Candi Pawon (Pawon Temple) merupakan salah satu dari tiga candi Budha di Pulau Jawa bersama dengan Candi Borobudur dan Candi Mendut. Letak candi ini berada di tengah-tengah dari tiga candi Budha tersebut, berjarak sekitar 1.750 meter dari Candi Borobudur dan 1.150 meter dari Candi Mendut. Lokasi tepatnya berada di Desa Brojonalan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Berdasarkan peninggalan sejarah berupa prasasti karangtengah atau yang disebut prasasti Kayumwungan tahun 824 masehi, candi ini dibangun sekitar abad ke-9 hingga ke-10 bersama-sama dengan Candi Borobudur dan Candi Mendut. Bangunan candi dibuat dari batuan gunung dan dibangun dengan bentuk persegi empat yang di dalamnya terdapat bilik yang berukuran lebih kecil dari bilik yang ada di Candi Mendut dan memiliki atap yang berlapis. Sejarah dari nama Candi Pawon (Pawon Temple) menurut JG deCaspari berasal dari kata dalam bahasa Jawa yakni awu yang berarti abu, yang menunjuk pada tempat perabuan. Dalam masyarakat Jawa sendiri pawon memiliki arti dapur. Penduduk setempat juga menyebut candi ini sebagai Candi Bajranalan yang mengandung dua kata dari bahasa Sansekerta yakni vajra yang artinya halilintar dan anala yang berarti api. Di bagian dalam biliknya sendiri candi ini memiliki 6 lubang yang mungkin menjadi lubang keluarnya asap pembakaran. Lubang inilah yang menjadi unik karena kebanyakan candi biasanya biliknya tertutup. Bentuk arsitektur dari atap Candi Pawon (Pawon Temple) berupa limas yang menggambarkan bentuk dari Gunung Meru, di atap tersebut terdapat beberapa stupa yang berukuran kecil. Dinding candi tersebut terpahat panel relief kisah kinari atau makhluk berkepala manusia namun memiliki badan yang menyerupai burung. Terdapat juga panel relief pundi-pundi dan relief berupa pohon hayati atau yang disebut dengan kalpataru. Kalpataru tersebut berada di tengah-tengah antara relief pundi-pundi dan relief kinari. Terdapat juga relief berupa boddhisatva di dinding luar candi. Menurut Poerbatjaraka relief tersebut merupakan bagian awal dari relief-relief yang terdapat di Candi Borobudur. Relief-relief itu terdapat di sekeliling dinding candi bagian luar. Pada bagian atas pintu masuk dihiasi dengan kala makara. Gaya Hindu Jawa kuno dan India menjadi ciri arsitektur dari candi yang pernah dipugar ini. Pada tahun 1903 hingga tahun1904 candi ini diperbaiki dengan cara dipugar. Fungsi dari bangunan candi diperkirakan sebagai tempat untuk menyimpan senjata yang mirip dengan halilintar. Halilintar merupakan senjata dari Raja Indra yang disebut dengan Vajranala. Bilik yang ada di dalam Candi Pawon (Pawon Temple) adalah ruangan kosong, tidak ada arca seperti kebanyakan candi dan dinding bagian dalam bilik juga tidak memiliki relief. Bagi Anda yang tertarik untuk datang, candi ini dibuka setiap hari dari jam 6 pagi hingga 5 sore. Baca Lainnya : Wisata Budaya Candi Pawon (bahasa Jawa: ꦕꦤ꧀ꦝꦶꦥꦮꦺꦴꦤ꧀, translit. Candhi Pawon) adalah nama sebuah candi, peninggalan Masa Klasik, yang terletak di Dusun Brojonalan, Desa Wanurejo, Kec. Borobudur, Kabupaten Magelang.
Lokasi di Jawa Informasi umumGaya arsitekturCandi JawatengahanKotaKabupaten Magelang, Jawa Tengah.NegaraIndonesiaSelesaiawal abad ke-9KlienSailendraLetak Candi Pawon ini berada di antara Candi Mendut dan Candi Borobudur, tepat berjarak 1750 meter dari Candi Borobudur ke arah timur dan 1150 m dari Candi Mendut ke arah barat. Nama Candi Pawon tidak dapat diketahui secara pasti asal-usulnya. Ahli epigrafi J.G. de Casparis menafsirkan bahwa Pawon berasal dari bahasa Jawa awu yang berarti 'abu', mendapat awalan pa- dan akhiran -an yang menunjukkan suatu tempat. Dalam bahasa Jawa sehari-hari kata pawon berarti 'dapur', akan tetapi de Casparis mengartikannya sebagai 'perabuan' atau tempat abu. Penduduk setempat juga menyebutkan Candi Pawon dengan nama Bajranalan. Kata ini mungkin berasal dari kata bahasa Sanskerta vajra =yang berarti 'halilintar' dan anala yang berarti 'api'. Candi Pawon dipugar tahun 1903. Di dalam bilik candi ini sudah tidak ditemukan lagi arca sehingga sulit untuk mengidentifikasikannya lebih jauh. Suatu hal yang menarik dari Candi Pawon ini adalah ragam hiasnya. Dinding-dinding luar candi dihias dengan relief pohon hayati (kalpataru) yang diapit pundi-pundi dan kinara-kinari (mahluk setengah manusia setengah burung/berkepala manusia berbadan burung).
96,8 FM Radio Gemilang
Sosialisasi dan Deklarasi Taman Wisata Dunia Jadwal Lengkap
Bagi mereka yang suka dengan wisata budaya dan sejarah, Magelang merupakan salah satu daerah yang tak mungkin bisa dilewatkan. Di kabupaten ini banyak sekali bangunan bersejarah yang menjadi saksi peristiwa di masa lalu Wisata budaya dan sejarah berupa candi merupakan wisata yang sangat umum di Magelang. Disana banyak sekali dijumpai bangunan candi. Salah satu yang paling terkenal tentu saja adalah Candi Borodudur yang sangat megah itu Tapi, ada beberapa candi lain yang bisa dikunjungi saat sedang traveling ke Magelang. Salah satunya adalah Candi Pawon. Meski tak sebesar Candi Borobudur (tentu saja), candi ini tetap memiliki daya tarik untuk dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata Candi Pawon ini terbilang unik dan lain dari yang lain. Jika kebanyakan candi digunakan sebagai tempat pemujaan atau secamnya, pada jamannya candi ini memiliki fungsi yang sama sekali berbeda. Yaitu untuk menyimpan sebuah senjata oleh Raja Indra. Senja tersebut bernama vajranala yang bentuknya mirip halilintas Lokasi Candi Pawon sendiri berada diantara Candi Mendut dan Candi Borobudur. Relief-relief yang terpahat pada dinding ketiga candi ini memiliki kemiripan sehingga ketiga candi ini dipercaya memiliki keterkaitan. Posisi ketiga candi ini juga berada pada satu garis lurus imajiner. Jarak antara satu dengan yang lain juga tidak terlalu jauh yakni sekitar 1,5 km. Dengan fakta ini, ketiga candi tersebut layak dijadikan satu paket perjalanan ketika kamu merencanakan untuk berkunjung ke Magelang Candi Pawon pernah dipugar pada tahun 1903. Meski merupakan candi Buddha, Candi Pawon meliki arsitektur perpaduan antara Hindu Jawa Kuno serta India. Di candi ini memiliki teras serta tangga yang terbilang lebar. Material candi ini adalah batu gunung Perihal nama candi ini sendiri terdapat beberapa penafsiran. Penduduk setempat juga menamakan candi ini sebagai Candi Bajranalan. Sedangkan J.G. de Casparis, ahli Epigrafi dari Belanda menafsirkan arti Pawon sebagai tempat perabuan. Diambil dari kata dasar “awu” yang mendapat awalan pa- serta akhiran -an. Awu dalam Bahasa Jawa artinya adalah abu. Dalam Bahasa Jawa sendiri kata “pawon” memiliki arti dapur LokasiDesa Brojonalan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah |