Memperbuat sesuatu yang mungkin terjadi atau tidak berbuat nya adalah pengertian dari sifat

tirto.id - Allah SWT memiliki sifat jaiz yang wajib diimani oleh umat Islam. Sifat jaiz Allah hanya ada satu, yakni "fi'lu kulli mumkinin au tarkuhu" atau Allah mungkin mengerjakan sesuatu atau meninggalkannya. Berikut ini penjelasan sifat jaiz Allah tersebut berdasarkan ilmu tauhid atau akidah dalam Islam.

Pembahasan mengenai sifat jaiz ini merupakan bagian dari bab sifat-sifat Allah SWT. Dalam hal ini, Allah memiliki sifat-sifat wajib, jaiz, dan sifat muhal atau mustahil.

Mengenal sifat-sifat Allah ini termasuk rukun iman yang pertama dalam Islam, yakni iman kepada Allah SWT. Hal itu tergambar dalam hadis yang diriwayatkan Umar bin Khattab RA, ketika malaikat Jibril menyaru menjadi seorang laki-laki, ia bertanya kepada Nabi Muhammad SAW:

" ... 'Beritahukan kepadaku tentang Iman' Rasulullah SAW menjawab 'Engkau beriman kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada para rasul-Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk.' Orang tadi [Jibril] berkata, 'Engkau benar'," (H.R. Muslim).

Konsep iman kepada Allah SWT adalah bahasan yang sangat umum. Oleh karena itu, para ulama kemudian menjabarkan terkait hal-hal yang perlu diimani kepada Allah, di antaranya adalah mengimani sifat-sifat Allah, baik itu sifat wajib, sifat jaiz, hingga sifat mustahil yang dimiliki Allah SWT.

Rumusan mengenai sifat-sifat Allah ini lazimnya dibahas dalam ilmu kalam oleh para ulama mutakallimin. Penjelasan mengenai ilmu kalam dapat dilihat di sini.

Baca juga:

  • Sifat Mustahil & Jaiz Rasul: Apa Arti dan Maknanya?
  • Ketahui Sifat Mustahil Bagi Allah: Adam, Fana, A'ma hingga Abkama

Sifat Jaiz Allah SWT adalah Kebebasan

Sifat jaiz Allah SWT dapat diartikan sebagai kebebasan Allah untuk berbuat sesuatu atau meninggalkan perbuatan tersebut. Keinginan itu bersifat mutlak atas kehendak Allah SWT, tanpa ada intervensi atau campur tangan zat yang lain.

Dikutip dari Kitab Al-Jawahir Al-Kalamiyah (Terjemahan Achmad Sunarto, 2011) yang ditulis Syekh Thahir Al-Jazairi, sifat jaiz Allah SWT hanya ada satu, yakni "fi'lu kulli mumkinin au tarkuhu" (فعل كل ممكن أو تركه), yang artinya Allah mungkin (bebas) mengerjakan sesuatu atau meninggalkannya.

Dalam hal ini, segala sesuatu yang mungkin Allah lakukan, tidak wajib Dia kerjakan dan tidak mustahil Dia capai. Bagaimanapun juga, semuanya tergantung dari kehendak Allah SWT. Tidak ada unsur keterpaksaan atau intervensi dari makhluk atau zat lain.

Sebagai misal, Allah SWT bisa saja menjadikan semua makhluk di bumi ini masuk surga, mengkayakan semua orang miskin, atau memiskinkan semua orang kaya, semua itu mungkin dan bisa dilakukan.

Akan tetapi, Allah SWT hanya akan melakukan hal itu jika ia berkehendak. Jika tidak, tidak ada yang mampu memaksa Dia melakukan segala hal tersebut.

Sifat jaiz Allah SWT atau kebebasan bertindak itu terdiri dari dua tindakan sebagai berikut:

  • Allah SWT bebas mencipta atau tidak menciptakan suatu hal.
  • Kebebasan Allah untuk mengatur semua makhluk sesuai yang Dia kehendaki.

Baca juga:

  • Sesungguhnya Berpuasa adalah Upaya Meneladani Sifat-Sifat Allah
  • Sifat Allah Qiyamuhu Binafsihi dan Wahdaniyah: Arti serta Maknanya

Baca juga artikel terkait SIFAT ALLAH atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/hdi)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Memperbuat sesuatu yang mungkin terjadi atau tidak berbuat nya adalah pengertian dari sifat

Pengertian dan sifat-sifat wajib serta mustahil Allah Yang dimaksud sifat wajib Allah Swt. Ialah sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah Swt. yang sesuai dengan keagungan-Nya sebagai Pencipta alam seisinya As.

Sedangkan sifat mustahil Allah Swt adalah kebalikan dari sifat wajib Allah Swt, yaitu sifat yang tidak mungkin ada dan tidak layak disandarkan pada Zat-Nya sebagai Pencipta alam semesta. Sifat-sifat wajib dan mustahil Allah Swt adalah sebagai berikut:

1. Wajib      : Wujud artinya ada.


   Mustahil  : ‘Adam artinya tidak ada. Adanya Allah Swt. dapat dibuktikan dengan adanya alam ini. Semua barang yang ada di lingkungan kita pasti ada yang membuat. Adanya meja ada yang membuat, yaitu tukang. Adanya baju atau pakaian karena dibuat oleh penjahit. Alam ini pasti ada yang membuat dan tidak mungkin ada dengan sendirinya. Allah Swt. berfirman dalam QS. Ali Imran :2:

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ


”Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Hidup Kekal lagi Terus Menerus Mengurus makhluk-Nya."

2. Wajib     : Qidam artinya terdahulu.


   Mustahil : Huduth artinya baharu. Akal sehat mengatakan bahwa tukang kayu lebih dahulu ada daripada meja yang dibuatnya. Allah Swt. adalah pencipta alam semesta, Dia lebih dahulu ada sebelum alam ini ada. Firman Allah Swt QS. Al Hadid : 3.

هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ


”Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Lahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu".

3. Wajib     : Baqa’ artinya Kekal.


   Mustahil : Fana’ artinya binasa. Semua makhluk ciptaan Allah Swt. akan rusak, sedangkan Dia sebagai pencipta tidak akan rusak. Allah Swt. akan kekal selamanya dan Dia tidak akan pernah mati. Firman Allah Swt. dalam QS. Ar-Rahman  : 27 .

وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ


“Dan tetap kekal Zat Tuhanmu Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan."

4. Wajib     : Mukhalafatu lil Hawaditsi artinya Berbeda dengan Makhluk.


   Mustahil : Mumatsalatu lil Hawaditsi artinya serupa dengan Makhluk. Allah Swt. memiliki sifat yang sempurna dan istimewa. Sifat Allah Swt. Berbeda dengan sifat makhluk-Nya. Allah Swt. berfirman:

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ


 “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat”.

5. Wajib     : Qiyamuhu Binafsihi artinya berdiri sendiri.


   Mustahil : Qiyamuhu Bighhoirihi artinya butuh kepada yang lain. Allah Swt. sebagai pencipta alam adalah Maha kuasa. Dia tidak memerlukan bantuan dari kekuatan lain karena mempunyai kekuatan yang ada pada diri-Nya. Firman Allah Swt. QS. al-Ankabut ayat 6.

وَمَنْ جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ


“dan Barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (QS. al-Ankabut [29]:6)

6. Wajib     : Wahdaniah artinya esa.


   Mustahil : Ta’addud artinya berbilang. Manusia dituntut untuk meyakini bahwa wujud Allah Maha Esa (satu). Firman Allah Swt.:

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ


Artinya :” Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,"(QS. al-Ikhlash :1) Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. (Qs. al-Anbiya [21]:22)

7. Wajib     : Qudrat artinya kuasa.


   Mustahil : ’Ajzun artinya lemah. Manusia dapat berkuasa, tetapi kekuasaannya sangat terbatas. Manusia tidak akan dapat mempertahankan dirinya untuk tetap hidup. Kuasa Allah Swt. di atas segalagalanya. Allah Swt. berfirman:

إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ


” Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (QS. al-Baqarah : 20)

8. Wajib     : Iradah artinya berkehehdak.


   Mustahil : Karahah artinya terpaksa. Manusia mempunyai kehendak, tetapi banyak yang tidak terlaksana. Kehendak Allah Swt. Pasti terlaksana karena Dia Maha Kuasa. Jika Allah Swt. berkehendak, tidak satu pun yang dapat menolak. Allah Swt. mempunyai kemauan dan kehendak sendiri dalam menciptakan alam semesta. Dia tidak akan pernah diperintah dan diatur pihak lain. Firman Allah Swt.:

إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ


”Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: «Jadilah!» maka terjadilah ia." (QS.Yaasin : 82).

9. Wajib     : ‘Ilmun artinya mengetahui.


   Mustahil : Jahlun artinya bodoh. Akal sehat pasti mengakui bahwa orang yang membuat sesuatu pasti mengetahui sesuatu yang akan dibuat. Allah Swt. adalah pencipta alam ini dan Dia mengetahui semua ciptaan-Nya. Firman Allah Swt.:

وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ


” dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Hujuraat : 16)

10. Wajib    : Hayat artinya hidup.


    Mustahil : Mautun artinya mati. Seluruh kehidupan makhluk tunduk kepada Allah Swt. Dia yang mengatur semua kehidupan makhluk hidup. Allah Swt. tidak akan mati dan Dia kekal selamanya Allah Swt. berfirman:

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ


Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang Hidup Kekal lagi terus menerus Mengurus makhluk-Nya." (QS. Ali Imran : 2)

11. Wajib    : Sama’ artinya mendengar.


    Mustahil : Shummun artinya tuli. Tidak ada suatu yang tidak didengar oleh Allah Swt. Walaupun jumlah suara manusia ratusan juta, semua akan didengar oleh Allah Swt. Allah Swt. berfirman:

إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ


" Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (QS. al-Hujurat : 1)

12. Wajib    : Bashar artinya melihat.


    Mustahil : ’Umyun artinya buta. Allah melihat segala sesuatu, baik yang besar maupun yang kecil, bahkan yang tersembunyi, tanpa bantuan alat untuk melihat. Penglihatan Allah tidak ada batasnya. Teknologi manusia yang paling canggih pun tidak mungkin dapat mengimbangi penglihatan Allah. Firman Allah Swt.:

إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ


”Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat". (QS. al-Isra' : 1)

13. Wajib    : Kalam artinya berfirman.


    Mustahil : Bukmun artinya bisu. Kalam berarti Allah Swt. berbicara melalui firman-Nya yang berupa wahyu. Allah Swt. berfirman :

وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا


”Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung". (QS. An-Nisa :164) Dari sifat yang 13 itu, para ulama’ menambahkan 7 sifat yang merupakan penguat dari 7 sifat yang terakhir (qudrat, iradat, ilmu, hayat, sama’, bashar, dan kalam). Sehingga sifat-sifat Allah yang wajib dan mustahil menjadi 20 sifat.

14. Wajib    : Qadiran artinya Yang Maha Kuasa.


    Mustahil : Kaunuhu 'Ajizan artinya yang lemah.

إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ


"Sesungguhnya Allah Zat Yang Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah : 20)

15. Wajib    : Muridan artinya yang Maha Berkehendak.


    Mustahil : Kaunhu Karihan artinya yang terpaksa.

إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ


"Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki."(QS. Hud :107)

16. Wajib    : ‘Aliman artinya Yang MahaMengetahui.


    Mustahil : Jahilan artinya yang bodoh.

وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ


"Sesungguhnya Allah Zat Yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu." (QS. An-Nisa' : 176)

17. Wajib    : Hayyan artinya Yang Maha Hidup.


    Mustahil : Mayyitan artinya yang mati.

وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ


"Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati," (QS. Al Furqon :58)

18. Wajib    : Sami’an artinya Maha Mendengar.


    Mustahil : Asammu artinya yang tuli.

وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ


“Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui“ … (QS. Al-Baqarah :256).

19. Wajib    : Basiran artinya Yang Maha Melihat.


    Mustahil : A’ma artinya yang buta.

وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ


“Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan“ … (QS. Al Hujurat :18)

20. Wajib    : Mutakalliman artinya Yang Maha Berfirman.


    Mustahil : Abkam artinya yang Bisu.


Sifat Jaiz Bagi Allah Swt.


Sifat jaiz Allah Swt.. berarti sifat kebebasan Allah Swt, yakni kebebasan yang dimilikiNya sebagai Tuhan semesta alam. Sifat jaiz Allah Swt.. ialah kebebasan untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya yang mutlak.

”Memperbuat segala seseuatu yang mungkin terjadi atau tidak memperbuatnya."

Firman Allah Swt.:

وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ


”Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS. Al-Baqarah :284). Berikut ini kebebasan-kebebasan mutlak yang dimiliki Allah Swt.

a. Kebebasan untuk mencipta atau tidak mencipta sesuatu.

 Allah Swt. berfirman:

وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ ۗ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ ۚ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ


”Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia) (Qs. al-Qasas : 68) Ayat di atas menjelaskan bahwa apa yang hendak dicipta Allah Swt.. tergantung pada kehendak-Nya semata. Dia memilih sesuatu sesuai kehendak-Nya dan tidak ada pihak lain yang dapat mempengaruhi-Nya. Makhluk tidak mempunyai wewenang untuk memilih dan tidak dapat menolak kehendak Allah Swt. jika Allah menghendaki laki-laki, jadilah laki-laki, demikian pula sebaliknya. Manusia hanya diberi hak untuk memohon kepada-Nya. Jika Allah Swt. mengabulkan, jadilah apa yang dikehendaki manusia. Sebaliknya, jika Allah tidak menghendaki, apa pun yang diinginkan manusia tidak akan terjadi. Allah Swt. berfirman QS. An-Nur :45:

وَاللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ بَطْنِهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ رِجْلَيْنِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ أَرْبَعٍ ۚ يَخْلُقُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ


"dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air. Maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yangdikehendaki-Nya, Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

b. Kebebasan untuk Mengatur Semua Makhluk Sesuai yang Dia Kehendaki.

Kebebasan Allah dalam mengatur semua makhluk telah ditegaskan dalam firmanNya yang sekaligus merupakan tuntunan doa bagi kita. Firman Allah Swt.:

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ


Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Ali Imran :26) Semua perjalanan hidup yang dialami manusia ada pada kekuasaan Allah Swt. Naiknya seseorang ke derajat yang tinggi atau turunnya dari derajat yang tinggi ke derajat rendah tidak terlepas dari kuasa dan kehendak-Nya. Manusia hendaknya menyadari sedalam-dalamnya sehingga tidak sombong saat mendapatkan atau mengalami suatu yang lebih dari pada yang lainya seperti ilmu, kebahgiaan, harta, dan lain sebagainya. Sebaliknya, tidak mudah mengalami tekanan batin apabila suatu saat mengalami keadaan yang kurang menyenangkan. Suka dan duka serta sedih dan gembira adalah bagian dari perjuangan hidup yangharus dihadapi  dengan kepasrahan jiwa dan raga kepada Allah Swt. yang mengatur segala-galanya.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang pengertian sifat wajib Allah Swt, sifat  mustahil Allah Swt, sifat jaiz Allah Swt dan dalilnya. Terima kasih atas kunjungannya. Kunjungilah Selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat.