Show Teknik bernyanyi secara berkelompok terbagi menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah unisono. Meski berkelompok, bernyanyi unisono harus dilakukan dengan satu suara. Unisono dapat dilakukan tanpa persiapan atau sekadar lebur dalam kebersamaan. Berdasarkan informasi dari Jurnal Inovasi Pembelajaran Bernyanyi Unisono dengan Metode Solatmingkom di SMP Nasima Semarang karya Archangela Gilarni J. I. dan Wadiyo (2019), diperlukan teknik vokal yang tepat untuk bernyanyi unisono. Teknik tersebut meliputi intonasi, artikulasi, phrasering, pernapasan, resonansi, dan sikap badan. Lantas, apa yang dimaksud dengan unisono? Simak penjelasannya melalui artikel berikut ini. Ilustrasi Unisono Foto: UsplashSecara etimologi, unisono berasal dari kata “uni” yang artinya satu dan “sono” yang berarti suara. Menurut Purnomo (2016:33), unisono adalah bernyanyi satu suara seperti menyanyikan melodi suatu lagu. Mengutip buku Pak Presiden Menyanyi yang ditulis oleh Yapi Tambayong (2011), unisono adalah satu suara yang padu antara vokal lelaki dan perempuan. Sementara itu, menurut Kemdikbud (2020) dalam buku Modul 3: Menyanyikan Lagu dengan Satu Suara dalam Bentuk Unisono, unisono didefinisikan sebagai cara bernyanyi secara berkelompok dengan satu suara. Di sisi lain, unisono juga diartikan dengan menyanyikan lagu hanya melodi pokoknya saja secara bersama-sama. Menyanyi secara unisono menjadi tahapan awal sebelum menyanyi dengan paduan suara yang merupakan perpaduan suara satu, suara dua, atau suara tiga. Menyanyi unisono tidak dapat dilakukan seorang diri, namun harus melibatkan sekumpulan orang dengan satu suara. Ketika menyanyi unisono, diperlukan kerja sama yang baik agar suara yang dikeluarkan menjadi harmoni. Teknik Pernapasan dalam Bernyanyi UnisonoMengutip buku Modul 3: Menyanyikan Lagu dengan Satu Suara dalam Bentuk Unisono yang ditulis oleh Kemdikbud (2020), teknik pernapasan dalam bernyanyi unisono dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yakni:
Istilah-istilah Teknik VokalAda banyak istilah teknik vokal yang perlu diketahui, antara lain:
Jakarta - Unisono adalah salah satu teknik bernyanyi berkelompok dengan satu jenis suara, seperti menyanyikan melodi suatu lagu. Menyanyi secara unisono tidak dapat dilakukan dengan seorang diri, melainkan dilakukan oleh sekumpulan orang dengan satu suara. Partitur lagu [tulisan untuk menyimpan nada-nada] bernyanyi unisono hanya melodi pokoknya saja. Sederhananya, unisono diartikan sebagai teknik bernyanyi dengan satu jenis suara, secara berkelompok. Dilansir dari modul Seni Budaya Kelas VII oleh Sarjiyem, M.Pd. MA. dan Frangky Kurniawan, S.Pd., Gr, menyanyi secara unisono adalah tahap awal sebelum menyanyi dengan paduan suara, di mana dalam paduan suara terdapat perpaduan suara 1, suara 2, maupun suara 3. Untuk dapat menyanyi unisono, dibutuhkan kerjasama antar anggotanya, sehingga suara yang ditimbulkan dapat menjadi sebuah harmoni. Contoh penerapan dalam paduan suara, misalnya, terdapat berbagai jenis suara tenor, sopran, alto dan bas. Jika dalam notasi lagu para penyanyi bertemu dengan "tanda unisono", maka yang terjadi adalah semua suara akan melebur menjadi satu atau dinyanyikan dengan bersama-sama. Lagu daerah merupakan lagu yang dapat dinyanyikan dengan bernyanyi secara unisono. Contoh lagu daerah yang dapat dinyanyikan dengan unisono diantaranya, Pinang Muda dari Jambi, Gembang Suling dari Jawa Tengah, Tokecang dari Jawa Barat, Apuse dari Papua, dan masih banyak lagi. Melatih VokalMenyanyi secara vokal grup adalah cara bernyanyi dalam kelompok kecil, yang dalam praktiknya vokal grup dapat dilakukan secara bergantian antar anggota vokal grup. Dalam bernyanyi solo maupun vokal grup dituntut untuk memiliki kemampuan vokal dan kemampuan berekspresi yang baik, sesuai dengan lagu yang dibawakan, agar menghasilkan suara dan penampilan yang indah. Latihan vokal dapat dilakukan sambil menyanyi, dengan melakukan eksplorasi lagu model untuk mengenal konsep elemen musik, yang dinyanyikan dengan cara nada dasar secara berturut-turut naik dan turun. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bernyanyi adalah teknik vokal, diantaranya:
Dalam menginterpretasikan karya musik, kita juga perlu memahami unsur-unsur musik [irama, tanda tempo, dinamika, ekspresi, dan birama], tema lagu, klimaks lagu, sikap dan penjiwaan saat bernyanyi, serta pesan dan kesan yang disampaikan dari lagu tersebut. Teknik Pernapasan Saat BernyanyiBerikut adalah beberapa teknik pernapasan dalam bernyanyi, yang dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
Simak Video "Ahmad Dhani Bakal Urus Royalti Musik Sendiri" [pal/pal] Perbesar Ilustrasi bernyanyi | Ketut Subiyanto dari Pexels Bernapas dengan Irama Cara melatih vokal dan pernapasan adalah bernapas dengan irama berbeda. Mulailah berlatih dengan bernapas pendek-pendek. Selain itu, kalian juga bisa berlatih dengan napas cepat selama kurang lebih 30 detik. Setelah itu kalian bisa berlatih bernapas sedikit lebih panjang dengan irama lambat. Seperti sebelumnya, lakukan hal tersebut selama sekitar 30 detik. Kemudian akhiri latihan kalian dengan bernapas dalam-dalam secara tenang dan teratur selama 30 detik. Tahukah kalian, mengubah irama dan panjang napas mampu meningkatkan kemampuan mengatur napas. Pastikan juga kalian dapat merasakan udara mengalir masuk ke dalam paru-paru. Khususnya saat kalian tengah menarik napas dalam-dalam. Berlatih Buang Napas Lakukan hal tersebut dengan embusan panjang yang terkendali. Biasakan juga kalian menarik napas dalam-dalam sebelum menyanyi atau berbicara. Tujuannya tentu agar kalian nantinya tidak kehabisan napas. Berikutnya luruskan lengan ke depan dan arahkan jari telunjuk ke atas. Tarik napas dalam-dalam dan bayangkan jari telunjuk kalian adalah api lilin yang hendak dimatikan. Buang napas sebanyak 5 kali. Pastikan kalian mengeluarkan embusan yang sama panjang dan memiliki kekuatan yang sama. Untuk diketahui, latihan ini mampu membuat napas kalian menjadi lebih bertenaga. Sehingga, suara yang dihasilkan nantinya tidak membosankan atau terdengar datar. Baik saat berbicara maupun bernyanyi. Lakukan Lip Trill Bagi yang belum tahu, lip trill dilakukan dengan cara menggetarkan bibir. Tujuan melakukan lip trill adalah agar suara yang dikeluarkan tidak cempreng. Jangan salah, pita suara yang terlalu sering digunakan untuk berbicara atau bernyanyi justru bisa rusak. Jika sudah rusak, biasanya suara yang dikeluarkan akan cempreng. Untuk itu, alih-alih mengeluarkan suara rendah yang parau atau kasar dari tenggorokan bagian bawah, lebih baik belajar produksi suara dari bagian depan rongga mulut. Pertama tarik napas panjang sembari rapatkan bibir, lalu lakukan lip trill. Caranya dengan mengalirkan udara melalui celah bibir hingga bibir bergetar dengan cepat. Jika sudah bisa, kalian bisa melakukan lip trill sembari bernyanyi semua nada naik turun sesuai rentang vokal. Kalian juga diperbolehkan bersenandung jika kesulitan melakukan lip trill. Cara ini berguna untuk memindahkan sumber suara dari tenggorokan ke mulut. Scroll down untuk melanjutkan membaca
Video yang berhubungan |