Ilustrasi Musyawarah. Dalam artikel terdapat contoh pengamalan sila keempat Pancasila di kehidupan sehari-hari, beserta nilai-nilai Pancasila. Show
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini contoh pengamalan sila keempat Pancasila di kehidupan sehari-hari, beserta nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Setiap sila Pancasila memiliki nilai-nilai yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam hidup bernegara. Termasuk nilai Kerakyatan pada sila keempat Pancasila. Sila keempat Pancasila berbunyi Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Contoh pengalaman sila keempat sebagai perwujudan nilai Kerakyatan, yakni menyelesaikan masalah secara musyawarah. Kemudian, tidak memaksakan kehendak saat bermusyawarah. Pancasila sebagai Dasar Indonesia. Dalam artikel terdapat contoh pengamalan sila keempat Pancasila di kehidupan sehari-hari, beserta nilai-nilai Pancasila.(IST)Baca juga: 10 Contoh Pengamalan Sila Ketiga Pancasila, Berbunyi: Persatuan Indonesia Berikut ini mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, dikutip Tribunnews.com dari beberapa sumber: Nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia dan Contohnya 1. Nilai Ketuhanan Nilai Ketuhanan terdapat dalam sila pertama Pancasila.
Dhafi Quiz Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at cp.dhafi.link. with Accurate Answer. >>
Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :
Jawaban terbaik adalah C. keempat. Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Mau menerima keputusan musyawarah dengan lapang dada merupakan contoh pengamalan Pancasila sila ....❞ Adalah C. keempat. Apa itu cp.dhafi.link??Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.
1. Topik Permasalahan : Penentangan hasil keputusan musyawarah 2. Kasus : Beberapa waktu lalu, terdapat seorang peserta musyawarah yang tidak terima dan menentang hasil keputusan musyarawah yang menyatakan jika pasangan nomor urut 2 resmi menjadi ketua dan wakil ketua karang taruna. Orang tersebut melakukan penentangan sampai berteriak dan marah-marah. Kasus ini terjadi di daerah tempat tinggal saya, tepatnya ketika pemilihan ketua dan wakil ketua karang taruna Desa Jatimulyo, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen. 3. Keterkaitan Kasus dengan Pancasila : Kasus tersebut bertentangan dengan nilai-nilai pancasila terutama sila ke-4 karena kasus tersebut melanggar etika dan sikap bermusyawarah. Di dalam sila keempat pancasila memiliki makna yang mencakup berbagai hal yang berkaitan dengan sikap dan etika yang baik dalam bermusyawarah dan demokrasi dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada. 4. Solusi Permasalahan : · Ketika kita menjadi peserta musyawarah seharusnya dapat menerima hasil keputusan dengan ikhlas dan lapang dada karena bagaimanapun hasil tersebut merupakan keputusan kita bersama dan telah disepakati. · Menurunkan sikap individualisme. · Menanamkan nilai-nilai pancasila baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. 5. Perilaku yang seharusnya dilakukan : · Menerima hasil keputusan musyawarah dengan lapang dada karena keputusan tersebut telah disepakati bersama. · Jika merasa tidak sesuai, bisa menyanggah hasil keputusan tersebut dengan cara baik-baik. tirto.id - Butir-butir pengamalan Pancasila sila ke-4 terdiri dari 10 butir, salah satunya menyatakan bahwa setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Butir-butir ini dirumuskan untuk dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari seluruh rakyat Indonesia. Pancasila terdiri dari lima dasar negara Republik Indonesia. Pancasila juga menjadi pilar ideologis bagi segenap bangsa Indonesia. Setiap sila dalam Pancasila memiliki butir-butir pengamalan yang mengandung isi dan makna untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Diambil dari bahasa Sanskerta, Pancasila terdiri dari dua kata, yaitu panca yang berarti lima dan sila yang bermakna prinsip atau asas. Dengan demikian, Pancasila bisa dimaknai sebagai rumusan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Adapun isi 5 sila dalam Pancasila yaitu (1) Ketuhanan yang Maha Esa; (2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; (3) Persatuan Indonesia; (4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan (5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Menurut buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017) yang disunting oleh Al Khanif, Pancasila harus dikemukakan isi dan artinya yang kontekstual sehingga nilai-nilainya bisa ditemukan dalam semua kebudayaan bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur Pancasila dalam realitas kondisi masyarakat akan digali sebagai solusi atau jalan keluar untuk menghadapi segala macam tantangan yang dihadapi oleh segenap rakyat Indonesia dalam segala situasi, termasuk di era globalisasi seperti sekarang ini.
Butir-Butir Pengamalan Pancasila
Butir-Butir pengamalan Pancasila pertama kali diatur melalui Ketetapan MPR No.II/MPR/1978 atau pada masa Orde Baru. Setelah rezim Soeharto tumbang pada 1998 dan Indonesia selanjutnya memasuki era reformasi, Butir-Butir Pengamalan Pancasila disesuikan kembali berdasarkan Ketetapan MPR No. I/MPR/2003. Yudi Latif melalui buku berjudul Mata Air Keteladanan: Pancasila dalam Perbuatan (2014) berpandangan bahwa rumusan ide (nilai) pokok dalam Butir-Butir Pengamalan Pancasila terlalu banyak sehingga keseluruhannya berjumlah 36 butir, bahkan belakangan menjadi 45 butir. Selain itu, lanjut Yudi Latif, butir-butir dalam suatu sila pun tidak dirumuskan secara ketat sehingga banyak tumpang-tindih. Lagipula, dalam penyusunn butir-butir tersebut, ada kecenderungan untuk mengarah pada moral perseorangan, kurang menekankan moralitas publik. Terlepas dari perdebatan mengenai Butir-Butir Pengamalan Pancasila yang dirumuskan pada era Presiden Soeharto kemudian diselaraskan di masa Presiden Megawati Soekarnoputri, berikut ini isi Butir-Butir Pengamalan Pancasila khususnya untuk Sila ke-4.
Baca juga:
Infografik Pancasila Sila Keempat. tirto.id/Fuadi
Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-4Sila ke-4 yang berbunyi “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan" dan disimbolkan dengan lambang kepala banteng mengandung 10 butir. Adapun 10 Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-4 seperti dikutip dari buku UUD 1945 dan Perubahannya: Struktur Ketatanegaraan (2008) adalah sebagai berikut:
Baca juga
artikel terkait
PANCASILA
atau
tulisan menarik lainnya
Iswara N Raditya
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|