mendapatkan upah walaupun pekerjaannya mengurus rumah tangga dianggap bekerja.

Nama            : Erick. Latumeten

Npm              : 30208447

Kelas             : 1 DD 03

Mata kuliah : Ilmu Alamiah Dasar

PENGANGGURAN DAN INFLASI

ü  MASALAH PENGANGGURAN.

Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.  Seseorang yang tidak bekerja, tetapi tidak secara aktif mencari pekerjaan tidak tergolong sebagai penganggur. Sebagai contoh:

  1. Ibu rumah tangga yang tidak ingin bekerja karena ingin mengurus keluarganya tidak tergolong sebagai penganggur.
  2. Seorang anak orang kaya yang tidak mau bekerja karena gajinya lebih rendah dari yang diiginkanya juga tidak tergolong sebagai penganggur.

Ibu rumah tangga dan anak orang kaya tersebut dinamakan sebagai penganggur sukarela.

  • Pengangguran dibagi menjadi 2 yaitu:
  1. 1. Pengangguran  dalam masa produktif.
  2. 2. Pengangguran non produktif.
  • Pengangguaran dalam masa produktif adalah pengganguran yang masih dalam masa usia kerja.
  • Pengangguran non produktif adalah pengangguran yang sudah memasuki masa pension (tua).
  • Sebab Berlakunya Pengangguran.

Faktor utama yang menimbulkan pengangguran adalah kekurangan pengeluaran agregat. Para pengusaha memproduksi barang dan jasa dengan maksud untuk mencari keuntungan. Keuntungan tersebut hanya akan dapat diperoleh apabila para pengusaha dapat menjual barang yang mereka produksikan. Semakin besar permintaan, semakin banyak barang dan jasa yang akan mereka wujudkan. Kenaikan produksi yang dilakukan akan menambah penggunaan tenaga kerja. Dengan demikian terdapat perhubungan yang erat diantara tingkat pendapatan nasional yang dicapai dengan penggunaan tenaga kerja yang dilakukan.

Yang artinya semakin tinggi pendapatan nasional, semakin banyak penggunaan tenaga kerja dalam perekonomian.

Pengeluaran agregat yang terwujud dalam perekonomian adalah lebih rendah dari pengeluaran agregat yang diperlukan untuk mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Kekurangan permintaan  agregat ini adalah faktor penting yang menimbulkan pengangguran.

  • Faktor-faktor yang Menimbulkan Pengangguran.
  1. Menganggur karena ingin mencari kerja lain yang lebih baik.
  2. Pengusaha menggunakan peralatan produksi modern yang mengurangi penggunaan tenaga kerja.
  3. Ketidaksesuaian diantara ketrampilan pekerja yang sebenarnya dengan ketrampilan yang diperlukan dalam industri-industri.
  • Akibat Buruk Pengangguran.

Salah satu faktor penting yang menentukan kemakmuran sesuatu masyarakat adalah tingkat pendapatannya. Pendapatan masyarakat mencapai maksimum apabila tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dapat diwujudkan. Pengangguran juga mengurangi pendapatan masyarakat, dan ini mengurangi tingkat kemakmuran yang mereka capai.

Ditinjau dari sudut individu, pengangguran menimbulkan berbagai masalah ekonomi dan sosial kepada yang mengalaminya. Disamping itu juga pengangguran dapat mengganggu taraf kesehatan keluarga. Pengangguran yang berkepanjangan menimbulkan efek psikologis yang buruk keatas diri penganggur dan keluarganya.

  • Tenaga Kerja dan Pengangguran.

Pengangguran dalam suatu Negara adalah perbedaan diantara angkatan kerja dengan penggunaan tenaga kerja yang sebenarnya. Yang dimaksudkan dengan angkatan kerja adalah  jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam suatu perekonomian pada suatu waktu tertentu. Untuk menentukan angkatan kerja diperlukan dua informasi, yaitu:

  1. Jumlah penduduk yang berusia diantara 15 tahun dan 64 tahun.
  2. Jumlah penduduk yang berusia diantara 15 – 64 tahun yang tidak ingin bekerja.

Perbandingan diantara angkatan kerja dengan penduduk usia kerja (dan dinyatakan dalam persen) dinamakan tingkat partisipasi angkatan kerja.

Uraian berikut menerangkan cara untuk menghitung pengangguran dan tingkat partisipasi angkatan kerja. Dalam perekonomia, yang tergolong sebagai penduduk usia kerja berjumlah 14.891.761 orang, tetapi hanya sebanyak 9.124.458  orang yang tergolong sebagai angkatan kerja. Diantara angkatan kerja tersebut sebanyak 8.528.571 orang mempunyai pekerjaan. Berdasarkan kepada di atas, tingkat partisipasi angkatan kerja dan pengangguran adalah :

  • Tingkat partisipasi angkatan kerja :

9.124.458

=         ___________  x 100 = 61,3 persen.

14.891.761

9.124.458 – 8.528.571 = 595.887 orang.

Apabila diketahui jumlah pengangguran dan angkatan kerja, tingkat pengangguran dalam suatu waktu tertentu dapat ditentukan. Berdasarkan data diatas tingkat (presentasi) pengangguran adalah :

595.887

________  x100 = 6,5 persen

9.124.458

Dalam prakteknya suatu Negara dianggap sudah mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (atau kesempatan kerja penuh), apabila dalam perekonomian tingkat penganggurannya adalah kurang dari 4 persen.

Apabila keadaan penganguran disuatu Negara adalah sangat buruk, kekacauan politik dan sosial selalu berlaku dan menimbulkan efek yang buruk kepada kesejahteraan masyarakat dan prospek pembangunan ekonomi dalam jangka panjang.

Masalah pengangguran adalah masalah yang sangat buruk efeknya kepada perekonomian dan masyarakat, dan oleh sebab itu secara terus- menerus usaha-usaha harus dilakukan untuk mengatasinya.

  • Jenis pengangguran berdasarkan penyebabnya :

Berdasarkan penggolongan ini pengangguran dapat dibedakan kepada jenis pengangguran berikut :

¨       Pengangguran normal atau friksional.

Pengangguran normal atau friksional adalah pengangguran yang mencapai kesempatan kerja penuh dan yang berkisar dua atau tiga persen dari normal.

¨       Pengangguran siklikal.

Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang bersifat wujud atau nyata dengan keadaan yang sebenarnya.

¨       Pengangguran struktural.

Pengangguran struktural adalah pengangguran yang disebabkan oleh perubahan yang wujud yang disebabkan oleh struktur kegiatan ekonomi.

¨       Pengangguran teknologi.

Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang ditimbulkan oleh adanya penggantian tenaga manusia dengan mesin-mesin dan kemajuan teknologi lainnya.

ü   MASALAH INFLASI.

Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga barang yang berlaku dalam sesuatu perekonomian. Tingkat inflasi (presentasi pertambahan kenaikan harga) berbeda dari satu period eke periode lainnya, dan berbeda pula dari satu Negara ke Negara lain.

Tingkat inflasi adalah rendah yaitu mencapai dibawah dua atau tiga persen. Tingkat inflasi yang moderat mencapai diantara empat sampai sepuluh persen. Sedangkan inflasi yang sangat serius dapat mencapai beberapa puluh atau beberapa ratus persen dalam setahun.

  • Faktor-faktor Penyebab Inflasi.

Pada umumnya inflasi bersumber dari salah satu atau gabungan dari dua masalah berikut :

  1. 1. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahan-perusahan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa.
  2. 2. Pekerja-pekerja diberbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah.

Kedua masalah diatas biasanya berlaku apabila perekonomian sudah mendekati tingkat  penggunaan tenaga kerja penuh. Dengan kata lain didalam perekonomian yang sudah sangat maju, masalah inflasi sangat erat kaitannya dengan tingkat penggunaan tenaga kerja.

Inflasi juga dapat pula berlaku sebagai akibat dari :

¨       Kenaikan harga-harga barang yang diimport.

¨       Penambahan penawaran uang yang berlebihan tanpa diikuti oleh pertambahan produksi dan penawaran barang

¨       Kekacauan politik dan ekonomi sebagai akibat pemerintahan yang kurang bertanggung jawab.

Seperti pengangguran, inflasi juga menimbulkan beberapa akibat buruk kepada individu masyarakat dan kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Salah satu akibat penting dari inflasi ialah ia cenderung menurunkan taraf kemakmuran segolongan besar masyarakat.

Sebagian besar pelaku-pelaku kegiatan ekonomi terdiri dari pekerja-pekerja yang bergaji tetap. Inflasi biasanya berlaku lebih cepat dari kenaikan upah para pekerja. Oleh sebab itu upah rill para pekerja akan merosot yang disebabkan oleh inflasi dan keadaan ini berarti tingkat kemakmuran segolongan besar masyarakat mengalami kemerosotan.

Prospek pembangunan ekonomi jangka panjang akan menjadi semakin memburuk sekiranya inflasi tidak dapat dikendalikan. Inflasi cenderung akan menjadi bertambah cepat apabila tidak diatasi. Inflasi yang betambah serius tersebut cenderung unutk menggurangi investasi yang produktif, mengurangi ekspor dan menaikan impor. Kecenderungan ini akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

  • Menentukan Tingkat Inflasi

Tingkat inflasi terutama untuk menggambarkan perubahan harga-harga yang berlaku dari satu tahun ke satu tahun lainnya. Untuk menentukannya perlu diperhatikan data indeks harga konsumen dari suatu tahun tertentu dan seterusnya dibandingkan dengan indeks harga pada tahun sebelumnya. Misalkan pada akhir tahun 2002 indeks harga  konsumen adalah 231 dan  pada akhir tahun 2003 indeks tersebut adalah 240. Berapahkan tingkat inflasi dalam tahun 2003? Perhitungan dibawah ini akan menjawab pertanyaan tersebut. Tingkat inflasi dalam tahun 2003 adalah :

240 – 231

—————— x100 = 3,9 persen

231

  • Menghindari Masalah Inflasi.

Inflasi menimbulkan akibat buruk ke atas kesejahteraan masyarakat dan kegiatan perekonomian. Adakalanya inflasi berlaku sebagai akibat ketidakstabilan politik dan ekonomi suatu Negara. Dlam keadaan seperti ini biasanya tingkat inflasi tinggi dan sukar dikendalikan. Tetapi sering sekali inflasi berelaku sebagai akibat permintaan masyarakat yang berlebihan, pertambahan penawaran uang yang berlebihan dan kenaikan dalam biaya produksi. Kebijakan pemerintah diperlukan untuk mengatasi masalah inflasi seperti itu.