Komunitas dibedakan menjadi dua sebutkan dan jelaskan pengertiannya serta berikan contohnya

Merdeka.com - Di Bumi kita yang luar biasa, ada banyak makhluk hidup. Ada manusia, hewan, tumbuhan, dan semua hidup di habitatnya masing-masing. Semua makhluk hidup saling membutuhkan, dan berinteraksi sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya masing-masing.

Show

Komunitas

Kalau kamu memperhatikan sebuah kolam ikan air tawar, mungkin akan ada sekumpulan ikan nila, sekumpulan teratai, sekumpulan ganggang hijau, dan juga sekumpulan katak. Sekumpulan populasi yang hidup dalam air tawar ini disebut sebagai komunitas kolam air tawar. Komunitas adalah sekumpulan berbagai macam populasi makhluk hidup yang hidup dalam suatu wilayah tertentu. Suatu komunitas tersusun dari semua populasi yang hidup dan saling berinteraksi antara satu dengan yang lain dalam suatu wilayah dan waktu tertentu.

Ekosistem

Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungan hidupnya yang saling berinteraksi dan membentuk hubungan timbal balik. Oleh karena itu, ekosistem disebut juga sistem lingkungan. Misalnya komunitas ikan air tawar selalu berhubungan dengan kolam ikan, air, udara, tanah dan sinar matahari.

Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk karena pengaruh alam sekitar dan bukan karena campur tangan manusia, contohnya, sungai, laut, dan gunung, sedangkan ekosistem buatan adalah ekosistem yang dibentuk oleh manusia, contohnya, kolam ikan, akuarium, waduk, dan sawah.

Biosfer

Ekosistem mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Ekosistem yang kecil akan membentuk ekosistem yang lebih besar. Seluruh ekosistem di muka bumi ini akan membentuk satu ekosistem yang lebih besar yang disebut biosfer.

Nah, sekarang kamu sudah paham tentang ketiga istilah itu, kan? Sekarang bisakah kamu menyebutkan beberapa contoh komunitas yang ada di sekitarmu?

KOMPAS.com – Kehidupan di bumi memiliki tingkatan organisasi dan tingkat ekologi. Tingkat ekologi dari yang paling rendah ke yang paling tinggi adalah:

  • Individu
  • Populasi
  • Komunitas
  • Ekosistem
  • Biosfer

Untuk memahami tingkatan organisasi tersebut, berikut adalah pengertian dan contoh dari tiap tingkat ekologi!

Individu

Individu merupakan tingkat ekologi paling rendah yaitu satu jenis organisme. Misalnya, seekor kupu-kupu, seekor sapi, seekor ikan, seekor paus, seekor harimau, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia.

Baca juga: Ekologi: Definisi, Ruang Lingkup, Asas dan Manfaatnya

Populasi

Tingkatan ekologi yang lebih tinggi dari individu adalah populasi. Dilansir dari Biology LibreTexts, populasi adalah sekelompok organisme dari spesies yang sama yang hidup di suatu daerah tertentu dalam waktu yang sama pula.

Misalnya, dua ekor kupu-kupu pada sebuah taman bunga disebut sebagai populasi. Namun, jika dua ekor kupu-kupu dari spesies sama tinggal di dua taman bunga yang berbeda, maka keduanya bukanlah satu populasi.

Adapun, dua kupu-kupu yang tinggal dalam taman yang sama namun pada waktu berbeda bukanlah suatu populasi. Karena populasi harus hidup ditempat dan waktu yang sama.

Contoh lain dari populasi adalah populasi manusia di Pulau Jawa, populasi rumput liar di savanah, dan populasi orang utan di Kalimantan.

Baca juga: Populasi: Pengertian, Faktor, dan Ciri-cirinya

Komunitas

Tingkat ekologi selanjutnya adalah komunitas. Komunitas adalah kumpulan dari beberapa populasi spesies yang berbeda.

Sekumpulan kupu-kupu di taman merupakan suatu komunitas jika terdiri atas spesies kupu-kupu yang berbeda. Namun, jika sekumpulan kupu-kupu tersebut terdiri dar populasi yang sama. Maka, sekumpulan kupu-kupu terebut adalah populasi.

Ekosistem

Tingkat ekologi di atas komunitas adalah ekosistem. Ekosistem adalah kumpulan dari komunitas makhluk hidup. Tidak hanya komunitas yang merupakan faktor biotik, ekosistem juga mencakup faktor abiotik.

Misalnya, tanah, udara, dan air tempat suatu komunitas berada. Ekosistem di muka bumi terbagi menjadi banyak jenis, misalnya taiga, hutan hujan tropis, hutan gugur, padang lamun, sabana, tundra, estuari, terumbu karang, pantai berpasir, pantai berbatu, dan laut dalam.

Baca juga: Jenis-Jenis Ekosistem Pantai

Biosfer

Di atas ekosistem ada tingkat ekologi selanjutnya, yaitu biosfer. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, biosfer adalah lapisan tipis penyokong kehidupan di permukaan bumi yang terbentang dari beberapa kilometer ke atmosfer hingga ventilasi laut dalam.

Biosfer mencakup semua jenis ekosistem yang ada di permukaan bumi. Sederhanya, semua faktor biotik dan abiotik di permukaan bumi adalah biosfer.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

KOMPAS.com – Dalam perspektif sosiologi, konsep komunitas dan masyarakat memiliki arti yang berbeda.

Komunitas lebih bersifat kecil, homogen, kultural, partisipatif-efektif, serta relatif otonom. Sedangkan masyarakat lebih bersifat besar, heterogen, struktural, produktivitas-efisiensi, serta dependen.

Dilansir dari laman resmi Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Institut Pertanian Bogor, dijelaskan mengenai definisi komunitas dari perspektif sosiologi.

Komunitas adalah suatu unit atau kesatuan sosial yang terorganisasikan dalam bentuk kelompok-kelompok dengan kepentingan bersama, baik yang bersifat fungsional maupun yang memiliki teritorial.

Lebih lanjut, komunitas dalam batas-batas tertentu dapat merujuk pada warga sebuah dusun, desa, kota, suku, atau bangsa.

Baca juga: Kejahatan dalam Perspektif Sosiologi

Ciri-ciri komunitas adalah anggotanya berpartisipasi dan terlibat langsung dalam suatu kegiatan. Maksudnya adalah semua usaha anggota diintegrasikan dengan usaha-usaha pemerintah setempat untuk meningkatkan taraf hidup.

Selain itu, suatu komunitas juga memiliki lokalitas atau tempat tinggal tertentu. Komunitas yang memiliki tempat tinggal tetap dan permanen, biasanya memiliki ikatan solidaritas yang kuat sebagai pengaruh kesatuan tempat tinggalnya.

Secara tidak langsung, komunitas berfungsi sebagai ukuran untuk menjelaskan hubungan antara hubungan sosial dengan wilayah geografis tertentu.

Tidak hanya tempat tinggal, ada satu lagi unsur pembentuk komunitas, yaitu perasaan. Perasaan harus ada di antara anggota bahwa mereka saling membutuhkan dan lahan yang mereka tempati memberikan kehidupan kepada semuanya.

Perasaan tersebut disebut sebagai perasaan komunitas. Adapun unsur-unsur perasaan komunitas, yaitu seperasaan, sepenanggungan, dan saling memerlukan.

Baca juga: Penerapan Ilmu Sosiologi dalam Perencanaan Sosial dan Pembangunan

Dalam kehidupan masyarakat modern, sering kali dibedakan antara komunitas pedesaan dan komunitas perkotaan.

Dalam buku Pengembangan Masyarakat (2014) karya Fredian Tonny Nasdian, dijelaskan bahwa suatu komunitas pedesaan umumnya memiliki hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan komunitas lainnya.

Sistem kehidupannya pun umumnya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan. Selain itu, penduduk komunitas pedesaan juga cenderung hidup dari sektor pertanian.

Pada dasarnya, komunitas pedesaan di Indonesia, jika ditinjau dari segi kehidupan, cenderung terikat dan tergantung dengan tanah.

Karena sama-sama bergantung pada tanah, maka kepentingan pokok dalam komunitas juga sama sehingga mereka akan melakukan kerja sama untuk mencapai kepentingan-kepentingannya.

Baca juga: Penerapan Ilmu Sosiologi untuk Mengatasi Masalah Sosial

Akibat kerja sama tersebut, muncullah kelembagaan sosial yang disebut sebagai gotong royong.

Oleh sebab itu, pada komunitas pedesaan jarang sekali ditemui sistem pembagian kerja berdasarkan keahlian, yang ada adalah sistem pembagian kerja yang didasarkan pada usia dan jenis kelamin.

Sementara itu, komunitas perkotaan adalah penduduk kota yang tidak tertentu jumlahnya. Penekanan kata kota, memiliki arti yaitu sifat dan ciri kehidupan yang berbeda dengan komunitas pedesaan.

Adapun ciri-ciri komunitas perkotaan, sebagai berikut:

  • Kehidupan keagamaan cenderung berkurang jika dibandingkan dengan kehidupan agama di komunitas pedesaan.
  • Anggota komunitas perkotaan umumnya bisa mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.
  • Pembagian kerja di antara anggota komunitas perkotaan lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
  • Peluang kerja di komunitas perkotaan cenderung lebih banyak.
  • Pemikiran secara rasional umumnya telah dimiliki oleh anggota komunitas perkotaan.
  • Waktu dianggap sebagai faktor penting oleh komunitas perkotaan.
  • Perubahan sosial terlihat nyata di komunitas perkotaan. Komunitas perkotaan terbentuk karena ada proses urbanisasi, yaitu proses perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan.

Baca juga: Penerapan Ilmu Sosiologi bagi Pembuat Keputusan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.