Memakai metode induktif dalam penulisan laporan bisnis jika pembaca mempunyai karakteristik

2.5.Pengorganisasian laporan dan proposalBanyak penyusunan laporan suatu laporan atau proposal memiliki daya terik tertentu yang akanmemengaruhi pembacanya.oleh karena itu, selain maksud dan subjek, kebutuhan calon pembacajuga harus dipertimbangkan manakala memilih rencana orgnaisasional untuk seluruh tubuhlaporan dan proposal ( body report)Cara menyusun tubuh laporan dan proposalSebagaimana halnya pesan bisnis yang lain, menyusun tubuh laporan dan proposal dapatmenggunakan pendekatan deduktif dan induktif. Kebanyakan laporan bisnis disusun secaradeduktif kaena pembaca ingin tahu lebih dini mengenai kesimpulan dan rekomendasi laporan.a.Pendekatan deduktifPendekatandedukitifatau cara langsung berarti menyampaikan ide pokok dan rekomendasiterlebih dahulu, setelah itu baru dijelaskan hal-hal yang rinci.Secara umum, kita dapatmenggunakan cara deduksi atau cara langsung, jika pembaca kita memiliki ciri sebagai berikut:Eksekutif yang sibuk;Lebih suka untuk menentukan sesuatu dengan segera;Ingin mengetahui ‘berita baik’ atau informasi netral;Ingin menganalisis data lebih baik, dan hal ini akan menjadi lebih mudah jika kesimpulandan rekomendasi dicantumkan pada awal laporan;Ingin mengetahui pandangan penulis laporan dengan segera;Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara deduksi.b.Pendekatan induktifPendekatan induktif atau cara tak langsung, berarti kita menjelaskan fakta- fakta yang adaterlebih dahulu, baru kemudian kita memberikan ide pokok, kesimpulan, dan rekomendasi.Padaprinsipnya, kita menggunakan cara induksi jika pembaca kita mempunyai karakteristik sebagaiberikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia bisnis, persaingan selalu terjadi antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya atau antara seseorang dengan orang lainnya. Persaingan itu baik dalam bentuk meraih keuntungan maupun dalam meraih prestasi. Maka dari pada itu perusahaan harus lebih mantap dalam bersaing di dunia bisnis, agar tidak tertindas oleh pihak yang lain. Oleh karena itu, agar perusahaan bisa berjalan dengan baik, maka perusahaan harus mempunyai laporan perusahaan/ laporan bisnis.

Laporan ini dibuat dengan tujuan agar lebih mudah dalam menjalankan perusahaan/ bisnis kedepannya, berdasarkan data dari laporan bisnis yang dibuat. Dengan laporan bisnis yang dibuat juga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan/ bisnis yang dijalankan. Karena dengan laporan tersebut seorang manajer telah mempunyai patokan/ ukuran dalam menjalankan perusahaan/ bisnis. Maka dari itu laporan bisnis sangat diperlukan dalam suatu perusahaan/ bisnis.

B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Arti dan Penggolongan Laporan Bisnis? 2. Bagaimana Persiapan Penulisan Laporan Bisnis? 3. Apa Bagian Pokok Laporan Bisnis? 4. Apa Organisasi Tubuh Laporan Bisnis? C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui Arti dan Penggolongan Laporan Bisnis 2. Mengetahui Persiapan Penulisan Laporan Bisnis 3. Mengetahui Bagian Pokok Laporan Bisnis 4. Mengetahui Organisasi Tubuh Laporan Bisnis. BAB II A. Arti dan Penggolongan Laporan Bisnis 1. Pengertian Laporan Bisnis Agar dapat melakukan suatu kegiatan bisnis secara efisien, perusahaan perlu berbagai macam jenis laporan. Untuk itu, Anda perlu tahu bagaimana membuat suatu laporan bisnis. Sementara itu, Herta A Murphy dan Herbert W. Hildebrandt dalam bukunya “Effective Business Communication” menyatakan bahwa laporan bisnis tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas, dan berisi rencana penyajian fakta kepada seseorang atau lebih, dengan tujuan bisnis tertentu.

Atas dasar definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu laporan bisnis mempunyai berbagai karakteristik seperti netral, tidak berpihak, objektif, menyajikan data, disusun secara sistematis, menyangkut informasi eksternal maupun internal, biasanya diminta oleh pihak yang memiliki wewenang yang lebih tinggi, memiliki tujuan yang jelas.

Bagi suatu perusahaan, pada umumnya penulisan laporan bisnis digunakan untuk memenuhi keperluan, antara lain: 1. Untuk memonitoring dan mengendalikan operasional perusahaan. Misalnya laporan operasional, laporan kegiatan personal. 2. Untuk membantu mengimplementasikan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan perusahaan. Misalnya: kebijakan penempatan posisi kerja. 3. Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku bagi perusahaan. Misalnya laporan pajak, laporan analisis, dampak lingkungan, laporan ketenagakerjaan (perburuh). 4. Untuk mendokumentasikan presentasi kerja yang yang diperlukan. Misalnya laporan perkembangan, dan laporan akhir suatu kegiatan. 5. Untuk menganalisis informasi dan memberikan bimbingan bagi pengambilan keputusan atas masalah tertentu. Misalnya laporan penelitian/riset, laporan troubleshooting, laporan justifikasi.

6. Untuk memperoleh sumber pendanaan atau membuka bisnis baru. Misalnya: proposal penjualan.

2.2 Jenis –Jenis Laporan Bisnis
Laporan bisnis dapat digolongkan kedalam berbagai cara menurut fungsi, subjek, formalitas, keasliaan, frekuensi, jenis atau penampilan, pelaksanaan proyek dan pelaksanaan pertemuan. Masing-masing penggolongan tersebut secara rinci dapat dijelaskan berikut ini :

a. Berdasarkan Fungsinya – Laporan informasi (Information Report) Berfungsi untuk memberikan informasi dengan menyajikan fakta-fakta dan rangkuman, tanpa melakukan analisis, menarik kesimpulan, atau memberi rekomendasi. Nama lain untuk information report adalah laporan perkembangan (progress reports), laporan sementara (interim report), dan laporan triwulan (quarterly report). – Laporan analitikal(Analitycal Report)

Menyajikan fakta-fakta, menganalisis dan menafsir, keudian mengambil kesimpulan dan memberi rekomendasi(recommendation report), usulan (proposal), atau laporan justifikasi.

b. Berdasarkan Subjeknya
Suatu laporan dapat dibedakan berdasarkan departemen tempat laporan tersebut diperoleh. Sebagai contoh adanya laporan akuntansi, laporan periklanan, laporan pengumpulan kredit, laporan pembelanjaan, laporan asuransi, laporan pemasaran, laporan ekonomi, laporan produksi, laporan personalia, laporan statistic, dan laporan-laporan teknik.

c. Berdasarkan formalitasnya – Laporan formal (long reports) Laporan formal pada umumnya berbentuk panjang, lebih dari 10 halaman, dan mencakup masalah-masalah kompleks. Namun demikian, pengertian “panjang” bervariasi tergantung pada situasi dan kondisi yang ada. Laporan formal mencakup tiga bagian penting, yaitu (1)Body teks: pendahuluan, isi dan penutup; (2) prefatory part: sampul, judul, halaman, surat kewenangan, penerimaan, persetujuan, pengiriman, penghargaan, synopsis, abstraksi, rangkuman eksekutif, daftar isi, dan daftar tabel; (3) Supplement part: lampiran, daftar pustaka, catatan akhir, daftar istilah dan indeks. – Laporan informal (short reports)

Laporan informal biasanya hanya mencakup badan teks. Namun demikian, sejumlah laporan informal mencakup judul halaman, pengiriman, catatan akhir, dan lampiran.

d. Berdasarkan Keasliannnya • Laporan otoritas adalah suatu laporan yang dibuat atas dasar permintaan atau kuasa dari komite atau orang lain. • Laporan sukarela adalah suatu laporan yang dibuat atas inisiatif sendiri. • Laporan swasta adalah suatu laporan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan swasta.

• Laporan publik adalah suatu laporan yang dibuat oleh lembaga-lembaga pemerintah, termasuk sekolah-sekolah, rumah sakit, atau lembaga-lembaga lain yang dibiayai oleh negara.

e. Berdasarkan Frekuensinya • Laporan berkala (periodic reports) Laporan dapat disusun secara harian, mingguan, bulanan, semesteran, atau tahunan. Termasuk dalam laporan berkala, antara lain laporan bursa saham setiap jam, laporan penjulan setiap hari, laporan biaya setiap minggu, laporan produksi setiap bulan, laporan komite setiap kuartal, laporan anggaran tahunan. • Laporan khusus (special report)

Laporan khusus ditulis ketika ada kebutuhan terhadap suatu informasi yang unik (khusus) seperti munculnya krisis dalam perusahaan.

f. Berdasarkan Jenisnya • Laporan Memorandum (periodic report) Laporan yang menggunakan format memo, yaitu mencantumkan kepada, dari, subjek, dan tanggal. • Laporan surat (letter report) Laporan surat adalah laporan yang menggunakan format surat dengan kepala surat yang didalam berisi alamat, salam pembuka, penutup, tanda tangan dan referensi • Laporan dalam bentuk cetakan Laporan dalam bentuk cetakan memiliki judul yang sudah tercetak, intruksi, dan baris-baris kosong. • Laporan formal (formal report)

Laporan formal biasanya lebih panjang daripada laporan informal, laporan formal sering juga disebut dengan laporan panjang (long report).

g. Berdasarkan Kegiatan Proyek Dalam melakukan seatu proyek, tedapat tiga jenis laporan, yaitu • Laporan pendahuluan (preliminary reports). Mencakup persiapan suatu proyek, hasil yang diharapkan, dan cara melakukan pelatihan pegawai. • Laporan perkembangan (progress reports) mengenai perkembangan pelaksanaan proyek secara berkala • Laporan akhir (final report) mengenai akhir dari suatu pelaksanaan suatu proyek. h. Berdasarkan Pelaksanaan Pertemuan • Agenda (agenda) adalah suatu dokumen yang ditulis sebelum pertemuan berlangsung, mencakup jadwal pelaksanaan dan topik yang akan dibahas dalam pertemuan. • Resolusi (resolation) adalah laporan singkat yang secara formal berisi pengumuman hasil konsensus suatu pertemuan. • Notulen (minutes) adalah laporan resmi dalam suatu pertemuan yang telah berlangsung, mencakup catatan semua hal yang terjadi dalam pertemuan. • Laporan pertemuan (proceedings) adalah suatu laporan resm, yang cakupan bahasanya luas dan berisi hasil-hasil pertemuan atau B. Persiapan Penulisan Laporan Bisnis Persiapan adalah sesuatu yang sangat penting dalam segala aspek, begitu halnya dengan membuat laporan. Adapun persiapan yang harus dilakukan sebelum menulis laporan bisnis : 1. Definisikan Masalah, Tujuan, dan Ruang Lingkup Tahp pertama perencanaan adalah melakukan analisis masalah yang mencakup tujuan penyusunan laporan. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan akan membantu dalam menetapkan masalah, tujuan, ruang lingkup, dan judul suatu laporan. 2. Pertimbangkan Siapa yang akan Menerima Lporan

Dalam mempersiapkan laporan bisnis, perlu dipertimbangkan berbagai hal yang berkaitan dengan audiens. Hal ini bertujuan agar laporan bisnis yang ingin disampaikan kepada audiens dapat mengenai sasarannya.

3. Menentukan Ide atau Gagasan Dalam tahap ini, tuliskan semua ide yang terlintas secara umum. Kemudian buatlah laporan berdasarkan rencana kerja yang rinci. Untuk beberapa laporan, rumuskan hipotesis sebagai dasar untuk menentukan informasi apa yang diperlukan. 4. Mengumpulkan Bahan yang Diperlukan Tahap keempat adalah mengumpulkan fakta-fakta yang diperlukan dari sumber-sumber yang terpercaya. Untuk beberapa laporan mungkin Anda mempunyai data dalam ingatan Anda. Namun, diperlukan juga mencari data-data tambahan dengan melakukan penelitian. 5. Menganalisis dan Menafsirkan Data Untuk laporan singkat, tahap ini hanya memerlukan waktu yang sangat singkat. Namun untuk laporan panjang memerlukan waktu yang berlebih. Berusahalah jujur, dan tidak menguangi atau menambahkan data yang sudah relevan. 6. Mengorganisasi Data dan Mempersiapkan Kerangka Akhir Setelah menganalisis dan menafsirkan data secara hati-hati, Anda dapat mengorganisasi hasil temuan, dan membuat kerangka akhir. Tetapi, sebelum menyiapkan kerangka, Anda perlu tahu tubuh laporan dan mempertimbangkan berbagai metode pengorganisasian dan kerangka. C. Bagian Pokok Laporan Bisnis 1. Pendahuluan Dalam bagian pendahuluan sebelas hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain : a. Pemberi kuasa adlah orang yang meminta laporan. b. Layout atau rencana presentasi menceritakan pada pembaca apa saja yang akan dibahas dalam laporan bisnis. c. Masalah biasanya didefisinikan pada awal-awal bab pendahuluan sebelum maksud atau tujuan laporan bisnis dinyatakan. d. Maksud penulisan laporan bisnis harus tampak dalam bagian pendahuluan. Elmen tersebut merupakan hal yang sangat penting dalam suatu laporan bisnis. Istilah lain yang serupa antara lain : tujuan, misi, strategi , atau sasaran. e. Ruang lingkup berkaitan dengan cukup luas cangkupan atau batas suatu pokok bahasa untuk sebuah laporan bisnis. f. Meteologi menacu pada metode pengumpulan informasi. Dapat memperoleh data dengan membaca bahan-bahan diperpustakaan atau melakukan wawan, survei, atau eksperimen. g. Sumber-sumber primer atau skunder meliputi antara lain : publikasi ( majalah, jurnal, surat kabar), catatan perusahaan, catatan memo, dan sebagainya. Jika anda menulis laporan tentang penglaman bisnis anda sendiri, pernyataan yang anda tulis dalam suatu laporan bisnis merupakan sumber. h. Latar belakang dari situasi yang sedang diteliti kadang kita dimasukkan, jika pembaca perlu latar belakang informasi untuk memperoleh gambaran menyeluruh dan pemahaman yang jelas terhadap suatu pokok bahasan. i. Definisi istilah perlu dicantumkan jika anda menggunakan istilah yang memiliki beberapa tafsiran. Anda harus menjelaskan kepada pembaca definisi yang anda maksudkan. j. Keterbatasan seperti dalam hal dana, waktu, sistem peneliti, atau data yang tersedia. Seseorang penulis tidak perlu malu-malu untuk menyebutkan beberapa keterbatasan yang ada sebelum melakukan penelitian lebih lanjut. k. Rekomendasi menjelaskan tentang keputusan yang perlu dilaprkan didalam suatu laporan bisnis, misal keputusan antara pembeli mesin baru atau mesin setengah pakai.. karena pembaca membaca secara rinci dalam laporan, ia tahu bagaimana fakta yang ada berpengaruh terhadap keputusan yang diambil. Untuk lapran singkat, bebrapa unsur tersebut dapat digabungkan menjadi satu atau dua paragraf dengan atau tanpa judul “Pendahuluan”. Bahakan dalam laporan berkala, judul pendahuluan dapat dihilangkan, bila setiap periode sama dan pembaca telah mengetahuinya. 2. Teks Bagian terpanjajng dari suatu laporan bisnis adalah isi teks. Dalam bagian ini, membahas dan mengembangkan hal-hal yang penting secara rinci. Disamping itu, bagian ini dapat membantu mencapai maksud penulisan laporan bisnis. Penulisan laporan bisnis yang baik harus mencangkup temuan fakta yang penting dan relevan serta membuang hal-hal yang tidak perlu dan tidak relevan dengan maksud penulisan laporan bisnis. 3. Penutup Bagian penutup berfungsi untuk merangkum laporan secara menyeluruh, mengambil kesimpulan, atau memberi rekomendasi. Pengambilan kesimpulan harus didasarkan pada isi teksnya dan tidak memasukan bahan-bahan yang baru , yang sama sekali belum dibhas dalam bagian pembahasan. Pada bagian penutup, laporan informasi disebut rangkuman dan laporan analitikal disebut kesimpulan, rekomendasi, atau kesimpulan dan rekomendasi. Bagian penutup sendiri diberi judul rencana tindakan atau proposisi. a. Rangkuman Rangkuman berisi ringkasa pembahasan secara menyeluruh. Kadang kala hanya berisi butir-butir yang penting, kekuatan dan kelemahan, atau manfaat dan kerugian. b. Kesimpulan Kesimpulan berisi evaluasi fakta-fakta yang dibahas, tanpa memasukan pendapat pribadi penulis. c. Rekomendasi Rekomendasi menyarankan suatu program tindakan yang didasarkan pada kesimpulan yang telah dibuat. d. Rencana Tindakan Rencana tindakan merupakan pernyataan terkahir yang mencankup waktu pelaksana program, anggaran yang diperlukan, dan orang-orang yang bertanggung jawab terhadap program/proyek yang akan dilaksanakan. e. Proporsisi

Istilah proporsisi belakangan ini digunakan dalam dunia akademis atau jurnal sebagai suatu pertanyaan yang tegas, yaitu tuntutan yang didasarkan pada suatu laporan atau artikel.

D. Organisasi Tubuh Laporan Bisnis Bentuk penyusunan laporan mempunyai daya tarik tertentu yang akan mempengaruhi pembaca . 1. Cara menyusun Tubuh Laporan Bisnis Ada dua cara yang digunakan untuk menyusun tubuh laporan bisnis, yaitu cara deduktif (langsung) dan induktif (tak langsung). Kebanykan laporan bisnis disusun secara deduktif karena pembaca ingin tahu terlebih dahulu lebih dini mengenai kesimpulan dan rekomendasi laporan bisnis. a. Cara deduktif Dalam suatu laporan panjang, pembaca biasanya lebih suka menggunkan cara deduktif karena memberikan kepada pembacanya suatu gambaran yang cepat sebelum mereka mengetahui secara lebih rinci. Secara umum, anda dapat menggunkan cara deduktif jika pembaca anda memiliki karakterisitik sebagai berikut. 1) Esekutif yang sibuk. 2) Lebih suka untuk menentukan sesuatu dengan segera. 3) Ingin mengetahui good news atau informasi netral. 4) Ingin menganalisis data lebih baik dan hal ini akan menjadi lebih mudah jika kesimpulan dan rekomendasi dicantumkan pada awal lapran. 5) Ingin mengetahui pandangan menulis dengan segera. 6) Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara deduktif. b. Cara induktif Menjelaskan fakta-fakta yang ada sebelum ide pokok, kesimpulan atau rekomendasi dikemukakan. Dan menyajikan fakta-fakta seta bahan-bahan pendukung lainnya, sebelum sampai pada bagian kesimpulan atau rekomendasi. Dapat menggunakan cara induktif jika pembaca anda memiliki kaarkaterisitik sebagai berikut. 1) Ingin mengetahui penjelasan secara rinci terlebih dahulu untuk dapat memahami kesimpulan dan rekomendasinya. 2) Ingin mengetahui kesimpulan yang kurang menyenangkan ( bad news). 3) Mungkin merasa kesimpulannya tidak bisa dan dapat menerimannya. 4) Perlu membaca keseluruhan laporan, bukan hanya bagian akhirnya saja. 5) Lebih menyukai laporan disusun dengan cara induktif. 2. Cara menyusun Teks Laporan Bisnis Salah atu tugas paling rumit dalam mebuat laporan bisnis adalah memutuskan cara terbaik untuk menyusun fakta –fakta yang tersedia sehingga terbentuk bagian teks laporan bisnis. Dapat mengembangkan tek dengan cara-cara berikut. a. Membuat Topik-topik atau kriteria Merupakan hal yang umum dalam mebuat suatu laporan. Judul utama mungkin menggunkan kriteria standar, faktor-faktor pemecahan masalah, manfaat, atau karakterisitik. Apabila tujuan laporan adalah untuk menentukan apakah suatu perusahaan harus membeli, memproduksi sendir, atau menyewa dari perusahaan lain, keputusan pertama adalah bagiaman mennetukan kriteria paling penting. b. Menyusun urutan suatu peristiwa atau kejadian-kejadian Pembuatan agenda, program konvensi, dan laporan perkembangan dapat menggunakan aturan secara kronologis. Periode waktu, seperti tanggal, bulan, atau tahun, jam, dan musim akan sesuai dengan pppokok pembahsan. c. Mendeskripsikan Lokasi atau Tempat Bermafaat untuk mendeskripsikan lokasi atau tempat, apakah mereka di rumah, pabrik, pusat perbelanjaan, perusahaan internasional dengan cabang-cabangnya yang tersebar secara geografis ke berbagia penjuru dunia. d. Menjelaskan suatu Proses Prosedur Cara pengembangan ini hampir sama dengan pendekatan kronologis Metode ini menelusiuri tahpan-tahapan, katakanlah suatu tahap kebijakan-kebijakan, operasi mesiin , tahapan prosedur melakukan tabungan atau penarikan simpanan. e. Menyusun Urutan Tingkat Pentingnya secara Alfabet Pada urutan pertama menunjukkan ide-ide , kejadian-kejadian atau topik yang paling penting, selanjutnya baru yang kurang penting, atau tidak penting. f. Menyusun urutan Tingkat Formalitas Cara menjadikan hal-hal yang paling sederhana atau familier kemudian meningkat ke yang lebih kompleks atau yang kurang familier. Hal ini disebabkan oleh adanya kecendrungan. Anda akan lebih mudah memahami hal-hal yang sudah diketahui sebelumnya dari pada yang tidak atau belum diketahui. g. Menyusun Sumber-sumber yang Digunakan Metode ini kurang diminati, kecuali Anda yakin bahwa pembaca sangat tertarik terhadap sumber informasinya. Anda dapat menggunakan cara ini jika, misalnya, anda melaporkan seorang ahli yang berpidato di gedung pertemuan pada perusahaan anda dan anda diminta untuk hadir. h. Pemecahan Masalah Cara yang populer ini membahas masalah terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan cara pemecahan masalahnya. Cara ini umum digunakan untuk mengorganisasi suatu presentasi yang bersifat persuasi. 3. Metode Kerangka Sebelum menulis laporan, kerangka membantu untuk melihat hubungan di antara topik, membandingkan proporsi dan judul, mengecek keterkaitan keseluruhan dalam suatu susunan yang logis, dan menghilangkan tumpang tindih. a. Jenis-jenis Judul Dalam penulisan laporan, jenis-jenis judul dapat digolongkan ke dalam 4 judul judul topik, judul kalimat lengkap, judul kalimat imperatif, dan judul varian. Judul topik merupakan judul yang paling familier atau umum. Judul itu terdiri atas kata tunggal, beberapa kata, frase singkat. Judul kalimat lengkap selalu mencangkup subjek dan predikat. Judul kalimat imperatif dimulai dengan suatu kata kerja dan tidak memiliki subjek. Judul varian biasanya dimulai dengan participel. b. Format Kerangka Kerangka singkat/pendek, yaitu hanya tiga atau empat judul dan subjudul. Sedangkan untuk kerangka panjang, dapat menggunakan salah satu dari ketiga cara yang tersedia. Bila menyusun judul dan subjudul, perlu diperhatikan 5 hal, yaitu : 1) Tempat ide-ide yang paling penting pada tingkat tertinggi, lalu pertimbangkan panjang laporan, subjek, dan pembaca. 2) Sedapat mungkin cobalah untuk menjaga keseimbangan masing-masing bagian. 3) Jika anda membagi suatu topik paling tidak anda mempunyai dua subjudul. 4) Gunakan pertimbangan dengan baik, jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit untuk subjudul.

5) Tidak pernah menggunakan judul laporan sebagai bagian judul.

c. Pararelisme dalam Judul
Semua judul harus pararel, artinya mempunyai tingkat yang sama dalam setiap bagian kernagka. Ini berarti bahwa judul harus mempunyai bentuk gramatikal yang sama, seperti semua merupakan kata benda, frase, atau kalimat.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut 1. Laporan bisnis merupakan hal yang paling penting yang digunakan dalam suatu perusahaan. 2. Laporan bisnis bertujuan untuk membantu manajer perusahaan atau usaha tertentu melihat titik-titik kurang, atau lebih dalam perusahaan agar bisa terus berkembang. 3. Pada laporan bisnis bagian-bagian yang tercantum di dalamnya: pendahuluan, isi laporan, dan penutup. B. Saran

Saran dari penulis adalah agar pada saat membuat laporan bisnis, harus lebih teliti lagi dan harus sesuai dengan kebenarannya. Karena jika ada satu saja dalam penulisan laporan bisnis itu salah, maka dalam pengambilan keputusan oleh manajer juga akan salah.

DAFTAR PUSTAKA
Purwanto Djoko. Komunikasi Bisnis ,Ed.3.Surakarta : Penerbit Erlangga. 2006