Kenapa bayar listrik 900 watt mahal

Merasa pemakaian listrik biasa saja, tapi jumlah tagihan listrik per bulan selalu tinggi? Bisa jadi, pemakaianmu memang boros tanpa sadar, Sahabat 99!

Kebiasaan sehari-hari yang tampak sepele ternyata bisa bikin tagihan PLN jadi bengkak.

Coba cek tagihan listrik dan bandingkan setiap bulannya.

Kalau selalu bengkak, maka baca artikel ini sampai selesai, Sahabat 99.

Berikut berbagai penyebab listrik boros yang membuat tagihan listrik membengkak tanpa kamu sadari!

16 Hal Sepele yang Membuat Tagihan Listrik Mahal

1. Lupa Cabut Colokan Listrik Seharian

Kenapa bayar listrik 900 watt mahal

Sering melakukan hal di bawah ini…?

  • Membiarkan colokan listrik begitu saja tanpa mencabutnya.

Kalau kamu sering melakukannya, sebaiknya mulai sekarang segera ubah kebiasaan!

Disadari atau tidak…

Colokan alat elektronik apapun yang masih menempel pada stop kontak akan tetap menyedot daya listrik.

Wah, rugi dong?

Bayangkan saja…

Kita tak pakai, tapi listrik tetap tersedot karena colokan masih menempel di stop kontak.

Meski tidak terlalu banyak menyedot listrik, jika semua benda elektronik di rumah seperti ini maka…

Tagihan listrik bulanan akan membengkak.

Jadi, yang harus kamu lakukan:

Cabut semua colokan benda elektronik jika sedang tidak terpakai.

Sulit mengubah kebiasaan?

Coba biasakan dari hal-hal yang kecil, seperti mencabut charger handphone setiap selesai digunakan.

Penyebab listrik boros ini walaupun kecil namun impact-nya cukup dahsyat!

2. Menyalakan Lampu di Siang Hari

Kenapa bayar listrik 900 watt mahal

Tanpa kamu sadari…

Mungkin kamu pernah menyalakan lampu di rumah saat siang hari

Umumnya hal ini terjadi pada orang-orang yang tinggal di rumah yang gelap.

Kalau sudah begini…

Mau tak mau harus menyalakan lampu di siang hari.

Wah, kalau begini terus pasti bisa boros.

Lalu apa yang harus dilakukan?

Sebisa mungkin jangan nyalakan lampu di siang hari jika tak benar-benar gelap.

Jika memungkinkan…

Lakukan sedikit renovasi d rumah untuk menambah ventilasi.

Ventilasi yang banyak dan tepat akan membuat tagihan listrik jadi hemat.

Kok, bisa?

Kalau sudah banyak ventilasi, maka cahaya yang masuk ke dalam rumah pun akan sangat cukup.

Lalu…

Kamu hanya perlu menyalakan lampu kalau memang sudah benar-benar gelap.

3. Tidak Pakai Lampu LED di Setiap Sudut Rumah

Kenapa bayar listrik 900 watt mahal

Kini sudah banyak podusen lampu yang membuat lampu LED.

Apakah kamu juga salah satu penggunanya?

Ini keuntungan pakai lampu LED:

LED mengonsumsi listrik lebih hemat 80% hingga 90%.

Wow!

Meskipun jauh lebih hemat…

Lampu LED bisa tetap nyala dengan maksimal.

Oleh karena itu…

Sebaiknya gunakanlah lampu LED di setiap sudut rumah!

4. Rice Cooker Terlalu Lama Dinyalakan

Kenapa bayar listrik 900 watt mahal

Menyalakan rice cooker seharian juga seringkali dilakukan oleh sebagian besar orang.

Alasannya tentu bukan untuk memasak, melainkan untuk membuat nasi tetap hangat.

Memang sih nasi hangat itu pasti juh lebih enak, tapi…

Bikin gak enak di kantong.

Kenapa, ya?

Rice cooker yang dinyalakan terus-menerus tentu menyedot daya listrik yang cukup besar.

Perlu kamu tahu:

Umumnya rice cooker memerlukan daya listrik 395 watt saat memasak nasi.

Selanjutnya, memnbutuhkan sekitar 77 watt saat menghangatkan nasi.

Ini adalah salah satu bentuk pemborosan yang tidak disadari!

Apa solusinya?

  • Cabut rice cooker jika sudah selesai memasak nasi
  • Colokkan rice cooker 15 menit sebelum makan untuk menghangatkan nasi

5. Dispenser Dicolok Seharian

Kenapa bayar listrik 900 watt mahal

Banyak orang yang mencolok dispenser berjam-jam atau bahkan 24 jam setiap harinya.

Tujuannya?

Membuat air di dispenser bisa dinikmati secara dingin maupun panas kapanpun saat diinginkan.

Padahal…

Ini malah bikin tagihan listrik jadi bengkak.

Kok, bisa?

Meski air panas atau dingin tidak digunakan, dipenser yang selalu menyala dan dicolok akan menyedot tenaga listrik.

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menaikkan tarif listrik (tarif adjustment) untuk golongan kaya atau non subsidi 3.500 Volt Ampere (VA) ke atas (R2 dan R3) dan golongan pemerintah (P1, P2 dan P3) mulai 1 Juli 2022.

Penyesuaian tarif hanya diberlakukan kepada rumah tangga mampu yang berjumlah 2,09 juta pelanggan atau 2,5% dari total pelanggan PLN yang mencapai 83,1 juta. Juga kepada golongan pemerintah yang berjumlah 373 ribu pelanggan atau 0,5%.

Dengan adanya kenaikan tarif itu, pelanggan rumah tangga R2 berdaya 3.500 VA hingga 5.500 VA (1,7 juta pelanggan) dan R3 dengan daya 6.600 VA ke atas (316 ribu pelanggan) tarifnya disesuaikan dari Rp 1.444,7 per kilo watt hour (kWh) menjadi Rp 1.699,53 per kWh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca:
Rahasia Tarif Listrik di Malaysia Bisa Lebih Murah dari RI

Sedangkan pelanggan pemerintah P1 dengan daya 6.600 VA hingga 200 kilovolt ampere (kVA) dan P3 tarifnya disesuaikan dari Rp 1.444,7 kWh menjadi Rp 1.699,53 per kWh. Sementara pelanggan pemerintah P2 dengan daya di atas 200 kVA tarifnya disesuaikan dari Rp 1.114,74 kWh menjadi Rp 1.522,88 kWh.

Untuk menjaga daya beli masyarakat dan daya saing sektor industri dan bisnis serta mengendalikan inflasi, pemerintah masih menahan tarif listrik untuk golongan Rumah Tangga, Bisnis dan Industri.

Untuk melindungi warga kurang mampu, pemerintah memberikan bantuan berupa subsidi listrik agar masyarakat bisa membayar tarif listrik lebih terjangkau dari tarif keekonomiannya yang telah ditetapkan pemerintah.

Baca:
Ini Rencana Besar Pemerintah Soal Kebijakan Listrik 2023

Hal ini sesuai amanah Undang-Undang (UU) Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi yang menyebutkan bahwa, pemerintah dan pemerintah Daerah menyediakan dana subsidi untuk kelompok masyarakat tidak mampu.

Pelanggan yang memperoleh bantuan dari pemerintah ini masuk dalam kategori pelanggan subsidi, sedangkan di luar itu merupakan pelanggan nonsubsidi. Sesuai dengan Pasal 2 ayat 1 Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2016, subsidi tarif listrik untuk rumah tangga dilaksanakan melalui PLN diberikan kepada pelanggan rumah tangga dengan daya 450 volt ampere (VA) dan 900 VA masyarakat prasejahtera yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Dengan jumlah pemakaian listrik yang sama, konsumen yang memperoleh tarif bersubsidi akan membayar rekening atau tagihan listrik lebih rendah daripada konsumen yang tidak mendapatkan subsidi. Selisih antara tarif bersubsidi dengan tarif keekonomian tersebut ditanggung oleh pemerintah, yang kemudian dibayarkan ke PLN.

Baca:
Pemerintah Jebol Rp234 T Perkara Listrik 2017-2021 Tak Naik

Vice President Komunikasi Korporat Gregorius Adi Trianto menjelaskan besaran subsidi listrik yang diterima konsumen rumah tangga daya 450 VA dan 900 VA tergantung pada jumlah pemakaian energi listriknya.

"Secara rata-rata, konsumen rumah tangga daya 450 VA mendapatkan subsidi listrik sebesar Rp 80.000 per konsumen per bulan, dan untuk konsumen rumah tangga daya 900 VA adalah rata-rata Rp 90.000 per konsumen per bulan," terang Gregorius.

Penerima subsidi listrik terbesar pada tahun 2021 adalah 24,3 juta konsumen rumah tangga dengan daya listrik 450 VA dan 8,2 juta konsumen rumah tangga 900 VA. Subsidi yang diterima oleh konsumen rumah tangga tersebut mencapai Rp 39,65 triliun atau 79,6 persen dari total subsidi listrik tahun anggaran 2021 sebesar Rp 49,76 triliun.

Baca:
Daftar Golongan Tarif Listrik yang Naik Mulai 1 Juli 2022

Selain pelanggan rumah tangga 450-900 VA, pemerintah juga memberikan subsidi listrik kepada seluruh kelompok pelanggan sosial yang mencakup rumah ibadah dan sekolah yang tergolong dalam S1, S2 dan S3. Pelanggan S1 merupakan pelanggan sosial dengan kapasitas daya 220 VA. Sementara S2 merupakan pelanggan sosial dengan daya 450 VA hingga 200 kVA dan S3 pelanggan sosial di atas 200 kVa.

Kelompok bisnis (B) dan industri (I) juga ada yang masuk dalam golongan subsidi ini. Mereka adalah pelanggan yang masuk kelompok golongan tarif B1 (kapasitas daya 450 VA - 5.500 VA) golongan tarif I1 (kapasitas daya 450 VA - 14 kVA VA), golongan tarif I2 (14 kVA - 200 kVA)

Pemerintah juga memberikan subsidi listrik untuk fasilitas umum seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan fasilitas publik lainnya dengan daya 450 VA hingga 5.500 VA.

Sementara, pelanggan di luar golongan pelanggan tersebut maka masuk ke dalam kategori pelanggan non subsidi. Bagi pelanggan yang ingin melihat daftar tarif listrik non subsidi sendiri dapat diakses melalui https://web.pln.co.id/pelanggan/tarif-tenaga-listrik/tariff-adjustment.

Berapa biaya beban listrik 900 watt?

Contohnya pada listrik dengan 900 VA maka biaya yang harus dibayar per KWH nya adalah Rp.1352,-. Sedangkan golongan tarif antara 1300 VA – 5600 VA biaya per KWH-nya tentu lebih besar lagi.

Berapa biaya beban listrik 900 watt 2022?

- Pelanggan Rumah Tangga Daya 900 VA Bersubsidi sebesar Rp 605/kWh.

Berapa tarif listrik 900 non

Daftar tarif listrik PLN per kWh untuk golongan non-subsidi terbaru: - Golongan R-1/TR daya 900 VA, Rp 1.352 per kWh. - Golongan R-1/ TR daya 1.300 VA, Rp 1.444,70 per kWh. - Golongan R-1/ TR daya 2.200 VA, Rp 1.444,70 per kWh.

Apakah daya 900 VA Semua bersubsidi?

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menegaskan sampai saat ini para pelanggan listrik yang berdaya 450 VA dan 900 VA termasuk kategori rumah tangga yang mendapatkan subsidi listrik oleh pemerintah.