Menganalisis makna kebhinekaan bangsa Indonesia

Jakarta -

Kebhinekaan yang dimiliki bangsa Indonesia adalah sebuah potensi sekaligus tantangan. Dalam Buku Ajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan karya Wahono dan Abdul Atsar, potensi kebhinekaan bangsa Indonesia adalah dapat membuat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar. Selain itu, kebhinekaan juga berpotensi mengandung kekayaan yang melimpah, baik alam maupun budaya yang menarik minat wisatawan.

Namun, tantangan kebhinekaan adalah dapat membuat penduduk Indonesia yang berbeda pendapat menjadi di luar kendali. Akibatnya, bisa tumbuh perasaan atau perspektif yang sempit yang mengancam integrasi nasional atau persatuan bangsa.

Integrasi Nasional

Integrasi nasional sendiri seperti disebutkan dalam e-modul Pendidikan dan Kewarganegaraan kelas X oleh Tim Pengembang Direktorat Kurikulum-Kemdiknas RI, mempunyai pengertian politis dan antropologis berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Secara politis, integrasi nasional adalah penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional. Secara antropologis, integrasi nasional adalah proses penyesuaian unsur-unsur budaya yang berbeda sehingga mencapai keserasian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat.

Faktor Pembentuk Integrasi Nasional

Masih dari sumber yang sama, berikut ini faktor yang mendorong tercapainya integrasi nasional:

  • 1. Rasa senasib dan seperjuangan yang didorong faktor sejarah
  • 2. Ideologi nasional yang tercermin dalam Garuda Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
  • 3. Tekad dan keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana yang disebutkan dalam Sumpah Pemuda
  • 4. Ancaman dari luar yang memicu semangat nasionalisme

Faktor Pendukung Integrasi Nasional

  • 1. Pemakaian bahasa Indonesia
  • 2. Semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, serta tanah air Indonesia
  • 3. Memiliki kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yakni Pancasila
  • 4. Jiwa dan semangat gotong royong, rasa solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kuat
  • 5. Rasa senasib sepenanggungan karena pernah mengalami penjajahan

Faktor yang Menghambat Integrasi Nasional

  • 1. Kurangnya rasa menghargai kemajemukan yang bersifat heterogen
  • 2. Kurang toleransi antargolongan
  • 3. Kesadaran terhadap ancaman luar yang rendah
  • 4. Ketidakpuasan atas ketimpangan dan ketidakmerataan hasil pembangunan.

Itulah potensi dan ancaman kebhinekaan bangsa Indonesia. Pelajari baik-baik ya!

Simak Video "PKN Resmi Didaftarkan, Anas Urbaningrum Dapat Posisi Apa?"



(nah/twu)

Menganalisis makna kebhinekaan bangsa Indonesia

Menganalisis makna kebhinekaan bangsa Indonesia
Lihat Foto

ANTARA/Yogi Rachman

Gapura replika burung Garuda Pancasila di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Sabtu (17/8/2019).

KOMPAS.com - Bhineka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetap satu jua. Itu menjadi semboyan bangsa Indonesia dan tertulis pada lambang negara Garuda Pancasila.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sekitar 17.000 pulau dan keberagaman suku, adat istiadat, bahasa, ras dan kebudayaan. Meski sangat beragam, bangsa Indonesia adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Sejarah Bhineka Tunggal Ika

Diambil dari arsip resmi Kementerian Hukum dan HAM, Bhineka Tunggal Ikan berasal dari bahasa Jawa Kuno yang diambil dari kitab atau kakawin Sutasoma karangan Empu Tantular pada masa Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14 M.

Bhineka artinya beragam atauk beraneka. Tunggal artinya satu dan Ika artinya itu.

Santoso, Soewito Sutasoma dalam buku, A Study in Old Javanese Wajrayana (1975), menjelaskan semboyan Indonesia ini tidaklah tanpa sebab.

Baca juga: Din Syamsuddin: Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika adalah Jalan Tengah

Kitab kakawin ini mengajarkan toleransi antar agama. Terutama antar agama Hindu-Siwa dan Buddha.

Artinya secara harfiah Bhineka Tunggal Ika menjadi beraneka satu itu. Maknanya, meski beranekaragam tapi tetap satu jua.

Makna Bhineka Tunggal Ika

Semboyan Bhineka Tunggal Ika ini menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam suku, budaya, ras, agama dan bahasa.

Gina Lestari dalam jurnal Bhineka Tunggal Ika: Khasanah Multikultural Indonesia di Tengah Kehidupan Sara (2015), mengatakan pluralitas dan heterogenitas yang tercermin pada masyarakat Indonesia diikat dalam prinsip persatuan dan kesatuan bangsa yang kita kenal dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.

Baca juga: Asty Ananta: Saya Percaya Kita Semua Bisa Menjadi Bhineka Tunggal Ika

Ini mengandung makna meskipun Indonesia berbhinneka, tetapi terintegrasi dalam kesatuan. Ini merupakan sebuah keunikan tersendiri bagi bangsa Indonesia yang bersatu dalam suatu
kekuatan dan kerukunan beragama, berbangsa dan bernegara yang harus diinsafi secara sadar.

Menganalisis makna kebhinekaan bangsa Indonesia

Menganalisis makna kebhinekaan bangsa Indonesia
Lihat Foto

KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Pengendara sepeda melintasi mural yang mengobarkan semangat persatuan dan kesatuan di Jalan Dinoyo Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/10/2008).

KOMPAS.com - Semboyan Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam Lambang Negara Garuda Pancasila.

Penggunaan semboyan tersebut telah diatur dalam Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1958.

Tahukah kamu apa makna yang terkandung dalam Bhinneka Tunggal Ika?

Makna Bhinneka Tunggal Ika

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, berikut ini makna luhur Bhinneka Tunggal Ika:

  1. Bangsa Indonesia menyadari bahwa keragaman, baik suku bangsa, agama, ras, antargolongan, bukan merupakan unsur pemecah. Melainkan faktor potensi atau modal terbentuknya persatuan dan kesatuan Indonesia.
  2. Bangsa Indonesia menyadari bahwa semboyan Bhinneka Tunggal Ika mendorong lahirnya persatuan dan kesatuan Indonesia yang semakin kokoh. Karena pengalaman sejarah bahwa semangat kedaerahan hanya akan memecah belah bangsa Indonesia sehingga mudah dikuasai oleh bangsa lain.
  3. Bangsa Indonesia menyadari bahwa di tengah arus globalisasi yang sangat cepat dan terjadinya percampuran budaya diperlukan penyaringan. Agar persatuan dan kesatuan bangsa tetap utuh dan semangat berbeda tetapi tetap satu atau Bhinneka Tunggal Ika.
  4. Bangsa Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa Bhinneka Tunggal Ika merupakan salah satu pilar selain UUD RI 1945 dan NKRI demi kokohnya kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.

Baca juga: Arti Penting Bhinneka Tunggal Ika

Implementasi Bhinneka Tunggal Ika

Implementasi terhadap Bhinneka Tunggal Ika bisa tercapai bila rakyat dan seluruh komponen bangsa mematuhi prinsip yang terkandung di dalamnya.

Beberapa contoh implementasi Bhinneka Tunggal Ika meliputi:

  1. Perilaku inklusif
  2. Mengakomodasi sifat pluralistik
  3. Tidak mencari menang sendiri
  4. Musyawarah untuk mufakat
  5. Dilandasi rasa kasih sayang dan rela berkorban

Berikut ini penjelasannya:

Seseorang harus menganggap bahwa dirinya sedang berada di dalam suatu populasi yang luas. Sehingga tidak melihat dirinya melebihi dari yang lain, begitu juga dengan kelompok.

Kepentingan bersama lebih diutamakan daripada sebuah keuntungan pribadi atau kelompoknya. Kepentingan bersama bisa membuat segala komponen merasa puas dan senang.

Masing-masing kelompok mempunyai peranan masing-masing di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca juga: Bhineka Tunggal Ika: Arti dan Maknanya

Berdasarkan Wikipedia Bahasa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Jika diterjemahkan per patah kata, kata bhinneka berarti "beraneka ragam" atau berbeda-beda. Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti "macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka" dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti "satu". Kataika berarti "itu". Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.


Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam  Garuda Pancasila   sebagai Lambang Negara Republik Indonesia. Lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika  Lambang negara Indonesia berbentuk burung Garuda yang kepalanya menoleh ke sebelah kanan (dari sudut pandang Garuda), perisai berbentuk menyerupai jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu” ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno dan diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat tanggal 11 Februari 1950. Penggunaan lambang negara diatur dalam UUD 1945 pasal 36A dan UU No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. (LN 2009 Nomor 109, TLN 5035). Sebelumnya lambang negara diatur dalam Konstitusi RIS, UUD Sementara 1950, dan Peraturan Pemerintah No. 43/1958 

Pasal 36 A, yaitu Lambang Negara Ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan Pasal 36 B: Lagu Kebangsaaan ialah Indonesia Raya. Menurut risalah sidang MPR tahun 2000, bahwa masuknya ketentuan mengenai lambang negara dan lagu kebangsaan kedalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 yang melengkapi pengaturan mengenai bendera negara dan bahasa negara yang telah ada sebelumnya merupakan ikhtiar untuk memperkukuh kedudukan dan makna atribut kenegaraan ditengah kehidupan global dan hubungan internasional yang terus berubah.Dengan kata lain, kendatipun atribut itu tampaknya simbolis, hal tersebut tetap penting, karena menunjukkan identitas dan kedaulatan suatu negara dalam pergaulan internasional. Atribut kenegaraan itu menjadi simbol pemersatu seluruh bangsa Indonesia ditengah perubahan dunia yang tidak jarang berpotensi mengancam keutuhan dan kebersamaan sebuah negara dan bangsa tak terkecuali bangsa dan negara Indonesia.

Kalimat Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam buku Sutasoma, karangan Mpu Tantular pada masa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14. Dalam buku Sutasoma (Purudasanta), pengertian Bhinneka Tunggal Ika lebih ditekankan pada perbedaan bidang kepercayaan juga keanekaragam agama dan kepercayaan di kalangan masyarakat Majapahit

Secara harfiah pengertian Bhinneka Tunggal Ika adalah Berbeda-beda tetapi Satu Itu.  Adapun makna Bhinneka Tunggal Ika  adalah  meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan

Kata Bhineka Tunggal Ika dapat pula dimakna bahwa  meskipun bangsa dan negara Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang bermacam-macam serta beraneka ragam kepulauan wilayah negara Indonesia namun keseluruhannya itu merupakan suatu persatuan yaitu bangsa dan negara Indonesia. Keanekaragaman tersebut bukanlah merupakan perbedaan yang bertentangan namun justru keanekaragaman itu bersatu dalam satu sintesa yang pada gilirannya justru memperkaya sifat dan makna persatuan bangsa dan negara Indonesia.

Bagi bangsa Indonesia semboyan Bhineka Tunggal Ika merupakan dasar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Perwujudan semboyan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dilakukan dengan cara hidup saling menghargai antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku bangsa,agama,bahasa,adat istiadat, warna kulit dan lain-lain. Seperti di ketahui Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau dimana setiap daerah memiliki adat istiadat,bahasa,aturan,kebiasaan dan lain-lain yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya tanpa adanya kesadaran sikap untuk menjaga Bhineka tunggal Ika pastinya akan terjadi berbagai kekacauan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika kita harus membuang jauh-jauh sikap mementingkana dirinya sendiri atau daerahnya sendiri tanpa perduli kepentngan bersama. Bila hal tersebut terjadi pastinya negara kita ini akan terpecah belah.Oleh sebab itu marilah kita jaga bhineka tunggal ika dengan sebaik-baiknya agar persatuan bangsa dan negara Indonesia tetap terjaga.


PENGERTIAN BHINNEKA TUNGGAL IKA

Bhinneka Tunggal Ika sebaga jati diri bangsa sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka yaitu sejak zaman majapahit.Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.Kalimat ini merupakan kutipan dari falsafah nusantara kakawinJawa Kuno yaitu kakawin Sutasoma, karangan Mpu Tantular semasa kerajaanMajapahit sekitar abad ke-14. Kalimat ini juga sudah dipakai sebagai motto pemersatu Nusantara, yang diikrarkan oleh Patih Gajah Mada.

Kata bhinneka berarti "beraneka ragam" atau berbeda-beda. Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti "macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka" dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggalberarti "satu". Kata ika berarti "itu". Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan.Saat Indonesia merdeka oleh para pendiri bangsamencantumkan kalimat Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa Indonesia yang dapat dilihat padalambang negara Garuda Pancasila Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.

KEBHINEKAAN DARI BANGSA INDONESIA

Kebhinekaan bangsa Indonesia meliputi

1.   Kebhinekaan Mata Pencaharian

Indonesia merupakan negara kepulauan dan memiliki kondisi alam yang berbeda-beda, seperti dataran tinggi/pegunungan maupun dataran rendah/pantai sehingga masyarakat yang tinggal didaerah tersebut harus menyesuaikan cara hidupnya dengan alam disekitarnya. Kondisi alam juga mengakibatkan perbedaan mata pencaharian ada yang sebagai petani, nelayan, pedagang pegawai, peternak dan lain-lain sehingga kebinekaan mata pencaharian tersebut dapat menjalin persatuan karena satu sama lain saling membutuhkan

2.   Kebhinekaan ras

Letak Indonesia sangat strategis sehingga Indonesia menjadi tempat persilangan jalur perdagangan. Banyaknya kaum pendatang ke Indonesia mengakibatkan terjadinya akulturasi baik pada ras, agama, kesenian maupun budaya. Ras di Indonesia terdiri dariPapua Melanesoid yang berdiam di Pulau Papua, dengan ciri fisik rambut keriting, bibir tebal dan kulit hitam. RasWeddoid dengan jumlah yang relatif sedikit, seperti orang Kubu, Sakai, Mentawai, Enggano dan Tomuna dengan ciri-ciri fisik, perawakan kecil, kulit sawo matang dan rambut berombak. Selain itu ada Ras MalayanMongoloid berdiam di sebagian besar kepulauan Indonesia, khususnya di Kepulauan Sumatera dan Jawa dengan ciri-ciri rambut ikal atau lurus, muka agak bulat, kulit putih sampai sawo matang. Kebhinekaan tersebut tidak mengurangi persatuan dan kesatuan karena tiap ras saling menghormati dan tidak menganggap ras nya paling ungul.

3.   Kebhinekaan Suku Bangsa

Indonesia merupakan negara kepulauan yang dipisahkan oleh perairan. Pulau-pulau terisolasi dan tidak saling berhubungan. Akibatnya setiap pulau/wilayah memiliki keunikan tersendiri baik dari segi budaya, adat istiadat, kesenian, maupun bahasa. Adanya kebhinekaan tersebut menjadikan Indonesia sangat kaya. Walaupun berbeda tetapi tetap menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Terbukti dengan menempatkan bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi dan persatuan

4.   Kebinekaan agama

Masuknya kaum pendatang baik yang berniat untuk berdagang maupun menjajah membawa misi penyebaran agama yang mengakibatkan kebinekaan agama di Indonesia. Ada agama Islam, Kristen Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu serta aliran kepercayaan. Kebhinekaan agama sangat rentan akan konflik, tetapi dengan semangat persatuan dan semboyan bhineka tunggal ika konflik tersebut dapat dikurangi dengan cara saling toleransi antar umat beragama. Setiap agama tidak mengajarkan untuk menganggap agamanya yang paling benar tetapi saling menghormati dan menghargai perbedaan sehingga dapat hidup rukun saling berdampingan dan tolong menolong di masyarakat

5.   Kebhinekaan Budaya

Budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar.Budaya memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku SDM kearah yang lebih baik. Masuknya kaum pendatang juga mengakibatkan kebhinekaan budaya di Indonesia sehingga budaya tradisional berubah menjadi budaya yang modern tanpa menghilangkan budaya asli Indonesia sendiri seperti budaya sopan santun, kekeluargaan dan gotong royong. Budaya tradisional dan modern hidup berdampingan di masyarakat tanpa saling merendahkan satu sama lain

6.     Gender/jenis kelamin

Perbedaan jenis kelamin adalah sesuatu yang sangat alami, tidak menunjukkan adanya tingkatan. Anggapan kuat bagi laki-laki dan lemah bagi perempuan, adalah tidak benar. Masing-masing mempunyai peran dan tanggungjawab yang saling membutuhkan dan melengkapi. Zaman dahulu kaum perempuan tidak diberi kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensinya dan seringkali tugasnya dibatasi hanya sekitar rumah saja. Pekerjaan rumah yang itu-itu saja, dianggap tidak banyak menuntut kreatifitas, kecerdasan dan wawasan yang luas, sehingga perempuan dianggap lebih bodoh dan tidak terampil. Sekarang ini perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk sekolah, mengembangkan bakat dan kemampuannya. Banyak kaum wanita yang menduduki posisi penting dalam jabatan publik

Makna Bhinneka Tunggal Ika bagi bangsa dan negara

Walaupun bangsa kita berbeda dan beragam dalam hal suku bangsa, mata pencaharian, bahasa daerah, agama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME, ras/keturunan serta gender tetapi harus tetap berada dalam satu kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Kita harus dapat menerapkan persatuan dalam kehidupan sehari-hari yaitu hidup saling menghargai antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku bangsa,agama,bahasa,adat istiadat,warna kulit dan lain-lain. tanpa adanya kesadaran sikap untuk menjaga Bhinneka Tunggal Ika akan terjadi berbagai kekacauan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang setiap orang akan hanya mementingkan dirinya sendiri atau daerahnya sendiri tanpa perduli kepentingan bersama.Bila hal tersebut terjadi di negara kita ini akan terpecah belah, oleh sebab itu marilah kita jaga Bhinneka Tunggal Ika dengan sebai-baiknya agar persatuan bangsa dan negara Indonesia tetap terjaga dan kita pun haruslah sadar bahwa menyatukan bangsa ini memerlukan perjuangan yang panjang yang dilakukan oleh para pendahulu kita dalam menyatukan wilayah Republik Indonesia menjadi negara kesatuan.