Lagu daerah yang berasal dari sumatera barat antara lain

Bukan hanya memiliki pesona wisata alam yang memukau hingga kulinernya yang sangat erat dengan kehidupan masyarakat Indonesia, Sumatra Barat juga memiliki pesona budaya yaitu lagu daerah yang telah terkenal di wilayah Indonesia. Lagu-lagu ini memiliki makna pesan tersendiri yang tentunya erat dengan kehidupan masyarakat Sumatra Barat, khususnya budaya merantau.

Semua lagu populer Sumatra Barat ini banyak di antaranya sering dibawakan dalam acara lagu hari raya nasional, perlombaan tari atau bahkan nyanyian anak-anak sebelum pulang sekolah.

Nah, untuk mengulas lebih dalam. Inilah lima lagu daerah Sumatra Barat yang paling populer beserta makna dari lagu tersebut.

Lagu "Kampuang Nan Jauh di Mato" merupakan lagu populer yang pertama. Lagu ini sudah sangat erat dengan kehidupan masyarakat Sumatra Barat ini juga masuk sebagai daftar populer lagu daerah di Indonesia.

Lagu hasil karya Mahyuddin ini memiliki makna yang dalam tentang bagaimana budaya dan nilai yang dianut oleh masyarakat Sumatra Barat yaitu budaya merantau. Lagu ini bercerita tentang kerinduan yang amat dalam kepada orangtua dan teman sepergaulan karena harus menempuh perjalanan kehidupan di tanah orang.

Di dalam pikirannya, ia membayangkan bagaimana kehidupan kampung halamannya yang dikelilingi gunung dan masyarakat yang cinta akan gotong royong.

Baca Juga: 5 Lagu Daerah Sumsel yang Memiliki Makna Filosofis Hidup yang Dalam

Jika orang baru mendengar dan belum paham makna lagu ini, maka lagu "Ayam Den Lapeh" hanyalah lagu dengan irama yang riang. Padahal lagu ini adalah lagu yang cukup sedih. Ayam den lapeh yang artinya ayamku lepas yang memaknai seorang kekasih yang pergi dari pelukan.

Lagu yang memiliki pola lirik lagu layaknya pantun ini diciptakan oleh Abdul Hamid. Lewat lagu ini kita diingatkan untuk menjaga dan merawat kekasih dengan baik dan tulus agar dia tidak pergi ke pelukan lain.

Lagu "Kembanglah Bungo" yang diciptakan oleh Syofyan Na’an yang menceritakan kemagahan rumah adat kebanggaan Sumatera Barat yaitu Rumah Gadang.

Lagu "Kembanglah Bungo" memiliki makna bahwa Rumah Gadang bukanlah hanya sebatas rumah adat. Rumah Gadang adalah rumah pusaka, rumah seni, rumah kebanggaan yang dirindukan dan tempat tersimpannya apa yang ada di Tanah Minang.

Baca Juga: Sarat Makna dan Tradisi, Ini 5 Lagu Daerah Aceh yang Paling Terkenal

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

10 daftar lagu daerah Minangkabau yang paling populer.

GridKids.id - Kids, lagu daerah adalah sebuah lantunan yang populer dan dinyanyikan di masyarakat suatu daerah.

Lagu daerah serupa dengan lagu kebangsaan namun statusnya lebih bersifat kedaerahan.

Kamu tentu perlu mengetahui lagu daerah yang merupakan salah satu bentuk pelestarian kebudayaan Nusantara.

Artikel ini akan membahas mengenai 10 daftar lagu daerah Minangkabau yang paling populer.

Wah, lagu apa sajakah itu?

Sumatera Barat identik dengan kebudayaan Minangkabau yang memiliki banyak seniman, terlebih di dunia musik.

Lagu-lagu daerah Minangkabau enggak cuma dikenal di tanahnya sendiri, akan tetapi telah memperoleh penghargaan secara nasional, lo.

Berikut ini pembahasan mengenai sejumlah lagu daerah Minangkabau yang paling populer di kalangan masyarakat.

Daripada penasaran, langsung simak ulasannya, yuk!

Baca Juga: Lirik dan Makna Lagu Janger, Lagu Tradisional yang Berasal dari Bali

10 Daftar Lagu Daerah Minangkabau yang Paling Populer

Sumatera Barat tepatnya berada di daerah Minang menang terkenal dengan lagu-lagu daerah.

Lagu Daerah Sumatera Barat – Setiap provinsi pasti memiliki Lagu Tradisional yang melambangkan ciri khas daerah mereka masing-masing, tak terkecuali dengan Sumatera Barat yang punya banyak daftar lagu tradisional yang telah dikenal luas.

Selain sebagai ciri khas, juga menjadi bukti bahwa begitu beragamnya budaya yang ada dan harus selalu dilestarikan keberadaannya.

Daftar Lagu Tradisional asal Sumatera Barat, selain menjadi karakteristik tersendiri, tiap-tiap lagu yang ada umumnya memiliki makna dan filosofi yang melekat, biasanya berkaitan erat dengan kehidupan sosial, kemasyarakatan, keagamaan hingga hubungan keluarga atau asmara.

Soal ketenaran, Lagu daerah dari Sumbar memang tidak asing lagi di telinga kita. Selain irama dan makna yang dalam, alat musik yang mengiringi juga terkesan sederhana namun sangat indah untuk didengar.

Sebagai contoh adalah lagu Lagu Minang populer berjudul “Usah diratok’i”, yang bahkan sering dinyanyikan oleh selebriti papan atas tanah air, sebut saja Andre Taulany pada beberapa episode Talk Show yang diisinya, misalnya di Ini Talk Show, Opera Van Java dan lain-lain.

Lagu Daerah Sumatera Barat Paling Populer

Yang menjadi keunikan tersendiri dari Lagu-Lagu Tradisional Indonesia dari Sumatera Barat ini adalah, Liriknya yang terkadang sulit untuk dimengerti maupun maksud yang terkandung didalamnya. Sehingga jika tidak mengerti bahasa Minang, maka untuk bisa mengerti akan semakin sulit.

Oke langsung saja. Dibawah ini adalah Daftar Lagu Daerah Sumatera Barat beserta Penjelasannya, yang saya rangkum dari beberapa sumber di internet. Oke, Check this out. Simak ulasannya dibawah ini.

1. Ayam den Lapeh (Ayamku Lepas)

Lagu Ayam Den Lapeh ini dipopulerkan oleh Elly Kasim. Lantunan lagu ini tidak hanya bergema di Sumbar saja, tapi juga ke pelosok Nusantara bahkan mancanegara. Jika judulnya diterjemahkan, maka artinya adalah “Ayamku Lepas”.

Sebenarnya, makna dalam lagu tradisional Sumatera Barat yang satu ini sangatlah dalam. Meskipun jika diartikan hanyalah seekor ayam yang lepas, namun kata ‘Ayam’ disini bukan selayaknya ayam liar ataupun peliharaan.

Di zaman dahulu, Ayam merupakan peliharaan yang sangat berharga dan tinggi harganya, sehingga hanya mereka yang punya status tertentu yang bisa memiliki dan memeliharanya.

Yang masih kurang Paham, simak dulu Ciri-ciri Lagu Daerah di artikel ini.

Dan jika dibawa ke zaman sekarang, maka yang dimaksud ‘Ayam’ tersebut adalah sesuatu yang sangatlah berharga, maka jika hilang, pasti menimbulkan kesedihan akan dicari hingga kemanapun.

Berikut Lirik Lagu Ayam den Lapeh beserta terjemahannya

Luruihlah jalan Payakumbuah Lurus jalan menuju Payakumbuh Babelok jalan Kayu Jati Berbelok jalan Kayu Jati Dima hati indak kan rusuah Bagaimana hari tidak rusuh Ayam den lapeh, ohoi … ayam den lapeh

Ayamku Lepas, ohoi … Ayamku Lepas

Mandaki jalan Pandai sikek Menanjak jalan ke Pandai Sikek Manurun jalan ka Biaro Menurun jalan ke Biara Di ma hati indak maupek Bagaimana hati tidaklah kesal Awak takicuah, ohoi … ayam den lapeh

Aku terkecoh, ohoi … Ayamku Lepas

Sikua capang sikua capeh Seekor cacat karena berlebih, seekor cacat karena kurang Saikua tabang sikua lapeh Seekor terbang seekor lepas Tabanglah juo nan karimbo Terbang jauh ke dalam hutan Ai lah malang juo

Oh malang nya

Pagaruyuang jo Batusangka Pagaruyung dan Batusangkar Tampek mandaki dek urang Baso Tempat mendaki / berjalan orang Baso Duduak tamanuang tiok sabanta Duduk bermenung berkali-kali Oi takana juo

Oh teringat selalu

Den sangko lamang nasi tuai Kusangka lemang nasi tuai Kironyo tatumpah kuah gulai Ternyata tertumpah kuah gulau Awak ka pasa alah usai Aku ke pasar tapi sudah usai / tutup Oi lah malang denai Oh malangnya nasibku O hoi … ayam den lapeh O hoi … Ayamku Lepas O hoi … ayam den lapeh

O hoi … Ayamku Lepas

Baca juga : Gerakan dan Tujuan dalam Tari Piring

2. Bareh Solok (Beras Solok)

Lagu Daerah Sumatera Barat berikutnya berjudul Bareh Solok. Sesuai dengan namanya, lagu ini berasal dari Kabupaten Solok. Sejak zaman dulu, Solok memang terkenal dengan beras hasil tani mereka yang rasanya sangat enak, menggugah selera dan mampu meningkatkan selera makan semua orang.

Bahkan dalam lirik lagunya tersebut, terdapat lirik yang menyebutkan ketika seseorang memakannya, lalu dia tidak menyadari bahwa mertuanya sedang lewat. Begitulah ibarat enaknya nasi dari beras tersebut.

Nah, dibawah ini adalah Lirik lagu Bareh (Beras) Solok.

Bareh Solok tanak di dandang dipagatok ulam pario Bunyi kulek cando badendang

dek ditingkah, ehem, si samba lado

Bareh Solok bareh tanamo bareh Solok lamak rasonyo Bareh solok bareh tanamo

bareh solok lamak rasonyo

Urang Sumpu jalan barampek si Singkarak singgah dahulu Bareh baru makan jo pangek indak nampak, ehem, mintuo lalu Bareh Solok bareh taamo bareh Solok lamak rasonyo Bareh solok bareh taamo

bareh solok lamak rasonyo

3. Kampuang nan Jauah di Mato (Kampung yang jauh dimata)

Lagu Daerah Sumatera Barat berikutnya ini menceritakan tentang sesuatu yang menbuat Masyarakat Minang menjadi terkenal, yakni kebudayaan untuk Merantau. Kita semua tahu, bahwa setelah pemuda Minang beranjak dewasa, mayoritas dari mereka akan pergi merantau.

Nah, pada lagu ini, menceritakan tentang seseorang yang merantau jauh dari kampung halamannya di Minangkabau. Dia terkenang-kenang dengan suasana kampung yang damai, keluarga, sejuknya kampung dan yang gemar bergotong-royong.

Berikut ini adalah Lirik Lagu Kampuang nan Jauah Dimato

Kampuang nan jauh di mato Gunuang sansai bakuliliang Den takana jo kawan-kawan den lamo

Sangkek basuliang-suliang

Panduduaknyo nan elok Nan suko bagotong-royong Kok Susah samo samo diraso

Den takana.. jo kampuang

Takana….. Jo kampuang….. Induak ayah adiek sadonyo Raso maimbau-imbau den raso

Den takana jo kampuang….

Takana Jo kampuang..
Takana Jo kampuang..

4. Tak Ton Tong

Lagu daerah asal Sumbar berikutnya berjudul Tak Ton Tong. Lagu ini pernah dipopulerkan oleh Oslan Husein, serta pernah ditampilkan pada ulang tahun ke-50 ASEAN. Melalui beberapa perkembangan, lagu ini hadir dengan versi baru / populernya.

Pada versi aslinya, Lagu Tak Ton Tong bercerita tentang seseorang yang dulunya punya suami dengan pangkat dan kekuasaan tinggi, namun karena sesuatu sebab, akhirnya sekarang hanya bekerja sebagai tukang padati / tukang becak.

Nah, dibawah ini adalah Lirik Lagu Tak Ton Tong versi aslinya :


Tak tontoang galamai jaguang Tagunda-gunda lah kacambuang basi Yo dahulu lah balaki ajuang

Kini lah balaki lah tukang padati

Tak tontoang galamai jaguang Tagunda-gunda lah kacambuang basi Lah dek a lah duduak bamanuang

Diliek uncang lah indak barisi

Tak tontoang galamai jaguang Tagunda-gunda lah kacambuang basi Ondeh upiak lah usah bamanuang

Iko uda ka paubek hati

Tak tontoang galamai jaguang Tagunda-gunda lah kacambuang basi Yo dahulu lah balaki ajuang

Kini lah balaki lah tukang padati

5. Malam Bainai

Lagu tradisional Sumatera Barat yang selanjutnya berjdul Malam Bainai. Yang dimaksud dengan Malam Bainai adalah tradisi masyarakat Minangkabau, dimana pengantin wanita akan menjalani masa ‘Bainai’ pada malam hari sebelum hari resepsi pernikahan.

Bainai sendiri adalah kegiatan men-cat kuku dengan bunga berwarna merah yang ditumbuk dan ditaburkan ke kuku, lalu dibiarkan hingga besok pagi. Lagu ini bertema ceria dan rasa senang, karena bernuansa pernikahan.

Dibawah ini adalah lirik lagu Malam Bainai :

Malam malam baiko yo mamak malam malam bainai yo sayang Anak daro yo mamak

jo mara pulai

Pasumandannyo banyak yo mamak manatiang-natiang piring yo sayang Sambanyo lamak yo mamak

patai jo jariang

Malam malam kaduo yo mamak malam malam bajapuik yo sayang Anak daro yo mamak

jo mara pulai

Malam malam katigo yo mamak malam malam katangah yo sayang anak daro yo mamak

jo mara pulai

Cincin-cincin dicabuik yo mamak dijari-jari manih yo sayang Marapulai galak yo mamak

anak daro managih

6. Dindin Badindin

Lagu Daerah Sumatera Barat ini merupakan pengiring dalam Tari Indang, sebuah seni tarian yang juga berasal dari Sumatera Barat. Pada awalnya, tari dan lagunya digunakan sebagai sarana dakwah agama Islam, dan dimainkan setelah pemuda dan pemudi kembali dari surau.

Namun sekarang, beberapa perubahan terjadi, sampai ke maknanya yang beralih fungsi menjadi hiburan di masyarakat. Anda akan sering mendengar lagu ini maupun tarian didalamnya pada beberapa acara formal seperti perpisahan sekolah, hari besar islam dan penyambutan tamu terhormat.

Baca juga : 5 Tari Tradisional Sumatera Barat Paling Terkenal

Berikut adalah Lirik Lagu Dindin Badindin untuk anda :

Balari-lari.. bukannyo kini carai.. Pandang tajauah di muaro.. Kami manari basamo-samo..

Paubek hati sanak sadonyo..

Ikolah indang Sungai Garinggiang Kami tarikan basamo-samo Sambuiklah salam oi sambak mairiang

Pado nan sanak ai nan tibo

Bamulo indang kami tarikan Salam manjawek ondeh ganti-baganti Lagu lah indang kami nyanyikan

Supayo sanak ondeh basuko hati

Dindin badindin oi badindin oi
Dindin badindin oi badindin

Di batu pasang aua malintang Di sinan asa nagari kami Kami narikan oi tarinyo indang

Salahnyo jan da tolong paeloki

Kabekkan jawi di tanah patah Baoklah bulan ondeh di hari sajno Kami batari batari indang

Maubek hati ondeh sanak basamo

Dindin badindin oi badindin oi Dindin badindin oi badindin Dindin badindin oi badindin oi

Dindin badindin oi badindin

Badan lah tinggi si buruang tabang Panek malayok ka hinggok juo Banyak lagaknyo oi budayo datang

Budayo kito kambangkan juo

Dari lah Solok nan ka Salayo Singgahlah dulu ondeh pagi ka pakan Ambiak nan elok jadi pusako

Sado nan buruak ondeh kito pelokkan

Dindin badindin oi badindin oi
Dindin badindin oi badindin (4x)

7. Kambanglah Bungo

Lagu tradisional Sumatera Barat yang berikutnya berjudul Kambanglah Bungo. Lagu ini bercerita tentang gambaran dari keadaan alam Minangkabau, yang sangat erat dengan keramahan, keindahan dan kesejukan alamnya.

Selain itu, lagu ini juga mendeskripsikan bagaimana pengaruh adat dan budaya yang melekat diatasnya. Secara tidak langsung, lagu ini menceritakan segala keindahan yang dimiliki Ranah Minang, bagaikan bunga yang sedang mekar.

Dibawah ini adalah Lirik Lagu Kambanglah Bungo :

Kambanglah bungo parawitan Simambang riang ditarikan

Di desa dusun Ranah Minang (2x)

Kambanglah bungo parawitan Bungo idaman gadih-gadih pingitan Dipasuntiang siang malam

Bungo kanangan gadih nan jombang

Kambanglah bungo parawitan Simambang riang ditarikan

Di desa dusun Ranah Minang (2x)

Bungo kambang sumara anjuang Pusako Minang Ranah Pagaruyuang Tak kunjuang hilang di mato

Tabayang bayang rumah nan gadang

Kambanglah bungo parawitan Simambang riang ditarikan

Di desa dusun Ranah Minang (2x)

8. Anak Daro

Dalam bahasa Minang, Anak Daro dari artinya adalah pengantin / mempelai wanita. Jika pernikahan dilangsungkan di rumah Anak daro, bukan di kantor atau masjid, maka penyambutan kedatangan mempelai pria akan jadi hal atau acara yang besar.

Memang tidak ada pesan tertentu dalam lagu ini, namun yang pasti, lagu Anak Daro ini menceritakan tentang rasa senang dan bahagia untuk pengantin, keluarga dan kerabat yang hadir di acara tersebut.

Inilah lirik lagu Anak Daro dari Sumatera Barat :

Anak musang di ateh pulai Anak tampuo di dalam baniah Kain lah usang tidak bapakai oi

Awak lah tuo tidak babuni

Pak Dukun batunang pulo, batunang jo anak daro Pak Dukun batunang pulo, batunang jo anak daro

Anak daro …

Batang sicerek tumbuah di pasa Puluik-puluik di Rimbo Panti Saketek tantu lai manyasa

Kok tak di muluik di dalam hati

Pak Dukun batunang pulo, batunang jo anak daro Pak Dukun batunang pulo, batunang jo anak daro

Anak daro …

Baimpun todak di kubangan Buruang barabah lari ka parahu Sungguahpun tidak bakatokan

Allah jo Nabi lah nan ka tahu

Pak Dukun batunang pulo, batunang jo anak daro Pak Dukun batunang pulo, batunang jo anak daro

Anak daro …

Sungai Tanang ikannyo jinak Manjumbuang kain ka subarang Awak sanang badan takucak

Baruntuang balain jo nasib urang

Pak Dukun batunang pulo, batunang jo anak daro
Pak Dukun batunang pulo, batunang jo anak daro

Anak daro … Anak daro …

Anak daro …

9. Lah Laruik Sanjo

Lagu lama asal Sumbar yang berikutnya berjudul Lah Laruik Sanjo. Lagu ini diciptakan oleh Asbon Madjid, dan dipopulerkan oleh Gumarang kemudian Elly Kasim. Dengan begitu, sekarang lagu ini memiliki 2 versi yakni klasik dan populer.

Lagu ini menceritakan tentang bagaimana keadaan ketika senja datang, matahari turun ke ufuk barat dan dagangan pun mulai sepi. Di sisi lain, lagu ini juga bermakna perpisahan dengan orang yang dicintai.

Berikut Lirik Lagu Lah Laruik Sanjo :

Mandi ka Lubuak Mandalian – 2x Udang disangko tali-tali – 2x Mabuak untuang jo parasaian – 2x

Patang disangko pagi hari – 2x

Ondeh ondeh, lah laruik sanjo..

Lai ditimbo nan ba-udang – 2x Biluluak juo nan tatimbo – 2x Lai dicubo nan bak urang – 2x

Nan buruak juo nan tasuo – 2x

Ondeh ondeh, lah laruik sanjo..

Hari patang matohari turun – 2x
Dagang baurai aia mato – 2x

Ondeh ondeh, lah laruik sanjo..
Ondeh ondeh, lah laruik sanjo..

10. Kutang Barendo

Sebuah judul lagu yang sedikit terdengar ngeres, tapi nyatanya tidak. Lagu Minang Tradisional ini memang sudah cukup dikenal luas di Nusantara, karena pesan yang terkandung didalamnya sangatlah penting.

Lagu Kutang Barendo bercerita tentang sindiran, nasihat dan ajakan untuk kita semua, terutama orangtua untuk senantiasa menjaga anak-anak dari pergaulan yang salah, penyimpangan sosial dan perbuatan terlarang lainnya.

Selain itu, lagu ini menjadi sindiran keras dan ajakan bagi para remaja, agar bisa menahan diri dari perbuatan-perbuatan negatif, salah kaprah dan tidak berdasarkan nilai maupun norma.

Simak juga : Makna dan Fungsi dalam Tari Piring

Nah, inilah Lirik Lagu Kutang Barendo untuk anda simak :

Yo olala kutang barendo nan tampuruang sayak babulu Lah tamanuang nan tuo-tuo

Takana mudo nan dahulu

Antah manga gadih jo bujang Lah gilo raun tiok hari Talingo lah samo basubang

Nan bapakai imitasi

Yo olala kutang barendo Nan tampuruang sayak babulu Yo la asik nan muda-mudo

Disangka nan tuo indak tau

Saroman sajo kasadonyo Baiak jantan baiak batino Jalan sairiang baduo-duo

Caliak dahulu mako disapo

Yo olala kutang barendo Nan tampuruang sayak babulu Nan lah malang tibo di ambo

Tiok dapek indak katuju

Caliak lagak urang kini Antah apo lah namonyo Lah malang nan gadih-gadih

Tiok diawai tiok bapunyo

Yo olala kutang barendo Nan tampuruang sayak babulu Lah tamanuang gaek agogo

Takana mudo nan dahulu

Saroman sajo kasadonyo Baiak jantan baiak batino Dek tak tantu ujuang pangkanyo

Sansaro juo jadinyo

Yo olala kutang barendo Nan tampuruang sayak babulu Lah tamanung nan tuo-tuo

Nan banyak mudolah mandayo

Usalah hati dipagadang Nan tuo banyak nan tak suko Usah dipakai nan talarang

Bekok awak kok sangoro

Yo olala kutang barendo Nan tampuruang sayak babulu Yo la asik nan mudo-mudo

Disangko nan tuo indak tahu

Saroman sajo kasadonyo Baiak jantan baiak batino Dek tak tantu ujuang pangkanyo

Sansaro juo jadinyo

Penyebab Lagu Daerah Sumatera Barat mudah Populer

Berbicara mengenai ketenaran, lagu lama dari Sumbar sudah pasti tidak asing lagi di telinga kita, dianya akan sering terdengar baik di radio, internat dan televisi.

Bahkan banyak artis-artis papan atas yang membawakan lagu tradisional Minang ini, serta musisi-musisi andalan tanah air yang berdarah Minangkabau.

Namun yang pasti, penyebab mengapa lagu daerah sumbar bisa populer dengan pesat yakni karena pesan, makna dan kandungan moral yang terdapat dalam setiap liriknya benar-benar dalam dan positif.

Maka jangan heran, jika anda bukanlah orang Minang, akan sulit mengartikan lagu ini ke dalam bahasa lain, apalagi dengan banyaknya kosa kata istilah yang tidak ada pada bahasa lain.

Selanjutnya, Sobat bisa baca Lagu Daerah Sumatera Utara ini.

Penutup

Demikianlah, informasi kali ini mengenai 10 Daftar lagu daerah Sumatera Barat spesial untuk anda. Semoga bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan terkait lagu tradisional di Indonesia. (Referensi : Coldeja.com)

  • RUMAH ADAT BANGKA BELITUNG | Nama, Gambar, Komponen Lengkap
  • RUMAH ADAT SUMATRA BARAT | Nama, Gambar, Komponen Lengkap
  • RUMAH ADAT RIAU | Nama, Gambar, Komponen Lengkap
  • RUMAH ADAT SUMATRA UTARA | Nama, Gambar, Komponen Lengkap
  • RUMAH ADAT SUMATRA SELATAN | Nama, Gambar, Komponen Lengkap
  • RUMAH ADAT ACEH | Nama, Gambar, Komponen Lengkap
  • RUMAH ADAT 34 PROVINSI | Nama, Gambar, Penjelasan Lengkap
  • CARA MENGGAMBAR WAJAH MANUSIA UNTUK PEMULA
  • CONTOH SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI
  • MOTIF BATIK FLORA | 20+ Contoh Batik Bermotif Tumbuhan