Mengapa harga usdt tetap sama terus

Jakarta (ANTARA) - PT Pintu Kemana Saja lewat aplikasi Pintu, platform jual beli dan investasi aset kripto yang berfokus pada mobile, resmi menambah dua pilihan aset kripto pada fitur Pintu Earn yaitu USD Tether (USDT) dan USD Coin (USDC).

 

Dua aset kripto ini menambah jumlah aset kripto yang mendukung Pintu Earn menjadi enam pilihan aset kripto.

Founder & CEO PINTU Jeth Soetoyo dalam siaran pers pada Kamis mengatakan dua stablecoin USDT & USDC tersebut dapat dimanfaatkan bagi investor yang baru mencoba berinvestasi pada aset kripto.

 

"Bagi pemula yang ingin berinvestasi pada aset kripto namun masih memiliki keraguan, fitur Pintu Earn dapat menjadi gerbang awal untuk mulai berinvestasi aset kripto. Di mana cukup membeli USDT & USDC dan menyimpannya di Pintu Earn, investor akan mendapatkan bunga yang dibayar tiap jam. USDT & USDC merupakan aset kripto stablecoin yang dirancang memiliki nilai yang mengacu kepada mata uang dolar AS, untuk membantu menjaga kestabilan harganya," kata Jeth.

Dikutip dari laman Pintu Academy, Tether atau USDT, adalah salah satu pionir stablecoin yang diluncurkan pada tahun 2014. Nilai USDT sebanding dengan nilai dolar AS dikarenakan untuk setiap USDT yang dirilis akan dijamin dengan jumlah reserve dolar AS yang sama.

Saat ini, USDT adalah salah satu stablecoin paling populer berdasarkan kapitalisasi pasar. Sedangkan USDC diluncurkan pada tahun 2018 merupakan stablecoin yang dikelola bersama oleh perusahaan cryptocurrency Circle dan Coinbase. Nilai USDC dijamin sebanding 1:1 dengan dolar AS dan merupakan stablecoin terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar.

 

"Di tengah fluktuasi harga pasar kripto akhir-akhir ini, bagi investor yang sudah memiliki atau membeli USDT & USDC, sambil memantau dan menunggu pergerakan market tetap bisa mendapatkan bunga dengan ‘memarkirkan’ asetnya di Pintu Earn. Investasi aset kripto sangat luas dan memiliki fitur-fitur yang bisa dimanfaatkan di berbagai kondisi. Pintu Earn bisa menjadi pilihan yang tepat bagi investor aset kripto pemula maupun profesional," kata Jeth.

Pintu Earn merupakan fitur terbaru yang dimiliki aplikasi Pintu. Melalui fitur ini pengguna bisa mendapatkan bunga hingga 4 persen APY (Annual Percentage Yield) yang dibayarkan setiap jam cukup dengan menyimpan aset kripto di dompet Earn.

 

Selain memberikan bunga, Pintu Earn memberikan fleksibilitas bagi pengguna, di mana pengguna PINTU dapat melakukan penarikan saldo dari dompet Earn untuk kebutuhan trading kapan saja saat dibutuhkan. Untuk top up dan penarikan saldo dari Pintu Earn tidak dikenakan biaya tambahan.

 

"Deretan aset kripto yang didukung oleh Pintu Earn di antaranya, Bitcoin, Ethereum, Binance Coin (BNB), Dogecoin, USDT, dan terakhir USDC. Selain penambahan aset kripto, di tahun 2022 kami akan menambah fitur-fitur lainnya sesuai dengan kebutuhan investasi masyarakat, salah satunya kami akan menghadirkan Pintu Staking pada kuartal-I ini. Kami harap, investasi pada aset kripto semakin menarik minat masyarakat Indonesia," katanya.

Baca juga: Regulator Hong Kong minta pandangan tentang aturan untuk aset kripto

Baca juga: CEO Indodax bagikan tips berinvestasi kripto untuk pemula

Baca juga: Tokocrypto kenalkan aset kripto lewat "1 TKO for 1 Indonesia"

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2022

United States Dollar Tether atau USDT adalah salah satu jenis cryptocurrency baru  yang termasuk dalam stablecoin dan nilainya mengacu pada Dolar AS. USDT kini cukup populer dalam dunia kripto, menyusul Bitcoin dan Ethereum

Melihat kepopulerannya, membuat beberapa trader menggunakan USDT sebagai pertukaran mata uang, bukan hanya sebagai instrumen investasi belaka. Aset ini kerap dibandingkan dengan USD, bahkan masih ada beberapa yang merasa bingung membedakan keduanya. Karena itu, yuk simak penjelasan tentang USDT berikut ini.

Daftar Isi

  • 1 Apa itu USDT?
  • 2 Sejarah dan Asal Mula USDT
  • 3 Perbedaan USDT dan USD
  • 4 Cara Membeli USDT
  • 5 Cara Menukar USDT ke Rupiah
  • 6 Harga USDT

Apa itu USDT?

Tether atau USDT adalah jenis cryptocurrency berbasis blockchain yang jumlahnya setara dengan mata uang tradisional, seperti dolar, euro, dan yen dan disimpan pada rekening bank tertentu. Token asli jaringan Tether diperdagangkan di bawah simbol USDT.

USDT adalah golongan dari stablecoin. Tujuannya yaitu untuk menjaga valuasi cryptocurrency tetap stabil, sebagai lawan dari perubahan besar yang diamati dari harga kripto populer seperti Bitcoin dan Ethereum. Hal ini memungkinkan Tether digunakan sebagai media pertukaran dan mode penyimpan nilai, bukan hanya sebuah instrumen investasi spekulatif.

Secara spesifik, USDT adalah kategori stablecoin yang dijamin mata uang tradisional. Untuk informasi, kategori stablecoin lainnya dijamin oleh crypto (menggunakan cadangan mata uang crypto sebagai jaminan), atau ada juga stablecoin tanpa jaminan (tidak memiliki jaminan apapun, namun beroperasi layaknya bank cadangan untuk mempertahankan pasokan token tertentu, tergantung situasi ekonominya).

USDT adalah mata uang yang secara khusus dirancang untuk membangun perantara antara mata uang tradisional dan cryptocurrency, dengan menawarkan stabilitas, transparansi, dan biaya transaksi minimal kepada pengguna. 

Nilai Tether berpatokan dengan Dolar AS, dimana 1 USDT adalah setara 1 USD. Namun, tidak ada jaminan yang diberikan oleh Tether Ltd. untuk hak penebusan atau penukaran Tether dengan uang sungguhan — dalam artian, Tether tidak dapat ditukarkan ke dolar AS.

Baca juga: Mengenal Dogecoin, Koin Kripto Terkuat yang Naik Daun

Sejarah dan Asal Mula USDT

Berawal dari diterbitkannya whitepaper pada Januari 2021, J.R Willett memikirkan kemungkinan pembuatan mata uang baru berdasarkan Bitcoin. Willett kemudian mengimplementasikan ide ini bersama dengan Mastercoin Foundation, yang sekarang sudah berganti nama Omni Foundation.

Selanjutnya, Mastercoin Foundation akan menjadi fondasi teknologi dari cryptocurrency USDT Tether. Dimana, salah satu anggota aslinya, Brock Pierce didapuk sebagai salah satu pendiri Tether. Didampingi dengan pendiri Tether lainnya, Craig Sellars, CTO dari Mastercoin Foundation.

Pada mulanya, nama USDT adalah “Realcoin”, diumumkan pada Juli 2014 oleh para pendirinya Brock Pierce, Reeve Collins, dan Craig Sellars sebagai startup yang berpusat di Santa Monica. Token pertama dikeluarkan pada 6 Oktober 2014, di blockchain Bitcoin. 

Proses ini dilakukan dengan menggunakan Omni Layer Protocol. Kemudian, pada 20 November 2014, CEO Tether, Reeve Collins mengumumkan bahwa proyek tersebut diubah nama menjadi “Tether”. 

Perusahaan juga mengumumkan bahwa proyek telah memasuki beta privat, yang mendukung “Token Tether+” untuk tiga mata uang, diantaranya USTether (US+) untuk dolar AS, EuroTether (EU+) untuk euro, dan YenTether (JP+) untuk yen Jepang.

Pada 25 Februari 2015, perdagangan USDT dimulai. Desember 2016, Tether meluncurkan USDT 6 juta, jumlah ini enam kali lebih besar dari peluncurannya di tahun sebelumnya. Terlihat per Januari 2017 hingga September 2018, jumlah Tether yang beredar bertumbuh sekitar US$10 juta menjadi sekitar US$2.8 miliar. 

Pada awal 2018 Tether menyumbang sekitar 10% dari volume perdagangan Bitcoin. Dan yang menakjubkan, saat memasuki musim panas 2018, Tether menyumbang hingga 80% volume perdagangan Bitcoin.

Juni 2017, Omni Foundation dan Charlie Lee mengumumkan bahwa Tether akan segera diterbitkan di lapisan Omni Litecoin. Kemudian pada September 2017, Tether mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan token ERC-20 tambahan untuk dolar Amerika Serikat dan euro di blockchain Ethereum. 

Baca juga: Apa itu Basic Attention Token (BAT)? Pengertian dan Harganya

Hingga saat ini, ada total empat token Tether yang berbeda. diantaranya, penambatan dolar Amerika Serikat pada lapisan Omni Bitcoin, penambatan euro pada lapisan Omni Bitcoin, penambatan dolar Amerika Serikat sebagai token ERC-20, dan penambatan euro sebagai token ERC-20.

Pada 15 September 2017, USDT merilis peresmian pertama, dilakukan oleh Friedman LLP, Ia mengkonfirmasi bahwa Tether memiliki cadangan USD sebesar $443 juta. Sayangnya pada bulan November 2017 USDT diretas ketika 31 juta Tether dipindahkan dari dompet treasury Tether ke alamat wallet Bitcoin yang tidak sah. 

31 Januari 2018, penerbitan Tether berlangsung cepat dan cukup ramai. Sementara, pada waktu yang sama, harga Bitcoin merosot. Tether meluncurkan 850 juta USDT, lebih dari satu bulan sebelumnya. Sekitar 250 juta USDT diciptakan di pertengahan bulan kejatuhan harga Bitcoin.

1 Juni 2018, pengesahan kedua dirilis, dilakukan oleh firma hukum Freeh, Sporkin & Sullivan (FSS). Kala itu, ditegaskan bahwa Tether memiliki cadangan sebesar US$2.5 miliar. Namun FSS bukanlah sebuah kantor akuntan, sehingga tidak diperbolehkan melakukan audit. 

14 Oktober 2018, di tengah kekhawatiran atas solvabilitas perusahaan dan kemampuannya untuk membangun hubungan perbankan, patokan nilai Tether tergelincir lagi, kali ini menjadi US$0.92, menurut CoinMarketCap, yang mengumpulkan harga dari bursa utama. 

Kemudian di 24 Oktober 2018, Tether mengumumkan telah “menebus sejumlah USDT” dan sekarang akan membakar 500 juta USDT, mewakili penebusan tersebut. Menurut perusahaan, sisa 446 juta USDT pada perbendaharaannya akan digunakan sebagai “langkah persiapan untuk penerbitan USDT di masa depan.”

1 November 2018, Tether merilis pengesahan ketiganya, dilakukan oleh Bank Deltec yang mengonfirmasi bahwa perusahaan memiliki cadangan USD sebesar $1.8 miliar. 31 Desember 2018, Tether mengeluarkan lebih dari 1 miliar tether.

17 April 2019, Tether tayang pada jaringan Tron sebagai token TRC-20. 8 November 2019, USDT mengatakan bahwa stablecoin telah kembali ‘didukung sepenuhnya’. Hingga pada Januari 2020, USDT menambahkan hingga 900 juta token yang hampir 22% dari total keseluruhan persediaan.

Baca juga: Apa itu Tron Coin (TRX)? Cara Kerja dan Harga Terbarunya

Perbedaan USDT dan USD

Perbedaan utama dari USD dan USDT adalah pada regulasi dan kebijakannya di atasnya. USD dinaungi secara langsung oleh regulasi Federal Reserve di Amerika Serikat. Sedangkan, USDT adalah kategori mata uang kripto yang diciptakan oleh Perusahaan Tether Limited.

Pada tahun 2017, tepatnya bulan September, Tether mengklaim bahwa token Tether dijamin oleh uang fiat dolar AS. Namun, memorandum tersebut tidak dikeluarkan oleh pemerintahan secara resmi, sehingga hal ini belum bisa membuktikan bahwa USDT adalah mata uang yang benar-benar terjamin oleh Dolar.

Cara Membeli USDT

Sama halnya dengan membeli koin pada umumnya, Anda bisa menggunakan broker atau aplikasi terpercaya. Namun, yang perlu Anda ingat adalah pastikan aplikasi tersebut sudah terjamin keamananya. 

Salah satu contohnya yaitu Bitocto, yang merupakan aplikasi resmi dan telah terdaftar di BAPPEBTI. Anda bisa dengan mudah melakukan transaksi cryptocurrency dalam rupiah atau mata uang lainnya.

Baca juga: Apa Itu Pialang? Pengertian, Jenis, Tugas, dan Cara Kerjanya

Cara Menukar USDT ke Rupiah

Lalu bagaimana cara menukar USDT ke Rupiah? Sama halnya dengan membeli, Anda harus memiliki akun pada aplikasi atau platform pertukaran bitcoin. Di Indonesia sendiri, mata uang kripto telah masuk dalam aset sah dan memiliki regulasi resmi untuk memperdagangkannya.

Minimal pembelian USDT adalah Rp10.000 hingga Rp55.000 saja. Anda hanya perlu mengirimkan dana ke rekening bursa melalui rekening pribadi. Setelah berhasil, maka Anda bisa langsung membeli atau menukarkan USDT ke Rupiah.

Harga USDT

Berikut adalah data mengenai pergerakan harga USDT per tanggal 17 Agustus 2022.

Harga Terkini USD 1
ROI (est. sejak waktu peluncuran) 0%
Kapitalisasi Pasar USD 67.571.032.028
Peringkat Pasar #3
Suplai Beredar 67.565.962.655 USDT
Suplai Maksimal Unlimited
Harga Tertinggi Sepanjang Masa USD 1.32 (Jul 2018)
Harga Terendah Sepanjang Masa USD 0 (Sep 2019)
Volume Perdagangan 24 Jam USD 53.185.962.370

Selain itu, Anda juga bisa selalu mengecek harga USDT ke rupiah hari ini secara real time melalui halaman member Bitocto. Itulah penjelasan mengenai apa itu USDT, mulai dari sejarah, perbedaannya dengan USD hingga bagaimana cara membelinya.

Dalam dunia kripto, memang banyak hal yang perlu Anda pahami, termasuk apa saja instrumen di dalamnya. Setelah cukup mengerti, apakah OctoMate berminat memulai transaksi Bitcoin sekarang juga? Jika iya, yuk segera daftar melalui halaman Bitocto sekarang juga!

Baca juga: Apa itu Litecoin? Pengertian, Cara Mendapatkan, dan Harganya

Apakah USDT sama dengan dollar?

USD dinaungi secara langsung oleh regulasi Federal Reserve di Amerika Serikat. Sedangkan, USDT adalah kategori mata uang kripto yang diciptakan oleh Perusahaan Tether Limited. Pada tahun 2017, tepatnya bulan September, Tether mengklaim bahwa token Tether dijamin oleh uang fiat dolar AS.

Apakah Tether USDT Aman?

Beragam Kegunaan dan Fungsi Tether atau USDT Faktor ini menjadikan jenis aset tersebut aman bagi investor kripto dan mampu memanfaatkannya untuk menyimpan aset dalam USDT tanpa harus menukarkannya ke mata uang yang flat hingga berisiko kehilangan momentum melakukan transaksi saat volatilitas tengah tinggi.

Siapa pembuat USDT?

Siapa Penemu Tether (USDT)? USDT atau yang awalnya bernama Realcoin diluncurkan tahun 2014 oleh Brock Pierce, Reeve Collins, dan Craig Sellars.

Kenapa harus beli USDT?

Ia menjelaskan, manfaat dari USDT saat ini adalah harganya yang stabil dan memiliki volatilitas yang rendah, dan kelebihan USDT dibandingkan dengan aset kripto lain adalah rancangan nilainya yang dipatok 1:1 dengan dolar AS. Oscar juga menilai USDT banyak digunakan pelaku pasar sebagai arbitrase.