Luka lecet yang sudah dibersihkan dan diobati sebaiknya ditutup dengan

CARA MERAWAT LUKA LECET DI RUMAH
Tuesday, 03 September 2019 5,445 Deswira Umar

Luka lecet yang sudah dibersihkan dan diobati sebaiknya ditutup dengan

Luka adalah salah satu jenis cedera pada kulit yang mengalami robek, teriris, tertusuk, atau ketika terkena benda tumpul sehingga menyebabkan memar. Terdapat banyak jenis luka yang dapat merusak kulit termasuk luka lecet (abrasi), luka robek (laserasi), cedera ruptur, tusukan, dan luka menembus lapisan kulit. Banyak luka dengan kedalaman yang dangkal membutuhkan pertolongan pertama termasuk pembersihan luka dan pembalutan luka.

Luka dan lecet ringan biasanya tidak membutuhkan pertolongan dari dokter. Cukup dengan beberapa langkah perawatan luka berikut ini, kulit akan sembuh seperti sedia kala.

Langkah yang harus dilakukan adalah cuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan perawatan luka, untuk menghindari infeksi. Setelah itu, baru lakukan beberapa hal berikut ini:

  1. Perdarahan pada goresan dan luka ringan biasanya akan berhenti sendiri. Jika tidak, beri tekanan lembut pada luka dengan kain yang bersih. Posisikan luka menghadap ke atas.
  2. Bilas luka dengan air bersih dan mengalir. Sekitar luka boleh dibersihkan dengan sabun, tapi tidak pada lukanya, untuk menghindari iritasi.
  3. Jika masih ada kotoran atau benda yang tertancap pada luka setelah dibersihkan, gunakan pinset steril (yang telah dibersihkan dengan alkohol) untuk mencabutnya. Jika masih ada yang tertancap, pergilah ke dokter agar dapat dilakukan pembersihan luka secara menyeluruh, guna mengurangi risiko infeksi dan tetanus.
  4. Tidak perlu menggunakan cairan hidrogen peroksida, obat merah, atau larutan antiseptik yang mengandung iodine, karena dapat menimbulkan iritasi pada luka.
  5. Oleskan krim atau salep antibiotik untuk membantu menjaga permukaan kulit tetap lembap. Obat ini memang tidak membuat luka cepat sembuh, tapi bisa mencegah infeksi sehingga proses penyembuhan luka dapat berjalan dengan baik. Namun jika muncul ruam pada kulit, segera hentikan penggunan salep.
  6. Perban luka untuk menjaganya tetap bersih dan terhindar dari bakteri. Jika luka atau goresannya kecil, tidak perlu diperban.

Jika luka cukup dalam, menganga, dan terlihat lemak atau otot, segeralah pergi ke rumah sakit atau klinik untuk dijahit. Pada luka yang dalam atau kotor, suntikan tetanus mungkin dibutuhkan dalam perawatan luka. Begitu juga bila Anda belum disuntik tetanus dalam jangka waktu lima tahun terakhir.

Disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter apabila luka tidak kunjung sembuh, menjadi kemerahan, bengkak, terasa semakin nyeri, atau ada nanah yang keluar.

Elise Dwi Ratnasari | CNN Indonesia

Jumat, 07 Sep 2018 08:59 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Luka terbuka atau luka di permukaan kulit adalah hal yang sering terjadi. Hanya saja luka ini kerap dianggap sepele dan cenderung tak diobati karena dianggap sebagai luka ringan.Banyak orang enggan mengobati luka tersebut karena malas ataupun tak ingin merasakan perih. Daripada perih lebih baik didiamkan saja, toh nantinya akan sembuh sendiri.Padahal menurut dokter spesialis luka Adisaputra Ramadhinara sebenarnya perawatan luka dapat dilakukan tanpa rasa perih tetapi tetap efektif menyembuhkan luka. 
"Dalam dunia medis, direkomendasikan cairan pembersih luka dengan kandungan Polyhexamethylene Biguanide atau PHMB. Dia enggak ada sensasi perih, lebih nyaman dan efektif," kata dia saat acara Hansaplast di Ciputra Artpreneur, Lotte Shopping Avenue, Jakarta Selatan, Rabu (5/9). Menurutnya, tahapan membersihkan luka merupakan tahapan penting dalam perawatan sehingga diperlukan cairan antiseptik yang aman untuk jaringan. PHMB merupakan zat antiseptik yang banyak digunakan oleh para dokter. Selain nyaman dan efektif, kata Adi, PHMB tidak memiliki warna sehingga tidak mengubah kondisi luka pasien dan tidak mengganggu proses pemeriksaan. Umumnya, orang membersihkan luka dengan alkohol karena dianggap dapat membersihkan kuman. Rupanya anggapan ini tidak tepat sebab alkohol merupakan salah satu jenis zat disinfektan dan dapat menghambat pemulihan jaringan. Setelah luka dibersihkan dengan cairan antiseptik, sebaiknya tutup luka. Di tahap ini pun, masih banyak yang menganggap luka yang ditutup akan lama pemulihannya. Padahal ini juga tidak benar. "Luka yang terbuka memberikan peluang tinggi terhadap kontaminasi bakteri. Riset pada 1962 membuktikan kalau luka yang ditutup akan lebih cepat sembuh daripada yang tidak. Pada 1963 dicoba pada manusia dan hasilnya sama," jelas Adi. Lebih lanjut ia berkata bahwa luka dalam kondisi lembap akan lebih cepat pulih. Menurut Adi, luka tidak boleh dalam kondisi kering atau basah. "Kondisi lembap akan memperlancar proses pembuangan jaringan mati atau autolisis. Ini kalau di luka biasanya warnanya kuning, sebaiknya dibuang saat mengganti plester," imbuhnya. Luka kering bukan indikator bahawa luka telah sembuh. Adi mengingatkan sembuh berarti kulit kembali ke bentuk semula. Jika ada perubahan, kemungkinan hanya pada warna kulit saja. Luka yang mengering menimbulkan koreng yang justru memperlambat pertumbuhan jaringan kulit baru. Ia menjelaskan jika di medis, koreng justru harus diambil agar luka bisa cepat pulih. "Meski luka sederhana, jangan sampai salah perawatan. Luka sederhana nanti bisa jadi luka kronik hingga menimbukan komplikasi," katanya.

(chs/chs)

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA

Halodoc, Jakarta - Luka gores seringkali terjadi dan membuat darah mengalir. Hal itu tentu sangat terasa menyakitkan. Bahkan, luka gores yang berukuran lebar biasanya perlu diobati dengan dijahit. Karena jika tidak, luka ini bisa saja mengalami infeksi karena terkontaminasi kotoran dan bakteri. Nah, luka gores biasanya akan terasa perih dan menyakitkan. Mengapa bisa begitu?

Luka Gores Terasa Perih, Ini Alasannya

Jika kamu melakukan banyak aktivitas dalam satu hari, luka gores bisa saja terjadi dan sulit untuk mencari tahu apa yang jadi penyebab pasti dari kondisi ini. Luka ini dapat timbul karena gesekan ringan yang terjadi secara terus-menerus, tergores kuku, gesekan celana yang terlalu ketat, bahkan gigitan kutu saat kamu tertidur.

Luka ini terasa begitu perih karena adanya rangsangan pada ujung-ujung serabut saraf pada permukaan kulit dan adanya peradangan pada jaringan di sekitar luka. Jika hal ini terjadi pada dirimu, kamu bisa melakukan beberapa langkah di bawah ini sebagai upaya penyembuhan pada luka gores yang kamu alami. Beberapa langkah tersebut, antara lain:

1. Bersihkan Luka Sampai Bersih

Jika kamu mengalami luka gores, luka ini wajib untuk dibersihkan. Karena luka yang kotor bisa saja menyebabkan infeksi lanjut. Pertama-tama, kamu  bisa membersihkan luka dengan membasuhnya dengan air untuk memastikan bahwa kotoran yang terdapat pada luka telah hilang. Kemudian, semprotkan Hansaplast Spray Antiseptik yang tidak perih, tidak berwarna, juga tidak berbau sehingga aman digunakan pada luka.

2. Lindungi Luka dengan Plester agar Tetap Lembab

Setelah menyemprotkan Hansaplast Spray Antiseptik, kamu harus menjaga bagian yang luka agar tetap lembab. Selama ini, penanganan luka yang tidak tepat justru membuat luka jadi lebih lama sembuh. Agar cepat sembuh, luka bukannya harus dibuat kering atau diangin-anginkan, melainkan harus dijaga agar lembab. Kondisi lembab ini dapat membantu sel fibroblas untuk pembentukan jaringan baru sehingga luka menutup dengan sempurna. Gunakan Plester Hansaplast untuk melindungi luka sehingga tetap lembab dan terlindung dari debu dan kotoran. Plester Hansaplast juga tersedia dengan berbagai pilihan jenis dan ukuran yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan.

3. Gunakan Salep untuk Agar Luka Lebih Cepat Sembuh 2x Lebih Cepat

Agar proses penyembuhan luka dua kali lebih cepat, oleskan Hansaplast Wound Care Ointment yang untuk membantu penyembuhan luka dua kali lebih cepat*. Salep luka dari Hansaplast ini juga mampu mempercepat proses penyembuhan secara alami, serta mencegah risiko timbulnya bekas luka. Perlu diperhatikan, jika kamu ingin menutup kembali luka dengan plester, pastikan penggunaan salep sebelumnya dioles di bagian luka dan di bawah Wound Pad warna putih. Hal ini dilakukan agar plester dapat merekat dengan sempurna.

Nah, kamu bisa mengikuti langkah-langkah di atas sebagai upaya pertolongan pertama pada luka ringan. Perlu diketahui, jika luka tidak diobati dengan cara yang benar maka dapat terjadi infeksi pada luka sehingga menyebabkan kerusakan pada kulit. Tak hanya itu, proses penyembuhan luka pun jadi tertunda. Bukan tidak mungkin, nantinya infeksi bisa menyebar ke bagian kulit yang lebih dalam sehingga mengakibatkan kondisi kesehatan menjadi lebih serius.

Jika luka tidak kunjung membaik, ini saatnya untuk diskusikan lebih lanjut dengan dokter. Luka yang memerlukan perawatan medis lanjutan adalah luka pada bagian wajah, luka gores yang cukup dalam, cedera akibat gigitan hewan, dan luka gores yang disebabkan oleh benda yang berkarat. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk bisa menghubungi dokter dan membahas masalah kesehatan yang kamu alami. Tunggu apa lagi? Download aplikasinya segera di Google Play atau App Store!

Luka lecet yang sudah dibersihkan dan diobati sebaiknya ditutup dengan