Kegiatan evaluasi pemberdayaan komunitas yang dilakukan dengan cara melihat objek secara langsung

Sobat Teras,

Program pemberdayaan komunitas yang sudah berjalan tentunya memiliki dampak yang positif dan negative pada masayrakat. Dampak negit ini tentunya harus di minimalisir dan dihidari supaya kegiatan program pemberdayaan sesuai dengan tujuan dan sasarannya. Oleh sebab itu perlu dilakukan sebuah evaluasi dalam sebuah pemberdayaan untk menentukan apakah pemberdayaan ini akan berlanjut atau harus berhenti. Pada materi ini sobat teras semua akan belajar mengenai materi evaluasi pemberdayaan komunitas / masyarakat. Mari simak materinyaa

Evaluasi merupakan fungsi manajemen yang dilakukan setelah kurun waktu tertentu atau setelah suatu kegiatan telah berlalu. Menurut Seepersad dan Henderson dalam Mardikanto, 2010, evaluasi adalah kegiatan sistematis untuk mengukur dan menilai suatu objek berdasarkan pedoman yang telah ada. Adapun dalam buku Metoda Penelitian dan Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat, Horby dan Parnwell mengartikan evaluasi sebagai tindakan mengambil keputusan untuk menilai objek, keadaan, kegiatan, atau peristiwa tertentu. Dalam hal ini, evaluasi mencakup hal-hal berikut. Penilaian atas dampak kolektif, baik positif maupun negatif dari semua (atau sebagian besar) kegiatan yang telah dilakukan pada lokasi dan/atau kelompok sasaran yang beda-beda. Deskripsi keluaran dan hasil/manfaat sebagaimana dilihat dari sudut pandang penerima manfaat. Hal ini berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan di atas.

Baca juga : Materi Aktivitas Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Berkelanjutan

  • Pentingnya Evaluasi Pemberdayaan Komunitas

Kegiatan penilaian sangat diperlukan karena tanpa ada evaluasi terhadap suatu program yang dilaksanakan dalam aktivitas pemberdayaan komunitas, kita dapat melihat hasil yang telah dirasakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, evaluasi terhadap suatu program juga merupakan suatu kegiatan yang sekaligus untuk mengawasi jalannya aktivitas pemberdayaan tersebut dalam mencapai tujuan yang sudah ditentukan yang sesuai dengan program pemberdayaan. Evaluasi juga dapat digunakan untuk mengambil suatu keputusan apakah program pemberdayaan tersebut perlu dilanjutkan atau tidak. Evaluasi dapat dilakukan dari perencanaan, pelaksanaan, dan hasilnya.

  • Prinsip-Prinsip Evaluasi Pemberdayaan Komunitas

Kegiatan evaluasi memiliki peran penting untuk mengukur keberhasilan program dan rencana perbaikan dalam pemberdayaan. Evaluasi pemberdayaan dapat dikategorikan berkualitas apabila memenuhi beberapa prinsip. Adapun prinsip-prinsip dalam evaluasi pemberdayaan komunitas dapat dijelaskan sebagai berikut.

a) Partisipasi

Menurut sobat teras, apa yang dimaksud partisipasi? Secara umum, partisipasi merupakan keikutsertaan individu/kelompok masyarakat dalam suatu kegiatan. Setiap kegiatan pemberdayaan membutuhkan partisipasi dari pihak-pihak yang terlibat. Partisipasi tersebut memengaruhi keberhasilan kegiatan evaluasi pemberdayaan. Masyarakat/komunitas adalah pihak yang terlibat secara langsung dalam pelaksanaan pemberdayaan. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan dalam kegiatan evaluasi pemberdayaan.

Bentuk partisipasi masyarakat dalam evaluasi pemberdayaan dapat beragam, misalnya, ide, kinerja, atau finansial. Penyampaian ide, saran, dan bantuan dari berbagai pihak dapat digunakan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas kegiatan pemberdayaan komunitas. Saran dan arahan dari berbagai pihak mendorong munculnya berbagai sudut pandang untuk perbaikan pemberdayaan. Adanya saran dan arahan dari pihak-pihak yang terlibat dalam pemberdayaan merupakan wujud kepedulian. Sikap peduli sosial dan gotong royong dapat menjadi modal utama terlaksananya kegiatan evaluasi pemberdayaan.

b) Berorientasi pada Peningkatan Mutu Evaluasi

Pemberdayaan dilakukan secara terus menerus selama pelaksanaan program pemberdayaan. Oleh karena itu, evaluasi pemberdayaan komunitas hendaknya mampu memberikan perbaikan terhadap pelaksanaan program pemberdayaan. Perbaikan tersebut bertujuan meningkatkan mutu atau kualitas program pemberdayaan. Peningkatan mutu dapat diukur melalui tingkat kesejahteraan, keselarasan, dan ketahanan sosial masyarakat.

c) Tindak Lanjut Evaluasi

Pemberdayaan berkaitan dengan penilaian pelaksanaan program pemberdayaan. Kegiatan evaluasi pemberdayaan menghasilkan data mengenai pelaksanaan program, hambatan, dan masalah-masalah yang dialami masyarakat/komunitas. Oleh karena itu, melalui kegiatan evaluasi pemberdayaan akan dihasilkan keputusan mengenai keberlanjutan program. Hasil evaluasi pemberdayaan perlu ditindaklanjuti. Kegiatan pemberdayaan yang dinilai sudah berjalan baik perlu dikembangkan lagi. Apabila kegiatan evaluasi menunjukkan hasil kurang baik perlu adanya upaya perbaikan dan penanganan khusus. Hasil evaluasi yang dibiarkan tanpa adanya tindak lanjut dapat mengganggu keberlangsungan kegiatan pemberdayaan. Sebagai contoh, ketidakpedulian berbagai pihak mengenai tindak lanjut evaluasi pemberdayaan akan menyebabkan kegiatan pemberdayaan tidak berhasil.

d) Akurasi Informasi Pelaksanaan

Evaluasi hendaknya menghasilkan informasi yang akurat. Hasil evaluasi yang akurat mampu memberikan gambaran mengenai proses pemberdayaan secara tepat dan dapat dipercaya. Akurasi informasi berkaitan dengan kondisi yang sesungguhnya terjadi di lapangan. Akurasi informasi dalam evaluasi pemberdayaan dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama, evaluator (pihak penilai) melakukan pengamatan langsung dalam bentuk audit data administrasi, pelaksanaan, dan kondisi kegiatan pemberdayaan. Kedua, akurasi informasi diperoleh melalui sumber yang tepat dan terpercaya. Selain itu, akurasi informasi dapat diperoleh melalui proses wawancara atau diskusi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan pemberdayaan.

Transparansi/Akuntabilitas

e) Transparansi atau akuntabilitas secara sederhana diartikan sebagai keterbukaan. Oleh karena itu, transparansi/akuntabilitas dalam pemberdayaan masyarakat berkaitan dengan data yang disajikan tidak ada yang dimanipulasi atau disembunyikan. Artinya, hasil evaluasi memberikan gambaran secara jelas dan utuh mengenai proses pelaksanaan pemberdayaan. Hasil evaluasi yang transparan dibutuhkan berbagai pihak untuk menentukan solusi tepat permasalahan dalam pemberdayaan. Sebagai contoh, laporan keuangan dalam kegiatan pemberdayaan hendaknya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan dilaporkan secara berkala.

Secara umum atau garis besar, ada dua jenis evaluasi dalam bukunya Kun Maryati, yaitu sebagai berikut.

Baca juga : Lengkap Jenis-Jenis Evaluasi Pemberdayaan Komunitas

Evaluasi proses

Evaluasi proses dilakukan pada saat program atau kegiatan tengah berlangsung atau sedang berjalan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki pelaksanaan. Dalam evaluasi proses fokusnya adalah pada apa yang telah dilakukan, bagaimana melakukannya, siapa yang menjadi penerima manfaat, serta apa respons mereka terhadap kegiatan program.

Evaluasi dampak

Evaluasi dampak dilakukan pada saat program atau kegiatan sudah berakhir. Tujuannya adalah untuk mengukur dampak serta menghimpun pelajaran atau pengalaman yang berguna. Evaluasi ini digunakan untuk mengungkapkan siapa yang memperoleh manfaat dan seberapa besar manfaatnya.

  • Langkah-Langkah Melakukan Evaluasi

Adapun langkah-langkah dalam melakukan Evaluasi yakni :

  • Menyusun rencana kerja
  • Pilihlah pihak pelaksana evaluasi yang independen dan objektif
  • Bahaslah laporan hasil evaluasi dengan pihak-pihak pelaksana evaluasi

Sumber Materi :

Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2017. Sosiologi; Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial; untuk SMA/MA Kelas XII. Esis Erlangga. Jakarta

PR Sosiologi Kelas XII SMA , Intan Pariwara, Klaten

1. Suatu tindakan pengambilan keputusan untuk menilai suatu objek, keadaan, peristiwa, atau kegiatan tertentu yang sedang diamati disebut Evaluasi. Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan proses untuk menentukan nilai dari suatu hal.

2. Proses pengumpulan informasi (data dan fakta) dan pengambilan keputusan- keputusan yang terjadi selama proses pelaksanaan program adalah bentuk dari Evaluasi program.

Evaluasi program merupakan suatu prosedur ilmiah yang sistematis yang dilakukan untuk mengukur hasil program atau proyek (efektifitas suatu program) sesuai dengan tujuan yang direncanakan atau tidak, dengan cara mengumpulkan, menganalisis dan mengkaji pelaksanaan program yang dilakukan secara objektif

3. Hasil akhir berupa peningkatan produktivitas, kemampuan, dan kesejahteraan masyarakat penerima manfaat, sementara hasil langsung berupa Perubahan perilaku.

Setelah dilakukan program pemberdayaan komunitas, akan ada perubahan perilaku sebuah komunitas dari sebelum dan sesudah adanya program tersebut.

4. Model normatif

Model ini menyediakan jawaban terbaik terhadap satu persoalan. Model ini memberi rekomendasi tindakan-tindakan yang perlu diambil

5. Kegiatan yang wajib harus dilakukan dalam evaluasi pemberdayaan komunitas adalah Observasi.

Observasi membandingkan hasil program dan penilaian. Setiap program pemberdayaan selalu ada pengendali berupa observasi, supaya mampu diketahui program apa saja yang tepat untuk diterapkan pada sebuah komunitas. Membandingkan hasil program bermanfaat untuk mengetahui keefektifan program yang telah dilaksanakan dengan program lain sebelumnya dan akhirnya mampu dianalisis penilaian program mana yang lebih tepat sasaran

6. Laporan diperlukan dalam kegiatan evaluasi pemberdayaan karena bermanfaat untuk menanggulangi terjadinya permasalahan pada pemberdayaan komunitas. Hasil evaluasi mampu dijadikan acuan dalam mengambil langkah-langkah perbaikan mengatasi ketimpangan sosial dalam masyarakat

7. Spesifikasi penulisan laporan kegiatan evaluasi yang baik dan benar adalah Dalam menulis laporan evaluasi ada beberapa teknik yang perlu diperhatikan, diantaranya bahasa, notasi ilmiah, penulisan daftar pustaka, dan tata letak penulisan.

8. Sistematika laporan kegiatan evaluasi pemberdayaan sederhana secara umum terdiri atas empat bagian, yaitu :

  • Bagian pendahuluan: berisi latar belakang, maksud dan tujuan, serta manfaat.
  • Bagian pelaksanaan: terdiri atas waktu dan tempat pelaksanaan evaluasi serta teknik evaluasi yang digunakan.
  • Bagian hasil dan dampak pelaksanaan kegiatan: berisi hasil deskripsi kegiatan, perkembangan pelaksanaan program, dan dampak kegiatan.
  • Bagian akhir kesimpulan dan saran.

9. Contoh penulisan daftar pustaka yang baik dan benar adalah sebagai berikut:

  • Nurcholis Madjid. 2019. Pluralitas Agama. Jakarta: Kompas
  • Sztomka, Piort. 2014. Sosiologi dan Perubahan Sosial. Jakarta:Predana