Manfaat menjaga berperilaku hidup bersih dan sehat di rumah sesuai ejaan yang disempurnakan

Alur dan 5 Jenis Tes SIM ...

Pembuatan surat izin mengemudi (SIM) biasanya menjadi proses panjang yang dilakukan oleh para calon pengendara. Sebenarnya, tahap pembuatan SIM tidak banyak, tapi materi tesnya bisa dilakukan lebih dari satu kali. Banyak orang yang sering kali gagal di tahap ujian praktik sehingga harus bolak-balik ke kantor polisi untuk mengulang tesnya.

Tes SIM A adalah ujian yang harus dilalui oleh para calon pengemudi kendaraan roda empat dengan bobot di bawah 3.500 kilogram. Ada dua jenis SIM A yaitu SIM A perseorangan (kendaraan pribadi) dan SIM A umum (untuk kendaraan umum seperti taksi atau angkot). Para pengemudi mobil pelat kuning wajib untuk dapat memiliki SIM A umum.

Alur Pengajuan SIM A Baru

Bagi calon pengemudi yang belum pernah membuat SIM A, seluruh proses registrasi, pembayaran, hingga ujian harus dilakukan secara bertahap. Saat ini, proses pengajuan dan perpanjangan SIM A sudah bisa dilakukan dengan lebih mudah karena sudah ada SIM Online. Secara umum, berikut inilah proses yang akan dilalui oleh calon mengemudi.

Pengumpulan dokumen dan persyaratan administrasi

Seperti proses pembuatan surat izin atau dokumen resmi lain, hal pertama yang harus dilakukan oleh pemohon adalah mendaftarkan diri. Proses pendaftaran diri bisa dilakukan dengan datang langsung ke Satuan Penyelengara Administrasi SIM (Satpas). Dokumen yang disiapkan adalah formulir, 2 lembar fotokopi KTP, dan salinan ijazah/surat keterangan lulus.

Membuat surat keterangan sehat

Pemohon juga akan dimintai surat keterangan sehat dari dokter yang bisa diajukan ke klinik atau rumah sakit terdekat. Jadi, pastikan sudah menyiapkan dokumen ini sebelum melakukan proses pendaftaran, ya!

Membayar biaya pendaftaran

Jika sudah melakukan pengisian formulir dan menyerahkan dokumen-dokumen yang diminta, pemohon harus membayar biaya pendaftaran SIM A sebesar Rp120.000. Ada biaya asuransi yang bisa dibayarkan sebagai tambahan Rp30.000, tapi tidak wajib. Seharusnya, tidak ada biaya tambahan yang dikenakan saat melakukan pengurusan SIM A.

Melakukan ujian teori dan praktik

Setelah melakukan proses administrasi dan pembayaran, pemohon bisa lanjut ke tahap ujian. Jika datang langsung ke Satpas, siapkan juga dokumen di dalam map untuk diserahkan ke petugas di loket yang sudah tersedia. Pemohon memiliki kesempatan ujian ulang jika gagal, tapi tenggang waktunya cukup lama, mulai dari 7 – 30 hari.

Verifikasi data diri dan foto SIM A

Jika sudah lolos tahap pengumpulan dokumen dan ujian, pemohon akan diproses ke loket pengambilan SIM. Ya, ini saatnya bersiap untuk foto SIM, pemindaian sidik jari, dan menandatangani SIM A yang sah. Proses verifikasi ini biasanya hanya sebentar, tapi pemohon harus tetap antre untuk menunggu giliran dipanggil seperti pada tahap lainnya.

Jenis Tes SIM A untuk Calon Pengemudi

Tahap paling sulit dalam mengajukan permohonan SIM A adalah tahap ujian. Sebenarnya, sama seperti ujian pada umumnya, tes SIM A juga bisa diulang. Waktunya tidak perlu menunggu satu semester atau satu tahun, sih. Namun, akan repot jika harus bolak-balik ke Satpas bukan? Lebih baik persiapkan diri dulu untuk menghadapi ujian berikut ini.

1. Ujian Teori 30 Soal

Pada tahap pertama, pemohon akan diminta untuk melakukan ujian teori SIM A. Ujian teori untuk membuat SIM tadinya dilakukan dalam bentuk tes tertulis. Namun, format ujiannya kini sudah berubah dengan sistem aplikasi menggunakan komputer. Jadi, para pemohon tidak perlu membawa alat tulis dan bisa langsung masuk ke ruang ujian saja.

Di dalam ruangan ujian, pemohon akan diminta untuk menjawab 30 soal dalam waktu 15 menit. Tenang, soal ujian berbentuk pilihan, kok. Jawaban yang dipilih hanya perlu ditentukan benar atau salah saja. Pemohon SIM A juga tidak harus menjawab sempurna, jika berhasil menjawab 21 soal dengan skor minimal 70, pemohon akan dinyatakan lolos.

Ujian teori ini juga dilakukan dengan Audio Visual Integrated System (AVIS) sehingga para pemohon SIM A hanya perlu melihat dan mendengarkan instruksi soal di komputer. Saat sudah menjawab soal terakhir, hasil ujian teori juga akan langsung muncul pada layar komputer. Ujian dengan format AVIS ini diharapkan mampu memberikan gambaran nyata tentang situasi di jalan raya pada calon pengemudi.

2. Ujian Praktik Mengemudi

Izin mengemudi tentunya belum bisa diberikan jika kemapuan mengemudi kendaraan belum diuji. Ya, bagian ini harus dilakukan para peserta untuk dinilai di hadapan petugas. Biasanya, orang bisa mengulang tahap ini sebanyak 3 – 5 kali. Kalau bisa lolos tes kurang dari tiga kali, sahabat patut berbangga, deh.

Lalu, apa saja tes praktik yang harus dilakukan oleh para pemohon SIM A? Sebenarnya, kemampuan yang akan diujikan adalah kemampuan mengemudi dasar. Bagi yang sudah pernah mengikuti kursus mengemudi, materi ujian praktik tidak jauh berbeda dengan kemampuan yang sudah dilatih selama kursus, kok.

Berikut ini lima kemampuan yang perlu dipraktikan oleh calon pengemudi saat mengajukan pembuatan SIM A.

- Menyetir lurus (maju dan mundur)

- Menyetir zig-zag (maju dan mundur)

- Memarkir mobil secara seri dengan posisi mundur

- Memarkir mobil secara paralel

- Berhenti di tanjakan

Nah, tes yang paling sulit biasanya uji menyetir zig-zag. Ya, mungkin banyak orang berpikir pada kenyataannya, untuk apa menyetir zig-zag dalam posisi mundur. Namun, hal ini sebenarnya ditujukan untuk mengetahui semahir apa kemampuan seseorang saat berada di area menyetir yang terbatas. Jadi, coba terus berlatih agar bisa lolos ujian praktik, ya!

3. Ujian Simulator (Khusus SIM A Umum)

Nah, ujian ini sebenarnya tidak harus dilakukan oleh semua pemohon. Tes ini hanya untuk pemohon SIM A umum yang akan membawa mobil pelat kuning saja. Ujian praktik simulator akan berupa simulasi yang lebih rumit di antaranya tes balik arah, pengereman, konsentrasi, antisipasi, dan lain-lain.

Mengapa pengemudi SIM A umum harus melakukan ujian simulator? Para pengemudi kendaraan penumpang umum tentu akan menggunakan SIM A sebagai mata pencaharian sehari-hari. Bukan tidak mungkin, seseorang bisa menyetir seharian. Oleh karena itulah, konsentrasinya dan kemampuannya harus lebih andal agar penumpang selamat.

4. Ujian Psikologi

Mulai Maret 2020, ujian psikologi sudah menjadi salah satu ketentuan yang disyaratkan oleh Polda Jawa Tengah. Pemohon SIM A perlu melakukan ujian psikologis diberikan waktu 20 menit untuk melakukan tes. Hal ini diharapkan mampu mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas yang berkaitan dengan kesehatan psikologis seseorang saat berkendara.

Nah, itulah rangkaian alur dan macam-macam ujian yang harus dilakukan seseorang untuk mendapatkan SIM A. Bagi yang sedang mempersiapkan diri untuk memiliki SIM A, coba belajar dan berlatih terus agar tidak bolak-balik saat mengurus permohonan SIM, ya!

Penulis: Rizkita Darajat

Penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) sudah seharusnya menjadi kebiasaan sehari-hari. Meski terkesan sederhana, pada kenyataannya, masih banyak orang yang kurang memperhatikan pentingnya PHBS bagi kesehatan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar.

PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) adalah gerakan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. PHBS dapat diterapkan di lingkungan rumah tangga, sekolah, tempat kerja, maupun masyarakat umum.

Manfaat menjaga berperilaku hidup bersih dan sehat di rumah sesuai ejaan yang disempurnakan

Kenali Beberapa Indikator PHBS

Secara umum, gerakan PHBS meliputi berbagai langkah untuk membiasakan diri dalam menjalani perilaku hidup sehat. PHBS mencakup beberapa indikator berikut ini:

  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
  • Menggunakan toilet untuk buang air besar maupun kecil dan menjaga kebersihannya
  • Menggunakan air bersih
  • Mengonsumsi makanan sehat dan bersih, termasuk sayur dan buah-buahan
  • Menjaga kebersihan diri dengan cara mandi, memotong kuku yang panjang, dan menyikat gigi 2 kali sehari
  • Memberantas jentik nyamuk
  • Berolahraga secara rutin
  • Membuang sampah pada tempatnya
  • Menghentikan kebiasaan merokok
  • Menghindari dan tidak mengonsumsi narkoba, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA)

Dalam tatanan rumah tangga, PHBS juga mencakup pemberian ASI eksklusif, melahirkan dengan bantuan tenaga kesehatan (bidan atau dokter), menjalani imunisasi sesuai jadwal, serta memeriksakan tumbuh kembang bayi dan anak di klinik, puskesmas, atau posyandu secara rutin hingga anak berusia 6 tahun.Menjaga kebersihan dapur juga termasuk salah satu poin penting dari PHBS.

Di samping itu, protokol kesehatan selama pandemi COVID-19, seperti memakai masker, menjaga jarak fisik minimal 1 meter, serta melakukan disinfeksi secara berkala, juga termasuk dalam PHBS.

Manfaat Menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

PHBS penting untuk dijalani secara rutin karena dapat memberikan beberapa manfaat berikut ini:

1. Mencegah penyakit infeksi

Salah satu tujuan utama penerapan PHBS adalah untuk menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan. Dengan membiasakan diri hidup bersih dan sehat, Anda akan terhindar dari berbagai virus, bakteri, jamur, dan parasit penyebab penyakit infeksi.

2. Mendukung produktivitas

Badan yang sehat dan lingkungan yang bersih akan mendukung kelancaran proses belajar mengajar, bekerja, dan kegiatan lainnya. Selain itu, Anda pun akan menjadi lebih nyaman dan bersemangat dalam beraktivitas.

3. Mendukung tumbuh kembang anak

PHBS yang diterapkan di rumah tangga juga turut berperan dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak dan mencegah stunting.

Dengan kebersihan yang terjaga, anak-anak akan terlindungi dari kuman penyebab penyakit. Hal ini dapat menjadi faktor penting guna mendukung kesehatan dan tumbuh kembang anak sejak usia dini.

4. Melestarikan kebersihan dan keindahan lingkungan

Lingkungan yang bersih, asri, dan hijau pastinya akan lebih nyaman untuk dijadikan tempat tinggal. Oleh karena itu, setiap anggota masyarakat perlu menerapkan kebiasaan PHBS untuk menjaga kebersihan lingkungannya.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, tidak buang air kecil dan buang air besar di sungai, serta melakukan penghijauan dengan menanam pohon di sekitar rumah.

Di beberapa daerah di Indonesia, terutama di bagian pelosok, penerapan PHBS mungkin masih memiliki banyak kendala. Kendala tersebut umumnya berkaitan dengan ketiadaan air bersih, serta fasilitas sanitasi dan pelayanan kesehatan yang belum memadai.

Namun, kendala tersebut tidak hanya ada di daerah pelosok saja. Meski layanan kesehatan dan akses informasi di perkotaan lebih mudah dijangkau, masih banyak masyarakat perkotaan yang belum sadar akan pentingnya PHBS.

Penerapan PHBS mendatangkan banyak manfaat bagi kesehatan Anda, keluarga, dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, terapkan perilaku bersih dan sehat mulai dari diri sendiri. Jika masih memiliki pertanyaan seputar pentingnya PHBS, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.