Kista di ovarium apakah bisa hamil

KOMPAS.com - Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang berada di ovarium. Wanita memiliki dua ovarium, yaitu di sebelah kanan dan kiri rahim. Ovarium adalah tempat sel telur yang akan dilepaskan setiap bulan pada masa subur wanita.

Selain itu, ovarium juga berfungsi untuk melepaskan hormon estrogen dan progesterone yang memiliki peranan penting pada sistem reproduksi.

Sebagian besar kista terjadi secara alami dan akan menghilang dalam beberapa bulan tanpa perawatan khusus. Kista ini jarang menimbulkan masalah atau terkadang hanya menimbulkan rasa sakit yang minim.

Namun, kista bisa menjadi masalah yang serius jika mengalami ruptur atau robek. Kista ovarium yang ruptur bisa menimbulkan gejala serius seperti nyeri panggul, perdarahan, hingga ovarian torsion.

Ovarian torsion adalah kondisi dimana kista menghalangi aliran darah yang menuju ke sel telur. Kondisi ini jarang terjadi namun termasuk kondisi kegawatdaruratan medis.

Baca juga: Serba-serbi Polip Rahim, dari Kondisi, Gejala, hingga Penyebabnya

Gejala

Walaupun sebagian besar kista ovarium tidak menyebabkan gejala apapun, kista yang berukuran besar bisa menyebabkan beberapa gejala. Diantara gejala yang mungkin dirasakan adalah nyeri perut bagian bawah, perut terasa penuh dan berat.

Selain itu, wanita dengan kista ovarium mungkin mengalami sakit ketika berhubungan seksual, pola mestruasi yang tidak teratur, atau sering merasa ingin buang air kecil.

Tipe

Dilansir dari National Health Services United Kingdom, terdapat dua macam kista ovarium, yaitu kista ovarium fungsional dan kista ovarium patologis.

Sebagian besar kista yang terjadi pada wanita adalah tipe fungsional. Kista ini berkembang seiring dengan siklus menstruasi, terjadi dengan singkat, dan jarang menimbulkan masalah yang berarti.

Normalnya, ketika folikel sel telur melepaskan sel telur ke dalam rahim, folikel tersebut akan hancur dengan sendirinya. Dalam kasus kista fungsional, folikel ini tidak hancur dan terus berkembang terisi cairan. Ini lah yang disebut kista ovarium fungsional.

Kista fungsional jarang dirasakan kehadirannya dan biasanya hilang setelah dua hingga tiga siklus menstruasi.

Tipe kedua adalah tipe patologis. Tipe kista ini disebabkan akibat pertumbuhan sel yang tidak normal, namun tipe satu ini jarang sekali terjadi.

Sebagian besar kasus kista ovarium adalah kasus yang jinak. Kasus keganasan bisa terjadi, umumnya pada wanita yang sudah mengalami menopause.

Baca juga: Kasus Pertama Bayi di Perancis Terinfeksi Covid-19 di Dalam Rahim

Pengaruh kista ovarium terhadap kesuburan

Kista ovarium tidak mempengaruhi kesuburan, namun pada beberapa kasus mungkin menurunkan kemungkinan untuk hamil.

Jika kista ovarium berukuran sangat besar, Anda mungkin membutuhkan operasi untuk mengangkat kista tersebut. Jika ovarium masih dalam keadaan yang baik, biasanya ovarium akan tetap dipertahankan. Namun, jika kista sudah mengenai ovarium, bisa jadi dilakukan pengangkatan ovarium sebelah, ataupun keduanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang berada di ovarium. Meski tergolong normal dan tidak bersifat kanker, terdapat kekhawatiran bahwa perempuan yang punya kista bisa sulit hamil.

Jadi, apakah punya kista memengaruhi kesuburan wanita? Simak ulasannya berikut ini.  

Apakah punya kista masih bisa hamil?

Orang yang punya kista masih bisa hamil. Memang benar ada kista yang memengaruhi kesuburan sehingga lebih sulit untuk merencanakan kehamilan. Namun, ada pula kista yang tidak berdampak pada kesuburan. 

Sebagian besar jenis kista umumnya tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya. 

Beberapa jenis kista mungkin akan tetap ada di ovarium saat Anda hamil dan dapat hilang dengan sendirinya saat trimester kedua. Namun pada beberapa kasus, kista bisa muncul saat hamil .

Hal ini seperti dimuat dalam StatPearls yang menyebutkan bahwa sebagian besar kista terkait dengan kehamilan, seperti korpus luteal dan folikuler. Jenis kista ini akan hilang saat kehamilan memasuki usia 14-16 minggu. 

Beberapa jenis kista ovarium yang tergolong aman dan tidak memengaruhi kesuburan atau kehamilan, antara lain:

  • Kista fungsional. Ini termasuk jenis kista ovarium yang paling umum terjadi. Kista fungsional terbentuk selama ovulasi atau siklus menstruasi terjadi dan tidak memengaruhi kesuburan
  • Kistadenoma. Jenis kista yang tumbuh di permukaan ovarium dan tidak memengaruhi kesuburan. Sama seperti kista lainnya, kistadenoma bisa membesar dan membutuhkan perawatan khusus
  • Kista dermoid. Berbeda dengan jenis kista lain yang berisi cairan, kista dermoid berbentuk padat dan mengandung jaringan, bahkan memiliki kulit, rambut, dan gigi. Meski begitu, kista jenis ini juga tidak memengaruhi kesuburan wanita.

BACA JUGA: Apa Saja Ciri-ciri Penyakit Kista pada Saat Menstruasi?

Meski demikian, beberapa jenis kista juga dikaitkan dengan penurunan kesuburan. Artinya, Anda bisa saja jadi lebih sulit hamil jika punya kista jenis ini.

Anda mungkin bisa sulit hamil dan mengalami kehamilan berisiko jika punya jenis kista berikut ini:

  • Endometrioma. Endometrioma adalah jenis kista yang disebabkan oleh endometriosis. Endometriosis sendiri adalah kondisi ketika endometrium (jaringan yang melapisi rahim) tumbuh di luar rahim. 
  • Kista ovarium akibat PCOS. Polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah sindrom yang menyebabkan menstruasi tidak teratur dan memengaruhi kesuburan. Kondisi PCOS ini tidak jarang menimbulkan banyak kista kecil di ovarium.  

BACA JUGA: Terdengar Mirip, Ini Perbedaan PCO dan PCOS

Cara merencanakan kehamilan meski memiliki kista

Sebagian besar kista tidak menimbulkan gejala, kecuali jika pecah atau telah mencapai ukuran besar hingga memberi tekanan pada area perut atau panggul. 

Untuk itu, penting bagi Anda untuk memeriksakan diri ke dokter secara berkala, terlebih bagi Anda yang sedang merencanakan kehamilan.

Identifikasi jenis dan ukuran kista sejak dini bisa meningkatkan peluang kehamilan dan mengatasi kondisi lain yang tidak diinginkan. 

Pada jenis kista yang memengaruhi kesuburan, penanganan endometriosis atau pengobatan PCOS juga diperlukan untuk meningkatkan peluang hamil.  

Misalnya, untuk bisa hamil atau merencanakannya saat punya kista akibat PCOS, dokter akan memberikan beberapa jenis pengobatan, seperti:

  • Minum pil KB untuk mengatur hormon
  • Pengobatan diabetes, seperti metformin. PCOS diketahui berhubungan dengan masalah resistensi insulin
  • Perubahan pola makan dan aktivitas fisik

Dokter mungkin melakukan USG secara berkala untuk memantau dan memastikan ukuran kista atau kondisi lain yang bisa menyebabkan masalah. 

Pada beberapa kasus, MRI mungkin dilakukan saat USG dirasa tidak cukup menggambarkan jenis kista dan kemungkinan bahayanya. 

Jika kista semakin membesar, memutar (ovarian torsion), pecah, dan menimbulkan gejala, atau pada tumor yang bersifat kanker, operasi pengangkatan kista biasanya direkomendasikan oleh dokter.

Meski jenis kista tertentu tidak berbahaya pada kehamilan, ukuran kista yang semakin besar bisa mengganggu proses persalinan. Untuk itu, tindakan operasi pengangkatan kista mungkin diperlukan. 

Selain operasi, kista juga bisa pecah atau terpelintir sehingga menimbulkan nyeri. Pada kondisi ini, dokter akan meresepkan obat pereda nyeri untuk mengurangi gejalanya.

Baca Juga

  • Rekomendasi Vitamin untuk Penderita PCOS
  • Cara Melancarkan Haid dengan Alami dan Obat yang Aman
  • Berbagai Benjolan di Leher Anak dan Cara Mengobatinya

Catatan dari SehatQ

Kista bisa terjadi di mana saja, termasuk di ovarium wanita. Malahan, kista ovarium termasuk salah satu kondisi yang umum terjadi.

Tergantung jenisnya, punya kista tetap bisa membuat Anda hamil dan bahkan tak memengaruhi kesuburan. Meski beberapa jenis kista membuat kesuburan menurun, peluang untuk hamil tetap ada.

Jika Anda punya kista di ovarium atau rahim dan berencana hamil, konsultasikanlah ke dokter. Dokter nantinya akan menentukan program hamil yang paling tepat dengan kondisi kesehatan Anda.

Sebagai awalan, Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi online dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!

Apakah kista ovarium menyebabkan tidak bisa hamil?

Tidak semua kista ovarium berbahaya dan bisa menyebabkan masalah kesuburan atau infertilitas pada wanita. Dengan pemeriksaan dan penanganan yang tepat dari dokter, wanita yang menderita kista ovarium masih memiliki peluang untuk hamil dan memiliki anak.

Apakah kista bisa menghambat kehamilan?

Wanita yang mempunyai kista pada umumnya takut tidak bisa hamil. Banyak yang mengatakan bahwa kista dapat membuat lebih sulit untuk hamil atau menyebabkan ketidaksuburan. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Beberapa jenis kista tidak dapat memengaruhi kesuburan dan masih bisa hamil.

Apakah kista ovarium itu berbahaya?

Kista menjadi masalah ketika tidak hilang, pecah, ukuran yang membesar, maupun dapat menghalangi suplai darah ke ovarium. Selain itu, kista juga dapat menimbulkan sejumlah komplikasi, seperti: Berisiko besar terkena kanker endometrial, kanker payudara, dan kanker ovarium.

Penyakit kista di sebabkan oleh apa?

Penyebab Kista Kondisi genetik. Tumor. Infeksi. Kelainan pada perkembangan embrio.