Kenapa gula merah lebih sehat dari gula pasir?

Manfaat gula merah sebagai pemanis sudah sejak lama dikenal masyarakat. Lebih dari itu, gula merah juga dianggap lebih baik dikonsumsi bagi penderita diabetes daripada gula putih.

Gula merah berasal dari nira pohon kelapa. Gula ini memiliki kandungan gizi yang baik bagi kesehatan, seperti zat besi, zinc, kalsium, kalium, polifenol, antioksidan, serta inulin.

Kenapa gula merah lebih sehat dari gula pasir?

Tidak hanya itu, indeks glikemik (IG) gula merah juga lebih rendah dibandingkan dengan pemanis lainnya. Oleh karena itu, wajar bila gula merah kerap dikonsumsi oleh penderita diabetes sebagai pengganti gula putih.

Beragam Manfaat Gula Merah

Gula merah memang tidak banyak mengandung nutrisi. Meski demikian, gula merah memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan, antara lain:

Menurunkan risiko lonjakan gula darah mendadak

Gula merah mengandung serat larut inulin yang dapat mengurangi kemungkinan lonjakan gula darah setelah makan. Makanan yang mengandung inulin, seperti gula merah, bisa menjadi pilihan sehat bagi penderita diabetes.

Mencegah gula darah rendah

Manfaat gula merah lainnya adalah membantu meningkatkan kadar glukosa darah dan mencegah kondisi seperti gula darah rendah atau hipoglikemia. Hipoglikemia dapat membuat penderitanya merasa lapar, gemetar, berkeringat, pusing, mual, kejang, hingga koma.

Jika Anda mencari pemanis alami untuk menjaga glukosa darah dan tingkat energi tetap tinggi, gula merah bisa menjadi pilihan yang tepat.

Mengandung antioksidan

Gula merah memiliki beberapa antioksidan yang berfungsi menjaga kesehatan sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).

Lebih Sehat Gula Merah atau Gula Putih?

Indeks glikemik (IG) adalah angka yang menggambarkan dampak makanan terhadap peningkatan kadar gula darah seseorang. Indeks glikemik terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu:

  • Indeks glikemik tinggi, kadarnya 70 atau lebih. Artinya, karbohidrat dalam makanan cepat terurai dan melepaskan glukosa ke darah.
  • Indeks glikemik sedang, kadarnya 55–56.
  • Indeks glikemik rendah, kadarnya kurang dari Artinya, karbohidrat dicerna dan diserap tubuh secara perlahan, sehingga peningkatan kadar gula darah hanya sedikit

Manfaat gula merah selama ini dianggap lebih baik dibandingkan gula putih karena memiliki indeks glikemik yang relatif rendah, yaitu sekitar 54. Sedangkan gula putih atau sukrosa tergolong ke dalam IG menengah di kisaran angka IG 65.

Namun, perlu diingat bahwa angka IG pada makanan bisa berbeda pada individu satu dengan yang lainnya, tergantung dari bagaimana mengkombinasikan makanan yang dikonsumsi.

Misalnya, indeks glikemik gula merah yang sebenarnya rendah dapat menjadi tinggi, bila dikonsumsi bersamaan dengan bahan makanan lain yang mengandung karbohidrat dan gula tinggi.

Terlepas dari itu, dengan rendahnya angka IG gula merah, gula jenis ini diklaim bisa menjadi pilihan yang lebih baik bagi pasien diabetes dibandingkan gula putih yang memiliki angka IG sedikit lebih tinggi.

Jangan Mengonsumsi Gula Merah Berlebihan

Meski gula merah tergolong aman dikonsumsi penderita diabetes. Bukan berarti gula merah dapat dikonsumsi dengan bebas. Hal ini karena kandungan kalori pada gula merah hampir setara dengan gula putih, yaitu sekitar 4 gram karbohidrat dan 15 kalori per sendok teh.

Di samping itu, gula merah yang beredar di pasaran juga bisa saja sudah dicampur dengan gula tebu dan bahan lainnya yang membuat indeks glikemiknya menjadi tinggi.

Oleh karena itu, bila ingin menggunakan gula merah sebagai pemanis, kuncinya adalah mengonsumsinya dalam jumlah terbatas. Bila Anda mengonsumsi gula merah secara berlebihan, tetap saja akan meningkatkan risiko terkena sindrom metabolik dan obesitas.

Jika Anda penderita diabetes dan betul-betul sedang ingin menyantap camilan manis, Anda bisa memilih makanan alternatif yang sehat, seperti salad buah atau buah segar.

Bila Anda tetap ingin memakai gula, apa pun jenis gulanya, perhatikan jumlah karbohidrat total di label produk. Dengan begitu, Anda bisa menyesuaikan rencana diet harian dengan perhitungan karbohidrat dan kalori yang diperbolehkan.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui manfaat lengkap dari gula merah dan jumlah yang sesuai dengan kondisi Anda.

Jakarta, CNN Indonesia --

Gula merah adalah salah satu jenis gula yang memberikan rasa manis yang khas. Sejumlah mitos bermunculan mengenai gula merah, termasuk gula merah yang lebih sehat dibandingkan gula  putih. Mitos-mitos itu terbantahkan oleh sejumlah fakta tentang gula merah.

Gula merah merupakan gula yang terbuat dari ekstrak tebu yang dikristalisasi, sama seperti gula pasir atau gula putih. Bedanya, gula merah ditambahkan sirup molase sehingga berwarna cokelat kemerahan.

Selain dua jenis gula ini, ada pula gula aren atau palm sugar yang terbuat dari nira. Gula aren belakangan ini tengah populer, apalagi kalau bukan karena aneka kopi racikan dengan tambahan gula aren. Setiap jenis gula memiliki kandungan tersendiri.


Berikut mitos dan fakta seputar gula merah.

1. Mitos gula merah lebih bernutrisi dibandingkan gula putih

Center for Food Safety menyatakan semua jenis gula baik gula merah, gula putih, madu, sirup, mengandung nutrisi yang sangat mirip. Setiap 1 gram mengandung 4 kilo kalori energi dan sangat sedikit nutrisi lain.

Namun, gula merah mengandung molase yang tidak dimiliki gula putih. Molase adalah sumber kalium. Akan tetapi, molase pada gula merah tidak berdampak signifikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian.

2. Mitos gula merah lebih sehat dibandingkan gula putih

Tubuh memetabolisasikan gula yang dikonsumsi secara merata. Asupan gula yang berlebih baik gula merah, maupun gula putih, madu, sirup dapat memberikan energi ekstra dan berdampak pada kesehatan.

"Gula merah tidak lebih sehat daripada gula putih, itu hanya mitos," ungkap Moch Aldis Ruslialdi SKM CNWC, Certified Nutrition and Wellness Consultant Nutrifood dalam webinar, Selasa (16/6).

Tidak benar gula merah lebih sehat karena efek terhadap tubuh tergantung pada seberapa banyak gula yang dikonsumsi. Kementerian Kesehatan merekomendasikan konsumsi gula 50 gram sehari atau sekitar 4 sdm. Konsumsi gula yang berlebih dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan stroke.

"Yang bikin berbahaya dalam gula adalah kandungan kalori tinggi dalam gula. Gula pasir jawa dan batu hampir sama. Secara intake kalori ddalam hubungan ke gula darah itu sama saja."

Sebagai perbandingan, berdasarkan data USDA, jumlah kalori 1 sendok teh gula pasir adalah 16 kkal, gula palem atau gula jawa adalah 10 kkal, dan brown sugar adalah 15 kkal.

(ptj/chs)

[Gambas:Video CNN]

Manfaat gula merah atau gula jawa untuk kesehatan salah satunya adalah meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, konsumsinya secara berlebihan bisa menyebabkan diabetes tipe 2.

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Gula merah atau gula Jawa dianggap lebih sehat dari gula pasir

Dibanding gula pasir, gula merah atau gula Jawa digadang-gadang merupakan alternatif pemanis yang relatif lebih aman. Mengapa demikian? Apakah memang manfaat gula merah lebih baik dibanding gula yang berbentuk kristal putih tersebut?Berikut pengertian, fungsi, manfaat, dan perbedaan gula merah dengan gula biasa.

Mengenal gula merah atau gula jawa

Menurut Standar Nasional Indonesia, gula merah adalah sebutan untuk gula yang dihasilkan dari nira pohon palma. Pohon palma sendiri ada beberapa jenis. Namun, bahan baku gula merah terbuat dari pohon aren (Arenga pinnata), nipah (Nypa fruticans), siwalan (Borassus flabellifer), dan kelapa (Cocos nucifera).Proses pembuatan gula merah sendiri boleh dibilang lebih rumit dari pembuatan gula pasir.Gula merah seringkali dikatakan lebih baik daripada gula pasir, hal ini disebabkan oleh indeks glikemik gula merah yang lebih rendah dari gula pasir. Indeks glikemik untuk gula pasir sendiri berada di angka 70 sedangkan untuk gula merah di angka 55.Meskipun begitu tetap harus diperhatikan, bukan berarti indeks glikemiknya yang lebih rendah membuat bisa dikonsumsi tanpa batasan. Gula merah juga seringkali diolah dengan bahan pangan lain yang juga bisa mengandung karbohidrat seperti dijadikan kue, diminum bersama boba, ataupun juga olahan lain yang bisa membuat kalori gula jawa pada makanan ini semakin tinggi setiap kali dikonsumsi.Beberapa orang kerap membedakan gula merah dan gula aren. Padahal dari deskripsi tersebut, gula aren termasuk dalam gula merah, sedangkan gula merah belum tentu gula aren karena bisa juga dibuat dengan bahan nipah, siwalan, atau yang paling umum adalah dari nila kelapa.Baca juga: Gula Jagung Kerap Dianggap Lebih Bahaya untuk Kesehatan, Benarkah?

Manfaat gula merah untuk kesehatan

Manfaat gula Jawa yang paling bisa Anda rasakan adalah menambah cita rasa masakan menjadi berbeda dan khas, misalnya pada minuman cendol atau bubur kacang hijau. Selain itu, kandungan nutrisi pada gula merah juga diyakini bisa mendatangkan manfaat kesehatan.Berikut manfaat gula jawa atau gula merah untuk kesehatan:Gula merah mungkin memiliki rasa manis yang kurang kuat dibanding gula pasir, namun mengandung sukrosa yang sangat tinggi mencapai 84 persen berbanding 20 persen pada gula putih. Kandungan ini membuat gula merah dapat menjadi sumber energi yang lebih baik.Ditambah indeks glikemik yang rendah, maka gula merah dapat dijadikan alternatif sumber makanan/minuman manis yang biasa disantap ketika berbuka puasa. Selain energi Anda cepat tergantikan, kadar gula darah juga tidak akan meroket dalam sekejap.Manfaat gula merah lainnya adalah meningkatkan daya tahan tubuh karena adanya kandungan zat besi yang tinggi, niasin, dan lain-lain. Kandungan tersebut juga dipercaya dapat mencegah anemia, mempercepat peredaran darah, dan untuk menjaga kadar kolesterol tubuh tetap stabil.Dalam pengobatan tradisional, gula merah juga kerap dijadikan campuran pada obat pereda sakit perut. Ramuan yang sama juga dipercaya dapat meredakan demam, meski klaim ini masih perlu diteliti lebih lanjut.Jika mengonsumsi dengan jumlah banyak, gula merah juga bisa meningkatkan asupan kalori harian. Hal ini bisa membuat peningkatan berat badan dan juga risiko masalah kesehatan seperti, salah satunya:
  • Penyakit diabetes
  • Obesitas
  • Gangguan jantung
  • Sindrom metabolik

Bahaya makan gula merah berlebihan

Meski bermanfaat untuk kesehatan, layaknya gula pasir atau gula putih, gula merah juga dapat menimbulkan efek samping jika dikonsumsi berlebihan. Adapun bahaya gula merah untuk kesehatan adalah:Kandungan glukosa dalam gula merah bertindak sebagai sumber energi (kalori) dan karbohidrat. Ketika masuk ke dalam tubuh, kelebihan jumlah kedua zat ini akan disimpan sebagai lemak, yang kemudian bisa mengakibatkan meningkatnya berat badan jika dikonsumsi berlebihan.Bukan rahasia lagi bahwa bahaya gula merah untuk penderita diabetes tipe 2 dapat terjadi jika jenis gula jawa ini dikonsumsi secara berlebihan. Ini karena gula merah mengandung indeks glikemik yang tinggi, sehingga dapat memicu peningkatan gula darah dalam tubuh. Bahkan, konsumsinya dalam jangka panjang juga akan meningkatkan risiko mengalami resistensi insulin hingga obesitas.Konsumsi gula berlebihan juga dapat mengganggu pembentukan kolagen pada kulit, yang kemudian mengakibatkan munculnya kerutan halus pada wajah, sebagai salah satu tanda penuaan dini. Orang yang terlalu banyak mengonsumsi gula juga terbukti lebih rentan mengidap jerawat karena kandungan karbohidrat yang tinggi di dalamnya.Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa orang yang mengonsumsi gula sebagai salah satu sumber utama untuk menghasilkan energi akan berisko 38% lebih tinggi terkena penyakit jantung. Jika dikonsumsi berlebihan, gula dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi yang juga berakibat pada hipertensi dan merusak jantung. Semakin banyak konsumsi gula makan semakin tinggi risiko untuk mengalami penyakit kardiovaskular.Salah satu bahaya yang perlu diwaspadai dari mengonsumsi gula merah adalah adanya risiko terinfeksi boraks dari gula jawa yang dijual di pasaran. Beberapa kasus pernah melaporkan bahwa sejumlah oknum produsen gula merah terbukti menggunakan pengawet boraks demi menghambat pertumbuhan mikroba yang rentan merusak gula merah.Para produsen nakal juga menambahkan bahan berkarbohidrat tinggi untuk memperbaiki tekstur gula merah, sehingga lebih padat. Padahal, boraks adalah zat beracun bagi manusia yang dampaknya bisa sampai mengakibatkan kematian. Sementara itu, memiliki kandungan karbohidrat tinggi dalam tubuh dapat mengganggu  kesehatan.Baca juga: Bahaya Gula Tersembunyi Ini Harus Diwaspadai

Perbedaan gula merah dengan gula pasir

Apa pun bahan bakunya, manfaat gula merah memang lebih banyak dibanding gula pasir yang terbuat dari tanaman tebu. Bahkan, para ahli gizi kerap melabeli gula pasir sebagai bahan makanan yang tinggi kalori dan nol nutrisi, sedangkan gula merah memiliki berbagai manfaat karena kandungannya yang mengandung nilai gizi yang berguna bagi tubuh manusia.Berikut beberapa perbedaan mendasar gula merah dan gula pasir dari segi kesehatan:Meski rasanya sama-sama manis, gula pasir dan gula merah memiliki perbedaan indeks glikemik yang cukup signifikan. Menurut The Philippine Food and Nutrition Research Institute, gula merah memiliki indeks glikemik 35 atau tergolong rendah (<55), sedangkan gula pasir memiliki indeks glikemik 64 atau nyaris tinggi (>70).Indeks glikemik sendiri menggambarkan kecepatan karbohidrat dalam gula diserap oleh tubuh. Semakin tinggi indeks glikemik makanan yang Anda konsumsi, semakin cepat karbohidrat diserap oleh tubuh sehingga mengakibatkan melesatnya kadar gula dalam darah yang bila terjadi terus menerus akan menaikkan risiko Anda terkena diabetes tipe 2.Meski memiliki indeks glikemik rendah, gula merah juga mengandung sejumlah gizi yang tidak terdapat di gula pasir, seperti mangan, boron, nitrogen, dan fosfor. Selain itu, kandungan nutrisi pada gula merah yang lebih tinggi dari gula pasir adalah zinc, zat besi, kalium, dan magnesium. Kandungan inilah yang membuat manfaat gula merah juga lebih superior dibanding gula pasir.Namun, meski tergolong aman dan lebih superior, kandungan kalori gula merah rupanya hampir sama dengan gula putih. Kalori dalam gula merah sekitar 4 gram karbohidrat dan 16 kalori per sendok teh.

Batas aman konsumsi gula merah

Untuk menghindari bahaya gula merah, Anda harus tetap mengonsumsinya dalam batas wajar. Menurut Asosiasi Jantung Amerika, kebutuhan gula setiap orang berbeda-beda. Namun secara garis besar, berikut ini batas aman konsumsi gula merah beradasarkan jenis kelamin.
  • Laki-laki: 36 gram atau total 150 kalori per hari
  • Wanita: 25 gram atau 100 kalori per hari
Sementara itu, menurut catatan Kementerian Pertanian Amerika, 1 sendok teh gula merah halus mengandung 4,5 gram gula atau setara 17,5 kalori. Dengan mengetahui informasi ini, Anda dapat memperkirakan sendiri takaran konsumsi gula merah yang masuk ke dalam tubuh.

Cara memilih dan menyimpan gula merah yang benar

Selain itu, perhatikan juga kualitas gula merah setelah Anda membuka kemasan dan menyimpannya dalam jangka waktu tertentu. Gula merah biasanya awet disimpan selama 18-24 bulan. Namun, Anda disarankan mengonsumsinya paling lama 6 bulan setelah kemasannya dibuka. Untuk membuat gula merah lebih awet, Anda dapat menyimpannya di kulkas. Metode penyimpanan ini kemungkinan besar akan membuat gula Anda keras dan lengket. Jadi sebaiknya, diamkan gula terlebih dahulu di suhu ruang selama beberapa menit sebelum digunakan. Jika Anda mencurigai gula sudah rusak, jangan menggunakannya, demi menghindari bahaya gula merah yang disebutkan di atas. Gula merah atau gula Jawa biasanya dijual dalam bentuk elpis jika dicetak menggunakan tempurung kelapa atau silindris jika dicetak menggunakan bambu. Untuk mendapatkan manfaat gula merah di atas, pastikan Anda memilih gula merah murni alias yang tidak dicampur dengan gula pasir.Jika ignin berkonsultasi langsung pada dokter seputar manfaat gula jawa lainnya, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

makanan sehat

Repository Unpas. http://repository.unpas.ac.id/15288/3/Tugas%20Akhir.pdf
Diakses pada 29 Juli 2020
Digilib Unila. http://digilib.unila.ac.id/10457/21/BAB%20II.pdf
Diakses pada 29 Juli 2020
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat. http://journal.prasetiyamulya.ac.id/journal/index.php/JPM/article/download/282/209/
Diakses pada 29 Juli 2020

Manfaat anggur hitam tak kalah hebat dari anggur hijau atau anggur merah. Jenis anggur ini mengandung nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan!

Mengonsumsi minuman dan makanan yang tepat bisa menjadi cara mengatasi badan pegal dan capek sekaligus mengembalikan energi yang hilang. Beberapa contoh makanan dan minuman penghilang capek adalah air putih, teh hijau, serta buah dan sayur segar.

Ada sejumlah potensi manfaat labu air, mulai dari menurunkan berat badan, menjaga kesehatan pencernaan, mendinginkan tubuh, mengontrol diabetes, hingga mencegah kanker.

Dijawab Oleh dr. Sylvia V

Dijawab Oleh dr. Farahdissa

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti