Makhluk yang dijadikan Allah yang memiliki sifat sombong adalah

Rasulullah SAW pun dengan tegas melarang umatnya agar menjauhi sifat sombong.

Sombong/Ilustrasi

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah di bumi. Segala yang ada di muka bumi adalah hanya titipan dari Zat yang Maha Memiliki, yakni Allah Azza Wajalla.

Oleh karena itu, tidak sepantasnya manusia sebagai hamba bersikap sombong atau takabur. Karena sifat ini hanya dimiliki oleh Allah dan manusia dilarang untuk membanggakan dirinya.

Sebagaimana Allah berfirman, Janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS Luqman: 18).

Rasulullah SAW pun dengan tegas melarang umatnya agar menjauhi sifat ini. Dalam suatu riwayat Rasulullah bersabda, Maukah kuberitahukan kepada kalian siapakah penghuni neraka itu? Yaitu, setiap orang yang berperilaku bengis, kasar, dan menyombongkan diri. (HR Bukhari-Muslim).

Banyak dari manusia yang tidak tahu bahwa setan sedang berusaha dengan sekuat tenaga untuk menggelincirkan manusia dari jalan Allah. Mereka meng gunakan tipu daya yang seindah mungkin untuk mengajak ma nusia berada dalam barisannya.

Manusia yang memiliki iman dan tetap berpegang teguh kepada perintah Allah dan sunah Rasulullah akan mampu menghancurkan siasat dan bujukan setan tersebut. Dan ma nusia yang jauh dari Allah dan sunah RasulNya yang akan terpengaruhi oleh mereka.

Hal yang dilakukan setan, salah satunya, menanamkan sifat sombong dalam diri manusia bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna yang memiliki akal dan keutamaan dari pada makhluk lain. Selain itu, hasil yang didapat adalah dari kerja keras sendiri tanpa ada campur tangan Allah SWT. Na'udzu billah.

Balasan Allah SWT kepada orang-orang yang demikian adalah siksa yang pedih di akhirat nanti. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, Tiga golongan yang kelak Allah tidak akan berbicara kepada mereka, tidak akan membersihkan mereka (dari dosa), dan tidak akan melihat mereka (dengan pandangan rahmat), sedang mereka akan memperoleh siksa yang amat pedih, yakni laki-laki yang berzina, pemimpin yang berdusta, dan orang miskin yang sombong.

  • sombong
  • sifat sombong
  • bahaya sombong

Makhluk yang dijadikan Allah yang memiliki sifat sombong adalah

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...

Makhluk yang dijadikan Allah yang memiliki sifat sombong adalah
source: daaruttauhud.org

Memiliki segenap kelebihan tentu membuat diri kita sebagai manusia menjadi sangat bangga. Sebut saja mempunyai orangtua yang masih lengkap, pandai, dan sempurna dalam hal materi maupun non-materi. Selain itu dikelilingi oleh teman-teman yang setia, memiliki jabatan dan dihormati sungguh merupakan nikmat dan karunia yang luar biasa yang diberikan Allah SWT. Namun, acapkali manusia lupa bahwa ketika dirinya dilahirkan ke dunia yang fana ini, membawa kelebihan dan juga kekurangan. Jika terlalu sibuk hanya dengan kelebihan tanpa memperhatikan kekurangan diri, inilah yang menjadikan manusia lupa dan terlena sehingga jatuh pada yang namanya kesombongan.

Sombong adalah salah satu sifat yang tercela. Dalam ajaran islam, sombong diibaratkan jubah atau selendang Allah SWT. Jika ada manusia berlaku sombong maka dia diibaratkan telah memakai atau mencuri jubah / selendang Allah SWT tersebut. Karena sejatinya yang berhak untuk sombong adalah Allah SWT sebab Dia-lah yang Maha Sempurna lagi Maha Memiliki segalanya. Sifat sombong juga dapat mendatangkan kemudharatan pada orang yang memilikinya sehingga tidak ada kebaikan sama sekali jika seorang manusia berlaku sombong.

Lebih lanjut, orang-orang yang berlaku sombong mendapatkan ancaman dari Allah SWT. Sehingga apabila dia tidak segera menyadari kesalahannya karena berlaku sombong, maka ancaman tersebut benar-benar akan berlaku pada dirinya. Di dalam Al-Qur’an Surah Luqman ayat ke 18, Allah SWT berfirman yang artinya : “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (berlaku sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” Dalam Hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW juga bersabda yang artinya : “Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun sebesar bji sawi.”

Hal ini menunjukkan bahwa ancaman bagi para orang yang memiliki sifat sombong lagi angkuh benar-benar dahsyat. Telah dipastikan untuk tidak bisa masuk ke dalam surga dan diberi tempat dalam neraka Jahannam. Di dalam kisah-kisah teladan telah banyak dituliskan mengenai akhir yang diterima oleh para pelaku sombong ini. Iblis, adalah makhluk Allah SWT yang awalnya memiliki kedudukan yang tinggi setara dengan malaikat, memiliki fisik rupa yang bagus, dan bertempat tinggal di surga. 

Tetapi dalam sekejap, semuanya itu sirna berbalik 180 derajat dikarenakan kesombongannya melawan perintah Allah SWT ketika disuruh sujud menghormati Nabi Adam a.s. sebagai makhluk baru berjenis manusia dan yang akan menjadi khalifah di bumi. Karena kesombongannya, Iblis pun dikutuk dan dilaknat menjadi buruk rupa, diturunkan derajatnya sebagai makhluk terendah dari semua makhluk yang Allah SWT ciptakan, diusir dari surga dan dikekalkan menjadi penghuni neraka selama-lamanya.

Beberapa manusia ada yang meniru jejak Iblis dan menjadi sombong sehingga menerima akibat yang buruk di akhir hidupnya. Sebut saja Fir’aun yang ditenggelamkan dan Namrud yang diadzab akibat kesombongannya. Ada pula Qarun yang dibenamkan kedalam tanah beserta hartanya dan para pembesar Quraisy yang semuanya diakibatkan oleh kesombongan tidak mau menerima kebenaran yang telah disampaikan.

Agar tidak ikut menjadi orang yang sombong lagi celaka, dibawah ini ada 3 hal yang dapat dijadikan sebuah pegangan yaitu :

  1. Tanamkan sifat rendah hati. Sifat ini dapat membentengi kita dari sifat sombong karena merasa diatas kita masih ada yang lebih hebat.
  2. Perkuat keimanan kepada Allah SWT. Orang-orang yang senantiasa menjada keimanan sudah pasti aka terhindar dari sifat sombong karena telah mengetahui apa akibat yang akan diterima oleh orang-orang yang berlaku sombong dan kesombongan adalah hal yang dibenci oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW.
  3. Selalu ingat akan kekurangan diri. Dengan begini, tidak akan ada kesempatan untuk kita berbuat sombong sebab merasa diri kita masih banyak kekurangan yang tidak sepantasnya menjadikan kita dapat berlaku sombong.

Penulis: Firhand Ali Affandy

Editor: Hilya Maylaffayza (Komuniasik Campus Ambassador Batch 2)

Humas IAIN Parepare — Pelaksana tausyiah Ramadhan secara daring pada meeting ASN IAIN Parepare, Kamis,14/5/2020 di bawakan oleh pejabat administrasi dari Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam. Hilmiah, Kasubag AUK, bertindak sebagai pengarah acara dan Kasubag AKA, ustas Amiruddin sebagai pembawa tausyaiah Ramadhan.

Ustas Amiruddin memperingatkan para peserta dalam tausyiahnya dengan menguraikan bahaya kesombongan bagi manusia atau pun bagi kehidupan. Menurutnya, sombong adalah melihat diri sendiri lebih besar dari orang lain. Orang sombong itu memandang dirinya lebih sempurna dan memandang orang lain rendah atau hina dibandingkan dirinya.

Makhluk yang dijadikan Allah yang memiliki sifat sombong adalah
Kasubag AUK Fakshi, Hilmiah saat mengarahkan acara tausyiah

Dalam sebuah hadist, sebut ustas Amiruddin, Rasulullah bersabda “Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia” (H.R. Muslim). Mengapa manusia dihinggapi rasa kesombongan? Menurut ustas Amiruddin, manusia dihinggapi kesombongan karena beberapa hal, yaitu; 1) Selalu membanggakan diri; 2) Meremehkan atau merendahkan orang lain; 3) Selalu menonjolkan diri atau CCM (cari-cari muka); dan 4) Mengikuti hawa nafsu.

Selain itu, menurutnya ada juga 4 tempatnya orang sombong, yaitu; 1) Kecantikan/ketampanan; 2) Kekayaan; 3) Orang berilmu; dan 4) Pangkat dan jabatan. “Karena menganggap dirinya cantik, kaya, pejabat, atau berilmu maka meremehkan, merendahkan dan menghina orang lain,” ulas ustas Kasubag AKA Fakshi ini.

“Ada beberapa contoh kesombongan yang terjadi pada masa terdahulu. Misalnya Fir’aun, karena kekuasaan membuatnya sombong dan menyatakan diri sebagai Tuhan. Tapi pada saat ditenggelamkan oleh Tuhan, dia tidak mampu menolong dirinya sendiri. Begitu pun Raja Namrud, karena kepintarannya dia menjadi sombong dan membuat patung untuk disembah manusia, tapi akibatnya dia terbunuh oleh patungnya sendiri.” katanya menguraikan.

Kesombongan, lanjut ustas Amiruddiin adalah dosa pertama yang dibuat oleh Iblis pada saat diperintahkan sujud kepada Adam. Tetapi iblis menolak sujud karena merasa diri lebih mulia dari manusia (Adam) yang diciptakan dari tanah, sementara iblis berasal dari api. Kesombongan iblis tersebut menyebabkan kemurkahan Allah dan melaknatnya. “Kesombongan iblis tersebut adalah dosa yang pertama dan dosa pertama yang dilaknat oleh Allah Swt,” tegas ustas Amiruddin sambil membacakan Q.S. al- Baqarah ayat 34.

Dalam tausyiah ini, ustas Amiruddin mengurai panjang lebar mengenai bahaya dari sombong bagi manusia. Sederet dalil-dalil disampaikan terkait kesombongan ini, baik dari al- Quran mau pun hadist. “Orang sombong itu termasuk golongan kafir dan termasuk syirik (Q.S. Shad ayat 73-74). Orang sombong tempat kembalinya di neraka (Q.S. Az- Zumar ayat 72). Kesombongan adalah tirai penghalang masuk Syurga (Q.S. al- ‘Araf ayat 13). Allah tidak menyukai orang-orang sombong (Q.S. an- Nahl ayat 22-23).”

Kesombongan merupakan keburukan bagi kehiduapan. Mengapa? Orang sombong tidak bisa berbuat adil dan ikhlas karena selalu meremehkan orang dan menganggap dirinya sempurna sehingga merasa dirinya paling benar. Selain itu, ustas Amiruddin menyebut kesombongan adalah dosa besar dan balasannya neraka jahannam. “Jadi apa yang harus disombong di muka bumi ini? Sementara bahaya kesombongan itu sangat berat, baik di dunia mau pun di akhihat,” tandasnya.